BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Metodologi Waterfall Metode yang digunakan penulis dalam mengembangkan sistem informasi
menggunakan Metode the Classic Life Cycle atau pada umumnya dikatakan paradigma Waterfall. Pada metode ini terdapat 5 (Lima) tahap untuk mengembangkan suatu perangkat lunak yaitu Analisis, Design, Coding, Testing, Maintenance. Dimana konsep dari metode ini adalah melihat suatu masalah secara sistematis dan terstruktur dari atas ke bawah (Pressman, 2006). Tahap-tahap pengembangan perangkat lunak metode Waterfall dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 2.1 Metode Waterfall (Pressman, 2006). Berikut ini akan diuraikan tahap-tahap pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode Waterfall, yaitu: 1. Analisis Tahap menganalisa ini adalah mengumpulkan data yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dibuat. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data tentang data kereta api, waktu keberangkatan dan waktu kedatangan dan sistem penjualan tiket kereta api.
2. Design Tahap desain ini adalah menerjemahkan sebuah aplikasi dari analisis yang telah dibuat sehingga dapat dimengerti oleh pengguna. 3. Coding Tahap pencoding-an adalah mengkombinasikan antara analisis dan desain menjadi suatu fungsi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. 4. Testing Tahap testing / pengujian dilakukan untuk memastikan program berjalan dengan baik disetiap fungsi dari desain yang telah dibuat, saat program dimulai sampai program tersebut ditutup dan berjalan sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan. 5. Maintenance Tahap maintenance / perawatan dilakukan jika ada penambahan, perbaikan, pengembangan, pengurangan yang dibutuhkan dari pengguna. Kesimpulan dari metode Waterfall ini menurut penulis adalah metode ini sangat cocok dalam pembuatan aplikasi karena disetiap langkah yang diterapkan terstruktur sehingga program yang akan dibuat telah teruji dan dapat berjalan dengan baik bila tahapan – tahapan tersebut dipenuhi secara terurut dan tidak mengacak. 2.2
UML (Unified Modelling Language) Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah
menjadi
standar
dalam
industri
untuk
visualisasi,
merancang
dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun.
Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasabahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (ObjectOriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). Sejarah UML sendiri cukup panjang. Sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri,
yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita
bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan. Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group. Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003. Booch, Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1999. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek.
UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut:
use case diagram
class diagram
statechart diagram
activity diagram
sequence diagram
collaboration diagram
component diagram
deployment diagram
2.2.1 Use Case Diagram Use Case diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case dapat memrepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem. Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah-laku benda/ things dalam sebuah model serta di realisasikan oleh sebuah collaboration. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama.Use case menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang user). Use case diagram terdiri dari 1. Aktor, pada dasarnya aktor bukanlah bagian dari use case diagram. Namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan beberapa aktor. 2. Use Case, gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun. 3. Association, menghubungkan link antar element. 4. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
5. Dependency, sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya. 6. Aggregation, bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya. 7. <
> , yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya. 8. <<extends>>, kelakuan yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan alarm. 9. <>, Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang dibolehkan antara actor dan use case.
1.2.2 Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Activity diagram terdiri dari: 1. Activity, menggambarkan sebuah pekerjaan/tugas dalam workflow. 2. Start state, menunjukkan dimulainya suatu workflow pada sebuah activity diagram. 3. End state, menggambarkan akhir atau terminal dari pada sebuah activity diagram. 4. State transition, menunjukkan kegiatan apa berikutnya setelah suatu kegiatan sebelumnya.
5. Decision, mengindikasikan suatu kondisi dimana ada kemungkinan perbedaan transisi.
2.3
Definisi Database Pengertian database menurut dari beberapa orang yang bergelut di bidang
teknologi informasi antara lain: 1. Menurut Gordon C. Everest : Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi. 2. Menurut C.J. Date : Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi. a. Data input adalah data yang masuk dari luar sistem b. Data output adalah data yang dihasilkan sistem c. Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem 3. Menurut Toni Fabbri : Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data. 4. Menurut S. Attre : Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi dengan macam-macam pemakaiannya. Dari beberapa pengertian diatas bahwa Database (basis data) secara umum adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga
dapat
diperiksa
menggunakan
suatu program
komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, mengelola, memanggil kueri (query) basis data dan memberikan
kontrol kepada siapa saja yang mengakses database disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). 2.3.1 Pengertian Database Management System (DBMS) perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari membuat database itu sendiri, sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Ada
tiga
perintah
yang
digunakan
dalam
mengelola
dan
mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu: 1.
