9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Arti dan Definisi Komunikasi Di dunia ini suatu aspek kehidupan sangatlah bergantung dengan adanya sebuah komunikasi karena komunikasi merupakan bagian terpenting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial atau masyarakat. Komunikasi adalah potret diri yang akan menentukan bagaimana sebuah kesuksesan itu dapat diraih dengan sendirinya. Komunikasi merupakan bekal yang luar biasa dalam mengantarkan seseorang dalam meraih kesuksesan hidup. Peranan penting komunikasi dalam kehidupan, sangatlah berpengaruh terhadap lingkungan dan kehidupan. Tanpa adanya komunikasi maka tidak akan ada hubungan yang terjalin antara makhluk hidup. Pada umumnya komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Komunikasi juga sebagai suatu proses penyampaian pesan (berupa lambing, suara, gambar, dan lain-lain) dari suatu sumber kepada sasaran (audience) dengan menggunakan saluran tertentu. Ilmu
komunikasi
sebagai
ilmu
pengetahuan
social
yang
bersifat
multidisipliner.tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain. Definisi komunikasi secara umum adalah “suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi didalam diri seseorang dan atau diantara dua atau9 lebih dengan tujuan tertentu”. Definisi
10
tersebut memberikan kesimpulan bahwa setiap pelaku komunikasi melakukan empat tindakan yaitu membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Komunikasi hubungannya,
merupakan suatu
dalam
kelompok,
poses
dalam
melalui
organisasi,
nama individu dan
dalam
dalam
masyarakat
menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkordinasi lingkungan dan orang lain.1 Membentuk pesan artinya menciptakan suatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Berikut ini adalah definisi komunikasi menurut beberapa para ahli: “Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.” a. Edwin Emery “Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.” b. Carl I. Hovland “Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui symbol-simbol.”
1
Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, hal 10.
11
c. Kerlfried Knapp Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem symbol linguistik, seperti sistem symbol verbal (kata-kata) dan nonverbal. Sistem ini dapat disosialisasikan scara langsung/tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual)2
Berbagai para ahli mendefinisikn komunikasi menurut pendapat mereka masing-masing atas berbagai landasan yang telah mereka pelajari dan dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu komunikasi. Komunikasi yang efekif merupakan komunikasi yang mudah dipahami dan dimengerti oleh para komunikan (penerima pesan) dengan tujuan apa yang telah disampaikan dapat dicerna dan dimengerti dengan mudah. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Shannon dan Weaver (1949), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.3 Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat kita golongkan ada tiga pengertian utama
komunikasi,
yaitu
pengertian
secara
etimologis,
terminologis,
dan
paradigmatic. 1. Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata, yaitu komuikasi berasal dari bahasa Latin ‘ communicatio’ dan perkataan ini bersumber pada kata ‘comminis’ yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan. 2. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. 2
3
Drs. Tommy Suprapto, M.S. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : CAPS. Cetakan 1, 2011, hal. 6
Wiryanto. 2004. Pengertian Ilmu Komunikasi. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, hal 5-6.
12
3. Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Contohnya adalah ceramah, kuliah, dakwah, diplomasi, dan sebagainya. Demikian pula pemberitaan surat kabar dan majalah, penyiaran radio dan televise atau pertunjukan film di gedung bioskop, dan lain-lain.4 Komunikasi didefinisikan secara luas sebagai “berbagi pengalaman”. Sampai batas tertentu, setiap makhluk hidup dapat dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian sebagai pengalaman. Namun dalam buku ini yang dimaksud komunikasi adalah komunikasi manusia yang dalam bahasa Inggrisnya adalah communication.5 2.1.1 Karakteristik Komunikasi Dari berbagai pemahaman diatas dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Komunikasi adalah suatu proses serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan b. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan memiliki tujuan (dilakukan dalam keadaan sadar) c. Komunikasi bersifat simbolis, yang pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambing-lambang atau symbol. d. Komunikasi bersifat transaksional. Pada dasarnya menuntut dua tindakan; member dan menerima. e. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat.
