BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Protokol SNMP Simple Network Management Protokol (SNMP) dikembangkan pada jaringan
internet dengan basis protocol Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP). Jaringan internet TCP/IP dikembangkan oleh DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency), suatu lembaga dibawah Departmen Pertahanan Amerika Serikat yang banyak mensponsori penelitian ilmiah dengan biaya dan resiko tinggi. SNMP merupakan pengembangan dari Simple Gateway Protocol (SGMP) [RFC1028], suatu prototype protokol manajemen jaringan yang dikembangkan oleh Internet Activities Board (IAB) Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah protokol pada layer yang bekerja pada layer aplikasi dalam Open System Interconnection (OSI) layer seperti terlihat pada Gambar 2.1, yang menyediakan format komunikasi antara agent dan manager yang nantinya untuk memonitoring atau mengelola perangkat network seperti switch, router, PC (Personal Computer) , printer dan perangkat network
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lainnya. SNMP juga merupakan protokol untuk menajemen peralatan yang terhubung dalam jaringan IP (Internet Protocol). SNMP menggunakan data-data yang didapatkan dari komunikasi UDP (User Datagram Protocol) dengan device atau peralatan yang masuk dalam jaringan tersebut. SNMP dapat meminta data ataupun melakukan pengaturan (setting) kepada peralatan yang bersangkutan.
Gambar 2.1 Susunan Protokol-protokol Lapisan Jaringan Protokol SNMP mempunyai tiga konsep dasar yang harus memenuhi aturan standar protokol sehingga dapat diterapkan , yaitu harus ada Agent suatu program yang bekerja pada elemen objek kelola, Manager suatu program yang bekerja pada stasiun manajemen jaringan, dan MIB (Management Information Base) selaku basis data semu dari obyek-obyek kelola yang ada. Selanjutnya komponen dasar yang membangun sistem manajemen jaringan komputer dengan basis SNMP terdiri dari tiga komponen yaitu : Protokol SNMP [RFC1157], SMI (Structure of Management Information) [RFC1155] suatu aturan untuk mendefinisikan obyek-obyek MIB, terakhir MIB (Management Information Base) [RFC1156] [RFC1213]. 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mekanisme SNMP pada dasarnya
merupakan pengaturan operasi
pengambilan dan pengubahan variabel objek manajemen pada agent oleh NMS (Network Management System). Komunikasi antara NMS dan agent diatur melalui pertukaran pesan yang direpresentasikan dalam bentuk paket datagram UDP [RFC768] [RFC1067]. Paket datagram UDP merupakan satuan unit data yang jalan pada jaringan internet. Proses pengirimannya menggunakan protokol transportasi UDP
dengan
modus
pengiriman
bersifat
connectionless.
Dalam
modus
connectionless , pengirim paket data tidak perlu membangun hubungan khusus dengan penerima, dia cukup mengirimkan paket data dilengkapi alamat penerima tanpa menghiraukan paket tersebut berhasil atau tidak diterima. Paket-paket yang dikirim tidak terikat satu sama lainnya, dan dapat dikirim terpisah-pisah melalui jalur yang berbeda untuk sampai kesisi penerima. Mekanisme dasar SNMP mencakup protocol IP untuk komunikasi jaringan menggunakan suatu operand asal SNMP sebagai program manajemen yang digunakan pada internet. Sejak pembentukkannya pada tahun 1988 sebagai solusi jangka pendek untuk mengelola elemen–elemen pada pertumbuhan internet
dan jaringan lain yang
terpasang, SNMP mencapai penerimaan yang sangat luas dan paling dominan dipakai dalam manajemen jaringan. SNMP berasal dari pendahulunya SGMP (Simple Gateway Protocol Management) yang akan digantikan dengan solusi berdasarkan CMIS / CMIP (Common Management Service Information
/ Protocol). Ini
merupakan solusi jangka panjang, bagaimanapun ini tidak pernah mendapatkan penerimaan yang luas sebagaimana halnya pada SNMP. 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
