BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Teknologi Informasi Teknologi informasi saat ini banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk mempermudah
mereka
dalam
mengerjakan
sesuatu.
Beberapa
orang
mendefinisikan teknologi informasi adalah sebagai berikut. a. Sebuah komputer yang berbasis sistem informasi dari host untuk mikrokomputer atau dapat diartikan juga sebagai pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian informasi dengan bantuan komputer (Kalkana, Erdil, & Çetinkaya, 2011). b. Rangkaian mesin yang dapat mengeksekusi urutan instruksi. Urutan instruksi adalah program yang dibuat sangat fleksibel (tidak kaku) dan dapat digunakan tergantung pada informasi yang sedang diproses (dangolani, 2011). c. Bidang dari pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang didalamnya namun tidak dibatasi oleh hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer (software) , sistem informasi, perangkat keras komputer (hardware) , bahasa pemrograman, dan data construct. Singkatnya, apapun yang menyajikan data, informasi atau perceived knowledge dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari ruang domain dikenal
7
8
sebagai Teknologi Informasi (Ghasemi, Shafeiepour, Aslani, & Barvayeh, 2011) d. Proses pengetahuan dan metode penerapannya, pengolahan, dan mentransfer membuat informasi yang sedang berlangsung (Hamidi, Meshkat, Rezaee, & Jafari, 2011). e. Istilah yang mencakup konsep teknologi informasi dalam siklus produksi, pengolahan, pengambilan dan distribusi (Allameh, Momeni, Esfahani, & bardeh, 2011) . f. Pengetahuan
baru
dalam
pertumbuhan
komprehensif
dan
perkembangan masyarakat modern, akan memainkan peran penting (mostafapour, rezaei, & ghabousi, 2012). Berdasarkan pengertian teknologi informasi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi itu sangat penting dalam kehidupan modern saat ini karena teknologi informasi dapat digunakan pada bidang apapun dan hingga saat ini teknologi informasi terus berkembang. Teknologi informasi berkembang dengan pesat dikarenakan teknologi informasi memiliki beberapa kelebihan. Berikut beberapa kelebihan dari teknologi informasi adalah sebagai berikut (Boar, 2001). a. Teknologi informasi merupakan suatu mekanisme kritikal untuk menurunkan biaya (cost), mempersingkat waktu terhadap respon pasar, memberikan nilai tambah, dan mempermudah interaksi antara pelanggan dan supplier.
9
b. Teknologi informasi memberikan fungsionalitas yang tinggi terhadap produk yang sejatinya pelanggan terima. c. Teknologi informasi memberikan nilai bagi kepuasan pelanggan dan nilai tambah dalam inovasi. d. Teknologi informasi memudahkan didalam menciptakan suatu keunggulan baru yang menjadi pembeda dengan kompetitor lain dari suatu perusahaan.
2.2. Strategic Planning Strategic planning merupakan komponen penting dalam menentukan kesuksesan suatu organisasi termasuk bagi perusahaan. Dengan merencanakan strategi perusahaan yang baik, maka tujuan utama dari perusahaan itu akan tercapai. Menurut (Pollalis & Macris, 2008), strategic planning adalah proses memutuskan bagaimana untuk mencapai sekumpulan tujuan strategis. Definisi ini juga berarti pertimbangan masa depan, tetapi menambahkan gagasan penting dan pertimbangan jangka panjang dengan menargetkan tindakan manajemen untuk "tujuan strategis". Strategic planning adalah proses yang dirancang untuk memberikan hasil yang mengakibatkan fungsi organisasi membaik dan strategic planning dirancang untuk memungkinkan organisasi untuk mengatasi kebutuhan masyarakat secara lebih efektif (Lake, 2011). Menurut Kavousy (2011), Strategic planning adalah teknik manajemen dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi, tantangan dan peluang yang dihadapi, dan visi masa depan dan bagaimana hal itu akan berusaha untuk mencapai visinya. Strategic planning berfokus pada jangka
10
panjang organisasi tujuan, menilai kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut, meneliti faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi, dan mengidentifikasi strategi yang dirancang untuk menggerakkan organisasi ke depan. Strategic planning adalah serangkaian tindakan yang terintegrasi yang bertujuan untuk meningkatkan jangka panjang kesejahteraan dan kekuatan relatif perusahaan terhadap pesaingnya (Ward & Peppard, 2002). Pada dasarnya terdapat tiga proses yang saling terkait yang dapat berkontribusi pembentukan strategi (Ward & Peppard, 2002), yaitu : a. Strategic thinking kreatif,
pemahaman
kewirausahaan
menjadi
cara-cara
mengembangkan usaha b. Strategic planning sistematis, analisis yang komprehensif untuk mengembangkan plan of action c. Opportunistic decision making reaksi efektif untuk ancaman dan peluang yang tak terduga.
