12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok di dalam mendefenisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya mendefenisikan sistem sebagai berikut : Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Bahra, 2005) Sistem itu sendiri memiliki karakteristik atau beberapa sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar system (environments), penghubung (interfce), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran suatu tujuan (goal). Adapun penjelasan dari karakteristik suatu sistem diatas adalah sebagai berikut : a. Komponen sistem (System Components) Bagian sistem yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau beberapa bagian sistem.
13
b. Batas Sistem (System Boundary) Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan. c. Lingkungan luar sistem (System Environments) Segala sesuatu yang berada di luar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem. d. Penghubung sistem Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa subsistem berintegrasi dan membentuk satu kesatuan. e. Masukan (Input) Sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan. f.
Keluaran (Output) Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan.
g. Pengelolahan (Process) Bagian dari sistem yang mengubah masukan menjadi keluaran. h. Sasaran (Objectives) atau tujuan (Goal)
INPUT
PROCESSING
OUTPUT
Gambar 2.1 Komponen-komponen dari suatu sistem
14
Sasaran sistem adalah sesuatu yang menyebabkan mengapa sistem itu dibuat atau ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2. Pengertian Informasi Informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya. (Nugroho, 2004). Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah. Agar informasi yang dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan. 2. Informasi harus relevan,
benar-benar terasa
manfaatnya bagi yang
membutuhkan. 3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beb erapa kegunaan. Informasi tidak hanya digunakan oleh satu orang pihak dalam suatu organisasi. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
15
Informasi dalam sebuah organisasi sangat penting peranannya. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Informasi itu sendiri dapat didefenisikan sebagai berikut : Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. (Nugroho, 2004)
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (Information System) atau disebut juga dengan processing system atau information generating system. Dari uraian di atas maka sistem informasi dapat diartikan sebagai berikut : 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasin untuk mencapai suatu tujuan tertentu yaitu menyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi sendiri memiliki sejumlah komponen tertentu, yang terdiri dari beberapa komponen yang berbeda yaitu, manusia, data, hardware, dan software. Sebagai suatu sistem, setiap komponen tersebut berinteraksi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. (Kristanto, 2008)
16
Berikut beberapa komponen dapat dilihat pada gambar 2.2. SYSTEM SOFTWARE
HARDWARE
DATA
USER
Gambar 2.2 Komponen sistem informasi
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen atau lebih dikenal dengan nama SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organisasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen atau dengan kata lain teknik pengelolaan informasi dalam suatu organisasi. SIM ini mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi, karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut. Sistem
informasi
manajemen
harus
memberikan
dukungan
dalam
pengumpulan informasi untuk merancang rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersaji dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan. (Kristanto, 2008)
17
2.1.5. Manfaat Sistem Informasi Manajemen SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan. Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tingkatan pada setiap proses pengambil keputusan dan dapat digunakan juga untuk memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah , standar dan situasi sekarang. Sistem informasi juga dapat memberikan cara yang sulit atau kompleks namun dapat menghasilkan dengan cepat akurat informasi yang diperoleh. SIM ini juga sangat membantu untuk merealisasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya. Dengan demikian sesungguhnya SIM akan mendukung setiap langkah didalam proses pengambilan keputusan dari langkah identifikasi masalah sampai menetapkan pemilihan solusinya. (Kristanto, 2008)
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundang- undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/V2I/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.
18
Sistem informasi manajemen kesehatan sebagai sub sistem dalam sistem administrasi kesehatan merupakan kesatuan/rangkaian kegiatan-kegiatan yang mencakup seluruh jajaran upaya kesehatan diseluruh jenjang administrasi yang mampu memberikan informasi kepada : a. pengelola, yaitu para administrator atau manajer kesehatan untuk dasar pertimbangan menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam menjalankan fungsi-fungsi administrasinya. b. masyarakat, dalam upaya untuk
meningkatkan kemampuannya untuk
menolong dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya. Sumber daya organisasi antara lain man, money, macine, method, material, dan juga data/informasi. Peran utama dari data atau informasi pada hakekatnya adalah pada dukungannya terhadap fungsi- fungsi administrasi atau manajemen dalam pengelolaan program kesehatan. Dalam kehidupan sehari- hari dapat kita rasakan bagaimana sulitnya menentukan kebijakan atau pengambilan keputusan yang baik bila data atau informasi yang akan dipakai untuk mendasarinya kurang atau tidak cukup tersedia. Tanpa dukungan data/informasi yang baik kebijakan yang kita ambil akan kurang tepat atau keliru. (http://depkes.go.id.2012)
2.1.7. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Kesehatan Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan ditujukan ke arah terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, yang mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu dan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk:
19
a. Pengambilan keputusan di seluruh tingkat administrasi dalam rangka perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan
penilaian. b. Mengatasi masalah- masalah kesehatan melalui isyarat dini dan upaya penanggulangannya c. Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri d. Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan Sasaran dalam upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan meliputi: a. Terciptanya pengorganisasian dan tata kerja pengelolaan data/informasi dan atau tersedianya tenaga fungsional pengelola data/ informasi yang terampil di seluruh tingkat administrasi b. Ditetapkannya kebutuhan esensial data/ informasi di tiap tingkat dan pengembangan instrumen pengumpulan dan pelaporan data c. Dihasilkannya berbagai informasi kesehatan di seluruh tingkat administrasi secara teratur, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan dan atau atas permintaan dari pengguna data/ informasi d. Tersedianya dukungan teknis dan sumber daya yang memadai dalam rangka pemantapan dan pengembangan otomasi pengolahan data di se luruh tingkat administrasi dan pengembangan bank data kesehatan, pengembangan jaringan komunikasi komputer dan informasi. (http://depkes.go.id.2012)
20
2.2 Pengertian Metode PIECES Metode ini menggunakan enam variabel evaluasi yaitu Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Berikut ini penjelasan singkat dari masing- masing variabel.
