BAB II LANDASAN TEORI Teori Umum 2.1
Perencanaan Strategi Sistem Informasi 2.1.1
Pengertian Perencanaan Menurut (Robbins and Coulter, 2005, p160), Perencanaan adalah suatu
proses yang meilibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, termasuk alokasi sumber daya yang diperlukan, jadwal kerja serta tindakan-tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Mennurut (Ward and Peppard, 2005, p69), Perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan. Perencanaan adalah menyusun bukan merencanakan. 2.1.2
Pengertian Strategi Menurut Ward and Peppard (2005, p69), Strategi adalah kumpulan
tindakan yang tegabung yang di tunjukan untuk menigkatkan kekuatan jangka panjang dari perusahaan yang terkait dengan para pesaingnya. Strategi dapat membuat suatu kebijakan baru yang bisa di gunakan dalam praktek seperti merancang ulang proses-proses produksi dalam bisnis.
8
9 2.1.3
Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005,p22) sistem adalah kelompok komponen yang
saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan output dalam proses perpindahan yang telah diatur. Dia juga mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan yang melakukan fungsi dasar dari sebuah sistem yaitu input, process, output, storage, dan control sehingga memberikan alat pemroses informasi yang berguna bagi user (O’Brien, 2005, p75). Menurut McLeod (2008, p11) sistem adalah sekelompok unsur sistem yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.4
Pengertian Data Menurut O’ Brien (2005, p206) fakta-fakta atau observasi mengenai
fenomena fisik atau transaksi bisnis, lebih khusus lagi, data adalah ukuran objektif dari atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang-orang, tempat, benda, atau kejadian. 2.1.5
Pengertian Informasi Menurut Mc Leod (2008, p11), Informasi adalah data yang telah diproses
atau data yang memiliki arti. Laudon (2002, p8), menerangkan bahwa informasi adalah data yang telah disusun ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Sedangkan menurut O’Brien (2005, p27), informasi adalah data yang telah diubah menjadi berarti dan berguna khususnya bagi pengguna akhir.
10 Pendapat dari Whitten, Bentley, Dittman (2004, p27), informasi adalah data yang telah direorganisasi menjadi bentuk yang lebih berarti untuk seseorang. 2.1.6
Pengertian Sistem Informasi Menurut O’Brien (2006,p5) sistem informasi merupakan kombinasi
teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. 2.1.7
Visi Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. 2.1.8
Misi Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47)
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa
.
11 2.2
Perencanaan Strategi Teknologi informasi 2.2.1
Teknologi Informasi Menurut Thompson dan Cats-baril (2003, p3), teknologi Informasi adalah
perangkat keras dan piranti lunak yang di kemas sebagai sebuah alat untuk menangkap, menimpan, memproses dan menghasilkan data digital. 2.2.2
Strategi Teknologi informasi Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), Strategi teknologi informasi
adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi. 2.2.2.1 Perangkat Lunak Aplikasi Menurut William / Sawyer (2007, p122), perangkat lunak yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu, yakni bisa mengerjakan tugas tertentu atau sekedar mencari hiburan. 2.2.2.2 Perangkat Lunak Sistem Menurut William / Sawyer (2007, p33), perangkat lunak sistem berfungsi untuk membantu komputer mengerjakan tugas operasional utama serta memungkinkan perangkat lunak aplikasi bisa berjalan. Perangkat lunak sistem ini terdiri dari beberapa program yang di kode kan secara elektronik.
