BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Manajemen Keuangan
Menurut Keown (2002,p2) manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kekayaan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusan harus difokuskan pada penciptaan kekayaan. Dalam arti kata dalam manajemen keuangan perusahaan akan berhadapan dengan pengambilan keputusan keuangan seperti ketika mengeluarkan produk baru, kapan melakukan investasi dalam aset baru, dan kapan mengeluarkan dan membeli saham atau obligasi. Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah memaksimalisasi kekayaan pemegang saham yaitu dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan. Hubungannya terlihat dari penjelasan berikut ini, jika terjadi kebijakan investasi ataupun dividen yang buruk akan mengakibatkan para investor bereaksi dan membuat harga saham menjadi turun. Sebaliknya, para investor bereaksi terhadap kebijakan perusahaan yang dianggap baik dengan membuat harga saham mengalami kenaikkan.
6
7
2.1.1. Laporan Keuangan
Menurut Niswonger (1999, p18), setelah transaksi dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian disebut laporan keuangan. Laporan keuangan yang utama bagi perusahaan perorangan adalah laporan laba-rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, dan laporan arus kas. Urut-urutan penyusunan dan sifat data yang terdapat dalam laporanlaporan tersebut adalah sebagai berikut: a. Laporan laba rugi; yaitu suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. b. Laporan ekuitas pemilik; yaitu suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. c. Neraca; suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. d. Laporan arus kas; suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Menurut Niswonger (2005, p324) laporan keuangan dibuat antara lain
untuk
dapat
memberikan
informasi
penting
dalam
menginterprestasikan laporan keuangan dan menilai masa depan perusahaan (Management Discussion and Analysis-MDA). Selain itu berdasarkan
Generally
Accepted
Accounting
Principles,
setiap
8 perusahaan harus membuat laporan keuangan guna untuk pemberitahuan informasi keadaan internal perusahaan kepada para shareholders maupun stakeholders. Dimana laporan keuangan tersebut terlebih dahulu harus diperiksa oleh independent auditor yang ditunjuk oleh perusahaan (eksternal auditor).
2.1.2. Earning per Share (EPS)
Menurut Ciaran Walsh (2002, p344), Earning per Share (EPS) atau laba per saham adalah laba yang terdapat di dalam laporan laba-rugi (earning after tax) dibagi dengan jumlah saham biasa yang beredar. Menurut Waaren Reeve Fees (2005, p318) Earning per Share (EPS) merupakan salah satu ukuran profitabilitas yang sering kali dikutip dari laporan keuangan. Nilai EPS umumnya diikutsertakan dalam laporan laba rugi pada laporan tahunan perusahaan. Jika suatu perusahaan hanya menerbitkan satu jenis saham, maka laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan saham yang beredar. Jika saham yang beredar adalah saham preferen dan saham biasa, maka pertama kali laba bersih dikurangkan dengan jumlah dividen saham preferen. Menurut Michael L. Werner & Kumen H. Jones (2004, p468) alasan dividen preferen dikeluarkan dari perhitungan Earning per Share karena ada pembagian dari laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham preferen tetapi tidak dibagikan kepada pemegang saham biasa, oleh
9 karena itu dalam perhitungan EPS hanya memperhitungkan untuk pemegang saham biasa. Dalam perhitungan yang ortodoks, digunakan ratarata dari jumlah saham biasa yang beredar. Rumus yang digunakan adalah : Earning After Tax- Dividen Saham Preferen Jumlah Saham
................. (2.1)
Dengan menggunakan rumus 2.1 manfaat yang diperoleh adalah untuk menilai profitabilitas investasi oleh pemegang saham. Pertumbuhan EPS memberikan informasi lebih banyak tentang perkembangan suatu perusahaan, bukan pertumbuhan laba absolute. Jika persentase peningkatan laba lebih kecil daripada persentasi peningkatan jumlah saham, maka laba per saham akan turun, walaupun perusahaan memiliki laba yang lebih tinggi.
2.1.3. Price to Earning Ratio (PER)
Menurut Ciaran Walsh (2002, p349), Price to Earning Ratio (PER) atau rasio harga terhadap laba adalah parameter yang sering digunakan untuk nilai saham, yaitu nilai yang dihasilkan dengan membagi harga saham berjalan dengan laba per saham. Angka laba
10 terkini atau laba prospektif untuk tahun depan bisa digunakan dalam perhitungan ini. Rumus yang digunakan adalah :
Harga Saham Earning per Share (EPS)
…………………… (2.2)
Keunggulan dari nilai PER yang tinggi cukup banyak. Kekayaan para pemilik perusahaan dapat meningkat dalam proporsi yang sesuai, dan dana segar juga dapat diperoleh dengan harga yang menguntungkan.
