BAB II LANDASAN TEORI A. MANAJEMEN KEUANGAN 1. Pengertian Manajemen Keungan Secara umum manajmen keuangan merupakan segala kegiatan atau aktivitas
perusahaan
yang
berhubungan
dengan
bagaimana
cara
memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Dan dapat di artikan sebagai suatu kegiatan dalam sebuah perusahaan dengan segala usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan sumber dana yang dibutuhkan, menggunakan data tersebut dan menentukan berapa besar jumlah dana yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham dari keuntungan perusahaan yang diperoleh. Serta berapa besar dana yang akan diinvestasikan kembali pada perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Sutrisno (2007:3), menjelasakan bahwa menejemen keungan merupakan semua kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan usaha – usaha untuk mendapatkan dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha untuk mendapatkan dana mengalokasikan dana secara efisien. Sedangkan menurut Lukman Syamsuddin (2007:30), menejelaskan bahwa financial manajemen merupakan pemebelanjaan perusahaan yang tidak dapat dipisahkan dari ilmu ekonomi dan dapat dikatakan bahwa pembelajaan perusahaan merupakan prinsip – prinsip ekonomi dalam 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
mengelola keputusan - keputusan yang menyangkut masalah keungan perusahaan. Dari pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa dalam manajemen keuangan terdapat beberapa unsur – unsur, yaitu sebagai berikut : 1. Mendapatkan dana atau masalah pendanaan 2. Mempergunakan dana atau pembiayaan (pembelanjaan) dana 3. Pengelolaan dana sesuai keputusan oleh manajemen suatu perusahaan 4. Untuk kepentingan operasional perusahaan agar mencapai tujuan yang di inginkan.
2. Fungsi Manajemen Menurut Sutrisno (2007:5), fungsi pokok dari manajemen keuangan meliputi tiga keputusan, yaitu sebagai berikut : a. Keputisan Investasi Keputusan
investasi
merupakan
masalah
bagaimana
manejer keunagan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk – bentuk investasi yang akan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Keuntungan di masa depan diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat di perkirakan secara pasti. Keputusan Pendanaan / Pembiayaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Keputusan pendanaan ini sering disebut kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dalam menganalisis kombinasi dari sumbersumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjakan kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. b. Keputusan Deviden Deviden merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham.Oleh karena itu deviden ini merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham. Keputusan deviden merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan: 1. Besarnya prosentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash deviden. 2. Stabilitas deviden yang dibagikan 3. Deviden saham (stock deviden) 4. Pemecahan Saham (stock split) 5. Penarikan kembali saham yang beredar (repurchase of stock) Jadi, fungsi utama manajemen keuangan terarah pada tujuan untuk memaksimalkan
nilai
perusahaan
bagi
pemiliknya.Nilai
suatu
perusahaan dapat tergambarkan pada harga sahamnya di lantai bursa. Bila harga saham perusahaan tersebut meningkat artinya kesejahteraan para pemegang saham akan meningkat pula. Jadi harga saham juga
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
menggambarkan keefektifan manajemen keuangan perusahaan dalam mengambil keputusan.
3. Tujuan Manajemen Keuangan Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan kemakmuranpemegang saham (Maximization wealth of stakeholders) melaluimaksimalisasi nilai perusahaan itu sendiri. Nilai perusahaan yang maksimalakan membuat para pemegang saham menjadi semakin makmur, dan nilaiperusahaan merupakan harga yang akan di bayar oleh calon pembeli bilaperusahaan tersebut dijual.