SNMP menggunakan lima pesan dasar (Get, GetNext, GetResponse, Set dan Trap) untuk berkomunikasi antara manager dan agent. Pesan Get dan GetNext memungkinkan software manager untuk meminta informasi variabel tertentu. Setelah menerima pesan Get atau GetNext, agent akan mengeluarkan pesan GetResponse kepeada manager berupa informasi yang diminta atau indikasi kesalahan mengapa permintaan tidak dapat diproses. Sebuah pesan Set memungkinkan manager untuk meminta perubahan dengan nilai variabel tertentu. Agent kemudian akan merespon dengan GetResponse menunjukkan perubahan telah dibuat atau indikasi kesalahan mengapa perubahan tidak dapat dibuat. Pesan Trap memungkinkan agent untuk menginformasikan secara spontan pada manager bila ada suatu kejadian yang dianggap penting. Pesan (Get, GetNext, dan Set) hanya dikeluarkan oleh manager SNMP, pesan Trap adalah satu-satunya pesan yang mampu diprakarsai oleh agent, maka pesan tersebut digunakan oleh pembuat telematri jarak jauh untuk melaporkan alarm. Pemberitahuan kepada manager SNMP ini segera setelah terjadi kondisi alarm, alih-alih menunggu manager SNMP untuk bertanya. Karena jumlah perintah yang digunakan hanya satu, itulah kesederhanaan SNMP. Faktor lain kesederhanaannya adalah link komunikasi yang connectionless. Dalam modus connectionless, pengirim paket data tidak perlu membangun hubungan khusus dengan penerima, cukup mengirimkan paket data dilengkapi alamat penerima tanpa menghiraukan paket tersebut berhasil atau tidak diterima. Paket-paket yang dikirim tidak terikat satu sama 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lainnya, dan dapat dikirim terpisah-pisah melalui jalur yang berbeda untuk sampai kesisi penerima. Kesederhanaan inilah yang menyebabkan SNMP digunakan secara luas, khususnya di Internet Network Management Framework. Yang dianggap kuat dalam kerangka ini adalah kemandirian manager dan agent, yaitu jika agent gagal, manager akan terus berfungsi atau sebaliknya. SNMP didasarkan pada model manager dan agent yang terdiri dari manager, agent, database manajemen informasi, objek yang dikelola dan protokol jaringan. Manager Software menyediakan antarmuka antara seorang manager jaringan dan sistem manajemen. Agent menyediakan interface antara Manager Software dan perangkat fisik yang dikelola yang ilustrasinya digambarkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Model SNMP Manager dan Agent Manager Software dan agent menggunakan Management Information Base (MIB) dan satu set perintah yang relatif kecil untuk bertukar informasi. MIB ditata dalam struktur pohon dengan variabel individu seperti status suatu titik (point) atau sebuah deskripsi yang direpresentasikan sebagai daun pada cabang-cabangnya. 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebuah angka yang panjang atau identitas objek (object identifier / OID) digunakan untuk membedakan masing-masing variabel yang unik di dalam MIB dan di dalam pesan SNMP.
2.2
Versi Protokol SNMP SNMP ada tiga versi yaitu SNMP v1, v2c, v3, SNMP v1 adalah implementasi
awal protokol SNMP. SNMP v1 dioperasikan lewat protokol seperti User Datagram Protocol (UDP), Internet Protocol (IP), OSI Connectionless Network Service (CLNS), AppleTalk Datagram-Delivery Protocol (DDP), dan Novell Internet Packet Exchange (IPX). SNMP v1 digunakan secara luas dan merupakan de-facto protocol manajemen jaringan di komunitas internet. Pada dasarnya protokol telemetri serial adalah byte-oriented, dengan satu byte dipertukarkan untuk berkomunikasi. Protokol telemetri serial yang diperluas merupakan packet oriented dengan paket byte dipertukarkan untuk berkomunikasi. Paket berisi header, data dan checksum byte. SNMP juga termasuk packet oriented, paket SNMP v1 (Protocol Unit Data atau PDU) berikut yang digunakan untuk berkomunikasi : a.
