BAB II LANDASAN TEORI
2.1 MIKROKONTROLER Speedometer ada sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak sebuah kendaraan yang sedang melaju di sebuah jalan raya Seharusnya bagaimana macam macam manfaat yang diberikan oleh speedometer. Hal pertama yang diketahui dalam pembahasan speedometer Sejarah pembuatan alat ini Sebelum terbuat speedometer biasa untuk melakukan pengukur jarak tempuh untuk mengetahui jarak tempuh kendaraan dilakukan secara analog. Dengan mengukur jarak tempuh sebuah lintasan yang akan dilalui kendaraan tersebut Maka dari itu dibuahlah sebuah tugas akhir yang membahas tentang bagaimana alat tersebut bisa menjadi terobosan baru dalam dunia teknologi yang membantu dalam mengukur sebuah kendaraan baik roda dua dan empat, yang bisa melakukan pengukur lalu hasilnya di display ke PC (personal computer) Hal pertama yang ditanamkan untuk mengukur sebuah alat speedometer ini yaitu yang pengukur jarak , waktu , dan kecepatan dari sebuah kendaraan. Maka dibuat studi perancangan alat simulasi pengukuran motor DC berbasis PC ( personal 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
computer).hal dalam pengukuran alat ini dapat didapat sebuah pembahasan masalah tentang PWM ( pulse width modulation) Sehubungan dengan perancangan simulasi ini dalam pembuatan rancang bangun alat mengukur kecepatan jarak dan waktu.Untuk itu hal yang paling penting dalam pembuatan simulasi alat ini diantara kegunaan dari setiap piranti pendukung yang didalam perangkat utama fungsi sangat central terutama mikrokontroler atmega 328. Mikrokontroler ini sebuah piranti seperti hal micro chip yang didalam yang mempuyai 16 pin dan juga ada yang mempunyai 32 pin , sebuah chip sebagai memory atau SD card yang digunakan untuk menyimpan semua program, Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Dalam perancangan simulasi ini saya menggunakan piranti utama yaitu Atmega 328 terdiri dari 8 –bit processor dalam paket dip 28 pin muncul dengan 32K dari program ruang. Antara lain 23 I/O baris ,terutama 6 diantaranya adalah saluran untuk 10 –bit ADC berjalan hingga memcapai 20 MHz dengan kristal eksternal , lalu paket dapat diprogam dalam bentuk rangkaian 1.8 V tegangan operasi 5V , mikrokontroller terdiri dari beberapa pin yang berfungsi sangat penting diantara ;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
2.2 KONFIGURASI PIN ATMEGA 328
2.1 Gambar Pin Atmga 328 Yang akan bahas beberapa pin ATMega328 diantaranya emiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya.
VCC adalahMerupakan supply tegangan digital.
GNDMerupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding
1. PortB
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.
Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk timer.
XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler. 2. PortC
Port Cmerupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.
ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital
I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
3. PortD Port Dmerupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.Port C (PC5…PC0)Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source). 4. RESET/PC6 Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja. 5. Port D (PD7…PD0) Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
6. AVcc Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pas filter. 7. AREF Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC. 2.3 Memori data ATMEGA 328 Memori atmega 328 adalah mikrokontroleryang kompleks denganunityang lebih periferdarikaleng , memori ini didukung dalam 64 lokasi disediakan diOpcode untuk instruksi IN dan OUT. Untuk diperpanjang I /O ruang dari 0x60-0xFF diSRAM, hanya ST/STS/STD dan instruksiLD/LDS/LDD dapat digunakan , memori yang digunakan Atmega 328 hanya tersedia 32 pin I/O untuk spesifikasi yang hanya berkerja fleksibel yaitu register X,Y dan Z,itu saja hanya menyimpan atau menulis apa saja yang kita I/O. Register File dioptimal kan untuk AVR Peningkatan RISC set instruksi. Dalam rangka mencapai kinerja dan fleksibilitas yang diperlukan, skema input / output berikut ini didukung oleh daftar File:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Tabel 2.1 Skema input /output Satu 8
bit output operan dan satu 8
bit hasil masukan
Dua8
bit operan output dan satu8
bit hasil masukan
Dua8
Bit operan output dan satu16
Bit hasil masukan
Satu16-bit
output operan dan satu16
bit hasilmasukan
Keterangan Tabel 2.1 menjelaskan tentang skema input dan output pada mikrokontroller atmega 328
