9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kantor Akuntan Akunt ntan Publik (KAP) 2.1.1
Definisi Deefi finisi KAP P Butar-Butar berjudul Penerimaan Butar-Buuta t r (2009) (200 009) 9) dalam ppenelitiannya enel elit itia iannya y yang be berj rjudul ““Analisis Analisis P enerimaan
Perika ata tann Audit Au Pada Paada KAP Drs. Hadiono, Yogyakart ta” menya yata taka kan bahwa bahw wa KAP Perikatan Yogyakarta” menyatakan merupakan me eru rupa pakan te tempat penyediaan berbagai jasa oleh profesi akuntan akunttan publik publik bagi ba masy ma s arak akat. Sedangkan menurut SPAP 2011 dalam catatan ka kaki ((1) 1) S tandar ta ar masyarakat. Standar P engen endalian Mutu Seksi 100, KAP adalah organisasi yang melaksanakan melakksanak akan an jasa Pengendalian profe esional yang dicakup oleh Standar Profesional Akuntan Publik ddan an melip put uti profesional meliputi p rtnner, principal, dan staf profesionalnya. Oleh sebab itu dapat disimpulkan pa disimp mpulkann partner, bahwa KAP P ad adal alah ah oorganisasi rgan rg a isasii tempat ssetiap etiapp praktisi prak pr akti tisi si akuntan aku kunt n an publik beke kerj rjaa adalah bekerja untuk menyediakan dan melaksanak akan berbagai jasa profesional yangg se esu suaai melaksanakan sesuai deng de ngan S tand ta ndar ar P rofe ro fesi sion onal al Akuntan Aku k ntan Publikk (SPAP) (SPA (S PAP) P) bagi bag agii masyarakat. masy ma syar arak akat.. dengan Standar Profesional U dang-U Un Und ndan ang Re Repu publ blik Indonesia Ind ndon ones esia No. No. 5 T ah hun 22011 0 1 tentan 01 angg Ak Akuntan Undang-Undang Republik Tahun tentang Publik pada pada d Bab IV tentangg Kantorr Akuntan Publik Pasal Pasall 12 ayat (1) menyebutkan bahwa terdapat beberapa beberapa ben ntuk usaha KAP, yaitu : bentuk a. Perseorangan b. Persekutuan perdata c. Firma, atau d. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik, yang diatur dalam Undang-Undang
Undang-Undang republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 Pasal 18 ayat (1) menjelaskan bahwa izin usaha KAP dapat diberikan oleh Menteri. Menteri yang dimaksud dalam hal ini adalah adaala lahh Menteri Menteri Ke K uang ua ngan Republik Indonesia. Keuangan 2.1.1 Struktur O rganisasi KAP rg Organisasi Mulyad di (2002:33) menyatakan menyyattak akan an bbahwa ahwa ah wa pada umumny ya, hirarki auditor Mulyadi umumnya, dalam m perikatan au uditt di dalam dalam kantor akuntann pu publ blik ik ddibagi ibagi menjad adii berikut : audit publik menjadi 11.. Partne nerr (R (Rek ekan) Partner (Rekan) Part Pa rtne ner me menduduki jabatan tertinggi dalam perikata an aud dit; t; bbertanggung erta er t nggu gung Partner perikatan audit; ja seeca c ra menyeluruh men enyeluru uh jawabb atas hubungan dengan klien; bertanggung jawab secara me engenai auditing. Partner menandatangani laporan audit dann ma ana nage gem ment mengenai management le etter, dan bertanggung jawab terhadap penagihan fee audit dari kklien. lien. letter, 2. M anajer Manajer M anajer bertin nda dakk se seba baga gai pengawass aaudit; udit ud it;; be bertugas untukk m embaant ntuu Manajer bertindak sebagai membantu auditor senior dalam merenca cana n ka kan program audit dan waktu audit; t; meme merencanakan re w kertas kerja, laporan audit, dan management letter. Biasa review any nya ma mana najjer Biasanya manajer mel lakkukkan pe peng ngaw awasan tterhadap erha er hada dapp ppekerjaan ekerjaaan be beb berapa auditor or ssenior. enior. melakukan pengawasan beberapa Pe Peke rjaan j n manajer ma tidak berada bera rada di kantor kaantor klien, melainkan mela lain inka kan di kantor kan anto tor auditor, Pekerjaan dalam bentuk pengawasann terhadap p pekerjaan yang dilaksanakan para auditor senior. 3. Auditor Senior Auditor senior bertugas untuk me melaksanakan audit; betanggung jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai dengan rencana; bertugas untuk mengarahkan dan me-review pekerjaan auditor junior. Auditor senior 10
biasanya akan menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan. Umumnya auditor senior melakukan audit terhadap sutu objek pada saat tertentu. 4. Auditor Junior or Audito or junior junior melaksanakan melaksanaaka kann pr pprosedur osed os edur u aaudit u it secara rinc ud ci; membuat kertas Auditor rinci; ke end ndok okuumentasikan pekerj jaaan au audi ditt yang telah ddilaksanakan. i aksanakan. il kerja untuk me mendokumentasikan pekerjaan audit Peke erj rjaa aann ini in bias asan anya dipegang oleh auditor yang yan a g baru baaru saja saj ajaa menyelesaikan menyel elesaikan Pekerjaan biasanya pend pe ndid idikan n formalnya di sekolah. Dalam melaksanakan melaksa sanakan pekerjaannya peke pe kerjaannnya pendidikan sebaga se gai auditor junior, seorang auditor harus belajar secara ra rinci ci m engenaai sebagai mengenai pek kerjaan audit. Biasanya ia melaksanakan audit di bberbagai e baaga er gaii je jjenis nis pekerjaan pperusahaan erusahaan dan harus banyak melakukan audit di lapangan di be erbagai ko ota ta, berbagai kota, ssehingga ehingga ia dapat memperoleh pengalaman yang cukup dalam menan anganni menangani be lah aaudit. udit ud it. Au A ditor juniorr ssering erin er ingg ju juga ga disebut den enga gan asis ste tenn berbagai masal masalah Auditor dengan asisten auditor. 2. 2.1. 1 2 Jenis Klien KAP 2.1.2 Pada d ddasarnya, asarnyya, tterdapat erddapat be er berb rbag agai ai m acam kklien lien li en yyang ang me miliki i pperikatan erik er ikatan berbagai macam memiliki deng ngan an suatu K AP tertentu. Kli ien-klien iini ni memiliki kepentingan kepe pent ntinga g n yang yanng berbedaya dengan KAP Klien-klien beda sehingga perikatan yang g dibuat dengan deengan suatu KAP pun berbeda-beda. Contohnya adalah ketika perusahaan perusaahaan A m enginginkan jasa konsultasi keuangan menginginkan dengan KAP, maka perikatan yyang angg dibuat adalah perikatan tentang jasa konsultasi keuangan. keuangan Apabila perus sahaan B menginginkan jasa audit laporan perusahaan keuangan, maka perikatan yang dibuat adalah perikatan tentang jasa audit laporan keuangan klien. 11
Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk fokus kepada klien yang membuat perikatan jasa audit laporan keuangan. Dan terdapat beberapa jenis klien KAP sesuai dengan kr rit iter eriia ini, yaitu : kriteria 1. Klien Lama, merupakan merupakan klien yang laporan keu uan a gan tahun sebelumnya keuangan telah diaudit diaaudit oleh KAP yan di ang sama sama dengan den enga gann laporan keuang gan tahun sekarang. yang keuangan 2. Kl Klien Baru, merupakan meerupa p ka k n klien yang laporann keuangannya keu euan anggannya baru di ddiaudit audit tahun sekara rang ng ooleh leh KA AP yang bersangkutan. Klien n bbaru aru terb rbag agii ke kkedalam dalam m 2 jenis, sekarang KAP terbagi yait ya itu: u: yaitu: a K a. lien baru, baru pertama kali melakukan audit. Klie li en inii merupakan merupakaan me Klien Klien klien yang baru saja melakukan perikatan audit dengann KA KAP P un uuntuk tukk mengaudit laporan keuangannya dan laporan keuangan kl lien tersebu but klien tersebut belum pernah diaudit oleh KAP lainnya. b. Klien baru,, su suda dahh pe pern rnah diaudit. Kl Klie ienn in inii merupakan m rupakan klien me klieen yang baru bar aruu sudah pernah Klien saja melakukan perikatan aaudit uddit dengan KAP untuk mengaudit la apo pora rann laporan keuangan tahun sekarang, akan tetapi laporan keuangan keuan anggann ta ahun tahun seb bellumnya ya ttelah elah el ah diaudit diaud udit it ooleh lehh KA le KAP P lainnya. lainny nya. a. D e gan kata en katta lain, n, klien kli lieen ini sebelumnya Dengan melaku kuka kan pergantian KAP untuk untuk melakukan melakukkan audit atas ata tas laporan melakukan keuangannya.
2.2 Prinsip-Prinsip Dasar Etika Pr rofessi Profesi Setiap orang yang bekerja sebaga ai seseorang yang profesional dibidangnya, dibidangnya sebagai biasanya tergabung juga di dalam organisasi khusus profesinya dan memiliki aturan-aturan atau prinsip-prinsip profesionalisme yang harus dipatuhi bersama. 12
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik Pasal 25 ayat (1) butir (a) yang menyatakan bahwa : ““Akuntan Publik wajib : berhi him mpun dalam A sosiasi Profesi Akuntan Publik yang so berhimpun Asosiasi ditetapkan oleh Menteri.” Meent nteri.” Seseoran ng yang profesional al ddalam a am bbidangnya al idan id a gn gnya dan terhimp pun u dalam asosiasi Seseorang terhimpun profesin inya harus mem emaatuh u i etika profesi yang ng ttelah elah el ah ditetapkan ol oleh asosiasi profesinya mematuhi pr rofesinyaa aagar garr dapat m ga eminimalkan risiko atau m asalah h yyang angg mungki an kin akan profesinya meminimalkan masalah mungkin terjad di ketika keti ke tikka iaa bekerja. bekerja. Termasuk juga seorang akuntan pub ubli l k yang ng ttergabung erga er g bung ng di terjadi publik da ala lam m Ikatan Ikatan an Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang harus memat atuhi et etik ikaa profesi professi dalam mematuhi etika ya ng telah tellah ditetapkan oleh IAPI (tercantum dalam Kode Etik Profesi Pro ofesii Akuntan Aku kuntan yang Publik) ). Publik). Paada dasarnya prinsip dasar etika profesi ini memiliki hubungan yyang ang ssangat angaat Pada erat ddengan engan penerima maan an perikatan per erik ikat a an audit. Oleh eh sebab seb ebab ab iitu, tu,, berdasarkan tu berdasarkaan K ode E tiik penerimaan Kode Etik P ofesi Akuntan Publik Bagian A Se Pr Seks k i 10 100, terdapat beberapa prinsip dasarr eetika tika ti ka Profesi Seksi prof pr ofes esii ya yyang ng harus dipatuhi oleh setiap praktisi, yaitu : profesi 1. Pr P insiip iintegritas, nttegrit itas as,, yaitu yait ya itu setiap setiiap praktisi pra rakt ktis isii harus harus te tega gass dan da jjujur ujjur ddalam alam m me men njalin Prinsip tegas menjalin hubu hu bunggan pprofesinal rofe ro fesinal dan hubu ung n an bisn nis dalam melaksanakan melaks ksan anakan pekerjaannya. pek ekeerjaannya. hubungan hubungan bisnis 2. Prinsip
objektivitas,
yaituu
setiap
praktisi
tidak
boleh
membiarkan
kepent ntingan, atau attau pengaruh yang tidak layak (undue subjektivitas, benturan kepentingan, mengaruhi pertimbangan profesional atau influence) dari pihak-pihak lainn mem memengaruhi bisnisnya pertimbangan bisnisnya. 3. Prinsip kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional (professional competence and due care), yaitu setiap praktisi wajib 13
memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalnya pada suatu tingkatan yang dipersyaratkan secara berkesinambungan, sehingga klien atau pemberi kerja dapat menerima jasa jas asaa profesional profesionaal ya yang diberikan secara kompeten berdasarkan pe erk rkembagan terkini dalam praktik, perundang-undangan, per e undang-undangan, dan perkembagan metode pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan. peker erjaaan an. Se Seti tiap ap praktisi praktisi harus bertindak secara Setiap prof ofesional dan sesuai sesu suai ai dengan standar prof ofes esi da dann kode etik pr profesi yang profesional profesi berlakuu da dala lam m memb mbeerikan jasa profesionalnya. dalam memberikan 4. Pr Prin insi sipp kera aha hasiaan, yaitu setiap praktisi wajib menjaga kerahasiaan kerah hassia iaan an iinformasi nform masi Prinsip kerahasiaan, yang n diperoleh diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional al dann hubungan hubungaan b snis bi isnya, serta tidak boleh mengungkapkan informasi tersebutt kepa pada da ppihak ihak k bisnisnya, kepada keti tiga tanpa persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika jika terdapat terdapa pat ketiga kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum hukum atau au pera pe raturan lainnnya lainnnnya yang yan angg berlaku. b rlaku. Informasi be Infor orma masi si rahasia rah ahas a ia yang diperoleh dipe perroleh dari dari peraturan hubungan profesional dan hubun ngann bi bisnis tidak boleh digunakan oleh praktisi prrak akttissi hubungan untu un tuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga. untuk 5. Pr P insiip pe ril ilaku ku pprofesional, rofe ro fesionall, ya yait ituu se seti tiap ap prakt ktis isii wa waji jibb memat tuhi hukum huk ukum um dan Prinsip perilaku yaitu setiap praktisi wajib mematuhi pe era raturan ya yang ng berlaku dan hharus arus men enghindari semua ua ttindakan indakann yang yang dapat peraturan menghindari mendiskreditkan profesi. Adanya prinsip dasar profe esi s onalism me yang harus dipatuhi oleh praktisi profesionalisme menyebabkan timbulnya ancaman akan n adanya ketidakpatuhan praktisi dalam menjalankan prinsip dasar etika prof fesi Beberapa ancaman telah dicantumkan profesi. dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 100 paragraf 100.10 yaitu :
14
1. Ancaman kepentingan pribadi, yaitu ancaman yang terjadi sebagai akibat dari kepentingan keuangan, maupun kepentingan lainnya dari praktisi maupun atau anggota kkeluarga eluarga dekat dari praktisi. Beberapa el anggota keluarga langsungg at ermasuk dalam ancaman kepentinga gan pribadi sesuai dengan ancaman yang ttermasuk kepentingan tikk Profesi Akuntann Publik Publ Pu blik k Seksi Sek eksi s 200 200 paragraf 200.4 2000. 0 4 adalah sebagai Kode Eti Etik beri rikkut : berikut epe pent ntin ngan keuangan keeua uangan pada klien atau kepem emilikan bersama ber ersa sam ma denga gan klien a. Ke Kepentingan kepemilikan dengan atas suatu tu kepentingan keuangan atas b. Kete tergantungan yang signifikan atas jumlah imbalan jasaa profesional p offes pr esio ionnal yang ng b. Ketergantungan di diperoleh dari suatu klien c. Hubungan bisnis yang erat dengan suatu klien d. Kekhawatiran atas kemungkinan kehilangan klien e Imbalan jasaa pprofesional rofe ro fesi sion onal yang bers rsif ifat at kkontijen onti on tije jen yang ter rka kaiit denga gann e. bersifat terkait dengan perikatan assurance f. Pinjaman yang diberikan kepada, atau diperoleh dari, klien en as ssu sura rannce f. assurance irek eksi si aatau tau pejaba ta batn tnya ya maupun ddireksi pejabatnya 2. An Anca caman te tela laah ah-pribadi, yaituu ancaman n yang terjadi kketika etik et ikaa pertimbangan p rtimba pe mbangan yang Ancaman telaah-pribadi, rus dievalu uasi kembali oleh praktisi yang diberikan sebelumnya har harus dievaluasi perrtimbangaan tersebut. Beberapa ancaman yang bertanggung jawab atas pertimbangan telaaah-prribadi sesuai dengan Kode Etik Profesi termasuk dalam ancaman telaah-pribadi 200 5 adalah sebagai berikut : Akuntan Publik Seksi 200 paragraff 200.5 a. Penemuan kesalahan yang signifikan ketika dilakukan pengevaluasian kembali hasil pekerjaan praktisi 15
b. Pelaporan mengenai operasi sistem keuangan setelah keterlibatan praktisi dalam perancangan atau pengimplementasiannya c. Keterlibatan praktisi dalam dallam penyusunan da penyus usun unan data yang digunakan untuk menghasilkan an catatan yang akan menjadi hal pokok pok okok (subject matter) dari perika kattan perikatan d. A nggota tim assurance asssu surrance sedang menja j ba bat, t, aatau tauu belum lama ta ma ini pernah Anggota menjabat, me enj njab abat at, sebagai sebaga gaii direksi direksi atau pejabat klien menjabat, e. Anggota Angggotaa ttim An im assurance sedang dipekerjakan, atau be belum la ama iini n pernah ni per ernah lama dipe ekerjakan, oleh klien pada suatu kedudukan yang mempunyai mem mpu p nyyai pengaruh pengaru uh dipekerjakan, la angsung dan signifikan atas hal pokok dari perikatan langsung f. Pemberian jasa profesional kepada klien assurance yang yang dapat dap pat memengaruhi hal pokok dari perikatan assurance 3. An Anca c man advokasi, advokaasi si, ya yait itu u ancaman a caman yang an ng terjadi ter erja jadi di ketika ket e ika praktisi menyatakan menyataka kann Ancaman yaitu sikap atau pendapat mengenai ssuatu uatu tu hhal al yang dapat mengurangi objekti tivi vita tas objektivitas sela se lanjutnya dari praktisi tersebut. Beberapa ancaman yang termasuk term mas asuk uk ddalam alaam al selanjutnya a caman advokasi an advoka d kasi si ssesuai esuai dengan es deng ngan an K odee Et od Etik Profesi Pro ofe fesi si Akuntan Akuntan t Publik Publik b Seksi Seks Se ksii 200 ancaman Kode pa ara ragr g af 200.6 200 00.66 adalah sebagaii berikut b rikut : be paragraf a. Mempromosikan saham suatu enti itas yang efeknya tercatat di bursa entitas (“emiten”) yang merupaka an klien au udit laporan keuangan merupakan audit b. Memberikan nasihat hukum m kep pada klien assurance dalam litigasi atau kepada perselisihan dengan pihak ketiga g 4. Ancaman kedekatan, yaitu ancaman yang terjadi ketika praktisi terlalu bersimpati terhadap kepentingan pihak lain sebagai akibat dari kedekatan 16
hubungannya. Beberapa ancaman yang termasuk dalam ancaman kedekatan sesuai dengan Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.7 adalah sebagai berikut : a. Anggota tim m perikatan perikatan merupakan anggota keluarga keluar arga g langsung atau anggota keluar arga dekat dari direkt k ur aatau t u pe ta peja jabaat klien keluarga direktur pejabat b. A nggota tim perikatan peri pe rika katan merupakan anggot otaa keluarga kelu ke luaarga langsung at aatau au anggota Anggota anggota kelu luar arga ga dekatt ddari ari karyawan klien yang yan angg memiliki meemi mili liki ki jabatan an yang keluarga berp be rpenga garruh langsung dan signifikan terhadap hal pok okok ddari arri pe peri rika k tann berpengaruh pokok perikatan c. Mant ntan rekan KAP atau Jaringan KAP yang menjadi direktur, d rekt di ktur ur,, pejaba at, t Mantan pejabat, at gsu sung ng dan atau karyawan klien dengan kedudukan yang berpengaruh lang langsung signifikan terhadap hal pokok dari perikatan d. Anggota tim perikatan menerima hadiah atau perlakuan istimewaa dar ri dari klien, kecualii nnilainya ilai il ainy nyaa secara se ak ssignifikan igni ig nifi fika kan jelas tidak e. Hubungan yang telah berlan angs gsun ung lama antara pejabat senior KAP P aatau tauu ta berlangsung Jaringan KAP dengan klie assurance 5. An A caman iintimidasi, nti timi mida dasi si, yaitu ancaman anca an cama mann yang yang terjadi terrja jadi di ketika ketik tika praktisi praktisi k dih ihaalangi Ancaman dihalangi un ntu tuk bersik ikap ap objektif. Beb ber e apa an ncaman yang ter rma masuk dala lam m ancaman untuk bersikap Beberapa ancaman termasuk dalam intimidasi sesuai dengan Kode Kodde Etik Profesi Proffesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.8 adalah sebagai berikut : a. Ancaman atas pemutusan per erikattan atau penggantian tim perikatan perikatan bb. Ancaman atas litigasi c. Ancaman melalui penekanan atas pengurangan lingkup pekerjaan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah imbalan jasa profesional 17
Ancaman-ancaman ini terkadang tidak dapat dihindari, akan tetapi terdapat beberapa pencegahan yang dapat menghilangkannya atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima, a, ssesuai esuai dengan an yyang ang tercantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Pu ubl bliik Seksi 100 paragraf 100.11, yaituu : Publik 1. Pencegah han yang dibuat oleh oleeh profesi, prof pr ofessi, perundang-undangan, per erunnda d ng-undangan, aatau tau peraturan. Pencegahan Be ebe berapa pencega gahaan yyang ang dapat dilakukan uuntuk ntuk nt uk m engurangi an nca c man selain Beberapa pencegahan mengurangi ancaman ancama mann ya yan ng sec ecar ara jelas tidak signifikan n yang yang di dibu buat at oleh pr pprofesi, ofesi, ancaman yang secara dibuat peru pe rund ndaang-un undangan, atau peraturan lainnya tercantum um ddalam alam am K o e Et od E ik perundang-undangan, Kode Etik Prof Pr ofesi A kuntan Publik Seksi 200 paragraf 200.12 adalah seba bagai be beri rikkut : Profesi Akuntan sebagai berikut aa.. Kepemimpinan Kepemimpinan KAP atau Jaringan KAP yang menekankan menekankkan pentingnya pen enti ting ngnya kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi b. Kepemimpinan KAP atau Jaringan KAP yang memastikan n terjag ganyya terjaganya tindakan untuk uk melindungi mel elin indu dung ngi kepentinga gann pu publ blik ik ooleh l h anggota tim le m assurance assuranc ncee kepentingan publik c. Kebijakan dan prosedur untuk unt ntuuk menerapkan menerapkan dan memantau pengendalian pengenddalia ian mutu perikatan dd. Ke K bijjakkan ya bi yang ng tterdokumentasi erdoku kume ment ntas asii m engenai ai ppengidentifikasian engi en giddentif tifik ikasian an anca caman Kebijakan mengenai ancaman te terhadap ap kepatuhan kepatuhan pada pad da prinsipp dasar etika profesi, prof pr ofesi, pengevaluasian pen enggevaluasian signifikansi ancaman, serta serrta pengidentifikasian pengiden ntifikasian dan penerapan pencegahan untuk menghilangkan anca aman atau u menguranginya ke tingkat yang dapat ancaman diterima (kecuali jika anc caman an tersebut merupakan ancaman selain ancaman ancaman yang secara jelas tidak tidaak signifikan) e. Untuk KAP yang melakukan perikatan assurance, kebijakan independensi yang terdokumentasi mengenai pengidentifikasian ancaman terhadap 18
independensi, serta pengevaluasian signifikansi ancaman dan penerapan pencegahan
yang
tepat
untuk
menghilangkan
ancaman
atau