Get
b.
GetNext
c.
Set
d.
GetResponse
e.
Trap 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Manager mengirimkan Get atau GetNext untuk membaca variabel atau beberapa variabel dan agent merespon kandungan informasi yang diminta apabila berada pada device yang dikelola. Manager mengirimkan Set untuk mengubah variabel atau beberapa variabel dan agent merespon
dan mengkonfirmasi perubahan jika
diizinkan. Agent mengirim Trap ketika peristiwa tertentu terjadi.
Gambar 2.3 Format Paket Data SNMP, UDP pada IP
Gambar 2.3 menunjukkan bahwa paket data SNMP dikemas didalam paket data UDP untuk kemudian dikemas ke dalam paket data IP. Setiap variable binding berisi identifier, tipe, dan nilai (jika Set atau GetResponse). Agent memeriksa setiap identifier pada MIB untuk menentukan apakah objek tersebut dikelola dan bisa di ubah (jika memproses Set). Manager menggunakan MIB ini untuk menampilkan nama variabel yang terbaca dan kadang-kadang menafsirkan nilainya. Pesan SNMP tidak mengirim dirinya sendiri tetapi dibungkus dalam User Datagram Protocol (UDP), yang pada gilirannya dibungkus dalam Internet Protocol (IP). Hal ini biasa disebut sebagai lapisan dan didasarkan pada model empat lapis yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika. SNMP berada dalam lapisan Application, UDP berada pada lapisan Transport dan IP berada pada lapisan 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Internet. Lapisan keempat adalah lapisan Network Interface dimana perakitan paket sebenarnya di-interface-kan pada beberapa jenis media transportasi (misalnya, twisted pair tembaga, RG58 coaksial atau serat). Untuk menggambarkan fungsi model berlapis ini, mari kita lihat pada permintaan GET tunggal SNMP dari sudut pandang agent. Manager SNMP ingin mengetahui apa nama sistem dari agent dan mempersiapkan pesan GET untuk OID yang sesuai. Kemudian melewatkan pesan ke lapisan UDP. Lapisan UDP menambahkan sebuah blok data yang mengidentifikasikan port manager, kemana paket respon harus dikirim dan port mana yang digunakan agent SNMP untuk mendengarkan pesan. Paket yang terbentuk kemudian diteruskan ke lapisan IP berikut sebuah blok data yang berisi IP dan Media Access alamat manager dan agent ditambahkan sebelum seluruh paket dirakit dan diteruskan ke lapisan Network Interface. Lapisan Network Interface memverifikasi akses media dan ketersediaan tempat dan menempatkan paket pada media untuk transportasi.
Gambar 2.4 Lokasi SNMP pada susunan TCP/IP Protocol 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Setelah paket melalui perangkat yang didasarkan pada informasi IP, paket akhirnya tiba di agent. Berikutnya melewati empat lapisan yang sama persis urutannya seperti yang terjadi pada manager namun dibalik. Pertama, melepas media dari lapisan Network Interface. Setelah mengkonfirmasi bahwa paket tersebut utuh dan valid, lapisan Network Interface hanya dilewatkan ke lapisan IP. Lapisan IP memverifikasi Media Access dan IP address dan dilewatkan pada lapisan UDP yang mana target port aplikasi yang terhubung diperiksa. Jika suatu aplikasi sedang mendengarkan pada port target, paket akan diteruskan ke lapisan aplikasi. Jika aplikasi yang mendengarkan adalah agent SNMP, permintaan GET diproses. Tanggapan agent kemudian mengikuti jalan yang sama secara terbalik untuk mencapai manager. SNMPv1 ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya , yaitu : 1.
Kontrol akses seperti community string ditransmisikan dalam format clear text.