Data Definition Language Merupakan perintah-perintah yang digunakan oleh seorang Database
Administrator untuk mendefinisikan struktur dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel, model relasi antar tabel, validasi data, dan lain lain. 2.
Data Manipulation Language (DML) Perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi dan
mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang dapat dilakukan terhadap data dengan penambahan data, penyisipan data, penghapusan data dan pengubahan data. DML merupakan bahasa yang memudahkan pengguna dalam mengakses database. Ada dua jenis DML: 1. Prosedural, mengharuskan pengguna untuk menentukan spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasanya adalah dBase III, FoxBase, FoxPro. 2. Non Prosedural, pengguna hanya menentukan data apa yang dibutuhkan tanpa harus tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasanya diberi nama Structural Query Language (SQL).
3. Data Control Language Bagian ini berkenaan dengan cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user, dan lainlain. Lebih mengarah ke segi sekuritas data. Beberapa kelebihan dan keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah 1. Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas. 2. Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat. 3. Mengurangi menimbulkan
kejemuan. kebosanan
Pekerjaan bagi
yang
manusia,
berulang-ulang sedangkan
mesin
dapat tidak
merasakannya. 4. Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat. 5. Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau kelompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan batas penggunaannya serta dapat menetralkan konflik yang terjadi dalam persyaratan data dan integritas data dapat terjaga. 6. Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga. 7. Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data yang disimpan dalam komputer. 8. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru. 9. Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan pengguna dalam mengolah data. 10. Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang dimasukkan dapat terjadi kerangkapan (redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaan proses pembaruan data.
11. Pandangan user (user view). Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, maka DBMS mampu mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap basis data menurut kebutuhan.
Dari kelebihan yang telah di sebutkan diatas, DBMS mempunyai kelemahan dari sisi biaya untuk mendapatkan perangkat lunak, perangkat keras, biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia untuk mengolah basis data. DBMS sendiri adalah sebuah sistem basis data yang lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data. Resiko data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.
2.3.2 Konsep dasar Entitas Sekumpulan obyek yang mempunyai karakteristik sama dan bisa dibedakan dari lainnya. Obyek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian. Contoh : pegawai, mobil, nilai dsb Atribut Deskripsi data yang bisa mengidentifikasikan entitas Contoh: entitas mobil adalah no. mobil, merk mobil, warna mobil dsb. Field Lokasi penyimpanan untuk salah satu elemen data atribut Record Kumpulan
dari
field
yang
berhubungan
satu
sama
lain.
Record
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu:
Fixed-length record: tiap record punya field, jumlah field, dan ukurannya sama
Variable-length record: mengijinkan record-record yang berbeda dalam file yang sama memiliki panjang yang berbeda.
File Kumpulan dari record yang menggambarkan himpunan Entitas Basis Data Kumpulan file yang digunakan oleh program aplikasi serta membentuk hubungan tertentu di antara record-record di file-file tersebut Key Elemen Record yang dipakai untuk menemukan Record tersebut pada waktu akses Jenis-jenis key: a. Primary key Salah satu atribut dapat dipilih menjadi primary key dengan 3 kriteria sbb: Key tersebut dapat dijadikan acuan Key tersebut lebih sederhana Key tersebut cukup unik b. Super key kombinasi atribut yang secara unik dapat digunakan untuk mengidentifikasi record database. Sebuah tabel mungkin memiliki super key banyak. c. Candidate key Setiap tabel dapat memiliki satu atau lebih candidate key dan tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain. Salah satu dari candidate key yang dipilih sebagai kunci tabel utama. d. Alternate key Setiap atribut dari candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key akan dinamakan alternate key.
e. Foreign key Merupakan sembarang atribut yang menunjuk kepada primary key pada tabel lain. 2.3.3 Stored Procedure Berisi sekumpulan perintah sql yang mempunyai fungsi fungsi tertentu, kegunaannya sebagai perantara atau penghubung antara aplikasi dan database. Stored procedure terdiri dari statement, nama procedure, parameter list dan SQL statement. Keuntuangan dari pemakaian stored procedure antara lain: dapat mengurangi trafik jaringan 2.3.4
Entity Relationship Diagram Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang
digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan modelEntitiyRelationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD. ERD terdiri dari beberapa notasi yaitu: Entity, Relationship dan atribut. Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebihentity. Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut, nilai atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship. A. Jenis-jenis atribut :
Key, atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.