menguranginya ke tingkat tingk gkat at yang dapatt diterima di f. Kebijakan da dan prosedur internal yang terdokume m ntasi yang memastikan terdokumentasi terjag agaanya kepatuhan pada pad ada pr prin i si sipp da dasarr etika profesi terjaganya prinsip g. K ebijakan da an pr pros sedur untuk memasti tika kann pe peng ngiidentifikasian n kkepentingan epentingan Kebijakan dan prosedur memastikan pengidentifikasian atau au hubungan hub ubun u gan an ant tara anggota tim perikatann ddan an KAP AP atau ata tauu Jaringan Jaringgan a KAP antara deng de ngan kklien lien dengan hh.. Kebi bijakan dan prosedur untuk memantau dan mengelol la kete terg rgan a tungan an Kebijakan mengelola ketergantungan K AP atau Jaringan KAP terhadap jumlah imbalan jasa profesional pro ofesiion onal al yang yang KAP diperoleh dari suatu klien i. Penggunaan rekan dan tim perikatan dengan lini pelaporan yang yaang terp rpisah h terpisah dalam pemberian pember eria iann ja jasa sa pprofesional rofesional sselain elai el ainn ja jasa sa assurance kepada keppada kli ke lien en klien assurance j Kebijakan dan prosedur yang melarang personel yang bukan j. nm errup upak akan merupakan angg ota t ti tim perikatan peri pe rika katan untuk untu tukk me meme meng ngaruhi ha hasi sill pe pek kerjaan j perika ata tann anggota memengaruhi hasil pekerjaan perikatan k Ko k. K muniika kasi si yang tepat waktu waakt k u mengenai meng ngenai kebijakan dan dan prosedur prosedu durr (termasuk Komunikasi perubahannya) kepada se eluruh rekan rekaan dan staf KAP atau Jaringan KAP, seluruh serta pelatihan dan pendid dikan yangg memadai atas kebijakan dan prosedur pendidikan tersebut ll. Penunjukan seseorang anggo ota manajemen senior untuk bertanggung anggota jawab atas pengawasan kecukupan fungsi sistem pengendalian mutu KAP atau Jaringan KAP 19
m. Pemberitahuan kepada seluruh rekan dan staf KAP atau Jaringan KAP mengenai klien-klien assurance dan entitas-entitas yang terkait dengannya dan mewajibkan seluruh selurruh rekan dan staf sta taff KAP atau Jaringan KAP tersebut untuk menjaga menjjag aga independensinya terhadap klien as assurance dan entitas yang terkai aitt tersebut terkait n. M ekanisme pendisiplinan pend pe ndissiplinan untuk mendukung mendduk ukun ungg kepatuhan k patuhan pada ke da kebijakan Mekanisme dann pr pros osed e ur yyang angg telah diterapkan an prosedur o. Ke Kebi b jakaan dan prosedur yang mendorong dan me memoti tiva vasi si staf sta t f untuk un Kebijakan memotivasi berk komunikasi dengan pejabat senior KAP atau Jaringann KAP KA AP mengenai m ngenai me a berkomunikasi se setiap ar etik ikaa pr prof o esi isu yang terkait dengan kepatuhan pada prinsip dasa dasar etika profesi yang menjadi perhatiannya 2. Pe encegahan dalam lingkungan kerja. Pencegahan Be Beb berapa pencega gaha hann ya yang ng dapat dilakuk kan uuntuk ntuk nt uk m engurangi anca cam man sela lain in Beberapa pencegahan dilakukan mengurangi ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak tida dakk signifikan siggnifikan yang dibuat dalam lingkungan si lingkun unga gann ke kerj rja tercantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 2200 00 pparagraf arag ar agrraf kerja 220 0.13 13 ad dallahh se seba baga gaii bberikut eriku kutt : 200.13 adalah sebagai a. Me M libatk tkan an praktisi lainnya lainny nya untukk menelaah hasil il ppekerjaan ekerjjaan an yyang ang telah Melibatkan dilakukan atau untuk memberikan mem mberikan saran saaran yang diperlukan b. Melakukan konsultasi dengan deengan pih hak ketiga yang independen, seperti pihak komisaris independen, organ nisasii profesi, atau praktisi lainnya organisasi cc. Mendiskusikan isu-isu etikaa profesi dengan pejabat klien yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan
20
d. Mengungkapkan kepada pejabat klien yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan mengenai sifat dan besaran imbalan jasa profesional yang dikenakan e. Melibatkan KAP KAP atau Jaringan KAP lain untuk melakukan atau meng ngeerjakan kembali suatu suuat a u bagian bagi ba gian an dari dar a i perikatan perikatan mengerjakan f. M erotasi personel perso sone nel ssenior enior tim assurance Merotasi 3. Praktisi si dapat dap apat a mengandalkan men nga gandalkan juga pencegaha hann ya yyang ng ttelah elah el ah dditerapkan iterapka kan oleh pencegahan klie kl ien, n, tergantung tergant ntung dari sifat penugasannya. klien, Nam Na munn demikian, praktisi tidak boleh hanya mengandal alka k n pe penc n egahan an Namun mengandalkan pencegahan ttersebut erseb ebut untuk mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat daapa p t di dite teri r ma. diterima. Pen ncegahan dalam sistem dan prosedur yang diterapkan ole eh kl lien in ini Pencegahan oleh klien ter rcantum dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik Seksi 200 paragraf paraagraf 200.15 20 5 tercantum yait ya itu sebagai berikut beri riku kutt : yaitu a. Pihak dalam organisasi kklien l en selain manajemen meratifikasi aatau li tauu ta menyetujui penunjukkan KAP atau Jaringan KAP b Kl b. Kli ien memi mili liki ki karyawan karyawa wann yang yang kompeten kompete tenn dengan de pengala ama mann dan Klien memiliki pengalaman se as yang yang memadai untuk un menngambil keputusa sann manaje jeme men senioritas mengambil keputusan manajemen c. Klien telah menerapkan prosedur in nternal untuk memastikan terciptanya internal proses pemilihan yang obje jektif atas perikatan selain perikatan assurance objektif d. Klien memiliki struktur ta ttata ta kelola perusahaan yang memastikan terciptanya pengawasan dan komunikasi yang memadai sehubungan dengan jasa profesional yang diberikan oleh KAP atau Jaringan KAP
21
2.3 Penerimaan Perikatan Audit Boynton, et all (271;2002) dalam buku Modern Auditing versi Bahasa Indonesia menyatakan bahwaa ttahap ahap awal da ah dari ri aaudit udit laporan keuangan melibatkan suatu keputusan un untu tuk menerima (atau menolak) ke kese sempatan untuk menjadi untuk kesempatan auditor dari kklien lien baru atau unt ntukk m elan el anju jutk t an sebagai audit tor bagi klien yang untuk melanjutkan auditor sudah ad ada. Oleh seba ab it itu, u, terdapat standar peng gen enda dali lian an mutu yang m enyediakan sebab pengendalian menyediakan pe etunjuk profesional pro rofe fesi s onal bberkenaan erkenaan dengan keputu tusa s n un untu tukk menerim ma dan petunjuk keputusan untuk menerima melanj njut utka kan klien klie ien dan perikatan, sejalan dengan standar au udi d t (S SA) yyang angg berl an rlaku melanjutkan audit (SA) berlaku sa aat ini. ini ni. saat M ne Me nerima dan melanjutkan klien audit melibatkan elemen-elemen elemen-ele lemeen penting pent pe n ing Menerima mengen nai pemahaman bisnis dan industri, materialitas, risiko aud dit, da dann mengenai audit, p rtim pe mbangan jasa bernilai tambah. Boynton, et all (271;2002) men ngemuka kakann pertimbangan mengemukakan bahw wa dalam meneri rima ma ssuatu uatu ua tu pperikatan erikatan audit it, au audi dito torr ha hharus rus melakuka kann langka kahhbahwa menerima audit, auditor melakukan langkahlla ngkah penerimaan penugasan aud dit sebagai seb ebaagai berikut : langkah audit 1. Me Meng gevaluasi integritas manajemen. Mengevaluasi Tu T juan ut tama ddari arii au ar aud dit lapo pora rann ke keua uanngan ada dala lahh un uuntuk tukk memberik ikan an suatu Tujuan utama audit laporan keuangan adalah memberikan op pin ini atas lap apooran keuangan m anajemeen. Oleh sebab it itu, u, ppenting enting ng bbagi agi auditor opini laporan manajemen. untuk memeriksa apakah man najemen per rusahaan tersebut dapat dipercaya atau manajemen perusahaan tidak. Apabila manajemen kurang dapat dipercaya (kurang memiliki integritas),
maka
ada
kemu ungkiinan kemungkinan
bahwa
kekeliruan
(error)
dan
ketidakberesan (irregularities) ak kan terjadi dalam proses akuntansi dimana akan laporan keuangan dibuat. Hal ini akan dapat menyebabkan opini yang
22
dikeluarkan auditor tidak menggambarkan kondisi sesungguhnya atas suatu perusahaan. 2. Mengidentifikasi kondisi khusus khu husus dan risiko risiiko yang yang tidak biasa. Elemen penting ng ddari ari audit melibatkan penilaian rrisiko i iko salah saji material is dalam laporan laaporan keuangan. Ak A unta un tann pu publ b ik k juga menaruh pe perhatian terhadap Akuntan publik risi iko bisnis auditor au udito tor (auditor’s business ris iskk) ji jika dihubungkan dihubungk gkan dengan risiko risk) perusa aha haan an yyang ang me mem miliki masalah kesulitan keuangan keuangaan atau atau kelangsungan kelan ngs g ungan perusahaan memiliki us sah ahaa ((going goingg concern). concern). Jika suatu entitas mengalami kesulitan keesu s litan keuangan keua ke uang n an aatau tau usaha ma asalahh hukum, dan jika pihak yang mengajukan tuntutan ddapat a at m ap enemukan en an masalah menemukan a asaan untuk menuntut keandalan laporan keuangan, maka hal terse al ebu butt ttentu entu alasan tersebut sajaa akan melibatkan auditor. Oleh sebab itu sebelum menerimaa penugasan penugasa sann audit, seorang auditor perlu untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan m enilaai menilai stab st abilitas hukum calon cal alon on klien. kli lien en. stabilitas 33. Menilai kompetensi untuk melak aksa s na nakkan audit. melaksanakan Sebe Se b lum menerima suatu penugasan audit, auditor perlu untuk me meng ngev evallua uasi Sebelum mengevaluasi ap apakahh
iiaa
memi me mili likki memiliki
kom ompe pete tens nsii kompetensi
profesio iona nall profesional
unt tukk untuk
meny nyel eles esaaikan menyelesaikan
pe eke kerjjaannya ya. U mumnya hal in ini termas asuuk mengidentif ifik ikas asi angg ggot otaa kunci kunci dari pekerjaannya. Umumnya termasuk mengidentifikasi anggota tim audit tersebut serta mempertimbangkan memppertimbanggkan kebutuhan untuk mencari bantuan dari konsultan dan spesialis se elama pela aksanaan audit. selama pelaksanaan 4. Mengevaluasi independensi. Independensi dalam menerima penugasan penu n gasan audit diwajibkan dalam Kode Etik Perilaku Profesional AICPA dan merupakan salah satu dari elemen pengendalian mutu. Sebelum menerima klien, KAP diharuskan untuk 23
mengevaluasi apakah terdapat kondisi yang akan mempengaruhi independensi auditor ketika mengaudit calon klien. Salah satu caranya adalah dengan mengedarkan nama calon on klien klien kepada kepad adaa semua staff profesional untuk mengidentifikasi si apakah terdapat seorang auditor yang yang memiliki hubungan keluargaa atau atau bisnis dengann klien k ie kl ienn yang yaang dimaksud. dim imak a sud. 5. Ke eputusan untukk menerima mene me nerima atau menolak perikatan. peerika kata tan. n Keputusan Dalam m membuat memb me mbuat ke kep putusan apakah akan me mene nerima ata tauu menola ak suatu keputusan menerima atau menolak penu pe nuga gassan au audit, KAP akan mengelola risiko bisnis se sendiri. A lasa la san-allas a an penugasan Alasan-alasan um mum untuk untuk menerima atau menolak klien adalah pertimbangan pertimbanggan a atas ata tass integritas integritaas in umum m anaajemen, pembatasan ruang lingkup audit oleh manajemen n, ke ema mamp mpuan manajemen, manajemen, kemampuan aud dit, atau ketidaksepakatan dengan auditor terdahulu, ma asalah h yan ng audit, masalah yang berhubungan dengan memperoleh keahlian yang diperlukan untukk audit t, atauu audit, masa ma s lah independensi. independden ensi si. masalah 66. Membuat surat perikatan. Me ang ngka kahh ak akh hir Membuat surat perikatan audit (engagement letter) merupakan la langkah akhir d ri ttahap da ahap h penerimaan pener erim imaa aan penuga gasa sann au audi ditt, dan m erup er upak akan prakt ktek pprofesional rofe ro fesi sional dari penugasan audit, merupakan praktek yaang baik agar agar kedua kedua belah pihak pih ihak dapat at menaati kesepakatan kesepak akat atan dann syarat-syarat syarat-syarat yang dari suatu perikatan audit.
