BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Pengertian Peminjam, Dana dan Danamon Simpan Pinjam
2.1.1
Pengertian Peminjam Adalah orang yang menggunakan sesuatu milik orang lain untuk sementara waktu yaitu berupa barang, uang, dan sebagainya. (Chaniago, Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1995). Pengertian pinjaman mempunyai dimensi beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti Kepercayaan. Dalam arti yang lebih luas Pengertian Pinjaman adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji peambayaran akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Menurut
undang-undang
No.7
Tahun
1992
tenatang
perbankan
menyatakan bahwa Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagiahan yang dapat desamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan. 2.1.2
Pengertian Dana Adalah uang yang disediakan atau dihimpun untuk keperluan tertentu. (Chaniago, Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1995).
2.1.3
Danamon Simpan Pinjam Danamon simpan pinjam melayani berbagai aktivitas usaha mikro dan kecil baik dalam pembiayaan maupun simpanan, umtuk selalu memberikan kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan layanan. Danamon Simpan Pinjam terdiri dari dua unit layanan bisnis yang telah disesuaikan dengan kebutuhan anda, adalah sebagai berikut : a. Unit Pasar Model
8
Fokus melayani nasabah dikomunitas pasar inti dan plasma melalui unit pasar modal yang melayani individu dengan usaha sendiri yang bersifat informal dengan kebutuhan pembiayaan maksimal Rp 500.000.000. b. Unit Solusi Modal Fokus melayani individu yang memiliki usaha sendiri yangg berada diluar komunitas pasar (diluar pasar modal), dengan target pengecer / retail, kebutuhan pembiayaan yang diberikan maksimal Rp 50.000.000.
2.1.4
Produk Danamon Simpan Pinjam (DSP) 1.
Produk Simpan di Danamon Simpan Pinjam a. Tabungan SI PINTER Tabungan SI PINTER adalah produk tabungan Danamon Simpan Pinjam yang memberikan manfaat perlindungan asuransi serta memiliki keunggulan – keunggulan: gratis administrasi bulanan, gratis asuransi
jiwa
(meninggal
akibat
kecelakaan)
dengan
uang
pertanggungan sebesar 15 x saldo minimum tabungan dalam satu bulan atau maksimal Rp 200,000,000 proses mudah dan nyaman karena tidak perlu meninggalkan tempat usaha untuk membuka rekening maupun melakukan setoran karena petugas teller akan datang menjemput nasabah. b. Deposito Danamon Simpan Pinjam ( DSP ) Deposito Danamon Simpan Pinjam adalah produk simpanan berjangka Danamon Simpan Pinjam, yang memberikan keuntungan bunga lebih besar dari tabungan dengan minimum penempatan Rp 1,000,000. Deposito yang telah jatuh tempo dapat diperpanjang kembali sampai dengan periode tertentu. 2.
Produk Pinjaman di Danamon Simpan Pinjam c. Dana Pinjaman 50 (Dp 50) Pinjaman dengan jaminan, limit kredit minimum Rp 5.000.000,maksimum Rp 50.000.000,-. Proses kredit selama 2 (dua) hari
9
kerja sejak dokumen lengkap, usaha yang akan dibiayai telah berjalan selama lebih dari 2 (dua) tahun dan di buktikan dengan verifikasi. b. Dana Pinjaman 200 (Dp 200) Pinjaman dengan jaminan, limit kredit minimum Rp 5.000.000,maksimum Rp 50.000.000,-. Proses kredit selama 2 (dua) hari kerja sejak dokumen lengkap, usaha yang akan dibiayai telah berjalan selama lebih dari 2 (dua) tahun dan di buktikan dengan verifikasi. c. Dana Talangan Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk modal usaha atau keperluan lainnya dengan jangka waktu pinjaman 6-36 bulan, besar pinjaman mulai dari Rp 2,500,000 sampai dengan Rp 50,000,000 d. Dana Siaga Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk modal usaha atau keperluan lainnya. Dana Siaga diberikan kepada nasabah yang memiliki track-record yang baik di bank maupun lembaga keuangan lainnya, dengan jangka waktu pinjaman 6-36 bulan, besar pinjaman mulai dari Rp 2,500,000 sampai dengan Rp 100,000,000. e. Pinjaman Rekening Koran Danamon Simpan Pinjam Pinjaman rekening koran Danamon Simpan Pinjam yang dapat ditarik kapan saja sesuai dengan kebutuhan anda, jangka waktu 1 tahun (dapat diperpanjang), besar pinjaman mulai dari Rp 50,000,000 sampai dengan Rp 500,000,000.