2.
Transfer data table membutuhkan serangkaian operasi kecil.
3.
Jenis-jenis trap yang terbatas.
4.
“Urgent trap message” adalah perintah yang hanya dapat diinisialisasi oleh agent.
5.
Sistem security yang kurang. Keterbatasan dan kelemahan tersebut dihilangkan pada SNMP V2 yang saat
ini merupakan protocol dominan dalam manajemen jaringan
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.5 SNMP V2 Framework Gambar 2.5 menggambarkan operasi-operasi SNMPV2 yaitu sebagai berikut : 1.
Get-Request (atau membaca) untuk memperoleh informasi dari agent tentang atribut objek yang dikelola.
2.
GetNext melakukan hal yang sama dengan operasi Get-Request untuk objek berikutnya di dalam object tree pada managed device.
3.
Set (atau menulis) untuk menetapkan nilai atribut dari objek yang dikelola.
4.
Trap memberitahu manager tentang beberapa event pada managed device.
5.
Get-Bulk-Request untuk mendapatkan data dalam jumlah besar dalam sekali operasi tunggal, misalnya untuk mendapatkan semua data dalam tabel yang besar. Ini merupakan fitur baru pada SNMPV2.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6.
Inform-Request
memungkinkan
manager
untuk
mengkomunikasikan
informasi manajemen kepada manager lainnya. 7.
Response dikembalikan oleh agent sebagai respon terhadap Get-Request, GetNext-Request, GetBulk-Request, Set-Request, atau Inform-Request. SNMP mengirimkan request operasi dan response sebagai SNMP message.
SNMP message memuat SNMP Protocol Data Unit (PDU) ditambah elemen header lainnya. SNMPv3 dibuat dan diupayakan untuk mengatasi masalah pada SNMPv1 dan SNMPv2 dan memungkinkan administrator untuk pindah ke satu standar SNMP umum. SNMP menggunakan community untuk berkomunikasi antara SNMP agent dan SNMP manager. Community di SNMP mirip dengan password ketika kita akan masuk ke komputer kita. Terdapat tiga tipe community yang digunakan di SNMP , yaitu : a.
Read-Only : SNMP manager hanya akan membaca data yang dikirimkan dari SNMP agent. SNMP manager tidak bisa merubah nilai data
b.
Read-Write : SNMP manager akan membaca data yang dikirimkan oleh SNMP agent, dan SNMP manager dapat merubah nilai dari data yang dikirimkan oleh SNMP agent, seperti mereset data.
c.
Trap : data akan dikirimkan secara periodik ke SNMP manager. SNMP manager tidak perlu merequest data.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Biasanya Read-Only community diasosiasikan dengan public dan Read-Write diasosiasikan dengan private .