2.2.I Performance (kinerja) Menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya.
Dalam
hal
ini
kinerja
diukur
dari throughput, yaitu
jumlah
pekerjaan/output/ deliverables yang dapat dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu dan response time, yaitu
rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan
ditambah dengan waktu respon untuk menanganis pekerjaan tersebut: 1. Throughput Dalam memberikan informasi tentang layanan manajemen kesehatan atau informasi perkembangan tentang kesehatan masyarakat yang ada pada kantor kesehatan atau puskesmas masih menggunakan brosur dan spanduk. Sehingga untuk publikasi informasi harus melalui beberapa tahap yang memakan waktu lama, sehingga dengan waktu yang ada sistem hanya mampu menyelesaikan sedikit pekerjaan. 2. Response Time Untuk dapat melakukan promosi dan menyampaikan informasi yang cukup, cara yang sekarang masih membutuhkan waktu yang lama.
21
2.2.2. Information (informasi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Yang dimaksud kualitas informasi yang semakin baik adalah yang semakin relevan, akurat, andal, dan lengkap serta disajikan secara tepat waktu. Analisis pada sistem lama dinilai dari 3 hal sebagai berikut: 1. Akurat Informasi yang tidak akurat sering terjadi dan akan sangat merugikan, penyebabnya jika terjadi perubahan data, sementara brosur dan spanduk telah selesai dicetak, dan sulit untuk melakukan penggantian informasi dari puskesmas tentang kesehatan atau perkembangan kesehatan penduduk karena dibutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan brosur dan spanduk. 2. Relevan Informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima, jika informasi yang disebarkan melalui media promosi yang ada sekarang, bisa tidak relevan jika informasi tersebut diterima pada orang yang tidak membutuhkannya. Sedangkan dengan media promosi seperti website informasi yang dipromosikan lebih menyeluruh kesemua lapisan masyarakat. 3. Tepat Waktu Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau informasi yang diterima terlambat, maka informasi tersebut sudah tidak berguna lagi. Apabila penyampaian informasi dan promosi dengan media website yang dinamis informasi yang diterima masyarakat tepat waktu dan terbaru.
22
2.2.3. Economics (ekonomi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya. Sistem lama memerlukan biaya yang besar karena setiap penyebaran brosur dilakukan di dalam serta diluar kota dan untuk melakukan hal tersebut, pembuatan selebaran brosur memerlukan biaya yang tidak sedikit karena dapat diprediksi bahwa setiap tahun biaya cetak brosur pasti mengalami kenaikan. Hasil analisis dari biaya dan manfaat sebagai berikut: 1. Biaya Biaya yang dikeluarkan untuk setiap pencetakan brosur dan sepanduk diantara Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000. 2. Manfaat Manfaat yang dikeluarkan kurang maksimal, karena dinilai boros. Apabila ada kesalahan dalam pencetakan brosur dan spanduk, pencetakan harus diulang kembali.
2.2.4. Control (pengendalian) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ kecurangan menjadi semakin baik pula. Dengan adanya pengendalian maka tugas-tugas atau kinerja yang mengalami gangguan bisa diatasi. Dari hasil analisis pengendalian adalah: Pengendalian informasi yaitu proses promosi dan penyampaian informasi masih menggunakan surat, brosur, maupun selebaran lainnya. Sehingga masyarakat yang memiliki kepentingan dengan pihak lembaga seperti memperoleh informasi dan
23
berinteraksi dengan lembaga harus datang langsung ke lembaga. Hal ini dapat diatasi dengan media website yang universal bisa diakses dimanapun dan kapanpun juga.
