5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. IT Governance Menurut IT Governance Institute : “IT governance is the responsibility of the Board of Directors and Executive Management. It is an integral part of enterprise governance and consist of leadership and organizational structures and processes that ensure that the organization’s IT sustain and extends the organizational’s strategy and objectives” (ITGI, 2007). Dalam definisi diatas dijelaskan bahwa IT governance merupakan tanggung jawab dari pimpinan puncak dan eksekutif manajemen organisasi. IT Governance merupakan bagian dari pengelolaan organisasi secara keseluruhan, meliputi pimpinan, struktur organisasi dan proses, yang digunakan untuk memastikan keberlanjutkan TI dalam organisasi dan pengembangan tujuan dan strategi organisasi. Hal ini berarti lebih menitikberatkan bagaimana membantu mengatur dan mengarahkan perilaku penggunaan TI agar sesuai dengan perilaku yang diinginkan yaitu sesuai dengan visi, misi, strategi dan budaya organisasi. Menurut (Van Grembergen, 2004), IT Governance adalah kapasitas organisasi dilakukan oleh Dewan, manajemen ekesekutif dan manajemen TI untuk mengontrol bentuk dan implementasi strategi TI dan memastikan penyatuan bisnis dan TI.
5
6
Tujuan dari IT Governance menurut ITGI (2007), adalah untuk memastikan kinerja TI dan mengarahkan upayanya dalam memenuhi tujuan organisasi sebagai berikut : 1. Menyelaraskan kinerja TI dengan realisasi manfaatnya bagi organisasi 2. Menggunakan TI dan memaksimalkan manfaatnya dan membuka peluang bisnis bagi organisasi 3. Penggunaan sumber data TI dapat dipertanggungjawabkan 4. Mengelola risiko terhadap penggunaan TI.
2.1.1. Fokus Wilayah Tata Kelola Teknologi Informasi Menurut IT governance Institute (ITGI, 2007) , dalam tata kelola teknologi informasi terdapat lima wilayah atau area yang menjadi konsentrasi antara lain keselarasan strategi, penyampaian nilai, manajemen resiko, manajemen sumber daya, dan pengukuran kinerja, seperti ditunjukan pada gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1 Area Fokus IT Governance (ITGI, 2007)
7
Berdasarkan gambar 2.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Keselarasan strategi (Strategic Alignment) Keselarasan dilakukan antara bisnis dan perencanaan IT. Keselarasan strategi ditunjukkan dengan mendefinisikan, mempertahankan dan memvalidasi posisi nilai IT dalam operasional organisasi secara keseluruhan. b. Penyampain Nilai (Value Delivery) Proses penyampaian nilai ini untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan melalui informasi dapat memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan dan dapat disampaikan dengan biaya yang lebih optimal. c. Pengelolaan sumber Daya (Resource Management) Bertujuan untuk mengoptimalkan investasi dan menyusun pengelolaan yang tepat pada sumber daya IT yang penting, yaitu aplikasi, informasi, infrastruktur dan manusia, serta yang berkaitan dengan optimalisasi pengetahuan dan infrastruktur. d. Manajemen Resiko (Risk Management) Mendefinisikan tingkat resiko yang digunakan dan meningkatkan transparansi tentang resiko yang mungkin akan muncul dalam organisasi. e. Pengukuran Kinerja (Performance Measurement) Melakukan audit dan penilaian serta pengukuran terhadap kinerja secara berkelanjutan.
2.2. COBIT 5 IT Governance Institute pada tahun 2012 mengeluarkan kerangka kerja tata kelola TI yaitu COBIT 5. Kerangka kerja TI COBIT 5 menyediakan kerangka
8
kerja yang komprehensif yang membantu organisasi dalam mencapai tujuan mereka terkait dengan tata kelola dan pengelolaan organisasi IT.
2.2.1. Framework COBIT 5 COBIT 5 merupakan sebuah kerangka menyeluruh yang dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya untuk tata kelola dan manajemen TI organisasi. Secara sederhana, COBIT 5 membantu organisasi menciptakan nilai optimal dari TI dengan menjaga keseimbangan antara mendapatkankeuntungan, mengoptimalkan tingkat risiko dan penggunaan sumber daya. COBIT 5 memungkinkan TI untuk dikelola dan diatur dengan cara yang lebih
menyeluruh
untuk
seluruh
lingkup
organisasi,
meliputi
seluruh
lingkupbisnis dan lingkup area fungsional TI, dengan mempertimbangkan kepentingan para stakeholder internal dan eksternal yang berhubungan dengan TI. COBIT 5bersifat umum dan berguna untuk segala jenis ukuran organisasi, baik itu sektor komersial, sektor non-profit atau pada sektor pemerintahan maupun publik semisal perguruan tinggi.
2.2.2. Prinsip-Prinsip Dalam COBIT 5 COBIT 5 didasarkan pada lima prinsip kunci untuk tata kelola dan manajemen TI organisasi. Kelima prinsip ini memungkinkan organisasi untuk membangun sebuah kerangka tata kelola dan manajemen yang efektif, yang dapat mengoptimalkan investasi dan penggunaan TI untukmendapatkan keuntungan bagi para stakeholder.
9
Gambar 2.2 Prinsip-prinsip dalam COBIT 5 (ISACA, 2012) Prinsip 1 : Meeting Stakeholder Needs Terpenuhinya kebutuhan dan kegiatan untuk menciptakan nilai/manfaat bagi stakeholder dengan cara mengelola keseimbangan antara manfaat yang didapat, meminimalisasi risiko yang terjadi serta penggunaan sumber daya. Setiap organisasi memiliki tujuan yang berbeda, dalam pelaksanaannya kerangka kerja COBIT 5 dapat disesuaikan dengan keadaan pada organisasi. Tahapan – tahapan dari Alur Tujuan Cobit 5 adalah sebagai berikut : 1. Penggerak stakeholder Kebutuhan stakeholder dipengaruhi oleh sejumlah penggerak, diantaranya perubahan strategi, lingkungan bisnis dan peraturan yang berubah, dan munculnya perubahan teknologi
10
2. Kebutuhan stakeholder Kebutuhan stakeholder dapat berhubungan dengan sejumlah tujuan-tujuan umum perusahaan. Untuk mengembangkan tujuan perusahaan tersebut menggunakan dimensi Balanced Scorecard (BSC), dan BSC tersebut merepresentasikan sebuah daftar tujuan-tujuan yang umum digunakan dimana sebuah perusahaan dapat mendefimsikan untuk dirinya sendiri. Meskipun daftar tersebut tidak lengkap menyeluruh, kebanyakan tujuantujuan pemsahaan tertentu dapat dipetakan secara mudah menjadi satu atau lebih tujuan umum pemsahaan. COBIT 5 mendefinisikan 17 tujuan umum.