10
2.2
Prosedur Peminjaman Beberapa proses yang terjadi mulai dari pemohon mendaftarkan sebagai calon nasabah sampai dengan proses persetujuan hingga proses pembayaran angsuran. 2.2.1 Prosedur Pengajuan Calon nasabah datang langsung ke kantor Danamon Simpan Pinjam untuk mengajukan pinjaman serta mencari informasi tentang produk pinjaman kepada marketing. Setelah itu marketing menjemput bola ke tempat nasabah dengan membawa FAP (Formulir Aplikasi Pinjaman) serta survei tempat dan usaha milik nasabah. Setelah cukup marketing mendaftakan ke BI untuk SID (Sistem Informasi Debitur) dan survei bersama credit officer (CO) dari situ CO menentukan layak tidak nasabah di berikan pinjaman atau tidak. 2.2.2 Kriteria Pemohon Pinjaman Kriteria permohonan pinjaman pada Danamon Dimpan Pinjam untuk mendapatkan persetujuan mengacu pada 3 (tiga) komponen persyaratan , yaitu : a. Kelengkapan administrasi, meliputi : Foto copy KTP, kartu keluarga, akte nIkah Surat jaminan (sertifikat, akte jual beli, bukti kepemilikan kendaraan bermotor). SKU (Surat Keterangan Usaha) b. Kondisi pemohon dan usahanya, yaitu : Watak peminjam Kemampuan dalam mengolah usaha
11
Omset perhari Jaminan sesuai dengan pinjaman c. Aspek pendukung lainnya yang harus dipertimbangkan, yaitu: Yuridis (Legalitas Usaha) Likuiditas (melalui poin b diatas) 2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Beberapa pengertian tentang sistem yang di kemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut : menurut Rudy (2012:1) ”Sistem adalah entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem (sistem yang lebih kecil) yang saling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu tujuan.” Menurut Yakub (2012:1)”Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok elemen atau unsur yang saling berinteraksi bekerjasama atau berhubungan satu sama lain untuk tujuan tertentu.
2.3.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat - sifat tertentu, yaitu : 1. Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem
12
memiliki karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses secara keseluruhan. 2. Batasan Sistem (Boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. 3. Lingkunngan Luar Sistem (Environment) Segala sesuatu yang ada diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut 4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. 5. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance output) dan masukan sinyal (signal input). Maintenannce input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi adalah yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran dapat merupakan masukan dari subsistem yang lain 7. Pengolahan Sistem (Proses) Suatu sistem dapat menjadi suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
13
2.4
Konsep Dasar Informasi
2.4.1
Pengertian Informasi Menurut Rudy (2012:1) “Informasi adalah pemrosesan input yang
terorganisir, memiliki arti, dan berguna bagi orang yang menerimanya”. Menurut Yakub (2012:8) menyebutkan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Dari berbagai sumber yang terkumpul, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil pemrosesan dari data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya. Pengertian informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masing – masing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil sebuah keputusan atau dengan kata lain, sumber dari informasi adalah data.
2.4.2
Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya, penerima informasi kemungkinan akan banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat merubah dan akan merusak informasi tesebut. 2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan memppunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. 3. Relevan,
berarti
informasi
tersebut
pemakainya.