12 Menurut William / Sawyer (2007, p123), perangkat lunak sistem memungkinkan perangkat lunak aplikasi bisa berinteraksi dengan komputer dan membantu komputer dalam mengelola sumber daya internal dan eksternalnya. 2.2.2.3 Pengertian Komputer Hardware Menurut O’ Brien (2005, p139) Komputer adalah sistem dari komponen pemrosesan informasi yang melakukan fungsi input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan kontrol. Komponen hardware dari komputer meliputi peralatan input dan output, sebuah central processing unit (CPU), dan peralatan penyimpanan primer serta sekunder. Menurt O’ Brien (2006, p6) hardware adalah teknologi perangkat keras komputer, termasuk mikrokomputer, server menengah, dan sistem mainframe yang besar, dan input, output dan perangkat penyimpanan yang mendukung mereka 2.2.3
Pengertian Network Menurut O’ brien 2005, network adalah sistem yang saling terhubung
dari berbagai komputer, terminal, dan saluran serta peraltan komunikasi. 2.2.4
Pengertian LAN (Local Area Network) Menurut (O’ Brien 2005, p276), menghubungkan komputer dan alat
pemrosesan informasi lainnya pada area fisik yang terbatas, misalnya kantor, ruang kelas, gedung, pabrik manufaktur, atau tempat kerja lainnya
13 2.3
Perencanaan Strategi Bisnis 2.3.1
Strategi Bisnis Menurut rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi fungsional
yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis. 2.4
Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi Dari beberapa pengertian yang telah di kemukakan pada subab di atas, maka dari itu disimpulkan bahwa Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi adalah sebuah proses analisis secara menyeluruh dan sistematis untuk merumuskan suatu tujuan dan sasaran pada sebuah perusahaan untuk menentukan strategi yang memanfaatkan dari keunggulan sistem informasi dan di dukung oleh teknologi informasi dalam menunjang strategi bisnis, juga dapat memberikan
suatu keunggulan untuk perusahaan dalam jangka 3 tahun ke
depan untuk menghadapi persaingan bisnis. Teori khusus 2.4.1
Pengertian Enterprise Menurut Bernard (2005, p31) Enterprise adalah wilayah kegiatan umum
dan tujuan dalam organisasi atau di antara beberapa organisasi, di mana informasi dan sumber daya lainnya dipertukarkan.
14 2.4.2
Pengertian Enterprise Architecture Menurut Bernard (2005, p31) Enterprise Architecture adalah profesi dan
praktek manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan strategi, praktek bisnis, alur informasi, dan sumber daya teknologi.
Rumus EA: EA = S + B + T Enterprise Architecture = Strategy + EA di maksudkan untuk membantu mengingat perbedaan antara EA dan jenis lain dari perencanaan IT, bahwa EA di dorong oleh tujuan strategis dan kebutuhan bisnis.
Gambar 2.1 The basic enterprise architecutre approach (Scott A. Bernard, 2005, p34)
15 EA sebagai program Manajemen : •
Resource alignment Sumber daya perencanaan dan standar standar penetapan.
Gambar 2.2 Resource Alignment (Sumber: Bernard, 2005, p35)
•
Standard policy Sumber daya dan implementasi tata kelola
•
Decision support Pengawasan keuangan dan manajemen konfigurasi
•
Resource oversight Siklus hidup penndekatan pembangunan atau pengelolaan
16 EA sebagai metode dokumentasi :
Gambar 2.3 Elements of EA Documentation (Sumber: Bernard, 2005, p37)
•
EA Documentation Framework Framework dari EA mengidentifikasi lingkup dari arsitektur yang akan didokumentasikan dan menetapkan hubungan antar area-area arsitektur. Framework
ini
memberikan
gambaran
abstrak
dari
perusahaan
sedemikain rupa sehingga mampu mengumpulkan dan mengatur informasi dari arsitektur yang bersangkutan (Bernard, 2005, p38).
17
Gambar 2.4 The EA3 Cube Documentation Framework (Sumber: Bernard, 2005, p38)
•
EA Component Bernard (2005, p39) berpendapat bahwa EA components adalah tujuan, proses, standar, serta sumber daya yang masih bisa diubah yang mencakup seluruh perusahaan ataupun ditampung dalam batasan tertentu. Contohnya adalah tujuan strategis, arus informasi, sistem informasi, software aplikasi, dan sebagainya. Vertical Component:komponen yang hanya melayani satu lini dari bisnis Horizontal Component:komponen fleksibel yang melayani lebih dari satu lini dari bisnis
18
Gambar 2.5 Examples of EA Components (Sumber: Bernard, 2005, p40)
•
Current Architecture Ini adalah arsitektur yang ada pada saat sekarang, Gambaran ini digunakan sebagai dasar untuk pembanding dengan rancangan untuk masa depan. Bagian ini terdiri dari “artifak” (dokumen, diagram, data, table, bagan, dsb) pada tiap level framework (Bernard, 2005, p40).
•
Future Architecture Elemen ini merupakan EA component sekarang (Current View) yang sudah diperbaiki/dimodifikasi agar bisa menutupi kekurangan yang dimiliki sistem saat ini ataupun ingin mendukung strategi, kebutuhan operasional, ataupun solusi teknis yang baru (Bernard, 2005, p41).
19
Gambar 2.6 Drivers of Change (Sumber: Bernard, 2005, p41)
•
EA Management Plan Elemen ini berfungsi untuk mengartikulasi program serta dokumentasi dari pendekatan EA. EA Management Plan juga memberikan deskripsi dari gambaran masa kini dan masa depan dari arsitektur, serta menyusun perencanaan untuk mengatur transisi ke teknologi di masa mendatang (Bernard, 2005, p42).