2.2. Economic Value Added (EVA) Dikembangkan secara komersial pada 1982 oleh Joel Stern dan G. Bennet Stewart III, EVA yang berakar dari teori ekonomi klasik telah diperkaya oleh para ekonom Amerika, terutama Irving Fisher (tahun 1930an), pemenang nobel Franco Modigliani dan Merron Miller (akhir 1950-an sampai awal 1960-an)
2.2.1. Pengertian EVA Pengertian EVA (www.eva.com) yaitu “Economic value added is the financial performance measure that comes closer than any other to capturing the true economic profit of an enterprise. EVA also is the performance measure most directly linked to the creation of shareholder
11 wealth over time”. Jadi menurut Stern Steward& Co EVA merupakan ukuran yang secara akurat mampu mengukur penciptaan nilai bagi kekayaan pemegang saham. Pada tesisnya, Diepenhorst (2003, p23) menyimpulkan : “EVA merupakan suatu metode pengukuran kinerja keuangan perusahaan berbasis residual income, yang membandingkan antara tingkat pengembalian modal dengan biaya modal perusahaan, sehingga dapat menggambarkan bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap kekayaan pemegang saham. Jika EVA positif, dapat dikatakan bahwa kekayaan pemegang saham telah mengalami peningkatkan. Dan sebaliknya, jika EVA sebuah perusahaan negatif, dapat dikatakan bahwa kekayaan para pemegang saham perusahaan tersebut telah terdepresiasi.” Berdasarkan definisi-definisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa EVA merupakan metode yang dapat mengukur apakah perusahaan memberikan penambahan nilai bagi pemegang saham sebuah perusahaan atau mengurangi nilai terhadap pemegang saham sebuah perusahaan.
2.2.2. Manfaat EVA
Berdasarkan konsep EVA, nilai pasar merupakan nilai bukunya plus nilai sekarang (present value) dari nilai EVA secara masa depan. Present value nilai EVA secara
eriodic di
eriodic di masa depan
dikenal dengan Market Value Added (MVA). Dengan meningkatnya EVA
12 dari tahun ke tahun, berarti suatu perusahaan telah meningkatkan MVA, atau dengan kata lain perusahaan telah meningkatkan nilai pasar perusahaan terhadap nilai bukunya. Dengan Metode EVA perusahaan juga dapat menghindari Agency Problem. Agency problem menyebabkan terjadinya penggelembungan
laba usaha, EPS dan ROE, contohnya
adalah Worldcom dan Enron. Dari EVA, bukan hanya tergambarkan kinerja manajemen dalam suatu periode tapi juga kinerja karyawannya. Para karyawan harus memonitor kenaikan net operating profit after tax (NOPAT), belanja modal untuk projek maupun intangible investment. Kinerja para karyawan
maupun
kompensasinya.
manajemen
Kalau
itu
karyawan
kemudian dan
dikaitkan
manajemen
dengan
mendapatkan
kompensasi yang bagus, sehingga bisa bekerja dengan bagus, akan memunculkan kinerja perusahaan yang bagus pula. Perusahaan yang berkinerja bagus tentu akan menarik banyak investor.
2.2.3. Metode Perhitungan EVA
Untuk mendapatkan angka EVA dilakukan dengan dua cara. Pertama, menghitung EVA berdasarkan rumus : EVA = Net Operating After Tax – Capital Charges (2.3)
13
Lalu menghitung spread EVA :
Spread EVA = Return on Net asset – Weighted average cost of capital X invested capital (2.4) NOPAT merupakan hasil penjumlahan dari laba usaha, penghasilan bunga, beban/penghasilan pajak penghasilan, tax shield atas beban bunga, bagian laba/rugi bersih anak perusahaan, laba/rugi kurs, dan laba/rugi lain. Penghitungan
NOPAT
tidak
mengikutsertakan
faktor-faktor
non
operasional dan laba/rugi luar biasa, seperti laba atau kerugian dari penghentian usaha. Capital Charge diperoleh dari hasil perkalian WACC dengan invested capital. WACC merupakan tingkat return minimum yang harus dicapai perusahaan untuk memenuhi harapan kreditor ataupun pemegang saham. Untuk menentukan WACC, dilakukan pembobotan karena setiap bentuk pembiayaan mengandung resiko berbeda. Secara sederhana dirumuskan : WACC = portion of debt X cost of debt X ( 1 – T ), ditambah portion of equity X cost of equity.