Atribut simple, atribut yang bernilai tunggal.
Atribut multivalue, atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity.
Atribut composite, suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.
Atribut derivatif, suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.
B. Jenis Cardinality Ratio
1 : 1 (One-To-One) Sebuah entity A diasosiasikan pada sebuah entity B, dan sebuah entity B diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entity A.
1 : N (One-To-Many) Sebuah entity A diasosiasikan dengan sejumlah entity B, tetapi entity B dapat diasosiasikan paling banyak satu entity A. N : 1 (Many-To-One) Suatu entity A dapat diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entity B, tetapi entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity di A. M : N (Many-To-Many) Suatu entity A dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity B dan entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity. Participation Constraint Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain. Terdapat 2 macam Participation Constraint : Total Participation dan Partial Participation. Total Participation adalah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain sedangkan Partial Participation adalah keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity lain. Weak Entity Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain. Entity yang merupakan
induknya
disebut
Identifying
Owner
dannrelationshipnya disebut Identifying Relationship. Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner.
2.4
Bahasa Pemrograman Visual Basic Microsoft Visual Basic (VB) merupakan sebuah bahasa pemrograman
yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat
lunak
berbasis sistem
operasi Microsoft
Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM). Visual Basic merupakan
turunan
bahasa
pemrograman
BASIC dan
pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik
menawarkan
dengan cepat.
Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Programprogram yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan. Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005menunjukkan bahwa 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java. Bill Gates, pendiri Microsoft, memulai bisnis perangkat lunak dengan mengembangkan
interpreter bahasa Basic untuk Altair 8800, untuk kemudian
ia ubah agar dapat berjalan di atas IBM PC dengan sistem operasi DOS. Perkembangan berikutnya ialah diluncurkannya BASICA (basic-advanced) untuk DOS. Setelah BASICA, Microsoft meluncurkan Microsoft QuickBasic dan Microsoft Basic (dikenal juga sebagai Basic Compiler). Visual Basic adalah pengembangan dari bahasa komputer BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code). Bahasa BASIC diciptakan oleh Professor John Kemeny dan Thomas Eugene Kurtz dari Perguruan Tinggi Dartmouth pada pertengahan tahun 1960-an. Bahasa program tersebut tersusun mirip dengan bahasa Inggris yang biasa digunakan oleh para programer untuk menulis program-program komputer
sederhana yang berfungsi sebagai pembelajaran bagi konsep dasar pemrograman komputer. Sejak saat itu, banyak versi BASIC yang dikembangkan untuk digunakan pada berbagai platform komputer, seperti Microsoft QBASIC, QUICKBASIC, GWBASIC, IBM BASICA, Apple BASIC dan lain-lain. Apple BASIC dikembangkan oleh Steve Wozniak, mantan karyawan Hewlett Packard dan teman dekat Steve Jobs (pendiri Apple Inc.). Steve Jobs pernah bekerja dengan Wozniak sebelumnya (mereka membuat game arcade “Breakout” untuk Atari). Mereka mengumpulkan uang dan bersama-sama merakit PC, dan pada tanggal 1 April 1976 mereka secara resmi mendirikan perusahaan komputer Apple. Popularitas dan pemakaian BASIC yang luas dengan berbagai jenis komputer turut berperan dalam mengembangkan dan memperbaiki bahasa itu sendiri, dan akhirnya berujung pada lahirnya Visual Basic yang berbasis GUI (Graphic User Interface) bersamaan dengan Microsoft Windows. Pemrograman Visual Basic begitu mudah bagi pemula dan programer musiman karena ia menghemat waktu pemrograman dengan tersedianya komponen-komponen siap pakai. Hingga akhirnya Visual Basic juga telah berkembang menjadi beberapa versi, sampai yang terbaru, yaitu Visual Basic 2010. Bagaimanapun juga Visual Basic 6.0 tetap menjadi versi yang paling populer karena mudah dalam membuat programnya dan ia tidak menghabiskan banyak memori. Sejarah BASIC ditangan Microsoft sebagai bahasa yang diinterpretasi (BASICA) dan juga bahasa yang dikompilasi (BASCOM) membuat Visual Basic diimplementasikan
sebagai
gabungan
keduanya.
