BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Sistem dilihat dari segi etimologinya berasal dari bahasa inggris yaitu sistem yang berarti susunan, cara, jaringan. Menurut Hartono (1999:683)1, sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.1 Elemen Sistem Elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem, batasan sistem, kontrol, input, proses, output, dan umpan balik. Hubungan antar elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini (Kristanto, 2003:2) :
Gambar 2.1 Elemen Sistem2 1
Hartono,(1999), Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Aplikasi Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta. Hal. 683 2
Kristanto,(2003), Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta. hal 2
15
Dari gambar di atas bisa dijelaskan sebagai berikut : tujuan, batasan, dan kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses, dan output. Input dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output, dimana output tersebut akan dianalisis dan akan menjadi umpan balik bagi sipenerima. Kemudian dari umpan balik ini akan muncul segala macam pertimbangan untuk input selanjutnya. Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahan yang ada (Kristanto, 2003:2)3. 1. Tujuan Sistem Tujuan
sistem
dapat
berupa
tujuan
organisasi,
kebutuhan
organisasi,permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi, dapat dikatakan bahwa tujuan sistem adalah tujuan yang akan dicapai dari pembuatan suatu sistem. 2. Batasan Sistem Batasan
sistem
adalah
sesuatu
yang
membatasi
sistem dalam
pencapaian tujuan. Batasan sistem dapat berupa peraturan yang ada dalam organisasi, sarana dan prasarana, maupun batasan yang lain. 3. Kontrol Sistem Kontrol
sistem
merupakan
pengawasan
terhadap pelaksanaan
pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), output, pengolahan data, umpan balik, dan sebagainya. 3
Kristanto, (2003).Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta, hal. 2
15
4. Input Merupakan suatu elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data yang dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data, dan lainnya. 5.
Proses Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna. 6.
Output Merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah
dan merupakan tujuan akhir dari sistem. 7. Umpan Balik Umpan
balik
merupakan
elemen
dalam
sistem
yang bertugas
mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat berupa perbaikan sistem, pemeliharaan sistem, dan sebagainya (Kristanto, 2003:3-4)4. 2.1.2 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut : 1.Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
4
Kristanto, (2003).Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta, hal. 3-4.
15
2.Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam,
sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi dan ada karena merupakan hasil rancangan dari manusia. 3.Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, dimana interaksi antar bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem dimana kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4.Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem ini ada, namun pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya (Kristanto, 2003: 4-6)5. 2.2
Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi Menurut Kristanto (2003:6), Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
5
Kristanto, (2003).Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta, hal 4-6.
15
Sedangkan menurut Jayanto (1999:8), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.6
2.2.2 Siklus Informasi Siklus informasi dimulai dari data mentah yang diolah melalui suatu model menjadi informasi (output), kemudian informasi diterima oleh penerima, sebagai dasar untuk membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti akan membuat data kembali. Kemudian data tersebut akan ditangkap sebagai input dan selanjutnya membentuk siklus. 2.2.3 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal berikut : 1.Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat
juga
berarti
informasi
harus
jelas mencerminkan
maksudnya.
Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2.Tepat Pada Waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi suatu organisasi. 6
Jayanto (1999), Membuat Aplikasi Database dengan Delphi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. hal 8,
15
3.Relevan Relevan dalam hal ini adalah dimana informasi tersebut memiliki manfaat dan keterkaitan dalam pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap satu individu dengan individu lainnya memiliki perbedaan. 2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur, dan pengendalian
yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian internal dan eksternal
yang
penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang baik (Hartono, 1999:697)7. Sedangkan menurut Kristanto (2003:11)8, sistem informasi didefinisikan sebagai berikut : 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. 2. Sekumpulan prosedur
organisasi
memberikan
bagi
informasi
yang
pengambil
pada
saat dilaksanakan akan
keputusan
dan atau untuk
mengendalikan organisasi. 7
Hartono, (1999). Analisa dan Disain Sistem Informasi: pendekatan
terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, hal .697 8
Kristanto, (2003).Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta, hal .11
15
2.3.2 Komponen Sistem Informasi Untuk
mendukung
lancarnya
suatu
sistem
informasi
dibutuhkan
beberapa komponen yang fungsinya sangat vital di dalam sistem informasi, yaitu : 1.Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input dalam hal ini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen dasar. 2.Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan pada basis data dengan
cara
yang
sudah
tertentu
untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan. 3.Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pamakai sistem. 4.Blok Teknologi Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5.Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
15
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer, dan dipergunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6.Blok Kendali Beberapa
pengendalian
perlu
dirancang
dan
diterapkan
untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung dengan cepat diatasi (Kristanto, 2003 : 12-13)9. 2.4 Defenisi Absensi Karyawan
Absensi biasanya disebut juga dengan absen merupakan suatu data kehadiran sedangkan karyawan adalah pekerja yang bekerja pada suatu perusahaan swasta. Absensi karyawan adalah data kehadiran karyawan yang bekerja pada PT.Deni Perintis Utama, mulai dari data karyawan dan penghitungan jam hadir, jam keluar, lama waktu kerja, sampai dengan keterangan tidak masuk karyawan. 2.5 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah berdasarkan pada pendekatan – pendekatan sistem terstruktur, modular, berorientasi objek dan berkembang. Pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :
9
Kristanto, (2003).Perancangan Sistem Informasi. Gava Media, Yogyakarta, hal .12-13.
