BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Key Performance Indicator 2.1.1 Pengertian Key Performance Indicator
Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama adalah serangkaian indicator kunci yang bersifat terukur dan memberikan informasi sejauh mana sasaran strategis yang dibebankan kepada suatu organisasi sudah berhasil dicapai. Unsur-unsur yang terdapat dalam KPI terdiri atas tujuan strategis, indikator kunci yang relevan dengan sasaran strategis tersebut, sasaran yang menjadi tolak ukur, dan kerangka waktu atau periode berlakunya KPI tersebut Menurut Arini Tathagati Soemohadiwidjojo (2015:28). KPI harus dipilih secara cermat untuk mencerminkan indikator kinerja yang penting bagi organisasi sesuai dengan strategis perusahaan dan fakor kunci kesuksesan organisasi, yang akan menunjukan hasil kinerja atau keberhasilan pencapaian sasaran perusahaan. Penetapan KPI dan sasara yang akan dicapai tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, tetapi harus dipilih dan ditentukan menggunakan metode yang tepat dan sistematis. Sebagai salah satu perangkat utama manajemen organisasi tujuan utama dari penetapan KPI sebagai berikut: 1. Untuk menghubungkan anatara visi-misi nilai, strategi organisasi, dan sasaran kinerja organisasi dengan aktivitas organisasi untuk mencapai sasaran kinerja yang diinginkan. 2. Untuk mengukur kinerja organisasi dan/atau divisi apakah terdapat kenaikan atau terjadi penurunan yang signifikan. Pemilihan KPI secara tepat akan menjadi pemberi sinyal bagi organisasi yang memberikan
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
gambaran mengenai area kinerja yang memerlukan perbaikan, peluang organisasi yang memberikan gambaran mengenai area kinerja yang memerlukan perbaikan, peluang perbaikan kinerja, dan mengetahui efektivitas upaya perbaikan yang telah dilakukan. Pemilihan KPI secara tepat juga membantu organisasi membatasi jumlah indikator dan data yang diperlukan sehingga organisasi bisa lebih focus dalam memonitor kinerja organisasi. 3. Untuk membandingkan kinerja organisasi terkini dengan kerja historis organisasi
terkini
dengan
kinerja
historis
organisasi,
atau
membandingkan dengan kinerja organisasi lainnya sehingga organisasi mendapatkan gambaran menegenai keunggulan atau kelemahan organisasi dibandingkan pesaing, serta mengetahui peluang-peluang untuk menciptkan nilai tambah. 4. KPI organisasi digunakan sebagai dasar penetapan KPI atau sasaran kinerja divisi dan individu. 5. Hasil pencapaian KPI menjadi dasar untuk memberikan penghargaan (reward) dan konsekuensi sehingga KPI juga bermanfaat untuk mendorong motivasi bekerja dan perilaku yang baik dari karyawan.
2.1.2 Penyusunan Key Peromance Indicator
Penyusunan Key Performance Indicator (KPI) ada beberapa factor Menurut Fajar Nur’aini DF (2016:67) yang harus dipertimbangakan. Indikator kinerja utama bisa disusun dengan metode SMART (Scientific, Measurable, Achiveable Reliable dan Time Bound) 1. Scientific Penyusunan KPI harus bersifat khusus, detail dan terfokus. Indikatorindikator tersebut harus mencerminkan tujuan perusahaan. Setelah menyusun KPI organisasi, disusun pula KPI-KPI berikut yang diperuntungkan bagi
bagian perusahaan dibawahnya
terbentuk KPI masing-masing individu. 2. Measurable
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sehingga
Indikator kinerja utama harus bisa dicukur dan bersifat objektif, seperti menggunakan angka. Contohnya jumlah produksi, jumlah komplain dan jumlah kecelakaan kerja. Selain itu, indikator yang bisa diukur juga harus menunjukan apakah tingkat keberhasilan kinerja sudah sangat bagus, bagus, kurang atau masih tidak bagus. 3. Archivable Karena digunakan sebagai petunjuk pengukuran, maka KPI haruslah realistis. Target-target yang harus disusun didalamnya seharusnya bisa dicapai oleh semua pihak yang terkait indikator yang nilainya terlalu rendah bisa membuat KPI yang disusun justru diremehkan sehingga tidak ada motivasi bagi setiap pelaksana untuk mencapai sebuah target yang diharapkan. Sebaliknya apabila indikator terlalu tinggi, orangorang yang berkempentingan didalamnya akan merasa pesimis karena sudah merasa bahwa mustahil untuk melakukan pencapaian tersebut. Itulah mengapa KPI harus disusun secara realistis dan tentu bisa dicapai yang tertenu dengan mempertimbangkan kondisi atau situasi yang ada. 4. Reliable KPI dibuat karena perannya sangat penting dalam sebuah organisasi. Jadi, tetentunya indiktor-indikator tersebut dapat diandalkan. Dengan adanya KPI, setiap orang yang bekerja dalam organisasi tersebut bisa memperoleh gambaran, tujuan-tujuan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. 5. Time Bound Menentukan target waktu juga merupaka hal yang penting untuk diperhatikan saat menyusun KPI. Satuan waktu yang digunakan bisa disesuaikan dengan target yang ingin dicapai, bisa per jam, mingguan, bulan atau per tanggal. Contohnya target waktu untuk pembuatan laporan keuangan yang di tentukan setiap tanggap 1 tiap bulannya.