Programmer
yang
menggunakan Visual Basic bisa memilih kode bahasa pemrograman yang dikompilasi atau kode yang harus bahasa pemrograman yang diinterpretasikan sebagai hasilporting dari kode VB. Sayangnya, meskipun sudah terkompilasi jadi bahasa mesin, DLL bernama
MSVBVMxx.DLL
tetap dibutuhkan. Namun
karakteristik bahasa terkompilasi tetap muncul (ia lebih cepat dari kalau kita pakai mode terinterpretasi)
Berikut beberapa versi dari Visual Basic : 1.
Visual Basic 1.0 Pada tanggal 20 Mei 1991, Microsoft merilis Visual Basic versi 1.0 untuk
Windows di Windows World 1991, Atlanta, Amerika Serikat. Programmer dapat membuat antar muka pengguna dengan mudah. Pembuatan aplikasi bisa lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Kode ditulis oleh programmer untuk memberikan aksi terhadap Event dari pengguna (bagaimana pengguna merespon kepada object yang terdapat di antar muka pengguna). 2.
Visual Basic 2.0 2 November 1992, Microsoft mengumumkan kemampuan dari Visual
Basic versi 2.0 untuk Windows pada edisi Professional dan Standard. Versi ini menyertakan lebih dari 300 fitur baru dan peningkatan untuk pengembangan aplikasi yang lebih cepat, pengaksesan ke fitur-fitur tingkat lanjut di Windows, dan produktivitas pengembang yang lebih besar lagi. Di antaranya: MDI Forms, ODBC, dan variabel object. 3.
Visual Basic 3.0 Di tahun 1993, Microsoft mengumumkan Visual Basic versi 3.0 untuk
edisi Standard dan Professional. Versi 3.0 menyediakan kemudahan akses ke berbagai sumber data yang banyak dengan mengintegrasikan mesin database Microsoft Access Database for Windows 1.1 dan kemampuan di bidang aplikasi melalui Object Linking and Embedding (OLE) 2.0. Juga ditambahkan tools baru berupa controls baru, penggunaan yang lebih mudah, dan sebuah peningkatan standarisasi control bagi pengguna. 4.
Visual Basic 4.0
Visual
Basic
versi
4.0
untuk
Windows
didemonstrasikan
di
Fall/COMDEX ’94 di Las Vegas. Demonstrasi ini berfokus pada perannya sebagai aplikasi berbasis Windows 32-bit pertama yang menggunakan kontrol kostumais OLE (OCXs) — komponent perangkat lunak yang dapat digunakan kembali yang ditetapkan dengan spesifikasi OLE. Pada versi ini diperkenalkan: Class, OXC’s, dan programmer dapat membuat add-ins sendiri dengan mudah
dan di tahun 1995 Visual Basic versi 4.0 untuk MS-DOS, Microsoft Windows NT®, dan Windows 95 diumumkan. Untuk meningkatkan edisi Standard dan Professional, maka edisi Enterprise yang baru diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dan team pengembang. Semua versi menyertakan dukungan teknologi OLE yang lebih dikembangkan, perbaikan akses data, sebuah lingkungan pengembangan yang bersifat visual, dan migrasi ke Windows 95 dan Windows NT untuk aplikasi-aplikasi yang sudah ada. 5.