Gambar 2.3 Enterprise Goals pada Cobit 5 (COBIT 5, 2012) 3. Tujuan perusahaan Pencapaian tujuan pemsahaan memerlukan sejumlah hasil-hasil yang berhubungan dengan TI,yang diwakili oleh tujuan-tujuan TI. Tujuan 17 tujuan yang berhubungan dengan TI disusun dengan dimensi-dimensi
11
dalam IT BSC. COBIT 5 mendefmisikan 17 tujuan yang berhubungan dengan TI.
Gambar 2.4 IT-related Goals pada Cobit 5 (COBIT 5, 2012) Prinsip 2 : Covering the Enterprise End to end COBIT 5 mengintegrasikan pengelolaan TI ke dalam tata kelola organisasi serta mendukung semua fungsi dan proses yang terdapat di dalam organisasi. COBIT 5 tidak hanya berfokus pada fungsi TI, tetapi membuat semua informasi yang berhubungan dengan TI sebagai sebuah aset organisasi. Prinsip 3 : Applying a Single, Integration Framework Keterkaitan standar TI dan best practice yang berkaitan dengan TI di mana masing-masing memberikan aktivitas TI. COBIT 5 selaras dengan standar lain yang relevan dan kerangka kerja pada level yang lebih tinggi, sehingga dapat berfungsi sebagai kerangka kerja pada level yang lebih tinggi, sehingga dapat berfungsi sebagai kerangka kerja yang menyeluruh untuk tata kelola dan manajemen TI
12
Prinsip 4 : Enabling a Holistic Approach Tata kelola dan manjemen organisasi TI yang efektif dan efisien pada organisasi membutuhkan sebuah pendekatan secara menyeluruh. COBIT 5 mendefinisikan bagian enabler untuk mendukung pelaksanaan tata kelola yang komprehensif dan sistem manajemen untuk TI pada organisasi. Enabler didefinisikan secara luas sebagai sesuatu yang dapat membantu untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuh kategori enabler COBIT 5 yaitu: Principles, Policies and Frameworks, Processess,
Organisational
Structures,
Cultere,
Ethic
and
Behavioue,Information, Services, Infrastructure and Applications, People, Skills and Competencies. Prinsip 5 : Separating From Management Kerangka kerja COBIT 5 menjelaskan perbedaan antara tata kelola dan manajemen. Kedua disiplin ini mencakup berbagai jenis kegiatan, struktur organiasi serta melayani dengan tujuan yang berbeda. Perbedaan utama antara tata kelola dan manajemen pada COBIT 5 yaitu: 1. Tata kelola (Governance) Tata kelola memastikan kebutuhan, kondisi dan pilihan stakeholder telah dievaluasi untuk menentukan keseimbangan, tujuan organisasi yang akan dicapai, mengatur arah melalui prioritas dan membuat keputusan serta memonitor prestasi dan pemenuhannya sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
13
2. Manajemen (Management) Manajemen mernecanakan, membangun, menjalankan dan memonitor aktivitas dalam keselarasan antara arah yang telah ditentukan oleh tata kelola dalam mencapai tujuan organisasi.
2.2.3. Area Domain dan Proses COBIT 5 COBIT 5 memiliki 2 area aktivitas utama yaitu Governance dan Management, 5 domain dan 37 proses. Gambar 2.5 area domain dan prosesproses tata kelola dan manajemen TI organisasi pada COBIT 5 dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut ini :
Gambar 2.5 Area Domain dan Proses COBIT 5 (ISACA, 2012)
Area Governance memiliki satu domain yaitu EDM (Evaluate, Direct, Monitor) dengan lima proses. Sedangkan area Management (PBRM) terdiri dari
14
empat domain yaitu APO (Align, Plan and Organise), BAI (Build, Acquire and Implement), DSS (Deliver, Service, and Support) dan MEA (Monitoring, Evaluate and Assess) dengan total 37 proses. Setiap proses memiliki beberapa practice atau management process. Berikut rincian 37 proses yang ada pada COBIT 5: 2.2.3.1. Evaluate, Direct, and Monitoring (EDM) Domain tata kelola TI organisasi berisi lima proses, dimana didalam setiap proses berisi tentang evaluate, direct dan monitoring practice (EDM) yang telah ditetapkan.Proses-proses dalam EDM dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini : Tabel 2.1Proses-proses dalam Domain EDM Proses EDM01
Penjelasan Ensure Governance Framework Setting and Maintenance / Memastikan Pengaturan Kerangka Kerja Tata Kelola dan Pemeliharaan
EDM02
Ensure Benefit Delivery / Memastikan Penyampaian Manfaat
EDM03
Ensure Risk Optimisation / Memastikan Optimasi Risiko
EDM04
Ensure Resources Optimisation / Memastikan Optimasi Sumber Daya
2.2.3.2. Align, Plan, and Organize (APO) Domain Align, Plan and Organize (APO) mencakup penggunaan informasi, teknologi dan bagaimana cara terbaik penggunaan informasi dan teknologi dalam sebuah enterpirse untuk membantu mencapai tujuan dan sasaran enterpirse. Proses-proses dalam APO dapat dilihat pada tabel2.2 di bawah ini: Tabel 2.2 Proses-proses dalam Domain APO Proses
Penjelasan
APO01
Manage the IT Management Framework / Mengelola Kerangka Kerja Manajemen TI
15
APO02
Manage Strategy / Mengelola Strategi
APO03
Manage Enterprise Architecture / Mengelola Enterprise Architecture
APO04
Manage Innovation / Mengelola Inovasi
APO05
Manage Portofolio / Mengelola Portofolio
APO06
Manage Budget and Costs / Mengelola Anggaran dan Biaya
APO07
Manage Human Resources / Mengelola Sumber Daya Manusia
APO08
Manage Relationship / Mengelola Hubungan
APO09