4
Drs. Tommy Suprapto, M.S. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : CAPS. Cetakan 1, 2011, hal. 7
5
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Rosdakarya, 2008) hal. 46
13
f. Komunikasi menembus factor waktu dan ruang, para pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
2.2 Pengertian Desain Pada umumnya desain biasa dianggap sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Disamping itu, desain dianggap dalam proses membuat dan menciptakan obyek baru. Desain juga dianggap sebagai proses akhir dari sebuah proses kreatif baik berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming
maupun dari desain yang sudah ada dari sebelumnya.
Berikut merupakan pengertian desain menurut beberapa para ahli: a. Choirul Amin “Desain adalah kerangka bentuk, rancangan, motif, pola, corak” b. Ken Hurts “Desain adalah proses iterative yang melibatkan banyak aktifitas tinjauan ke belakang dan pararel” c. Dedi Nurhadiat “Desain adalah perencanaan untuk mewujudkan suatu gagasan” d. Windagdo “Desain berkaitan dengan nilai-nilai kontekstual yang menyuarakan kebudayaan.”
14
2.3 Pengertian Fashion Fashion merupakan suatu istilah yang menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode tertentu. (Wikipedia 2010). Biasanya gaya yang dimaksud lebih cenderung kedalam gaya pakaian masyarakat pada periode waktu itu. Dalam perkembangannya, fashion juga merambah pada bidang lain selain pakaian, aksesoris, gaya hidup, tatanan rias wajah dan rambut. Bahkan trend fashion juga merambah pada perangkat teknologi seperti, telfon selular, laptop, dan berbagai gadged lainnya, termasuk didalamnya juga menyangkut otomotif. Trend di industri fashion selalu berubah setiap saat dan biasanya memiliki jangka waktu yang relatif singkat. Ada kalanya setiap orang pasti memiliki keinginan untuk tampil beda dan terlihat trendy dalam cara berpakaian. Dunia fashion lahir pada tahun 1920. Pada tahun tersebut merupakan abad baru ketika dunia fashion terlahir kembali dengan pandangan yang berbeda. Berbagai inovasi baru terbaru muncul dari desainer kelas dunia. Coco Chanel yang menyuguhkan potongan, warna, serta gaya yang mementingkan karakter seorang wanita. Dan dari sinilah dunia fashion mulai berkibar dalam perkembangan jaman. Memasuki tahun 1930-an, perkembangan fashion sedikit lambat hingga memasuki perang dunia kedua (1940-1946) dari yang tadinya hanya bersifat fungsional, sebuah pakaian juga memiliki sisi estetik atau sisi cantik. Dunia diluar fashion pun juga memiliki pengaruh hebat, terutama dunia film di awal tahun ’50-an hingga ’60-an. Pada era ini, dunia desainer banyak melakukan inovasi. Dari London, Mary Quant dengan rok mini nya dan Barbara Hulanicki dengan gaya street wear remaja London. Dari Amerika ada, James Galanos, dengan baju fitted dan Rudi Gernreich dengan baju-naju unisex. Di Paris dikenal Yves Saint Laurent dengan gaya Tailoring
15
bagi para wanita. Pierre Gardin dengan baju spacenya dan Emanuel Ungaro dengan fashion couturenya.6 Berkembangnya zaman sangat mempengaruhi dunia fashion yang juga ikut berkembang, dan tidak menutupi kemungkinan fashion terdahulu dirasakan/diulang kembali. Di Indonesia, memasuki era ’60-’70-an dirasa sangat kental dengan dimensi politis di berbagai aspek kehidupan masyarakat, dunia fashion juga terkena imbasnya. Pada akhir tahun 1960-an sangat terasa sekali arus kebudayaan barat memasuki perkembangan fashion Indonesia, dan pada saat itulah industry fashion mulai tumbuh dengan