B. INVESTASI 1.
Pengertian Investasi Menurut Wikipedia indonesia, investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanam modal. Pengertian investasi berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh membangun rel kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Pengertian sederhana menurut Suhartono & Fadilah Qudsi (2009), investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan atas uang atau dana tersebut. Menurut Sunariyah (2006:2), Investasi adalah penanaman modal untuk aktiva atau lebih dari satu aktiva yang akan dimiliki dan umumnya berjangka waktu lebih lama dengan harapan mendapatkan labadimasa depan. Menurut Eduardus Tandelilin (2010:2) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang. Seseorang investor membeli sejumlahsaat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham atau sejumlah deviden di masa mendatang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama yaitu : investasi dalam bentuk aktiva riil dan (real asset) adalah aktiva dalam bentuk berwujud seperti emas, perak, intan, berlian, barang–barang seni, dan real estate. Sedangkan investasi dalam bentuk surat–surat berharga atau sekuritas (marketable securities atau financial asset) adalah surat–surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atasaktiva riil yang dikuasai oleh suatu entitas. Pihak–pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
individual (retailinvestors) adalah investor yang terdiri dari individu– individu yang melakukaninvestasi, dan investor institusional (institutional investors) adalah investor yang terdiri dari perusahaan–perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, dan perusahaan investasi. Ada tiga hal utama yang mendasari perlunya melaksanakan investasi yaitu: 1. Adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum mampu untuk dipenuhi saat ini. 2. Adanya kerugian untuk menambah nilai aset, adanya kebutuhan untuk melindungi nilai aset yang sudah dimiliki. 3. Karena adanya inflasi
2.
Tujuan Investasi Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan
uang. Dilihat dari sudut pandang yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bias diukur dengan penjumlahan pendapat saat ini pendapatan masa datang” (Tandelilin, 2010: 7). Keputusan dalam memilih investasi tentu harus dipertimbangkan antara tingkat pengembalian yang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapi. Semakin besar risiko yang dialami maka semakin besar manfaat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
yang diharapkan.Bila ingin melakukan investasi dengan tingkat risiko yang kecil maka manfaat yang bisa diharapkan dari investasi juga kecil. Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini, pinjaman dari pihak lain, ataupun dari tabungan. Investor yang mengurangi konsumsinya saat ini akan mempunyai kelebihan dana untuk ditabung. Dana yang berasal dari tabungan tersebut jika diinvestasikan
akan
memberikan
harapanpeningkatan
kemampuan
konsumsi investor di masa mendatang, yang diperoleh dari peningkatan kesejahteraan investor tersebut. Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorangmelakukan investasi, antara lain adalah sebagai berikut : a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan b. Mengurangi tekanan inflasi c. Dorongan untuk menghemat pajak
C. PASAR MODAL 1.
Pengetian Pasar Modal MenurutMartalena dan Malinda (2011:2), mengemukakan bahwa Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrument derivatif maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Sedangkan, menurut Situmorang (2008), pasar modal merupakan menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (lenders) kepada pihak yang membutuhkan dana (borrower). Sumber dana atau modal yang diperoleh dari pasar modal akan digunakan untuk kepentingan investasi, pengembangan usaha dan modal kerja. Dan menurut Darmaji (2012:1), pasar modal/capital market merupakan tempat diperjualbelikan berbagai instrument keuangan jangka panjang seperti utang, ekuita/saham, intrumentderivative, maupun instrumen lain. Dari ketiga definisi Pasar modal dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan peran penting dalam perekonomian suatu negara, karena pasar modal berfungsi sebagai sarana untukpermodalan usaha atau sarana bagi sebuah perusahaan untuk mendapatkan dana dari pemodal/investor.
2. Manfaat Pasar Modal Pasar modal di Indonesia memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut : a. Memeberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
b. Memberikan
alternatif
investasi
yang memberikan
potensi
keuntungan dengan resiko yang dapat diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan disversifikasin instansi. c. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses kontrol sosial. Menegaskan bahwa pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan manajemen profeional. d. Manajemen profesional menghilangkan insentif mempertahankan mayoritas kepemilikan. e. Menyediaakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha, sekaligus menungkinkan alokasi sumber dana yang optimal. f. Menyediakan leading indicator bagi tern ekonomi Negara. g. Menyebarkan pemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme, serta menciptakan iklim usaha yang sehat. h. Menciptakan lapangan kerja dan profesi yang menarik.