Manage Service Agreement / Mengelola Perjanjian Layanan
APO10
Manage Suppliers / Mengelola Pemasok
APO11
Manage Quality/ Mengelola Kualitas
APO12
Manage Risk / Mengelola Risiko
APO13
Manage Security / Mengelola Keamanan
2.2.3.3. Build, Acquire, and Implement (BAI) Domain Build, Acquire and Implement (BAI) merupakan domain kedua pada area management di framework COBIT 5, dengan fokus sasaran audit sistem informasi pada proses pembangunan sistem informasi dengan memperhatikan keselarasan terhadap kebutuhan stakeholder dan kemampuan mengakomodasi semua objek pada sistem untuk memenuhi arahan target bisnisproses enterprise. Proses-proses dalam BAI dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini: Tabel 2.3 Proses-proses dalam Domain BAI Proses
Penjelasan
BAI01
Manage Programmes and Projects / Mengelola Program dan Proyek
BAI02
Manage Requirements Definition / Mengelola Definisi Kebutuhan
BAI03
Manage Solutions Identifications and Build / Mengelola Identifikasi Solusi dan Membangun
BAI04
Manage Availability and Capacity / Mengelola Ketersediaan dan Kapasitas
BAI05
Manage
Organisational
Change
Pemberdayaan dan Perubahan Organisasi
Enablement
/
Mengelola
16
BAI06
Manage Changes / Mengelola Perubahan
BAI07
Manage
Change
Acceptance
and
Transitioning
/
Mengelola
Penerimaan Perubahan dan Transisi BAI08
Manage Knowledge / Mengelola Pengetahuan
BAI09
Manage Assets / Mengelola Aset
BAI10
Manage Configuration / Mengelola Konfigurasi
2.2.3.4. Deliver, Service and Support (DSS) Domain Deliver, Service and Support (DSS) berfokus pada aspek penyampaian teknologi informasi. Domain ini mencakup bidang-bidang seperti eksekusi aplikasi di dalam sistem TI dan hasil-hasilnya, serta proses pendukung yang memungkinkan pelaksanaan sistem TI yang efektif dan efisien. Proses-proses dalam DSS dapat dilihat pada tabel2.4 di bawah ini: Tabel 2.4 Proses-proses dalam Domain DSS Proses
Penjelasan
DSS01
Manage Operatins / Mengelola Operasi
DSS02
Manage Service Requests and Incidents / Mengelola Layanan Permintaan dan Insiden
DSS03
Manage Problems / Mengelola Masalah
DSS04
Manage Continuity / Mengelola Keberlangsungan
DSS05
Manage Security Services / Mengelola Layanana Keamanan
DSS06
Manage Business Process Controls / Mengelola Pengendalian Proses Bisnis
2.2.3.5. Monitor, Evaluate and Assess (MEA) Domain Monitor, Evaluate and Assess (MEA) berhubungan dengan strategi organisasi dalam menilai kebutuhan organisasi danmenilai apakah sistem TI saat ini masih memenuhi tujuan yangsudah dirancang dan pengendalian yang
17
diperlukan untuk memenuhi regulasi persyaratan. Proses-proses dan MEA dapat dilihat pada tabel 2.5 di bawah ini: Tabel 2.5 Proses-proses dalam Domain MEA Proses
Penjelasan
MEA01
Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance / Monitor, Evaluasi dan Menilai Kinerja dan Kesesuaian
MEA02
Monitor, Evaluate and Assess the System of Internal Control / Monitor, Evaluasi dan Menilai Sistem Pengendalian Internal
MEA03
Monitor,
Evalauate
and
Assess
Compliance
with
External
Requirements / Mengevaluasi dan Menilai Kepatuhan dengan Persyaratan Eksternal
2.2.4. Process Assessment Model Pada COBIT 5 dikembangkankan model untuk mengukur tingkat kapabilitas proses dengan menggunakan Process Assessment Model (PAM). Metode pengukuran kapabilitas ini dibangun berdasarkan standar internasional ISO/IEC 15504 tentang Software Engineering – Assessment Process. Process Assessment Model adalah model dua dimensi kapabilitas proses, seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut ini:
18
Gambar 2.6 Indikator Penilaian Berdasarkan gambar 2.6 terdapat dua dimensi model, yaitu dimensi proses dan dimensi kapabilitas. Dimensi proses didefinisikan dan diklasifikasikan menjadi kategori-kategori proses. Dimensi kedua, yaitu dimensi kapabilitas adalah sekumpulan atribut proses yang dikelompokkan ke dalam level kapabilitas. Atribut proses digunakan untuk menentukan apakah suatu proses telah mencapai kapabilitas tertentu.
2.2.4.1. Indikator Penilaian (Assessment Indicators) Indikator penilaian digunakan untuk menilai apakah atribut proses telah tercapai. Indikator penilaian tersebut dapat dilihat pada gambar 2.7
19
Gambar 2.7 Model Tingkat Kapabilitas Proses COBIT 5 (ISACA, 2012) Dari gambar 2.7 diatas, ada dua tipe indikator penilaian, yaitu: a. Indikator atribut kapabilitas proses (process capability attribute indicators) yang diterapkan mulai dari tingkat kapabilitas 1 sampai 5. Indikator ini diterapkan pada semua proses, tetapi indikator tersebut berbeda untuk setiap tingkat kapabilitas. Tetapi di tingkat 1, hanya ada satu indikator generic practice untuk kapabilitas yang secara langsung terhubung dengan pencapaian indikator kinerja khusus. b. Indikator kinerja proses (process performance indicators), yang diterapkan khusus untuk tingkat kapabilitas 1. Indikator kinerja proses yang berupa base practices dan work product bersifat spesifik untuk setiap proses dan digunakan untuk menentukan apakah suatu proses sudah berada di tingkat kapabilitas 1.
