6
BAB II LANDASAN TEORI Menurut Gaspersz, “Produksi adalah b idang yang terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi, dimana produksi memuiliki suatu jalinan hub ungan timbale balik ( dua arah ) yang sangat erat dengan tekno lo gi” (Vincent Gaspersz,2005:168 ) . Produksi dan teknologi saling memb utuhkan. Kebutuhan produksi untuk beroperasi dengan b iaya lebih rendah, meningkatkan produktivitas, dan melakukan terobosan baru. Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen structural dan fungsional. Didalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transfo rmasi nilai tambah yang mengubah inp ut menjadi output yang dapat di jual dengan harga kompetitif di pasar. Suatu Investasi baik dalam bidang industri atau bidang lainnya bertujuan untuk memperoleh standar yang cuk up layak dari kemudian hari. Manfaat ini b iasa berupa keuangan, non keuangan atau kombinasi ked uanya. Untuk mengetahuai apakah investasi itu menguntungkan atau tidak maka perlu d ilakukan studi kelayakan.Studi kelayakan dapat diartikan sebagai penelitian tentang akan d i dirikannya suatu proyek atau perluasan suatu proyek guna
mengetahui apakah layak atau tidak nya proyek tersebut dilaksanakan dan menguntungkan dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek financial. Bila d ilakukan secara professio nal akan dapat berperan penting dalam proses pengamb ilan keputusan. Proyek investasi pada umumnya membutuhk an dana yang tidak sed ikit dan mempengaruhi bagi perusahaan dalam jangka waktu yang panjang karena itu perlu dilak ukan stud i kelayakan proyek agar dana yang telah terlanjur di investasik an tidak terbuang percuma. Secara umum aspek-aspek yang di perlukan dalam melakukan studi kelayakan adalah sebagai berikut : 2.1.
Aspek Pasar Aspek pasar adalah inti dari penyusunan Studi Kelayakan Proyek, karena
permintan pasar terhadap produk merupakan dasar untuk menyediakan produk. Oleh karena itu stud i mengenai aspek pasar bertujuan untuk mengetahui besarnya permintaan terhadap produk yang akan dised iakan dan menempatkan produk yang akan d ipasarkan pada posisi yang menguntungkan sehingga proyek bisa dijalankan. Aspek pasar yang dianalisa melip uti permintaan pasar terhadap produk yang akan disediakan, analisa tingkat persaingan dan strategi pesaing dalam memasarkan produknya, sehingga b isa d irancang produk dan metode pemasaran yang bisa memenangk an persaingan. Hal yang tak kalah pentingnya adalah analisa mengenai pangsa pasar yang akan d iperoleh dengan mempertimbangkan tingkat permintaan, penawaran dan program pemasaran yang akan d iterapkan.
7
Dewasa ini, banyak perusahaan bermunculan dan karenanya persaingan antar mereka juga semak in tajam. Pada keadaan yang demik ian, aspek pasar menempati kedudukan utama dalam dalam pertimbangan investor dalam mempereb utkan konsumen mendasarkan diri pada integrated mark eting concept. Pada keadaan yang d isebut terakhir nampak juga adanya kebebasan pembeli potensial untuk melakukan p ilihan terhadap produk yang d iperlukan. Pada situasi demikian, peranan analisa aspek pasar dalam pendirian maupun perluasan usaha pada studi kelayakan proyek merupakan variabel pertama dan utama untuk mendapat perhatian.
2.1.1. Peramalan Peramalan Menurut So fjan Assauri, ” Peramalan adalah kegiatan untuk memperk irakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang ” (Sofjan Assauri, 1984:1). Sedangkan menurut Hendra Kusuma, ”Peramalan adalah perkiraan tingkat permintaan satu atau lebih produk selama bebrapa periode mendatang” (Hendra Kusuma, 1999:13). Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas: 1. Metode peramalan yang d idasarkan atas penggunaan analisis pola hub ungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu, atau ”time series”. 2. Metode peramalan yang d idasarkan atas penggunaan analisis pola hub ungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel yang lain yang
8
mempengaruhinya, yang bukan waktu, yang disebut metode korelasi atau sebab akibat ” causal methods” (Sofjan Assauri,1984:9). Peramalan kuantitatif hanya dapat d igunakan apab ila terdapat tiga kond isi sebagai berikut: 1. Adanya informasi tentang keadaan yang lain. 2. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk 3. Dapat diasumsik an bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang. Untuk mementukan peramalan, ada beberapa model peramalan yaitu: 1. Model Peramalan Moving Av erages 2. Model Peramalan Exponential Smoothing 3. Model Peramalan Linear Regretion
2.2.
