BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Pemasaran Pemasaran berasal dari kata pasar yaitu tempat bertemunya penjual dan
pembeli. Apa yang dipasarkan itu adalah barang dan jasa. Memasarkan barang tidak berarti hanya menawarkan barang atau menjual, tetapi mengandung makna yang lebih luas. Didalamnya mencangkup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual dengan segala macam cara, menyangkut barang, menyimpan dan mensotir dan lain sebagainya. Di dalam pemasaran, usahan ini biasa dikenang sebagai fungsi-fungsi pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang untuk mendapatkan laba. Kegiatan pemasaran dirancang untuk member arti melayani dan memuaskan kebutuhan konsumen yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang pengertian pemasaran. Menurut Kurzt (2008), pemasaran adalah fungsi organisasi dan sebuah proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengirim nilai untuk konsumen dan mengatur hubungan dengan konsumen sebagai cara menguntungkan perusahaan dan juga pihak berkepentingan. Menurut Kotler & Lane (2009:13) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses social yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain. Dan dari pemasaran ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Kegiatan pemasarn dulunya hanya dikenal dengan kegiatan distribusi dan penjualan saja. Tetapi sekarang kegiatan itu menjadi lebih luas dari sekedar distribusi dan penjualan yaitu menyangkut bagaimana cara suatu perusahaan di dalamnya menganalisi perilaku konsumen, menarik konsumen dan meningkatkan efektivitas di dalam kegiatan pemasaran. Karena pemasaran mencakup seluruh kegiatan yang mewujudkan kerja yang baik melalui pasar, yaitu dengan cara mewujudkan kebutuhan dan keinginan manusia (konsumen). Fakta yang mewujudkan bahwa manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan dan dapat memberikan nilai pada produk, tidaklah dapat memberikan definisi tentang pemasaran dengan sempurna. Para ahli memberikan definisidefinisi yang berbeda mengenai pemasaran, walaupun pada dasarnya definisi yang diberikan itu mengandung prinsip yang sama. Dari definisi-definisi diatas dijelaskan bahwa pemasaran didefinisikan dengan bahasa yang berbeda-beda tetapi bila kita perhatikan definisi yang diberikan oleh para ahli itu mempunyai prinsip yang sama. Di dalam definisi tersebut terkandung unsure-unsur sebagai berikut:
Unsur pemenuh keinginan dan kebutuhan
Unsur pertukaran
Unsur distribusi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Unsur efisien
Unsur pencapaian tujuan
Dapat pula dikatakan bahwa pemasaran dimulai sebelum barang-barang diproduksi, sehingga keputusan-keputusan didalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan jenis produk, penetapan harga, distribusi dan promosinya. Pemasaran sebagai salah satu pokok suatu perusahaan untuk dapat bertahan hidup kemudian berkembang serta memperoleh laba, harus pula memperhatikan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen. Hal yang perlu disadari juga adalah pemasaran bukan semata-semata untuk menjual barang atau jasa saja. Hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan sebelum dan sesudah juga yang merupakan kegiatan pemasaran.
2.2
Produk
2.2.1 Pengertian Produk Pengertian produk (product) menurut Kotler dan Keller (2009;448) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Menurut Kotler & Keller (2007;6) produk dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya yaitu: 1.
Barang Tidak Tahan Lama Barang tidak tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari 1 tahun.
2.
Barang Tahan Lama Barang tahan lama merupakan barang yang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah 1 tahu atau lebih).
3.
Jasa (Service) Merupakan produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis. Akibatnya produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kreadibilitas pemasok dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.
Sedangkan jenis produk yang dibeli konsumen menurut Kotler & Keller (2007;7) sebagai berikut: 1.
Barang sehari-hari Barang-barang yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sedikit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.
Barang Toko Barang-barang
yang
biasanya
dibandingkan
berdasarkan
kesesuaian, kualitas, harga, gaya dalam proses pembelian dan pemilihan. 3.
Barang Khusus Mempunyai ciri-ciri atau identifikasi merek yang unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus.
4.
Barang yang tidak dicari Barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya tidak terpikir untuk membelinya.