2.2.5. Efficiency (efisiensi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik mungkin dengan pemborosan yang paling minimum. Hal ini dapat dinaikan dan diturunkan dari segi efisiensi pihak dinas kesehatan, selama ini banyak mengeluarkan biaya untuk promosi melalui brosur dan iklan dimedia cetak hal ini memerlukan biaya yang tidak sedikit.
2.2.6. Service (layanan) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan. Langkah utama untuk meningkatkan layanan yang berkualitas adalah sebagai berikut: 1. Pengembang sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang dikembangkannya. Sehingga dapat mengidentifikasi penyebabpenyebab terjadinya masalah pelayanan sistem yang akan di kembangkan. 2. Kualitas pelayan sistem dapat dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek-subyek permasalahan yang telah di utarakan oleh pihak kesehatan atau pihak pengembang sistem di tahap perencanaan untuk mencapai sistem yang berkualitas.
24
3. layanan informasi tentang kesehatan kepada masyarakat harus tepat waktu dan terupdate kurang baik bila waktu pelayanannya memmbutuhkan waktu lama. (jogiyanto, 2005)
2.3 Sekilas tentang Web World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan web, merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu teks pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Dengan pendekatan hypertext ini seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu dokumen ke dokumen yang lain. Dokumen-dokumen yang diakses pun dapat tersebar di berbagai mesin dan bahkan di berbagai negara. Bagai jaring laba- laba, jejaring web telah membentang ke seluruh penjuru dunia. Tidak hanya terbatas pada lembaga- lembaga penelitian yang ingin mempublikasikan hasil riset, web juga banyak digunakan oleh perusahaan bisnis yang ingin mengiklankan produk atau untuk melakukan transaksi bisnisnya. (Kadir, 2003)
2.3.1 Sejarah Web Sejarah web dimulai pada bulan Maret 1989 ketika Tim Berner-Lee yang bekerja di laboratorium Fisika partikel Eropa atau yang dikenal dengan nama CERN (Consei European Pour la Recherche Nuclaire) yang berada di Genewa, Swiss, mengajukan protokol (suatu tatacara untuk berkomunikasi) sistem distribusi informasi internet yang digunakan untuk berbagi informasi di antara para fisikawan.
25
Protokol inilah yang selanjutnya dikenal sebagai protokol World Wide Web dan dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). W3C adalah konsorsium dari sejumlah organisasi yang berkepentingan dalam pengembangan berbagai standar yang berkaitan dengan web. (Kadir, 2003)
2.3.2 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (Hypertext Markup Language) dan protokol yang digunakan dinamakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Pada saat ini, banyak skrip seperti itu; antara lain yaitu PHP dan ASP, sedangkan contoh yang berupa objek antara lain adalah Java. Aplikasi web sendiri dapat dibagi menjadi: a. Web statis, dan b. Web dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model aplikasi web dinamis. Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan memalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data. Dengan demikian perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang oleh operator atau yang
26
bertanggung jawab terhadap kemutakhiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab pemprogram atau webmaster. Pengertian web dinamis terkadang diartikan sebagai halaman yang dilengkapi dengan animasi gambar, selain dapat berinteraksi dengan basis data. (Kadir, 2003)
2.4
Metode RUP (Rational Unified Process)
2.4.1
Pengertian RUP The RUP is a software development approach that is iterative, architecture-
centric, and use-case-driven. It is described in a variety of whitepapers and books. The most comprehensive information can be found in the RUP product itself, which contains detailed guidelines, examples, and templates cov ering the full software lifecycle. The RUP is a well-defined and well-structured software engineering process. It clearly defines who is responsible for what, how things are done, and when to do them. The RUP also provides a well-defined structure for the lifecycle of a RUP project, clearly articulating essential milestones and decision points. (Per Kroll, 2003: 1) RUP atau Rational Unified Proses, adalah suatu kerangka kerja proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational Software, suatu divisi dari IBM sejak 2003. (Wikipedia,2012) Cara kerja RUP itu didasarkan pada 6 kunci prinsip bagi perkembangan bisnis yang terkendali yaitu: a. Mengadaptasi proses.
27
b. Menyeimbangkan prioritas dari para stakeholders. c. Melakukan kolaborasi antartim. d. Mendemonstrasikan hasil-hasil yang ada secara berulang-ulang. e. Menaikkan level abtraksi dari sebuah software. f. Memfokuskan pada kualitas secara terus-menerus.
