BAB II LANDASAN TEORI
A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang likuid (yang dapat di jual setiap saat pada harga pasar yang berlaku). Jangka waktu satu atau dua hari, kas berarti jumlah uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand) dan rekening giro atau simpanan di Bank yang pengambilannya tidak di batasi baik dalam jumlah waktu maupun jumlahnya (cash in Bank), dan investasi jangka pendek, yang secara formal di sebut kas dan setara kas (cash equivalent). Di dalam neraca suatu perusahaan memang terdapat laporan tentang saldo kas perusahaan pada akhir suatu periode atau suatu tanggal tertentu. Dengan melakukan perbandingan dua neraca tahun yang berurutan, maka kita akan dapat melihat apakah saldo kas meningkat atau menurun dalam periode tertentu, akan tetapi neraca tidak menunjukkan mengapa saldo arus kas berubah. Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu dari mana kas datang dan bagaimana di belanjakannya, laporan ini menjelaskan sebab-sebab dari
6
7
perubahan saldo kas. Informasi ini tidak dapat diperoleh dengan sendirinya dari laporan keuangan lainnya Laporan arus kas mencakup suatu periode tertentu dan karenanya dalam prakteknya laporan ini di beri tanggal “untuk tahun yang berakhir 31 Desember xxxx atau untuk bulan yang berakhir xxxx”. Di dalam PSAK No. 2 paragraf 1 (2007), laporan arus kas di atur dan di nyatakan sebagai berikut : “Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataaan. Dalam hal ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan” Berdsarkan PSAK No. 2 (2007) : “Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang”. Sedangkan
menurut
Sofyan
(2005),
“Laporan
arus
kas
menggambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode”. Berdasarkan dua definisi diatas maka laporan arus kas dapat diartikan sebagai laporan yang memberikan informasi kepada pemakai karena memberikan gambaran pemakai untuk melakukan evaluasi aktiva bersih, struktur keuangan dan pengaruh jumlah serta waktu arus kas.
8
Menurut Kieso dan Weygand (2008) : “Laporan arus kas adalah memberikan
informasi
yang
relevan
mengenai
penerimaan
dan
pengeluaran kas dalam satu perusahaan selama satu periode”. Menurut Darsono dan Ashari (2005) : “Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan perputaran uang (kas dan bank) selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan.” Informasi dari laporan arus kas membantu investor, kreditor, dan lainnya untuk menilai aspek lain dari posisi laporan keuangan. Manfaat adanya laporan arus kas yaitu : melihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas dimasa depan, melihat kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dan obligasi, melihat adanya the reasons for difference between net income dan net cash flow provided (used) by operating activities, dan melihat apakah ada investasi kas dan transaksi keuangan dalam periode tertentu. Menurut Syamsul (2004), Penelitian laporan arus kas menuturkan laporan arus kas dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan ini: Pertama : Laporan arus kas di susun untuk memperkirakan arus kas di masa yang akan datang. Kedua
: Laporan arus kas di susun untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Jika manajer membuat keputusan investasi yang bijaksana, maka perusahannya akan sejahtera, tetapi jika manajer membuat keputusan yang tidak bijaksana maka perusahaan akan menderita karenanya. Laporan arus kas
9
akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan sehingga memberikan informasi arus kas kepada investor dan kreditur untuk evaluasi keputusan yang telah diambil oleh manajer. Ketiga
: Laporan arus kas di susun untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen kepada pemegang saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditur. Laporan arus kas membantu investor dan kreditur untuk mengetahui apakah perusahaan bisa melakukan pembayaranpembayaran. Dalam penyajian arus kas, harus diklasifikasikan sesuai dengan
masing-masing aktivitasnya sebagaimana ditentukan oleh IAI dan PSAK No.2 ayat 4 (2007) bahwa : Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan di klasifikasikan menurut tiga aktivitas. Pengelompokkan arus kas menurut Sofyan (2005) yaitu sebagai berikut : 1. Aktivitas operasi Aktivitas operasi yaitu arus kas yang berasal dari aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan atau transaksi yang masuk atau keluar dari dalam penentuan laba bersih. Arus kas dari aktivitas operasi secara umum adalah pengaruh kas dari transaksi yang termasuk dalam penentuan net income selain aktivitas investasi dan keuangan. Kas masuk dari aktivitas operasi adalah :