Berrdasarkan SPAP (Standar Audit dan 2.4 Penerimaan Perikatan Auditt Berdasarkan Nomo m r 1) Standar Pengendalian Mutu Nomor Penerimaan perikatan audit merupakan tahap awal dalam melakukan audit atas suatu organisasi atau perusahaan. Penerimaan perikatan biasanya dilakukan oleh 24
seorang auditor (dalam jabatannya sebagai Partner) dengan menandatangani surat perikatan audit bersama suatu pemimpin organisasi atau perusahaan (selanjutnya akan disebut sebagai klien). erim imaan perikatan audit sampai ssaat aat ini masih sering Prosedur pener penerimaan dihubungkann dengan teori penerimaan pen nerim imaa a n perikatan peri pe rikaata t n audit yang dikemukakan dikemukakan oleh Boyton n, Johnson, dan nK e l (2002). Dan oleh seb el ebab ab iitu, tu, ppenerimaan tu enerimaan perikatan per erikatan audit Boyton, Kell sebab be erdasarkaan SP SPA AP aka kann dituliskan kerangkanya ya sesuai sesuaai urutan urut ur utan penerimaan pen ner e imaan berdasarkan SPAP akan perika kata tann aaudit udit oleh oleh Boynton, Johnson, dan Kell (2002) ddan an ddijelaskan ijel ij elas aska kan se esu s ai perikatan sesuai de eng n an n Sta andar Audit (SA) dan Standar Pengendalian Mutu Nomor No r 1 (SPM1). (SPM1) 1). dengan Standar Beri Be rikkut ini in merupakan prosedur penerimaan perikatan sesuai dengann SPAP AP : Berikut 1. Pen nerimaan perikatan audit atas klien lama Penerimaan a. Mengevaluasi integritas manajemen inte in tegr grit itas as manajemen klien kli lien en lama lam amaa dapat dilihat pada padda SPM1, pa SPM M1, Evaluasi atass integritas emp mpertimbangkan hal-hal signifikan ya yan ng A16 yaitu “Rekan harus m mempertimbangkan yang mungkin
timbul
selama
perikatan
kini
maupun
terd dah ahulu, u, terdahulu,
ddan an
implik likasiinya ya ddalam alaam melanjutkan al mela lanj njut utka kann hubungan hubbungan hu n ttersebut”; erse er s but” t”; ddan an SP PM1 M1,, A15 implikasinya SPM1, ya “Me Mem minta keterang gan a dari ppersonil ersonil KAP P llain ainn atau ppihak ai ihak ketiga ih yaitu “Meminta keterangan lainnya”. khusus dan daan risiko yang tidak biasa b. Mengidentifikasi kondisi khusus khhusus ddan an risiko yang tidak biasa tidak secara Identifikasi atas kondisi khusus 210 akan tetapi identifikasi yang dimaksud eksplisit tertulis di dalam SA 210, adalah yang tercantum di dalam SA 210, paragraf A28-30, A3, 6-7, dan
25
identifikasi apakah terdapat pertimbangan lain dalam penerimaan perikatan, yaitu : 1) Untuk perikatan be berulang, audi dito torr harus menilai apakah terdapat auditor kondisi ya yang memerlukan suatu revisi terhadap terha hadap ketentuan perikatan auddit dan apakah pperlu au errlu u m engi en ginggat a kan entitas yang ya audit mengingatkan bersangkutan tentang ketentuan kete ke t nt ntua uan perikatan audit yang ng m asih as ih berlaku masih 2) Mengidentifikasi Meng Me ngiidentifi fika kasi apakah terdapat alasan ala lasa san yang yaang m emadai ai untuk memadai mela akukan perubahan dalam ketentuan perikatann au aaudit ditt melakukan 3) M engidentifikasi apakah kerangka pelaporan keuangan keuan angan yang yanng akan ya akaan Mengidentifikasi diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan dapat dit iterim ma diterima 4) Memperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajeme en mengak kui u manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya 5) Mengiden nti tifi fika kasi si apakah apa pakah terdapat pembatasan pem emba bata tasa sann ruang lingkup lingkuup audit oleh oleh Mengidentifikasi manajemen 6) Mengidentifikasi apakah terdapat pertimbangan lainnya lain nny nya da dala lam dalam pene rima imaan an pperikatan erikatan aaudit udit ud it penerimaan c. Menilai M nilaii kompetensi Me kom ko mpetensi untukk melaksanakan melaksaanakan audit Penilaian atas kompete ensi untukk melaksanakan audit secara jelas kompetensi tercantum dalam SA 220, 2200, paragra af 14 dan kemudian dijelaskan dalam paragraf paragraf
A11,
yaitu
ke eti t ka ketika
mempertimbangkan
kompetensi
dan
kemampuan yang tepat atas tim m perikatan, perikatan rehan harus mempertimbangkan hal-hal berikut : 1) Pemahaman dan pengalaman praktik atas perikatan audit 26
2) Pemahaman standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku 3) Keahlian teknis, termasuk ter erm masuk keahlian keah hli lian an dalam bidang teknologi informasi yang relevan rellev evan dan keahlian tertentu dalam bid idan ang akuntansi atau audit bidang 4) Pe Pengetahuan industri ri yang yan angg relevan rele re leva vann dengan de ussah a a klien bidang usaha 55)) Kemampua uann menggunakan me pertimba bang ngan an profesional pro rofesional Kemampuan pertimbangan 6) Pe Pema mahhamann tentang te prosed edur u penge gend ndal alia i n mutu u KAP Pemahaman kebijakan dan prosedur pengendalian d Me d. Men ngev val aluasi independensi Mengevaluasi Eval aluasi atas independensi secara jelas tertulis dalam SA A 220, 2 0, paragraf 22 par aragraf 11 11 Evaluasi ta antang independensi. Oleh sebab itu, dalam menarik ke esi s mp pul ulan an atas tantang kesimpulan kepatuhan terhadap independensi, rekan perikatan harus : 1) Memperoleh informasi yang relevan dari KAP dan jika rele l van, K AP P relevan, KAP jejaringg untuk unt ntuk uk mengidentifikasi men engi g dentifikasi dan dan mengevaluasi meng me ngevaluasi hubungan hubbun ungan ya ang yang menciptakan ancaman terhadap teerh rhad dap independensi 2) Mengevaluasi informasi tentang pelanggaran yang te eri riddent ntif ifik ikaasi teridentifikasi tterhadap erhhaddapp ke kebi bija jakkan dan dan prosedur pros pr osed edur ur iindependensi ndepen nde dens nsii KA KAP P kebijakan 3) Mela laku kukkan tindakan yyang ang tepa patt untuk menghi hila lang ngkan an anc caman atau Melakukan tepat menghilangkan ancaman menguranginya ke tin ngkat yang dapat dapat diterima tingkat e. Keputusan untuk menerima menerim ma atau menolak meenolak f. Mempersiapkan surat perika ata t n perikatan 22. Penerimaan perikatan audit atas klien kliien baru, baru baru pertama kali diaudit
27
a. Mengevaluasi integritas manajemen Evaluasi atas integritas manajemen pada penerimaan perikatan atas klien baru, baru pertama kal alii di diaudit dapatt di dili lihat pada SPM1, A15, yaitu : kali dilihat 1) Komuni ika kasi dengan pemberi jasa akuntansi si pprofesional rofesional kepada klien, Komunikasi baiik yang sekarang m ba au upu punn ya yang ng ter erdahulu (keterang ngan : biasanya jasa baik maupun terdahulu (keterangan akuntansii pr prof ofes e ional yang digunak kan ooleh lehh jjenis le enis klien in ni adalah jasa profesional digunakan ini revview re ew atas llaporan aporan keuangannya, dan bu ap buka k n meru rupa paka kan jasa aud u it atas review bukan merupakan audit llaporan apora ran keuangan) 2) M eminta keterangan dari personil KAP lain atau pihak ak ketig igaa la lainnya Meminta ketiga 3) Pencarian latar belakang memalui berbagai sumber b. Mengidentifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa Identifikasi atas kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa ttidak idak ssecara ecaraa eksplisit tertulis tertul ulis is di di dalam dala da lam m SA 210, akan ak kan tetapi tet etap apii identifikasi id yan ng dimaksud dimakssud yang adalah yang tercantum di ddalam alam al am SA SA 210, paragraf A3, 6-7, dan identif ifik ikas asi identifikasi ap pakah terdapat pertimbangan lain dalam penerimaan perikatan, perikatan n, yaitu yait ya ituu : apakah engid iden enti tifi fika kasi apakah apaaka kahh kerangka kera ke rang ngkka pelaporan pel elap apor oran a keuangan keuangan yang yang akan 1)) M Mengidentifikasi ditera rapk pkan dalam penyusunan penyu yusunan la laporan keuangan n ddapat apat diter ap erim ima diterapkan diterima uan dari ma anajemen bahwa manajemen mengakui 2) Memperoleh persetuju persetujuan manajemen ung jawabn bnya dan memahami tanggu tanggung jawabnya terd dapat pembatasan ruang lingkup audit oleh 3) Mengidentifikasi apakahh terdapat manajemen 4) Mengidentifikasi apakah terdapat pertimbangan lainnya dalam penerimaan perikatan audit 28
c. Menilai kompetensi untuk melaksanakan audit Penilaian atas kompetensi untuk melaksanakan audit secara jelas tercantum dalam SA 220, 220 20, paragraff 114 4 dan kemudian dijelaskan dalam paragraf
A 11, 11 A11,
yaitu
ketika
mempertimba bang ngkan mempertimbangkan
kompetensi
dan
kema ampuan yang tepat atas atass tim tim perikatan, peri pe rika k taan, n rehan harus m e pertimbangkan em kemampuan mempertimbangkan hhal-hal al-hal berikut berikuut : 1) Pemahaman Pemahama Pe man dan pengalaman praktik ik atas ata t s perikatan peri rika kata tann audit 22)) Pe Pemahaman standar profesi serta ketentuan hukum h kum hu m da dann pe pperaturan ratu turan yang berlaku 3) Keahlian teknis, termasuk keahlian dalam bidan ang te tekn knol o ogi bidang teknologi alam bidan angg informasi yang relevan dan keahlian tertentu da dalam bidang akuntansi atau audit 4) Peng get etah ahua uann in indu dustri yang relevan releeva vann dengan deng de ngan an bidang usaha usah ha klien klien Pengetahuan industri 5) Kemampuan menggunakan mengguunaka kann pertimbangan profesional 6) Pemahaman tentang kebijakan dan prosedur pengend ndal alia iann mu mutu pengendalian KAP KAP d Me d. M nggev val aluuasi independens nsi Mengevaluasi independensi Evaluasi atas independensi independen nsi secara je elas tertulis dalam SA 220, paragraf 11 jelas tantang independensi. Oleh Olleh e sebab b itu, dalam menarik kesimpulan atas kepatuhan terhadap independensi, independe d nsi, i, rekan perikatan harus : 1) Memperoleh informasi yang yan ng relevan dari KAP dan jika relevan, relevan KAP jejaring
29
2) Mengevaluasi informasi tentang pelanggaran yang teridentifikasi terhadap kebijakan dan prosedur independensi KAP 3) Melakukan tindak kan yang tepatt un untuk menghilangkan ancaman atau tindakan menguran anginya ke tingkat yang dapat diterima ma menguranginya e. Keputusan Kepuutu tusan untuk menerima meneriima atau ata t u menolak meno me n laak f. M empersiapka kann su sur rat perikatan Mempersiapkan surat 3. Penerima maan an perikatan perikattan audit atas klien baru, sudah suda dahh pernah p rnah pe h diaudit dia iaud udit Penerimaan a. Mengevaluasi Menngev Me val aluasi integritas manajemen Eval aluasi atas integritas manajemen pada penerimaan per rik i atan an aatas tas klie en Evaluasi perikatan klien ba an pen ener erim imaan baru, sudah pernah diaudit pada dasarnya sangat mirip denga dengan penerimaan perikatan atas klien baru, baru pertama kali audit. Perbedaa ann n ya adala lahh Perbedaannya adalah pada pencarian informasi integritas manajemen dapat dilakukan de dengan n cara melakukan melakukkan komunikasi kom omun unikasi dengan n auditor aud udit itor or terdahulu terdahulu klien. klien en. Evaluasi Evalua uasi si integritas manajemen ini sesuai sessua uai dengan de A15 5, cara yang tertera pada SPM1,, A1 A15, y itu : ya yaitu 1)) K omuni nika kasi si ddengan engan pe pemb mber erii ja jas sa akunt ntan ansi si pprofesional roffesion i all kep pad adaa kklien, lien, Komunikasi pemberi jasa akuntansi kepada baik k yang yang sekarang maupun mau aupun yang yanng terdahulu 2) Meminta keterangan dari dari personi il KAP lain atau pihak ketiga lainnya personil 3) Pencarian latar belakang belakanng memal lui berbagai sumber memalui b. Mengidentifikasi kondisi khusus khu husus dan dan risiko yang tidak biasa Identifikasi atas kondisi khusus u dan risiko yang tidak biasa tidak secara eksplisit tertulis di dalam SA 210, akan tetapi identifikasi yang dimaksud
30
adalah yang tercantum di dalam SA 210, paragraf A3, 6-7, dan identifikasi apakah terdapat pertimbangan lain dalam penerimaan perikatan, yaitu : 1) Mengidentifikasi apakah apa pakkah kerangka keranggka pelaporan keuangan yang akan diterapk kan dalam penyusunan laporan keuang ngan a dapat diterima diterapkan keuangan 2) Me Memperoleh persetu ujuan an ddari arii ma ar mana n je jemen bahwa ma ana n jemen mengakui persetujuan manajemen manajemen dan mema aha hami mi tanggung jawabnya memahami 3) Me Meng ngiidentifi fika kasi apakah terdapat pembatasan pemba bata tasan ruang ru uan angg lingkup linngkup audit li au udi d t oleh Mengidentifikasi mana ajemen manajemen 4) M engidentifikasi apakah terdapat pertimbangan lain nny nyaa dalam m Mengidentifikasi lainnya penerimaan perikatan audit c. Menilai kompetensi untuk melaksanakan audit Penilaian atas kompetensi untuk melaksanakan audit se ecara jjelas elaas secara tercantum dalam daala lam m SA 220, 220 2 , paragraf 114 4 da dann ke kemudian dijelas askkan dala lam m dijelaskan dalam paragraf
A11,
yaitu
ke keti tika ka ketika
mempertimbangkan
kompetensi
dan dan
kemampuan yang tepat atas tim perikatan, rehan harus mempe pert rtim imba bang ngkkan mempertimbangkan h l-hhall berikut ha beriku ikutt : hal-hal 1)) Pemahaman Pem Pe mahaman dan pe eng n alaman an praktik atas perikatan peeri rika katan au udi ditt pengalaman audit 2) Pemahaman standar standdar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku 3) Keahlian teknis, te ermassuk keahlian dalam bidang teknologi termasuk a dan keahlian tertentu dalam bidang informasi yang relevan akuntansi atau audit 4) Pengetahuan industri yang relevan dengan bidang usaha klien 31
5) Kemampuan menggunakan pertimbangan profesional 6) Pemahaman tentang kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP d. Mengevalua asi independensi Mengevaluasi Evalua uasi atas independensi independen ensii sec e ar araa je jela l s tertulis t rtulis dalam SA te SA 220, paragraf 11 Evaluasi secara jelas ttantang antang independensi. indepe pend nden ensi. Oleh sebab itu, da dala lam m menarik kesi simp m ulan atas dalam kesimpulan kepa patu tuha hann terhad adaap independensi, rekan perikatan perik ikat a an harus har arus us : kepatuhan terhadap 1) M emp mperoleh informasi yang relevan dari KAP ddan a jik an ikaa re rele leva v n, K AP Memperoleh jika relevan, KAP je jejaring 2) Mengevaluasi informasi tentang pelanggaran yang teride dent ntif ifik i asi teridentifikasi terhadap kebijakan dan prosedur independensi KAP 3) Melakukan tindakan yang tepat untuk menghilangkan an ncamann atau u ancaman menguran ngi giny nyaa ke ttingkat ingkat yang dapat in daapa patt diterima dite di teri rima m menguranginya e. Keputusan untuk menerima atau ata t u menolak menolak ff.. Mempersiapkan surat perikatan 2. 2.4. 4.11 Pene rimaan i n Perikatan Per erik ikatan Audit Aud udit it atas ata tass Klien Klien Lama Lama 2.4.1 Penerimaan 1.