3. Peran Pasar Modal Pasar modal di Indonesia memiliki fungsi/peranan, yaitu sebagai berikut: a.
Fungsi ekonomi Dalam melaksanakan sistem ekonominya pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender/investor) ke pihak yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
memerlukan
dana
(borrowers/perusahaan).
Dengan
menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, investor mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. b. Fungsi keuangan Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowes dan para investor menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva rill yang diperlukan untuk investasi tersebut.
D. SAHAM 1. Pengertian Saham Menurut Dasrmadji (2012: 5), saham merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Sedangkan saham menurut Rusdin(2008: 68) merupakan sertifikat yang menunjukkan sebuah bukti kepemilikan dari suatu perusahaan dapat diartikan sebagai saham, dan seorang pemegang saham berhak atas klaim dari aktiva perusahaan dan penghasilan perusahaan. Dan menurut pandangan Fahmi (2012: 81) menjelaskan saham merupakan tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan, kertas yang tercantum jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak serta kewajiban yang dijelaskan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
kepada setiap pemegangnya, dan saham persediaan yang siap dijual. Saham juga bisa di artikan sebagai surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau instansi dalam suatu perusahaan (Rahardjo : 2010).
2. Jenis – jenis Saham Menurut Suhartono & Fadillah Qudsi (2009), jenis saham ada dua yaitu, saham biasa (Commont Stock). Dan saham preferen (Preferred Stock). Perbedaan kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut : a. Saham Biasa (Commont Stock) Merupakan
saham yang menempatkan
pemiliknya paling
akhir terhadap claim. Atau merupakan bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Keuntungan yang dinikmati oleh pemegang sahamberasal dari pembayaran deviden dan kenaikan harga saham. Besar kecilnya deviden yang diterima oleh pemegang saham tidak tetap, tergantung pada keputusan RUPS. Pemilik saham biasa mempunyai hak memilih (vote) dalam RUPS untuk keputusan – keputusan yang memerlukan pemungutan suara. b. Saham Preferen (Preferred Stock) yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara saham biasa dan obligasi. Atau merupakan saham dimana pemilik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
saham akan menerima deviden dalam jumlah yang tetap. Biasanya pemiliknya tidak mempunyai hak dalam RUPS.
E. PENILAIAN SAHAM Tujuan analisis investasi adalahmengetahui hal yang mendasar untuk para pemodal, mengingat tanpa ada analisis yang cukup baik serta rasional, para investor akan mengalamibanyak kerugian (Sunariyah, 2006:168).Investor harus melakukan analisis terlebih dahulu untuk menentukan nilai saham sehingga dapatmenghitungtingkat pengembalian serta tingkat risiko saham yang dinilai, sehingga mempermudah berlangsungnya proses pengambilan keputusan investasi. Terdapat dua teknik menganalisis dalam penilaian harga saham, yaitu analisis tehnikal dan analisis fundamental. 1.
Analisis Teknikal Analisis teknikal dapat didefinisikan sebagai analisis sekuritas yang fokus utamanya menggunakan grafik harga pada volume historis dan pergerakan harga saham(Sulistiawan dan Liliana, 2007:4). Analisis merupakan penilaian harga saham yang didasarkan hanya kepada pergerakan harga saham di bursa, yaitu apakah secara teknikal suatu saham harganya akan naik atau turun tanpa memperhatikan fundamental atau kinerja perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2.