15
a. Pendekatan Sistem Pendekatan sistem mendefenisikan sistem informasi sebagai sistem yang terintegrasi utuh, dengan dapat merupakan satu sistem integrasi sub – sub sistem mandiri yang terintegrasi, baik data maupun program. Tujuan utama dari pendekataan ini adalah terintegrasinya data informasi sebagai operasi pengendalian proses transaksi di PT.Perintis Deni Utama b. Pendekatan Terstruktur Pendekatan terstruktur dapat terdiri dari pendekatan vertical atas ke bawah, atau pendekatan vertical bawah ke atas. Pendekatan vertical atas ke bawah bertujuan untuk mendefenisikan kebutuhan dan spesifikasi kerja, pola administrasi yang terpenuhi. Pendekatan vertical bawah ke atas bertujuan untuk memperbaiki teknik sistem, untuk kerja dan tingkat efisiensi dari optimalisasi masing–masing komponen sistem yang diharapkan tercapai. Pada pendekatan ini diupayakan untuk pendekatan terstruktur yang berimbang antara kedua jenis pendekatan terstruktur sebagaimana tersebut sebelumnya. c. Pendekatan Modular Pendekatan modular adalah penilaian sistem yang keseluruhannya menjadi sub–sub sistem yang terkecil sebagai modul–modul atau kelompok–kelompok yang lebih detail dan spesifik. Tujuan utama pendekatan ini adalah kemudahan dalam pemahaman, perencanan, pengujian, pemeliharaan dan pengembangan.
15
d. Pendekatan Berorientasi Objek Pendekatan berorientasi objek mengutamakan pendefenisian sistem sebagai pengertian informasi yang lebih terklasifikasi, yaitu objek. Adanya konsep objek, memungkinkan untuk menyembunyikan seluruh hal yang detail dan teknis, yang tidak hanya berhubungan dengan pemakai juga memudahkan untuk memodifikasi pada perancangan dengan memanfaatkan objek yang telah ada. e. Pendekatan Berkembang Pendekatan berkembang mengupayakan penerapan teknologi canggih yang ada pada masa kini untuk kebutuhan–kebutuhan yang sesuai. Penggunaan teknologi canggih lebih diupayakan untuk efisiensi serta efektifitas kegiatan dalam perancangan proyek sistem pengolahan data perentalan. 2.6
Batasan dan Fungsi Komputer
Penulis membatasi pengertian komputer sebagai berikut : Komputer adalah salah satu perangkat elektronik yang dapat melakukan operasi pemrograman dan komputerisasi lainnya, sehingga dapat memberikan pengeluaran–pengeluaran dengan suatu masukan yang baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada batasan tersebut, komputer adalah sebuah alat elektronika yang dapat digunakan sebagai suatu mesin pengolah, maupun mesin pengumpul. Pada pengertian yang lebih luas, batasan tersebut dapat diperluas dan dibatasi.
15
2.7
Analisis dan Konsep Permodelan Sistem
Inti dari analisis dan konsep permodelan sistem ini adalah untuk berusaha melihat keseluruhan masalah dalam hubungannya dengan cara sistematis, menyelidiki tujuan sistem dan kriteria untuk keberhasilan sistem tersebut serta untuk menilai alternatif–alternatif yang dipandang dari sudut keberhasilan dan biaya. Analisis sistem informasi adalah penguraian suatu sistem yang utuh kedalam bagian–bagian komponennyadengan maksud untuk mendefenisikan dan mengevaluasi permasalahan–permasalahan, kesempatan–kesempatan, hambatan– hambatan yang diharapkan. Dalam permodelan sistem konsep aplikasi ini berdasarkan orientasi program dan orientasi data. Dalam tradisional file manajemen berdasarkan orientasi program, susunan dari file data distribusi pada penyimpanan dan organisasi file dipilih sedemikian rupa sehingga aplikasi dapat digunakan secara optimal. 2.7.1 Desain Umum Sistem
Tujuan dari desain umum sistem adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada para user dan manajemen tentang sistem baru yang akan diusulkan. Desain umum sistem mengidentifikasikan komponen sistem yang didesain secara terrinci. 1.
Desain Umum Model
Model dari sistem informasi yang akan penulis sajikan adalah dalam bentuk logical. Model akan digambarkan dengan arus data atau dataflow
15
diagram, ini akan menunjukan bagaimana secara logika sistem informasi akan bekerja. Desain umum model yang digunakan berhubungan dengan flowchart, flowmap, diagram konteks, dan DFD (Data Flow Diagram). a. Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. b. Flowmap Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif
pengoperasian.
Biasanya
flowmap
mempermudah
penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Dan berfungsi: Mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan) 15
c.
Diagram Konteks Diagram konteks adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi
yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat. secara uraian dapat dikatakan bahwa diagram konteks itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) kesistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem. d.