20
2.2.4.2. Skala Penilaian Setiap atribut dinilai dengan menggunakan standar penilaian yang ditentukan oleh standar ISO/IEC 15504. Penilaian ini terdiri dari : -
N (Not achieved) Hanya ada sedikit bukti atau tidak ada bukti pencapaian atribut tertentu pada proses yang dinilai (pencapaian 0 sampai 15 persen)
-
P (Partially achieved) Ada beberapa bukti yang mendekati dan beberapa pencapaian atribut tertentu pada proses yang dinilai. Beberapa aspek pencapaian atribut mungkin tidak bisa diprediksi (pencapaian 15 sampai 50 persen)
-
L (Largely achieved) Ada bukti yang secara sistematis mendekati dan pencapaian yang signifikan terhadap atribut tertentu pada proses yang dinilai. Beberapa kelemahan terkait atribut tersebut mungkin muncul pada proses yang dinilai (pencapaian 50 sampai 85 persen)
-
F (Fully achieved) Ada bukti yang lengkap dan secara sistematis mendekati serta atribut tertentu pada proses yang dinilai telah tercapai seluruhnya. Tidak ada kelemahan yang signifikan berkaitan dengan atribut pada proses yang dinilai (pencapaian 85 sampai 100 persen)
2.2.4.3. Penentuan Tingkat Kapabilitas Tingkat kapabilitas suatu proses ditentukan berdasarkan apakah atribut-atribut proses pada level tersebut telah sebagian besar tercapai atau telah tercapai
21
seluruhnya, serta apakah atribut-atribut proses di tingkat-tingkat yang sebelumnya telah tercapai seluruhnya. Berikut ini dapat dilihat setiap tingkatan dan penilaian yang harus dicapai pada tabel 2.6 Tabel 2.6 Penilaian Tingkat Kapabilitas Proses Scale Level 1 Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Process Attributes Process Performance Process Performance Performenace Management Work Product Management Process Performance Performenace Management Work Product Management Process Definition Process Deployment Process Performance Performenace Management Work Product Management Process Definition Process Deployment Process Measurement Process Control Process Performance Performenace Management Work Product Management Process Definition Process Deployment Process Measurement Process Control Process Innovation Process Optimization
Rating Largely or Fully Fully Largely or Fully Largely or Fully Fully Fully Fully Largely or Fully Largely or Fully Fully Fully Fully Fully Fully Largely or Fully Largely or Fully Fully Fully Fully Fully Fully Fully Fully Largely or Fully Largely or Fully
Dari tabel 2.6 di atas terlihat bahwa untuk mencapai level yang lebih tinggi, maka atribut-atribut proses yang ada di level sebelumnya harus tercapai seluruhnya. Jika ada atribut proses yang belum tercapai, proses tersebut akan berada di level yang lebih rendah, mislanya level 0 atau 1. Untuk mencapai tingkat kapablitas 1, maka harus dilakukan penilaian untuk setiap proses yang dipilih untuk menetukan apakah proses tersebut benar-benar
22
dilakukan dan outcomes proses terebut tercapai. Dalam melakukan penilaian untuk tingkat kapabilitas 1 untuk setiap proses, harus dutentukan pencapaian outcomes dari proses-proses tersebut dengan menggunakan skala penilaian seperti yang dijelaskna sebelumnya. Untuk tingkat kapabilitas 2 sampai 5 kriteria penilaian bersifat generic, yaitu kriterianya sama untuk semua proses. Penilaian tingkatan masing-masing atribut proses didasarkan pada berapa banyak kriteria yang dipenuhi, yang selanjutnya dinilai dengan menggunakan skala penilaian seperti yang dijelaskan sebelumnya. Berikut penjelasan mengenai tabel 2.6 : 1. Level 1 - Performed Process Pada level ini menentukan apakah suatu proses mencapai tujuannya. Ketentuan atribut proses pada level 1 adalah sebagai berikut : a. PA 1.1 Process Performance Pengukuran mengenai seberapa jauh tujuan dari suatu proses berhasildiraih. Pencapai an penuh atas atribut ini mengakibarkan proses tersebutmeraih tujuan yang sudah ditentukan, seperti pada Tabel 2.7 berikut ini: Tabel 2.7 Process Performance PA 1.1 Process Performance Hasil atau pencapaian Generic Practices Generic Work penuh atribut Products Proses meraih tujuan GP 1.1.1 Meraih Hasil Hasil kerja (work yang sudah ditentukan Proses. product) telah dibuat Adanya bukti bahwa sehingga praktik-praktik dasar menyediakan bukti dilakukan atas hasil proses.
23
2. Level 2 – Managed Process Performa proses pada tahap ini mencakup perencanaan, monitor dan penyesuaian. Work products dijalankan, dikontrol, dikelola dengan tepat. Ketentuan atribut proses pada level 2 seperti pada tabel 2.8. a. PA 2.1 Performance Management Mengukur sejauh mana kinerja proses dikelola Tabel 2.8 Performanace Management PA 2.1 Performance Management Hasil atau Generic Practices Generic Work Products pencapaian penuh atribut Tujuan performa dari GP 2.1.1 GWP 1.0 Dokumentasi proses teridentifikasi Mengidentifikasi Proses harus tujuan performa dari menguraikan lingkup proses. proses. Tujuan performa digabungkan dengan GWP 2.0 Rencana asumsi dan batasan proses harus dan dikomunikasikan menyediakan detail tujuan performa proses. Perfoma dari proses GP 2.1.2 GWP 2.0 Rencana direncanakan dan Merencanakan dan proses harus dimonitor memonitor performa menggambarkan secara proses untuk detail tujuan performa memenuhi objektif proses. yang telah ditentukan. GWP 9.0 Catatan Dasar mengukur performan proses perfoma proses yang haruslahmenggambarkan berhubungan dengan hasil yang detail. tujuan bisnis Catatan: pada level ditetapkan dan ini,setiap catatan dimonitor. performa proses dapat Termasuk di dalam berbentuk laporan, dasar tersebut adalah daftar masalah dan key milestone, catatan informal. aktivitasaktivitas yang diperlukan, estimasi dan jadwal.
24
Perfoma dari proses disesuaikan untuk memenuhi perencanaan
Tanggung jawab dan otoritas dari melakukan proses didefinisikan, ditugaskan dan dikomunikasikan
Sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan proses didefinisikan, disediakan, dialokasikan dan digunakan
GP 2.1.3 Menyesuaikan performa dari proses. Mengambil tindakan ketika performa yang direncanakan tidak tercapai. Tindakan meliputi identifikasi dari masalah performa dan penyesuaian rencana dan jadwal menjadi lebih sesuai GP 2.1.4 Mendefiniksikan tanggung jawab dan otoritas dalam melakukan proses. Tanggung jawab kunci dan otoritas dalam menjalankan aktivitas kunci dari proses didefinisikan, ditugaskan dan dikomunikasikan. Begitu pula dengan pengalaman, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan. GP 2.1.5 Identifikasi dan menyediakan sumber daya untuk melakukan proses sesuai dengan rencana. Sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas kunci dari proses diidentifikasi, disediakan, dialokasikan dan
GWP 4.0 Catatan kualitas. Harus menyediakan detail tindakan yang dilakukan ketika perfoma tidak mencapai target.
GWP 1.0 Dokumentasi proses harus menyediakan detail dari pemilik proses dan siapa saja yang terlibat, bertanggung jawab, dikonsultasikan dan/atau diinformasikan (RACI). GWP 2.0 Rencana proses harus meliputi detail dari process communication plan demikian juga pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan dari menjalankan proses GWP 2.0 Rencana proses harus menyediakan detail dari proses perencanaan pelatihan dan proses perencanaan sumber daya.
25
Antarmuka antara pihak yang terlibat dikelola untuk memastikan komunikasi efektif dan tugas yang jelas antar pihak yang terlibat
digunakan. GP 2.1.6 Mengelola antarmuka antar pihak yang terlibat. Individu dan grup yang terlibat dengan proses diidentifikasi, tanggung jawab didefinisikan dan mekanisme komunikasi yang efektif diterapkan.