Me M nggev val aluuasi integritas ma manajemenn (SPM1, 26c) Mengevaluasi Evaluasi atas integritas manajemen manajemen klien lama dapat dilihat pada SPM1, A16 yaitu “Rekan haru us mempe ertimbangkan hal-hal signifikan yang harus mempertimbangkan mungkin
timbul
selama
peri rikkatan kini perikatan
maupun
terdahulu,
dan
implikasinya dalam melanjutkan melanjutk tkan hubungan tersebut”. tersebut” Sebagai contoh, contoh Rekan dapat me-review pengelaman masa lalu dengan klien, apakah manajemen bekerja sama dengan baik bersama KAP dalam melaksanakan 32
audit seperti memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan auditor dan tidak membatasi ruang lingkup pekerjaan auditor. Dan pada SPM1, A15 yaitu “Meminta keterangan ket eterangan dari ri ppersonil e sonil KAP lain atau pihak ketiga er lainnya”. Penekanan Peene nekanan pada hal ini adalah meminta memint ntaa keterangan dari personil KAP P ketika ketika terjadi rotas a i tim tiim perikatan peri pe rika k taan yang mengaudit mengaud udit klien tersebut, rotasi sehingga tim m perikatan per eriikatan yang baru per e lu uuntuk ntuk mengeta ahu h i keadaan perlu mengetahui peru rusa saha haaan dan n iintegritas ntegritas klien selama diaudit dia iaud udit oleh oleeh tim tim perikatan perikata tan yang perusahaan terd te rdahullu. terdahulu. 2.
Men ngidentifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa bias asa Mengidentifikasi Id sa tid dak ssecara e ara ec Identifikasi atas kondisi khusus dan risiko yang tidak biasa tidak eksplisit tertulis di dalam SA 210, akan tetapi identifikasi yang yan ng dimaksud ud adalah yang tercantum di dalam SA 210, paragraf A28-30, A 3, 6-7, 7, dan n A3, identifikasi aapakah paka pa kahh te terdapat perti imb mban anga gann lain dalam penerimaan penerimaa aann pertimbangan perikatan, yaitu : a. Untuk perikatan berulang, auditor harus menilai apak kah tterdapat erda er dappat apakah kkondisi ondi disii ya yang ng memerlu luka kann suatu suat su atuu revisii tterhadap erha er hada dap kketentuan ettentuan pe peri rikkatan memerlukan perikatan audi ditt da dan apakah per erlu men ngingatkan enti tita tass yang y ng ya g bersangkutan ber ersangkutan audit perlu mengingatkan entitas tentang ketentuan perikatan periikatan auditt yang masih berlaku Dalam referensi atass ketentuan ketentuaan ini pada SA 210, paragraf A28, terdapat beberapa faktorr yangg menyebabkan perlunya revisi atas surat perikatan audit in untuk memperbaiki ketentuan perikatan audit, antara lain audit atau untuk mengingatkan klien tentang hal-hal sebagai berikut :
33
1) Adanya indikasi bahwa entitas salah dalam memahami tujuan dan lingkup audit 2) Adanya revisi atau ataau penambahan at penamba b ha hann ketentuan khusus pada perikatan audiit audit 3) Pergantian manaj ajem men senior sen enio iorr manajemen 4) Peruba baha hann kkepemilikan epemilikan secara signifikan sig gni nifi f ka kann Perubahan 5) Pe Perubaha hann signifikan dalam sifat dan n uukuran kuran bi bisn snis is klien Perubahan bisnis 66)) Pe Perubahan dalam ketentuan hukum 77)) Perubahan dalam kerangka pelaporan keuangan yangg digunakan dig igunakan an dalam penyusunan laporan keuangan 8) Perubahan dalam ketentuan pelaporan lainnya b. Mengidentifikasi apakah terdapat alasan yang memadai memaadai untuk untukk melakuka an perubahan peru pe ruba baha han dalam ketentuan ketent ntua uann perikatan peri pe rika katan audit melakukan Dalam paragraf penjelasan penjelasa sann SA 210, A29-30, terdapat beberapa al alas asan an alasan yang memadai untuk melakukan perubahan ketentuan per rik ikaatan an aaudit, udit, ud perikatan yait itu : yaitu 1)) Perubahan Peru Pe rubbahan
kond dis isi kondisi
yang ng
berdampak k
tterhadap e hadapp er
perubahan
udit penggunaan jasa aaudit 2) Kesalahpahaman ttentang entang si ifat jasa seperti yang disepakati pada sifat awalnya cc. Mengidentifikasi apakah kerangka kerangka pelaporan keuangan yang akan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan dapat diterima
34
Dalam SA 210, paragraf A3 dinyatakan bahwa tanpa kerangka pelaporan yang dapat diterima, manajemen tidak mempunyai basis yang tepat untukk menyusun menyusun laporan lapo la poran keuangan dan auditor tidak mempun nyai kriteria yang sesuai untuk men nga gaudit laporan keuangan. mempunyai mengaudit Ol terd dap pat beberapa beb eber erap apaa faktor yang rele levan bagi auditor Oleh sebab itu, terdapat relevan untuk menentukan meneent me ntuukan dapat diterimanya diterim i an anya ya kerangka kerangka pelaporan pela lapo p ran yang dite di tera rappkan dalam dal alam penyusunan laporan keuangan ke an (SA (SA 210, paragraf paragraf diterapkan A 4), ), yyaitu aitu : A4), 11)) Sifat entitas (apakah entitas merupakan sebuah usaha usaaha bisnis, bis isni niss, entitas entitaas sektor publik, atau suatu organisasi nirlaba) 2) Tujuan laporan keuangan (apakah disusun untukk memenu uhi h memenuhi mum atau u kepentingan pengguna laporan keuangan secara uumum memen enuh uhii kebutuhan kebu ke butuhan inform mas asii pengguna peng pe nggu g na laporann keuangan keuanga gann memenuhi informasi spesifik 3) Sifat laporan keuangan (apakah laporan keuangan meru rupa paka kann sa atu merupakan satu lapo la pora ran keuangan keuaang ngan an yang yan angg lengkap lengka kapp ataukah atau at a kahh llaporan aporan keuangan keua ke uangan sett laporan tung tu nggal) tunggal) 4) Apakah peratura an perunda ang-undangan menentukan kerangka peraturan perundang-undangan an keuanga gan yang harus digunakan penyusunan laporan keuangan d. Memperoleh persetujuan n darii manajemen bahwa manajemen mengakui dan memahami tanggung ja awabnya jawabnya Sesuai dengan SA 210, paragraf 6, tanggung jawab manajemen yang dimaksud adalah : 35
1) Menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, termasuk jika relevan, penyajian wajar ut laporan tersebut 2) Mene neta tapkan Menetapkan
pengendalian
internal
ttertentu e tentu er
yang
menurut
dipeerluk ukan an dalam dal alam am penyusunan pen e yusunan laporan lapora ran keuangan yang manajemen diperlukan dari r kkesalahan esalahan penyajian material, mat ater eria iall, baik karenaa kecurangan bebas da m upunn kesalahan ma kesalahan maupun 33)) Memberikan Me auditor : ap rel elev evaan ole eh a) Akses ke semua informasi yang dianggap relevan oleh keuaangaan seperti seppertii se manajemen dalam penyusunan laporan keuangan catatan, dokumentasi, dan hal-hal lain jemenn b) Informasi tambahan yang diminta oleh auditor dari manaje manajemen unntu tukk keperluan kepe ke perl rlua u n audit untuk terb bat atas a ke ke personil dalam entitas yang dipandang dipand ndan angg c) Akses tidak terbatas perlu oleh auditor sebagai sumber untuk memp per erooleh eh bbukti ukti uk memperoleh au audi ditt audit e Mengidentifikasi e. Meng ngid identifikasi apakah apaka kah terdapat terdap pat pembatasan ruang ruan ru angg lingkup linggku kupp audit oleh manajemen Identifikasi yang dilakukan dilaaku k kan oleh oleeh auditor terkait dengan pembatasan ruang lingkup pekerjaann auditor audi dittor yang harus dicantumkan dalam surat perikatan audit dan pembatasan pembat a asan tersebut dapat menyebabkan auditor tidak dapat memberikan opini atas laporan keuangan tersebut (SA 210, paragraf 7). 36
f. Mengidentifikasi apakah terdapat pertimbangan lainnya dalam penerimaan perikatan audit Terdapat beberap pa pe pertimbangan llain ain dalam menerima perikatan audit ai beberapa (SA 210, 0, pparagraf aragraf 18, 19, dan 21), yaitu sebagai seb bag agai a berikut : 1) Standar pelapora an ke keua uang ngan an yyang ang disuplementa an tasi oleh peraturan pelaporan keuangan disuplementasi perund ndan ngg-uundangan perundang-undangan 2) Ke Kerang gka penyusunan pelaporan keuangan keua ke uangan yang yan angg ditentukan ditentukkan a oleh Kerangka pe peraturan perundang-undangan 33)) Laporan auditor yang diharuskan oleh peraturan peratturan perundangper erundanggundangan 3.
Menilai kompetensi untuk melaksanakan audit Penilaian atas kompetensi untuk melaksanakan audit se ecara jjelas elaas secara tercantum dalam daala lam m SA 220, 220 2 , paragraf 114 4 da dann ke kemudian dijelas askkan dala lam m dijelaskan dalam paragraf
A11,
yaitu
ke keti tika ka ketika
mempertimbangkan
kompetensi
dan dan
kemampuan yang tepat atas tim perikatan, rehan harus mempe pert rtim imba bang ngkkan mempertimbangkan h l-hhall berikut ha beriku ikutt : hal-hal a. Pe Pem mahaman dan pe eng n alaman an praktik atas perikatan peeri rika katan au udi ditt Pemahaman pengalaman audit b. Pemahaman standar standdar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku c. Keahlian teknis, termasuk teermassuk keahlian dalam bidang teknologi a dan keahlian tertentu dalam bidang informasi yang relevan akuntansi atau audit d. Pengetahuan industri yang relevan dengan bidang usaha klien 37
e. Kemampuan menggunakan pertimbangan profesional f. Pemahaman tentang kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP 4.
Mengevalua asi independensi Mengevaluasi Evalua uasi atas independensi independen ensii sec e ar araa je jela l s tertulis t rtulis dalam SA te SA 220, paragraf 11 Evaluasi secara jelas ttantang antang independensi indepe pend nden nsi dan paragraf A6 ttentang en ntaang m engilangkan an ancaman atau mengilangkan me eng ngur uran anginya ke tingkat yang dapat diterima. diite teri rima. Oleh Oleh sebab seb e ab itu, itu u, dalam menguranginya mennarikk kesimpulan atas kepatuhan terhadap independensi, me indepen ende dens nsi, rekan rek e an menarik peri ikatan harus : perikatan aa.. Memperoleh informasi yang relevan dari KAP dan jika rele eva van, n, K AP relevan, KAP jejaring b. Mengevaluasi informasi tentang pelanggaran yang ter ridentif ifiikassi teridentifikasi terhadap p kebijakan keb ebij ijak akan an dan dan prosedur in nde depe pend nden ensi s KAP independensi c. Melakukan tindakan yan ng te tep pat untuk menghilangkan ancamann at atau au yang tepat menguranginya ke tingkat yang dapat diterima (SA 220, A6 A6))
5.