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.3 Target Key Peromance Indicator
Supaya proses mengukur kinerja bisa berjalan dengan baik, KPI perlu diberi target. Pemberian target ini sering kali menjadi bahasan yang alot antara atasan yang memeberikan KPI dengan unit mendapat beban KPI tersebut. Kapan memberikan panduan dalam menetapkan target KPI harus stretching. Makna stretching berarti bahwa target yang diberikan dimungkinkan untuk bisa dicapai tapi dengan usaha dn kerja keras. Stretching tidak berarti target tersebut mudah dicapai atau tidak bisa dicapai. Secara umum ada 3 cara dalam menetapkan target yaitu Autocratic, Democratic dan laizesss-faire Model Menurut Fajar Nur’aini DF (2016:79) 1. Autocratic Model Pada model ini atasan langsung memberikan target kepada bawahan. Bawahan tidak bisa berbuat apa-apa pada model ini bawahan hanya menerima target yang di berikan. 2. Democratic Pada model ini atasan dan bawahan secara bersama-sama menetapkan target. Target yang dihasilkan adalah hal diskusi antara keduannya. 3. Laizess-faire Dalam model ini atasan menyerahkan pemberian target sepenuhnya kepada bawahan. Ini adalah kondisi dimana kendali pemberian target sepenuhnya berada ditangan. Masing-masing model memiliki kelebihan serta kekurangan pada model automatic memiliki keuntungan proses penetapan target menjadi lebih singkat. Namun memiliki kelemahan bila target yang diberikan ternyata tidak stretching. Model Democratic memiliki keuntungan target yang dihasilkan dimungkinkan bisa stretching, namun proses negosiasi antara atasan dan bawahan menjadi lebih lama. Sedangkan pada model yang terakhir, memiliki kelemahan karena bawahan akan menetapkan target yang rendah dimana mereka bisa mencapainya. Target yang ditetapkan tidak akan stretching sehingga perbaikan kinerja secara terusmenerus (continouns improvement) tidak akan tercapai. 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari 3 Model di atas tentunya ada salah satu yang paling cocok mewakili setiap kondisi tiap-tiap perusahaan. Yang sering terjadi adalah menggunakan model campuran antara Autocratic dengan Democratic. Penetapan target untuk KPI level korporat mengikuti model Autocratic, sedangkan untuk level unit menggunakan model Democratic.
2.2 Metode Analytics Hierarchy Process (AHP) Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah sebuah keputusan multi kriteria yang membuat metode yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty dalam bukunya (Fajar Nur’aini DF, 2016:92) yang menganggap kriteria. Proses ini membantu para pembuat keputusan untuk model masalah yang kompleks dalam suatu struktur hierarki, menampilkan hubungan tujuan, sasaran (kriteria), dan alternatif. AHP terdiri dari beberapa komponen seperti struktur hirarkis kompleksitas pairwise perbandingan, penilaian, metode eigenvector untuk mendapatkan beban, dan konsistensi pertimbangan yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Dalam kasus keputusan, alternatif terbaik dapat dengan mudah ditentukan sesuai dengan preferensi pihak pembuat keputusan sekarang. Pada dasarnya langkah – langkah dalam metode AHP meliputi: 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. 2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternative–alternative pada tingkatan kriteria yang paling bawah. 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relative atau pengaruh setiap elemen terhadap masing – masing tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgement dari pengambilan keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. 4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgement seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. 5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai vector eigen merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensistensis judgement dalam penentuan prioritas elemen – elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan. 7. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10 persen maka penilaian data judgement harus diperbaiki.