2.3
Objek Manajemen dan MIB (Management Information Base) Management Information Base (MIB) adalah sekumpulan informasi yang
teratur tentang keberadaan seluruh peralatan jaringan. Semua informasi yang diakses atau dimodifikasi melalui agent dan sama dengan MIB. Informasi-informasi tersebut akan diambil oleh agent dan diberikan kepada manager SNMP berdasarkan permintaan. Tidak semua informasi yang ada pada MIB diberikan oleh agent, akan tetapi berdasarkan tindakan yang dilakukan oleh manager SNMP. MIB terdiri dari informasi sekumpulan objek-objek yang diatur (managed object) dan memiliki pengidentifikasian yang unik yang disebut dengan MIB Object Identify. Untuk setiap objek MIB akan muncul defines MIB yang menentukan objek secara terstruktur. Struktur MIB bersifat hirarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi atau variabel setiap objek dapat dikelola dengan mudah. MIB berisi deskripsi hirarki objek pada perangkat yang dikelola (managed device), nama (disebut juga dengan Object ID), sintaks, dan hak akses untuk setiap variabel di dalam MIB. Sebagai contoh, ketika modul MIB dimuat ke dalam MIB browser, maka label dari setiap variabel, misalnya sysDescr dapat digunakan untuk mengenali objek dalam MIB karena MIB browser memanfaatkan modul MIB untuk menterjemahkan label tersebut kedalam object ID. 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ketika SNMP manager melakukan request suatu informasi dari SNMP agent, maka SNMP agent akan mengambil current value dari informasi yang di-request dari MIB (Management Information Base). MIB mendefinisikan object-object pada SNMP agent yang akan dimonitor atau dikonfigurasi oleh SNMP manager. Setiap network element (workstation, server, router, bridge, dll) memiliki MIB yang merefleksikan status dari sumber daya yang dikelola pada network element tersebut, seperti IP address yang diberikan pada suatu port atau interface, jumlah space hardisk yang kosong, dan jumlah file yang dibuka pada sebuah network element. MIB adalah basis data dinamis yang menyediakan koleksi logic dari definisi object yang dikelola oleh SNMP manager. MIB mendefinisikan tipe data dari objek yang dikelola oleh SNMP manager dan mendeskripsikan objek tersebut. Hirarki MIB dapat digambarkan sebagai tree dengan banyak cabang. Cabang yang berkaitan dengan SNMP terdapat pada cabang internet yang mengandung dua tipe cabang utama, yaitu :
Public branches (mgmt=2), yang didefinisikan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) RFCs. Cabang ini sama untuk semua SNMP-managed device.
Private branches (private=4), yang dibuat oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Cabang ini didefinisikan oleh organisasi / perusahaan dimana cabang ini dibuat.
Gambar 2.6 dibawah ini menunjukkan struktur dari SNMP MIB tree. Dan tidak ada batasan pada kedalaman dan lebar dari MIB tree.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.6 Struktur dari SNMP MIB tree SNMP MIB tree memiliki root iso (Organization for Standardization), diikuti cabang org (organization), kemudian dod (Department of Defense) dan internet. Management (mgmt) adalah cabang public utama yang mendefinisikan parameter network management yang umum untuk semua device dari setiap vendor. Di bawah cabang management adalah mib-2. Dan dibawah mib-2 adalah cabang-cabang untuk fungsi manajemen yang umum seperti system management, host resources, dan printer. Sedangkan cabang private dari MIB tree berisi cabang-cabang untuk organisasi besar yang diorganisir dibawah cabang enterprises. Setiap organisasi memiliki root dibawah cabang enterprises. Setiap organisasi dapat membuat sendiri cabang dan object pada MIB tree. 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Setiap elemen SNMP mengelola objek tertentu dimana setiap objek memiliki karakteristik tertentu. Setiap objek / karakteristik memiliki pengenal objek yang unik (OID) yang terdiri dari angka yang dipisahkan oleh titik desimal (misalnya 1.3.6.1.4.1.2682.1). Pengidentifikasian objek ini secara alami membentuk pohon seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi pada Gambar 2.6. MIB menghubungkan setiap OID dengan label yang bisa dibaca serta berbagai parameter lainnya yang terkait dengan objek. MIB kemudian berfungsi sebagai kamus data atau codebook yang digunakan untuk mengumpulkan dan menafsirkan pesan SNMP. Ketika manager SNMP ingin mengethaui nilai suatu objek/karakteristik, seperti titik kondisi alarm, nama sistem, atau uptime elemen, manager akan mengirimkan paket GET yang termasuk OID untuk setiap objek/karakteristik yang menjadi perhatian. Elemen objek menerima permintaan dan mencari setiap OID dalam buku kode (MIB). Jika OID ditemukan, paket respon dirakit dan dikirim dengan menyertakan nilai dari objek/karakteristik pada saat ini. Jika OID tidak ditemukan, respon error khusus dikirim yang mengidentifikasikan bahwa objek tidak di kelola atau di-manage. Ketika sebuah elemen mengirimkan paket TRAP, pengirimannya sudah mencakup OID dan nilai informasi (binding) untuk memperjelas kejadian tersebut. Manager SNMP yang dirancang dengan baik dapat menggunakan binding untuk mengelola kejadian. Pada umumnya Manager SNMP akan menampilkan label untuk memfasilitasi pemahaman pengguna dan pengambil keputusan.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada level programming, definisi dari object MIB yang dikelola oleh SNMP agent meliputi elemen-elemen sebagai berikut :
Nama object dan object identifier (disebut sebagai OID)
Deskripsi tesk dari object
Definisi tipe data dari object (misalnya: counter, string, address)
Indeks untuk object yang memiliki tipe data yang kompleks, misalnya table
Level akses yang diijinkan pada object (misalnya read-only / read-write )
Batasan ukuran
Rentang informasi
2.4
Sistem Monitoring Fault Management System (FMS) Dengan pertumbuhan jaringan telekomunikasi yang sangat cepat dan
kelengkapan dari perangkat jaringan, konstruksi jaringan komunikasi fokus pada perawatan perangkat, bagaimana menyediakan layanan berkualitas pada pengguna (user).