2.3. IT Strategic Planning Menurut (Ward & Peppard, 2002), IT strategic adalah suatu strategi yang memfokuskan pada outline visi dari esensi kebutuhan akan informasi dan sistem yang akan di dukung oleh teknologi dalam sebuah perusahaan tersebut dengan kata lain lebih kepada “IT Supply”.
11
IT strategic terdiri dari dua bagian, yaitu : komponen IS dan komponen IT. Perancangan Perencanaan Strategis SI/TI diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut dikarenakan SI/TI merupakan faktor yang paling penting didalam menjalankan bisnis perusahaan pada era digital ini.
Untuk
membuat suatu IT Strategic Planning dibutuhkan suatu framework yang menjadi landasan agar nantinya hasil yang diharapkankan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran. Berikut merupakan gambar dari IT Strategic Planning framework.
Gambar 2.1. IT/IS Strategic Planning Framework (Ward & Peppard, 2002)
12
Pada framework ini terdapat bagian bagian penting dalam penyusunan IT Strategic Planning (Ward & Peppard, 2002) , yaitu : 2.3.1. Input a.
Internal Business Environment Strategi bisnis yang sedang berjalan, tujuan, sumber daya, proses, budaya dan nilai bisnis. Untuk mengidentifikasi lingkungan bisnis internal dapat menggunakan metode analisis SWOT.
b.
External Business Environment Kondisi
ekonomi,
industri,
dan
persaingan
dimana
perusahaan beroperasi. Sama halnya dengan internal bisnis, untuk menganalisa lingkungan bisnis external juga dapat menggunakan analisis SWOT. c.
The Internal IT Environment Sudut pandang IT terhadap bisnis, tingkat kematangan sistem, jangkauan dan kontribusi bisnis, kemampuan, sumber daya, dan infrastruktur teknologi, portfolio aplikasi dari sistem yang sudah ada, aplikasi yang sedang dikembangkan maupun aplikasi yang baru dianggarkan.
d.
The External IT Environment Tren teknologi dan peluang serta manfaat IT/IS untuk customer, pesaing, dan pemasok.
13
2.3.2. Proses Proses perencanaan strategi SI/TI, dimana data dari hasil input digunakan dan diolah sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk menghasilkan output. 2.3.3. Output a.
IS/IT Management Strategy Elemen umum dari strategi yang diterapkan di organisasi secara menyeluruh. Menjamin kebijakan yang konsisten saat dibutuhkan.
b.
Business IS Strategies Bagaimana setiap unit atau fungsi bisnis akan menerapkan IT dalam mencapai tujuan bisnisnya.
c.
IT Strategy Kebijakan dan strategi untuk manajemen teknologi dan tenaga ahli.
d.
Current Application Portfolio Gambaran mengenai penerapan SI/TI yang digunakan saat ini, dengan melihat keuntungan dan kekuatan yang didapatkan dari aplikasi tersebut, dukungan aplikasi terhadap operasional, dan perencanaan SI/TI pada perusahaan untuk menghadapi persaingan bisnis pada saat ini.
e.