Ke K puttusan untuk untu un tukk menerima meneriima atau ata tauu menolak mennolak me Keputusan A ditorr pada Au padda dasarnya ti pa tidak dapat daapat menerima semua sem emua perikatan per erik ikatan yang Auditor ditawarkan kepadanya. O leh sebab it tu, setelah selesai melakukan prosedur Oleh itu, penerimaan perikatan aud dit, audito or kemudian akan memutuskan apakah audit, auditor akan menerima perikatan ata au me enolak perikatan tersebut. atau menolak Beberapa hal yang mempengaru r hi penerimaan atau penolakan klien adalah mempengaruhi sebagai berikut : a. Perubahan atas ketentuan perikatan audit (SA 210, 17) 38
Apabila auditor tidak dapat menyepakati perubahan dalam ketentuan perikatan audit dan manajemen tidak mengizinkan auditor untuk meneruskan perik kat atan audit sem emula, maka auditor tidak boleh perikatan semula, menerima ma perikatan tersebut dan menarik k di ddiri ri dari perikatan (jika dim di mungkinkan) sesuai sesuuai a dengan den enga gann peraturan pera pe raturan perundang-undangan perundan ngg undangan yang dimungkinkan) berlaku. b. Pe Pemb mbatasan n ruang ruang lingkup auditor (SA 210, 210 10, 7) Pembatasan A pab bila klien membatasi lingkup pekerjaan audi dito t r at tass aaudit udit ud i lapor o an Apabila auditor atas laporan kkeuangan euangan sehingga menyebabkan auditor tidak da apa p t me memb m erikan an dapat memberikan opininya atas laporan keuangan tersebut, maka audito or tida dakk bo bboleh lehh auditor tidak menerima perikatan tersebut. c. Kerangka
pelaporan
keuangan
klien
yang
diterapk kan diterapkan
da m dalam
penyusun nan llaporan apor ap oran an keuangan (SA A 21 210 0, 88a) a) penyusunan 210, Apabila kerangka pelaporan pelap por oran n kkeuangan euangan klien yang diterapkan dalam dala da lam m penyusunan laporan keuangannya tidak dapat diterima ol oleh eh aauditor, udit ud itor, mak ka auditor aud udit itor or tidak tid idak boleh bol oleh eh m ener en erim ima perikatan periika kata tann te ters eb but. t maka menerima tersebut. d Pers d. rset etuj ujuan manajemen manajemeen atas tanggung tan nggung jawabnya ya (SA (SA S 210,, 8b) 8b) Persetujuan Apabila manajemen tidak tiidak menyetujui menyeetujui tanggung jawabnya (penyusunan laporan keuangan ses sua u i deng gan kerangka pelaporan yang berlaku, sesuai dengan menetapkan pengendalia an inte ternal tertentu untuk penyusunan laporan pengendalian internal keuangan yang bebas darii salah saji yang material material, dan pemberian akses dan informasi kepada auditor) dalam melaksanakan suatu
39
perikatan audit atas laporan keuangan, maka auditor tidak boleh menerima perikatan tersebut. e. Pertimbangan lainn dalam dallam penerimaan da penerima imaan perikatan (SA 210, 18-19 dan 21) Te hal ya yang n m enye en y ba babkan auditor tid idak dapat menolak Terdapat beberapa ha menyebabkan tidak suatu peri rika kata tann tertentu dan hal terse sebu butt mu mungkin saja ter erkait dengan perikatan tersebut terkait pera pe ratu turan perundang-undangan peru pe rundang-undangan yang ad da. a O leh se seba babb it itu, audit tor o harus peraturan ada. Oleh sebab auditor mela akukan komunikasi dengan manajemen dan m enyep pak akat atii bebe era r pa melakukan menyepakati beberapa hhal al : 1) Menambahkan pengungkapan dalam laporan keuanga an keuangan 2) Perubahan deskripsi kerangka pelaporan keuangan se esuai ddengan enga gann sesuai ketentuan tersebut 3) Memp mper erti timb mban angk gkan apakah diperlukan diipe perl rluk ukan an modifikasi modifikasi opini opin ni auditor auditor Mempertimbangkan 4) Mengevaluasi dampa ak si sifa fat laporan keuangan yang menyes sat atka kann dampak sifat menyesatkan dalam laporan auditor 5) M eng ngev eval aluuasi apa paka kahh pe peng ngguna llaporan apor ap oran an kkeuangan euangan ak kan salah Mengevaluasi apakah pengguna akan mem me mahami asuranss atau apakah ap pak akah penjelasan tambahan tamb ta mbahan dama dam ama laporan memahami menngurangi kemungkinan kem mungkinan kesalahpahaman auditor dapat mengurangi 6.
Mempersiapkan surat perikatan periika k tan
40
2.4.2
Penerimaan Perikatan Audit atas Klien Baru, Baru Pertama Kali
Diaudit 1.
Mengevaluasi integrita tass m anajemen (S (SPM P 1, 26c) integritas manajemen (SPM1, as iintegritas ntegritas manajemen pada peneri rima m an perikatan atas klien Evaluasi ata atas penerimaan aru pertama kali di ddiaudit audi au dit da dapa patt dili lihat pada SPM1, 1 A15, yaitu : baru,, bbaru dapat dilihat kasi si dengan den engan pemberi jasa aku kunt ntan ansi si profesional kkepada e ada klien, ep a. Komunika Komunikasi akuntansi baik yang yang sekarang seeka karang maupun yang terdahu hulu lu (kete erang ngan an : biasa any n a jasa baik terdahulu (keterangan biasanya akunnta tansi profesional yang digunakan oleh jeni is klien in inii ad adalah h jjasa asa akuntansi jenis review atas laporan keuangannya, dan bukan merupaka kan ja asa aaudit udit ata as review merupakan jasa atas laporan keuangan) k yan angg Komunikasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan etika yang berlaku (Kode Etik Profesi Akuntan Publik, seksi 210). kete ke tera rang ngan an dari personil K AP llain ainn atau ai a au pihak ketig at igaa lainny ya b. Meminta keterangan KAP ketiga lainnya pih hak ketiga lainnya yang dimaksud ad adal alah ah Lebih lanjut dijelaskan, pihak adalah bankir, penasihat hukum, dan rekan satu industri. encaria iann la lata tar belaka kang ng m elal el alui ui bberbagai erbagaai su sumb mber c. P Pencarian latar belakang melalui sumber Penc ncar aria ian latar belakang belakaang melalui ui berbagai sumber sumb mber er yaitu yaitu pencarian pen enccarian data Pencarian n melalui bbrowsing rowsing di internet, bertanya kepada yang dapat dilakukan mengenai pperusahaan erusahaan klien, dan lain-lain. pihak-pihak tertentu mengenai
2.
Mengidentifikasi kondisi khu husus ddan an risiko yang tidak biasa khusus u dan risiko yang tidak biasa tidak secara Identifikasi atas kondisi khusus eksplisit tertulis di dalam SA 210, akan tetapi identifikasi yang dimaksud
41
adalah yang tercantum di dalam SA 210, paragraf A3, 6-7, dan identifikasi apakah terdapat pertimbangan lain dalam penerimaan perikatan, yaitu : a. Mengidentifikasi apakah apa pakkah kerangka keranggka pelaporan keuangan yang akan diterapk kan dalam penyusunan laporan keuang ngan a dapat diterima diterapkan keuangan Dallam SA 210, paragraf Da paraagr pa graf af A 3 di iny n atakan bahwa wa tanpa kerangka Dalam A3 dinyatakan pelaporann ya yangg dapat diterima, man anaj ajem emen en tidak mem mpu punyai basis manajemen mempunyai ya ng tepat untuk untuk menyusun laporan ke keuangan an ddan an audit tor tidak yang auditor memp mpunyai kriteria yang sesuai untuk mengaud udit laporan lapor oran an kkeuangan. euan nga g n. mempunyai mengaudit O leh sebab itu, terdapat beberapa faktor yang rele eva v n ba bagi gi audito or Oleh relevan auditor untuk menentukan dapat diterimanya kerangka pelaporan peela l pora rann yang yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan (SA 210, 210 1 , paragraf paragrraf A4), yaitu : 1) Sifat entitas enti en tita tass (apakah (apa (a pakah entitas merupakan meru me rupa paka kann sebuah se bis isnnis, entitas entit itas as usaha bisnis, uat atuu oorganisasi rganisasi nirlaba) sektor publik, atau su suatu 2) Tujuan laporan keuangan (apakah disusun untukk memenuhi meme me menu nuhi kepeent ntin inga gan pengguna peng nggu guna na llaporan aporan kkeuangan ap euan eu anga gan secara umu mum m atau kepentingan umum mem me menuhi kebutu tuha h n informasi info formasi pengguna pengguuna laporan lap poran an keuangan memenuhi kebutuhan spesifik 3) Sifat laporan keua angan (apa akah laporan keuangan merupakan satu keuangan (apakah an yyang ang lengkap ataukah laporan keuangan set laporan keuanga keuangan tunggal) 4) Apakah peraturan perundang-undangan menentukan kerangka penyusunan laporan keuangan yang harus digunakan 42
b. Memperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya Sesuai dengan SA A 2210, 10, paragraf 10 af 66,, tanggung jawab manajemen yang dimaksud ud adalah : 1) Menyusun laporan laporran kkeuangan euan eu anga gann se sesuai dengan ke kera r ngka pelaporan kerangka keuang ngan n yyang ang berlaku, termasu uk ji jika ka relevan, peny nyajian wajar keuangan termasuk penyajian lapporan tersebut la terrsebut te laporan 22)) Me Menetapkan
pengendalian
internal
tertee nt nu tertentu
yang yang
men nur u ut menurut
laporaan keua uang ngan yan ng manajemen diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan yang karenna kecurangan kec ecur uran angan bebas dari kesalahan penyajian material, baik karena maupun kesalahan 3) Memberikan auditor : kse sess ke ssemua emua informasi informa masi si yyang angg dianggap rel an eleevan ooleh lehh le a) Ak Akses relevan dala lam m penyusunan penyusunan laporan keuangan seperti sepe se pert rti manajemen dalam catatan, dokumentasi, dan hal-hal lain Info form rmasi tamb mbah ahan an yyang angg ddiminta an imintta ol oleh eh aauditor udit ditor ddari ari ma mana naje jemen b) In Informasi tambahan manajemen keperluaan audit untuk keperluan teerbatas ke personil personil dalam entitas yang dipandang c) Akses tidak terbatas perlu oleh aud ditor seba agai sumber untuk memperoleh bukti auditor sebagai audit cc. Mengidentifikasi apakah terdapat teerdapat pembatasan ruang lingkup audit oleh manajemen
43
Identifikasi yang dilakukan oleh auditor terkait dengan pembatasan ruang lingkup pekerjaan auditor yang harus dicantumkan dalam surat perikatan audit dan daan pembatasan tersebut ter ersebut dapat menyebabkan auditor tidak dapat daapa pat memberikan opini atas laporan keuangan keua ke u ngan tersebut (SA 210, pa paragraf 7). dd.. Mengiden nti t fi fika kasi apakah terdapat at ppertimbangan erti er timb m angan lain innya dalam Mengidentifikasi lainnya pene pe neri rimaan pperikatan erikatan audit penerimaan T erddapat beberapa pertimbangan lain dalam mene nerima pperikatan erik er ikat a an aaudit u it ud Terdapat menerima ((SA SA 210, paragraf 18, 19, dan 21), yaitu sebagai berikut berik kut u : 1) Standar pelaporan keuangan yang disuplementasi ooleh leh pe pera ratu t ran peraturan perundang-undangan 2) Kerangka penyusunan pelaporan keuangan yang ditentukan ditenntukan n olehh peratu ura rann perundang-undangan peru pe rund ndang-undangan n peraturan 3) Laporan auditor yang yaang diharuskan diharuskan oleh peraturan perundangperunnda dang ngundangan 3.
Me M nil ilaii kompetensi komp mpet eten ensii untuk uk m elak el aksa sana nakkan audi ditt Menilai melaksanakan audit P nilaia Pe iann atas kompeten nsi untu uk melaksanak kan audit ssecara ecara jelas Penilaian kompetensi untuk melaksanakan tercantum dalam SA 220, 2200, paragraff 14 dan kemudian dijelaskan dalam paragraf
A11,
yaitu
k tika ke ketika
m empertimbangkan mempertimbangkan
kompetensi
dan
kemampuan yang tepat atas tim t m perikatan, ti perikatan, rehan harus mempertimbangkan hal-hal berikut : a. Pemahaman dan pengalaman praktik atas perikatan audit
44
b. Pemahaman standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku c. Keahlian teknis, termasuk ter erm masuk keahlian keah hli lian an dalam bidang teknologi informasi yang relevan rellev evan dan keahlian tertentu dalam bid idan ang akuntansi atau audit bidang d. Pe Pengetahuan industri ri yang yan angg relevan rele re leva vann dengan de ussah a a klien bidang usaha e. Kemampua uann menggunakan me pertimba bang ngan an profesional pro rofesional Kemampuan pertimbangan f. Pe Pema mahhamann tentang te prosed edur u penge gend ndal alia i n mutu u KAP Pemahaman kebijakan dan prosedur pengendalian 4.