2.3
Macam – macam Pasar Keuangan
14 Menurut Sunariyah (2003, p10), pasar keuangan merupakan titik pertemuan antara penawaran dan permintaan aktiva keuangan (financial assets). Berdasarkan klasifikasi periode waktu jatuh tempo, pasar keuangan dibagi dua menjadi pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market). Pasar uang adalah titik pertemuan antara permintaan jangka pendek dengan penawaran dana jangka pendek (kurang dari 1 tahun). Sedangkan pasar modal dirancang untuk investasi jangka panjang, dengan penggunanya adalah individu, pemerintah, organisasi dan perusahaan. Perbedaan dan persamaan kedua pasar tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar Uang
Pasar Modal
Jangka Waktu
Jangka waktu dibawah 1 tahun
Jangka waktu di atas 1 tahun
Tingkat Bunga
Relatif tinggi
Relatif rendah
Pihak yang
Individu, bank komersial dan
terlibat
institusi keuangan
Pengawasan Transaksi Sirkulasi Dana
Oleh
pemerintah
Investor, baik secara individu, maupun
institusi,
penjamin
emisi, pemerintah dan emiten. dan
bank Oleh pemerintah melalui badan
sentral secara langsung
yang berwenang
Transaksi aktiva keuangan
Transaksi aktiva keuangan
Merupakan transaksi kredit dari Merupakan transaksi kredit dari keuangan
keuangan
Pertemuan antara pihak yang Pertemuan antara pihak yang Pelaku Pasar
memerlukan dana dan pihak memerlukan dana dan pihak yang kelebihan dana
Tingkat Risiko
yang kelebihan dana
Relatif tinggi, kompensasinya Relatif rendah
15 bunga pasar uang juga relative tinggi
2.3.1 Risiko Dalam Pasar Keuangan
Dalam suatu perekonomian ada unsur-unsur ketidakpastian di masa yang akan datang, mengingat sistem perekonomian tidak akan bisa berjalan dengan sendirinya tanpa berinteraksi dengan sistem lainnya, seperti sistem politik dan sistem sosial. Berbagai keadaan sistem perekonomian dapat menciptakan risiko keuangan. Risiko – risiko keuangan tersebut akan dijelaskan secara singkat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.2 Tipe Risiko Dalam Pasar Keuangan Tipe Risiko Risiko Pasar Risiko Kejahatan
Definisi Risiko bahwa harga sekuritas turun, konsekuensinya adalah capital loss, kadang kadang disebut tingkat bunga. Risiko kemungkinan peminjam tidak menepati janji baik sebagian atau seluruhnya Risiko bahwa peningkatan harga barang atau jasa akan
Risiko Inflasi
menurunkan nilai mata uang, mengakibatkan penurunan nilai suatu sekuritas.
Risiko Mata Uang Risiko Politik
Risiko
perubahan
nilai
mata
uang
suatu
negara
dibandingkan dengan mata uang negara lain. Risiko bahwa perubahan peraturan pemerintah akan menurunkan hasil investasi suatu ekonomi.
16
2.4
Investasi dan Pasar Modal
Menurut Sunariyah (2003, p4) investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yg dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Abdul Halim (2005, p4), investasi terbagi 2 yaitu investasi pada aset finansial (financial assets) dan aset riil (real assets). Investasi pada asset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito dan surat berharga pasar uang. Sedangkan investasi aset riil dapat berbentuk pendirian pabrik, properti dan pembukaan perkebunan. Menurut Sunariyah (2003, p4) pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, beserta keseluruhan surat - surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan sahamsaham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek .
2.4.1 Manfaat Pasar Modal
17 Menurut Sunariyah (2003, p7), beberapa peranan pasar modal bagi para pelaku pasar di suatu negara dapat dilihat dari 5 segi berikut ini : •
Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-belikan.
•
Pasar modal memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk menentukan hasil (return) yang diharapkan.
•
Pasar modal memberikan kesempatan kepada para investor untuk menjual kembali saham yang dimiliki atau surat berharga lainnya.
•
Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.
•
Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Sedangkan manfaat pasar modal dalam suatu perekonomian negara
adalah sebagai berikut : Fungsi Tabungan (Savings Function) Dengan adanya investasi dari para investor, surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat digunakan untuk memperbanyak jasa dan produk-produk di suatu perekonomian. Fungsi Kekayaan (Wealth Function) Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat dipergunakan kembali. Fungsi Likuiditas (Liquidity Function)
18 Kekayaan yang dihimpun dalam surat surat berharga bisa dilikuidasi melalui pasar modal dengan risiko yang sangat minimal dibandingkan dengan aktiva lain. Fungsi Pinjaman (Credit Function) Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan sumber pembiayaan pembangunan dengan pinjaman yang dihimpun dari masyarakat.