Future Application Portfolio Gambaran yang digunakan untuk menjelaskan aplikasi yang diusulkan untuk masa yang akan datang, mengintegrasikan setiap
14
unit bisnis pada perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dan perkembangan perusahaan. Untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan bisnis, strategi yang sangat diperlukan dan penting adalah memaksimalkan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Tidak hanya memaksimalkan sumber daya manusia, tetapi juga harus memiliki strategi dalam memaksimalkan bisnis dan teknologi yang telah ada. Maka dari itu, Enterprise Architecture atau yang lebih dikenal dengan EA diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2.4. Enterprise Architecture (EA) Enterprise architecture (EA) merupakan suatu proses yang mencakup perencanaan strategi, penyelarasan bisnis dan penyediaan teknologi yang mendukung. Cakupan dari EA tidak hanya sekedar perencanaan teknologi tetapi juga perencanaan strategi sebagai pedoman dari perencanaan enterprise kedepannya dimana didalam EA juga terdapat program manajemen dan metode dokumentasi. Menurut (Bernard, 2005), EA adalah gabungan dari proses-proses perencanaan strategi, penyelarasan bisnis dan penyediaan teknologi yang mendukungnya. Menurut Minoli Suatu (Minoli, 2008, p. 35), Enterprise Architecture adalah rencana rekaman, blue print (cetak biru) dari struktur diizinkan, pengaturan, konfigurasi, pengelompokan fungsional / partisi, interface, data, protokol, fungsi logis, integrasi, teknologi, sumber daya TI yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis perusahaan atau fungsi dan misi organisasi. Oleh karena itu, dalam bentuk yang paling sederhana, ide Enterprise Architecture (EA) adalah
15
mengintegrasikan antara strategi, bisnis, dan teknologi (EA = S + B + T), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Enterprise Architecture Mengintegrasikan Strategis, Bisnis, Teknologi dan Perencanaan (Bernard, 2005) Enterprise Architecture adalah gabungan program manajemen dan metode dokumentasi
yang
secara
bersamaan
memberikan
tindak
lanjut,
yang
mengkoordinasikan arah strategis suatu perusahaan, layanan bisnis, arus informasi, dan pemanfaatan sumber daya. EA dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan dalam kinerja unit-unit bisnis dan dapat juga mendukung IT services, sistem dan jaringan komputer (Bernard, 2005). EA sebagai program manajemen memberikan beberapa poin penting, yaitu : a. Resource Alignment Perencanaan sumber daya dan penentuan standar b. Standardized Policy Sumber daya pemerintahan dan implementasi pelaksanaan c. Decision Support
16
Kontrol keuangan dan manajemen konfigurasi d. Resource Oversight Pendekatan siklus terhadap pengembangan / manajemen EA dapat membantu mengidentifikasi gap pada kinerja aktivitas bisnis dan kemampuan untuk mendukung layanan TI, sistem dan jaringan.
Gambar 2.3. EA Governance (Bernard S. A., 2005, p. 33) Sebagai metode dokumentasi, EA menyediakan sebagai berikut : a. EA Approach Sebuah modeling framework dan metodologi pelaksanaan b. Current Views Gambaran strategi, proses, dan sumber daya saat ini seperti apa c. Future Views Gambaran strategi, proses, dan sumber daya dimasa yang akan dating akan seperti apa
17
d. EA Management Plan Sebuah perencanaan untuk migrasi dari EA yang ada saat ini ke EA di masa yang akan datang
2.5. Elements of Complete EA Approach Perencanaan strategi TI metode Enterprise Architecture (EA)(Bernard S. A., 2005), menggunakan metode 6 Elements of Complete EA Approach yang digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.4. Elements of Complete EA Approach (Bernard S. , 2006) Pendekatan dokumentasi EA di adaptasi dari kerangka kerja dokumentasi dan metodologi implementasi yang berkaitan. Pendokumentasian masa sekarang dan masa depan dari EA membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatur sumber daya pada saat ini, memilih dan mengimplementasi sumber daya masa depan, dan mengatur transisi EA secara efektif dan terstandarisasi. Berikut ini adalah penjelasan dari 6 elemen Complete EA Approach :