Aspek Teknis Bilamana berdasar evaluasi aspek pasar, suatu proyek memilik i kesempatan
pemasaran yang memadai untuk suatu jangkauan waktu yang relatif panjang, maka tahap selanjutnya yang perlu dilak ukan adalah analisa aspek teknis dari proyek tersebut. Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkeanaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah pro yek itu
9
dibangun. Berdasarkan analisa inipula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi. Aspek teknis merupakan kajian untuk menganalisa kelayakan proyek dari segi teknis engineering. Beberapa hal yang menjad i landasan teori dari kajian teknis proyek ini, yak ni: 1) Float Process
Gb. 2.1. Proses pembuatan kaca Gambar d i atas merupakan urutan dari proses pemb uatan kaca pada dengan type float process. Untuk lebih jelasnya proses pembuatan kaca dibagi dalam 4 proses : 1.
Proses pencampuran bahan baku dan transportasi
Pada proses ini seluruh material yang digunakan untuk pemb uatan kaca ditimbang dan kemud ian dicamp ur dengan menggunakan alat yang
10
dinamakan mixer. Setelah seluruh material d icampur kemudian ditransport ke tank i penampungan (batch feeder tank). 2.
Proses peleb uran (feeding & melting)
Setelah material ada d i tanki feeder, maka secara terus menerus material ini akan di masukkan kedalam furnace untuk dilebur. Untuk melebur material ini menjad i cair (mo lten glass) d ibutuhkan temperature sampai dengan 1500 C di dalam furnace. Untuk mencapai suhu ideal pembakaran di furnace digunakanlah burner, dimana burner ini akan menyemburkan nyala ap i yang akan
memanaskan
material
hingga
melebur
menjadi cair.
Untuk
menyemb urkan nyala ap i di b urner digunakanlah bahan bakar heav y oil.Furnace yang ada d i PT.AMFG menggunakan 12 burner, satu seq uen pembakaran menggunak an 6 burner selama 20 menit. Setelah kaca sempurna melebur maka molten akan dialirkan ke refiner untuk d imurnikan dari gas-gas hasil reaksi peleb uran yang akan meyebabkan defect buble. 3.
Proses pembentukan kaca (forming)
Selanjutanya molten yang telah dimurnikan dialirkan ke metal bath untuk dibentuk dalam bentuk lembaran sekaligus diatur ketebalan dan lebar kaca. Selama proses pembentukan kaca ini, kaca dialirkan diatas timah cair (float procces). 4.
Proses pend inginan, pemotongan dan pengepakan
Setelah ketebalan serta lebar kaca dibentuk di metal bath, kaca d ialirkan ke lehr.lehr merupakan tempat proses pendinginan kaca secara bertahap dengan baantuan exhaust fan dan cooling blower atau d isebut dengan proses annealing. Setelah kaca sempurna dingin maka kaca akan dipotong sesuai
11
dengan konsumsi pasar dan kemudian d i kemas untuk d ik irim ke distributor/pasar.
2) Distribusi Bahan Bakar
Gb. 2.2. Skematik diagram Heav y Oil Dari Gb. 2.2 di gambarkan secara sederhana bahwa oil d i alirkan o leh pompa melalui filter menuju HEX(Heat Ex changer) untuk di panaskan, dan kemud ian d i transfer menuju b urner untuk pembakaran di dapur. Dari segi bahan bakar yang d i gunakan untuk pembakaran pada furnace adalah Heavy oil.Heavy oil juga diseb ut sebagai minyak berat karena memp unyai kerapatan atau berat jenis yang lebih tinggi dari minyak mentah ringan, dan juga memiliki kadar kekentalan (viscosity) yang leb ih tinggi. Minyak berat adalah jenis minyak mentah yang sangat kental, yang berarti bahwa itu tidak mengalir dengan mudah. Sifat karakteristik umum dari minyak berat adalahgravitasi spesifik
12
yang tinggi, hidrogen rendah untuk rasio karbon, resid u karbon tinggi, logam berat, sulfur dan nitrogen. Tidak seperti BBM jenis lain, sebelum BBM jenis ini harus d ipanaskan terleb ih dahulu untuk memperoleh kadar kekentalan yang rendah yang menduk ung terjad inya kecepatan evaporasi dan bercampurnya udara-bahan bakar guna menghasilkan pembakaran yang baik. 2.3.