gaya kebudayaan barat. Seperti yang pernah terjadi pada tahun 1970-an, trend fashion pada saat itu adalah celana dengan potongan bootcutyang hamper dipakai oleh setiap anak muda pada masa itu. Sedangkan pada tahun 1980-an sudah mulai masuk baju-baju wanita dengan model bahu tinggi tegap yang diakibatkan oleh tempelan busa yang tebal, rambut keriting mengembang, dan lagi-lagi trend tersebut, dianut oleh para wanita yang mengikuti perkembangan fashion pada masa itu. Kemudian pada tahun 1990, dimulai musim pakaian kerja maskulin dengan blazer hitam kaku, celana hitam, hem putih, dan tentunya sepatu hitam. Seiring dengan berjalannya waktu, memasuki tahun 2000 trend fashion lebih mentolelir pada trend selera pribadi. Saat ini setiap orang memiliki kebebasan dalam mengapresiasikan diri nya sesuka hati, tidak perlu mengikuti trend yang populer hanya untuk mencapai mendapatkan pandangan lebih semata, karena pada saat ini setiap orang diberi kebebasan dalam genre fashion apa yang akan dipilih sebagai gaya hidup. Berbagai aliran fashion perlahan mulai muncul seperti, Harajuku, Bohemian,
6
http://lintas-tulisan.blogspot.com/2013/03/sejarah-fashion.html
16
Gothic, Maskulin, Feminim, dan sebagainya tergantung dari apa, para individualisme menilai melalui tingkat kesukaannya.
2.4 Komunikasi visual Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif. Berikut istilah-istilah yang berhubungan dengan visual : 1.
Visual Language, yakni ilmu yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi ,
yakni kegiatan menerjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk visual. 2.
Visualiser, yaitu orang yang pekerjaannya menangani masalah visual atau
mewujudkan suatu ide ke dalam bentuk visual dalam suatu proyek desain. 3.
Visual effect membuat efek-efek tipuan seolah-olah terjadi suatu keadaan atau
kejadian yang sulit dilakukan manusia. 4.
Visual information, adalah informasi melalui penglihatan, misalnya lambaian
tangan, senyuman, baju baru, mobil baru dan lain-lain. 5.
Visual Litterary, yaitu kumpulan atau daftar karya visual7.
2.4.1 Prinsip Desain Komunikasi Visual Elemen-elemen dasar desain tidak dapat berdiri sendiri, sebagian tujuan dari fungsi maupun estetika, karena semuanya merupakan pertalian yang saling
7
Adi Kusrianto, “Pengantar Desain komunikasi Visual”, ANDI Yogyakarta, hal 10.
17
berhubungan agar dapat memberikan kenyamanan dan juga mempunyai jiwa sebagai wujud kedalaman estetika suatu desain. Prinsip-prinsip desain terdiri dari proporsi, keseimbangan kontras, irama dan kesatuan. 1.
Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara unsur-unsur suatu materi yang satu dengan yang lainnya yang saling berhubungan dengan ukuran dan bentuk suatu bidang yang akan ditata. Sebuah proporsi dapat berhubungan dengan sebuah bidang. Pembuatan proporsi yang baik adalah suatu bentuk upaya untuk mencari perbandingan. 2.
Keseimbangan
Keseimbangan atau biasa disebut balance adalah suatu kesan yang serasi dan mantap dari unsur-unsur yang di desain secara tepat. 3.
Kontras
Kontras adalah penentu suatu desain yang menonjolkan prioritasnya. Kontras dapat dilakukan dengan merubah ukuran, bentuk, arah, warna dan nada. Untuk menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada, dapat menonjolkan kekontrasan dari perbedaanperbedaan tersebut. 4.
Irama
Irama adalah pengulangan dari suatu unsur-unsur yang ditampilkan agar desain mempunyai nilai yang hakiki dari suatu peraturan unsur tapi harus mempunyai irama yang baik.
18
5.