Analisis fundamental Analisis fundamental merupakan suatu metode penilaian harga saham yang berfokus kepada bagaimana kinerja suatu perusahaan
dibandingkan
dengan
transaksi
harga
saham
perusahaan yang bersangkutan, sebagaimana penggunaan prinsip – prinsip dari analisa laporan keuangan yang dapat menggambarkan sehat
tidaknya
kinerja
perusahaan,
lalu
selanjutnya
menghubungkan dengan harga saham suatu perusahaan yang layak dibeli (undervalue) dan mana yang tidak layak (overvalue). DanAnalisis
fundamental merupakan metode dalam
melakukan analisis informasi, melakukan proyeksi dari informasi tersebut guna menghasilkan penilaian yang tepat bagi perusahaan (Penmann, 2009). Analisis fundamental dilandaskanpada anggapan bahwa dalam setiap lembar saham memiliki nilai intrinsic. Menurut Handono (2009), nilai intrinsik suatu komoditas merupakan nilai sekarang dari serangkaian arus kas yang masuk akan dihasilkan pada masa mendatang. Nilai intrinsic juga bisa diartikan sebgai nilai yang sesungguhnya dari harga saham, nilai intrinsic ini yang nantinya dijadikan estimasi harga saham oleh investor atau analis. Investor perlu membandingkan nilai sesungguhnya atau nilai intrinsik saham dengan harga saham perusahaan yang beredar di pasar saat ini (current market price) untuk dasar menilai kewajaran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
harga intrinsik/sesungguhnya saham. Sehingga terlihat apakah saham tersebut < dari nilai pasar dan di anggap mahal (overvalued), sebaliknya jika nilai intrinsik > dari nilai pasar berarti dinilai murah (undervalued) dan apabila nilai intrinsik = nilai pasar maka dinilai wajar (correctly valued).
F. METODE PENILAIAN SAHAM Terdapat beberapa metode dalam penilaian harga saham dengan menggunakan analisis fundamental, diantaranya sebagai berikut: 1.
Price Earning Ratio (PER) Tryfino (2009: 12), mendefinisikanPrice earning ratio (PER) adalah rasio yang digunakan untuk menghitungtingkat pengembalian modal yang diinvestasikan. Tujuan dari metode ini adalah untuk memprediksi kapan atau berapa kali laba yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan harga sahamnya pada waktu tertentu. Semakin rendah PER suatu saham akan lebih baik. tingkat pengembalian investasi di saham tersebut akan semakin cepat karena earning per share yang dihasilkan semakin besar. Sedangkan menurut Tandelilin (2010:320), Metode PER disebut juga dengan metode multiplier, dalam metode ini investor akan menghitung berapa kali nilai earning yang tercermin dalam suatu harga saham.Menurut Sihombing (2008: 87), mengatakan bahwa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
price earning ratio(PER) adalah perbandingan harga sebuah saham dengan laba bersih utuk setiap lembar saham perusahaan itu. Manfaatprice earning ratio ialah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan, dimana kinerja perusahaan dicerminkan oleh earning pershare nya.Faktor-faktor yang harus ditentukan ketika menentukan Expected PER adalah sebagai berikut: a. Menentukan tingkat pertumbuhan Earning Estimasi (g) Rumus:
Sumber: (Jones, 2009: 425) Keterangan : ROE = Return on Equity, tingkat pengmbilan ekuitas pemegang saham. DPR
= tingkat laba ditahan, DPR tahun sebelumnya
g
= tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan
b. Menenetukan Estimasi EPS (Earning Per Share) Rumus :
Sumber : (Tambunan , 2007: 248) Keterangan : EPS0 = EPS tahun sebelumnya EPS1 = Estimasi EPS g = tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
c. Menentukan Estimasi DPS (Dividend Per Share) Rumus :
Sumber: (Jones, 2009:214) Keterangan: DPS1
= Estimasi DPS(Dividend Per Share)
EPS1
= Estimasi EPS
DPRrata-rata
= rata-rata DPR tahun sebelumnya
d. Menentukan nilai Expected Return(k) Rumus :
Sumber : (Brigham dan Huston , 2010: 394) Keterangan : k
= Expected Return
P0
= Harga saham periode sebelumnya
g
= tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan
DPS1 = Estimasi DPS(Dividend Per Share)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
e. Menentukan Estimasi PER Rumus :
Sumber : (Tandelilin , 2010: 375) Keterangan : PER1 = Estimasi PER (Price Earning Ratio) DPS1 = Estimasi DPS (Dividend Per Share) EPS1 = Estimasi EPS (Earning Per Share) k
= tingkat pengembalianatau expected return
g
= tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan
f. Menentukan Nilai Intrinsik Rumus :
Sumber :(Tandelilin, 2010: 377)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
2.