Aspek Finansial Stud i mengenai aspek finansial merup akan aspek yang paling penting dari
studi kelayakan. Hal tersebut d isebabkan karena, mesk ipun stud i mengenai aspekaspek selain aspek finansial menyatakan bahwa pro yek terseb ut layak, tetap i apabila studi aspek finansial memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan proyek akan ditolak karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi. Kelayakan finanasial berhub ungan dengan return on investment( ROI ) atau berapa lama b iaya investasi dapat dikembalik an.
2.3.1. Proyek, Investasi, dan Cost Reducing Project Yang dimaksud dengan pro yek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-sumber untuk mempero leh manfaat (benefit), atau suatu kegiatan dengan pengeluaran biaya dan dengan harapan untuk mempero leh hasil pada waktu yang akan datang, dan yang dapat d irencanakan, dib iayai, dan dilaksanakan sebagai satu unit. Kegiatan suatu proyek selalu d itujukan untuk mencapai suatu tujuan (objective) dan mempunyai suatu titik tolak (starting point) dan suatu titik ak hir (ending point).Baik biaya maupun hasilnya yang penting biasanya dapat d iuk ur.
13
Menurut
Gitman
(2000:332-334),
investasi
(jangka
panjang)
atau
pengeluaran modal (capital expenditure) adalah komitmen untuk mengeluarkan dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan perusahaan menerima manfaat di waktu yang akan dating, dua tahun atau lebih. Lebih lanjut, Fitzgerald (1978:6) menyatakan bahwa investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal itu akan d ihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Dengan makna yang sama, van Horne (1981:106) dan J.J. Clark dkk. (1979:3) menyatakan bahwa investasi adalah kegiatan yang memanfaatkan pengeluaran kas pada saat sekarang untuk mengadakan barang modal guna menghasilkan penerimaan yang lebih besar di masa yang akan datang untuk waktu dua tahun atau lebih. Menurut Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:30), proyek penghematan biaya adalah proyek yang d itujukan untuk memperbaik i proses produksi atau proses b isnis dalam usaha menekan b iaya usaha. Pro yek ini merupakan bagian dari proyek perusahaan (business sector project, profit motiv e project), yang dibangun dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum dengan tujuan untuk menghasilkan laba.
2.3.2. Dana Ke butuhan Investasi Dihubungkan dengan jenis penggunaan dana, maka dana yang diperlukan dibedakan atas:
14
1. Dana investasi inisial (initial investment), yaitu dana investasi yang diperlukan untuk mengadakan barang modal. 2. Dana modal kerja (work ing capital), yaitu dana yang diperlukan untuk membiayai aktivitas operasi sesudah proyek memasuk i fase operasi komersial. Berdasarkan uraian d iatas, maka sebuah proyek memerlukan dua macam pengeluaran, yak ni: 1. Pengeluaran modal (capital ex penditure), yaitu pengeluaran untuk investasi inisial. 2. Pengeluaran operasi untuk pendapatan (operating or rev enue ex penditure), yaitu modal kerja yang d ibutuhkan untuk memb iayai operasi sesudah memasuk i fase komersial. 2.3.3. Depre siasi Mesin Menurut I Nyoman Pujawan (2003:186), depresiasi pada dasarnya adalah penurunan nilai suatu properti atau asset karena waktu dan pemakaian. Dampak dari konsep depresiasi adalah pengurangan jumlah penghasilan yang dikenakan pajak dan penurunan kemampuan ataupun fungsi kerja dan asset terseb ut. Komponen yang digunakan untuk melakukan perhitungan depresiasi ada 3 (tiga), yaitu: 1. Nilai Sekarang ( P )
15
Nilai sekarang adalah harga dari peralatan pada waktu sekarang. Apabila perhitungan depresiasi dihitung sejak peralatan masih baru, maka nilai sekarang merupakan harga terpasang diperalatan terseb ut. 2. Nilai S isa ( S ) Nilai dari peralatan pada ak hir guna pemakaian, dalam hal ini penentuan harganya adalah dengan memperkirakan dengan kondisi yang ada. 3. Umur Ekonomis ( N ) Umur produktif yang menunjukan lamanya asset tersebut ingin dioperasikan secara ekonomis. Salah satu metode depresiasi adalah metode penyusutan garis lurus atau Straight Line Method. Metode ini memberikan kemungkinan untuk menyusutkan nilai suatu asset pada laju konstan selama periode penyusutan berlangsung. Persamaan dalam metode ini yaitu:
AD = ( P – S )
Dimana : AD
= Arus depresiasi ( Rp )
P
= Biaya awal (Rp)
S
= Nilai sisa (Rp)
N
= Usia ekonomis
16
2.3.4. Metode Dalam Me nghitung Kelayakan Proyek Penentuan kelayakan suatu proyek dari aspek finansial dapat d ilakukan dengan menggunakan beberapa metode perhitungan . Adapun beberapa metode untuk menentukan standar kelayakan proyek adalah sebagai berik ut : 1.