Kesatuan
Kesatuan merupakan pengelompokan antara unsur-unsur desain dalam suatu ruang dengan membentuk suatu kesatuan8.
2.5 Komponen Desain Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika, akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif “menarik” atau “indah” bias dinilai dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Desain bias menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur / komponen dalam desain grafis, antara lain : 1. Garis 2. Bentuk (shape) 3. Warna 4. Ilustrasi / gambar 5. Huruf / Tipografi 6. Ruang (space)
2.5.1 Garis (line) Garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Garis di software grafis computer sering disebut Outline (Coreldraw), Contour atau Stroke (Adobe Photoshop). Setiap garis memiliki karakter dan suasana yang berbeda.
8
Hendi Hendratman St, Tips n Trix Computer Graphics Design. Informatika Bandung, hal 29.
19
Setiap garis menimbulkan kesan psikologis / persepsi tersendiri. Misal garis yang membentuk huruf “S”, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan dengan garis yang membentuk huruf “Z”, terkesan tegas dan kaku.
2.5.2 Bentuk (Shape) Bentuk dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk ada yang berbentuk dua dimensi (dwimatra) dan tiga dimensi (trimatra). Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Setiap bentuk mempunyai arti tersendiri, tergantung budaya, geografis dan lain-lain. Contoh : segitiga bias melambangkan symbol trinitas (ayah, ibu, anak), tapi di Mesir segitiga melambangkan feminimitas (kewanitaan). 1. Bentuk 2 dimensi (dwimatra)
Kotak
Lingkaran
Segitiga
2. Bentuk 3 dimensi (trimatra)
Kubus
Lingkaran
Tabung
Gambar 2.6 Bentuk dimensi
20
2.5.3 Warna Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi social pengamatnya. Warna adalah faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual. Warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, suasana bagi yang melihatnya. Warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan repons dari orang. Warna merupakan hal yang paling utama dilihat oleh seseorang dari latar belakang pengamatannya, seperti warna putih dalam kebudayaan barat memberi kesan yang suci dan juga dingin. Sedangkan di negara Timur warna putih identic dengan warna kesedihan. Ilmu tentang pembelajaran warna disebut Chromatics.9 Menurut Leatrice Eismen dalam buku “Pantone Guide to Communication with Color” (Obiografis Press, 2000), warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian proses pelengkapan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dari konsep pemikiran yang abstrak. Warna mengekspresikan fantasi, mengingatkan kembali waktu, tempat dan memproduksi suatu keindahan / reaksi secara emosional10. Warna terbagi menjadi 5 tingkatan, yaitu : 1. Warna Primer : Warna cahaya, warna asli 2. Warna Sekunder : Campuran aktif dari tiga warna primer 3. Warna Tertier : Campuran antar warna sekunder 4. Warna Additive : Warna yang berasal dari penjumlahan spectrum cahaya 5. Warna Substractive : Berasal dari penjumlahan pigmen warna 9
Eko Nugroho, Pengenalan Teori Warna (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2008), hal. 1
10
Leatrice Eismen, Pantone Guide to Communication with Color, Ohiografix Press, 2000
21
2.5.3.1 Asosiasi Warna Bervariasi Konotasi warna merupakan spesifikasi produk dan spesifikasi kategori, dengan menuntut pemahaman mengenai asosiasi warna adalah faktor penting dalam proses desain. a. Warna Merah melambangkan sebuah warna yang hangat dalam spectrum warna, diasosiasikan dengan matahari, panas, menggambarkan cinta, api, nafsu, agresif, sifat implusif, mendebarkan, berani, dan kuat. b. Warna Hijau melambangkan warna yang membumi, damai, hidup muda, segar, dan organic. c. Warna Ungu melambangkan rasa kepuasan, kebangsawann, kemewahan, kemakmuran, kebijaksanaan, spiritual, sensual, misteri, nafsu, dan keberanian ( seperti pada istilah purple heart). d. Warna Oranye hampir sama dengan warna merah, sering diasosiasikan dengan kehangatan sinar matahari, energy, suka cita, antusiasme, pertualangan, ceria, dan kepuasan. e. Warna
Kuning
melambangkan
kehidupan,
matahari,
kehangatan,
idealisme, energy, dan sportif. f. Warna Biru melambangkan otoritas, harga diri, kesetiaan, kebenaran, dan kebijaksanaan tetapi juga dapat melambangkan rasa depresi, kesedihan dan kesepian. g. Warna Hitam melambangkan keras kepala, dapat diandalkan, konstan, dan kebijaksanaan, serta mengesankan kekuatan.