18
2.5.1 The Framework Kerangka dokumentasi EA mengidentifikasi lingkup arsitektur yang akan didokumentasikan dan menetapkan hubungan antar area arsitektur. Ruang lingkup Kerangka ini tercermin melalui desain geometrik dan area yang diidentifikasi untuk didokumentasi. Kerangka kerja ini menciptakan abstrak set "views" dari perusahaan melalui cara yang mengumpulkan dan mengatur informasi arsitektur. Berikut ini adalah kerangka yang diilustrasikan pada gambar di bawah ini, yang memiliki bentuk kubik dengan tiga dimensi yang berhubungan dengan berbagai aspek mendokumentasikan perusahaan diabstraksikan :
Gambar 2.5. EA Cube Framework (Bernard S. A., 2005, p. 38) Level kerangka ini bersifat hirarkis sehingga sub-arsitektur berbeda (yang menggambarkan area fungsional yang berbeda) dapat secara logis berhubungan satu sama lain. Hal ini dilakukan dengan memposisikan tujuan strategis yang lebih tinggi / inisiatif di bagian atas, bisnis produk / jasa dan data / arus informasi di bagian tengah, dan mendukung sistem /
19
aplikasi dan teknologi / infrastruktur di bagian bawah. Dengan cara ini keselarasan dapat juga ditampilkan antara strategi, informasi, dan teknologi, yang membantu perencanaan dan pengambilan keputusan. Kerangka EA dibagi menjadi segmen kegiatan yang berbeda, disebut sebagai Line Of Business (LOB). Line of Business (LOB) adalah area yang berbeda dari aktivitas dalam perusahaan, yang mungkin melibatkan pembuatan produk tertentu, penyediaan jasa, atau fungsi administrasi internal. Segment arsitektur merupakan suatu bagian dari keseluruhan EA yang mendokumentasikan satu atau lebih lini bisnis di semua tingkat dan rangkaiannya. Segmen dapat eksis sebagai bagian dari EA yang berdiri sendiri. 2.5.2. EA Components Komponen EA adalah tujuan yang dapat diubah, proses, standar, dan sumber daya yang dapat memperpanjang enterprise-wide atau terkandung dalam baris tertentu dari bisnis. Komponen EA terdiri dari : a. Komponen Vertikal, yaitu tujuan yang dapat diubah, proses, standar, dan sumber daya (equipment, sistem, data, dll) yang melayani satu line bisnis. b. Komponen Horizontal, yaitu tujuan yang dapat diubah, proses, standar, dan sumber daya yang melayani beberapa line bisnis. Contohnya termasuk email dan sistem dukungan administratif yang melayani seluruh perusahaan. 2.5.2.1. Current Architecture
20
Current architecture mengandung komponen EA yang saat ini ada dalam perusahaan pada setiap tingkat kerangka. Hal ini kadang-kadang
disebut
sebagai
pandangan
"apa
adanya".
Pandangan EA saat ini berfungsi untuk menciptakan sebuah 'dasar' inventarisasi
sumber
daya
saat
ini
dan
kegiatan
yang
didokumentasikan dengan cara yang konsisten dengan pandangan masa depan EA sehingga analis dapat melihat kesenjangan dalam kinerja antara rencana masa depan dan kemampuan saat ini. Memiliki tampilan saat ini yang akurat dan komprehensif EA komponen merupakan referensi penting bagi perencanaan proyek, manajemen aset, dan pengambilan keputusan investasi. Pandangan EA pada saat ini yang terdiri dari 'artefak' (dokumen, diagram, data, spreadsheet, grafik, dll) pada setiap level kerangka, yang diarsipkan dalam repository EA online untuk membuat mereka bisa digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan EA. 2.5.2.2. Future Architecture
Gambar 2.6. Element of EA Documentation (Bernard S. A., 2005)
21
The
future
mendokumentasikan dimodifikasi
architecture EA
(Arsitektur
komponen baru
masa
atau
depan)
yang telah
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup
kesenjangan kinerja yang ada atau mendukung inisiatif strategis baru, persyaratan operasional, atau solusi teknologi. Arsitektur masa depan didorong oleh tingkat strategis dan taktis dalam tiga cara: arah baru dan tujuan, prioritas perubahan bisnis, dan teknologi. EA tidak dapat mencerminkan perubahan dalam arsitektur masa depan kecuali tim kepemimpinan perusahaan itu memberikan perubahan arah strategis dan tujuan, kecuali garis manajer bisnis dan manajer program memberikan perubahan dalam proses bisnis dan prioritas yang diperlukan untuk mencapai tujuan baru; dan kecuali staf pendukung / pengiriman mengidentifikasi teknologi yang layak dan staf solusi untuk memenuhi kebutuhan bisnis baru. Arsitektur masa depan harus mencakup perubahan yang direncanakan untuk komponen EA dalam waktu dekat (perubahan taktis dalam 1-3 tahun berikutnya), serta perubahan komponen EA yang merupakan hasil dari pelaksanaan jangka panjang skenario operasi yang terlihat 4-10 tahun ke depan. Skenario ini menggabungkan driver internal dan eksternal yang berbeda dan dapat membantu mengidentifikasi perubahan yang dibutuhkan dalam proses, sumber daya, atau teknologi yang menerjemahkan ke
22
asumsi perencanaan masa depan, yang pada gilirannya mendorong perencanaan untuk komponen baru EA. 2.5.2.3. EA Management Plan EA Management Plan merupakan rencana manajemen EA yang menyediakan deskripsi dari gambaran arsitektur saat ini dan masa depan, dan rangkaian perencanaan untuk mengelola transisi ke bisnis masa depan atau teknologi masa depan. 2.5.2.4. Planning Threads Perencanaan ’threads’ terdiri dari aktifitas umum yang ada pada semua tingkat kerangka. Threads ini termasuk IT Security, IT Standards, IT Workforce. 2.5.3. EA Repository Menyediakan akses mudah ke informasi EA dan artefak penting untuk digunakan dalam perencanaan, manajemen, dan pengambilan keputusan. Repositori EA ini dimaksudkan untuk memberikan jenis akses yang mudah dengan menjadi "one-stop-shop" untuk semua dokumen yang mengisi berbagai tingkat kerangka EA. Jenis kerangka kerja berbasis repositori dimaksudkan untuk diimplementasikan sebagai sebuah situs web dan dirancang agar mudah dinavigasi oleh eksekutif, manajer, dan staf teknis.
23
Gambar 2.7. EA Repository (Bernard S. , 2006) Dalam mempermudahkan untuk penyusunan dokumentasi dari sisi IT yang terdapat pada suatu perusahaan dibutuhkan suatu EA framework model dari Scott A. Bernard (2005). Contoh dari suatu kerangka kerja dokumentasi adalah berbentuk kubus tiga dimensi yang terhubung dengan berbagai aspek dari dokumentasi perusahaan seperti yang dapat dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.8. Kubus 3 Dimensi EA Documentation Framework (Bernard, 2005)
24
2.6. Analysis Tools 2.6.1. SWOT Analysis Untuk membangun suatu perencanaan strategis, dibutuhkan sebuah analisa yang kuat. Analisa tersebut dibuat menggunakan tools-tools tertentu. Salah satu tools untuk menganalisa dari lingkungan internal maupun eksternal adalah SWOT. SWOT adalah alat manajemen untuk merumuskan rencana kerja strategis. SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats dan merupakan alat strategis mengakomodasi kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan ancaman (Zohrabi & Manteghi, 2011). Menurut (Ward & Peppard, 2002), SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) adalah sebuah alat yang mendefinisikan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari suatu perusahaan dimana dengan menggunakan SWOT dapat menganalisa faktor internal ( Strenghts dan Weakness) dan faktor eksternal (Opportunity dan Threat). Dengan adanya SWOT, maka dapat
memaksimalkan kekuatan
perusahaan, meminimalkan kelemahan perusahaan, memaksimalkan peluang pasar dan memitigasi ancaman dari luar. SWOT Analysis adalah analisis sistematis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang merumuskan strategi dengan menciptakan akomodasi terbaik antara faktor internal dan eksternal (Zohrabi & Manteghi, 2011). Dalam jurnal internasionalnya, (Zohrabi & Manteghi, 2011) menuliskan bahwa SWOT Analysis adalah alat yang berguna untuk perencanaan strategis dalam pengelolaan lingkungan, dan memasok
25
fondasi dasar untuk mengidentifikasi situasi dan merancang prosedur mendatang yang diperlukan dalam sikap strategis. SWOT menurut Thompson & Strickland (2005, pp 89-98): a.
