BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori yang dinilai tepat sebagai pengantar untuk rancang bangun sistem keamanan kendaraan adalah teori tentang Global Positioning System (GPS), Global System for Mobilecommunication (GSM), Short Message Service (SMS), Arduino Mega 2560 dan DC converter. Namun sebelum membahas hal tersebut, pada Bab II ini, akan dibahas terlebih dahulu tentang sistem pembakaran engine kendaraan, sistem koordinat GPS dan dilanjutkan dengan pembahasan penentuan posisi absolut GPS.
2.1 Sistem Pembakaran Engine Kendaraan Kendaraan bermotor di Indonesia khususnya sepeda motor menggunakan motor bensin empat langkah sebagai engine penggeraknya. Motor bensin empat langkah adalah motor yang setiap empat langkah torak/piston sempurna menghasilkan satu tenaga kerja dan dua putaran engkol. Pada subbab di bawah ini, akan dijelaskan mengenai setiap langkah dari motor bensin empat langkah, kemudian dilanjutkan sistem kelistrikan busi (spark ignition system).
2.1.1 Langkah hisap Langkah hisap dimulai dengan piston pada titik mati atas (TMA) dan berakhir ketika piston mencapai titik mati bawah (TMB). Untuk menaikan massa yang terhisap, katup masuk terbuka saat langkah tersebut, kemudian menutup setelah langkah tersebut berakhir. Saat itu bahan bakar dan udara masuk ke ruang bakar. Untuk lebih jelasnya perhatikan gmbar di bawah ini. [1].
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.1. Langkah hisap
2.1.2 Langkah kompresi Langkah kompresi dimulai ketika kedua katup tertutup dan campuran udara dan bahan bakar dalam silinder terkompresi ke bagian kecil dari volume awalnya. Sesaat sebelum akhir langkah kompresi, pembakaran dimulai dengan adanya loncatan listrik dari busi yang membakar campuran bahan bakar dengan udara yang telah dimanpatkan di dalam ruang bakar. [1]. Perhatikan gambar di bawah ini,
Gambar 2.2. Langkah kompresi
2.1.3 Langkah ekspansi Langkah ekspansi atau langkah tenaga dimulai saat piston pada titik mati atas (TMA) dan berakhir sekitar 45o sebelum titik mati bawah (TMB). Gas bertekanan tinggi menekan piston 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
turun dan memaksa engkol berputar. Ketika piston mencapai titik mati bawah, katup buang terbuka untuk memulai proses pembuangan dan menurunkan tekanan silinder hingga mendekati tekanan pembuangan. [1].
Gambar 2.3. Langkah ekspansi
2.1.4 Langkah pembuangan Langkah pembuangan dimulai ketika piston mencapai titik mati bawah. Ketika katup buang membuka, piston menyapu keluar sisa gas pembakaran hingga piston mencapai titik mati atas. Bila piston mencapai titik mati atas, katup udara dan bahan bakar membuka, katup pembuangan tertutup, kemudian siklus berulang kembali. [1].
Gambar 2.4. Langkah pembuangan
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.5 Sistem kelistrikan busi Sistem kelistrikan busi pada sepeda motor jenis pengapian CDI bekerja secara sederhana, Dapat dilihat pada gambar 2.5. Accumulator sebagai sumber
energi listrik
mengalirkan tegangan 12 Volt DC menuju CDI (jika switch dan ignition switch kontak/close), di dalam CDI terdapat rangkaian inverter yang berfungsi mengubah tegangan 12 Volt listrik DC (direct current) menjadi tegangan 350 Volt listrik AC (alternating current). Setelah itu tegangan 350 Volt tersebut disimpan pada sebuah kapasitor. Di sisi ground terdapat sebuah SCR (saklar elektronik) yang berfungsi sebagai kontak apabila ada trigger yang dikirimkan ignition timing control unit. Ketika SCR aktif (kontak), maka tegangan 350 Volt AC akan mengalir pada belitan primer ignition coil, hal itu menyebabkan tegangan pada belitan sekunder naik menjadi 15 sampai 20 KV. Tegangan tinggi tersebut yang mampu menyalakan busi akibat arus listrik bocor terhadap isolasi udara karena perbedaan tegangan yang begitu tinggi diantara dua elektroda. [6]
Gambar 2.5. Rangkaian elektronik sistem kelistrikan busi
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2 Sistem Koordinat GPS Untuk menentukan koordinat lokasi di bumi menggunakan GPS dibagi menjadi tiga format. Format pertama menggunakan angka sudut, format kedua menggunakan kombinasi angka sudut menit, format ketiga menggunakan kombinasi angka sudut menit detik. Hal itu akan dijelaskan pada sub subbab 2.2.4. Sebelum itu akan dijelaskan tentang latitude, longitude dan membaca posisi bumi menggunakan koordinat GPS. 2.2.1 Latitude Dapat dilihat dari gambar 2.6 bahwa latitude adalah garis lintang (horizontal bumi) dimana titik 0o (nol derajat) adalah garis katulistiwa. Sedangkan nilai dari garis katulistiwa menuju kutub utara adalah 0o sampai 90 o. Dan sebaliknya nilai dari garis katulistiwa menuju kutub selatan adalah 0o sampai -90o. [2].