Data Flow Diagram Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. Ada empat elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu: 1) Proses Menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output. Disajikan dengan lingkaran atau bujur sangkar dengan ujung-ujung melengkung. 2) Data Flow / Alur Data Pindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya dari suatu sistem. Digambarkan oleh anak panah untuk menunjukkan keluar dari atau masuk ke suatu proses.
15
3) Data Store / Penyimpanan data Sarana untuk mengumpulkan data. Disajikan dalam bentuk dua garis paralel, persegi panjang dengan satu sisi terbuka atau dengan ujung-ujung lengkung. 4) Terminator atau Sumber Entity atau sumber atau tujuan data. Dapat berupa suatu orang atau kelompok orang di suatu organisasi, tetapi di luar kendali dengan sistem yang sedang dikembangkan. Digambarkan dalam bentuk bujursangkar. 2.
Desain Umum Masukan
Desain umum masukan bertujuan untuk menentukan data masukan yang akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data masukan tersebut dapat berupa formulir, faktur, dan lain–lain yang berfungsi untuk memberikan data dan masukan bagi pemrosesan sistem, pada tahap ini perlu juga ditentukan format dan masukan agar sesuai dengan kebutuhan sistem. 3.
Desain Umum Keluaran
Desain umum keluaran bertujuan untuk menetukan keluaran yang digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa tampilan layar, dan dan juga format serta frekuensi laporan yang diperlukan.
15
4.
Desain Laporan
Merupakan rancangan yang akan dilanjutkan setelah desain keluaran, dimana merupakan laporan dari kesimpulan sistem yang akan kita buat, yang akan kita gunakan sebagai hasil dari apa yang kita kerjakan. 5.
Desain Antar Muka Sistem
Merupakan rancangan yang akan dibangun melalui interface anatara pemakai sistem (user) dengan komputer. Percakapan ini dapat terdiri dari proses masukan data ke sistem, menampilakn output informasi mengenai user atau keduanya. 2.8
Konsep Basis Data Semua operasi masukan dan pengeluaran yang berhubungan dengan basis
data harus menggunakan sistem manajemen basis data (DBMS). Dengan kata lain peran DBMS untuk basis data adalah sebagai penghubung antara aplikasi dengan basis data itu sendiri. Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan basis data itu sendiri akan dijelaskan pengertiannya sebagai berikut : “ Basis Data (Database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer
dan
digunakan
perangkat
lunak
untuk
memanipulasinya.”(Fatansyah 2007).10 Database merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi karena database adalah dasar dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.
10
Fatansyah (2007), Basis Data, Informatika, Bandung. hal. 1,9.113
15
2.8.1 Model Data Entity-relationship Model data entity relationship merupkan model data yang didasarkan pada Sebuah persepsi terhadap sebuah dunia nyata yang didalamnya terdapat sekumpulan objek dasar dan relasi antar objek-objek tersebut. Pada model data entity relationship data diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data yang di sebut sebagai Entity Relationship Diagram (E-R Diagram). Tiga hal mendasar dalam model E-R, yaitu entitas, atribut dan relasi. Selain itu terdapat batasan-batasan dalam pemetaan data yaitu kardinalitas pemetaan dan ketergantungan ekstensi. a Entitas Entitas adalah objek yang dapat di bedakan dalam dunia nyata. Entitas set adalah kumpulan dari entitas yang sejenis, dapat berupa objek secara fisik dan objek secara konsep. Simbol yang digunakan untuk entity adalah persegi panjang. b Atribut Atribut adalah penjelasan atau gambaran sifat yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Setiap atribut yang dimiliki oleh sebuah himpunan entitas ditunjukkan dengan adanya informasi yang sama disimpan dalam basis data pada setiap entitas anggota himpunan entitas tersebut.
15
Ada 2 jenis atribut, yaitu : 1) Identifier (key) digunakan untuk menemukan suatu entity secara unik. 2) Descriptor (non-key attribute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik. Simbol yang digunakan berbentuk oval. c Relasi Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Himpunan Relasi merupakan kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada entitas-entitas himpunan tersebut. d Kardinalitas pemetaan Kardinalitas pemetaan menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Ada tiga jenis cardinality ratio, yaitu : 1) Relasi Satu ke satu (1:1) Hubungan antara dua file, file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. 1
1
Gambar 2.2 Relasi Satu ke satu
15
2) Relasi Satu ke banyak / Relasi Banyak ke Satu (1: N / N : 1) Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau hubungan file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding satu. 1
N
Gambar 2.3 Relasi Satu ke banyak 3) Relasi Banyak ke Banyak (M : N) Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. M
N
Gambar 2.4 Cardinality Ratio M : N 2.8.2
Teknik Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel- tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya.
15
Bentuk-bentuk normalisasi antara lain: a. Bentuk normal Pertama (1NF) Bentuk normal 1NF terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute), atribut composite atau kombinasinya dalam domain data yang sama. Dalam arti lain, setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagibagi lagi) b. Bentuk normal Kedua (2NF) Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, dan semua atribut selain primary key, secara utuh
memiliki
Functional
Dependency
pada
primary
key.