GWP 1.0 Dokumentasi proses harus menyediakan detail individu dan grup yang terlibat (pemasok, pelanggan dan RACI). GWP 2.0 Rencana proses harus menyediakan detail Process communication plan.
b. PA 2.2 Work Product Management Mengukur sejauh mana work product yang dihasilkan oleh proses yangdikelola. Work product yang dimaksud adalah hasil dari proses. Sebagaihasil pencapaian penuh atribut ini, ditunjukkan dalam tabel 2.9. Tabel 2.9 Work Product Management PA 2.2 Work Product Management Hasil atau pencapaian Generic Practices Generic Work penuh atribut Products Kebutuhan akan hasil GP 2.2.1 Menetapkan GWP 3.0 Rencana kerja proses kebutuhan untuk kualitas harus kerja, meliputi menyediakan detail struktur isi dan dari kriteria kualitas kriteria kualitas. dan isi dari hasil kerja. Kebutuhan untuk GP 2.2.2 Menetapkan GWP 1.0 dokumentasi dan kebutuhan dari Dokumentasi proses kontrolhasil kerja dukomentasi harus menyediakan telah ditetapkan dan kontrol hasil detail dari kontrol kerja. Ini harus (matriks kontrol). meliputi identifikasi GWP 2.0 Rencana dari ketergantungan, kualitasharus persetujuan dan menyediakan detail kemudahan dalam dari hasil kerja, melacak kebutuhan kriteria kualitas, dokumentasi
26
Hasil kerja diidentifikasi dengan baik, didokumentasikan dan dikontrol
GP 2.2.3 Identifikasi dokumentasi dan kontrolhasil kerja. Hasil kerja adalah subjek dari kontrol perubahan, begitu juga dengan perubahan versi dan manajemen konfigurasi. Hasil kerja diulas GP 2.2.4 Mengulas kembali sesuai dengan kembali dan rencana menyesuaikan hasil pengaturan dan kerja untuk memenuhi disesuaikan dengan kebutuhan yang telah kebutuhan untuk diidentifikasikan. mencapsi kebutuhan Hasil kerja adalah subjek terdapat kebutuhan yang disesuaikan dengan pengaturan yang direncanakan dan isuisu lain yang muncul diselesaikan.
yang dibutuhkan dan kontrol perubahan. GWP 3.0 Rencana kualitas harus menyediakan detail hasil kerja, kriteria kualiatas, keutuhan dokumentasi dan kontrol perubahan.
GWP 4.0 Catatan kualitas harus menyediakan jejak audit pengulasan kembali yang telah dilakukan.
3. Level 3 – Established Process Proses yang telah dibangun kemudian diimplementasikan menggunakan proses yang telah didefinisikan yang mampu untuk mencapai hasil dari proses. Ketentuan atribut proses pada level 3 adalah sebagai berikut: a. PA 3.1 Process Definition Mengukur sejauh mana proses standar dikelola untuk mendukung pengerjaan proses yang telah didefinisikan. Sebagai hasil pencapaian penuh atribut ini, ditunjukkan pada tabel 2.10.
27
Tabel 2.10 Process Definition PA 3.1 Process Definition Hasil atau pencapaian Generic Practices Generic Work penuh atribut Products Proses standar, GP 3.1.1 GWP 5.0 Kebijakan meliputi panduan Mendefinisikan danstandar harus dasar yang layak, standar dari proses menyediakan detail didefinisikan sehingga yang mendukung dan kompetensi dari mendeskripsikan pengerjaan dari proses yang elemen proses yang telah dilakukan. Bukti yang fundamentalyang didefinisikan. Sebuah diperlukan pada harus adadalam proses proses standar level ini bukan hanya yang didefinisi didefinisikan elemen pada adanya proses fundamental kebijakan dan standar dan menyediakan tapi juga dengan panduan implementasi diterapkannya dan panduan kebijakan dan standar tentang bagaimana tersebut. standar tersebut dapat diubah saat dibutuhkan. Urutan dan interaksi GP 3.1.2 Menetapkan GWP 5.0 Kebijakan dari proses standar urutan dan interaksi danstandar harus dengan proses lainnya antar proses sehingga menyediakan detail sudah ditetapkan dapat bekerja sebagai dan kompetensi dari sistem yang proses yang terintegrasi dalam dilakukan. Bukti yang proses. Urutan standar diperlukan pada proses dan interaksi level ini bukan hanya dengan proses lain pada adanya ditentukan dan kebijakan dan standar dikelola ketika sebuah tapi juga dengan proses diterapkannya diimplementasikan kebijakan dan standar pada bagian lain tersebut dalam organisasi. Kompetensi yang GP 3.1.3 GWP 5.0 Kebijakan dibutuhkan dan peran Mengidentifikasi dan untukmelakukan peran dan kompetensi standar harus proses diidentifikasi menjalankan proses menyediakan detail sebagai bagian dari standar. dan kompetensi dari proses standar proses yang dilakukan.Bukti yang diperlukan padalevel ini bukan hanya pada
28
adanya kebijakan dan standar tapi juga denganditerapkannya kebijakan dan standar tersebut.
Infrastruktur yang diperlukan dan lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk melakukan proses diidentifikasi sebagaibagian dari proses standar
GP 3.1.4 Identifikasi infrastuktur yang dibutuhkan dan lingkungan kerja untuk melakukan proses standar. Infrastruktur (fasilitas, alat, metode, dan lain-lain) dan lingkungan kerja untuk melakukan proses standar sudah diidentifikasikan.
Metode yang sesuai untuk monitoring keefektifan dan kesesuaian dari proses sudah ditetapkan
GP 3.1.5 Menetapkan metode yang sesuai untuk memantau keefektifan dan kesesuaian dengan proses standar, meliputi kriteria yang layak dan data yang dibutuhkan untuk memantau keefektifan dan kesesuaian dari proses yang didefinisikan, dan menetapkan kebutuhan untuk melakukan audit internal dan review manajemen.
GWP 5.0 Kebijakan dan standar harus mengindentifikasi kebutuhan minimum dari infrastruktur dan lingkungan kerja untuk melakukan proses. Bukti yang diperlukan pada level ini bukan hanya pada adanya kebijakan dan standar tapi juga denganditerapkannya kebijakan GWP 5.0 Kebijakan dan standar harus menyediakandetail dan kompetensi dari proses yang dilakukan. Bukti yang diperlukan pada level ini bukan hanya pada adanya kebijakan dan standar tapi juga dengan diterapkannya kebijakan dan standar tersebut. GWP 4.0 Catatan kualitasdan GWP 9.0 Catatan performa proses harus menyediakan bukti dari review yang dilakukanuntuk setiap instansi dari proses.