Gambar 2.6. Ilustrasi sudut latitude
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.2 Longitude Dapat dilihat dari gambar 2.7 bahwa longitude adalah garis bujur (vertical bumi) dimana titik 0o (nol derajat) adalah garis meridian di negara Inggris. Sedangkan nilai dari garis meridian menuju timur adalah 0o sampai 180o. Dan sebaliknya nilai dari garis meridian menuju barat adalah 0 o sampai -180o. [2].
Gambar 2.7. Ilustrasi sudut longitude
2.2.3 Membaca posisi bumi menggunakan koordinat GPS Dapat dilihat pada gambar 2.8, bahwa latitude -6 o memiliki arti dibawah garis katulistiwa, karena sudut latitude 0o berada di garis horizontal kota Pontianak. Untuk nilai longitude adalah 106 o, memiliki arti di sebelah timur garis meridian, karena sudut longitude 0o berada di garis vertical Negara Inggris.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.8. Pembacaan koordinat GPS
2.2.4 Sistem koordinat georafis Ada tiga jenis format koordinat yang digunakan pada sistem GPS, koordinat tersebut adalah, 1. hddd.ddddd°
= Degrees.degrees (derajat koma derajat)
2. hddd°mm.mmm’
= Degrees minutes.minutes (derajat menit koma menit)
3. hddd°mm’ss.s”
= Degrees minutes seconds.seconds (derajat menit detik koma detik)
Untuk mengkonversi jenis kordinat hddd°mm’ss.s” ke kordinat hddd°mm.mmm’ dan ke koordinat hddd.ddddd° adalah dengan cara sebagai berikut. Perhatikan gambar dibawah ini,
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.9. Konversi format titik koordinat lokasi [2]
Dan di bawah ini adalah konversi satuan dari derajat, menit maupun detik ke satuan jarak, 1 derajat (lintang/bujur) = 111.322 Km = 111.322.000 meter 1 derajat (lintang/bujur) = 60 menit = 3600 detik 1 menit (lintang/bujur) = 60 detik 1 menit (lintang/bujur) = 1885,37 meter 1 detik (lintang/bujur) = 30,9227 meter
2.3 Penentuan Posisi Absolut GPS Penentuan posisi absolut merupakan metode mendasar dan paling banyak digunakan untuk aplikasi aplikasi yang tidak memerlukan tingkat ketelitian posisi yang tinggi. Metode ini tersedia secara instan (real time) seperti pada aplikasi navigasi benda bergerak. Metode ini pun 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sering disebut juga metode point positioning, posisinya ditentukan dalam sistem WGS-84 terhadap pusat masa bumi. Untuk penentuan posisi hanya memerlukan satu receiver GPS dan minimal tiga atau empat satelit GPS, dan tipe receiver yang umum digunakan untuk keperluan ini adalah tipe navigasi, atau sering dinamakan tipe genggam (hand held). Untuk mencari titik lokasi GPS, modul GPS menggunakan prinsip trilateration. Trilateration merupakan suatu metode untuk megetahui posisi suatu benda dengan melakukan komputasi secara geometri data lokasi suatu objek menggunakan tiga satelit GPS. [2]. Proses dimulai dengan satu satelit mencari titik receiver GPS. Perhatikan gambar 2.10 dibawah ini,
Gambar 2.10. Jarak satelit dengan modul receiver GPS
Misalkan, jarak satelit pertama terhadap modul GPS adalah 7 km, jari jari lingkaran pada gambar 2.10 itu mewakili jarak satelit dengan modul GPS. Informasi dengan satu satelit masih belum bisa menentukan titik lokasi, oleh karena itu dibutuhkan satelit kedua dengan informasi berjarak 14 km terhadap modul GPS. Perhatikan gambar 2.11 di bawah ini,
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.11. Jarak dua satelit dengan modul GPS
Dengan adanya satelit kedua didapatkan informasi bahwa modul GPS itu berada di titik kuning seperti gambar di atas. Ada dua titik kuning pada gambar di atas, posisi modul GPS berada pada salah satu titik kuning tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan satelit ketiga untuk mengetahui titik modul GPS berada. Perhatikan gambar 2.12 di bawah ini,