• Planning Thread Elemen ini berfungsi untuk mengartikulasi program serta dokumentasi dari pendekatan EA. EA Management Plan juga memberikan deskripsi dari gambaran masa kini dan masa depan dari arsitektur, serta menyusun perencanaan untuk mengatur transisi ke teknologi di masa mendatang (Bernard, 2005, p42). 3 elemen nya antara lain : IT Security Keamanan adalah paling efektif bila merupakan bagian integral dari program manajemen EA dan metodologi dokumentasi. Sebuah program keamanan komprehensif TI telah fokus di
20 beberapa daerah, termasuk Informasi, personil, operasi dan fasilitas. Agar efektif, keamanan TI harus bekerja di semua tingkat dari kerangka EA dan dalam semua komponen EA IT Standart Salah satu yang paling penting dari EA adalah dengan standar di semua tingkat kerangka EA. EA harus menarik internasional yang di terima, nasional dan standar industri dalam rangka untuk mempromosikan penggunaan non proprietary solusi dalam komonen IT Workforce Mungkin sumber daya terbesar perusahaan yang di miliki adalah orang-orang.
Penting
untuk
memastikan
bahwa
staff,
keterampilan, serta kebutuhan pelatihan yang berkaitan dengan IT sudah diidentifikasi pada setiap LOB dan mendukung pelayanan aktivitas pada setiap level EA Framework. 2.4.3
EA Repository Enterprise architecture Repository ini mencakup EA, dokumentasi
database dan aplikasi perangkat lunak (tools) yang di gunakan untuk pemodelan, analisis dan pelaporan. Desain Repository harus mencerminkan pendekatan arsitektur yang mendasar. Menyediakan akses mudah ke dokumentasi EA adalah penting untuk di gunakan dalamperencanaan dan pengembalian keputusan. EA Repository adalah arsip on-line untuk informasi EA dan dokumentasi artifak yang dideskripsi oleh EA Management Plan. Ini pada dasarnya adalah
21 sebuah website yang terhubung dengan EA tools dan resource program
EA
lainnya (Bernard, 2005, p45)
Gambar 2.7 Example of EA Repository Design (Sumber: Bernard, 2005, p46)
Pada gambar 2.7 memberikan contoh bagaimana sebuah repositori EA mungkin untuk di rancang. Contoh ini disebut hidup perusahaan dan di rancang untuk mendukung dokumentasi yang di atur melalui penggunaan kerangka CUBE EA dan untuk membantu menerangkan seluruh konten yang ada di artifak.
22 2.5
Teknik Analisis Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.5.1
Goal and Initiatives Goal and initiatives adalah kekuatan pendorong di belakang arsitektur.
Tingkat atas dari kerangka arsitektur perusahaan mengidentifikasi arah strategis, tujuan dan inisiatif dari perusahaan dan memberikan gambaran yang jelas dari kontribusi bahwa TI akan membuat dalam mencapai tujuan-tujuan ini. Komponen EA pada tingkat goal and initiatives : Strategic Plan Menghasilkan gambaran tingkat-tinggi dari arahan yang ada pada sebuah perusahaan yang menghasilkan scenario, strategi, tujuan, serta inisiatif jangka panjang sebagai dasar perencanaan opersional jangka pendek yang selalu diperbarui (Bernard, 2005, p114). •
Vision Pernyataan visi suatu perusahaan menggambarkan dalam bentuk singkatan strategi kometitif perusahaan.
•
Mission Statement Pernyataan misi yang singkat diaman perusahaan menggambarkan tujuan dan arah perusahaan.
23 •
Strategic Direction Statement Pernyataan ini menetapkan arah strategis yang akan mengejar perusahaan selama periode yang di cakup oleh rencana strategis
•
SWOT Analysis Salah
satu
kegiatan
awal
perusahaan
melakukan
dalam
mengembakan rencana strategis adalah “Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman” (SWOT) Analisis. •
Conceps of Operation Scenarios Perusahaan mungkin akan membantu untuk mengembangkan rinci saat ini dan masa depan “Konsep Operasi” (CONOPS) skenario yang mencakup beberapa tahun kegiatan operasi, dan yang memperhitungkan kombinasi account yang berbeda dari driver internal dan eksteran yang di identifikasi dalam analisis SWOT.