10
a. Penerimaan (kas) dari penjualan barang dan jasa dan penerimaan piutang dari pelanggan b. Penerimaan bunga dan dividen c. Semua penerimaan yang bukan dari hasil transaksi aktivitas keuangan dan investasi, seperti transaksi dari jumlah yang di terima akibat memenangkan perkara hukum Kas keluar dari aktivitas operasi : a. Pembayaran kas untuk memperoleh bahan baku untuk produksi atau barang dagangan, pembayaran hutang kepada kreditor. b. Pembayaran kas kepada supplier lain dan karyawan. c. Pembayaran kas kepada pemerintah seperti pajak dan pembayaran lainnya. d. Pembayaran bunga kepada pemberi pinjaman dan kreditor. e. Semua pembayaran dari hasil transaksi yang didefinisikan sebagai aktivitas investasi dan keuangan, contohnya : pembayaran untuk perkara hukum. 2. Aktivitas Investasi Aktivitas investasi yaitu mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan dan pada umumnya melibatkan aktiva jangka panjang. Arus kas dari aktivitas investasi meliputi pelaksanaan dan pengumpulan piutang (yang bukan piutang dagang), perolehan dan pelepasan debt atau equity securities
11
perusahaan lain, perolehan dan pelepasan property, pabrik dan peralatan serta harta produktif lainnya. Contoh kas masuk dari aktivitas investasi adalah : a. Penerimaan dari pengumpulan atau penjualan piutang (yang bukan piutang dagang) yang dilakukan kepada perusahaan lain. b. Penerimaan dari pengumpulan atau penjualan instrumen hutang perusahaan lain. c. Penerimaan dari penjualan instrumen ekuitas perusahaan lain. d. Penerimaan dari penjualan property, pabrik dan peralatan dan harta produktif lain. Contoh kas keluar dari aktivitas investasi adalah : a. Pembayaran pinjaman (hutang) yang dilakukan perusahaan kepada perusahaan lain. b. Pembayaran untuk memperoleh instrumen hutang perusahaan lain. c. Pembayaran untuk memperoleh instrumen ekuitas perusahaan lain. d. Pembayaran untuk memperoleh property, pabrik, harta produktif lainnya. 3. Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan meliputi transaksi dan peristiwa pada saat kas didapatkan dari atau dikembalikan kepada pemilik (pendanaan modal sendiri) dan kreditur (pendanaan utang). Sebagai contoh, perolehan
kas
dari
pengeluaran
saham
diklasifikasikan dibawah aktivitas pendanaan.
atau
obligasi
akan
12
2. Penyusunan Laporan Arus Kas Neraca dan laporan laba rugi disusun langsung dari rekeningrekening yang dimiliki perusahaan dalam sistem akuntansinya, dan laporan arus kas didapat dengan cara menganalisis rekening-rekening tersebut yang telah diterangkan dalam perusahaan yang terjadi pada rekening aktiva, hutang, dan modal antara awal dan akhir periode. Oleh sebab itu cara yang logis untuk penyusunan laporan arus kas adalah dengan mengidentifikasikan dan menganalisis penyebab perbedaan antara jumlah pada neraca awal dan akhir. Menurut Darsono dan Ashari (2005) mengatakan bahwa : “Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan perputaran uang (kas dan bank) selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan.” Menurut Donald, Jerry, Terry (2008), analisa dapat di lakukan dengan tiga cara yaitu : a. Comparative Balance Sheets b. Menggunakan kertas kerja penyusunan laporan arus kas c. Menggunakan rekening bentuk T Lima langkah persiapan yang di butuhkan dalam penyusunan arus kas yaitu : a. Menentukan perubahan dalam kas b. Menentukan kas bersih yang di berikan oleh aktivitas operasi c. Menentukan kas bersih yang di berikan oleh investasikan aktivitas
13
d. Menentukan kas bersih yang di berikan oleh mendanai aktivitas e. Mempersiapkan laporan formal arus kas, di klasifikasikan menurut operasi, investasi dan aktivitas pendanaan.
3. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas a. Tujuan Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Serta mengenai perubahan kas dan setara kas yang mengambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas dimasa yang akan datang. PSAK no.2 (2007) menjelaskan mengenai tujuan laporan arus kas adalah : “Memberikan informasi historis mengenai perubahan arus kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang diklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama suatu periode”. 1. Kas Kas merupakan aktiva lancar yang memiliki bobot likuiditas yang paling tinggi. Kas mempunyai peranan penting dalam membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari baik aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Dalam PSAK no.2 kas didefinisikan sebagai berikut : “ Kas terdiri dari saldo kas dan rekening giro ”.