2.3 Konsep Dasar Sistem 2.3.1 Definisi Sistem
Berbagai definisi dan pengertian tentang sistem telah dikemukan oleh berbagai ahli. Secara harfiah kata sistem berasal dari Bahasa Latin, yaitu Systema dan dari Bahasa Yunani yaitu Sustema. Kedua Bahasa tersebut memiliki makna yang tidak jauh dari beberapa tentang sistem. Menurut Tata Sutabri (2012:10), “Suatu sistem dapat di artikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu” Menurut Jeperson Hutahaean (2014:2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”. Dari pendapat yang dikemukan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2.3.2 Karakteristik Sistem
Menurut Tata sutabri (2012:13), Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja, sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi anatara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup ataua batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. 4. Penghubung Sistem Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. 5. Masukan Sistem Merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem Hasil dari energi yang dioah dan dilkasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi saat ini dapat
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
diguanakan sebagai masukan untuk mengambil keputusan atau halhal yang lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya. 7. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akutansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan –laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalua suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhaisl bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.3.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk intergrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasasran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya: 1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstarak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem computer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagaianya. 2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik Sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang dikondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung probablistc. 4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem dapat dirumuskan sebegai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang untuk mencapai tujuan. 2.4 Konsep Dasar Informasi 2.4.1 Definisi Data
1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Jeperson Hutahaean (Jeperson Hutahaean,2014:8) adalah bahan mentah bagi informasi dirumuskan sebagai kelompok lambing-lambang tidak acak menunjukan
jumlah-jumlah,
tindakan-tindakan
sebagainya. 2. Metode pengumpulan data: a. Melalui pengamatan sendiri secara langsung b. Melalui wawancara c. Melalui perkiraan korespondensi
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
hal-hal
dan
d. Melalui daftar pertanyaan 3. Pengertian pengeloahan data: George R. Terry Ph. D menyatakan, pengeolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. 8 unsur pokok pengolahan data, yaitu: a. Membaca b. Menulis, Mengetik c. Mencatat atau Mencetak d. Menyortir e. Menyampaikan atau Memudahkan f. Menghitung g. Membandingankan h. Menyimpan
2.4.2 Definisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggabarkan suuatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian terjadi pada saat tertentu. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Jeperson Hutahaean (Jeperson Hutahaean,2014:9), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang. 1. Fungsi Informasi Fungsi utamanya, yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
informasi juga memberikan standard, aturan maupan indicator bagi pengambil keputusan. 2. Kegunaan informasi tergantung pada: 1) Tujuan si penerima Bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka informasi itu harus membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya 2) Ketelitian penyampaian dan pengolahan data dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan. 3) Waktu Apakah informasi itu masih up to date? 4) Ruang atau Tempat Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat? 5) Bentuk Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu menunujukan hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen? Dan Apakah Informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya 6) Semantik Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah ada kemungkinan salah tafsir?
2.4.3 Siklus Informasi
Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model prosess yang tertentu. Misalkan suhu dalam farenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini diguanakan model matematik berupa rumus konversi dari derejat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan di tangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).
Gambar 2.1 Siklus Informasi
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.5.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:38), Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.
2.5.2 Komponen Sistem Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:39), Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen disebut dengan istilah blok bangunan (building block), Yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. 1. Blok masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar. 2. Blok model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan manipulasi data input dan data yang tersimpan di baris data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan 3. Blok keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok teknologi Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu Teknisi (brainware), Perangkat Lunak (software), dan perangkat keras (hardware). 5. Blok basis data Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkatt keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk manipulasi. Data perlu disipan dalam basis data untuk keperluan penyedia informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga beguna untuk efesiensi kapasitas penyimpanan.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Basis data diakses atau atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database management system). 6. Blok kendali. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api temperature air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri ketidakefensienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengn cepat diatasi.