Oleh
karena
itu
operator
telekomunikasi
menekankan
bagaimana
meningkatkan efisiensi operasi pada jaringan dan memberikan layanan berkualitas tinggi. Namun , saat ini sebagian besar Sistem Manajemen Jaringan Telekomunikasi ada pada Network Element (NE) atau pada level Network, menekankan pada perawatan dan manajemen pada perangkat NE
itu sendiri. NMS (Network
Mangement System) ini tidak bisa bekerja sama pada perangkat lain , sehingga mengakibatkan banyak pengoperasian dengan interfaces yang berbeda sehingga sangat menyulitkan dalam mengelola isi dari perangkat tersebut. Untuk operator 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
telekomunikasi ini adalah masalah besar. Dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur , layanan yang berkualitas tinggi membutuhkan kerjasama dan koordinasi antara perangkat dan jaringan. Ini adalah sistem yang besar dan dibutuhkan framework IT untuk mendukung agar dapat mencapai kualitas layanan yang tinggi. Dengan sistem monitoring UNMS FMS sistem managemen jaringan dapat dikelola, sistem monitoring UNMS FMS dapat mengelola dan mengontrol jaringan yang berbeda yang terhubung satu sama lain , sehingga dapat menerapkan faults (alarm) manajemen sistem yang terpusat secara topology Sistem monitoring UNMS FMS merupakan sistem manajemen multi teknologi yang telah terintegrasi, atau sistem manajemen dari multi vendor jaringan telekomunikasi. Sistem ini dapat digunakan untuk mengelola (manage) berbagai jenis jaringan atau jaringan telekomunikasi yang dibangun oleh perangkat dari berbagai vendor pada waktu yang sama dan terpusat. Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan aplikasi Unified Network Management System (UNMS) Fault Management System (FMS) dari vendor ZTE Indonesia CoLtd yang digunakan oleh operator telekomunikasi Smarftren. Aplikasi netnumen U32 FMS ini berbasiskan web, untuk menjaga jika terjadi masalah pada proses web di servernya dimana user tidak bisa mengakses portal webnya, user masih bisa mengoperasikan fungsinya melalui telnet ke FMS server untuk merestart proses yang berhubungan dengan web agar fungsinya kembali normal.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Solusi tiga tingkat (three-level solution) digunakan oleh Network Management System (NMS), tiga tingkat tersebut adalah Network Element (NE), Element Management System (EMS), dan Network Management System (NMS). a.
Layer Network Element (NE) : sistem O&M (Operation & Maintenance) disediakan oleh perangkat vendor, menempatkan perangkat yang juga mendukung model manajement lokal.
b.
Layer Element Management System (EMS) : fokus pada internal domain/network/sub-network pada management element. Dan pada EMS ini juga menyediakan NBI (Northbound Interface) untuk sistem integrasi O&M level di atasnya.
c.