Visual Basic 5.0 Microsoft membuka sistem pemrograman Visual Basic versi 5.0, Edisi
Professional tool versi terakhir yang paling terkenal di dunia untuk membangun aplikasi yang tangguh. Fitur-fitur Visual Basic versi 5.0 terdiri dari sejumlah performansi yang signifikan dan peningkatan produktivitas yang akan membuat para pengembang lebih efisien dan fleksibel serta cepat dalam memberikan solusi bagi pengguna akhir. Fitur-fitur tingkat lanjut seperti kompilasi berjenis native code, akses database berkecepatan tinggi, dan sebuah lingkungan pengembangan yang ditingkatkan membuat Visual Basic versi 5.0 menjadi versi yang paling hebat. Sebagai tambahan, kemampuan teknologi pembuatan komponen Microsoft ActiveX® di Visual Basic versi 5.0 akan membolehkan lebih dari 3 juta pengembang menggunakan Visual Basic dalam membuat aplikasi yang berbasis pada komponen yang bertujuan untuk digunakan di Internet, intranets, dan lingkungan tradisional client / server. Di tahun 1997, Versi terakhir yang dirilis dari Visual Basic 5.0, Edisi Pembuatan Kontrol tersedia. Edisi Pembuatan Kontrol adalah cara mudah untuk membuat ActiveX Controls bagi Internet, intranets, dan aplikasi client / server. 6.
Visual Basic 6.0 15 Juni 1998, Microsoft mengumumkan Visual Basic versi 6.0, dan
dimasukkan ke dalam Microsoft Visual Studio® versi 6.0. Fitur-fitur Visual Basic versi 6.0 menyediakan pengaksesan data secara terintegrasi dan bersifat grafis ke sumber data (data source) ODBC atau OLE DB manapun, dan perangkat tambahan database yang didisain untuk database Oracle dan Microsoft SQL Server™. Fitur unggulan di versi ini adalah: ActiveX Data Objects (ADO) untuk
memanipulasi dan membuat database. Fitur Pengembangan Situs membawa kemudahan dalam penggunaan, model pemrograman berbasis komponen dari Visual Basic untuk membuat HTML dan Dynamic HTML (DHTML) – berbasis aplikasi. Fitur-fitur baru ini dikombinasikan dengan optimisasi performansi, pengembangan aplikasi yang disederhanakan dan debugging, dan dukungan untuk Microsoft teknologi server membuat Visual Basic versi 6.0 sebuah pilihan yang ideal untuk membangun aplikasi berskala perusahaan. Visual Studio 6.0, solusi tool pengembangan lengkap berskala perusahaan tersedia. Visual Studio 6.0 menyertakan Visual Basic versi 6.0, Microsoft Visual C++®, Microsoft Visual FoxPro®, Microsoft Visual InterDev® Web, dan Microsoft Visual J++®. Bersamaan dengan diluncurkannya Developer Days ’98, lebih dari 115 perusahaan papan atas mengumumkan dukungan terhadap Visual Studio 6.0. Dan di tahun 1999, Lingkungan pengembangan VBA versi 6.0 dan Software Development Kit (SDK) VBA (SDK) versi 6.0 tersedia bagi vendor perangkat lunak pihak ketiga melalui program lisensi VBA. VBA 6.0 merupakan sebuah teknologi pengembangan yang tangguh untuk aplikasi yang dikemas secara kostumais dan merupakan sebuah komponen utama di Microsoft Office 2000. 7.
Visual Basic. Net Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan
dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. para programmer dapat
Dengan membangun
menggunakan
alat
aplikasi Windows
ini, Forms,
Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai
evolusi
dari Microsoft
Visual
Basic versi
sebelumnya
yang
diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang
kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu. Dan pada februari 2002 lah versi pertama dari Visual Basic .NET adalah Visual Basic .NET 2002 (VB 7.0). Visual Basic .NET 2002 merupakan sebuah bahasa pemrograman visual yang berbasis bahasa BASIC (sama seperti halnya Visual Basic 6.0, tetapi lebih disempurnakan dan lebih berorientasi objek), dan didesain untuk berjalan di atas Microsoft .NET Framework versi 1.0. Versi 7.0 ini dirilis bersamaan dengan Visual C# dan ASP.NET. Bahasa C#, yang dianggap sebagai jawaban terhadap Java, mendapatkan perhatian yang lebih banyak dibandingkan