BAB II LANDASAN TEORI
2.1
KONSEP DASAR SISTEM Secara umum sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling
berinteraksi untuk mencapai satu tujuan. Sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran yang tertentu. 2.1.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut : Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto 2005 : 1) Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut : Suatu Prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi (Jogiyanto 2005 : 1). Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah mencapai tujuan goal dan ada yang menyebutkan untuk
7
mencapai suatu sasaran objectives. Goal biasanya dihibungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Sering kali tujuan goal dan sasaran objectives digunakan bergantian dan tidak dibedakan (Jogiyanto 2005 : 3).
2.1.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environtments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal) (Jogiyanto 2005 : 3-5). 1.
Komponen sistem Suatu sistem terdiri dari komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem
2. Batas sistem Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagi satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
8
3. Lingkungan luar sistem Lingkungan luar sistem (environments) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem Penghubung sistem (interface) merupakan media penghubung antara subsistem
dengan
subsistem
lainnya.
Melalui
penghubung
ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat terintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem Masukan sistem (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran sistem Keluaran (output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa penggunaan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
9
7. Pengolah sistem Pengolah sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2
KONSEP DASAR INFORMASI Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu informasi. Suatu sistem yang kurang mendapat informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John dearden menyebut keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy (Jogiyanto 2005 : 8). 2.2.1 Pengertian Informasi Ada beberapa pengertian informasi yang dikemukakan olen para ahli, yaitu : menurut [Jogiyanto 2005 : 8] informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya.
10
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah ke dalam bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya, sehingga dapat dipahami dalam mengambil keputusan. 2.2.2 Siklus Informasi Data yang belum bercerita banyak atau masih mentah harus diolah terlebih dahulu untuk menghasilkan informasi, sehingga perlu adanya suatu model untuk pengolahan data atau yang sering dikenal dengan siklus informasi. Data yang diolah melalui model akan menjadi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle) (Jogiyanto 2005 : 9). Siklus informasi dapat digambarkan seperti gambar 2.1 di bawah ini :
Proses Model Output Information
Input Data
Database New Data
User
Result of Action
Action
Gambar 2.1 Siklus Sistem Informasi (Jogiyanto 2005 : 9)
11
2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). (jogiyanto 2005 : 10) 1.
Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi juga harus mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasinya ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi.
2.
Tepat pada waktunya Informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terhambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka berakibat fatal bagi organisasi.
3.
Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan bagi akuntan (Jogiyanto 2005 : 11).
12
2.2.4 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit (Jogiyanto 2005 : 11).
2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam mengambil keputusan. Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information generating systems.
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem informasi yang didefinisikan oleh Robert A Leitch dan K.Roscoe Davis sebagai berikut :
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis di dalam suatu organisasi dan menyediakan pihal luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto 2005 : 11).
13
2.4 Perancangan Sistem
Perancangan sistem (system planning) ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Perencanaan dapat terdiri dari perencanaan jangka pendek (shortrange) dan perencanaan jangka panjang (long-range). Perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 sampai 2 tahun. Perencanaan jangka panjang melingkupi periode sampai dengan 5 tahun. Karena, perkembangan teknologi komputer yang sangat cepat, maka perencanaan pengembangan sistem informasi untuk periode yang lebih dari 5 tahun sudah tidak tepat lagi (Jogiyanto 2005 : 73).
2.5 Analisa Sistem
Analisa sistem (system analys) dapat didefinisikan sebagai berikut : Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan, kesempatan- kesempatan, hambatan- hambatan dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto 2005 : 129).
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya (Jogiyanto 2005 : 129).
2.5.1 Langkah-langkah Analisis Sistem Langkah-langkah analisis sistem hampir sama dengan yang dilakukan dengan mengidentifikasi proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di
14
analisis sistem ini, ruang lingkup tugasnya lebih terinci (detai). Di analisis sistem ini, penelitian yang dilakukan merupakan penelitian terinci, sedang di perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :
1. Identifity, yaitu mengidentifikasi masalah 2. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis (Jogiyanto 2005 : 130).
2.6
Analisa dan Pemodelan Berorientasi Objek
Analisa berorientasi objek (object oriented analysis)
merupakan
pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dpat digunakan kembali atau diadaptasi untuk pemakain
baru
atau
menentukan
suatu
objek
baru
at
au yang dimodifikasi yang digabung dengan objek yang sudah ada kedalam suatu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004 : 408).
Teknis analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang menggunakan teknologi objek untuk membangun, mengelola, dan merakit objekobjek itu menjadi aplikasi komputer yang berguna.