2.3
Kualitas Produk
2.3.1 Pengertian Kualitas Produk Menurut Kotler and Armstrong (2012:283) arti dari kualitas produk adalah Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan seorang pelanggan yang membeli atau menggunakan barang atau jasa tersebut. Kualitas produk ini juga merupakan penilaian terhadap suatu produk, kualitas produk berkaitan dengan pengorbanan yang dikeluarkan pelanggan relatif terhadap apa yang akan diterimanya. Kualitas merupakan totalitas fitur dan karakteristik yang yang mampu memuaskan kebutuhan, yang dinyatakan maupun tidak dinyatakan, kualitas mencakup pula daya tahan produk, kehandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
perbaikan, serta atributatribut nilai lainnya. Beberapa atribut itu dapat diukur secara obyektif. Dari sudut pandangan pemasaran, kualitas harus diukur sehubungan dengan persepsi kualitas para pembeli (Kotler dan Keller, 2007). Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya pun akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk (Kotler dan Amstrong, 2008).
2.3.2 Dimensi Kualitas Produk Menurut Tjiptono (2008), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensidimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008) adalah: a.
Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik produk.
b.
Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang
bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus
diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya produk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
c.
Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi
spesifikasi
tertentu
dari
konsumen
atau
tidak
ditemukannya cacat pada produk. d.
Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
e.
Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
f.
Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.
g.
Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas cproduk yang bersangkutan.
h.
Serviceability, meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.4
Harga
2.4.1 Pengertian Harga Harga merupakan salah satu factor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan keputusan pembelian. Ketika memilih diantara merek-merek yang ada konsumen akan mengevaluasi harga secara tidak absolute dengan membandingkan beberapa standar harga sebagai referensi untuk melakukan transaksi pembelian. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009 : 67) Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Mungkin Harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk di sesuaikan: fitur produk, saluran, dan bahkan
komunikasi
membutuhkan
lebih
banyak
waktu.
Harga
juga
mengkomunikasikan positioning nilai yang dimaksud dari produk atau merek perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:314) mengatakan bahwa harga merupakan jumlah uang yang dibebankan untuk produk atau jasa, atau lebih jelasnya adalah jumlah dari semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan sebuah manfaat dengan memiliki atau menggunakankan sebuah produk atau jasa. Dari definisi diatas bahwa harga adalah unsur penting dalam perusahaan dimana dengan adanya harga maka perusahaan akan mendapatkan income bagi keberlangsungan perusahaan. Selain itu, harga juga merupakan alat yang nantinya dijadikan proses pertukaran terhadap suatu barang atau jasa oleh konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2.4.2 Metode Penetapan Harga Menurut Kotler dan Keller (2009;83) ada enam metode penetapan harga, berikut penjelasan: 1.
Penetapan Harga Markup Metode penetapan harga yang paling mendasar adalah menambah markup standar ke biaya produk. Sampai saat ini penetapan harga markup masih popular karena penjual dapat menentukan biaya jauh lebih mudah daripada memperkirakan permintaan, kemudian harga cenderung sama dan pesaing harga terminimalisasi ketika perusahaan dalam industri menggunakan metode ini, dan terakhir banyak orang merasa bahwa penetapan harga biaya plus lebih adil bagi pembeli dan penjual.
2.
Penetapan harga tingkat pembelian sasaran Perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pembelian atas investasi sasarannya.
3.
Penetapan harga nilai anggapan. Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen seperti citra pembeli akan kinerja produk, kemampuan penghantar saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan, dan atribut yang kurang dominan seperti reputasi pemasok, keterpercayaan dan harga diri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
4.
Penetapan harga nilai Metode yang menciptakan harga murah kepada konsumen untuk menarik perhatian konsumen dengan tidak mengabaikan kualitas produk perusahaan.
5.
Penetapan harga going-rate Perusahaan mendasarkan sebagian besar harganya pada harga pesaing. Mengenakan harga yang sama, lebih mahal atau lebih murah dibandingkan harga pesaing utama.
6.
Penetapan harga jenis lelang Penetapan harga jenis lelang dilakukan untuk membuang persedian lebih atau barang bekas.
2.4.3 Tujuan Penetapan Harga Tujuan yang ditetapkannya harga menurut Adrian Payne (dalam buku Rambat & Hamdani , 2008) :
Bertahan Bertahan merupakan usaha untuk tidak melakukan tindakan yang meningkatkan laba ketika perusahaan sedang mengalami kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Usaha ini dilakukan demi kelangsungan hidup perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Memaksimalkan Laba Penentuan harga untuk memaksimalkan laba dalam periode tertentu.