dengan VB.NET yang kurang begitu banyak diulas. Hasilnya, sedikit orang di luar komunitas Visual Basic yang memperhatikan VB.NET. Versi pertama ini kurang mendapat sambutan yang bagus dari para programmer, dan pada saat itu, program berbasis Visual Basic 6.0 sedang marakmaraknya dibuat. Para programmer yang mencoba Visual Basic .NET untuk pertama kali akan merasakan bahwa Visual Basic .NET sangatlah berbeda dibandingkan dengan Visual Basic sebelumnya. Contoh yang paling mudah adalah runtime engine yang lebih besar 10 kali lipat dibandingkan Visual Basic 6.0, dan juga meningkatkan beban di memori. Selanjutnya, pada bulan Maret 2003, Microsoft pun merilis lagi versi yang lebih baru dari Visual Basic .NET, Visual Basic .NET 2003. Versi ini berisi beberapa perbaikan dibandingkan dengan versi sebelumnya, dan aplikasi yang dibuatnya dapat berjalan di atas .NET Framework versi 1.1. Fitur yang ditambahkan
adalah
dukungan
terhadap .NET
Compact
Framework dan
mesin wizard upgrade VB6 ke VB.NET yang telah ditingkatkan. Peningkatan yang lainnya adalah peningkatan pada performa dan keandalan dari Integrated Development Environment (IDE) Visual Basic itu sendiri, dan juga runtime engine. Visual Basic .NET 2003 tersedia dalam beberapa jenis cita rasa: Professional, Enterprise Architect dan Academic Edition. Khusus untuk Visual Basic .NET 2003 Academic Edition, versi tersebut didistribusikan secara gratis
untuk beberapa sekolah di dalam setiap negara; versi Professional dan Enterprise Architect merupakan produk komersial. Setelah itu, Microsoft pun berkonsentrasi dalam mengembangkan Microsoft .NET Framework 2.0, dan tentunya alat bantu untuk membangun program di atasnya. Hingga pada tahun 2005, mereka pun merilis versi terbaru dari Visual Basic .NET, yang kali ini disebut dengan Visual Basic 2005 (dengan membuang kata ".NET"), bersama-sama dengan beberapa aplikasi pengembangan lainnya. Untuk rilis 2005 ini, Microsoft menambahkan beberapa fitur baru, di antaranya adalah: Evaluasi ekspresi pada saat waktu desain Munculnya Pseudo-Namespace "My", yang menyediakan:
Akses yang mudah terhadap beberapa area tertentu dari dalam .NET Framework yang tanpanya membutuhkan kode yang sangat signifikan.
Kelas-kelas yang dibuat secara dinamis (khususnya My.Forms). Peningkatan yang dilakukan terhadap konverter kode sumber dari Visual
Basic ke Visual Basic .NET.
Penggunaan penggunaan
kata
kunci
objek-objek
(keyword) Using,
yang
yang
membutuhkan
menyederhanakan
pola
Dispose
untuk
membebaskan sumber daya yang sudah tidak terpakai.
Just My Code, yang menyembunyikan kode reusable yang ditulis oleh alat bantu Integrated Development Environment (IDE) Visual Studio .NET.
Pengikatan
sumber
data
(Data
Source
binding),
yang
mampu
mempermudah pengembangan aplikasi basis data berbasis klien/server.
Bawaan .NET Framework 2.0:
Generics
Partial class, sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendefinisikan beberapa bagian dari sebuah kelas di dalam sebuah berkas, lalu menambahkan definisinya di lain waktu; sangat berguna khususnya ketika mengintegrasikan kode pengguna dengan kode yang dibuat secara otomatis.
Nullable Type Komentar XML yang dapat diproses dengan menggunakan beberapa alat bantu seperti NDoc untuk membuat dokumentasi secara otomatis.
Operator overloading Dukungan terhadap tipe data bilangan bulat tak bertanda (unsigned
integer) yang umumnya digunakan di dalam bahasa lainnya. Pada tanggal 19 November 2007 Microsoft merilis versi terbaru Visual Basic 2008 (VB 9.0), bersamaan dengan dirilisnya Microsoft Visual C# 2008, Microsoft Visual C++ 2008, dan Microsoft .NET Framework 3.5. Dalam versi ini, Microsoft menambahkan banyak fitur baru, termasuk di antaranya adalah:
Operator If sekarang merupakan operator ternary (membutuhkan tiga operand), dengan sintaksis If (boolean, nilai, nilai). Ini dimaksudkan untuk mengganti fungsi IIF.