Pemodelan objek yang dipusatkan pada sebuah teknik. Object modelling merupakan teknik untuk mengidentifikasi objek didalam lingkungan sistem dan
15
mengidentifikasi hubungan antara objek-objek tersebut (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004 : 408).
Teknik pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan notasi untuk pemodelan data dan pemodelan proses. Pada akhir tahun 80-an dan awal 90-an, digunakan beberapa metode berorientasi objek yang berbeda-beda. Yang paling terkenal adalah Metode booch dari Grady Booch, object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh, dan Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivan Jacobsen.
2.7
Basis Data (Database) Menurut Linda Marlinda (2004:1) “ Suatu susunan atau kumpulan data
operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang di organisir atau di kelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu.” Sistem basis data juga merupakan sistem yang menyusun dan mengelola data, sehingga mampu menyediakan informasi yang di perlukan oleh pemakai. Sistem basis data merupakan lingkup yang lebih luas dari pada basis data, dan Menurut Junindar (2008:19) “ Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang tersimpan dalam perangkat keras komputer dan di perlukan suatu perangkat untuk memanipulasikan basis data tersebut.”
2.8
Metode Waterfall Metode Waterfall , Metode ini juga disebut dengan classic life cycle.
Fase model Waterfall yaitu Sistem Engineering, Analisis kebutuhan Software, Design, Coding, Testing, Maintenance.
16
Gambar 2.2 Model Waterfall
Pada skema waterfall terdapat beberapa tahapan-tahapan yang dimana dari tiap-tiap tahapan terdapat penjelasan sebagai berikut : 1. Sistem Engineering Karena software merupakan bagian terbesar dari sistem, maka pekerjaan dimulai dengan cara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. Pandangan terhadap sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, seperti Hardware, Software, dan Database. 2. Analisis kebutuhan software Suatu proses pengumpulan kebutuhan software untuk mengerti sifat-sifat program yang dibentuk software engineering, atau analis harus mengerti fungsi software yang diinginkan, performance dan interface terhadap elemen lainnya. Hasil dari analisis ini didokumentasikan dan di review atau dibahas atau ditinjau bersama-sama customer.
17
3. Design Proses desain menterjemahkan kebutuhan ke dalam representasi software yang dapat diukur kualitasnya sebelum mulai coding. Hasil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software. 4. Coding Bentuk rancangan diubah menjadi suatu bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman, middleware dan database tertentu di atas platform yang menjadi standar perusahaan. 5. Testing Segera sesudah objek program dihasilkan, pengetesan program dimulai. Proses testing difokuskan pada logika internal software. Jaminan bahwa semua pernyataan atau statements sudah dites dan lingkungan external menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan output yang diinginkan. 6. Maintenance Software yang sudah dikirim ke customer data berubah karena : a. Software mengalami error b. Software harus diadaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan external, misalnya adanya sistem operasi baru atau peripheral baru.
2.9
UML (Unified Modelling Language) Beberapa pengertian tentang Unified Modeling Language (UML) menurut
para ahli : Menurut Sofian (20-maret-2009) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk menvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem 18
pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). Menurut Adi Nugroho (2004:105) “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang
berdasarkan
grafik
atau
gambar
untuk
memvisualisasikan,
menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented)”.
2.9.1 Sejarah Unified Modelling Language Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Raumbaugh sepakat bergabung untuk menggunakan metode pengembangan berorientasi objek dengan tujuan membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek. Ivan jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat sebuah bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau metode berorientasi standar. Berdasarkan kerja mereka dan hasil kerja lainnya pada industri, Unified Modelling Language (UML) versi 1.0 dirilis pada tahun 1997 (Jeffery L. Whitten, Lonnie D. Bentley, Kevin C. Dittman 2004 : 408)
2.9.2 Diagram – Diagram UML Menurut Martin Flowler (2005 : 17) Unified Modeling Language (UML) terdiri dari 13 jenis diagram resmi seperti tertulis dalam Tabel 2.1.
19
Tabel 2.1 Jenis-jenis Diagram UML (Martin Flowler 2005 : 17)
No.
Diagram
Kegunaan
1.
Activity
Behavior prosedural dan parallel
2.
Class
Class, fitur, dan hubungan-hubungan
3.
Communication
Interaksi antar objek; penekanan pada jalur
4.
Component
Struktur dan koneksi komponen
5.
Composite structure
Dekomposisi runtime sebuah class
6.
Deployment
Pemindahan artifak ke node
7.
Interaction overview Campuran sequence dan activity diagram
8.
Object
Contoh konfigurasi dari contoh-contoh
9.
Package
Struktur hirarki compile-time
10.