Memaksimalkan Penjualan Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugi.
Prestise Tujuan penetapan harga disini adalah untuk memposisikan jasa perusahaan tersebut sebagai produk yang ekslusif.
Pengembangan atas Investasi Tujuan penetapan harga disini didasarkan atas pencapaian pengembalian atas investasi yang diinginkan.
2.4.4 Persepsi Harga Menurut Schifman dan Kanuk dan Radix (2010) harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Dalam memandang suatu harga konsumen mempunyai beberapa pendangan berbeda. Harga yang ditetapkan di atas harga pesaing dipandang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
mencerminkan kualitas yang lebih baik atau mungkin juga dipandang sebagai harga yang terlalu mahal. Sementara harga yang ditetapkan di bawah harga produk pesaing akan dipandang sebagai produk yang murah atau dipandang sebagai produk yang berkualitas rendah. Dari sudut pandang produsen, harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapat bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsure lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya pengeluaran.
2.4.5 Perilaku Harga Menurut Danang Sunyoto (2015;179) ada dua jenis perilaku yang memiliki relevansi khusus dengan variabel harga yaitu akses dana dan transaksi. 1)
Akses Dana Ada beberapa cara konsumen dapat mengakses dana, yaitu: a.
Sebagian konsumen membawa sejumlah uang tunai untuk membayar pembelian dalam jumlah kecil. Pasokan uang tunai tersebut ndapat diisi kembali sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.
b.
Sebagai konsumen juga membawa buku cek, jika tiba-tiba mereka membutuhkan jumalh uang yang cukup besar.
c.
Jutaan orang Amerika membawa kartu kredit untuk membayar belanjaan mereka walaupun beban bunga kartu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
kredit cukup tinggi. Metode mengakses dana ini sangat popular.
2)
Transaksi Pertukaran dana untuk mendapatkan produk atau jasa biasanya hanyalah sebuah transaksi yang relative sederhana. Kegiatan tersebut biasanya meliputi penyerahan uang tunai, mengisi
buku
cek,
menandatangani
lembar
kredit
atau
menandatangani lembar kredit atau menandatangani sebuah kontrak kredit dan sejumlahnya diikuti dengan pelaksanaan pembiayaan.
2.4.6 Dimensi Harga Menurut Kotler dan keller (2009:63) menyatakan bahwa dimensi terdiri dari : a.
Daftar harga (list price) Data harga adalah informasi mengenai harga produk yang di tawarkan agar konsumen mempertimbangkan untuk membeli.
b.
Rabat atau Diskon (discount) Diskon adalah tingkat diskon atau potongan harga yang diberikan penjuual kepada konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
c.
Potongan harga khusus (allowance) Potongan harga khusus oleh potongan harga yang diberikan produsen atau penjual kepada konsumen pada saat even tertentu.
d.
Priode pembayaran Periode pembayaran adalah kemudahan pembayaran yang di berikan penjual terhadap konsumennya berupa kelonggaran jangka waktu pembayaran yang dilakukan konsumen dalam transaksi pembelian.
e.
Syarat kredit (credit term) Syarat kredit adalah sistem pembayaran secara kredit yang di berikan produsen/penjual terhadap konsumen dalam jangka waktu yang telah di tentukan dengan tambahan pembayaran berupa bunga yang harus di bayar.
2.5
Keputusan Pembelian
2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian Suatu keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181), keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasional. Oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian yang aktual. Keputusan pembelian adalah suatu alasan tentang bagaimana konsumen menentukan pilihan terhadap pembelian suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan serta harapan, sehingga dapat menimbulkan kepuasan atau ketidak puasan terhadap produk tersebut yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keluarga, harga, pengalaman, dan kualitas produk. (Mustafid & Gunawan, 2008).
2.5.2 Proses Keputusan Pembelian Menurut kotler dan Keller (2009) Proses Pengambilan Keputusan yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut :
Mengenali Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Menurut Kotler dan Keller (2009) Secara rinci proses tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Pengenalan masalah Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan
pembelianj menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yan g diingkanya. Kebutuhan ini dapat di gerakan oleh ransangan dari dalam pembelian atau dari luar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
b.