22
h. Warna Putih mengkomunikasikan kemurnian, kesegaran kesucian kebersihan, ke efektifan, kebenaran, dan kontemporer.11
2.5.4 Tekstur Tekstur adalah sifat dan kualitas fisik dari permukaan suatu bahan, seperti kasar, mengkilap, pudar, atau kusam, yang dapat diaplikasikan secara kontras, serasi atau berupa pengulangan-pengulangan untuk suatu dsain. Pada umumnya tekstur berkaitan dengan indra peraba, tetapi juga dengan indra penglihatan. Dalam penggunaan tekstur disusun secara serasi atau kontras, tetapi secara kontras hasilnya lebih menarik daipada kombinasi dengan tekstur yang serupa.12
2.5.5 Ilustrasi / Gambar Menurut Michael Bernie (1997:116), secara umum ilustrasi membantu sebuah iklan karena mempunyai daya angkat dan sebuah dimensi tambahan. Ilustrasi digunakan dengan alasan untuk mempertunjukan produk, memberi suasana, membuat orang berminat kepada suatu iklan dan membuat mereka membacanya serta membagi teks. Ilustrasi sebagai gambaran sebuah pesan yang tak terbaca, namun bisa mengurai cerita, berupa gambar dan tulisan yaitu bentuk grafis dan informasi yang memikat. Dengan ilustrasi maka penyampaian sebuah pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.13
11
Klimchuck, Marianne Rosner dan Sanda, A. Krasovec. Ibid, hal 107-112
12
Artini Kusmiati. 1998. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta:Penerbit Djambatan, 1999 hal.8
13
Ibid., hal.44
23
2.5.5.1 Mode Desain Visual a. Manual / Hand Drawing / Gambar Tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas, cat, spidol, dan lain-lain. Cocok untuk membuat konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain-lain. b. Computerized / Menggunakan Computer Terdapat dua jenis format, gambar secara vektor (coreldraw) atau bitmap (Adobe Photoshop). Format vektor yang terdiri dari kordinatkordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art. Format bitmap terdiri dari pixel-pixel, cocok untuk foto14.