Sequence
Interaksi antar objek; penekanan pada sequence
20
2.9.4 Use Case Diagram Menurut (Munawar:63) Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem perspektif dari pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case diagram menampilkan actor, use case, dan hubungan antara mereka. Use case Diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test khusus untuk semua desain yang ada pada sistem. Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram (angew.info/files/Tutorial_UML/15.12.09)
Simbol
Nama Simbol
Aktor
Keterangan
Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.
Use Case
Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem.
Aliran Event
Untuk
mendokumentasikan
aliran-aliran
logika dalam setiap Use Case.
Generalisasi
Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum.
21
Lanjutan Tabel 2.2
Include Extends
dan
Include memungkinkan Use Case untuk menggunakan fungsional yang di sediakan oleh Use Case lainnya. Extends memungkinkan suatu Use Case memiliki
kemungkinan
memperluas
fungsionalitas yang di sediakan oleh Use Case lainnya.
2.9.5 Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dengan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini didalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram
Notasi
Nama Simbol
Object Object1
Keterangan
Object merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyekdidalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.
22
Lanjutan Tabel 2.3
Actor
Actor juga dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom.
Top Package::Aktor
Simbol Actor sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.
Lifeline
Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah obyek.
Activation
Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline. Activation mengindikasikan sebuah obyek yang akan melakukan sebuah aksi.
Message1
Massage
Message, digambarkan dengan anak panah horizontal
antara
Activation.
Message
mengindikasikan komunikasi antara object.
Gambar 2.4 Contoh Diagram Sequence sebuah sistem minuman otomatis 23
2.9.6 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan aliran fungsional sistem, pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukan aliran kerja bisnis dan untuk menggambarkan aliran kejadian dalam use case. Tabel 2.4 Simbol-Simbol Activity Diagram (Munawar:109)
Simbol
Keterangan
Titik awal
Titik akhir
Activity
pilihan untuk pengambilan keputusan
fork : digunakan untuk menunjukn kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk meggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu
<no send action>
tanda pengiriman
24
Lanjutan Tabel 2.4
<no receive action>
tanda penerimaan
Gambar 2.5 Contoh Diagram Activity „Pengambilan Uang melalui ATM‟
2.9.7 Class Diagram Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar-class di dalam sistem. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, sequence diagram, atau collaboration diagram yang telah dibuat sebelumnya.
Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari
suatu sistem dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram Class bersifat statis, menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan apa yang terjadi jika mereka berhubungan. Sebuah Class memiliki tiga area pokok : 25
1. Nama, merupakan nama dari sebuah kelas 2. Atribut, merupakan peroperti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class 3. Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class. Tabel 2.5 Notasi Pada Class Diagram
Notasi
Nama Simbol
Class
Class1
Keterangan
Class adalah blok - blok pembangun pada pemrograman berorientasi obyek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan property/atribut
class.
Bagian
akhir
mendefinisikan method-method dari sebuah class.
0..1
1
Assosiation
Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2 class, dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum
multiplisitas
pada
sebuah
relationship (Contoh: One-to-one, one-to-many, many-to-many).
26
Tabel Lanjutan 2.5
Dependency
Kadangkala sebuah class menggunakan class yang
lain.
Hal
ini
disebut
dependency.
Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency
dilambangkan
sebagai
sebuah
panah bertitik-titik.
Gambar 2.6 Contoh Diagram Class transaksi Pembelian barang
2.10
PHP PHP merupakan singkatan rekursif (akronim berulang) dari PHP
Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini atau dalam kata lain bisa diartikan sebuah bahasa pemrograman web yang bekerja di sisi server (server side scripting) yang dapat melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan sintaks-sintaks HTML biasa. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. 27
2.11
My SQL MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau
DBMS yang multithread, multi user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan menggunakan GPL. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1.
Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2.
Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat
lunak
sumber
terbuka,
dibawah
lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. 3.
Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4.
'Performance
tuning',
MySQL
memiliki
kecepatan
yang
menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5.
Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6.
Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7.
Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
28
8.
Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9.
Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10.
Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11.
Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
12.
Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online di antaranya adalah phpmyadmin.