Gambar 2.12. Jarak tiga satelit GPS terhadap modul receiver GPS
Dengan tiga satelit GPS maka diketahui titik dari lokasi modul receiver GPS tersebut. Hal itu terlihat dari titik kuning yang hanya ada satu dan itu jelas menunjukan titik modul GPS berada. Untuk menentukan titik lokasi dua dimensi dibutuhkan minimal tiga satelit GPS, apabila
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menginginkan data ketinggian (tiga dimensi) maka harus ada satelit ke empat untuk memperoleh data tersebut.
2.4 Global Positioning System Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang dibuat dari sebuah jaringan 24 satelit yang ditempatkan pada orbitnya oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS, kepanjangan dari “Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System”. GPS pada awalnya ditujukan untuk aplikasi militer, tetapi pada tahun 1980, pemerintah Amerika membuat sistem GPS untuk penggunaan sipil. GPS bisa bekerja dalam kondisi cuaca apapun, di manapun diseluruh dunia, dalam 24 jam. Tidak dikenakan biaya langganan atau biaya setup apapun untuk menggunakan GPS. [2].
2.4.1 Cara kerja GPS Bagian penting dalam sistem navigasi GPS adalah beberapa satelit yang berada di orbit bumi atau ruang angkasa. Satelit GPS saat ini berjumlah 24 unit yang semuanya dapat memancarkan sinyal ke bumi dan dapat ditangkap oleh alat penerima sinyal tersebut atau receiver GPS. Selain satelit terdapat dua sistem lainnya yang saling berhubungan, sehingga terdapat 3 bagian penting dalam sistem GPS. Ketiga bagian tersebut terdiri dari GPS Control Segment (control system), GPS Space Segment (satelit), dan GPS User Segment (pengguna/user).
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.13. Bagian-bagian dari sistem GPS [2]
2.4.2 GPS Control Segment Control segment GPS terdiri dari lima stasiun yang lokasinya berada di pangkalan Falcon Air Force, Colorado Springs, Ascension Island, Hawaii, Diego Garcia dan Kwajalein. Kelima stasiun ini adalah mata dan telinga bagi GPS. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol, kemudian dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Data koreksi lokasi yang tepat dari satelit ini disebut data ephemeris, yang kemudian nantinya dikirimkan ke alat navigasi (receiver GPS) yang kita miliki.
2.4.3 GPS Space Segment Space Segment terdiri dari sebuah jaringan satelit yang tediri dari beberapa satelit yang berada pada orbit lingkaran yang terdekat dengan tinggi nominal (altitude) sekitar 20.183 km di atas permukaan bumi. Sinyal yang dipancarkan oleh seluruh satelit tersebut dapat menembus 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
awan, plastik dan kaca namun tidak dapat menembus benda padat seperti dinding dan pepohonan. Terdapat 2 jenis gelombang yang hingga saat ini digunakan sebagai alat navigasi berbasis satelit. Masing-masingnya adalah gelombang L1 dan L2, dimana L1 berjalan pada frekuensi 1575.42 MHz yang bisa digunakan oleh masyarakat umum (sipil), dan L2 berjalan pada frekuensi 1227.6 Mhz yang mana jenis ini hanya untuk keperluan militer saja.
2.4.4 GPS User Segment User segment terdiri dari antena dan receiver processor yang menyediakan positioning, kecepatan dan ketepatan waktu ke pengguna. Bagian ini menerima data dari satelit-satelit melalui sinyal radio (gelombang elektromagnetik) yang dikirimkan setelah mengalami koreksi oleh stasiun pengendali (GPS Control Segment).