14
mempunyai
manfaat
untuk
2.4.3
Pengertian Sistem Informasi Menurut Rudy (2012:2) menyebutkan bahwa “Sistem informasi adalah
cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukan dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahan atau organisasi mencapai tujuan”. Menurut Yakub (2012:17) mendefinisikan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk menyajikan informasi. Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling terhubung yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi yang berguna bagi pengguna. 2.5
Pengembangan Sistem Informasi Sebuah pengembangan sistem informasi bisa dikatakan berjalan dengan
baik tentu dengan pengelolaan pelaksanaan yang baik. Di dalam sistem informasi dan dalam penggembangan sistem informasi ada metode yang paling umum digunakan dikenal dengan istilah SDLC (System Development Life Cycle). Inilah acuan untuk bisa membangun dan mengelola sebuah sistem informasi dengan baik. 2.5.1 Pengertian SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Alan Dennis (2012:6) SDLC atau System Development Life Cycle adalah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, merancang sistem, membangun sistem, dan memberikan kepada pengguna. SDLC diawali pada pertengahan tahun 1960-an dimana terjadi kegagalan yang sangat besar dalam penerapan aplikasi EDP (Electronic Data Processing) untuk sistem – sistem besar, dalam mengembangkan sistem skala usaha besar secara fungsional untuk para konglomerat pada zaman itu. Sistem – sistem yang akan dibangun dapat mengelola informasi dengan kegiatan dan rutinitas dari perusahaan – perusahaan yang berpotensi memiliki data yang besar dalam
15
pengembangan sistem tersebut. SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan – tahapan yang secara garis besarnya terbagi dalam empat kegiatan utama, yaitu planning, analysis, design, dan implementation. Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melaui tujuan (purpose), hasil kegiatannya (deliverable), serta mencakup kebutuhan (reqquirement), validasi,
pelatihan, kepemilikan (user
ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, impplementasi, dan perawatan software. Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan menghasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efisien dalam infrastruktur teknologi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan selanjutnya. Ada beberapa model SDLC, model yang populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Teori model ini juga dikemukakan dalam buku Systems Analysis & Design With UML merupakan salah satu buku karangan Alan Dennis, Barbara Haley Wixom dan David Tegarden, yang menggambarkan proses pengembangan software mengikuti skema air terjun atau disebut the waterfall model. Model SDLC air terjun sering juga disebut model sekuensial linier (Sequential Liniear) atau alur hidup klasik (Classic Life Cycle). 2.5.2 Perancangan SDLC (Model Waterfall) Terdapat empat langkah fase dalam siklus SDLC. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Berikut adalah fase – fase yang digambarkan dalam metode waterfall sebagai berikut :
16
Planning
Analysis
Design
Implementation
System
Gambar 2.1 Metode Waterfall Development (Alan Dennis : 2012:51) 1
Planning Dalam tahapan perencanaan adalah proses dasar untuk memahami mengapa sistem informasi harus di bangun, dan menentukan bagaimana tim proyek akan membangun sistem tersebut serta menjelaskan dan mengumpulkan informasi tentang permasalahan serta persyaratanya, kemudian menentukan kriteria dan pembatasan permasalahan serta memberikan alternatif jalan keluarnya. Pembuatan tahapan perencanaan ini bukan langkah yang mudah, karena untuk mengestimasi beban kerja dan durasi dari masing – masing tahapan dibutuhkan pengalaman yang cukup banyak, karena kesalahan pada tahap ini akan mengakibatkan keuntungan yang diperoleh tidak maksimal bahkan bisa mendapatkan kerugian. Pada tahap ini peran dari manajemen sistem informasi berpengalaman sangat dibutuhkan.
2
Analysis Tahapan perencanaan ini kemudian dilanjutkan dengan proses analisa yang lebih menekan kan pada siapa, apa, kapan dan diman sebuah sistem akan digunakan. Tujuan utama dari tahap analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses dari sistem
17
yang baru, serta menganalisa kebutuhan sebagai bahan dalam membuat spesifikasi di tahap selanjutnya. 3
Design Sedangkan pada proses perancangan lebih menekankan pada begaimana sistem akan berjalan, mendesain user interface, serta mencari solusi permasalahan yang didapati dari tahap analis. Jika pada tahapan analis (from requirement to specification), maka tahapan desain adalah (from specification to implementation). Jadi, bagaimana membuat spesifikasi yang detail untuk bisa di implementasikan.