Strength (Kekuatan) Strength (Kekuatan) merupakan suatu hal yang dapat dilakukan dengan baik oleh perusahaan atau suatu karakteristik yang dapat meningkatkan kompetisi perusahaan. Berupa :
b.
•
Keahlian/spesialisasi perusahaan.
•
Aset-aset fisik (alat-alat yang canggih & modern)
•
SDM yang handal (bersertifikat keahlian khusus).
•
Produk yang berkualitas dan bervariasi
•
Posisi/brand perusahaan dalam pasar.
•
Kerjasama dengan perusahaan lain.
Weakness (Kelemahan) Weakness (Kelemahan) merupakan kekurangan yang ada pada perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain atau kondisi yang menempatkan perusahaan pada suatu kerugian. Kelemahan internal perusahan dapat berupa: • Kurangnya kemampuan atau keahlian • Kurangnya aset-aset/alat-alat yang mendukung • Proses bisnis yang berbelit-belit dan tidak jelas • Koordinasi yang tidak baik • Minimnya strategi promosi dan pemasaran
c.
Opportunities (Peluang)
26
Opportunities (Peluang) merupakan faktor penting yang perlu
dipertimbangkan
dalam
menyusun
strategi
perusahaan.Peluang perusahan dapat berupa: • Banyak pihak memerlukan produk perusahaan • Belum banyak produk sejenis dipasaran • Tren yang mengarah pada penggunaan produk kita • Merger/kerjasama dengan perusahaan besar d.
Threats (Ancaman) (Ancaman)
Threats
merupakan ancaman yang perlu
diwaspadai dan perlu diantisipasi, sebab jika tidak ancaman ini dapat
membuat
perusahaan
mengalami
kekalahan
dalam
persaingan. Ancaman ini dapat berupa : • Munculnya teknologi baru yang lebih murah atau baik • Pesaing yang memperkenalkan produk baru • Masuknya kompetitor baru • Munculnya produk subtitusi (barang pengganti) • Kenaikan harga bahan baku
Gambar 2.9. SWOT Analysis
27
Gambar 2.9 merupakan matriks dari SWOT analisis yang terdiri dari 4 buah kotak, yaitu 2 kotak atas menampilkan Internal Faktor (kekuatan dan kelemahan), sedangkan 2 buah kotak dibawahnya menampilkan Eksternal faktor (kelemahan dan ancaman). Matriks SWOT menampilkan empat kotak, yaitu dua kotak sebelah kiri menampilkan faktor eksternal (peluang dan ancaman), dua kotak paling atas menampilkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan empat kotak lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil pertemuan antara faktor internal dan eksternal. Cara membuat matriks SWOT adalah dengan menggunakan faktorfaktor strategi eksternal maupun internal, yaitu dengan mentransfer peluang ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari tabel IFAS ke dalam sel yang sesuai dalam matriks SWOT. Kemudian dengan membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu dibuatkan 4 set kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT) (Rangkuti, 2000, p. 35). Berikut ini penjelasan Matrik SWOT : 1. Strategi SO : Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesarbesarnya. 2. Strategi WO : Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
28
3. Strategi ST: Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 4. Strategi WT : Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat difensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Diagram analisis SWOT adalah diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi posisi dan situasi yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan bisnis, berdasarkan pada faktor-faktor strategi internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor strategis eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi oleh perusahaan. Diagram SWOT digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.10. Diagram Analisis SWOT Berikut ini penjelasan dari Diagram Analisis SWOT : 1.
Kuadran I (Strengths – Opportunities)
29
Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan pada kondisi ini adalah yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. 2.
Kuadran II (Strengths – Threats) Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kekuatan namun menghadapi ancaman yang besar. Strategi yang diterapkan pada kondisi ini adalah diversifikasi, dimana perusahaan
diharapkan
untuk
memperbanyak
strategi
taktisnya. 3.