2.5 Short Message Service Short Message Service (SMS) merupakan layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel (nirkabel), memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antar terminal pelanggan atau antar terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti email, paging, voice mail dan lain-lain. [3]. SMS pertama kali muncul di belahan Eropa pada tahun 1991 bersama sebuah teknologi komunikasi wireless yang saat ini cukup banyak penggunanya, yaitu Global Sistem for Mobile Communication (GSM). Dipercaya bahwa pesan pertama yang dikirim menggunakan SMS dialakukan pada bulan Desember 1992, dikirim dari sebuah Personal Computer (PC) ke telepon mobile dalam jaringan GSM milik Vodafone Inggris. Perkembagan kemudian merambah ke benua Amerika, dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bell Sputh Mobility, PrimeCo, Nextel, dan beberapa operator lain. Teknologi digital yang digunakan sangat bervariasi dari yang berbasis GSM, Time Division Multiple Access (TDMA), hingga Code Division Multiple Access (CDMA).
2.5.1 Cara kerja SMS Mekanisme cara kerja sistem SMS adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal pelanggan ke terminal yang lain. Hal ini dapat dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short Message Service Centre (SMSC), disebut juga Message Centre (MC). SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward trafik short message. Didalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari sort message.
Gambar 2.14. Arsitektur dasar jaringan SMS [3]
SMSC memiliki interkonektivitas dengan SME (Short Messeging Entity) yang dapat berupa jaringan e-mail, web, dan voice e-mail. SMSC inilah yang akan melakukan manajemen pesan SMS, baik untuk pengiriman, pengaturan antrian SMS, ataupun penerimaan SMS. Layanan SMS merupakan sebuah layanan yang bersifat non-real time dimana sebuah short message dapat disubmit ke suatu tujuan, tidak peduli apakah tujuan tersebut aktif atau tidak. Bila dideteksi tujuan tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tujuan aktif kembali. Pada dasarnya sistem SMS akan menjamin delivery dari suatu short message hingga sampai ke tujuan. Kegagalan pengiriman yang bersifat sementara seperti tujuan yang tidak diaktifkan selalu teridentifikasi sehingga pengiriman ulang short message akan selalu dilakukan, kecuali bila diberlakukan aturan bahwa short message yang telah melampaui batas waktu tertentu harus dihapus dan dinyatakan gagal terkirim.
2.5.2 Komponen transmisi SMS Komponen-komponen yang memungkinkan transmisi SMS adalah stasiun udara, mobile switching centre, short message service centre dan gateway MSC. [3]. 1. Stasiun udara (cell tower) merupakan stasiun pemancar seluler yang mengontrol seluruh transmisi seluler pada jaringan komunikasi. Cell tower memiliki kemampuan untuk memberi inisial atau jawaban yang berupa suara atau lalu lintas data. 2. Mobille Switching Centre (MSC) merupakan kantor elektronik yang membawa seluler. Sistem komputer mengontrol sistem saklar untuk operasi - operasi jaringan secara otomatis. 3. Short message service centre (SMSC) terdapat sistem store dan forward dalam pengiriman SMS. SMS tersebut disimpan dalam jaringan sampai handphone siap menerima, maka seorang pamakai dapat mengirim atau menerima SMS, setiap waktu dimana kondisi handphone yang akan dikirim SMS bisa dalam posisi aktif maupun tidak aktif. 4. Gateway SMC dapat mengkomunikasikan jaringan melalui TCP/IP melalui GSMC. GSMC merupakan sebuah MSC yang mampu menerima sms dari routing pelanggan
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan mengirimkan SMS ke MSC atau penginformasi tentang penjelajahan MSC dari handphone yang menjadi tujuan.