29
b. PA 3.2 Process Deployment Mengukur sejauh mana proses standar secara efektif telah dijalankan seperti proses yang telah didefinisikan untuk mencapai hasil dari proses. Sebagai hasil pencapaian penuh atribur ini dapat dilihat pada tabel 2.11 berikut ini. Tabel 2.11 Process Deployment
Hasil atau pencapaian penuh atribut Sebuah proses yang telah didefinisikan dijalankan berdasarkan standar proses yang telah ditentukan
Peran yang dibutuhkan,tanggung jawab dan otoritas yang dibutuhkan untukmenjalankan proses yang telah didefinisikan ditugaskan dan dikomunikasikan
PA 3.2 Process Deployment Generic Practices
Generic Work Products GP 3.2.1 GWP 5.0 Kebijakan Menjalankansebuah dan standar harus proses yang telah menyediakandetail didefinisikan yang dan kompetensi dari memuaskan konteks. proses yang Ketikaproses yang dilakukan.Bukti yang sama digunakan pada diperlukan pada level area yang berbeda ini bukan hanya pada pada organisasi, proses adanya kebijakan dan tersebut standar tapi juga dilakukanberdasarkan dengan diterapkannya proses standar, diatur kebijakan dan standar selayak mungkin, tersebut. dengan konformasi padakebutuhan yang telah didefinisikan pada proses yang telah diverifikasi. GP 3.2.2 Menugaskan GWP 5.0 Kebijakan dan dan standar harus mengkomunikasikan menyediakan peran, tanggung jawab detail dan kompetensi dan otoritas dari proses yang untuk menjalankan dilakukan. Bukti proses yang telah yang diperlukan pada didefinisikan. level ini bukan hanya Ketika proses yang pada adanya sama digunakan pada kebijakan dan area yang berbeda standar tapi juga
30
Personil yang melakukan proses yang didefinisikan kompeten dalam basis edukasi, pelatihan dan pengalaman yang sesuai
Sumber daya yang dibutuhkan dan informasi yang diperlukan untuk melakukan proses yang didefinisikan disediakan, dialokasikan dan digunakan
Infrastruktur dan lingkungan kerja untukmelakukan proses yangdidefinisikan telahdisediakan, dikelola dandipelihara
dalam organisasi. Otoritas dan peran untukmelakukan aktivitas dari proses telah ditugaskan dan dikomunikasikan. GP.3.2.3 Memastikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses yangditetapkan.
GP 3.2.4 Menyediakan sumber daya dan informasi untuk mendukung performa dari proses yang didefinisikan. Ketika prosesyang sama digunakan dalam area yang berbeda dalam organisasi, kompetensi yang layak untuk personil yang ditugaskan diidentifikasikan dan pelatihan yang sesuaidisediakan untuk menjalankan proses yang telah disediakan, dialokasikan dan digunakan. GP 3.2.5 Menyediakan proses infrastruktur yanglayak untuk mendukung performa dari proses yangdidefiniskan. Ketika prosesnyang
dengan diterapkannya kebijakan dan standar tersebut.
GWP 1.0 Dokumentasi proses harus menyediakan detail kebutuhan training dan kompetensi. GWP 2.0 Rencana prosesharus meliputi detail dari proses infrastruktur dan lingkungan kerja dari setiap instansi dari proses. GWP 2.0 Rencana prosesharus meliputi detail dari proses infrastruktur dan lingkungan kerja dari setiap instansi dari proses.
GWP 2.0 Rencana prosesharus meliputi detail dariproses infrastruktur danlingkungan kerja dari setiapinstansi dari proses.
31
Data yang layak dikumpulkan dan dianalisissebagai dasar untukmengerti tingkah laku dari proses untuk mendemonstrasikan kecocokkan dan ekefektifandan mengevaluasi dimana perbaikan proses secaraterus-menerus dapatdilakukan.
sama digunakan dalam area yang berbeda dalamorganisasi, dukungan organisasi yang dibutuhkan, infrastruktur dan lingkungan kerja disediakan, dialokasikan dan digunakan. GP 3.2.6 Mengumpulkan data menganalisis datamengenai performa dari proses untuk mendemonstrasikan kecocokkan dan kefektifan. Data yang dibutuhkan untukmemantau kefektifan dan kesesuaian dari prosesdiseluruh organisasididefiniskan, dikumpulkan dan dianalisis sebagai dasar dari perbaikan terusmenerus
GWP 4.0 Catatan kualitasdan GWP 9.0 Catatanperforma proses harusmenyediakan bukti darireview yang dilakukanuntuk setiap instansi dari proses.
4. Level 4 – Predictable Process Proses
yang
telah
dibangun
kemudian
dioperasikan
dengan
batasanbatasanagar mampu meraih harapan dari proses tersebut. Ketentuan atribut proses pada level 4 adalah sebagai berikut: a. PA 4.1 Process Measurement Pengukuran mengenai seberapa jauh hasil pengukuran digunakan untukmemastikan bahwa performa proses mendukung pencapaian
32
tujuanproses untuk mendukung tujuan perusahaan. Pengukuran bisa berupapengukuran proses ataupun pengukuran produk atau kedua-duanya. Hasilpencapaian atribut ini dapat dilihat pada tabel 2.12. Tabel 2.12 Process Measurement PA 4.1 Process Measurement Hasil atau pencapaian Generic Practices Generic Work penuh atribut Products Informasi yang GP 4.1.1 Identifikasi GWP 6.0 Rencana dibutuhkanproses kebutuhan informasi peningkatan proses untuk mendukung dalamhubungannya harusmenyediakan tujuan bisnis telah dengan tujuan tujuanpeningkatan ditetapkan. bisnis. Tujuan bisnis proses dan daninformasi yang menyarankan dibutuhkan tindakan pemegang peningkatan. kepentingan telah ditetapkan sebagaidasar untuk menentukantujuan pengukuran proses. Tujuan pengukuran GP 4.1.2 Memperoleh GWP 7.0 Rencana prosesdidapatkan dari tujuan pengukuran pengukuran proses kebutuhaninformasi proses dari kebutuhan harusmenyediakan informasi. detail daritujuan pengukuran yangdisarankan. Tujuan kuantitatif GP 4.1.3 Tetapkan GWP 7.0 Rencana untukperforma proses tujuankuantitatif atas pengukuran proses dalammendukung performadari proses, harus tujuanperusahaan berdasarkan menyediakan detail telah ditetapkan kesesuaian proses dariukuran dan dengantujuan indikator perusahaan. Tujuan pengukuran. pengukuran kuantitatif telah ditetapkan dan secara ekslpisit menggambarkan tujuan perusahaan dan telahdipastikan
33
Pengukuran dan frekuensinya telah diidentifikasi dan ditetapkan sejalan dengantujuan pengukuran prosesdan tujuan kuantitatif atasperforma prosesnya
Hasil pengukuran dikumpulkan, dianalisis dan dilaporkan untuk memantau seberapa jauh tujuan kuantitatif proses tercapai
Hasil pengukuran digunakan untuk menggambarkan performaproses
realistis dan berguna oleh manajemen dan pelaku proses. GP 4.1.4 Identifikasikan pengukuran produk danproses yang mendukung pencapaian tujaun kuantitatif atas performaproses. Pengukuran mendetail untuk produk dan proses telah diidentifikasi, sekaligus dengan frekuensi pengumpulan data danpengukuran, juga mekanisme verifikasi. GP 4.1.5 Mengumpulkan hasil pengukuran produkdan proses denganmelakukan proses yang telah ditentukan. Hasil pengukuran dikumpulkan, dianalisis dan dilaporkansesuai rencana yang telah ditetapkan. GP 4.1.6 Menggunakan hasil pengukuran untukmemantau dan menverifikasi pencapaianatas tujuan performa proses. Hasil pengukuran dianalisis untuk memastikan pencapaian terhadap tujuanperforma proses. Teknik yang
GWP 7.0 Rencana pengukuran proses menyediakan detail dariukuran dan indikator pengukuran sekaligus prosedur pengumpulan data dan prosedur analisis.