Pencarian informasi Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari
informasi sehubungan dengan kebutuhanya. Seberapa jauh orang tersebut mencari informasi yang dimiliki, kemudahan informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi meningkat ketika konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas ke pemecahan masalah yang maksimal.
c.
Evaluasi Alternatif Informasi yang di dapat dari calon pembeli digunakan untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai masalah-masalah alternative. Produsen harus berusahan memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperoleh dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk promosi dan keputusan untuk pembeli.
d.
Keputusan pembelian Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara
sendiri dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternative yang harus dipilih dan di evaluasi untuk menentukan produk nama yang akan dibeli.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
e.
Perilaku pasca pembelian Apabila barang yang di beli tidak memberikan kepuasan yang
diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek berang tersebut menjadi sikap negative bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaiknya konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung menjadi lebih kuat.
2.5.3 Tipe-tipe Keputusan Konsumen Menurut Danang Sunyoto (2015;86) tipe keputusan konsumen ada 2 yaitu keputusan asortimen dan keputusan yang berkaitan dengan pasar. 1.
Keputusan-Keputusan Asortimen Asortimen barang-barang dan jasa-jasa demikian normal mencakup sejumlah klasifikasi seperti: transportasi, rumah, perlengkapan rumah, pangan, sandangan, rekreasi dan keamanan. Disebabkan oleh karena kebanyakan konsumen memiliki sumber-sumber daya financial terbatas, maka mereka tidak mungkin membeli segala sesuatu yang mereka inginkan. Akibatnya adalah bahwa mereka harus mengambil keputusan-keputusan strategic tentang bagaimana mereka akan berupaya mengalokasi suberdaya mereka dialternatif yang tersedia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2. Keputusan-Keputusan yang berkaitan dengan Pasar Keputusan yang berkaitan dengan pasar merupakan keputusan yang dengan produk dan
merek
yang diperlukan untuk
mengimplementasikan sebuah strategi asortimen. Keputusan tentang apa yang akan dibeli merupakan langkah pertama dalam pembentukan asortimen dan hal tersebut membutuhkan tindakan untuk menyisihkan produk-produk tertentu yang akan dibeli. Hal tersebut menyebabkan timbulnya pertimbangan mengenai harga, citra, pelayanan, jaminan dan akhirnya pembelian merek tertentu.
2.5.4
Struktur Keputusan Pembelian Penjual perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan
untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelian. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh. Dimensi Keputusan Pembelian menurut Danang Sunyoto (2012;278) adalah:
Keputusan tentang jenis produk Konsumen membantu
dapat
konsumen
mengambil dalam
keputusan
mengambil
untuk
keputusan
pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatian kepada orang-orang yang berminat untuk membeli suatu produk serta alternative lain yang mereka pertimbangkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Keputusan tentang bentuk produk Keputusan ini menyangkut ukuran, mutu, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik mereknya.
Keputusan tentang merek Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaanperbedaan
tersendiri.
Dalam
hal
ini
perusahaan
harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
Keputusan tentang penjualan Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal ini produsen, pedagang besar dan pengecer baru mengetahui bagaimana memilih penjual tertentu.
Keputusan tentang jumlah produk Konsumen
dapat
mengambil
keputusan
tentang
seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda dari para pembeli.
Keputusan tentang waktu pembelian Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut dengan uang. Oleh karna itu perusahaan harus mengetahui factor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam penentuan waktu pembelian.
Keputusan tentang cara pembayaran Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang akan di beli. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
2.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Peneliti
Tahun
Judul
Hasil Penelitian
Penelitian Heri Setiawan
2012
Pengaruh
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
Harga dan
mengetahui tentang pengaruh harga dan
Kualitas
kualitas
Produk
pelanggan untuk membeli Honda Beat
terhadap
Scootermatic yang
Keputusan
terletak di Jalan MP. Mangkunegara
Pembelian
No.91 Palembang. Tujuan dari penelitian
Motor Matic
ini untuk mengetahui yang mana diantara
Beat (Studi
variabel
Kasus pada
berpengaruh
PT. Nusantara
pelanggan untuk membeli Honda Beat
Solar Sakti)
Scootermatic
produk
harga
terhadap
dan
keputusan
kualitas
terhadap
tersebut
produk
keputusan
yang
paling
dominan. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner
observasi,
wawancara,
dan
pada 86 pelanggan.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa koefisien determinasi (adjusted R square) adalah 6,25% dan 21,16% dan sisanya adalah dipengaruhi oleh variabelities lain yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
tidak disebutkan dalam penelitian ini. Nilai uji Ttest menunjukkan bahwa kualitas produk
dominan,
dan
harga
tidak
mempengaruhi Keputusan
pelanggan
itu.