4
Implementation Tahap terakhir dalam SDLC adalah tahap implementasi, dimana sistem sebenarnya dibangun atau dibeli, dalam hal desain paket perangkat lunak. Ini adalah fase yang biasanya mendapat perhatian yang besar, karena bagi sebagian besar sistem itu adalah yang terpanjang dan paling mahal bagian dari proses pembangunan, karena disini kita mulai berurusan dengan pemilihan perangkat keras dan penyusunan pernagkat lunak aplikasi (pengkodean/coding), dilanjutkan dengan fase implementasi yaitu proses delivery-nya kepada pengguna.
2.6
UML (Unified Modeling Language)
2.6.1 Pengertian UML Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh bekerja sama dengan yang lainya untuk menciptakan satu set standar teknik yang dikenal sebagai Unified Modeling Language (UML) diagram,. Tujuan dari UML adalah untuk menyediakan kosakata umum dari istilah object-oriented dan teknik diagram yang kaya akan model dari setiap pengembangan sistem analisis melalui implementasi. Pada bulan November 1997, Object Management Group (OMG) secara resmi diterima UMS sebagai standar untuk semua pengembangan objek, selama tahuntahun berikutnya UML telah melalui beberapa revisi kecil. Versi saat ini dari UML versi 2.0 diterima oleh anggota OMG dalam pertemuan pada tahun 2003. Versi 2.0 dari UML mendefinisikan satu set 14 teknik diagram yang digunakan untuk pemodelan sistem, diagram tersebut dibagi menjadi 2 kelompok
18
utama, satu untuk struktur pemodelan sistem dan satu untuk perilaku modeling. Struktur diagram menyediakan cara untuk mewakili data dan hubungan statis dalam suatu sistem informasi, diagram struktur termasuk class object, packed, deployment, component dan composite structure diagrams. Behavior Diagrams melakukan analisa dengan cara menggambarkan hubungan dinamis antara contoh atau benda yang mewakili sistem informasi bisnis, mereka juga memungkinkan pemodelan perilaku dinamis dari objek individu sepanjang masa hidupnya. Behavior Diagrams mendukung analisa dalam pemodelan kebutuhan fungsioanl dari sebuah sistem informasi yang terus berkembang, behavior diagrams meliputi activity, sequence, communication, interaction overview, timing, behavior state machine, protocol state machine, dan use-case diagrams. (Alan Dennis 2009).
2.6.2
Diagram – diagram UML Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis
diagram, namun kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan. Diagram yang sering digunakan adalah Diagram Use Case, Diagram Aktivitas (Activity Diagram), Diagram Sequence, Diagram Class. 2.6.2.1 Use Case Diagram Use case menurut Satzinger, (2010:242) merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh sistem, biasanya merupakan sebuah respon untuk permintaan dari pengguna sistem. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor – aktor, diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Membuat use case diagram yang komprehensif merupakan hal yang sangat penting dilakukan pada tahap analisis.
19
Satzinger, (2010:243) menjelaskan bahwa aktor tidak selalu sama dengan sumber dari peristiwa di event table karena aktor di use case merupakan orang yang berinteraksi dengan sistem yang mana sistem harus meresponnya. Use case merupakan deskripsi yang mencatat mengenai detil pemrosesan dari suatu use case. Use case memiliki urutan yang lengkap dari tahapan-tahapan untuk menyelesaikan bisnis proses. Scenario atau use case instance merupakan suatu kumpulan unik dari aktivitas internal di dalam use case yang menggambarkan langkah unik sepanjang use case. Dengan menggunakan use case diagram, kita akan mendapatkan banyak informasi yang berkaitan dengan apa yang terjadi dalam sistem / bisnis. Komponen pembentuk diagram use case adalah : 1.
Aktor (actor), menggambarkan pihak – pihak yang berperan dalam sistem.
2.
Use case, aktifitas / sarana yang disiapkan oleh bisnis / sistem.