2.6 Arduino Mega 2560 Arduino Mega 2560 adalah papan pengembangan mikrokontroller yang berbasis Arduino dengan menggunakan chip ATmega2560. Board ini memiliki pin I/O yang cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O pin (15 pin diantaranya adalah PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART (serial port hardware). Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan sebuah oscillator 16 MHz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP header, dan tombol reset. [4]. Board ini sudah sangat lengkap, sudah memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan untuk sebuah mikrokontroller. Di bawah ini adalah spesifikasi arduino mega 2560,
Chip mikrokontroller
:
ATmega2560
Tegangan operasi
:
5V
Tegangan input
:
7V - 12V
Tegangan input limit
:
6V - 20V
Digital I/O pin
:
54 buah, 6 diantaranya menyediakan PWM output
Analog Input pin
:
16 buah
Arus DC per pin I/O
:
20 mA
Arus DC pin 3.3V
:
50 mA
Memori Flash
:
256 KB, 8 KB telah digunakan untuk bootloader
SRAM
:
8 kb
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
EEPROM
:
4 kb
Clock speed
:
16 MHz
Dimensi
:
101.5 mm x 53.4 mm
Berat
:
37 g
Gambar 2.15. Arduino Mega
2.6.1 Pemrograman Pemrograman board Arduino Mega 2560 dilakukan dengan menggunakan Arduino Software (IDE), dan bahasa yang digunakan adalah bahasa C. Chip ATmega2560 yang terdapat pada Arduino Mega 2560 telah diisi program awal yang sering disebut bootloader. Bootloader tersebut yang bertugas untuk memudahkan melakukan pemrograman lebih sederhana menggunakan Arduino Software, tanpa harus menggunakan tambahan hardware lain. Cukup hubungkan Arduino dengan kabel USB ke PC atau Mac/Linux, lalu jalankan software Arduino Software (IDE), dan setelah itu pemrograman menggunakan chip ATmega2560 dapat dilakukan.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.6.2 Sistem Proteksi Development board Arduino Mega 2560 telah dilengkapi dengan polyfuse yang dapat direset untuk melindungi port USB komputer/laptop anda dari korslet atau arus berlebih. Meskipun kebanyakan komputer telah memiliki perlindungan port tersebut di dalamnya namun sikring pelindung pada Arduino Mega memberikan lapisan perlindungan tambahan yang membuat anda bisa dengan tenang menghubungkan Arduino ke komputer anda. Jika lebih dari 500mA ditarik pada port USB tersebut, sirkuit proteksi akan secara otomatis memutuskan hubungan, dan akan menyambung kembali ketika batasan aman telah kembali. [4].
2.6.3 Power Supply Board Arduino Mega 2560 dapat di supply dengan power yang diperoleh dari koneksi kabel USB, atau via power supply eksternal. Pilihan power yang digunakan akan dilakukan secara otomatis oleh external power supply yang diperoleh dari adaptor AC-DC atau bahkan baterai, melalui jack DC yang tersedia, atau menghubungkan langsung GND dan pin Vin yang ada di board. Board dapat beroperasi dengan power dari external power supply yang memiliki tegangan antara 6V hingga 20V. Namun ada beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam rentang tegangan ini. Jika diberi tegangan kurang dari 7V, pin 5V tidak akan memberikan nilai murni 5V, yang mungkin akan membuat rangkaian bekerja dengan tidak sempurna. Jika diberi tegangan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa overheat yang pada akhirnya bisa merusak PCB. Dengan demikian, tegangan yang di rekomendasikan adalah 7V hingga 12V. Beberapa pin power pada Arduino Uno :
GND. Ini adalah ground atau negatif.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Vin. Ini adalah pin yang digunakan jika anda ingin memberikan power langsung ke board Arduino dengan rentang tegangan yang disarankan 7V - 12V.
Pin 5V. Ini adalah pin output dimana pada pin tersebut mengalir tegangan 5V yang telah melalui regulator.
3V3. Ini adalah pin output dimana pada pin tersebut disediakan tegangan 3.3V yang telah melalui regulator.
IOREF. Ini adalah pin yang menyediakan referensi tegangan mikrokontroller. Biasanya digunakan pada board shield untuk memperoleh tegangan yang sesuai, apakah 5V atau 3.3V.
2.6.4 Input dan output Arduino Mega 2560 memiliki jumlah pin terbanyak dari semua papan pengembangan Arduino. Arduino Mega 2560 memiliki 54 buah digital pin yang dapat digunakan sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digital(Read). Pin-pin tersebut bekerja pada tegangan 5V, dan setiap pin dapat menyediakan atau menerima arus sebesar 20mA, dan memiliki tahanan pull-up sekitar 20-50 kilo ohm (secara default dalam posisi disconnect). Nilai maksimum adalah 40mA, yang sebisa mungkin dihindari untuk menghindari kerusakan chip mikrokontroller. Beberapa pin memiliki fungsi khusus :
Serial, memiliki 4 serial yang masing-masing terdiri dari 2 pin. Serial 0 : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX). Serial 1 : pin 19 (RX) dan pin 18 (TX). Serial 2 : pin 17 (RX) dan pin 16 (TX). Serial 3 : pin 15 (RX) dan pin 14 (TX). RX digunakan untuk menerima dan TX
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk transmit data serial TTL. Pin 0 dan pin 1 adalah pin yang digunakan oleh chip USB-to-TTL ATmega16U2.