Sebaliknya, sebuah tabel tidak memenuhi 2NF, jika ada atribut yang ketergantungannya (Functional Dependency) hanya bersifat parsial saja (hanya tergantung pada sebagian dari primary key). Jika terdapat atribut yang tidak memiliki ketergantungan terhadap primary key, maka atribut tersebut harus dipindah atau dihilangkan. c. Bentuk normal Ketiga (3NF) Bentuk normal 3NF terpenuhi jika telah memenuhi bentuk 2NF, dan jika
tidak
ada
atribut
non
primary
key
yang
memiliki
ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lainnya.
15
d. Bentuk normal Boyce-codd (BCNF) Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X -> Y, maka X adalah super key. Jika tidak, maka tabel
tersebut
harus
di-dekomposisi
berdasarkan
functional
dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi. Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF. Perbedaannya, untuk functional dependency X à A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key. e. Bentuk normal Keempat (4NF) Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued atribute. Dalam arti lain, untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies. f. Bentuk normal Kelima (5NF) Bentuk normal 5NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil. Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi 15
menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi untuk membentuk tabel semula. 2.8.3 Kamus Data Kamus data disebut juga sistem data dictionary adalah katalog kata tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. 2.9 Rekayasa Perangkat Lunak
Pressman (1997:10) 11 mengemukakan bahwa rekayasa perangkat lunak adalah : 1.
Perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan
unjuk kerja seperti yang diinginkan. 2.
Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi
secara proporsional 3.
Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program Sedangkan
menurut Sommerville (2000:6) perangkat lunak adalah program komputer dan dokumentasi yang berhubungan, dimana produk perangkat lunak tersebut dapat dikembangkan untuk pelanggan tertentu atau pasar umum. Rekayasa perangkat lunak menurut Sommerville (2000:7) adalah Disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari
11
Pressman(1997:10),Sommerville (2000 :6-7) rekayasa perangkat lunak, [online] diunduh :
http://duniainformatikaindonesia.blogspot.com/2013/03/rekayasa-perangkat-lunak.html. [03 juni 2013/17.19]
15
tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. 2.9.1
Sekilas Tentang VB.NET 2008
Gambar 2.5 VB.NET 200812 Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++ , Visual C# , atau Visual J# ), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio . NET . Bahasa Visual Basic . NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas . NET Framework .Setelah itu, Microsoft pun berkonsentrasi dalam mengembangkan Microsoft . NET Framework 2.0, dan tentunya alat bantu untuk membangun program di atasnya. Hingga pada tahun 2008, mereka pun merilis versi terbaru dari Visual 12
http://id.wikipedia.org/wiki/Visual_Basic.NET diunduh : [03 juni 2013/15.09WIB]
15
Basic . NET , yang kali ini disebut dengan Visual Basic 2008 (dengan membuang kata". NET "), bersama-sama dengan beberapa aplikasi pengembangan lainnya. Untuk rilis 2008 ini, Microsoft menambahkan beberapa fitur baru, di antaranya : 1.
Edit and Continue
Fitur ini sebelumnya terdapat di dalam Visual Basic , akan tetapi dihapus di dalam Visual Basic . NET . Dengan keberadaan fitur ini, para programmer dapat memodifikasi kode pada saat program dieksekusi dan melanjutkan proses eksekusi dengan kode yang telah dimodifikasi tersebut. 2.
Evaluasi ekspresi pada saat waktu desain
3.
Munculnya Pseudo- Namespace "My", yang menyediakan:
4.
Akses yang mudah terhadap beberapa area tertentu dari dalam . NET
Framework yang tanpanya membutuhkan kode yang sangat signifikan. 5.
Kelas-kelas yang dibuat secara dinamis (khususnya My.Forms).
6.
Peningkatan yang dilakukan terhadap konverter kode sumber dari Visual
Basic ke Visual Basic . NET . 7.
Penggunaan kata kunci
(keyword) Using,
yang menyederhanakan
penggunaan objek-objek yang membutuhkan pola Dispose untuk membebaskan sumber daya yang sudah tidak terpakai. 8.
Just My Code, yang menyembunyikan kode reusable yang ditulis oleh alat
bantu Integrated Development Environment (IDE) Visual Studio . NET . 9.
Pengikatan
sumber
data
(Data
Source
binding),
yang
mampu
mempermudah pengembangan aplikasi basis data berbasis client/server . 10.
Fungsi-fungsi yang tersebut di atas ditujukan untuk memfokuskan Visual
15
Basic .NET sebagai sebuah platform pengembangan aplikasi secara cepat dan"menjauhkannya"dari bahasa C# . Bahasa Visual Basic 2008 memperkenalkan fitur-fitur baru, yakni:
Gambar 2.6 fitur NET. Framework 3.5 Bawaan NET. Framework 3.5: Microsoft .NET Framework
atau lebih dikenal dengan singkatan dot net
merupakan sebuah perangkat lunak kerangka kerja yang berjalan utamanya pada sistem operasi Microsoft Windows, saat ini .NET Framework umumnya telah terintegrasi dalam distribusi standar Windows (mulai dari Windows Server 2003 dan versi-versi Windows yang lebih baru). Kerangka kerja ini menyediakan sejumlah besar pustaka pemrograman komputer dan mendukung beberapa bahasa pemrograman serta interoperabilitas yang baik sehingga memungkinkan bahasabahasa tersebut berfungsi satu dengan lain dalam pengembangan sistem. Sehingga versi NET.framework 3.5 adalah versi terbaru. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing window. 15
Gambar 2.7 window utama a.