2.5.6 Huruf / Tipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. Huruf atau biasa dikenal dengan istilah “Font” atau “Typeface” adalah salah satu elemen penting dalam ilmu desain karena sebuah huruf merupakan bentuk yang
14
Hendi Hendratman St, Tips n Trix Computer Graphics Design. Informatika Bandung, hal 22
24
universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa. Selain gambar, huuf adalah cara manusia berkomunikasi secara visual.15 Saat ini tipografi mengalami perkembangan dan fase penciptaan
dengan
tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya16. Pemahaman dasar mengenai kategoi tipe huruf dan atribut desain dapat memfasilitasi proses seleksi. Huruf Old Style meliputi Times New Rman, Bembo, Palatino, Goudy, New Baskerville, Garamond, dan Janson. Huruf tersebut: a. Mewakili tulisan tangan remi; b. Mempunyai kontras yang rendah (goresan tebal dan tipis tidak terlalu berbeda satu sma lain); c. Mempunyai penampilan yang rapih; d. Mempunyai serif pada huruf kecil yang miring e. Mempuyai serif yang diberi tanda kurung; f. Mempunyai goresan utama yang melengkung, tidak tajam; g. Pilihan yang tepat untuk badan teks yang panjang. Huruf Modern/Serif meliputi Bodoi, Times, Fenice, dan Madrone. Huruf ini mempunyai: a. Kontras tebal dan tipis yang sangat berbeda; b. Bagian tipis huruf sebagai penekanan vertical; 15
Bharata Addy sukma & Dendy triandi. Memahami Teori & Praktek Iklan Media Linin Bawah (Jakarta: Gramedia, 2010) hal 21. 16
http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi#Sejarah_Tipografi,11 februari 2009
25
c. Serif yang horizontal, tidak diberi tanda kurung, daan titikk temu goresan mempunyai sudut yang tajam. Huruf Slab/Egyptian/Square Serif meliputi Clarendon, New Century Schoolbook, Memphis, Rockwell, dan Aahen. Huruf ini meliputi: a. Sedikit kekontrasn atau tidak da kontras antara goresan tebal dan tipis; b. Garis vertical yang diberi tekanan; c. Serif yang meliputi garis horizontal yang tebal. Huruf San Serif meliputi Avant Garde, Gill Sans, Franklin Gothic, Frutiger, Helvetica, dan Futura. Huruf tersebut a. Tana Seif; b. Ketinggian –X cukup tinggi (ketinggian huruf kecil); c. Tidak ada kontras atau penekanan vertical; d. Tidak ada perbedaan dalam bobot goresan baik vertical maupun horizontal. Huruf Script meliputi Zapt Chancery dan Edwardian Decorative. Huruf ini: a. Mewakili tulisan tangan atau kaligrafi; b. Mempunyai huruf besar awal yang besar; Huruf Decorative a. Memiliki estetika dekoratif; b. Tidak didesain untuk mudah dibaca.17
17
Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec. Ibid., hal 87-89.
26
2.5.6.1 Prinsip Tipografi Dalam Desain Clothing Penerapan Tipografi dalam sebuah desain visual pada clothing sebagian besar diterapkan dengan gaya bebas, tergantung dari konsep masingmasing individu perusahaan tersebut. Akan tetapi dari banyak clothing yang ada didalam dunia fashion juga menerapkan beberapa prinsip dalam penggunaan tipografi pada desain kaos. Penggunaan tipografi dapat menjadi sebuah alat bantu dalam mengkomunikasikan bentuk visual yang terdapat pada kaos. Penggunaan tipografi untuk media kaos harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Karakter font yang digunakan hauslah bersifat komunikatif yang dapat menyampaikan sebuah pesan. b. Ketepatan dalam pemilihan font sesuai desain konsep. c. Dapat membeikan sebuah ciri khas sebagai identitas kepada masyarakat. 2.5.6.2 Jenis Huruf Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi : a.
Serif
Dengan ciri memiliki sirip / kaki / serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. Times New Roman ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
27
b.