External Interrups, yaitu pin 2 (untuk interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18 (interrupt 5), pin 19 (interrupt 4), pin 20 (interrupt 3), dan pin 21 (interrupt 2). Dengan demikian Arduino Mega 2560 memiliki jumlah interrupt yang cukup melimpah : 6 buah. Gunakan fungsi attachInterrupt() untuk mengatur interrupt tersebut.
PWM: Pin 2 hingga 13 dan 44 hingga 46, yang menyediakan output PWM 8-bit dengan menggunakan fungsi analogWrite().
SPI : Pin 50 (MISO), 51 (MOSI), 52 (SCK), dan 53 (SS) mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI Library.
LED : Pin 13. Pada pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital pin no 13. Set HIGH untuk menyalakan led, LOW untuk memadamkan nya.
TWI : Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL) yang mendukung komunikasi TWI dengan menggunakan Wire Library.
Arduino Mega 2560 memiliki 16 buah input analog. Masing-masing pin analog tersebut memiliki resolusi 10 bits (jadi bisa memiliki 1024 nilai). Secara default, pin-pin tersebut diukur dari ground ke 5V, namun bisa juga menggunakan pin ARef dengan menggunakan fungsi analogReference(). Beberapa pin lainnya pada board ini adalah :
AREF. Sebagai referensi tegangan untuk input analog.
Reset. Hubungkan ke LOW untuk melakukan reset terhadap mikrokontroller. Sama dengan penggunaan tombol reset yang tersedia.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.6.5 Komunikasi Arduino Mega memiliki beberapa fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, berkomunikasi dengan Arduino lainnya, atau dengan mikrokontroller lain nya. Chip ATmega2560 menyediakan komunikasi serial UART TTL (5V) yang tersedia di pin 0 (RX) dan pin 1 (TX). Chip ATmega16U2 yang terdapat pada board berfungsi menerjemahkan bentuk komunikasi ini melalui USB dan akan tampil sebagai Virtual Port di komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB standar sehingga tidak membutuhkan driver tambahan. Pada Arduino Software (IDE) terdapat monitor serial yang memudahkan data textual untuk dikirim menuju Arduino atau keluar dari Arduino. Led TX dan RX akan menyala berkedip-kedip ketika ada data yang ditransmisikan melalui chip USB to Serial via kabel USB ke komputer. Untuk menggunakan komunikasi serial dari digital pin, gunakan SoftwareSerial library. Chip ATmega2560 juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Di dalam Arduino Software (IDE) sudah termasuk Wire Library untuk memudahkan anda menggunakan bus I2C. Untuk menggunakan komunikasi SPI, gunakan SPI library.
2.7 DC Converter Secara umum DC converter berfungsi untuk mengkonversikan daya listrik searah (DC) ke bentuk daya listrik DC lainnya yang terkontrol arus, atau tegangan, atau keduanya. [5]. DC converter berfungsi seperti halnya trafo/transformator yang mengubah tegangan AC tertentu ke tegangan AC yang lebih tinggi atau lebih rendah. Tidak ada peningkatan ataupun pengurangan daya masukan selama pengkonversian bentuk energi listriknya, sehingga secara ideal persamaan dayanya dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut :
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DC converter sangat diperlukan untuk rangkaian power supply pada Tugas Akhir ini, karena alat sistem kendaraan ini mendapatkan sumber tegangan dari accumulator kendaraan (sepeda motor) dengan nilai kapasitas maksimum arus sangat tinggi, sehingga untuk memproteksi rangkaian kontrol elektronik harus digunakan suatu alat yang berfungsi untuk menjaga tegangan agar bernilai konstan dan membatasi nilai arus listrik pada suatu nilai tertentu agar arus yang mengalir pada rangkaian elektronik tidak berlebih (over current).
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/