Metode Pemulihan Investasi ( Payback Period Method ) Metode pemulihan investasi (payback method) adalah metode analisis kelayakan
investasi yang berusaha untuk menilai persoalan kelayakan investasi menurut jangka waktu pemulihan modal yang diinvestasik an. Jangka waktu pemulihan modal (payback period) adalah jangka waktu yang diperlukan, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan. Menurut Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:94,103), acuan untuk menghitung masa pemulihan modal adalah sebagai berik ut: •
Metode arus kumulatif. Metode ini d ipakai sebagai alat penilai kelayakan apabila arus kas proyek tidak seragam, atau berbeda dari tahun ke tahun.
•
Metode arus rata-rata. Metode ini d ipakai apabila arus kas pro yek seragam, atau sama besarnya dari tahun ke tahun selama usia ekonomis proyek.
Persamaan yang digunakan adalah:
dimana: T= periode pemulihan modal
17
I o= investasiinisial A =Arus kas yangseragam
2.
Metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return Method ) Metode tingkat pengembalian internal (IRR) adalah rasio laba dari penanaman
modal dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu, dimana nilai sekarang arus kas masuk adalah sama dengan nilai sekarang pengeluaran investasi inisial.
NPV
= 0, sehingga Io = TPV
Io
= nilai sekarang investasi inisial (investasi periode awal)
TPV
= nilai sekarang total
Model interpolasi untuk mendapatkan
IRR
= p% + ∆1 / ∆2 ( q% - p% )
Dimana : p%
: persen tingkat bunga yang leb ih kecil daripada perkiraan IRR
q%
: persen tingak at bunga yang leb ih besar daripada perk iraan IRR
∆1
: factor diskon kumulatif untuk p% pada n yang sesuai d ik urangi dengan masa pemulihan modal.
∆2
: factor diskon kumulatif untuk p% pada n yang sesuai d ik urangi dengan factor diskon k umulatif untuk q% pada n yang sesuai.
18
Kriteria kelayakan dari metode ini adalah membandingk an hasil i IRR dengan MARR (tingk at pengembalian minimum yang diingink an atau (Minimum Attractive Rate of Return). Apabila i IRR leb ih besar atau sama dengan MARR, maka alternatif proyek dapat d iterima.
3.
Metode Nilai Sekarang (Present Value Method) Metode nilai sekarang adalah metode penilaian kelayakan investasi yang
menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjad i nilai sekarang dengan melalui pemotongan arus kas dengan memakai faktor pengurang (d iskon) pada tingkat biaya modal tertentu yang d iperhitungkan. N ilai sekarang, apabila arus kas tidak seragam atau berbeda dari periode ke periode, dapat d ihitung dengan persamaan dibawah ini :
-t
PV t=At( 1 +i)
dimana: PVt
= nilai sekarang dari arus kas periode ke– t
At
= arus kas nominal periode ke–t
t
= periode1,2,…,n
i
= tingkat bunga yang diperhitungkan
sedangkan nilai sekarang total adalah n TPV
=∑At( 1 +i) -t
i=1
19
dimana: TPV
= nilai sekarang total
At( 1 +i)
-t
= nilai sekarang arus kas A setiap periode ke– t
selanjutnya,nilai sekarang bersih (net present value) adalah: NPV = -Io +TPV NPV = net present value (nilai sekarang bersih) -Io
= nilai sekarang investasi inisial ( investasi periode awal )
TPV = nilai sekarang total Kriteria kelayakan dari metode ini adalah: 1. Proyek dinyatakan layak apab ila NPV bertanda positif ( >0 ) 2. Proyek dinyatakan tid ak layaka pabila NPV bertand a negatif ( <0 )
4.