Kuadran III (Weaknessess – Opportunities) Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kelemahan tapi berpeluang. Strategi yang diterapkan adalah perubahan strategi, dimana perusahaan diharapkan mengubah strategi yang ada dan memperbaiki kinerja internal perusahaan.
4.
Kuadran IV (Weaknessess – Threats) Posisi ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kelemahan dan menghadapi tantangan yang besar sehingga kondisi perusahaan berada pada pilihan yang sulit. Strategi yang diperlukan adalah bertahan dalam mengendalikan kinerja internal perusahaan agar tidak semakin terperosok, sambil membenahi kinerja perusahaan.
30
2.6.2. Balanced Scorecard Balanced scorecard adalah pendekatan strategis dan sistem manajemen kinerja dimana dapat digunakan organisasi untuk visi dan implementasi strategi (Zohrabi & Manteghi, 2011). Menurut (Tohidi, Jafari, & Afshar, 2010), Balanced Scorecard adalah salah satu alat pengukuran kinerja yang menentukan aset tidak berwujud dari suatu organisasi. Balanced Scorecard mempromosikan pemeriksaan kinerja dari empat perspektif yang saling terkait, masing-masing berusaha untuk menjawab pertanyaan yang spesifik (Ward & Peppard, 2002). Balanced scorecard terdiri dari 4 unsur (Ward & Peppard, 2002), yaitu : a.
Financial perspective Bagaimana melihat kepada para pemegang saham dan orang-orang dengan kepentingan keuangan dalam organisasi?
b.
Internal business perspective Apa yang harus diunggul jika ingin memenuhi harapan dari karyawan dan mitra dagang?
c.
Customer perspective Bagaimana pelanggan memandang perusahaan dalam hal produk, layanan, hubungan dan nilai-tambah?
d.
Innovation and learning perspective Untuk mencapai visi masa depan, bagaimana perusahaan terus meningkatkan dan menciptakan nilai masa depan untuk stakeholder?
31
Untuk menghasilkan suatu analisa dengan menggunakan balanced scorecard, masing-masing unsure yang terdapat pada balanced scorecard ini harus saling berhubungan. Pada gambar 2.11 digambarkan bagaimana hubungan antara unsur-unsur tersebut sehingga menghasilkan suatu analisa balanced scorecard.
Gambar 2.11. Balanced Scorecard (Ward & Peppard, 2002) 2.6.3. Portfolio Aplikasi Aplikasi portfolio perlu direncanakan dan diatur sesuai dengan keberadaannya saat ini dan kontribusi terhadap bisnis di masa depan. McFarlan mengembangkan sebuah model portfolio yang diturunkan dari konsep matriks, dengan mempertimbangkan kontribusi SI/TI terhadap bisnis, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang berdasarkan
32
pengaruhnya terhadap industri. Model portfolio aplikasi McFarlan digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.12. Application Portfolio (Ward, John; Peppard, Joe, 2002, p. 42) Pada model tersebut diusulkan suatu analisa terhadap semua aplikasi terencana, aplikasi potensial yang telah ada dibagi menjadi empat kategori berdasarkan penilaian terhadap aplikasi yang sedang berjalan dan aplikasi bisnis yang diperlukan dimasa depan. Ke empat kategori model portfolio aplikasi tersebut adalah sebagai berikut : a. Strategic Aplikasi yang penting bagi keberhasilan bisnis di masa depan. Mereka menciptakan atau mendukung perubahan dalam bagaimana organisasi tersebut melakukan usahanya, dengan tujuan untuk memberikan keunggulan kompetitif. Perhatikan bahwa apakah teknologi yang digunakan adalah 'mutakhir'
33
tidak menunjukkan bahwa aplikasi adalah strategis, penilaian harus didasarkan pada kontribusi bisnis. b. Key Operational Aplikasi yang “wajib” ada dalan perusahaan untuk mendukung operasi bisnis yang ada, membantu perusahaan untuk menghindari kerugian. c. Support Aplikasi yang mendukung perusahaan dalam meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas manajemen, tetapi tidak memberikan keunggulan bersaing pada bisnis. d. High Potential Aplikasi inovatif yang dapat menciptakan peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan, tetapi belum terbukti.