•
Concept of Operations graphic Grafik CONOPS sangat penting untuk perusahaan, seperti yang menjelaskan dalam satu gambar semua kegiatan utama dalam CONOPS saat ini, serta hubungan kegiatan-kegiatan.
•
Competitive Strategy Daerah ini dari rencana strategis mengidentifikasi bagaimana perusahaan akan mencapai keberhasilan dalam mengejar arah dinyatakan strategis.
24 •
Strategic Goals Tujuan strategis perusahaan adalah tujuan-tujuan bahwa ketika dicapai bersama-sama akan menjamin kelangsungan hidup dan mencapai keberhasilan, seperti yang didefinisikan dalam ukuran hasil dan metrik kinerja yang perusahaan berkembang untuk dirinya sendiri.
•
Outcome Measures Mengetahui bahwa kemajuan sedang di buat pada tujuan strategis dan inisiatif sangat penting untuk kesuksesan suatu perusahaan.
2.5.1.1 SWOT Analysis Menurut rangkuti (2006, p18-19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Seperti di tunjukan pada gambar 2.8 analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar, yaitu : 1. S : Strength Merupakan kekuatan dari organisasi atau perusahaan 2. W : Weakness Merupakan kelemahan dari organisasi atau perusahaan 3. O : Opportunity
25 Merupakan peluang dari luar organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang kepada organisasi untuk berkembang di masa mendatang
4. T : Threat Merupakan ancaman dari luar bagi organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa mendatang.
Gambar 2.8 analisis SWOT (rangkuti, 2006, p19)
2.5.1.2 .1
Matrik SWOT Matrik SWOT adalah alat yang di pakai untuk menyusun fakto-
faktor strategis perusahaan. Matrik ini menggambarkan peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang di hadapi perusahaan dapat di sesuaikan dengan kekuatan
26 dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan emapt set kemungkinan alternativ strategis (rangkuti, 2006, p31) Cara membuat matrik SWOT (tabel 4) adalah dengan menggunakan faktor-fakor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah di jelaskan dallam tabel EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari tabel IFAS kedalam sel yang sesuai dalam matrik SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu di buatkan 4 set kemungkinan alternativ strategi (SO, ST, WO, WT) (Rangkuti, 2006,p35) 1. STRATEGI SO Strategi di buat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluangpeluang sebesar mungkin. 2. STRATEGI ST Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. STRATEGI WO Strategi ini di terapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. STRATEGI WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
27 Tabel 2.1 Matrik SWOT (rangkuti, 2006, p31)
2.5.1.2.2
Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Menurut rangkuti (2006, p22-33), sebelum membuat matrik faktor
strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut penjelaasan EFAS a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman) b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outsanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar di beri rating +4, tetapi jika peluang nya kecil, di beri rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
28 Misalnya, jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit rating nya 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding) sampai dengan 1,0 (poor). e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktorfaktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi
terhadap faktor-faktor strategis
eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
29 Berikut ini adalah tabel mengenai penjelasan-penjelasan tesebut. Tabel 2.2 tabel EFAS (Rangkuti, 2006, p23) Faktor strategi Eksternal
Bobot
rating
Bobot X
komentar
rating
Peluang
Total peluang
Ancaman Total ancaman
Total ancaman
2.5.1.2.3
Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2006, p24-25), setelah faktor-faktor strategi
internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.
30 Berikut penjelasan IFAS a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00). Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata, industri, nilainya adalah 4.
31 Berikut ini adalah tabel mengenai penjelasan-penjelasan tesebut. Tabel 2.2 tabel IFAS (Rangkuti, 2006, p25) Faktor strategis Bobot
Rating
Internal
Bobot X
Komentator
Rating
Kekuatan
Total kekuatan
Kelemahan
Total kelemahan Total IFAS
2.5.1.2 Concept of Operations Scenario Sebuah konsep skenario operasi adalah dokumen narasi
yang
menjelaskan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa tahun dalam waktu yang di berikan faktor-faktor tertentu internal dan eksternal menyatakan diidentifikasi dalam analisis SWOT. Skenario ini catatan kaki dengan asumsi perencanaan.
32
2.5.1.3 Concept of Operations Diagram Sebuah konsep operasi (CONOPS) diagaram ini adalah deskripsi tingkat tinggi grafis dari bagaimana fungsi dari perusahaan, baik secara keseluruhan atau didaerah tertentu yang menarik.