Gambar 2.3 Arsitektur Rational Unified Process (RUP). (Taryana, 2007)
2.4.2
Fase RUP a. Inception / Insepsi Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak (perancangan arsitektural dan use case). Tujuan utama adalah untuk ruang lingkup sistem secara memadai sebagai dasar untuk mengesahkan biaya awal dan anggaran. Dalam tahap ini kasus
28
bisnis yang mencakup konteks bisnis, faktor- faktor kesuksesan (diharapkan pendapatan, pengenalan pasar, dll), dan prakiraan keuangan didirikan. Untuk melengkapi kasus bisnis, kasus penggunaan dasar model, rencana proyek, penilaian risiko awal dan deskripsi proyek (inti persyaratan proyek, kendala dan fitur utama) yang dihasilkan. Setelah ini selesai, proyek ini diperiksa terhadap kriteria sebagai berikut: 1) Stakeholder persetujuan pada definisi lingkup dan biaya / jadwal perkiraan. 2) Pemahaman
persyaratan
sebagaimana
dibuktikan
oleh
kesetiaan
penggunaan utama kasus. 3) Kredibilitas dari biaya / jadwal memperkirakan, prioritas, risiko, dan proses pembangunan. Kedalaman dan luasnya setiap arsitektur prototipe yang dikembangkan. 4) Membangun dasar yang digunakan untuk membandingkan aktual pengeluaran terhadap pengeluaran yang direncanakan. b. Elaboration / Elaborasi Dalam tahap ini masalah analisis dibuat dan proyek arsitektur mendapatkan bentuk dasarnya. Fase ini harus lulus dengan kriteria sebagai berikut: 1) Menggunakan model kasus di mana penggunaan kasus dan para pelaku telah d2dentifikasi dan sebagian besar kasus penggunaan deskripsi dikembangkan. Kasus penggunaan model ini harus menjadi 80% lengkap. 2) Penjelasan
tentang
arsitektur
perangkat
pengembangan sistem perangkat lunak.
lunak
dalam
proses
29
c. Construction / Konstruksi Tujuan utama adalah untuk membangun sistem perangkat lunak. Pada tahap ini, fokus utama adalah pada pengembangan komponen dan fitur lain dari sistem yang dirancang. Ini adalah tahap ketika sebagian besar terjadi pengkodean. d. Transition / Transisi Tujuan utama adalah untuk ‘transisi’ sistem dari ke pengembangan produksi, membuatnya tersedia untuk dan dipahami oleh pengguna akhir. Kegiatan ini meliputi pelatihan tahap akhir pengguna dan pengelola dan beta testing dari sistem untuk memvalidasi itu terhadap pengguna akhir harapan.
2.5 UML 2.5.1
Pengertian UML UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan,
visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak). Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan. (Hadi, 2009)
30
2.5.2
Konsepsi Dasar UML
a. Use Case Diagram Sebuah use case adalah situasi dimana sistem Anda digunakan untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan pemakai. Use case merupakan awal yang sangat baik untuk setiap fase pengembangan berbasis objek, design, testing, dan dokumentasi. Use case menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang di luar sistem. Use case menentukan nilai yang diberikan sistem kepada pemakainya. Use case hanya menetapkan apa yang seharusnya dikerjakan oleh sistem, yaitu kebutuhan fungsional sistem. Use case tidak untuk menentukan kebutuhan nonfungsional, misalnya: sasaran kinerja, bahasa pemrograman, dsb. (Budi Susanto, 2006: 21). Dua hal utama pada use case yaitu: 1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi itu sendiri. Sehingga, meskipun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang. 2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unitunit yang saling bertukar pesan antara unit atau actor. b. Diagram Alur (Sequence Diagram) Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antardimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah- langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas
31
tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. (Wahono, 2003) c. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Menggambarkan
rangkaian
aliran
dari
aktivitas,
digunakan
untuk
mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut: 1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktvitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan. 2. Urutan utama pengelompokan tampilan dari sistem atau User interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan. 3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya. d. Diagram Kelas (Class Diagram) Class adalah dekripsi kelompok obyek-obyek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi. 1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh kelas. 2. Operasi atau metode adalah fungsi- fungsi yang dimiliki oleh kelas.
32
Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi- fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut: 1. Kelas main, memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. 2. Kelas yang menangani tampilan sistem, kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. 3. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case, kelas ynag menangani fungsifungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case. 4. Kelas yang diambil dari pndefinisian data, kelas yang digunakan untuk memegang atau mebungkus data menjadi kesatuan yang diambil maupun disimpan kebasis data. Jenis-jenis kelas diatas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai dengan pertimbanan yang diaggap baik asalkan\fungsi- fungsi yang sebaiknya ada pada struktur kelas tetap ada.
2.5.3
Simbol dalam UML
2.5.3.1 Actor
Gambar 2.4 Simbol Actor Actor menggambarkan segala pengguna software aplikasi (user). Actor memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebagai contoh sebuah actor dapat memberikan input kedalam dan menerima informasi dari software aplikasi, perlu dicatat bahwa sebuah actor
33
berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Sebuah actor mungkin seorang manusia, satu device, hardware atau sistem informasi lainnya.