Dekoratif
Merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif, mewah, bebas, anggun, tradisional dan ornamental. Old English Text MT ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 123456789
2.5.7 Sablon Sablon merupakan proses percetakan kedalam media apapun dengan berbahan dasar tinta, baik yang berupa media berbahan dasar kain (berbagai jenis macam kain), berbagai jenis yang berbahan dasar kertas, serta berbagai bidang yang dapat diaplikasikan dengan menggunakan screen/film.18
2.5.7.1 Jenis – jenis sablon a. Regular Print Regular print biasa disebut sebagai Rubber Print (sablon pasta), adalah jenis sablon yang paling sering ditemui di pasaran karena sangat cocok, hampir di semua jenis bahan kain. Bahan cotton, bahan woven, bahan canvas, bahan fleece, bahan denim, bahan spandex merupakan jenis bahan dasar kain yang dapat diaplikasikan oleh tinta
18
Rinto Agustian. Peluang Usaha Distro Meraih Laba di Usia Muda. (Yogyakarta: Pustaka Baru Press 2010) hal.148
28
rubber. Sifat dari sablon ini adalah elastis yang bisa mengikuti kelenturan bahan tersebut. b. Pigment Print Pigment Print merupakan jenis tinta sablon yang berbasis air yang terkadang juga disebut sebagai Cat Air (Waterbase), bahkan terkadang disebut sebagai Fancy Print. Pigment Print umumnya digunakan pada bahan dasar putih, atau pada bahan dasar yang umumnya berwarna cerah, karena sifatnya menyerap kedalam kain dan sangat tidak disarankan untuk di aplikasikan kedalam media yang berwarna gelap. c. Photo Print Photo Print adalah jenis sablon yang dapat menghasilkan sebuah efek yang hampir sama seperti gambar aslinya. Jenis sablon ini sebagian besar digunakan untuk gambar-gambar yang pada dasarnya berupa bitmap, dan menginginkan hasil sablon sama seperti gambar tersebut. d. Semi Rubber Print Teknik sablon Semi Rubber Print merupakan perpaduan antara Rubber Print dengan Pigment Print yang digunakan pada bahan yang berwarna dasar medium atau bahkan berwarna dasar gelap. Keunggulan dari teknik ini adalah hasil yang didapatkan bisa lebih halus dan tidak setebal Rubber Print dan dapat menutupi warna bahan dasar. Kelemahan yang terdapat pada teknik ini adalah tidak dapat menutupi serat bahan.
29
e. Super White Super White adalah jenis sablon plastisol waterbase yang berbasis air dalam menerapkannya. Super White banyak dipilih karena teknik sablon ini memiliki karakter yang halus dan lembut handfeelnya dan mampu menutupi warna berbahan dasar gelap. Keunikan dari sablon ini adalah hasil yang merata disemua bagian sablon dan dapat menyatu dengan bahan. f. Multilayer Print Multilayer Print diartikan sebagai lapisan yang berlapis-lapis dikarenakan teknik pengerjaan sablon ini membutuhkan cetakan berlapis-lapis. Oleh karena itu teknik sanlon ini dapat disebut juga dengan Hi-Density. g. Flock Print Flock Print adalah jenis sablon yang memakai efek khusus, yakni bulu-bulu halus diatas sablon tersebut seperti bludru. h. Foil Print Foil Print adalah jenis sablon yang menggunakan kertas logam dengan menghasilkan efek “shining” hingga mendapatkan hasil akhir yang terlihat elegan.19 i. Puff Print Puff Print adalah jenis sablon yang apabila diaplikasikan kedalam media kaos akan menjadi timbul. Kelemahan dari sablon ini tidak bisa menyatu pada kaos.
19
Rinto Agustian. Ibid., hal.148-156
30
j. Pearl Perfect Pearl Perfect adalah jenis sablon yang memiliki keunggulan mengkilap seperti lapisa mutiara. Warna yang dihasilkan adalah warna-warna metalik. k. Rubber Gold Rubber Gold/Silver masih termasuk dalam golongan Rubber Print hanya saja perbedaan paling mendasar adalah lapisan paling atasnya yang berwana Gold, Silver atau Bronze. l. Glitter Print Glitter Print merupakan jenis sablon yang terdapat butiranbutiran dengan menimbulkan efek shiny. m. Transfer Print Transfer Print merupakan jenis sablon yang menggunakan teknik pada media lain yang kemudian di transfer ke bahan yang diinginkan. n. Sablon Sublimasi Sablon Sublimasi memiliki cara yang hamper sama dengan sistem transfer print akan tetapi pada bagian terakhir proses ini adalah dengan menggunakan headpress. o. Garment Print Pada dasarnya teknik sablon ini adalah sablon yang dilakukan diatas 2 bidang/area dengan berbagai kombinasi dari teknik sablon dasar.20
20
Muhammad Guntur Nusantara. Panduan Praktis Cetak Sablon. (Jakarta: Kawan Pustaka 2007)