Metode Indeks Kemamp ulabaan ( Profit Index Method ) Dari perhitungan net present value,, dapat dihitung p ula nnilai profitability index
( PI ) untuk investasi master plant, dimana PI merupakan perbandingan antara total nilai sekarang dari arus kas tahunan dengan biaya investasi. Dapat d ihitung dengan persamaan dibawah ini :
Dimana PI > 1 maka pro yek d iterima.
20
2.4.
Aspek Sosial dan Linkungan Dari beberapa aspek kelayakan diatas aspek sosial dan lingkungan yang
sangat berhubungan adalah masalah AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Di negara- negara yang sedang berkembang dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dengan
pembangunan d i segala
bidang termasuk
prasarana dan industri, seringk ali masalah menjaga kelestarian lingk ungan belum cukup mendapat perhatian. Keleatarian lingk ungan dalam hal ini adalah yang bersifat dinamis dimana lingk ungan tetap mampu mendukung taraf hid up yang lebih tinggi, berarti dampak yang ditimb ulkan o leh pembangunan masih dapat diserap dengan baik oleh daya dukung lingkungan d isekitarnya.Dampak dalam kalimat diatas adalah segala perubahan lingkungan yang disebabkan oleh suatu kegiatan, yang didalam konteksnya berupa pembangunan pro yek dan dan beroperasinya unit hasil proyek. Menyadari akan besarnya dampak kegiatan pembangunan yang dapat berpengaruh besar terhadap lingkungan hid up maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.4 Tahun 1982tentang ketentuan pokok pengelolaan lingkungan, sedangkan pelaksanaannya diluangkan dalam PP No.29 TAhun 1986. Undangundang beserta peraturan pelaksanaan terseb ut dimaksudkan seebagai sarana untuk melaksanakan pencegahan terhadap
suatu rencana kegiatan, misalnya proyek
yang mungk in dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Dari sifat-sifat atau kenampakan fisik nya, limb ah/komponen polutan dapat dibagi menjad i limbah cair, gas, padat dan energi (kebisingan, panas),
untuk
penjelasannya adalah sebagai berikut:
21
1. Limbah Cair Limbah cair adalah buangan limbah yang mengandung kadar air cukup tinggi. Limbah jenis ini umumnya berasal dari industri yang dalam operasinya banyak berkaitan dengan air, baik yang semula d iperlukan untuk proses produksi maupun terbawa o leh bahan baku yang perlu d ikeluarkan atau daria air cucian tempat d imana proses produksi berlangsung. 2. Limbah Udara Limbah yang berasal dari industri yang berbentuk gas atau partikel adalah sumber utama pencemaran udara, partikel ini terdiri dari debu, kabut, jelaga, dan asap. Sedangk an yang berbentuk gas yang terkenal adalah senyawasenyawa kimia seperti belerang , karbon, nitrogen, hidrokarbon, dll. 3. Limbah Padat Limbah padat buangan industri atau sampah domestic dapat berup a bubur, lump ur, atau betul-betul padat (sisa lo gam, plastic, d ll). Limbah padat yang yang terd iri dari berbagai material dan senyawa tertumpuk, misalnya d i pembuangan pengumpulan sampah terbuka, lambat laun senyawa organic komponen limbah dengan bantuan bakteri akan mengalami reaksi pembusukan dan mengeluarkan zat pencemaran terhadap udara dan dapat larut dalam air waktu hujan. Contoh lain adalah limbah merkuri (Hg) yang terdapat pada limbah penyerap karbon (activated carbon) pada limbah yang berasal dari kilang minyak.
22