GWP 7.0 Rencana pengukuran proses harusmenyediakan detail atau prosedur analisis yangdisarankan. GWP 9.0 Catatan performaproses harus menyediakan detail atas pengukuran yang telah dikumpulkan dan dianalisis GWP 9.0 Catatan performa proses harus menyediakan detail atas pengukuran yangsudah dikumpulkan.
34
sesuai digunakan untuk memahami performadan kapabilitas proses dalam batasan yang sudahditentukan.
b. PA 4.2 Process Control Pengukuran tentang seberapa jauh suatu proses secara kuantitatif bisamenghasilkan proses yang stabil, mampu dan dapat diprediksi dalambatasan yang telah ditentukan. Hasil pencapaian atribut ini dapat dilihatpada tabel 2.13. Tabel 2.13 Process Control
Hasil atau pencapaian penuh atribut Teknik analisis dan kontrol telah ditentukan dan diaplikasikan
Pengontrolan batas variasitelah ditetapkan untuk performa proses normal
PA 4.2 Process Control Generic Practices GP 4.2.1 Tentukan teknikanalisis dan kontrol yang sesuai untuk mengontrol performa proses. Metodeuntuk mengukur efektivitas kontrol telah didefinisikan dan divalidasi.
GP 4.2.2 Menetapkan parameter yang cocok untukmengontrol standarperforma proses. Definisi standar atas proses dimodifikasi untuk memasukkan metode pengendalian proses danbatasan
Generic Work Products GWP 1.0 Dokumentasi proses harus menyediakan detail pengontrolan (matrikskontrol) GWP 8.0 Rencana pengendalian proses harusada dan menjelaskan pendekatan pengukuranuntuk setiap proses. GWP 8.0 Rencana pengendalian proses harus ada dan menjelaskanbatasan kontrol untuk performa.
35
Data pengukuran dianalisis untuk mengetahui penyebab khusus atas suatu variasi
Tindakan koreksi diambil untuk memecahkan penyebab khusu variasi
Batasan kontrol ditetapkan kembali (apabila dibutuhkan) sebagai respon terhadap tindakan koreksi.
pengontrolan telah ditetapkan. GP 4.2.3 Analisis hasilpengukuran proses dan produk untuk mengidentifikasikan variasidan performa proses. Hasil pengukuran pengontrolan proses dianalisis untukmenentukan masalahyang perlu diperhatikan dan diteruskan untuk pengulangan.
GP 4.2.4 Identifikasi danimplementasikan tindakankoreksi untuk mengatasi sumber masalah. Tindakankoreksi diambil untuk mengatasi masalah pengontrolan proses danhasilnya dipantau dandievaluasi. GP 4.2.5 Menetapkan kembali batasan kontrolsetelah tindakan koreksi. Batasan kontrol prosesdimodifikasi sesuaikebutuhan setelah tindakan koreksi dilakukan.
GWP 9.0 Catatan performa proses harus menyediakan detail atas pengukuran yang telah dikumpulkan dan dianalisis.
GWP 9.0 Catatan performa proses harus menyediakan detail atas pengukuran yang telah dikumpulkan dan dianalisis.
GWP 8.0 Rencana pengendalian proses harus dan menjelaskan batasan kontrol untuk performa.
36
5. Level 5 – Optimising Process Proses
yang
terprediksi
secara
terus-menerus
ditingkatkan
untukmemenuhi tujuan bisnis saat ini dan tujuan yang akan datang. Ketentuan atribut proses pada level 5 adalah sebagai berikut: a. PA 5.1 Process Innovation Mengukur sebuah perubahan proses yang telah diidentifikasi dari analisis penyebab umum dari adanya variasi di dalam performa dan dariinvestigasi pendekatan inovatif untuk mendefinisikan dan melaksanakanproses. Sebagai hasil pencapaian penuh atribut ini dapat dilihat pada tabel2.14. Tabel 2.14 Process Innovation
Hasil atau pencapaian penuh atribut Tujuan dari peningkatanmasin g-masing prosesdiidentifikas i untuk mendukung tujaun bisnisyang relevan
Data yang tepat dianalisis agar dapat mengidentifikasi penyebab umum dari variasi performa proses
PA 5.1 Process Innovation Generic Practices
GP 5.1.1 Mendefinisikan tujuan peningkatan prosesuntuk mendukung tujuan bisnis yang relevan. Arahan untuk inovasi proses telah diatur. Tujuan peningkatan proses secara kualitatif dan kuantitatif didasarkan padapotensi inovasi prosesseperti visi dan tujaun yang telah didefinisikan dan didokumentasikan. GP 5.1.2 Analisis pengukuran data prosesuntuk mengidentifikasi variasi yang nyata danberpotensi di dalamperforma proses. Dataperforma proses
Generic Work Products GWP 7.0 Rencana peningkatan proses harusmenyediakan tujuanpeningkatan proses dantindakan yang dilakukan untuk peningkatan tersebut.
GWP 9.0 Catatan performaproses harus menyediakan penjelasan mengenai kumpulan dan analisis pengukuran.