Gambar 2.7 Gambar interface phpMyAdmin
29
2.12 Definisi dan Fungsi Arsip Arsip merupakan Informasi terekam yang disimpan secara permanen. Dalam konteks Indonesia dikenal istilah arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis
merupakan dokumen yang
masih
digunakan untuk keperluan
pengambilan keputusan sedangkan arsip statis merupakan dokumen yang disimpan
permanen karena alasan historis, administratif, hukum dan ilmu
pengetahuan namaun tidak lagi digunakan dalam kegiatan sehari-hari.. Arsip dinamis (records) artinya informasi terekam, termasuk data dalam sistem komputer, yang dibuat atau diterima oleh badan korporasi atau perorangan dalam transaksi kegiatan atau melakukan tindakan sebagai bukti aktivitas tersebut. Arsip dinamis dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Kategori yang lazim digunakan meliputi: 1. Arsip dinamis administrtif, meliputi dokumentasi prosedur, formulir atau borang dan korespondensi. Contoh: pedoman staf, roster, buku, log menyangkut tugas pemeliharaan, pembukaan perjalanan. 2. Arsip
dinamis akutansi
meliputi laporan,
formulir,
dan
korespondensi terkait. Contoh: tagihan, invoice, arsip dinamis rekening bank, laporan penagihan nasabah. 3. Arsip dinamis proyek meliputi korespondensi, nota, dokumentasi pengembangan produk dan sebagainya. Yang berkaitan dengan proyek tertentu 4. Berkas kasus meliputi arsip dinamis nasabah, asuransi, kontak, dan berkas tuntutan hukum.
30
Dokumentasi adalah unit informasi rekaman yang terstruktur, diterbitkan atau tidak diterbitkan, dalam bentuk kop makas (hard copy) atau bentuk elektronik dan dikelolasebagai unit diskrit dalam sistem informasdi. (Sulistyo-Basuki : 13). 2.12.1 Kegunaan Arsip Dinamis Arsip Dinamis memiliki berbagai fungsi sebagaimana di uraikan dibawah ini (Sulistyo-Basuki : 31). 1.
Merupakan memori badan korporasi Arsip dinamis merupakan merupakan memori badan korporasi, organisasi, lembaga department dan sebagainya. Ini diperlukan karena karyawan sebuah badan korporasi memiliki ingatan yang terbatas, bila terjadi sebuah peristiwa maka hasil ingatan karyawan akan berbeda walaupun menghadapi peristwa yang sama. Untuk mencegah adanya memori yang sukar untuk dipahami dan mungkin
saling bertentangan, badan korporasi mengandalkan
informasi terekam sebagai dasar pengembangan pada masa mendatang. Arsip dinamis atau rekaman yang akurat diperlukan untuk menjadi informasi latar belakang bagi perencanaan masa mendatang sekaligus memanfaatkan pengalaman masa lampau. Karena itu rekaman arsip dinamis merupakan sumber daya badan korporasi sekaligus aset badan korporasi. Sebagai sumber daya, arsip dinamis menyediakan informasi sedangkan sebagai aset menyediakan dokumentasi. 2.
Pengambilan keputusan manajemen. Untuk
mengambil
keputusan
yang
tepat,
manager
harus
memperoleh informasi yang tepat karena keputusan akan baik bilaman informasi yang diterima juga baik. Sebagian besar 31
informasi
yang
digunakan
untuk
pengambilan
keputusan
bersumber pada arsip dinamis. 3.
Menunjang litigasi Dengan semakin
banyaknya orang,
badan kopprasi yang
mengadukan atau menuntut badan korporasi lain, yaitu bilamana dalam hal ini menggugat, maka arsip dinamis menyediakan dokumentasi yang diperlukan untuk digunakan di pengadilan. Dokumentasi yang jelas dari maksut dan tindakan sebuah badan korporasi merupakan pengaman dan pelindung terhadap letigasi. 4.
Mengurangi biaya dan Volume penggunaan kertas Banyak manajer menjadi pusing akibat bertambahnya volume kertas yang diperlukan serta meningkatkan baiaya yang dikaitkan dengan penciptaan. Maka perlu perhatian terhadap meningkatnya volume kertas yang digunakan yang berimbas pada biaya pemeliharaannya.
5.
Efisiensi badan korporasi. Bilamana seseorang tidak dapat menemukan informasi yang di perlukan untuk mengembangkan secara efesien dan menilai alternatif, maka yang ada hanyalah frustasi belaka. Sebuah sttistik menunjukan bahwa karyawan menghabiskan waktu 50 menit per hari untuk mencari berkas arsip yang salah tempat. Maka dari itu diperlukan sebuah manajemen arsip dinamis yang baik.
6.
Ketentuan hukum Banyak badan korporasi yang memperoleh kontrak kerja, pesanan dari pemerintah sehingga badan korporasi tersebut harus beroperasi sesuai dengan kebijakan prosedur pemerintah. 32
7.
Rujukan historis Arsip dinamis merekam informasi masa lalu dan menyediakan informasi untuk masa depan. Arsip dinamis melestarikan sejarah untuk generasi mendatang.
33