Dividend Discount Model (DDM) Menurut Tandelilin, (2010:306), Model Diskonto Dividen (Dividend
Discounted
Models)merupakan
model
untuk
menentukan estimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa datang. Pendekatan DDM(Dividend DiscountedModels), merupakan suatu pendekatan yang terdapat dalam analisis fundamental atau analisis perusahaan yang dilakukan dengan mengaitkan antara cash flowyang diharapkan dari dividen yang dibayarkan perusahaan atas saham yang dimiliki. Selain itu pendekatan ini beranggapan bahwa harga saham bisa dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu dividentahunan, pertumbuhan dividen, dan required rate of return. Dividen tahunan ini merupakan incomeyang diterima oleh para investor pemegang saham, dan untuk pertumbuhan dividen merupakan tingkat pertumbuhan dividen dari pendapatan bersih setelah pajak per saham, sedangkan required rate of returnmerupakan tingkat keuntungan yang diisyaratkan bagi pemodal. Keputusan investor sangat ditentukan oleh pendapatan yang akan diterima di masa yang akan datang (future income). Future income tersebut akan diproses harus di-presentvalue-kan atau dinamakan dengan discounted.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk penilai harga saham mengguakan metode Dividend Discount Model (DDM), antara lain sebagai berikut: a) Menghitung tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan (g) Rumus:
Sumber: (Jones, 2009: 425) Keterangan : ROE
= Return on Equity, tingkat pengmbilan ekuitas pemegang saham.
DPR
= tingkat laba ditahan, DPR tahun sebelumnya
g
= tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan
b) Menghitung Estimasi DPS yang diharapkan Rumus :
Sumber: (Tandelilin, 2010:376-378) Keterangan : DPS1
= dividen yang diestimasikan
DPS0
= dividen tahun sebelumnya
g
= tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
c) Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan Rumus :
Sumber : (Brigham dan Huston , 2010: 394) Keterangan : k
= Expected Return
P0
= Harga saham periode sebelumnya
g
= tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan
DPS1
= Estimasi DPS(Dividend Per Share)
d) Menghitung nilai intrinsik dengan menggunakan model pertumbuhan konstan Rumus :
^
Sumber : (Tandelilin, 2010:308)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
3. Price to Book Value (PBV) Menurut Anthanasius (2012), Price to book value adalah rasio yang menunjukkan seberapa tinggi suatusaham dibeli oleh penanam modal dibandingkan dengan nilai buku saham tersebut. Semakin kecil nilai price to book value maka harga dari suatu saham dianggap semakin murah. Price to boook value (PBV) merupakan nilai yang bisa digunakanuntukmembandingkan suatu saham lebih mahal atau lebih murah dibandingkan dengan saham
lainnya. Untuk
membandingkannya, dua atau lebihperusahaan harus dari satu kelompok usaha yang memiliki sifat bisnis yang sama (Sihombing, 2008: 95). Price to book value (PBV) adalah perhitungan atau perbandingan antara market value dengan book value suatu saham. Dengan rasio PBV ini, investordapat mengetahui langsung sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book value-nya. Rasio PBV dapat memberikan gambaran potensi pergerakan harga saham sehingga dari gambaran tersebut, secara tidak langsung rasio PBV juga memberikan pengaruh terhadap harga saham. Market value (harga/nilai pasar) dibagi dengan book value (harga/nilai buku).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Berikut adalah penilaian harga saham dengan menggunakan metode PBV (Price to Book Value), sebagai berikut : Rumus :
Sumber : (Gitman, 2009)
4.