2.6 Unified Modeling Language (UML) 2.6.1 Definisi Unified Modeling Language (UML)
Menurut Alan Dennis (2012) tujuan dari Unfied Modeling Language adalah untuk menyediakan istilah dalam hal teknik berbasis objek dan teknik menskemakan (diagramming) yang cukup banyak untuk menggambarkan bermacam proyek pengembangan sistem mulai dari analisa sampai desain. Diagram ini dibagi dalam dua kelompok besar: satu untuk pemodelan sturuktur struktur dari sistem dan satu untuk pemodelan perilaku. Diagram struktur yang digunakan untuk mewakili data dan hubungan statis yang sistem informasi. Diagram perilaku memberikan analis dengan cara untuk menggambarkan hubungan dinamis di antara contoh atau objek yang mewakili sistem informasi bisnis. Mereka juga memungkinkan modeling perilaku dinamis objek individu sepanjang hiduo mereka. Diagram perilaku mendukung analis dalam pemodelan fungsional dari sistem informasi berkembang.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.6.2 Diagram UML
Terdapat 4 diagram yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram & Sequence Diagram: 1) Definisi Use Case Diagram Menurut Satzinger (2010), Use Case digunakan menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang di tekankan adalah “apa” yang di perbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresetasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu misalnya login ke sistem. Sedangkan aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram [Satzinger. 2010]
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berikut adalah elemen elemen dari Use Case Diagram: Tabel 2.1 Elemen-Elemen Use Case Diagram [Satzinger.2010] Simbol
Deskripsi
Use Case
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase.
Nama Use case
Aktor / Actor
Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat. Biasanya menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.
Asosiasi / Assocation
Komunikasi antara actor dengan usecase yang berpartisipasi pada usecase atau use case memiliki interaksi dengan aktor.
Eksistensi / Extend
Relasi usecase tambahan ke sebuah usecase yang ditambahkan dapat berdiri sendiri, mirip dengan prinsip inheritance pada OOP.
Generelasi / Generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya.
Include / uses
Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil dan melakukan pengecekan apakah case yang di tabahkan telah dijalankan sebelum use case tambahan dijalankan
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Definisi Activity Diagram Menurut Satzinger (2010) Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masingmasing alur berawal decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Aktivity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan object mana yang beratanggung jawab untuk aktivitas tertentu.
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram [Satzinger. 2010]
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berikut adalah simbol simbol pada activity diagram:
Tabel 2.2 Elemen-Elemen Activity Diagram [Satzinger. 2010]
Simbol
Deskripsi
Status awal / start node
Status awal diagram aktivitas sistem
Aktivitas / Activity
Aktivitas yang dilakukan sistem, biasanya diawali dengan kata kerja
Percabangan / Decision
Asosiasi percabangan dimana jika aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / Join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu
Status Akhir / Final node
Status akhir sistem
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi
Nama Swimlane
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
dilakukan
3) Sequence Diagram Menurut
Satzinger (2010) Sequence diagram merupakan suatu
diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipaso dalam bagian interaksi dan pesan yang ditkar dalam urutan waktu. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem ( termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang di gambarkan terhadap waktu. Sequ ence diagram terdiri antar dimensi vertikal ( waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram bisa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkahlangkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Gambar 2.4 Contoh Sequence Diagram [Satzinger. 2010]
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berikut simbol-simbol yang ada pada Sequence diagram: Tabel 2.3 Elemen-Elemen Sequence Diagram [Satzinger 2010] Simbol
Deskripsi
Aktor
Orang proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat, biasanya menggunakan kata benda.
Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
Waktu Aktif
Menytakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengaruh pada objek yang dibuat
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek mengirim /data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4) Definisi Class Diagram Menurut Satzinger (2010) class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstasiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. Berikut adalah contoh dari class diagram:
Gambar 2.5 Contoh Class Diagram [Satzinger. 2010]
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berikut simbol-simbol yang ada pada class diagram: Tabel 2.4 Elemen-Elemen class Diagram [Satzinger .2010] Simbol
Kelas
Deskripsi Kelas pada struktur sistem
Nama Kelas -Atribut +Operation Antarmuka
Sama dengan konsep interfaces dalam pemograman berorientasi objek
Nama_interface Asosiasi/ association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai multiplicity
Asosiasi berarah / direction
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multipicty
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi – spesialisasi ( umum-khusus)
Aggregation / Agregasi
Relasi antar dengan makna kebergantungan antar kelas
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.7 Metode Waterfall Model Waterfall ini sebenarnya adalah “linear Sequntial Model”, yang sering juga disebut dengan “Classic Life Cycle” atau model waterfall. Metode ini mncul pertama kali sekitar tahun 1970 sehingga sering di anggap kuno, tetapi merupakan model/metode yang paling banyak di pakai didalam Software Engineering (SE). Metode ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing/verification dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Menurut Pressman dan Sommerville Dalam bukunya (Muharto, 2016:105) metode ini tediri dari beberapa step, seperti ditunjukan pada gambar berikut ini:
Gambar 2.6 Metode Waterfall Gambar
2.6 Metode Waterfall (Muharto, 2016)
1. Analisis dan definisi kebutuhan. Layanan, batasan, dan tujuan sistem di tentukan melalui konsultasi dengan user atau pemakai. 2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sistem secara keseluruhan. Perancangan melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar. 3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan dengan program atau unit program. Pengujian ini melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya. 4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa kebutuhan sistem telah dipenuhi. 5. Operasi
dan
pemeliharaan,
yaitu
mengoprasikan
program
di
lingkungannya dan melakukan pemeliharaan. Biasanya ini merupakan fase siklus hidup yang paling lama. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap sebelumnya, melakukan perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan layanan sistem, dan persyaratan-persyaratan baru di tambahkan.