3.
Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam use case, dan bagaimana hubungan use case dengan use case lain. Hubungan antar use case digolongkan menjadi 2 yaitu : extend digambarkan dengan keterangan <<extend>>, dan include digambarkan dengan keterangan <
>, berikut perbedaanya Include
Extend Use case ekstensi tidak selalu
Use case terpanggil (included use case) selalu diperlukan oleh use case
dibutuhkan oleh use case dasar
dasar Yang memutuskan kapan dipanggilnya
Yang memutuskan kapan dipanggilnya use case extend adalah use case
use case included adalah use case
extend itu sendiri
dasar Panah hubungan dari use case dasar
Panah hubungan dari use case extend ke use case dasar
ke use case include
20
Use case
biasanya disertai dengan penjelasan narasi yang dirangkum
dalam tabel yaitu disebut Use Case Description. Use case Description merupakan tabel yang digunakan untuk membuat dan mmenjelaskan keterangan terperinci mengenai tiap – tiap use case. Terdapat istilah pre condition dan post condition, fungsinya adalah memberikan informasi penting mengenai keadaan sistem sebelum dan sesudah use case. Tabel 2.1 Simbol Dalam Pemodelan Use Case Diagram Simbol
Nama Simbol
Keterangan Seseorang
Aktor
atau
sesuatu
yang
berinteraksi dengan sistem
Menggambarkan
Use Case
bagaimana
seseorang akan menggunakan sistem
Merupakan nama sistem atau proses
Subjek Boundary SUBJEK
bisnis individual Association Relationship
Penghubung antara aktor dan use case yang saling berinteraksi
Include Relationship
Include
memungkinkan
use
case
untuk menggunakan fungsional yang disediakan oleh use case lainnya Extend memungkinkan suatu use case
Extend Relationship
memiliki kemungkinan memperluas fungsionalilitas yang disediakan oleh use case lainnya Digunakan
Generalisasi
untuk
memperlihatkan
bahwa beberapa aktor atau use case memiliki sesuatu yang bersifat umum.
21
Nama Use case
Pesan Tiket
Aktor
Pelanggan
Deskripsi
Menggambarkan pemesanan tiket
Pre condition
Pelanggan harus sudah mempunyai data kapan dia berangkat, di kelas apa dan di kursi nomor berapa
Tindakan
Melakukan pemesanan tiket, mengisi data pribadi lalu submit.
Post Condition
Mengetahui no pemesanan tiket, beserta data tentang jadwal, kelas dan kursi . Tabel 2.2 Relasi – relasi Dalam Use Case
22
2.6.2.2 Activity Diagram Menurut Satzinger, (2010:141) Activity diagram merupakan sebuah tipe dari diagram workflow yang menggambarkan tentang aktivitas dari pengguna ketika melakukan setiap kegiatan dan aliran sekuensial. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktiivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Tabel 2.3 Komponen Activity Diagram
23
2.6.2.3 Sequence Diagram Menurut Satzinger, (2010:252) System sequence diagram digunakan untuk menggambarkan aliran dari informasi yang masuk dan keluar dari sistem yang terotomatisasi. Sequence diagram merupakan tipe dari interaction diagram yaitu communication diagram atau sequence diagram yang menunjukkan interaksi diantara objek.
Gambar 2.2 Sequence Diagram
Menurut Satzinger, (2010:435) Sequence Diagram memiliki tujuan utama untuk mengidentifikasi kolaborasi kelas dan apakah kelas tersebut harus mengirim pesan antara satu sama lain.