Free Cash Flow to Equity (FCFE)
Arus kas bebas bagi ekuitas atau Free cash flow to Equity disingkat juga FCFE, adalah suatu arus kas bersih bagi ekuitas perusahaan dimana FCFE ini dijadikan suatu dasar untuk menentukan nilai wajar suatu investasi maupun suatu perusahaan. Damodaran (2012) Mengatakan bahwa untuk mengestimasi uang kas suatu perusahaan yang dapat mengembalikan kepada pemegang saham berdasarkan beberapa tahap. Pertama setiap pengeluaran investasi yang dikeluarkan harus dikurangi terlebih dahulu
dengan
net
income
perusahaan
sehingga
dapat
merepresentasikan cash flow keluar. Lalu depresiasi ditambahkan lagi karena secara akunting kedua hal ini bukan merupakan pengeluaran
uang
kas
melainkan
uang
non
kas.Kedua,
pertambahan modal kerja akan mengurangi cash flow perusahaan, sedangakan menurunkan modal kerja meningkatkan cash flowyang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
tersedia bagi pemegang saham. Sehingga hanya dipertimbangkan saja modal kerja non kas.Tahap terakhir dimana perusahaan terdapat hutang baru maupun yang telah dibayarkan dalam cash flow
perusahaan.
Sehingga
pembayaran
pokok
hutang
merepresentasikan uang kas keluar sedangkan penerbitan hutang baru akan merepresentasikan uang yang masuk. Pada pertimbangan disetiap tahap-tahap, memperbolehkan untuk cash flow berdampak pada pengeluaran investasi, perubahan modal kerja dan perubahan hutang, dapat didefinisikan bahwa cash flow yang tersisa dari perubahan perubahan ini sebagai Free Cash Flow to Equity (FCFE). Rumus : FCFE = Keuntungan bersih - (Pengeluaran modal -Depresiasi) - (Perubahan Modal Kerja non-tunai) + (Penerbitan Hutang baru - Pembayaran Hutang Baru)
5.
Capital Asset Pricing Model (CAPM) CAPM merupakan model penetapan hargaasset ekuilibrium yang menyatakan bahwa return ekspektasi atas sekuritas tertentu adalahf ungsi linier
positif dan sensitivitas sekuritas terhadap
perubahan return portofolio pasarnya. Menurut Bodie et.al (2014:293), model CAPM merupakan bagian penting dalam bidang keuangan yang digunakan untuk memprediksikan keseimbangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
imbal hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko suatu aset pada kondisi ekuilibrium. Tujuan
dari
penggunaan
model
ini
adalah
untuk
menentukan tingkat return yang diharapkan (expected return) dari aset yang berisiko dan untuk menghitung risiko yang tidak dapat didiversifikasi (risiko non sistematis) dalam suatu portofolio dan membandingkannya dengan prediksi tingkat pengembalian (return). Fungsi utama Capital Assets Pricing Model (CAPM) menurut Zubir (2011), yaitu : a. Sebagai tolak ukur (benchmark) dalam mengevaluasi tingkat pengembalian (rate of return) suatu investasi b. Membantu dalam menduga atau memprediksi expected return suatu aset yang atau belum diperdagangkan di pasar.