Dukungan anonymous types
Dukungan terhadap Language Integrated Query (LINQ)
Dukungan terhadap ekspresi Lambda
Dukungan terhadap literal XML
Dukungan terhadap inferensi tipe data.
dukungan terhadap 'LINQ' Dan pada april 2010, Microsoft merilis versi terbaru yaitu Visual Basic
2010 (VB 10.0) yang merupakan bahasa pemrograman yang bersifat Even Driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual . untuk
membuat program aplikasi yang berbasis sisttem operasi Microsoft Windows menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM).
2.5
SQL SERVER Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah TransactSQL yang merupakan implementasi dari SQLstandar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar. Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering. SQL Server merupakan hasil kerja sama antara Sybase dengan Microsoft. Dimana pada saat itu masih terjadi kerja sama antara Microsoft dengan IBM untuk membuat sebuah operating system baru yaitu OS/2. Keduanya sepakat menginginkan sebuah database baru yang juga bisa dijalankan pada OS/2 sehingga mereka bermitra dengan Sybase, dan meminta Sybase untuk menyertakan produk DataServer yang berbasis UNIX ke OS/2. Selain dengan Sybase, Microsoft juga menggandeng Ashton-Tate yang memiliki mayoritas pasar database dengan produk unggulan mereka yang terkenal yaitu dBase, kerja sama ini di rasa Microsoft sangat penting untuk mendapatkan pengakuan dan pangsa pasar bagi OS/2. Sebuah versi Beta dari Ashton-Tate dan Microsoft SQL Server yang dijalankan pada OS/2 dirilis pada tahun 1988. Seiring dengan penghentian kerja sama Microsoft dengan Ashton-Tate, maka pada tahun 1989 bekerja sama dengan teknologi yang di usung oleh Sybase diluncurkan Microsoft SQL Server versi 1.0.
Microsoft SQL Server 1.1 dirilis pada tahun 1990 dan berjalan pada platform OS/2 dengan keunggulan untuk memperbaiki kekurangan pada versi 1.0. Selain itu, versi ini juga mempunyai fitur yang mampu mendukung sebuah platform client baru yaitu Windows 3.0. Dengan tambahan utilitas, pustaka pemrograman dan tool-tool administrasi menjadikan Microsoft SQL Server merupakan seri database terbaik pada masanya. Microsoft SQL Server versi 1.11 dirilis pada 1991, kerjasama dengan IBM untuk pengembangan OS/2 dihentikan. Penghentian ini didasari untuk melakukan pengembangan pada Operating System multi user Windows NT. Tool administrasi database GUI berbasis-Windows terdapat pada Microsoft SQL Server versi 4.2 yang dirilis pada awal tahun 1992. Ditandai dengan makin harmonisnya kerjasama Microsoft dengan Sybase untuk melakukan pengembangan pada versi SQL Server Microsoft yang dijalankan pada OS/2 yang diselaraskan dengan versi Sybase dan berjalan pada UNIX. Kehadiran Windows NT menyebabkan Microsoft merilis Microsoft SQL Server yang berjalan pada platform tersebut. Versi ini mendukung arsitektur 32-bit dan sepenuhnya ditulis-ulang dari dasar. Pada tahun itu juga Microsoft memutuskan untuk menghentikan pengembangan SQL Server pada OS/2 dan memfokuskan untuk versi Windows NT saja. Pada tahun 1994 kerjasama Microsoft dan Sybase berakhir. Selanjutnya
Microsoft
bertanggung
jawab
sepenuhnya
pada
pengembangan kode SQL Server. Microsoft terus melakukan pengembangan hingga akhirnya meluncurkan versi Microsoft SQL Server 6.0 pada tahun 1995. Versi 6.0 menghadirkan fitur yang sangat diperlukan seperti replikasi, kursor scrollbar dan tool management yang memasukkan edisi pertama Enterprise Manager. Kehadirian versi 6.0 menjadikannya sebagai kompetitor bagi Sybase, Oracle dan Informix. Keseriusan Microsoft terlihat saat awal tahun 1996 kembali menghadirkan versi 6.5 Microsoft SQL Server yang mampu meningkatkan penyimpanan data dan tunduk pada standar ANSI SQL. Microsoft SQL Server versi 7.0 dirilis pada tahun 1999. Mesin database baru yang telah dirancang bangun, prosesor query dan penguncian tingkat-baris