2.8 Java Java merupakan perangkat lunak produksi sun microsystem inc. java merupakan perangkat lunak untuk pemrograman beberapa tujuan (multi purpose), multiplatform (dapat berjalan di beberapa system operasi), mudah dipelajari dan powerful. Aplikasi-aplikasi yang dapat dibuat dengan java meliputi web programming (pemrograman web), Dekstop programming (pemrograman desktop), mobile programming (pemrograman mobile/handphone). Perangkat lunak java sekarang diakuisisi oleh perusahaan besar database Orcale Inc dalam bukunya Edi Faizal (2015:4).
2.9 JSP JSP (Java Server Page) dalam bukunya Edi Faizal (2015:1). ialah teknologi untuk mengkontrol isi atau tampilan halaman web melalui penggunaan servlet, program kecil yang dijalankan di server web. Sun Microsystem, pembuat Java, mengacu kepada teknologi JSP sebagai Servlet API (Application Program Interface). Halaman HTML yang berisi link ke servlet Java memiliki akhiran .jsp.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.10 HTML HTML (Hyper Text Language) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berka format ASCII agar dapat mengahasilkan tampilan wujud yang terintergrasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolahan kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga menajdi halaman wb dengan perintah-perintah HTML, dalam bukunya Edi Faizal (2015:1).
2.11 Servlet Servlet adalah program kecil yang ditulis dengan bahasa java yang dibuat untuk berjalan diatas web server. Kata servlet memiliki kemiripan dengan applet. Perbedaannya adalah applet berjalan disisi klien (client-side) sedangkan servlet berjalan di sisi server (server-side). Teknologi java memperkenalkan servlet sebagai alternatif lain dari program CGI (Common Gateway Interface). CGI merupakan program yang di kembangkan untuk membuat halaman web manjadi lebih dinamis. CGI memungkinkan adanya interaksi antara user dengan web server, misalkan user input data pribadi melalui form HTML, kemudian data di proses di web server. Program CGI banyak ditulis dalam bahasa Perl atau C++, dalam bukunya Edi Faizal (2015:2).
2.12 JSTL Dengan menggunakan JSTL (Java Standart Tag Library), kita bisa menggunakan tag-tag library yang dimiliki oleh java, caranya, kita bisa copy kan folder lib yang ada di folder example\web-inf tomcat kita ke folder root\web-inf webappas kita, dalam bukunya Edi Faizal (2015:3).
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.12 MySQL MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, PostgreSQL dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang Multihread, Multiuser yang gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL). Tidak seperti apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, dalam bukunya Edi Faizal (2015:4).
2.13 NetBeans Netbeans adalah sebuah platform pengembangan perangkat lunak yang ditulis dalam bahasa Java. Netbeans platform memungkinkan aplikasi untuk dikembangkan dari satu set komponen perangkat lunak modular yang disebut modul. NetBeans IDE (Intergrated Development Enviroment) ditunjukan untuk pengembangan Java, tetapi juga mendukung bahasa lain, PHP khusunya, C / C++ dan HTML5. NetBeans adalah cossplatform dan berjalan pada Microsoft Windows, Mac OS X, Linux, Solaris dan platform lainnya yang mendukung JVM. Saat ini versi NetBeans versi 8.02 dalam bukunya Edi Faizal (2015:5).
2.14 JasperReports JasperReports adalah sebuah tool yang sangat powerfull untuk membuat laporan dalam betuk pdf, HTML, XLS, RTF, ODT, CSV, TXT, dan XML. Program ini mulai dikembangkan tahun 2001 oleh Teedor Danciu, setelah pada peluncurannya pada tahun itu sampai sekarang tools ini menjadi sangat populer. Sehingga pada search engine dia muncul paling awal di banding dengan yang lainnya [Miftakhul 2010:303].
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/