Gambar 2.9 CONOPS Diagram (Scott A. Bernard, 2005, p295 ) 2.5.1.4 Balance Scorecard Konsep Balance Scorecard dikembangkan oleh kaplan. Menurut Widjaja (2009, p4), balance scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategic yang menjabarkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk 4 perspektif yang berbeda, yaiut perspektif : 1. Keuangan (financial perspective)
33 2. Perspektif pelanggan (Customer Perspective) 3. Perspektif
proses
usaha
internal
(internal
business
process
perspective) 4. Dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth (infrastructure) perspective).
Gambar 2.10 Balance Scorecard (kaplan dan Norton, 1996, p9)
2.5.2
Products And Services 2.5.2.1 Business Plan Merupakan berkontribusi
pada
aktivitas
bisnis
tercapainya
perusahaan
misi
yang
perusahaan.
secara
langsung
Contohnya
layanan,
menufaktur, pengiriman barang, financial, akunting, adminstrasi, dll (Bernard, 2005, p122).
34 Business plan adalah deskripsi tingkat atas dari fungsi lini bisnis, dan strategi finansial yang akan menyelesaikan strategic goals dan initiatives. Item berikut ini sering di temukan dalam rencana bisnis : 1. Business overview 2. Executive team profile 3. Relationship of business activities to strategic goals 4. Organizational structure 5. Market outlock and competitive strategy 6. Business cycles 7. Capitalization summary 8. Financial strategy 9. Current financial status summary 10. Business partnership and alliances 2.5.2.2 Swim Lane Process Diagram Diagram yang menunjukkan stakeholder mana yang terlibat dalam proses lini bisnis, dan waktu terjadinya interaksi tersebut. Diagram menggunakan format swim-lanes untuk mengatur stakeholder pada baris, dan waktu pada kolom, lalu meletakkan aktivitas dengan simbol flowchart. 2.5.2.3 Business Process Diagram (B-4) Business process diagram menunjukkan breakdown secara terperinci dari aktivitas, termasuk bagaimana setiap langkah dalam aktivitas berelasi dengan
35 lainnya. Artefak ini mengikuti teknik permodelan IDEF-0 untuk menunjukkan input, kontrol, output, dan mekanisme untuk setiap langkah dalam proses.
Gambar 2.11 IDEF Model (Scott A.Bernard, 2005, p300) Berikut penjelasan dari gambar 2.8 mengenai IDEF Model : Input
: item yang memulai atau memicu aktivitas dan di ubah,
dikonsumsi, atau menjadi bagian. Output
: hasil yang di hasilkan olleh aktifitas tersebut; alasan yang
membuat proses itu bekerja. Mechanisme : Mechanisme sistem, orang, dan peralatan yang di gunakan untuk melakukan aktifitas. Control tampil
: mengindikasikan bagaimana dan kapan proses akan
36 2.5.2.4 Activity/Product Matrix (B-5) Business activity & product matrix memetakan siklus hidup dari produk penghasil pendapatan pada berbagai lini bisnis keseluruhan perusahaan. Matriks ini menyoroti siapa pelaku proses bisnis dan produk, serta luasnya rantai pasokan.
Gambar 2.12 activity Product Matrix (Scott A. Bernard, 2005, p301)
37 2.5.2.5 Use Case Narrative and Diagram Sebuah use case naratif bahasa permodelan berikut terpadu (UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, pemangku kepentingan (aktor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan aplikasi sistem, layanan, dan aplikasi yang di identifikasi sebagai solusi teknologi yang membutuhkan pembangunan.
Gambar 2.13 Usecase Diagram (Scott A. Bernard, 2005, p302)
38 2.5.3
Data and Information Data mengoptimalkan dan pertukaran informasi adalah tujuan sekunder
dari arsitektur. Tingkat ketiga dari kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini sedang digunakan dalam perusahaan dan bagaimana masa depan arus informasi akan terlihat. 2.5.3.1 Object-State Transition Diagram (D-3) State transition diagram yang menggunakan notasi dari UML untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup dari objek data yang spesifik. Diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link, dan atau perilaku dari objek “On-Line Order” yang merupakan hasil dari kejadian internal atau eksternal sistem yang memicu perubahan kondisi.
Gambar 2.14 object transition diagram (Scott A. Bernard, 2005, p306)
39 2.5.3.2 Logical Data model Semantic (berelasi) data model dapat dibangun dengan menggunakan metode struktur tradisional dan simbol (entity relationship diagram), atau dapat juga menggunakan metode object oriented dan simbol UML, yang membuat class diagram dan atau object diagram.