penuh dihadirkan pada versi ini, disamping utilitas administrasi baru dan wizard yang baru pula. Kehadiran versi ini seakan menjawab kebutuhan desktop sampai internet hingga big company yang membutuhkan skalabilitas. Versi ini juga merupakan platform database untuk skala-enterprise dan aplikasi penyimpanan data dengan teknologi seperti OLAP. SQL Server 2000 dirilis pada tahun 2000 dengan meningkatkan skalabilitas perangkat-keras juga mendukung piranti handheld Windows CE dan server cluster multiprosesor delapan jalur. Dukungan terhadap built-in XML, dukungan failover 4-node, update, penghapusan cascading, pencarian berbasis teks dan kemampuan menjalankan multi bentuk pada sebuah server tunggal ditanamkan pada versi ini. SQL Server 2005 dirilis pada bulan Oktober 2005. Ini termasuk dukungan asli untuk mengelola data XML, selain data relasional. Untuk tujuan ini, mendefinisikan sebuah tipe data XML dapat digunakan baik sebagai tipe data dalam kolom database atau sebagai literal query. XML dikonversi ke tipe data biner internal sebelum disimpan dalam database. Metode pengindeksan khusus dibuat untuk data XML. Data XML adalah query menggunakan XQuery; Common Language Runtime (CLR) adalah fitur utama dengan edisi ini, memungkinkan seseorang untuk menulis kode SQL dan diterjemahkan oleh CLR. SQL Server 2005 menambahkan beberapa ekstensi ke bahasa T-SQL untuk memungkinkan embedding query XQuery di T-SQL. Selain itu, juga mendefinisikan ekstensi baru untuk XQuery, yang disebut XML DML, yang memungkinkan query berbasis modifikasi data XML. Komponen yang terdapat pada SQL Server 2005: 1. Relational Database Engine : Komponen atau SQL Server 2005 2. Analysis Services: Basis data solusi intelijen bisnis yang ampuh, mendukung aplikasi OLAP (online analytical processing) dan data mining.
3. Data Transformation Service (DTS): Sebuah mesin untuk membuat solusi ekspor dan impor data, serta mentranformasikan data ketika data tersebut di transfer. 4. Notification Services: Sebuah framework dimana pelanggan akan di kirimi notifikasi ketika sebuah event muncul. 5. Reporting services: service yang akan mengambil data dari SQL Server dan menghasilkan laporan – laporan. 6. Service Broker: Sebuah mekanisme antrean yang akan menangani komunikasi berbasis pesan diantara services. 7. Native HTTP Support : Dukungan yang memungkinkan SQL Server 2005 yang jika di install pada windows server 2003 akan merespon request
terhadap
pembangunan
HTTP
sebuah
web
endpoint, service
sehingga untuk
SQL
memungkinkan Server
tanpa
menggunakan IIS. 8. SQL Server Agent: Akan mengotomatiskan perawatan database akan mengatur task, event dan alert. 9. NET CLR (Common Language Runtime): Akan Memungkinkan pembuatan solusi menggunakan managed code yang ditulis dalam suatu bahasa .NET. 10. Replication: serangkaian teknologi untuk menjalin dan mendistribusikan data dan obyek database dari sebuah database ke database lain, dan melakukan sinkronisasi untuk menjaga konsistensinya. 11. Full – Text Search: Memungkinkan pendeksan yang cepat dan fleksibel untuk query berbasis kata kunci terhadap data teks yang disimpan dalam database. Berikut fitur untuk administrasi database 1. Database Mirroring 2. Online Restore 3. Online Indexing Operations 4. Fast recovery
5. Standard – Based Information Access 6. SQL Server Management Studio 7. Dedicated Administrator Connection 8. Snapshot Isolation 9. Data Partitioning 10. Replication Enhancement Pada Tanggal 6 agustus 2008 Microsoft merilis SQL Server 2008, pada versi ini mendukung untuk data terstruktur dan semi struktur, termasuk format digittal seperti gambar, audio, video dan data multimedia lainya yang disimpan sebagai BLOBs (Binary large object). Menurut Paul Flessner, wakil presiden senior, server application, Microsoft Corporation. SQL server 2008 dapat menyimpan data cadangan untuk varietas data yang berbeda seperti XML, email, waktu, file dan dokumen.