14
2. Setara Kas Menurut PSAK no.2 Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek bukan untuk investasi, jadi perusahaan akan membutuhkan kas, setara kas ini dengan mudah dikonversi menjadi kas sedangkan surat-surat berharga yang dapat digolongkan menjadi setara kas adalah apabila : -
Dapat ditukarkan atau diperjual belikan setiap saat
-
Tanggal jatuh temponya sangat dekat dan memiliki resiko yang kecil terhadap perubahan nilai yang signifikan yang disebabkan oleh perubahan harga.
b. Kegunaan Laporan Arus Kas Laporan arus kas dapat digunakan untuk memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas memungkinkan para pemakai mengembangkan model. Selain itu informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah di buat
15
sebelumnya dalam menentukan hubungan antara laporan arus kas dengan perubahan dividen.
B. Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi 1. Pengertian Arus Kas Aktivitas Operasi Aktivitas operasi merupakan salah satu dari tiga kategori pokok yang dimasukan di dalam sebuah laporan arus kas meliputi transaksi dan peristiwa yang biasanya masuk kedalam ketentuan laba bersih, termasuk bunga dan pajak. Menurut Stice (2007), “Aktivitas operasi meliputi segala transaksi dan kejadian yang masuk ke dalam ketentuan laba bersih”. Menurut PSAK No. 2 (2007), aktivitas operasi adalah : “Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar”. Sedangkan menurut Donald, Jerry dan Terry (2008), “Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih perusahaan”. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umunya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :
16
a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa. b. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain. c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. d. Pembayaran kas kepada karyawan. e. Penerimaan
dan
pembayaran
kas
oleh
perusahaan
asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya. f.
Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagianm dari aktivitas pendanaan dan investasi.
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. 2. Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode berikut ini : a. Metode langsung Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau b. Metode tidak langsung Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi buakn kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
17
operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik : a. Dari catatan akuntansi perusahaan; atau b. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjuaaln, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi. Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh : a. Perubahan persediaan, piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan. b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba peruahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi: dan c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
18
C. Dividen 1. Pengertian Dividen Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan. Besarnya dividen tersebut ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurut Gallagher dan Andrew (2003), memberikan pengertian dividen sebagai berikut : “Dividends are the cash payment that corporations make to their common stokholder”. Yang artinya merupakan pembayaran kas
perusahaan yang di berikan kepada para pemegang
saham. Menurut Horngren (2008) : “Dividends are cash payments declare and paid quarterly by corporations to stokholders”. Artinya dividen merupakan pengumuman pembayaran kas dan dibayar setiap kuartal oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Jadi dapat disimpulkan bahwa dividen merupakan pengembalian yang biasanya diterima oleh para pemegang saham dari perusahaan atas modal yang ditanamkan yang dapat berbentuk uang tunai (cash dividend) maupun saham (stock dividend). Menurut Kieso dan Weygand (2008) ada beberapa alasan utama perusahaan tidak membagikan semua laba sebagai dividen, yaitu : a. Perjanjian dengan kreditur tertentu untuk menahan semua atau sebagian laba dalam bentuk asset, untuk meningkatkan tambahan proteksi terhadap kemungkinan keuangan.