Gambar 2.4 Register Memori data Sebagian besar instruksi beroperasi pada Register Berkas memiliki akses langsung ke semua register, dankebanyakan dari mereka adalah instruksi satu siklus. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.1.1, masing-masing register juga diberi alamat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
memori data, pemetaan mereka langsung ke 32 lokasi pertama Space data pengguna. Meskipun tidak dilaksanakan secara fisik sebagai lokasi SRAM, organisasi memori ini menyediakan fleksibilitas yang besar dalam akses dari register, seperti X tersebut, Y dan Z-pointer register dapat diatur untuk indeks register dalam file. 2.4 Sensor Optocopler
Gambar 2.5 Sensor Optocopler Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis. Pada dasarnya Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu: a) Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
b) Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen Photodiode. Photodiodemerupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum inframerah mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka Photodiode lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar inframerah.Oleh karena itu Optocoupler dapat dikatakan sebagai gabungan dari LED , infra merah dengan fototransistor yang terbungkus menjadi satu chips. Cahaya inframerah termasuk dalam gelombang elektromagnetik yang tidak tampak oleh matatelanjang. Sinar ini tidak tampak oleh mata karena mempunyai panjang gelombang ,berkas cahaya yang terlalu panjang bagi tanggapan mata manusia. Sinar infra merah mempunyai daerah frekuensi 1 x 1012 Hz sampai dengan 1 x 1014 GHz atau daerahfrekuensi dengan panjang gelombang 1μm – 1mm.LED infra merah ini merupakan komponen elektronika yang memancarkancahaya infra merah dengan konsumsi daya sangat kecil. Jika diberi bias maju, LED inframerah yang terdapat pada optocoupler akan mengeluarkan panjang gelombangsekitar 0,9 mikrometer. Proses terjadinya pancaran cahaya pada LED infra merah dalam optocoupleradalah sebagai berikut. Saat dioda menghantarkan arus, elektron lepas dari ikatannya. karena memerlukan tenaga dari catu daya listrik. Setelah elektron lepas, banyak elektron yang bergabung dengan lubang yang ada di sekitarnya (memasuki lubang lain yang kosong). Pada saat masuk lubang yang lain, elektron melepaskan tenaga yang akan diradiasikan dalam bentuk cahaya, sehingga dioda akan menyala atau memancarkan cahaya pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
saat dilewati arus. Cahaya infra merah yang terdapat padaoptocoupler tidak perlu lensa untuk memfokuskan cahaya karena dalam satu chipmempunyai jarak yang dekat dengan penerimanya. Pada optocoupler yang bertugassebagai penerima cahaya infra merah adalah fototransistor. Foto transistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai detektor cahaya infra merah. Detektor, cahaya ini mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik, oleh sebab itu fototransistortermasuk dalam golongan detektor optik.Fototransistor memiliki sambungan kolektor–basis yang besar dengan cahayainfra merah, karena cahaya ini dapat membangkitkan pasangan lubang elektron.Dengan diberi bias maju, cahaya yang masuk akan menimbulkan arus pada kolektor.Fototransistor memiliki bahan utama yaitu germanium atau silikon yangsama dengan bahan pembuat transistor. Tipe fototransistor juga sama dengantransistor pada umumnya yaitu PNP dan NPN. Perbedaan transistor denganfototransistor hanya terletak pada dindingnya yang memungkinkan cahaya infra merahmengaktifkan daerah basis, sedangkan transistor biasa ditempatkan pada dinding. logam yang tertutup.Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacammacam.Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisitransmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat dalam bentuk solid(tidak ada ruang antara LED dan Photodiode). Sehingga sinyal listrik yang ada padainput dan output akan terisolasi. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagaioptoisolator jenis IC. Prinsip kerja dari optocoupler adalah :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
a. Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high. b. Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode tersebut akan on sehingga outputnya akan berlogika low.Sebagai piranti elektronika yang berfungsi sebagai pemisah antara rangkaianpower dengan rangkaian control. Komponen ini merupakan salah satu jenis komponenyang memanfaatkan sinar sebagai pemicu on/off-nya. Opto berarti optic dan couplerberarti pemicu. Sehingga bisa diartikan bahwa optocoupler merupakan suatukomponen yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic opto-coupler termasuk dalamsensor, dimana terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver. 2.5 LCD (layar code digital)