Layer Network Management System (NMS)
: NMS mengelola jarinagn
jaringan yang berbeda domain dan vendor dan menyediakan operator sebuah interface manajement jaringan yang berisi semua network element (NEs). Dan sistem monitoring UNMS FMS berada pada layer ini.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.7 Lokasi Sistem Monitoring FMS pada Jaringan
Sistem monitoring FMS ini menyediakan metode yang flexible dan hemat biaya untuk memantau jaringan heterogen, dimana manfaat penggunaan sistem monitoring ini di antaranya adalah sebagai berikut : a.
Menyediakan sistem manajemen alarm dari berbagai multi teknologi dan multi vendor, sehingga memungkinkan sistem manajemen alarm yang luas. Melalui suatu perangkat console, operator telekomunikasi dapat memonitoring real-time alarm dari berbagai perangkat jaringan. Untuk itu tidak perlu lagi memonitoring alarm dari perangkat EMS masing masing jaringan.
b.
Metode pemantauan alarm yang flexible dan nyaman, semua monitoring dan proses alarm berbasis web dan diberikan akses yang flexible dan nyaman ke sistem dimanapun dan kapanpun akan digunakan. Berbagai metode display 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang disediakan, termasuk dashboard, tampilan daftar alarm, dan topology alarm yang semuanya dapat disesuaikan sesuai dengan situasi yang tepat dari jaringan dan kebiasaan operator. c.
Sistem monitoring FMS memiliki kemampuan interkoneksi, probe dan module gateway mendukung akses yang mudah dari southbound network dan integrasi pada sistem dari pihak ketiga (third-party systems). Berdasarkan platform manajemen jaringan, fungsi sistem juga dapat diperluas untuk memenuhi kebutuhan operasional. Netnumen U32 FMS mendukung standar CORBA, SNMP, FTP, TL1 dan XML
interface, sehingga antara sistem monitoring UNMS FMS dan business system kedua data dan service sharing dapat tercapai. Keunggulan sistem ini terletak pada ; mampu melakukan manajemen pada jaringan yang saling berhubungan sehingga dapat menerapkan manajemen alarm seluruh jaringan, sehingga meningkatkan tingkat manajemen jaringan terpadu dan efisiensi pada perusahaan telekomunikasi, tersedianya data backup, pengguna (user) dapat mendeteksi alarm dengan peta yang telah disesuaikan dengan topology jaringan, dapat membuat template statistik alarm report, dan kemampuan sistem manajemen yang ditawarkan untuk memonitoring pengoperasian sistem itu sendiri. Struktur
hardware sistem monitoring UNMS FMS ini terdiri dari 2
komponen, yaitu server dan client. Server termasuk Probe server, Core Server, DB server. Perangkat server bisa digabung atau berdiri sendiri. Arsitektur struktur logic pada sistem monitoring FMS diperlihatkan pada gambar 2.8 berikut : 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Storage Probe Server
Core Server
Client (Web) EMS
DB Server
Client (Web)
EMS EMS
Gambar 2.8 Arsitektur struktur logic pada sistem monitoring FMS
Perangkat-perangkat utama yang terintegrasi pada jaringan terdiri dari :
Probe Server : berfungsi untuk mengumpulkan data, dan megakuisisi perolehan data alarm dan pengolahan awal, seperti konversi data alarm dan pengembangan informasi data alarm.
Core Server : U32 FMS server , core server pada FMS berfungsi untuk menyimpan alarm yang telah di filter, di konfirmasi atau telah di acknowledge, clear alarm dan alarm yang dikirimkan ke mobile phone .