Asumsi-asumsi yang mendasari standar CAPM menurut Tandelilin (2010 : 187), yaitu sebagai berikut : a. Semua investor mempunyai distribusi profitabilitas tingkat return di masa depan yang identik, karena mereka mempunyai harapan atau ekspektasi yang hampir sama. Semua investor menggunakan sumber informasi seperti tingkat return, varians return, dan matriks korelasi yang sama dalam kaitannya dengan pembentukan portofolio yang efisien.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
b. Semua investor mempunyai satu periode waktu yang sama, misalnya satu tahun. c. Semua
investor
dapat
meminjam
(borrowing)
atau
meminjamkan (lending) uang pada tingkat return yang bebas risiko (risk-free rate of return) d. Tidak ada biaya transaksi e. Tidak ada pajak penghasilan f. Terdapat banyak sekali investor, dan tidak suka ada satu pun investor yang dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas. Semua investor adalah price-taker g. Pasar dalam keadaan seimbang (equilibrium) Asumsi-asumsi diatas terkesan tidak realistis, namun demikian isu penting yang harus diperhatikan adalah seberapa baik teori CAPM memprediksi atau menjelaskan realitas dan bukannya realisme dari asumsi-asumsinya (Tandelilin, 2010 : 187). Menurut (Jogiyanto 2013:207) menjelaskan rumus CAPM sebagai berikut : Rumus:
Keterangan : E(Ri) = Tingkat pengembalian yang diharapkan metode CAPM Rf
= Tingkat pengembalian bebas risiko
Rm
= Tingkat pengembalian pasar
=Risiko beta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Tingkat pengembalian yang diharapkan [E(Ri)] adalah besarnya keuntungan yang diharapkan oleh investor dari investasi saham yang dilakukan. Variabel-variabel yang digunakan dalam perhitungan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return)/E(Ri) metode CAPM adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Tingkat pengembalian saham individu (Ri) merupakan tingkat pengembalian dari tiap saham individu yang sebenarnya. Hasil dari tingkat pengembalian saham individu (Ri) dapat dicari dengan melakukan perbandingan harga penutupan saham (close pricing) pada periode ini dikurangi dengan harga penutupan saham periode sebelumnya kemudian dibagi dengan harga penutupan saham sebelumnya. Rumus: Keterangan : Ri
= Tingkat Pegembalian saham individu
Pt
= Harga Saham pada periode t
Pt-1
= Harga saham periode t-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
2. Tingkat Pengambalian Pasar (Rm) Rata-rata keuntungan seluruh saham perusahaan digunakan sebagai salah satu variable perhitungan dalam premi risiko pada rumus CAPM. Rata-rata
keuntungan
di
dapatkan
dari
perihitungan
tingkat
pengembalian pasar tiap bulannya yang kemudian di bagi dengan jumlah bulan pada periode tersebut. Rumus : Dimana Rm
= Rata-rata tingkat pengembalian
IHSGt
= Indeks harga saham gabungan periode t
IHSGt-1
= Indeks harga saham gabungan periode t-1
3. Tingkat Pengembalian Bebas Risiko (Rf) Tingkat pengembalian bebas risiko pada penelitian ini adalah ratarata tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Rumus: Keterangan : Rf : Tingkat pengembalian bebas risiko
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
4. Risiko Sistematis (β) Risiko sistematis atau beta (ß) merupakan ukuran risiko yang berasal dari hubungan antara tingkat pengembalian suatu saham dengan tingkat pengembalian pasar, dengan kata lain beta adalah hasil bagi antara kovarian saham terhadap varian pasar. Rumus : Keterangan: = Risiko sistematis = Kovarian antara return saham dengan return pasar = Variasi pasar
G. KEPUTUSAN INVESTASI Tujuan dari analisis saham untuk menaksir nilai intrinsic suatu saham, dan dibandingkan dengan harga saham yang beeredar pada saat ini. Nilai intrinsik (NI) menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut. Menurut Sunariyah (2006: 178), pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan investasi saham adalah sebagai berikut: a. Apabila NI > dari harga pasar saham saat ini, saham dinilai
undervalued (berada dibawah harga wajar/ terlalu rendah), Keputusan investasi yang dapat direkomendasikan yaitu dibeli
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
atau ditahan apabila saham tersebut telah diakuisisi dengan pertimbangan suatu saat harganya akan naik kembali. b. Apabila NI < dari harga pasar saham saat ini maka saham
dinilai terlalu mahal atau overvalued, rekomendasi untuk keputusan investasi yang dapat dilakukan adalah menjual. c. Apabila NI = harga saham pada pasar saham saat ini, maka
dapat dinilai harga saham dalam kondisi wajar dan kondisinya berada pada keseimbangan. Keputusan investasi yang dapat direkomendasikan yaitu dengan mempertahankansaham yang dimilikiatau membeli atau melepas saham yang dimilikisampai saham itu berada pada kondisi yang menguntungkan untuk para pemodal/investor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
H. PENELITIAN TERDAHULU
Tabel g.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. 1.