Window Utama
Pada bagian judul window tertulis Microsoft Visual Basic 2008 Express Edition. Dari window ini semua kegiatan pembuatan program dilakukan. Menu-menu yang terdapat pada window ini digunakan selama perancangan program. Dibawah menu terdapat toolbar yang digunakan sebagai pemercepat (shortcut) dalam mengakses beberapa menu yang sering digunakan. b.
Window Toolbox
Window ini digunakan untuk memilih control-control yang digunakan oleh program yang akan dirancang. Beberapa control ini akan dibahas pada bagian selanjutnya. Control-control yang terdapat pada window ini merupakan gabungan dari control standar yang digunakan oleh aplikasi Windows. Control-control yang terdapat pada window ini dapat ditambah, dan dapat dikurangi, sesuai dengan kebutuhan dari program. Control-control tambahan ini dapat digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu yang pada umumnya disediakan oleh perusahaan partai ketiga.
15
c.
Window Property
Window ini digunakan untuk mengatur sifat (properti) dari form atau controlcontrol. Isi dari window properti ini dapat berubah-ubah sesuai dengan form atau control yang dipilih, karena masing-masing form atau control memiliki properti yang berbeda. Window properti terdiri atas tiga bagian, yaitu : 1. Bagian untuk memilih Objek. Digunakan untuk memilih Objek yang akan diubah propertinya. Bagian ini akan secara otomatis berubah jika telah dilakukan pemilihan pada control yang terdapat pada form. 2. Bagian untuk pengaturan nilai-nilai properti. Digunakan untuk mengubah nilai-nilai properti Objek yang dipilih. 3. Bagian untuk memilih properti sebuah Objek. Bagian ini digunakan untuk menampilkan daftar properti yang dimiliki sebuah Objek. Daftar properti ini tidak sama antara satu Objek dengan Objek lainnya. d.
Window Project
Window ini digunakan untuk menajemen proyek yang digunakan dalam pembuatan program. Pada window proyek terdapat tiga tipe file, yaitu form, modul dan Visual Basic Control. Form dituliskan dengan ekstension *.FRM, modul di dituliskan dengan ekstension *.BAS. e.
Window Kerja (Form)
Form merupakan window yang digunakan untuk pembuatan program. Pada form ini dapat diletakkan control, dan kode yang akan membuat program. Pada form yang merupakan bidang kerja akan diletakkan control-control atau Objek untuk
15
tujuan yang berhubungan dengan pemakai. Peletakan control ini dikerjakan dengan memilih control dari window toolbox, dan langkah selanjutnya adalah menggambarkan control tersebut pada form. f.
Window Kode (Code)
Window ini merupakan tempat untuk menuliskan runtime program yang dapat mengontrol setiap obyek dan proses jalan (runtime)-nya program. Window ini dapat ditampilkan dengan memilih/mengklik View Code pada Project Window. 2.9.2
Microsoft Access 2003
Gambar 2.8 Microsoft Access13
Microsoft Access adalah adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database
13
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Access diunduh : [03 juni 2013/15.18WIB]
15
Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna
programmer
yang
mahir
dapat
menggunakannya
untuk
mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.
Microsoft Access ini merupakan program aplikasi database yang memiliki kemampuan dan kemudahan dalam penggunaannya untuk menyimpan dan mengambil informasi. Selain itu access juga merupakan aplikasi yang paling produktif untuk membuat aplikasi database. Access menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic yang dapat ditemukan pada aplikasi Microsoft Office lainnya, serta digunakan secara terpisah untuk mengembangkan aplikasi
pemrograman menggunakan VB.NET dalam
pengolahan data.
15
Gambar 2.9 Fitur Microsoft Access Pada gambar di atas terdapat beberapa Task Panel seperti ini: a.
New : Untuk membuat sebuah database baru.
b.
Open : Untuk membuka database yang pernah Anda buat sebelumya.
c.
Save : Untuk menyimpan secara langsung database anda.
d.
SaveAs:Untuk menyimpan database anda menjadi berbagai format database atau bisa juga dalam bentuk PDF/XPS jika anda telah mempunyai add-ins nya
e.
Print : Fasilitas untuk mencetak database yang telah dibuat. Terdapat tiga pilihan yakni Print(mencetak dengan sebelumnya menentukan propertiproperti printer dan halaman yang akan dicetak),Quick Print(mencetak database secara langsung tanpa melakukan perubahan properti-properti pada printer)dan Print Preview(untuk mengatur sebelum database dicetak)
f.
Manage : ini merupakan fasilitas untuk mengatur database yang telah kita
15
buat.Terdapat tiga pilihan:Compact and Repair Database(untuk melakukan maintenance atau juga memperbaiki), Back Up Database(Fasilitas untuk membackup untuk mencegah terjadinya kehilangan data) Database Properties(dari fasilitas ini akan memunculkan kotak dialog yang dimana anda dapat menentukan propertis dari database yang sedang anda buat). g.