Me Men ngev val aluasi independensi Mengevaluasi Eval aluasi atas independensi secara jelas tertulis dalam SA A 220, 2 0, pparagraf 22 aragraf 111 ar 1 Evaluasi ta antang independensi dan SA 220, A6 tentang menghilang gkann an anca caman tantang menghilangkan ancaman atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. Oleh seba ab itu, dalam am sebab menarik kesimpulan atas kepatuhan terhadap independensi, independeensi, rekan rekan n perikatan harus haru russ : a. Memperoleh informasi yyang angg rrelevan elevan dari KAP dan jika relevan,, K AP KAP jejaring b M b. engev val alua uasi si informa masi si ttentang enta en tanng pel lan angg ggar aran yang teride denntif ifikasi Mengevaluasi informasi pelanggaran teridentifikasi terhad adaap kebijakan dann prosedur proseduur independensii K A AP terhadap KAP c. Melakukan tindakan yang tepatt untuk menghilangkan ancaman atau menguranginya ke ting gkat yang ddapat apat diterima (SA 220, A6) tingkat
5.
Keputusan untuk menerima atau atau menolak menolak Auditor pada dasarnya tidakk dapat menerima semua perikatan yang ditawarkan kepadanya. Oleh sebab itu, setelah selesai melakukan prosedur
45
penerimaan perikatan audit, auditor kemudian akan memutuskan apakah akan menerima perikatan atau menolak perikatan tersebut. Beberapa hal yang me emp mpengaruhi pen ener erimaan atau penolakan klien adalah mempengaruhi penerimaan sebagai berikut beriiku kut : a. Pe Pembatasan ruang lingkup lin ingkkup auditor aud udit itor o (SA (SA S 210, 7) Apabila klien klieen membatasi kl m mbatasi lingkup pekerjaan me peeke kerj rjaa aann auditor atas aaudit u it laporan ud keua ke uang n an ssehingga ehiingga menyebabkan audi eh dito tor tida ak da dap pat memb mberikan keuangan auditor tidak dapat memberikan opin nin inya atas laporan keuangan tersebut, mak ka audi d to torr ti tida d k bo boleh opininya maka auditor tidak m enerima perikatan tersebut. menerima b. Kerangka
pelaporan
keuangan
klien
yang
ditera apkaan diterapkan
da dalam
penyusunan laporan keuangan (SA 210, 8a) Apabila kerangka pelaporan keuangan klien yang diterapkan diterap pkan dalam da m penyusun nan llaporan apor ap oran an keuangannya ya ttidak idak id ak ddapat apat diterima ol ap oleh eh audit tor,, penyusunan auditor, maka auditor tidak boleh eh m enerima perikatan tersebut. en menerima c. Persetujuan manajemen atas tanggung jawabnya (SA 210,, 8b) 8b) A pabil bila manajemen mana ma naje jemen tidak tida ti dakk menyetujui meny me nyet etujui tanggung tan ngg ggun ungg jawabnya jawabbnya (penyusunan (peeny nyus usunan Apabila lapo pora rann keuangan ses sua u i deng gan kerangka pe ela lapo poran ya yan ng berlaku, laporan sesuai dengan pelaporan yang menetapkan pengenda alian intern nal tertentu untuk penyusunan laporan pengendalian internal keuangan yang bebass dari sala ah saji yang material, dan pemberian salah akses dan informasi kkepada epada da auditor) dalam melaksanakan suatu perikatan audit atas lapor ran keuangan laporan keuangan, maka auditor tidak boleh menerima perikatan tersebut.
46
d. Pertimbangan lain dalam penerimaan perikatan (SA 210, 18-19 dan 21) Terdapat beberap pa ha hall yang menye yeba b bkan auditor tidak dapat menolak beberapa menyebabkan suatu pe eri rikkatan tertentu dan hal tersebut mu ung ngkin saja terkait dengan perikatan mungkin pe perundangg-unnda danggan yyang a g ada. Oleh seba an ab itu, auditor harus peraturan perundang-undangan sebab melakuka an komunikasi komu ko m nikasi dengan mana aje jeme menn ddan an menyepak akat a i beberapa melakukan manajemen menyepakati ha hall : 11)) Me Menambahkan pengungkapan dalam laporan kkeuangan euanga gann 22)) Perubahan deskripsi kerangka pelaporan keuanga an se esu suai ai denga an keuangan sesuai dengan ketentuan tersebut 3) Mempertimbangkan apakah diperlukan modifikasi opini opin ni auditor audi d tor 4) Mengevaluasi dampak sifat laporan keuangan yang m enyessatkann menyesatkan m laporan lapo la pora rann auditor au dalam 5) Mengevaluasi apaka kahh pe pengguna laporan keuangan akan ssalah alah al ah apakah dam ama laporan lapo la porran memahami asurans atau apakah penjelasan tambahan dama audi dito torr dapat dappat mengurangi da meng ngur uran angi gi kemungkinan kem emungk kin inan an kkesalahpahaman e allahpah es h haman auditor 6.
M mp Me per ersi siaapkan surat perikatan periika k tan Mempersiapkan
2.4.3 Penerimaan Perikatan Audit Audit atas K lien Baru, Sudah Pernah Diaudit Klien 1.
Mengevaluasi integritas m anajemenn (SPM1, 26c) manajemen Evaluasi atas integritas manajemen man najem men pada penerimaan perikatan atas klien baru da dasarnya sangat mirip dengan penerimaan baru, sudah pernah diaudit pad pada perikatan atas klien baru, baru pertama kali audit. Perbedaannya adalah pada pencarian informasi integritas manajemen dapat dilakukan dengan 47
cara melakukan komunikasi dengan auditor terdahulu klien. Evaluasi integritas manajemen ini sesuai dengan cara tang tertera pada SPM1, A15, yaitu : a. Komuni ika kasi dengan pemberi jasa akuntansi si pprofesional rofesional kepada klien, Komunikasi baiik yang sekarang maupun ba mau upu punn yang yang terdahulu ter erda d hulu baik bb.. Meminta keterangan kete teraangan dari personil K AP llain ainn atau ai atau pihak ket tig iga lainnya KAP ketiga c. Pencarian Penc Pe ncar a ian latar laata tarr belakang melalui berbagai berbagaai sumber er 2.
Me Men ngiden entifikasi kondisi khusus dan risiko yang tidak tidaak biasaa Mengidentifikasi Iden ntifikasi atas kondisi khusus dan risiko yang tidak bbiasa i sa ttidak ia idak id ak secar ra Identifikasi secara ek yan a g di dima maks k udd eksplisit tertulis di dalam SA 210, akan tetapi identifikasi yang dimaksud adalah yang tercantum di dalam SA 210, paragraf A3, 6-7, dan n identifikas asi identifikasi apakah terdapat pertimbangan lain dalam penerimaan perikatan, perikatan n, yaituu : a. Mengidentifikasi Mengiden nti tifi fika kasi si apakah apa pakah kerangka kerang ngka ka pelaporan pel elap apor oran keuangann yang yang akan aka kann diterapkan dalam penyusunan penyusu suna nann llaporan aporan keuangan dapat diterima Dalam SA 210, paragraf A3 dinyatakan bahwa tanpa pa kkerangka eran er anggka pel laporaan ya yan ng dapat at dditerima, iter it erim imaa, manaj jem emen en ttidak idak k mempuny nyaai bbasis asis pelaporan yang manajemen mempunyai y ng ttepat ya epat untuk menyusun meenyusun laporan laporan keuang ngan an dan aauditor uditor tidak ud yang keuangan mempunyai kriteria yyang ang sesuaii untuk mengaudit laporan keuangan. Oleh sebab itu, terdapat terdap apat beberapa beberrapa faktor yang relevan bagi auditor untuk menentukan dapat dap pat diterimanya diterimanya kerangka pelaporan yang diterapkan dalam penyusunan penyusuunan laporan keuangan (SA 210, 210 paragraf A4), yaitu :
48
1) Sifat entitas (apakah entitas merupakan sebuah usaha bisnis, entitas sektor publik, atau suatu organisasi nirlaba) 2) Tujuan laporan an keuangan keuangan (apakah (apa (a pakah disusun untuk memenuhi kepeent ntiingan pengguna laporan keuan nga gan secara umum atau kepentingan keuangan kebuutu uha hann informasi info in form rmas a i pengguna laporan lap a oran keuangan memenuhi kebutuhan spesiffik spesifik 3) Si Sifat laporan lapo porran keuangan (apakah lapor oran a keuan anga gann merupaka k n satu laporan keuangan merupakan set laporan keuangan yang lengkap ataukah atauka kah lapo pora rann keuangan k uang ke ngan set laporan tunggal) 4) Apakah peraturan perundang-undangan menentuk ukan kkerangka eran er angka menentukan penyusunan laporan keuangan yang harus digunakan b. Memperoleh persetujuan dari manajemen bahwa manajemen meng ngakuui mengakui dan mema aha hami mi ttanggung angg an ggung jawabnya ya memahami Sesuai dengan SA 210, pa para raggraf 6, tanggung jawab manajemen n yyang ang an paragraf dimaksud adalah : 1) M eny nyus usun un laporan an kkeuangan euan eu anga gan sesuai ai ddengan enga en g n kkerangka erangka ppelaporan elap el aporan Menyusun keuuangan yang be ke erl r aku, ter ermasuk jika rel elev evan, pe ppenyajian nyaj ny ajian wajar keuangan berlaku, termasuk relevan, laporan tersebut 2) Menetapkan
pen nge g ndaliann pengendalian
internal
tertentu
yang
menurut
diperlukkan dalam daalam penyusunan laporan keuangan yang manajemen diperlukan enyajian material, material baik karena kecurangan bebas dari kesalahan ppenyajian maupun kesalahan
49
3) Memberikan auditor : a) Akses ke semua informasi yang dianggap relevan oleh dalam penyusunan peny nyus usunan laporan keuangan seperti manajemenn dalam cata ca tatan, dokumentasi, dan hal-hal lain in catatan, m ah ahan a yyang angg di an imi m nta oleh audit itor o dari manajemen b) Informasi tamb tambahan diminta auditor unntukk keperluan ke untuk audit Aksees tidak ti il dalam dal a am entitas ent ntit itas as yang dipandang diipandang c) Akses terbatas ke personil tukk memp mper erol oleh bbukti u ti uk perlu oleh auditor sebagai sumber untu untuk memperoleh audit c. Mengidentifikasi apakah terdapat pembatasan ruang lingkup lingku k p audit audi au ditt olehh c. manajemen pembat atasan n Identifikasi yang dilakukan oleh auditor terkait dengan pembatasan ling ngku kupp pekerjaan peke pe kerj rjaan auditor yang yang harus har arus us dicantumkann dalam dalam surat sur urat at ruang lingkup mbattas asan tersebut dapat menyebabkan au udi dito tor perikatan audit dan pemb pembatasan auditor tersebu butt (SA (SA 210, 21 tidak dapat memberikan opini atas laporan keuangan tersebut af 7). 7). paragraf d Meng ngid identifikasi apakah apaaka k h terdapat terd rdapat pertimb ban anga gan lain innnya dalam d. Mengidentifikasi pertimbangan lainnya n audit penerimaan perikatan rtimbangan an lain dalam menerima perikatan audit Terdapat beberapa per pertimbangan 9, dann 21), yaitu sebagai berikut : (SA 210, paragraf 18, 19 19, uangan yang disuplementasi oleh peraturan 1) Standar pelaporan keua keuangan perundang-undangan
50
2) Kerangka penyusunan pelaporan keuangan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan 3) Laporan audi ito torr yang diharuskan dih har arus uskan oleh peraturan perundangauditor undaang ngan undangan 3.
Meni ila lai kompetensi untuk u m e ak el aksa sana nakaan audit Menilai melaksanakan P enilaian at tas a kkompetensi ompetensi untuk me mela aks ksan anaakan audit ssecara ecara jelas Penilaian atas melaksanakan terc can antu tum m dalam m SA SA 220, paragraf 14 da dann kemudi dian an ddijelaskan ijelaskann dalam tercantum kemudian para pa ragraff paragraf
A11,
yaitu
ketika
mempertimbangka kann mempertimbangkan
k mp ko mpet eten e si kompetensi
dan
kem mampuan yang tepat atas tim perikatan, rehan harus mem empert rtim imbbangkaan kemampuan mempertimbangkan ha hal-hal berikut : a. Pemahaman dan pengalaman praktik atas perikatan audit b. Pemahaman standar profesi serta ketentuan hukum dan per raturann yangg peraturan berlaku c. Keahlian teknis, termasuk termasuuk keahlian keah ke ahlian dalam bidang teknologi informasi info orm rmas asi yang relevan dan keahlian tertentu dalam bidang akuntansii atau at u audit aud udit it d P d. engetah tahua uann in ind dustrii yyang angg re an rele leva van dengan an bbidang idang us id aha h kklien lienn Pengetahuan industri relevan usaha e Kema e. mam mpuan menggunakan mengguna nakan pertimbangan pert rtiimbangan profesional profe fesi sion onal Kemampuan f. Pemahaman tentang kebijakan kebijakan dan daan prosedur pengendalian mutu KAP 4.