Judul / Peneliti Analisis
Meode
Yang diamati
Penelitian
Fundamental Analisis
untuk Menilai Kewajaran Harga
Variabel
Saham
fundamental,
Hasil
Analisis
Penelitian
ini
Deskriftif
menunjukkan hanya INTP
dan Intrinsik, PER, Kuantitatif dan SMCB yang harga
Keputusan investasi dengan EPS, & DPS
sahamnya
berada
Pendekatan Price Erning
kondisi
undervalued,
Ratio (PER)”.
keputusan
yang
Alfan Hudan Dardiri
diambil adalah membeli
Suhadak
saham
Muhammad Saifi (2015)
Perusahaan
lainnya
berada
kondisi
dapat
tersebut. pada
pada
9
keputusan
overvalued
yang dapat diambil adalah menjual
atau
menahan
saham tersebut. 2. Analisis Fundamental
Analisis
Analisis
Saham yang berada dalam
untuk menilai kewajaran
Fundamental,
Deskriftif
kondisi correctly valued,
harga saham dengan
Dividend
Kuantitatif pertama
dividend discount model
Discount
(DDM) dan Price Earning
Model,
Ratio (PER) sebagai dasar
Earning Ratio,
dan
pengambilan keputusan
Investasi
investasi yan
menggunakan
DDM yaitu ASRI, CTRP, Price
investasi pada perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
GPRA,
SMRA,
WIKA,
TOTL
keputusan
g tepat adalah menahan
41
sektor property dan real
saham tersebut. Kedua,
estate yang listed di bursa
menggunakan PER yaitu
efek indonesia tahun 2010-
ASRI,
2013)
PUDP,
Rendy Pratama
WIKA,
Topowijono
investasi
Achmad Husaini, 2014
adalah menahan saham
CTRP,
GPRA,
SMRA
dan
keputusan yang
tepat
tersebut. 3.
Radim Gottwald, “ the use
Menjelaskan
of the P/E ratio to stock
menggunakan
meningkatkan Analisis
pertumbuhan pendapatan
valuations”, GRANT Jurnal metode
PER Deskriftif
potensi perusahaan, yang
ISSN 1805-062X, (IGA
sebagai
cara Kuantitatif digunakan untuk
31/2012).
untuk mencari
mencapai hasil yang
nilai intrinsik
menguntungkan masa lalu. Jika P / E rendah dari saham dengan tingkat risiko rata-rata atau lebih rendah dan nonlikuiditas dihubungkan dengan tingkat pertumbuhan laba yang diharapkan, yang melebihi P / E
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
I. KERANGKA PEMIKIRAN
PASAR MODAL
HARGA SAHAM (Sub Sektor Kontruksi Bangunan)
ANALISIS FUNDAMENTAL
PENILAIAN SAHAM Melalui Pendekatan PER (Price Earning Ratio)
NI > NP
NI = NP
NI < NP
Saham Undervalued layak dibeli atau dipertahankan oleh investor
Saham Fairvalued Investor disarankan untuk menahan sahamnya
Saham Overvalued Investor disarankan untuk menjual sahamnya
KEPUTUSAN INVESTASI
http://digilib.mercubuana.ac.id/