2.4.2 Instrumen Pasar Modal
Menurut Sunariyah (2003, p31), instrumen pasar modal di Indonesia terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu : o Saham Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. o Obligasi Obligasi merupakan surat pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat. Jangka waktu obliasi telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang pembayarannya telah ditetapkan saat perjanjian. o Derivatif dari Efek
19 •
Right /Klaim, yaitu hak yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain.
•
Waran, adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk 6 bulan atau lebih.
•
Obligasi konvertibel, yaitu obligasi yang setelah jangka waktu tertentu, selama masa waktu tertentu pula dengan perbandingan dan atau harga tertentu, dapat ditukarkan menjadisaham dari perusahaan emiten.
•
Saham Dividen, adalah saham yang diberikan kepada pemegang saham karena perusahaan tidak dapat membagikan dividen tunai.
•
Saham Bonus, dibagikan kepada pemegang saham lama, untuk memperkecil harga saham yang bersangkutan.
•
Sertifikat/ADR/CDR, American Depository Receipts (ADR) atau Continental Depository Receipts adalah suatu tanda terima yang memberikan bukti bahwa saham perusahaan asing, disimpan sebagai titipan atau berada dibawah penguasaan suatu Bank Amerika, yang dipergunakan untuk mempermudah transaksi dan mempercepat pengalihan penerimaan manfaat dari suatu efek asing di Amerika.
•
Sertifikat dana, yaitu efek yang diterbitkan oleh PT Danareksa.
2.4.3 Perusahaan Go Public
20 Menurut Sunariyah (2003, p20) go public adalah peristiwa penawaran saham yang dilakukan oleh perusahaan (emiten) kepada masyarakat (investor) untuk pertama kalinya. Yang ditawarkan dalam proses go public ini adalah saham (tidak termasuk obligasi). Dengan adanya perusahaan menjadi perusahaan publik (terbuka), manajemen perusahaan dituntut adanya keterbukaan dan segala informasi harus diumumkan kepada publik. Beberapa alasan perusahaan untuk go public adalah : Meningkatkan modal dasar perusahaan Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi usaha Mempermudah usaha pembelian perusahaan lainnya (ekspansi) Nilai perusahaan (dicerminkan oleh kekuatan tawar menawar saham) Sedangkan konsekuensi perusahaan go public adalah sebagai berikut : Keharusan untuk keterbukaan (Full Disclosure) Keharusan untuk mengikuti peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan. Gaya manajemen berubah dari informal ke formal Kewajiban membayar dividen Senantiasa perusahaan.
2.5 Saham
berusaha
untuk
meningkatkan
tingkat
pertumbuhan
21 Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Menurut Sawidji Widoatmodjo (2005, p54), selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapapun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham. Badan hukum perusahaan publik berbentuk PT artinya setiap pesero mempunyai hak dan kewajiban terbatas pada setiap lembar sero yang dikuasai. Seberapa besar hak dan tanggung jawab para pesero diwujudkan dalam jumlah rupiah yang dinyatakan dalam lembar saham. Di dalam saham juga dikenal istilah stock splits (pemecahan saham), yaitu pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per lembarnya secara proporsional (Abdul Halim, 2005, p97). Tujuan dilakukannya stock splits adalah untuk menjaga harga pasar saham agar tidak terlalu tinggi, sehingga sahamnya lebih memasyarakat dan lebih banyak diperdagangkan.
2.5.1 Jenis – Jenis Saham
Menurut Sunariyah (2003, p110), ada dua macam bentuk saham, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferensi (preferred stock). A. Saham Biasa (Common Stock)
22 Saham biasa adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
B. Saham Preferensi (Preferred Stock) Saham preferensi adalah jenis saham sebagai alternatif dari saham biasa. Disebut preferensi karena pemegang saham preferensi mempunyai hak keistimewaan di atas pemegang saham biasa. Keistimewaan tersebut adalah kesepakatan antara investor dengan emiten.
2.5.2 Sertifikat Saham
Setiap pemegang saham mendapatkan sertifikat sebagai tanda pemilikan pada perusahaan. Untuk Indonesia, setiap pemegang saham perusahaan yang telah go public dan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek (emiten) diatur oleh Undang-undang Perseroan Terbatas, UndangUndang Pasar Modal beserta pelaksanaannya. Nilai sertifikat dapat dibagi menjadi : 1. Nilai Nominal (Par Value), adalah harga saham pertama yang tercantum pada sertifikat badan usaha. 2. Nilai Buku (Book Value), adalah jumlah laba ditahan, par value saham dan modal selain par value. 3. Nilai Dasar (Base Price), adalah harga perdana saham tersebut.