2.5.3.2 Use Case UseCase1
Gambar 2.5 Simbol Use Case Use case menjelaskan urutan kegiatan yang dilakukan actor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Walaupun menjelaskan kegiatan, namun use case hanya menjelaskan apa yang dilakukan oleh actor dan sistem bukan bagaimana actor dan sistem melakukan kegiatan tersebut. a. Use-case Konkret adalah use case yang dibuat langsung karena keperluan actor. Actor dapat melihat dan berinisiatif terhadapnya b. Use-case Abstrak adalah use case yang tidak pernah berdiri sendiri. Use case abstrak senantiasa termasuk didalam (include), diperluas dari (extend) atau memperumum (generalize) use case lainnya. Untuk menggambarkannya dalam use case model biasanya digunakan association relationship
yang
memiliki stereotype include,
extend
atau generalization
relationship. Hubungan include menggambarkan bahwa suatu use case seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use case lainnya. Hubungan extend antar use case berarti bahwa satu use case merupakan tambahan fungsionalitas dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu terpenuhi.
34
2.5.3.3 Class Class1
Gambar 2.6 Simbol Class Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi obyek, karena class menunjukkan kumpulan obyek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Class digunakan untuk mengimplementasikan interface. Class digunakan untuk mengabstraksikan elemen-elemen dari sistem yang sedang dibangun. Class bisa merepresentasikan baik perangkat lunak maupun perangkat keras, baik konsep maupun benda nyata. Simbol class berbentuk persegi panjang berisi 3 bagian: persegi panjang paling atas untuk nama class, persegi panjang paling bawah untuk operasi, dan perse gi panjang ditengah untuk atribut. Atribut digunakan untuk menyimpan informasi. Nama atribut menggunakan kata benda yang bisa dengan jelas merepresentasikan informasi yang tersimpan didalamnya. Operasi menunjukkan sesuatu yang bisa dilakukan oleh obyek dan menggunakan kata kerja.
2.5.3.4 Interface
Gambar 2.7 Simbol Interface Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan oleh operasi didalam class. Oleh karena itu keberadaan interface selalu disertai oleh class yang mengimplementasikan
35
operasinya. Interface ini merupakan salah satu cara mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam obyek.
2.5.3.5 Interaction
Gambar 2.8 Simbol Interaction Interaction digunakan untuk menunjukkan baik aliran pesan atau informasi antar obyek maupun hubungan antar obyek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga dengan teks bernama operation signature yang tersusun dari nama operasi, parameter yang dikirim dan tipe parameter yang dikembalikan. 2.5.3.6 Note
Gambar 2.9 Simbol Note Note digunakan untuk memberikan keterangan atau komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam model. Note ini bisa disertakan ke semua elemen simbol yang lain.
2.5.3.7 Dependency
Gambar 2.10 Simbol Dependency Dependency merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada salah satu elemen memberi pengaruh pada elemen lain. Elemen yang ada dibagian tanda
36
panah adalah elemen yang tergantung pada elemen yang ada dibagian tanpa tanda panah. Terdapat 2 stereotype dari dependency, yaitu include dan extend. a. Include menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen (yang ada digaris tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari elemen lain (yang ada di garis dengan panah). b. Extend menunjukkan bahwa suatu bagian dari elemen di garis tanpa panah bisa disisipkan kedalam elemen yang ada di garis dengan panah.
2.5.3.8 Association
Gambar 2.11 Simbol Asociation Association menggambarkan navigasi antar class (navigation), berapa banyak obyek lain yang bisa berhubungan dengan satu obyek (multiplicity antar class) dan apakah suatu class menjadi bagian dari class lainnya (aggregation). Navigation dilambangkan dengan penambahan tanda panah di akhir garis. Bidirectional navigation menunjukkan bahwa dengan mengetahui salah satu class bisa didapatkan informasi dari class lainnya. Sementara Unit directional navigation hanya dengan mengetahui class diujung garis association tanpa panah kita bisa mendapatkan informasi dari class di ujung dengan panah, tetapi tidak sebaliknya. Aggregation mengacu pada hubungan “has-a”, yaitu bahwa suatu class memiliki class lain, misalnya rumah memiliki class kamar.
37
2.5.3.9 Generalization
Gambar 2.12 Simbol Generalization Generalization menunjukkan hubungan antara elemen yang lebih umum ke elemen yang lebih spesifik. Dengan generalization, class yang lebih spesifik (subclass) akan menurunkan atribut dan operasi dari class yang lebih umum (superclass)
atau “subclass is
superclass”.