DB Server : FMS database server digunakan untuk operasi database, seperti penyimpanan dan penanganan data
Storage : disk array, sebagai tempat untuk penyimpanan data 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Clients , menyediakan pengguna (user) untuk menjalankan aplikasi melalui browser, sehingga pengguna dapat mengoperasikan dan mengelola semua network element, mengoperasikan sistem aplikasi melalui web base client lewat sistem operasi MS Windows, dan perangkat keamanan jaringan. Solusi FMS mampu mengumpulkan data alarm dari infrastruktur, konsolidasi
data ke dalam console management, analisa data dan merespon secara automatis, dan menginformasikan petunjuk lain , sistem , dan memproses masalah dengan segera. Metodologi “Collect, Consolidate, Analyze, and Inform” di desain untuk memastikan pengumpulan data selalu komprehensif dan real-time pada tiap tiap jaringan. Gambar 2.9 memperlihatkan software arsitektur keseluruhan pada sistem monitoring UNMS FMS. Pada tugas akhir ini hanya akan dibahas dari level EMS dan tampilan alarm pada sistem monitoring FMS saja pada Gambar 2.9 terlihat yang diborder merah, untuk semua proses pada processing layer tidak akan dibahas mengingat batasan masalah yang telah dibuat pada bab sebelumnya dan batasan waktu.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.9 Software arsitektur sistem monitoring FMS a.
Collection Layer (layer koleksi) Komponen utama pada collection layer ini adalah server probe, pada probe server dilakukan akuisisi data alarm dan pengolahan awal , seperti konversi data alarm dan pengayaan infromasi pada alarm tersebut.
b.
Processing layer (layer proses) Komponen utama pada processing layer ini adalah server core (core server), pengolahan core server dari FMS , untuk menyaring alarm (filtering alarm), memastikan alarm , clear alarm , dan alarm yang di forward.
c.
Presentation layer (layer presentasi) Komponen utama pada presentation layer (layer presentasi) adalah modul web (web module), menampilkan alarm proses ke pemakai (users) dengan 29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
cara yang flexible dan nyaman. Disediakan interface yang flexible dan dapat disesuaikan untuk memenuhi pemakaian/pengguna yang berbeda-beda, seperti contohnya tampilan topologi, tampilan list alarm, dan dashboard alarm. Beberapa fungsi yang digunakan pada aplikasi sistem monitoring FMS untuk memeriksa alarm suatu jaringan yang telah terintegrasi, diantaranya adalah sebagai berikut : a.
Alarm Query Fungsi alarm query memungkinkan pengguna (user) untuk monitoring dan
melihat alarm dengan kondisi spesifik yang diinginkan. Pada menu “Monitor” klik fungsi “Alarm Query’ dan tampilan “AlarmQuery “ dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Tampilan alarm query pada sistem monitoring FMS
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.
Statistic Pada sistem monitoring alarm juga terdapat fungsi statistik, dimana pengguna
(user) dapat membuat grafik alarm dari berbagai jaringan, sehingga dapat mengetahui dan monitor operasi jaringan (network) melalui berbagai tipe grafik (misalnya, grafik tipe pie, histogram dan grafik garis). Gambar 2.11 merupakan salah satu tipe grafik alarm statistik pada sistem monitoring FMS.
Gambar 2.11 Statistik alarm pada sistem monitoring FMS
2.5
Ireasoning MIB Browser
Ireasoning MIB Browser merupakan perangkat lunak yangberfungsi sebagai objek explorer dari suatu file MIB yang mendeskripsikan objek-objek dari suatu SNMP agent. Dengan MIB browser, kita dapat melihat semua objek dari suatu SNMP agent yang disajikan dalam suatu pohon direktori. Setiap kita memilih nama objek yang ada di pohon direktori tersebut, kita akan mengetahui nomor objek, tipe data dan hak akses objek tersebut. 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Selain daripada itu, dengan MIB Browser kita dapat berkomunikasi dengan SNMP Agent untuk melakukan request-request SNMP seperti Get, Get-Next, Set dan Walk. Sedangkan untuk berkomunikasi dengan SNMP Manager, kita dapat mengirimkan atau mensimulasikan pengiriman SNMP Trap.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/