23 4. Nilai Pasar (Market Price), harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek.
2.5.3 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Menurut Abdul Halim (2005, p12) IHSG merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang berpengaruh terutama tentang kejadian ekonomi. Ada 6 macam indeks harga saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), yaitu : 1. Indeks Harga Saham Individual (IHSI) IHSI menggunakan saham masing-masing perusahaan. 2. Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS) IHSS menggunakan saham masing-masing sektor usaha. 3. Indeks LQ 45 (ILQ45) Indeks ini menggunakan saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap 6 bulan sekali. 4. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) IHSG menggunakan seluruh saham yang tercatat di bursa. 5. Indeks Syariah atau Jakarta Islamic Center (JII) JII menggunakan saham perusahaan yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat islam.
24 6. Indeks Papan Utama atau Main Board Index (MBI) dan Indeks Papan Pengembangan atau Development Board Index (DBI) MBI dibentuk dengan menggunakan saham – saham yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu seperti : Perusahaan telah melakukan kegiatan operasional utama selama 36 tahun. Laporan Keuangan Auditan perusahaan memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Berdasarkan Laporan Auditan terakhir, perusahaan memiliki aktiva bersih berwujud minimal Rp. 100 miliar. Sedangkan DBI dibentuk berdasarkan saham perusahaan yang tidak memenuhi seluruh kriteria di atas.
2.6. Statistika Dalam Penelitian 2.6.1. Pengertian Penelitian, Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2001, p1) penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
25 mengamati dan mengetahui cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkahlangkah tertentu yang bersifat logis. Menurut Sugiyono (1997, p59), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya,” sedangkan “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Peranan statistik dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi. Dengan demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih dapat dipertanggung jawabkan. 2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. 3. Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif. Teknik-teknik penyajian data ini antara lain : tabel, grafik, diagram lingkaran, dan pictogram. 4. Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Dalam hal ini statistik yang digunakan antara lain : korelasi, regresi, F-test, dan lain-lain.
2.6.2 Macam-macam Data Penelitian
26
Menurut Sugiyono (2001,p3) macam data ada dua yaitu data kualitatif dan kuantitatif. 1. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. 2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Scoring : baik sekali=4, baik=3, kurang baik=2, dan tidak baik=1). Data kuantitatif dibagi menjadi dua yaitu : 1.)
Data diskrit/nominal adalah data yang hanya dapat digolonggolongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil menghitung.
2.)
Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari hasil pengukuran
2.6.3 Pembagian Statistik
Terdapat dua macam teknik statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu statistik parametris dan statistik nonparametris. Keduanya bekerja dengan data sampel. Statistik parametris digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk interval dan rasio, dengan dilandasi beberapa persyaratan antara lain data variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.
27 Statistik nonparametris digunakan untuk mengolah atau menganalisis data yang berbentuk nominal dan ordinal dan tidak dilandasi persyaratan data harus berdistribusi normal (Sugiyono, 2001,p8).
2.6.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2001, p5) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena, jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori, dan belum menggunakan fakta.
2.6.5. Korelasi Menurut Agus Irianto (2004, p133), korelasi merupakan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan antar variabel tersebut bisa secara korelasional, bisa juga secara kausal. Jika hubungan tersebut tidak menunjukkan hubungan sebab akibat, maka korelasi tersebut dikatakan korelasional. Sebaliknya jika hubungan tersebut menunjukkan sifat sebab akibat, maka korelasinya dikatakan kausal.
2.6.6. Regresi Linear Menurut J.Supranto (1997, p171), regresi linear sederhana adalah pembahasan mengenai hubungan antara dua variabel yang
28 biasanya cukup tepat untuk dinyatakan dalam suatu garis lurus. Bentuk persamaan regresi dapat digambarkan sebagai berikut :
Y’ = a + b X ……………….…………… (2.5) Di mana, a = Y pintasan ( nilai Y’ bila X = 0 ) b = Kemiringan dari garis regresi ( kenaikan atau penurunan Y’ untuk setiap perubahan satu satuan X) atau koefisien regresi, mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y kalau X naik satu unit. X = Nilai tertentu dari variabel bebas Y = Nilai yang diukur / dihitung pada variabel tidak bebas.