Gambar 2.5 LCD 16x2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Tabel 2.2 Spesifikasi Kaki LCD 16 x 2 Pin
Deskripsi
1
Ground
2
Vcc
3
Pengatur kontras
4
“RS” Instruction/Register Select
5
“R/W” Read/Write LCD Registers
6
“EN” Enable
7-14 Data I/O Pins 15
Vcc
16
Ground
Keterangan Tabel 2.2 LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar komputer. Pada bab ini aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
2.5.1 Fitur LCD 16 x 2 Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah : a) Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris. b) Mempunyai 192 karakter tersimpan. c) Terdapat karakter generator terprogram. d) Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit. e) Dilengkapi dengan back light. 2.6 Cara Kerja LCD Secara Umum Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode operasi merupakan hal yang paling penting. Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8 pin untuk data).Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika bit ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca. 2.7 Potensiometer (Rotary)
Gambar 2.4 Jenis –jenis Potensiometer Dari Gambar 2.4 Beberapa jenis Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang nilai tahanannya atau hambatannya (resistansi) dapat dirubah atau diatur (adjustable). Potensiometer memiliki 3 terminal, 2 terminal terhubung ke kedua ujung elemen resistif, dan terminal ketiga terhubung ke kontak geser yang disebut wiper. Posisi wiper menentukan tegangan keluaran dari potensiometer. Berikut ini simbol dari potensiometer, simbol potensiometer dengan standar IEC dan standar ANSI.
Gambar 2.5 Simbol IEC dan ASNI
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Potensiometer pada dasarnya berfungsi sebagai pembagi tegangan variabel. Unsur resistif dapat dilihat sebagai dua resistor seri, dimana posisi wiper menentukan rasio resistensi dari resistor pertama ke resistor kedua.Potensiometer juga dikenal sebagai potmeter atau pot. Bentuk paling umum dari potmeter adalah potmeter putar. Jenis pot sering digunakan dalam kontrol volume suara audio dan berbagai aplikasi lainnya. Unsur resistif pada potensiometer biasanya terbuat dari bahan seperti karbon, keramik logam, gulungan kawat (wirewound), plastik konduktif, atau film logam. a) Jenis potensiometer 1. Secara manual potensiometer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu potensiometer dengan
gerakan
berputar
(potensiometer
putar)
dan
potensiometer
linier. Potensiometer putar adalah jenis potensiometer yang paling umum dimana wiper bergerak dengan jalan melingkar (memutar).Potensiometer linier adalah jenis potensiometer dimana wiper bergerak pada sepanjang jalur linier. Potensio linier juga dikenal sebagai slider, pot slide, atau fader. 2. Potensiometer digital adalah potensiometer yang dikontrol secara elektronik. Dalam kebanyakan kasus mereka ada dari berbagai komponen resistif kecil secara seri. Setiap elemen resistif dilengkapi dengan saklar yang dapat berfungsi sebagai tap-off point atau posisi wiper sebenarnya. 3. Rheostat adalah resistor variabel dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan tegangan yang tinggi. Sebuah potensiometer juga dapat digunakan sebagai rheostat, atau resistensi variabel tunggal. Cara terbaik untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
menggunakan potensiometer sebagai rheostat adalah dengan menghubungkan wiper dan ujung satu terminal lainnya menjadi satu. Hal ini dilakukan untuk mencegah bila wiper menjadi hilang kontak/ putus kontak akibat kotoran atau sebagainya. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai rheostat adalah resistor variabel yang digunakan untuk mengontrol arus yang mengalir dalam rangkaian atau sirkuit. Rheostat adalah salah satu jenis potensiometer yang memiliki 2 kawat kaki untuk koneksi. Rheostat (hambatan geser) merupakan resistor variabel yang didesain untuk menangani arus dan tegangan yang tinggi. Oleh karena itu sebagian besar rheostat didesain seperti resistor gulungan kawat (wirewound). Berikut ini simbol-simbol rheostat:
Gambar 2.6 Rheostat Rheostat sering digunakan sebagai perangkat kontrol daya, misalnya untuk mengontrol atau mengatur intensitas cahaya (dimmer), kecepatan motor, pemanas dan oven. Namun sekarang rheostat tidak digunakan dalam fungsi ini lagi dikarenakan efisiensinya yang relatif rendah. Sebagai resistor variabel rheostat sering digunakan untuk tuning dan kalibrasi pada sirkuit. Dalam kasus ini rheostat disetel/ disesuaikan hanya selama fabrikasi atau penyetelan sirkuit/ rangkaian (preset resistor) , sedikit kecil tentang rheostat kita kembali ke pembahasan tentang potensiometer yaitu ;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