Dengan
demikian, hasil analisis ini menunjukkan bahwa PT Nusantara Sakti harus menjaga stabilitas harga mereka terutama dalam meningkatkan strategi untuk memberikan harga
terjangkau
mempengaruhi
karena
orang
bisa
untuk
membeli
Honda Matic. Aditya Nizar
2014
Pengaruh
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Kualitas
bagaimana penilaian konsumen terhadap
Produk
kualitas produk smartphone Samsung
Smartphone
Galaxy
Samsung
konsumen terhadap produk smartphone
berbasis
Samsung
Android
mengetahui pengaruh kualitas produk
terhadap
terhadap
Kepuasan
menggunakan
Konsumen
Galaxy S4 di Bandung. Penelitian ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
S4,
bagaimana
Galaxy
kepuasan
S4
kepuasan
serta
konsumen
smartphone
untuk
dalam
Samsung
30
dalam
memiliki satu variabel bebas yaitu kualitas
menggunakan
produk yang terdiri dari delapan sub
Produk
variabel yaitu kinerja, fitur, reliabilitas,
Samsung
kesesuaian dengan spesifikasi, daya tahan,
Galaxy S4 di
serviceability,
Kota Bandung kualitas.
estetika,
Pada
kepuasan
dan
variabel
konsumen,
persepsi
terikat juga
yaitu
memiliki
delapan indikator yaitu kinerja, fitur, keandalan,
kesesuaian,
serviceability,
estetika,
daya dan
tahan, persepsi
kualitas. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kausal. Pengumpulan data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 400 responden yang merupakan Samsung
konsumen Galaxy
S4
smartphone di
Bandung.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis koefisien regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software statistik yaitu
SPSS
versi
20.0.
Hasil
dari
penelitian menunjukkan bahwa responden memberikan respon yang baik terhadap kualitas produk Samsung Galaxy S4.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Responden pada penelitian ini merasa puas
dalam
menggunakan
produk
Samsung Galaxy S4. Dari hasil pengujian hipotesis,
diketahui
pengaruh
kualitas
bahwa
terdapat
produk
terhadap
kepuasan konsumen dalam menggunakan smartphone
Samsung
Galaxy
S4
di
Bandung. Hasil dari perhitungan uji R yang
telah
menggunakan
dilakukan SPSS
dengan
didapatkan
nilai
Adjusted R Square adalah 0,674, yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari variabel kualitas produk terhadap variabel
kepuasan
konsumen
sebesar
67,4%. Hasil dari pengujian hipotesis secara simultan yang telah dilakukan dengan
menggunakan
SPSS,
dapat
diketahui bahwa tingkat signifikansi (Sig) penelitian disimpulkan
sebesar bahwa
0,000b 0,000b
, <
dapat 0,05
sehingga H1 dapat diterima, yang berarti bahwa terdapat pengaruh dari kualitas produk smartphone Samsung Galaxy S4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
terhadap kepuasan konsumen di Bandung. Dengan
membandingkan
nilai
Ftabel
(1,96) dan Fhitung (103,97) maka Ftabel < Fhitung, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk smartphone Samsung Galaxy S4 terhadap kepuasan konsumen di Bandung Puji Isyanto
2012
Pengaruh
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Kualitas
mengetahui,
Produk
menjelaskan
kualitas
Terhadap
keputusan
pembelian
Keputusan
blackberry, serta untuk mengetahui apakah
Pembelian
kualitas produk berpengaruh positif pada
Handphone
keputusan pembelian. Metode penelitian
Blackberry
ini menggunakan analisis deskriftif dan
pada
asosiatif. Data primer diperoleh dengan
Mahasiswa
cara menyebarkan kuisioner kepada 177
Ekonomi
responden. Tehnik pengolahan data untuk
Universitas
mengetahui pengaruh kualitas produk
Singaperbang
terhadap
sa Karawang
menggunakan analisis korelasi Product Moment
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menganalisis, produk
keputusan
serta
dan
analisis
dan
handphone
pembelian
koefisien
33
determinasi. Ferry Wibowo
2012
Pengaruh
Analisis yang telah diterapkan di ini studi
Iklan Televisi
adalah analisis regresi linier berganda.