Email : Fasilitas ini memudahkan anda dalam mengirimkan database melalui email. Publish : Fasilitas ini digunakan setelah database yang dibuat telah selesai atau final. Terdapat dua pilihan didalamnya Document Manajement Server,(Tempat menaruh document/database di server sehingga dapat dengan mudah untuk diakses maupun dibagi ke user lainnya), Package and Sign(ini digunakan untuk memberikan digital signature pada package database yang telah anda buat)
h.
Close Database : Untuk keluar dari database 2.9.3 Barcode
Gambar 2.10 Barcode14
14
http://id.wikipedia.org/wiki/Kode_batang, diunduh : [03 juni 2013/17.34 WIB]
15
Sebuah kode batang atau kode palang (bahasa Inggris: barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang.
Kode batang dapat dibaca oleh pemindai optik yang disebut pembaca kode batang atau dipindai dari sebuah gambar oleh perangkat lunak khusus. Di Jepang, kebanyakan telepon genggam memiliki perangkat lunak pemindai untuk kode 2D, dan perangkat sejenis tersedia melalui platform smartphone.
1) Sejarah Barcode
Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi kode batang dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industri. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia, untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis.
Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel patent application, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototipe ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe
15
yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya kode batang dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).
Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industri.
2) Tipe Barcode Adapun barcode yang digunakan adalah Linear Barcode merupakan tipe yang paling luas digunakan. Salah satunya adalah untuk Universal Product Code (UPC) yaitu kode untuk klasifikasi barang-barang konsumen yang kita lihat pada kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk program kasir.
Produsen
biasanya
GS1(http://www.gs1.org/)
mendaftarkan
agar
mendapat
produknya kode
UPC.
ke
agen seperti
Untuk memahami
prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah produk dari supermarket, kemudian lacaklah kode barcodenya di website GS1. Produk buatan Indonesia, dapat dilacak di http://www.gs1.co.id.
Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan linear barcode, termasuk untuk kode ISBN (International Standard Book Number). CIFOR
15
Library, menggunakan True Type Font code 39. TTF 39 atau lebih populer disebut code 39 ini tersedia secara gratis di internet, salah satunya tersedia di
http://www.barcodesinc.com/free-barcode-font/. Simbol Code 39 dapat
mewakili huruf alfabet besar maupun kecil, angka serta banyak lagi karakter khusus seperti $ dan &. Keuntungan lain dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser pada umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan barcode reader. Kode 39 dikembangkan oleh Dr David Allais dan Ray Stevens dari Intermec pada tahun 1974. Desain asli mereka termasuk dua macam bar dan satu ruang luas di masing-masing karakter, menghasilkan 40 karakter mungkin. Menyisihkan salah satu dari karakter ini sebagai awal dan pola berhenti meninggalkan 39 karakter, yang merupakan asal-usul nama Kode 39. Tanda baca yang kemudian menambahkan bahwa menyimpang dari pola ini, memperluas karakter diatur ke 43 karakter. Kode 39 kemudian distandarisasi sebagai ANSI MH 10.8 M-1983 dan MIL-STD-1189. MIL-STD-1189 telah dibatalkan dan diganti oleh ANSI / AIM BC1/1995, Seragam simbologi Spesifikasi kode 39.Adapun contoh penulisan barcode sebagai berikut :
12345 = 12345 Gambar 2.11 Penulisan Barcode Beberapa contoh barcode linear antara lain : Plessey, Codabar, UPC, Code 39, Code 128, Code 25, CPC Binary, Pharmacode, POSTNET, PLANET, PostBar, Latent Image Barcode, dan lainnya Sedangkan
contoh
barcode 2 Dimensi antara lain : Codablock, Code 16K, Code 49, PDF417,
15
dan Micro PDF417, MaxiCode, 3-DI, AnayTag, VeriCode, WaterCode, dan lainnya. 3) Barcode Reader Barcode reader/scanner adalah perangkat untuk membaca kode-kode garis visual barcode. Hanya dengan menyapukan segaris sinar laser, barcode reader membaca fragmen terang gelap pada barcode yang tercetak di kertas dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan selanjutnya, sinar laser yang dipancarkan tidak hanya sebentuk garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga mampu membaca barcode dari sudut manapun. Pada awalnya sebuah barcode scanner dibuat dengan menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal dimana penggunaannya adalah dengan cara “menggosok” kode barcode secara manual. Pada desain berikutnya laser scanner
pada barcode
dibuat menggunakan
kaca
polygonal
atau
kaca
galvanometer untuk melakukan scanning pada barcode. Bahkan dengan berkembangnya barcode matriks dua dimensi (2D) ada sejumlah produk kamera digital yang mampu menangkap citra barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkan oleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca oleh kita. Ada beberapa standar verifikasi untuk barcode reader, antara lain: A.ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di US ANSI/UCC5. merupakan standar Amerika. B.ISO/IEC 15416 (barcode linear) dan ISO/IEC 15415 (2D barcodes) adalah standar internasional.