Dengan
menggunakan
simbol
generalization ini, konsep inheritance dari prinsip hirarki dapat dimodelkan.
2.5.3.10
Realization
Gambar 2.13 Simbol Realization Realization menunjukkan hubungan bahwa elemen yang ada di bagian tanpa panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ada di bagian dengan panah. Misalnya class merealisasikan package, component merealisasikan class atau interface.
2.6
Basis Data (Database)
2.6.1 Pengertian Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih diartikan sebagai markas atau gudang, tempat sarana atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan
38
sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, dan kombinasinya. (Fathansyah, 2007) Atau basis data juga memiliki arti yang bermacam-macam, yaitu: a. Himpunan
kelompok
data
(arsip)
yang
saling
berhubungan
yang
diorganisasikan sedemikian rupa agar dapat digunakan kembali secara mudah dan cepat. b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama dengan tanpa adanya pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. c. Kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. d. Kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. (Fathansyah, 2007) Contoh basis data: NIM 208700814
NAMA Eny
TGL_LAHIR 11-01-1989
208700817
Ety
08-07-1989
208700828
Fina
16-04-1990
Gambar 2.14 Contoh Basis Data Cara Pengaksesan Basis Data Menurut pengaksesannya, basis data dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
39
a. Basis Data Individual Basis data individual adalah basis data yang digunakan oleh peseorangan. Biasanya basis data seperti ini banyak dijumpai di lingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker Pro merupakan perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis data untuk kepentingan pribadi. b. Basis Data Perusahaan Basis data perusahaan adalah basis data yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah server dan para pemakai dapat mengakses dari masing- masing komputer yang berkedudukan sebagai client. c. Basis Data Terdistribusi Basis data terdistribusi adalah basis data yang disimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang memiliki sejumlah cabang di pelbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang bersifat online. d. Basis Data Publik Basis data publik adalah basis data yang dapat diakses oleh siapa saja (publik). Sebagai contoh, banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com) yang menyediakan data bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara gratis. Namun adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran untuk memperoleh data publik. (Fathansyah, 2007)
40
2.7
PHP
2.7.1
Pengertian PHP Salah satu alasan PHP menjadi sukses seperti sekarang ini adalah karena
kemampuannya yang menakjubkan. PHP dapat berkomunikasi dengan berbagai macam database dan mengenal semua protokol internet. PHP mudah digunakan dan cepat. Class-class atau fungsi- fungsi PHP dapat kita temukan dengan mudah di internet. Apabila kita ingin membuat web dinamis dan belum tahu caranya, PHP adalah bahasa pemrograman yang tepat. PHP
merupakan kependekan dari
Hypertext
Prepocessor,
merupakan kependekan dari Personal HomePage. PHP
awalnya
merupakan bahasa
pemrograman yang biasanya ditulis bersama kode HTML. PHP juga merupakan skrip yang dijalankan di server. (Kadir, 2003)
2.7.2
Kelebihan PHP Adapun kelebihan-kelebihan PHP disbanding dengan pemrograman yang
lain adalah: a. Kode yang menyusun program tidak perlu diedarkan ke pemakai sehingga kerahasiaan kode dapat dilindungi. b. PHP bisa digunakan untuk mengakases berbagai macam database seperti Access, Oracle, MySQL, dan lain-lain. (Fathansyah, 2007:52) c. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat. d. PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat sehingga selalu mengikuti perkembangan teknologi internet. e. PHP memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
41
f. PHP mampu berjalan di beberapa server yang ada, misalnya Apache, Microsoft 2S, PWS, AOLserver, phttpd, dan Xitami. g. PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP, namun juga dapat berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, Windows, dan lain-lain. h. PHP juga mendukung akses ke beberapa database yang sudah ada, baik yang bersifat free / gratis ataupun komersial. (Anonimous, 2004)
2.7.3
Fungsi-fungsi PHP untuk Mengakses MySQL PHP memiliki sejumlah fungsi untuk mengakses berbagai database (dalam
hal ini, PHP merupakan preprosesor yang memiliki fungsi akses database terlengkap), termasuk database MySQL. Bahkan pada versi terbaru, PHP telah mengkompilasi driver untuk MySQL bersama dengan programnya, sehingga pada saat instalasi tidak perlu melakukan kompilasi tambahan untuk database ini. Langkah- langkah yang harus ditempuh untuk mengakses MySQL adalah sebagai berikut: a. Membuka koneksi dengan server database. Gunakan perintah mysql_connect. b. Melakukan query terhadap sebuah database pada server. Langkah ini dapat dilakukan menggunakan dua perintah mysql_select_db dan mysql_query atau dengan satu perintah mysql_db_query. c. Untuk perintah (SQL) mengambil data, lakukan pengambilan data baris demi baris menggunakan perintah mysql_fetch_rows atau mysql_fetch_array. d. Menutup koneksi dengan server database apabila semua transaksi telah selesai dengan perintah mysql_close. (Nurliana, 2005)