37
Data yang tepat dianalisis agar dapat mengidentifikasi peluang untuk pelaksanaan praktik terbaik dan inovasi. Peluang peningkatan yang bermula dari teknologi baru dan konsep proses baru diidentifikasikan
Strategi implementasi dibuat untuk mencapai tujuan dari peningkatan proses
dianalissi untuk mengidentifikasi variasi di dalam performaproses bersama dengan akar penyebab dari masalahperforma proses secaraumum. GP 5.1.3 Identifikasi peluang peningkatan prosesberdasarkan inovasi dan praktik terbaik. Peluangpeningkatkan proses diidentifikasi berdasarkan perbandingan dengan praktik terbaik industri. GP 5.1.4 Didasarkan padapeluang peningkatan dari teknologi dan konsep prosesbaru. Peluang peningkatanproses diidentifikasi berdasarkan review dananalisis mengenai inovasiteknologi dan konsepproses, yang dilanjutkanpada perubahan lingkungan bisnis termasuk munculnya risiko bisnis. GP 5.1.5 Mendefinisikan strategi implementasi berdasarkan visi dan tujaunpeningkatan jangkapanjang. Strategipeningkatan prosesdidefinisikan dan divalidasi berdasarkan goal dan objektif dari peningkatan. Komitmen untuk Peningkatandidemonstrasik an oleh manajer dan pemilik proses.
GWP 6.0 Rencana peningkatan proses harusmenyediakan penjelasanmengena i analisis praktik terbaik
GWP 6.0 Rencana peningkatan proses harusmenyediakan penjelasanmengena i analisis peluangpeningkata n teknologi.
GWP 6.0 Rencana peningkatan proses harusmenyediakan penjelasanmengena i strategiimplementa si untukpeningkatan proses.
38
b. PA 5.2 Process Optimisation Mengukur perubahan untuk definisi, manajemen dan performa prosesagar memiliki hasil yang berdampak secara efektif untuk mencapaitujaun dari proses peningkatan. Sebagai hasil pencapaian penuh atributini, ditunjukkan dalam tabel 2.15. Tabel 2.15 Process Optimisation PA 5.2 Process Optimisation Hasil atau pencapaian Generic Practices Generic Work penuh atribut Products Dampak dari GP 5.2.3 Menilai GWP 6.0 Rencana perubahanyang telah dampakdari masingpeningkatan proses dilakukan masingperubahan harus dinilaikesesuaiannya yang telahdilakukan menyediakan rincian dengantujuan dari apakah telah sesuai mengenai pendekatan proses yangtelah dengan tujuan dari kualitas proyek didefinisikan proses standar dan peningkatanproses danproses standar proses yang telah didefinisikan. Dampak dari perubahanyang telah dilakukan dinilai kesesuaiannya agar dapat menentukan dampak dari kualitas produk dan perfoma proses apakah telah sesuai dengan proses lain yang berhubungan. Implementasi dari GP 5.2.2 Mengelola GWP 6.0 Rencana perubahan yang telah implementasi dari peningkatan proses disetujui dikelola perubahan yang telah harusmenyediakan untukmemastikan disetujui untuk rinsianmengenai bahwaperbedaanmemiliharea dari strategiimplementasi perbedaan proses yang telah peningkatan performa proses didefinisikan sesuai proses dan perubahan dimengerti denganstrategi yangterdiri dari : dan dilakukan implementasi. - GWP 1.0 setelahnya Implementasi dari Dokumentasiproses perubahan yang telah - GWP 3.0 Rencana
39
Beedasarkan performa saatini, kefektivitasan perubahan proses dievaluasi berdasarkan persyaratanproduk dan tujuan prosesuntuk menentukan hasil memiliki penyebabumum atau khusus
disetujui dikelola sesuaidengan manajemen perubahan dan proses pendukung perubahan. GP 5.2.3 Berdasarkan performa saat ini, evaluasikefektifitasan perubahan proses sesuai dengan performa proses, tujuankapabilitas dan tujuanbisnis. Kefektifitasan perubahan membuat prosestersebut perlu diukur,dievaluasi dan dilaporkan setelah implementasi
kualiatas - GWP 5.0 Kebijakan danstandar
GWP 6.0 Rencana peningkatan proses harusmenyediakan rincianmengenai pendekatan kualitas proyek peningkatanproses.
2.2.5. Penelitian yang Terkait Tinjauan beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya untuk memberikan referensi pada penelitian ini. Berikut adalah beberapa penelitian yang terkait dengan COBIT 5 yaitu : 1. Assesment
Tingkat
Kapabilitas
Sumber
Daya
Layanan
Akademik
Menggunakan COBIT 5 Process Assessment Model (PAM) 2. Analisis Tingkat Layanan Teknologi Informasi Menggunakan COBIT 5 : Studi Kasus Pemerintahan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi 3. Pengukuran
Kematangan
Pelaksanaan
Proyek
Teknologi
Informasi
Menggunakan COBIT 5 dan PMBOK (Studi Kasus ATI Business Group.
40
4. Evaluasi dan Rekomendasi Perbaikan Layanan TI Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Berdasarkan Kerangka Kerja COBIT 5 dan ITIL V3 2011 Tabel 2.16 Penelitian yang Terkait No Nama 1 Fahmi
2
Judul
Metode Tingkat COBIT 5
Assesment Kapabilitas Sumber Daya Layanan Akademik Menggunakan COBIT 5 Process Assessment Model (PAM)
Pada Oloan Analisis Layanan Siregar
Tingkat COBIT 5 Teknologi
Informasi Menggunakan COBIT 5 : Studi Kasus Pemerintahan Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi
3
4
Satya Windy
Pengukuran COBIT 5 dan Kematangan PMBOK Pelaksanaan Proyek Teknologi Informasi Menggunakan COBIT dan PMBOK (Studi Kasus ATI Business Group) dan COBIT 5 dan Galuh Setyo Evaluasi Rekomendasi Anjani ITIL V3 2011 Perbaikan Layanan TI Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Berdasarkan Kerangka Kerja COBIT 5 dan ITIL V3 2011
5
Anita
Analisa
dan COBIT 5
Hasil Penelitian Proses assessment tingkat kapabilitas sumber daya layanan akademik di STIKOM Poltek Cirebon
Analisis tingkat layan TI yang dapat meningkatkan kinerja layanan TI di Pemerintah Kota Sungai Penuh Jambi
pengukuran kematangan proyek TI yaitu proyek sistem informasi (pengadaan aplikasi perangkat lunak) menggunakan framework COBIT 5 dan PMBOK Penilaian dan penentuan target tingkat kapabilitas 14 proses COBIT 5 yang relevan dengan permasalahan layanan TI di BPH Migas serta rekomendasi aktivitas untuk perbaikan layanan TI Analisa dan
41
Febriani
Pengembangan Tingkat Layanan Teknologi Informasi Menggunakan COBIT 5 (Studi Kasus : STIKes HTP)
Pengembangan Layanan TI di STIKes HTP