24
Gambar 2.3 Sequence Diagram 2.6.2.1 Class Diagram Menurut Satzinger, (2010:168) Class diagram digunakan untuk menunjukkan objek class untuk sistem. Notasinya dari Unified Modelling Language (UML), yang telah menjadi standar untuk model yang digunakan dengan pengembangan system object oriented. Salah satu jenis class diagram UML menunjukkan hal-hal dalam pekerjaan domain user disebut sebagai domain model class diagram. Tipe lain dari notasi class diagram UML digunakan untuk membuat desain class diagram ketika merancang class perangkat lunak. Di class diagram, persegi panjang mewakili kelas, dan garis yang menghubungkan persegi panjang menunjukkan asosiasi antara kelas. Dalam persegi panjang (kotak) terbagi dua, bagian atas berisi nama kelas, dan bagian bawah merupakan atribut kelas. Nama kelas selalu
25
diawali dengan huruf kapital, dan atribut nama selalu diawali dengan huruf kecil. Diagram class digambarkan dengan menampilkan kelas dan asosiasi antara kelas.
Gambar 2.4 Class Diagram 1.7
Perangkat Pendukung Sistem Saat ini telah tersedia berbagai paket perangkat lunak untuk banyak kebutuhan sistem.Dalam perangkat lunak, program yang digunakan telah diuji serta terbukti mampu menghemat waktu dan biaya pengembangan.
2.7.1 PHP (Hypertext Preprocessor) PHP adalah bahasa pemrograman web – server (server side) yang bersifat open source atau gratis. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahub 1995. Pada saat itu PHP bernama FI (Form Interpreted) adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0 yang merupakan cikal bakal PHP 3. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul – modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Kemudia pada Juni 1998 perusahaan Zend merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rislis tersebut menjadi PHP 3.0 dan dari versi 3 lah singkatan PHP muncul yaitu Hypertext Preprocessor. Akhirnya pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interperter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interperter PHP mengalami perubahan besar dan dikenalkan model
26
pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemograman kearah pemrograman berorientasi objek (Rulianto, 2010:2).
2.7.2 Menggunakan PHP Untuk membuat script atau kode PHP kita dapat mengawalinya dengan pembuka berupa tanda kurang dari dan tanda tanya ( ). Semua data didalamnya akan dianggap sebagai script program PHP. Dalam melakukan pengcodingan ada banyak editor yang dapat digunakan untuk pembuatan web seperti Dreamweaver,PHP designer,Delphi for PHP, notepad++, dan nuspherePHP dan masih banyak lagi.Bahasa pemograman ini juga bekerja dibawah beberapa database seperti Oracle,Sybase,PostgraseSQL dan MySQL. Secara garis besar teknik penulisan PHP sebagai berikut :
Contoh penulisan PHP 1 :
Contoh penulisan PHP 2:
2.7.3 Pengujian Black Box Pengujian aplikasi simpan pinjam ini menggunakan metode black box. Pengujian black box adalah pengujian terhadap fungsionalitas perangkat lunak tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak, pengujian black box juga merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak, data uji dibangkitkan, di eksekusi pada perangkat luak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah telah sesuai dengan yang telah diharapkan. Demikian pengujian ini memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang
27
sepenuhnya, dengan mengguakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box merupakan pendekatan kontempoler yang kemungkinan besar mampu mengungkapkan kesalahan daripada metode white box (Pressman, 2002). Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan kategori sebagai berikut : a. Fungsi yang salah atau hilang b. Kesalahan pada interface c. Kesalahan pada struktur data atau akses database d. Kesalahan performasi e. Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir.
2.8
MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang terkenal. MySQL
termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System), itulah sebabnya istilah seperti table, baris, dan kolom digunakan dalam MySQL (Rulianto, 2010:148). Kepopuleran MySQL disebabkan karena menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu DDL, DML, dan DCL. Selain itu, MySQL bersifat open source jadi tidak perlu membayar untuk menggunakannya.
DDL (Data Definition Language), merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut – atribut database, tabel, atribut (kolom), batasan – batasan terhadap suatu atribut serta hubungan antar tabel.
DML (Data Manipulation Language), merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk memanipulasi data dalam database, misalnya untuk pengambilan, penyisipan, pengubahan dan penghapusan data.
DCL (Data Control Language), berisi perintah – perintah untuk mengendalikan
pengaksesan
data.
Pengendalian
dapat
dilakukan
berdasarkan per-pengguna per-tabel, per-kolom maupun per-operasi yang boleh dilakukan.
28