dan Harga
Studi ini telah dilakukan dengan Teknik
terhadap
convinence sampling 110 konsumen yang
Keputusan
mengunjungi mega Bekasi Hypermall,
Pembelian
sedangkan
Sabun Lux
dilakukan dengan membagikan kuesioner
teknik
pengumpulan
data
yang diolah dengan SPSS 19. Menurut penelitian yang hasil uji t pada variabel iklan televisi adalah 2.965 dengan nilai yang signifikan dari 0.004, yang berarti bahwa iklan televisi memiliki pengaruh yang
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian. Selain itu, uji t hasil pada variabel harga adalah 3.678 dengan nilai signifikan sebesar 0,000, yang berarti bahwa harga memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan, hasil uji F dua variabel iklan televisi dan harga 9087 dengan nilai signifikansi 0000. Angka-angka tersebut descibes bahwa iklan televisi dan harga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
simultan
memiliki
pengaruh
yang
signifikan terhadap keputusan pembelian. Selain itu, F uji R2 nilai yang dihasilkan dari penelitian ini adalah 0,145 atau 14,5%. Nilai ini menggambarkan iklan televisi
dan
pengaruh
harga
pada
keputusan pembelian sebagai 14,5%. Fifyanita Ghanimata
2012
Analisis
Populasi yang digunakan dalam penelitian
pengaruh
ini adalah konsumen yang pernah atau
Harga,
sering datang pada Bandeng Juwana
Kualitas
Elrina Semarang. Sampel dalam penelitian
Produk dan
ini adalah 80 responden dan teknik
Lokasi
digunakan adalah teknik pengambilan
terhadap
sampel
Keputusan
pendekatan
Pembelian
(pengambilan
(Study Kasus
kesempatan).
pada pembeli
digunakan
Produk
regresi berganda analisis. Analisis ini
Bandeng
meliputi: validitas dan reliabilitas, uji
Juwana Elrina
asumsi klasik, beberapa analisis regresi,
Semarang)
pengujian hipotesis dengan uji t dan uji F,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
non-probabilitas accidental sampel Metode
adalah
dengan sampling berdasarkan
analisis
analisis
yang
kuantitatif
35
dan analisis koefisien determinasi (R2). Variabel lokasi memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian untuk 0329, diikuti oleh kualitas variabel produk sebesar 0.323. Sedangkan variabel harga memiliki pengaruh terendah dibandingkan dengan
variabel
lain
untuk
0242.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan t tes menunjukkan bahwa tiga variabel independen adalah harga (X1), kualitas produk (X2), dan lokasi (X3) yang diselidiki terbukti positif dan signifikan mempengaruhi variabel dependen adalah pembelian Keputusan (Y).
Kemudian
melalui uji F dapat dilihat bahwa variabel harga, kualitas produk, dan lokasi yang layak untuk menguji keputusan pembelian tergantung.
Adjusted
R
Square
menjelaskan angka bahwa 62,3% dari keputusan
pembelian
variasi
dapat
dijelaskan oleh ketiga variabel independen dalam
beberapa
persamaan
regresi.
Sedangkan sisanya dari 37,7% dijelaskan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
oleh variabel lain di luar tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
2.7
Kerangka Pemikiran Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan mengenai variabel
Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian, maka kerangka pemikiran yang diajukan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Kualitas Produk (X1)
H1
H3 H2
Harga (X2)
Sumber: yang dikembangkan untuk penelitian ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keputusan Pembelian (Y)
37
2.8
Hipotesis Berdasarkan kerangka teori di atas, maka perumusan hipotesis disusun
sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Hand & Body Lotion Citra H2 : Terdapat pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Hand & Body Lotion Citra H3 : Terdapat Pengaruh Kualitas Produk dan Harga secara Simultan terhadap Keputusan Pembelian Hand&Body Lotion Citra
http://digilib.mercubuana.ac.id/