Gambar 2.115 Entity Relationship Diagram (Scott A. Bernard, 2005, p308) 2.5.3.3 Activity/Entity (CRUD) Matrix (D-7) Activity/entity matrix adalah pengembangan dengan memetakan entitas data yang terpengaruh oleh aktivitas lini bisnis yang terkait. Sering disebut “CRUD” matrix karena mengidentifikasi tipe dasar dari transformasi yang terjadi pada data (create, read, update, delete) melalui proses bisnis.
40 2.5.4
Systems and Applications 2.5.4.1 System Communication Diagram (SA-2) Artefak ini menyediakan deskripsi bagaimana data dikomunikasikan antar sistem pada seluruh perusahaan dan termasuk spesifik mengenai link, path, network, dan media. 2.5.4.2 System Data Flow Diagram System data flow diagram dimaksudkan untuk menunjukkan proses pada sistem seperti pertukaran data dan bagaimana pertukaran tersebut terjadi. Artefak ini merupakan pendukung Business Process Diagram, dan dapat di dekomposisi untuk memperlihatkan rincian tambahan.
Gambar 2.16 system data flow diagram (Scott A. Bernard, 2005, p315)
41 2.5.5
Networks and Infrastructure 2.5.5.1 Newtwork Connectivity Diagram (NI-1) Network connectivity diagram memperlihatkan koneksi fisik antar suara, data jaringan video perusahaan. termasuk WAN, LAN. Serta ekstranet dan intranet
2.6
Security 2.6.1 Security Keamanan adalah hal yang paling penting efektif bila bagian integral dari program manajemen EA dan metodologi dokumentasi. Sebuah program keamanan yang komprehensif TI telah fokus pada beberapa elemen yang termasuk : •
Informasi
•
Personel
•
Operasi
•
Fasilitas
Agar lebih efektif, kemanan TI harus bekerja di semua tingkat dari kerangka EA dan didalam semua komponen EA. 2.6.1.1 Security and Privacy Plane(SP-1) Rencana keamanan menyediakan deskripsi secara rinci dari programkeamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Yang termasuk
42 security and privacy plan meliputi : fisik, Data, Personil, dan Elemen keamanan operasional prosedur. 2.7
Standards Salah satu fungsi paling penting dari EA adalah menyediakan standar
teknologi yang terkait di semua tingkatan dari kerangka EA. EA harus dapat di terima internasional, nasional, dan standar industri dalam rangka untuk mempromosikan
pengguna
non-proprietary
commercial
solution
dalam
komponen EA. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan integrasi komponen EA, serta lebih baik mendukung komponen yang di gantikan atau dikeluarkan bila diperlukan. 2.6.2.1 Technology Forecast(ST-2) Perkiraan teknologi didukung dan berkaitan dengan profil standar teknologi. Dokumen perkiran teknologi diharapkan dapat melakukan perubahan dalam standar dimana untuk memperkirakan perubahan masa depan yang terjadi maupun yang akan terjadi. 2.8
Workforce Salah satu sumber daya terbesar yang dimiliki perusahaan adalah sumber
daya manusia. Oleh karena itu penting untuk memastikan bahwa staff IT terkait, keterampilan dan persyaratan pelatihan yang mengidentifikasikan beberapa level dalam kerangka EA dan solusi yang sesuai adalah yang tercermin dalam arsitektur masa depan. Rencana tenaga kerja IT mungkin adalah cara terbaik
43 untuk mengartikulasikan bagaimana modal manusia akan dipekerjakan dalam memungkinkan kemampuan teknologi, yang mendasari layanan bisnis dan arus informasi. 2.6.3.1 Workforce Plan(W-1) Rencana tenaga kerja memberikan gambaran tingkat tinggi tentang bagaimana sumber daya manusia dikelola di seluruh perusahaan. Rencana tenaga kerja termasuk strategi untuk memperkerjakan, retensi, dan pembangunan profesional di tingkat eksekutif manajemen, dan staf dari perusahaan. 2.6.3.2 Organization Chart(W-2) Bagan organisasi menunjukkan bagaimana posisi dan personil diatur dalam diagram hirarkis atau format matriks. Bagan organisasi membantu menunjukkan jalur kewenangan, hubungan kerja, serta kepemilikan sumber daya, produk, dan proses. 2.6.3.3 Knowledge and Skill Profile(W-3) Menurut Bernard (2005, p337). Knowledge and skill profile adalah sebuah pengetahuan dan profil keterampilan memberikan persediaan yang rinci tentang bagaimana orang tersebut harus tahu kemampuan mereka dan dapat dipraktekkan di posisi di dalam perusahaan tertentu.