19
b. Untuk membiayai pertumbuhan atau ekspansi yang sering di sebut sebagai pembiayaan intern, menginvestasikan kembali laba. c. Keinginan untuk meratakan pembagian dividen dari tahun ke tahun. d. Keinginan untuk membangun penyangga terhadap kemungkinan kerugian atau kesalahan dalam perhitungan laba. 2. Prosedur Pembayaran Dividen Dividen biasanya dibagi setiap triwulan, jika situasi mendukung maka dividen dapat dinaikkan sekali setiap tahunnya. Menurut Brigham dan Houston yang diterjemahkan oleh Dodo dan Herman (2004) terdapat empat tahap dalam prosedur pembayaran dividen, yaitu : a. Tanggal Pengumuman Tanggal pengumuman adalah tanggal pada saat direksi perusahaan mengeluarkan pernyataan berisi pengumuman pembagian dividen. b. Tanggal Pencatatan Pemegang Saham Adalah jika perusahaan mencatat seseorang pemegang saham sebagai pemilik pada tanggal tersebut, pemegang saham tersebut berhak menerima dividen. Setelah berakhirnya jam kerja pada tanggal pencatatan pemegang saham yaitu tanggal 12 Desember maka perusahaan menutup buku transfer sahamnya dan menyusun daftar pemegang saham pada tanggal tersebut. Apabila perusahaan mendapat pemberitahuan terjadinya penjualan sebelum pukul 5 sore pada 11 Desember, pemilik saham yang baru akan menerima dividen. Akan
20
tetapi jika pemberitahuan itu baru diterima atau sesudah 12 Desember, pemilik saham lama akan menerima cek dividen. c. Tanggal Ex-dividen Merupakan tanggal pada saat hak atas dividen periode berjalan tidak lagi menyertai saham tersebut, biasanya jangka waktunya adalah empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan pemegang saham. Dalam hal ini, tanggal ex-dividen adalah empat hari sebelum 12 Desember, yaitu tanggal 8 Desember. Karena itu, pembeli dapat menerima dividen tersebut, karena dialah yang akan tercatat sebagai pemegang saham resmi. d. Tanggal Pembayaran Tanggal pembayaran adalah tanggal pada saat perusahaan benarbenar mengirimkan cek dividen kepada para pemegang saham, yang tercatat pada tanggal 2 Januari yaitu sebagai tanggal pembayaran. 3. Jenis-Jenis dividen Ada beberapa jenis dividen yang dapat didistribusikan perusahaan yaitu : a. Dividen Tunai Dividen jenis ini paling umum dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Besar kecilnya dividen dibagikan tergantung dari pembatasan oleh Undang-Undang, kontrak-kontrak dan jumlah uang tunai yang dimiliki dan persediaan dalam perusahaan.
21
b. Dividen Aktiva selain Hutang/Aktiva (Property Dividend) Biasanya disebut sebagai dividen barang, yaitu dividen yang dibagikan dalam bentuk selain kas. Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk suratsurat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan lain, barang persediaan atau aktiva lainnya. Pembagian dividen dalam bentuk selain kas sama halnya dengan pembagian dividen dalam bentuk uang tuinai yaitu berkurangnya aktiva perusahaan dan laba perusahaan. c. Dividen Hutang (Script Dividend) Dividen hutang dalam bentuk script (lembaran) merupakan bentuk khusus dari hutang wesel. Dividen bentuk ini dapat dibuat apabila perusahaan memiliki laba ditahan yang cukup namun kekurangan dalam kas. d. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend) Beberapa perusahaan menganggap paid-in capital sebagai dasar pembagian dividen, dan bukan dari laba ditahan, yang disebut sebagai dividen likuidasi. Jadi dividen likuidasi lebih mirip dengan pengembalian atas investasi pemegang saham dari pada pembagian laba. e. Dividen Saham (Stock Dividend) Merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk saham dan tidak ada aset yang didistribusikan. Pemegang saham menerima dividen saham dalam proporsi yang sama dengan kepentingannya dalam perusahaan tersebut.
22
D. Pengaruh Laporan Arus Kas Bersih Operasi Terhadap Dividen Laporan arus kas suatu perusahaan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Salah satu dari laporan arus kas yang dibutuhkan adalah laporan arus kas operasi, hal ini sangatlah penting karena perusahaan dapat mengetahui seberapa besar arus kas yang dikeluarkan untuk operasi perusahaan. Menurut PSAK No.2 (2007), jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah arus kas operasi yang dihasilkan oleh perusahaan dapat membayar dividen dan informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Menurut Horngren (2008), aktivitas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari operasi perusahaan utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi yang dilaporkan. Dalam jangka panjang kegiatan operasi perusahaan haruslah merupakan sumber kas perusahaan yang utama.
23
Menurut dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sri (2001), menyatakan bahwa arus kas bersih operasi berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan yang erat terhadap dividen. dengan penelitian dilakukan pertahun yaitu tahun 2003 sampai dengan 2006. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa laporan arus kas operasi dapat menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan. Sehingga perusahaan dengan mudah menentukan seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan dengan adanya laporan arus kas operasi. Laporan kas operasi juga dapat menentukan kemampuan perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor. Jadi pengaruh laporan arus kas operasi terhadap perubahan dividen dapat dilihat dari jumlah arus kas operasi yang dihasilkan perusahaan karena arus kas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari operasi perusahaan utama suatu perushaan.