42
2.8
MySQL
2.8.1
Ruang Lingkup MySQL MySQL merupakan salah satu sistem basis data yang sangat handal karena
menggunakan sistem SQL. Pada awalnya SQL berfungsi sebagai bahasa penghubung antara program database dengan bahasa pemrograman yang digunakan. Dengan adanya SQL maka para pemrogram jaringan dan aplikasi tidak mengalami kesulitan sama sekali di dalam menghubungkan aplikasi yang mereka buat. Setelah itu, SQL dikembangkan lagi menjadi sistem database dengan munculnya MySQL. MySQL merupakan salah satu software gratis yang dapat di-download melalui situsnya. MySQL merupakan sistem manajemen database, relational system database, dan software open source. Kalau SQL biasa kita sebut dengan SEQUEL, maka untuk MySQL tidak bisa kita sebut dengan MY-SEQUEL, karena pembuatnya menyebutkan MySQL adalah “My Ess Que Ell”. MySQL merupakan open source SQL database yang sangat populer yang disediakan oleh MySQL AB. MySQL AB merupakan perusahaan komersial yang berdiri untuk memberikan pelayanan seputar MySQL database. MySQL AB berasal dari perusahaan Swedia yang menjalankan aplikasi dasar MySQL dan merupakan developer utamanya. (Sakur, 2005)
2.8.2
Kelebihan MySQL Adapun kelebihan-kelebihan MySQL antara lain:
a. MySQL merupakan program yang multi-threaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi-CPU.
43
b. Didukung program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Python, TCL APIs dls. c. Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem operasi). d. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database. e. Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host. f. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Microsoft Windows. g. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi. h. Mampu menangani jutaan user dalam waktu yang bersamaan. i. Mampu menampung lebih dari 60.000.000 record. j. Sangat cepat mengeksekusi perintah. k. Memiliki userpriviledge sistem yang mudah dan efisien. l. MySQL juga menyediakan dukungan open source. m. Multiplatform. n. Setiap pengguna MySQL d2zinkan mengubah source untuk keperluan pengembangan atau menyelaraskan spesifikasi database sesuai kebutuhan. (Sakur, 2005)
2.8.3
Fungsi-fungsi MySQL Fungsi-fungsi MySQL antara lain:
a. SELECT
FROM WHERE <where_definition> GROUP BY ORDER BY [ASC|DESC]
44
b. INSERT INTO VALUES(<list_of_data>) c. REPLACE INTO VALUES(<list_of_data>) d. UPDATE
SET
column=<expression>
WHERE
<where_definition> e. DELETE FROM WHERE <where_definition> (Nurliana, 2005)
2.9
Sejarah Apache Web Server Apache ini dibuat versi pertamanya oleh Robert Mc Cool — yang terlibat di
NCSA– padatahun 1996. Ditulis dalam bahasa C, perkembangannya dilak ukan bersama rekan-rekan melalui email. Dia mengerjakan proyek itu bersama Apache groupnya : Brian Behlendorf, Roy T. Fielding, Rob Hartill, David Robinson, Cliff Skolnick, Randy Terbush, Robert S. Thau, Andrew Wilson, Eric Hagberg, Frank Peters and Nicolas Pioch. Kenapa diberi nama Apache? Kata yang mendirikan karena pertama mereka ingin menghargai penduduk asli Amerika Indian Apache yang dikenal ketahanan dan skilnya saat perang, dan kedua karena akar proyek si apche ini merupakan sebuah ‘a patchy server’. Alasan kedua sebenarnya dengan hoki ditemukan. Apache dikembangkan oleh komunitas terbuka yang di bawahi oleh Apache Software Foundation. Aplikasinya dapat digunakan untuk OS yang beragam( tidak bergantung pada vendor tertentu (cross platform)), sebut saja UNIX, FreeBSD, Linux, Novell netware, MacOS X, Windows. (Wikipedia,2012)
45
2.10
Pengujian Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas
pernagkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. (Pressman, 2002). 2.10.1 Pengujian Black-box Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. (Pressman, 2002) Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut: a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, b. Kesalahan interface, c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, d. Kesalahan kinerja, e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada saat awal proses pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaanpertanyaan berikut:
46
a. Bagaimana validitas fungsional diuji? b. Kelas input apa yang akan membuat test case menjadi baik? c. Apakah sistem sangat sensitif terhadap harga input tertentu? d. Bagaimana batasan dari suatu data d2solasi? e. Kecepatan data apa dan volume data apa yang dapat ditolerir oleh sistem? f. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap operasi sistem? (Pressman, 2002).