15
C.Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan ISO/IEC 15416. D.ISO 15426-1 (linear barcode verifier compliance standard) atau ISO 154262 (2d bar code verifier compliance standard).
4) Manfaat Barcode
Seperti apa yang telah diutarakan di muka, barcode scanner adalah sebuah alat input data yang meminimalkan intervensi manusia sebagai operatornya. Jadi keuntungan yang paling utama dari penggunaan barcode adalah kecepatan
dan
ketepatan
data.
Pada
perpustakaan
yang frekuensi
peminjamannya sangat tinggi dan penggunanya sangat banyak, penggunaan barcode akan mempercepat proses pelayanan dan mengurangi kesalahan input data
peminjaman.
meringankan
Bagi
beban
pustakawan, penggunaan
kerja
di
sistem
pelayanan. Sehingga
barcode
juga
mereka
dapat
adalah keamanan. Pada bisnis retail
seperti
mengalokasikan waktunya untuk pekerjaan yang lain. Keuntungan lainnya
supermarket, banyak pembeli nakal yang seringkali menukar label harga produk dengan label harga yang lebih murah. Kesalahan yang sama bisa terjadi juga pada saat menempel label maupun pada saat kasir menghitung total belanja. Dengan barcode, kemungkinan ini dapat ditekan. Font Barcode UPC dibuat oleh lembaga khusus, sehingga kode garis tipis tebal menjadi sangat unik dan terjaga keamanan datanya. Dalam sisi Point of Sale, penggunaan barcode sangat membantu dalam menganalisa data trend penjualan dengan cepat. Atau dalam terminologi
15
perpustakaan, data historis peminjaman koleksi dapat tersaji dengan cepat dan akurat. 2.10 Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan yang menjadi objek penelitian dalam pembuatan srkipsi ini adalah berbentuk badan hukum perseroaan terbatas (PT), dengan nama PT. Perintis Deni Utama. Didirikan pada tanggal 06 Januari 2004 melalui akta notaris Novain Pribadi, SH, No.C34,H.T.0301 tahun 2001, tanggal 27 Maret 2001. Status perusahaan ini termasuk perusahaan kelas menengah. Adapun dokumen resmi yang dimilikinya yaitu : 1) Menteri kehakiman RI-SK No.C-39.H.T.03.01- tahun 2001, tanggal 27 Maret 2001. 2) SITU No.503.4/BT2T/2172/2010, tanggal 19 Januari 2010. 3) SIUP No.267/Dinas 04-01/USDAG/VII/2007,tanggal 10 Juli 2007. 4) SIUJK No.1-037097-1471-01510, tanggal 23 Februari 2009. Pada awal pendirian, PT. Perintis Deni Utama ini membiayai usahanya dengan modal sendiri, karena perkembangan usaha yang pesat maka dirasa perlu untuk menambah sumber permodalan kredit (hutang) Bank. 2.11 Struktur Organisasi
Penciptaan suatu organisasi perusahaan adalah untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengkoordinasikan faktor – faktor produksi, termasuk tenaga kerja. Koordinasi ini penting karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang penting bagi pimpinan (manajemen) sebagai pelaksana dalam pencapaian
15
tujuan perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab secara tepat yang diwujudkan dalam suatu struktur organisasi. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat mendayagunakan kebaikan-kebaikan yang ada secara efektif dan terpadu dalam menangani kegiatannya. Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Perintis Deni Utama berbentuk garis dan fungsional. Hubungan wewenang berjalan secara garis lurus dari pimpinan kepada setiap bagian. Selanjutnya bagian tersebut membawahi fungsional. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi perusahaan PT.Perintis Deni Utama dapat dilihat pada gambar 2.10.
Gambar 2.12 Struktur Organisasi PT. Perintis Deni Utama Tanjungpinang
15
Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Perintis Deni Utama Tanjungpinang, sebagai berikut : 1. Direktur Direktur mengepalai perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap segala kegiatan perusahaan, antara lain : a.
Memutuskan arah kebijaksanaan berdasarkan rencana perusahaan.
b.
Mengawasi jalannya kegiatan operasi perusahaan, keuangan dan perkembangan usaha.
c.
Mewakili perusahaan baik secara intern maupun ekstern.
d.
Mengangkat dan memberhentikan bawahan.
e.
Mempertanggungjawabkan hasil usaha dan kegiatan perusahaan pada rapat umum pemegang saham.
f.
Mempertanggungjawabkan kelangsungan hidup perusahaan dan memberikan kebijakan-kebijakan pada perusahaan, baik dalam waktu jangka panjang maupun dalam waktu jangka pendek.
g.
Dalam hal direktur berhalangan sementara untuk menjalankan tugasnya, maka direktur dapat menunjuk salah seorang wakil direktur.
2. Wakil Direktur I Adapun beberapa tugas dan tanggung jawab dari wakil direktur I tersebut antara lain : a.
Melakukan
pengawasan
atas
menjalankan kegiatan perusahaan.
15
kebijaksanaan
direksi
dalam
b.