Mengevaluasi independensi independens nsi Evaluasi atas independensi ssecara ecarra jelas tertulis dalam SA 220, paragraf 11 tantang independensi dan par a agraf A6 tentang menghilangkan atau paragraf mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima. Oleh sebab itu, dalam
51
menarik kesimpulan atas kepatuhan terhadap independensi, rekan perikatan harus : a. Memperoleh infor rmasii yang rele l va vann dari KAP dan jika relevan, KAP informasi relevan jejaringg b. Me Mengevaluasi infor rma masii ttentang enta en tang n ppelanggaran elanggaran yan ang teridentifikasi informasi yang terhadap kebijakan keb ebij ijak akan dan prosedur inde depe pend nden enssi KAP independensi c. Me Mela aku k kan ti tind ndakan yang tepat untukk me menghila lang ngka kann ancam man atau Melakukan tindakan menghilangkan ancaman meng nguuranginya ke tingkat yang dapat diterima (SA SA 220 20,, A6 A6)) menguranginya 220, 5.
Kepu putusan untuk menerima atau menolak Keputusan A uditor pada dasarnya tidak dapat menerima semua perikatan peerikat atan an yang yang Auditor ditawarkan kepadanya. Oleh sebab itu, setelah selesai melakuk kan prosed dur melakukan prosedur penerimaan perikatan audit, auditor kemudian akan memutuskan memutusskan apakah appakahh akan menerim ma pe peri rika kata tann atau menolak ak perikatan per erik ikat atan an tersebut. menerima perikatan Beberapa hal yang mempenga garu uhi penerimaan atau penolakan klien adalah ada dala lahh mempengaruhi sebagai berikut : a. P emb batas tasan an ruang ruang lingkup lin i gk gkup up auditor aud udit itoor (SA 210, 210 10,, 7) Pembatasan Apab pabil ilaa klien membatasi membat atas a i lingkup lingku kup pekerjaan au udi dito tor atas aaudit udit laporan ud Apabila auditor keuangan sehingga m enyebabkkan auditor tidak dapat memberikan menyebabkan opininya atas laporann keuanga an tersebut, maka auditor tidak boleh keuangan menerima perikatan terse ebut. tersebut. bb. Kerangka
pelaporan
keu euangan keuangan
klien
penyusunan laporan keuangan (SA 210, 8a)
52
yang
diterapkan
dalam
Apabila kerangka pelaporan keuangan klien yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangannya tidak dapat diterima oleh auditor, maka auditor tidakk boleh bol oleh menerim imaa perikatan pe tersebut. menerima c. Persetujuan Persetujjua uan manajemen atas tanggung jawabnya jawabn bnya y (SA 210, 8b) Ap t da ti dakk menyetujui meny me nyet etujjui u tanggung jawabnya jawaabn b ya (penyusunan Apabila manajemen tidak laporan keuangan keua ke uang ngan sesuai dengan kkerangka e an er angk gkaa pelaporan ya yang berlaku, mene me nettapkan n ppengendalian engendalian internal terte ent ntuu untu uk pe peny nyusunan laporan menetapkan tertentu untuk penyusunan kkeuangan euaangan yang bebas dari salah saji yang mat ater e ial, l ddan an ppemberian e beeri em r an material, aakses kses dan informasi kepada auditor) dalam mela laksan nak akan a suatu tu melaksanakan perikatan audit atas laporan keuangan, maka auditorr tida dakk boleh b lehh bo tidak menerima perikatan tersebut. d. Pertimbangan lain dalam penerimaan perikatan (SA 210,, 18-199 dann 21) Terdapat beberapa hal ya ang m enyebabkan auditor tidak dapat men enol olak ak yang menyebabkan menolak suatu perikatan tertentu dan hal tersebut mungkin saja ter rka kaiit ddengan enggan en terkait perat turann perundang-undangan peru pe rundang-un unda dang ngan an yyang ang ad da. a O lehh seb le babb it itu, aud dit itor or hharus arus peraturan ada. Oleh sebab auditor mela laku kukkan komunikasi si dengann manajemen dann me meny yep pak akat atii beberapa melakukan menyepakati hal : 1) Menambahkan pen ngungkapaan dalam laporan keuangan pengungkapan 2) Perubahan deskripsii kera angka pelaporan keuangan sesuai dengan kerangka ketentuan tersebut 3) Mempertimbangkan apakah diperlukan modifikasi opini auditor
53
4) Mengevaluasi dampak sifat laporan keuangan yang menyesatkan dalam laporan auditor 5) Mengevaluasi aapakah pakah penggu guna n laporan keuangan akan salah pengguna mema mahhami asurans atau apakah penjelasan penjelasaan tambahan dama laporan memahami meengur u an a gi kemungkinan kem emunngkinan kesalah hpa pahaman auditor dapat mengurangi kesalahpahaman 6.
M empersiapka kann surat surrat perikatan su Mempersiapkan
2.5 Pe Perb rban andinggan Metode Boynton, Johnson, dan Kell T erhada er d p SP SPAP A Perbandingan Terhadap Terd Te rdap pat beberapa perbedaan antara prosedur penerimaan perikatan perrik i atan an aaudit udit oleh oleeh Terdapat Bo Boyn yntonn, Johnson, dan Kell terhadap prosedur penerimaan perikata tan au audi ditt yyang ang Boynton, perikatan audit ditentuk ukan dalam SPAP, yaitu sebagai berikut ini : ditentukan
54
2
No 1
55 5
Tabell 2. Tabel Tabe 2.1 Tabel Perbandingan Boynton Terhadap T abel Perban andi ding ngan Metode Boynto on Te Terh rhad adap Metode SP SPAP Metode Me etode Boy Boynton ynt nton o No Metode M etode SPA SPAP Mengevaluasii integrita integritas tas manajemen manaje jeme menn (SPM PM 1, Para Para. ra. A15 A1 A15-16) 5 -16) Ev Evaluasi v a al uasi in integritas manajemen 1 (a) Berkomunikasi omunik kasi deng dengan gan auditor aud uditorr terdahulu terdahulu (a) Pe Pert Pertimbangan r imba bang ngan an atas atas hal-hal ha signifikan s yang mungkin (b) Mengajukan gajukaan perta pertanyaan any nyaa aann kepa kepada padda pihak ketiga timbul timb bul u dan iimplikasinya mpli mp lika k sinyya dalam da melanjutkan lainnya ya hubungan hubung gan a per perikatan rik ikat atan a (c) Me-review eviiew pengalaman peng ngallaman n masa lalu dengan klien (b) Komunika Komunikasi kasi dengan den enga gan pemberi pemb mbe jasa akuntansi yang te telah elah ada da profesionall kepada da klien klien baik ba yang sekarang maupun yangg terd terdahulu rdah ahul ulu (c) Meminta keterangan keteeranggan dari dari personil pe KAP atau pihak ketiga lainnyaa (d) Pencarian latarr belakan belakang ng m melalui e berbagai sumber Mengidentifikasi kasi kondisi ka kon ondisi khusus khusus dan resiko yang tidak A28-300, A3,, 66-7, -7, 18 18-19, dan 21) 2 (SA 210, Para. A28-30, biasa Persetujuan atas ketentuan keten ntuan an perikatan perik kat ata audit : (a) Mengidentifikasi gid den enti t fikasii pemakai pemakai laporan lap porran yang yang telah tela te lahh (a)) Me (a Menilai apakah ah terdapat terdapaat kondisi kon ko yang memerlukan it revisi re viisii terhadap ketentuan ketentua uann perikatan pe audit dan diaudit lai stabilitas stab st abil i itas keuangan dan hukum calon klie klien ienn apakah perlu untuk m mengingatkan engi en ging entitas yang (b) Menilai Mengidentifikasi giden enti tifi fika kasi s pembatasan lingkup bersangkutan tenta tentang ang kketentuan etent et perikatan audit (c) Mengevaluasi gevallua uasi si ssistem iste tem m pe ppelaporan laporan keuangan entitas yang masih berlaku ber erla laku ku Mengidentifikasi terdapat alasan yang dan kemampuan emamp mpua uann untuk untu un tukk audit audi au ditt (b)) Me (b Meng ngid iden enti tifi fika kasi si aapakah paka pa kah ter memadai untuk melakukan me mela me lakkukan perubahan dalam kete ke tent ntua uann perikatan peri pe rika kataan audit ketentuan (c) Meng ngid iden enti tifi fika kasi apakah kerangka ke Mengidentifikasi pelaporan keuangan yang akan diterap diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan dapat dite diterima
4
Mengevaluasii indep independensi pen ende dens ni
4
56 6
3
No
Menilai kompetensi peteensi untuk unttuk m melaksanakan elak ksanakan audit (a) Jasa yang yan ng diinginkan diin ngi gink nkan (b) Mengidentifikasi gid dentifiika kasi si ttim im aaudit udit (c) Mempertimbangkan pertimb ban angk gkan kebutuhan kebutuhan untuk konsultasi dan meng menggunakan n guuna nakkan sp spesialisasi
Metode Boynt Boynton ton
3
No
Metode SPA SPAP (d) Memper Memperoleh erol o eh persetujuan da dari manajemen bahwa m manajemenn mengakui dan memahami tanggung jjawabnya awabnya (e)) Meng Mengidentifikasi ngid den e tifikasi si apakah terdapat ter pembatasan ruang lingkup lingku kupp au audit oleh hm manajemen anajem (f) Me Mengidentifikasi Mengid den enti tifi fika kasi apa apakah aka k h terdapat ter pertimbangan lainny nya dalam dalaam penerimaan pene pe n rima maan perikatan p lainnya audit (SA 220, Para. A1 A A11) 1) P Pertimbangan erti er timban nga g n atas kompetensi dan kemampuan yang g tepat at dan dan dihar diharapkan rap ada pada tim pperikatan erikatan : (a) Pemahaman dan pengalaman peng pe ngalam ma praktik atas perikatan audit (b) Pemahaman standar sttandar prof profesi fesii serta ketentuan hukum dan peraturan yang yang berlaku berrlaku ku (c) Keahlian teknis (bidang (bidan ang te teknologi ek dan informasi), dan keahlian tertentu teertent ntu (bidang (bid idaan akuntansi atau audit) (d)) Pengetahuan (d Pe iindustri ndustri yang nd yaang relevan r dengan bidang usaha usah us aha kl kklien ien (e) Kemampuan menggu menggunakan una naka kan pertimbangan profesional (f) Pemahaman tentang tent te ntan ng kebijakan kebbijak dan prosedur ke pengendalian peng pe ngen e da dali lian an m mutu utuu KAP ut KA ((SA (S A 220, 220, P Para. ara. 11 dan A6 A6)) R Rekan ekan pperikatan harus menarik kesimpulan kesi imp mpul ulan an atas ata tass kepatuhan kepa ke patu tuha hann terhada terhadap ketentuan independensi, independen nsi si, oleh oleh sebab seb ebab itu Rekan harus : (a) Memperoleh informasi yang relevan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi menge hubungan yang
5
6
Keputusan untuk ntukk menerima meneri rima ma atau atau menolak menolak (a) Kekhawatiran aw watiran me mengenai m ngenai ai integritas manajemen atau penahanan haanan bu bukti ukt k i yyang angg ttampak ampak selama audit (b) Klien m menolak enolaak un uuntuk tukk membenarkan salah saji material ial dalam dallam laporan lapor oran keuangan (c) Klien tidak tida ti dak mengambil mengam mbil langkah-langkah yang tepat untuk m memperbaiki em mperbaik ki kecurangan atau tindakan melawan wan hukum wa huuku k m ya yang ang ditemukan selama audit
Membuat surat ratt pe perikatan
5
6
57 7
No
Metode Boynt Boynton ton
No
Metode SPA SPAP mencip menciptakan pta takan ancaman terhadap terha independensi (b) (b b) Mengevaluasi Mengevalua uasi informasi tentang ten pelanggaran yang pelanggaran tteridentifikasi eridentifikasii apakah menciptakan menc terhadap terhad adap ap independensi indepen ndensi (c)) Mela (c laku kuka kann tindak kan yang ttepat untuk Melakukan tindakan menghilangkan menghi me ila lang ngkkan ancaman ancaama m n atau at menguranginya ke tingka kat yang ng dapat dap apat a dite erima tingkat diterima (SA 210, Para. 17, 1 , 7,, 88a-b, 17 a-b, b 18-1 18-19, 19, ddan 21) Ketentuan menerima atau menolak menolaak perikatan me perikataan audit pe a : (a) Perubahan at aatas as kketentuan eten et enttuan pperikatan e audit (untuk klien lama) (b) Pembatasan ruang ruuangg lingkup lin inggkup up audit a (c) Kerangka pelaporan pelaaporan keu keuangan uan angg klien yang diterapkan dalam dalaam penyusunan penyu yusuun laporan keuangan (d) Persetujuan ma manajemen anajeme men at ata atas a tanggung jawabnya (e) Pertimbangan lainnya lainn nnya dalam dal alam am penerimaan perikatan Membuat M emb mbua uatt surat perika perikatan ata tan