47
BAB III TINJAUAN UMUM PUSKESMAS BANTAR GADUNG
3.1 Sejarah Puskesmas Bantar Gadung Pelabuhan ratu Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Perawatan adalah Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat berupa tindakan operatif terbatas maupun perawatan sementara di ruangan rawat inap denagn tempat tidur rawat inap. Merupakan “Pusat Rujukan Antara” melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dirujuk ke rumah sakit. Pembangunan upaya kesehatan masyarakat dilakukan diseluruh pelosok Jawa Barat, melalui keberadaan Puskesmas, Puskesmas dengan Ruang Perawatan, Puskesmas pembantu, Puskesmas Keliling da n juga keberadaan Bidan di Desa. Semua pelaksanaan kegiatan tersebut diatas perlu dicatat dan dilaporkan secara teratur, tepat waktu dan dengan pengisian data yang benar. Data yang benar-benar akurat, terpecaya, bersinambungan, tepat waktu dan mutakhir, sa ngat diperlukan dalam pengelolaan program, perencanaan, pemantauan pelakasanan program dan proyek serta kegiatan yang akan dilakukan. Salah satu pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan melalui pengumpulan data di Puskesmas. Dalam gerak pelaksanaannya masih banyak masalah
48
dan kendala yang dihadapi baik di tingkat Kabupaten/Kota maupun di Provinsi. Upaya pemecahan masalahnya antara lain melalui penyempurnaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) yang merupakan sebagaian kecil dari Sis tem Informasi Kesehatan yang telah diakui sebagai sumber data yang berasal dari Puskesmas dan dapat dimanfaatkan diberbagai jenjang administrasi sejak tahun 1981, yang dulunya disebut Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) Revisi I mulai dilaksanakan pada tahun 1996, sebagai penyempurnaan terhadap bentuk pelaporan yang ditetapkan pada tahun 1981. Perkembangan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) telah mengalami perubahan-perubahan sejak tahun 1996 sampai sekarang dalam upaya pembenahan untuk penyesuaian pemanfaatan data yang selalu berubah-rubah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan waktu.
3.1.1
Visi, Misi Puskesmas Bantar Gadung Visi Memandirikan masyarakat untuk hidup Sehat Misi
1. Membangun sumber daya manusia kesehatan yang sempurna; 2. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat; 3. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang terjangkau, merata dan bermutu; 4. Memantapkan upaya percepatan pelaksanaan desentralisasi kesehatan.
49
3.1.2
Tujuan Memacu sarana kesehatan untuk
memenuhi standar, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan.
3.1.3
Sasaran Sasaran yang digunakan dalam pelayanan kesehatan yaitu:
1
Meningkatnya kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat;
2
Diperolehnya pengakuan dan kepercayaan masyarakat;
3
Tersedianya acuan mekanisme kerja pengumpulan, pengolahan untuk Pendataan Puskesmas;
4
Tersedianya acuan untuk analisis dan penyajian data Pendataan Puskesmas;
5
Tersedianya data dasar puskesmas yang meliputi bangunan, peralatan, sarana penunjang, tenaga serta biaya di puskesmas dan jaringannya yang valid dan reliable untuk kebutuhan daerah, pusat, dan stake holder serta pihak lain yang membutuhkan;
6
3.1.4
Tersedianya acuan penjadwalan kegiatan Pendataan Puskesmas.
Struktur Organisasi Puskesmas Bantar Gadung Struktur organisasi merupakan salah satu hal penting bagi instansi, karena
merupakan kerangka dan perwujudan hubungan antar fungsi, bagian atau posisi maupun orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda, dan mengendalikan aktifitas instansi seghingga seluruh kegiatan instansi yang menginginkan ke-efektifan dan keefisienan dapat terwujud.
50
Struktur organisasi puskesmas Bantargadung Kec. Pelabuhanratu dapat di lihat pada gambar 3.1 di bawah ini:
Kepala Puskesmas Bantar Gadung Kec. Pelabuhanratu
Kepala Tata Usaha
Sek. Pelayanan Kesehatan
Dokter
Apotek
Bendahara
Skretaris
Sek. Kesehatan Masyarakat
Petuga Pendataan
Petugas Pendaftaran
Bagian Persalinan
Gambar 3.1 Struktur Organsasi PUSKESMAS Bantar Gadung Kec. Pelabuhanratu
3.1.5
Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Bantargadung
ALUR PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS BANTARGADUNG
Rawat Inap
BP Umum
Pendaftaran
Ruang Tindakan BP GIGI LABORATORIUM KIA
Pasien Dateng
KB
UGD
LOKET OBAT
P U L A N G
RUJUK
Gambar 3.2 Diagram alur pelayanan puskesmas Bantar Gadung Kec. Pelabuhanratu