Dalam melaksanakan tugasnya dilakukan melalui musyawarah Direksi, sekurang-kurangnya melakukan konsultasi dengan Direktur.
c.
Melakukan pengawasan terhadap pembukuan dan pencocokan keadaan keuangan.
d.
Melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan.
3. Wakil Direktur II Adapun beberapa tugas dan tanggung jawab dari wakil direktur II yaitu: a.
Membantu tugas wakil direktur I dalam menjalankan kegiatan yang ada didalam perusahaan.
b.
Bertanggungjawab atas pemeriksaan budget yang berhubungan dengan biaya-biaya proyek perusahaan.
c.
Melakukan pengawasan terhadap surat-surat, dan dalam hal direktur berhalangan sementara, penandatanganan surat-surat dapat dilakukan bersama-sama dengan wakil direktur I.
4.
Bagian Keuangan Adapun beberapa tanggung jawab dari bagian keuangan ini antara lain : a.
Bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pencatatan semua data keuangan yang terdapat didalam perusahaan.
b.
Bertanggungjawab terhadap faktur yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan.
c.
Bertanggungjawab terhadap pelaporan keuangan perusahaan, dan keperluan kantor.
15
d.
Bertanggungjawab atas penyusunan budget perusahaan serta mengatur penerimaan dan pengeluaran kas.
5. Bagian Operasional Bagian ini mengeplai semua kegiatan perusahaan baik dalam bidang konstruksi maupun dalam bidang jasa, serta dalam bidang perdagangan. Selain itu, bagian ini juga turut serta dalam kegiatan perencanaan kegiatan operasional perusahaan. 6. Bagian Personalia (Umum) Bagian ini bertanggung jawab penuh terhadap kinerja dan kesejahteraan karyawan yang ada didalam perusahaan . 7. Bagian Pelaksana Bagian ini bertanggungjawab terhadap kinerja proses pembangunan yang akan dilakukan. Bagian pelaksana ini juga membawahi beberapa bagian diantaranya : a.
Bagian
Logistik,
persediaan
bertanggungjawab
barang-barang
logistik
terhadap yang
keamanan
tersimpan
dan
digudang
perusahaan serta bertanggungjawab juga terhadap jumlah bahan yang akan digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. b.
Bagian
Mekanik,
bertanggungjawab
dalam
mengatur
jadwal
perawatan peralatan dan material yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan tersebut.
15
c.
Bagian
Administrasi,
bertanggungjawab
terhadap
kegiatan
administrasi kantor dan lapangan. Selain itu, bagian ini bertugas untuk mengawasi kelancaran jalannya proyek didalam perusahaan sehari– hari, mengawasi karyawan yang bekerja dilapangan atau diproyek serta mengatur dan mengawasi pekerjaan logistik. d.
Bagian Draftman, bertanggung jawab terhadap rancangan bangunan yang dilakukan perusahaan dibidang konstruksi dan bagian ini juga merupakan pimpinan langsung dari buruh–buruh pembangunan.
8. Bagian Perencanaan dan Pengawasan Bagian ini mempunyai tugas khusus yaitu perencanaan atas semua kegiatan yang akan dilaksanakan perusahaan terutama dalam bidang konstruksi atau pembangunan. 2.12
Perhitungan Gaji
Dalam perusahaan
ini terdapat dua macam jenis penggajian yaitu gaji
pokok dan duit transportasi dan makan yang disebut dengan duit harian yaitu Rp.30.000,- jika tepat waktu, sakit dan izin dan Rp.15000 jika terlambat, tapi dibayar berdasarkan absensi masuk dan diberi perbulan bersamaan dengan gaji pokok yang sudah ditentukan. Apabila karyawan terlambat 3 kali maka akan mendapat surat peringatan 1 dan jika terlambat 6 kali maka dapat surat peringatan 2, dan akan terancam dipecat, karena tidak disiplin.
15
Metode perhitungan gaji di perusahaan ini adalah sebagai berikut : 1.
Jika Masuk Kerja Tepat Waktu Total Gaji = Gaji pokok +( Jumlah absensi x 30000)
2.
Jika Masuk Kerja Terlambat Total Gaji = Gaji pokok +( Jumlah absensi x 15000) Adapun gaji pokok karyawan yang telah ditentukan berdasarkan jabatan dan
tanggung jawab adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Gaji Pokok Karyawan Jabatan
Gaji Pokok
Direktur
: 8.200.000 + total gaji harian
Wakil direktur I
: 5.500.000 + total gaji harian
Wakil direktur II
: 5.500.000 + total gaji harian
Keuangan/Akuntansi
: 4.300.000 + total gaji harian
Operasional
: 3.200.000 + total gaji harian
Personalia/umum
: 2.200.000 + total gaji harian
Bagian perencanaan dan Pengawasan
: 2.200.000 + total gaji harian
Bagian Pelaksana
: 2.200.000 + total gaji harian
Bagian logistic
: 1.100.000 + total gaji harian
Bagian mekanik
: 1.100.000 + total gaji harian
Bagian administrasi
: 1.100.000 + total gaji harian
Bagian draftman
: 1.100.000 + total gaji harian
15