a) Aplikasi potensiometer Potensiometer digunakan dalam berbagai aplikasi. Baik aplikasi-aplikasi yang ada di industri maupun aplikasi – aplikasi yang ada di rumah biasanya menggunakan potensiometer sebagai komponen pengontrolnya. Jadi akan sangat ribet untuk mendaftar semua aplikasi-aplikasi yang menggunakan potensiometer disini. Potensiometer bisa digunakan sebagai input kontrol, sensor posisi, komponen kalibrasi dan lain sebagainya. a. Input kontrol b. Potensiometer sering digunakan pada mesin atau aplikasi – aplikasi yang memerlukan input kontrol secara variabel. c. Kontrol audio d. Potensiometer sering digunakan dalam aplikasi audio sebagai kontrol volume. e. Sensor posisi f. Potensiometer juga sering digunakan untuk mengetahui posisi jarak atau sudut. g. Kalibrasi dan tuning h. Dalam fabrikasi dan kalibrasi, trimpots sering digunakan. Trimpots adalah potensiometer preset yang sering dipasang pada papan sirkuit dan digunakan untuk tune atau menyesuaikan kinerja sirkuit/rangkaian. Mereka digunakan hanya selama kalibrasi sistem dan kebanyakan selalu berada pada posisi tetap. Trimpots sering digerakkan/ disetel dengan obeng minus kecil. Trimpots juga dikenal sebagai preset, trimmers, atau potensiometer trimming. Berikut rumus tegangan dari sebuah potensiometer,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
1). Rumus Tegangang V=IxR
....................................................................................(0.1)
V = Tegangan Volt input ( Volt) I = Arus Tegangan ( Ampare) R= Hambatan beban ( ohm) 2). Rumus Jarak
S = v / t ................................................................................(0.2) S = jarak putaran (mm/rpm) v = Tegangan Volt input (Volt) t = Waktu tempuh (sekon/detik) 2.8 Dasar Pemrograman Bahasa C Program bahasa C adalah suatu program terdiri dari satu atau lebih fungsi-fungsi. Fungsi utama yang harus ada pada program C yang kita buat adalah fungsi main().Fungsi main() ini adalah fungsi pertama yang akan diproses pada saat program di-compile dan dijalankan, sehingga bisa disebut sebagai fungsi yangmengontrol fungsi-fungsi lain. Karena struktur program bahasa C terdiri darifungsi-fungsi lain sebagai program bagian ( subroutine), maka bahasa C biasadisebut sebagai bahasa pemrograman terstruktur. Cara penulisan fungsi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
pada program bahasa C adalah dengan memberi nama fungsi dan kemudian dibukade ngan tanda kurung kurawal buka ({) dan ditutup dengan tanda kurung kurawaltutup (}).Aturan pemrograman pada Bahasa C standar mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Sebagai konvensi, program ditulis dengan menggunakan huruf kecil. b) Tanda titik-koma “;” digunakan untuk memisahkan dua pernyataan yangdapat dijalankan (executable statements.). c) Tanda kurung-kurawal “{“ dan “}” digunakan untuk mengelompokkanunitunit eksekusi dari fungsi-fungsi maupun pernyataan pengendali(control statements). d) Fungsi dan variabel memerlukan deklarasi tipe data (type declaration). e) Kata
kunci
(reserved
words)
tidak
dapat
digunakan
sebagai
pengenal(identifiers), seperti nama fungsi atau nama variabel.6. Komentar yang terdiri dari satu baris atau lebih dituliskan diantara tanda“/*” dan */”. Komentar yang hanya terdiri dari satu baris dapat dituliskansetelah tanda “//”.
2.9 Kabel USB tipe A-B Bus Beruntut Semesta (USB) (bahasa Inggris: Universal Serial Bus) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namunjuga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri daripengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon denganmenggunakan peralatan hub yang khusus.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Gambar 2.7 [Kabel USB A-B] Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunyapenambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaikikemampuan plug-and-play (pasangdan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlumerebootkomputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem
komputerdan
memroses
device
driver
yang
diperlukan
untuk
menjalankannya.Pada Perancangan dan Implementasi Pengontrol Suhu Ruangan denganMenggunakan Sensor LM35 Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno, kabel USB digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/