BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Definisi Sistem Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berintegrasi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. (Tata Subatri, 2012:10) Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponenkomponen yang ada di dalamnya bias bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.(CCIT Vol.6 No.2 Nasarudin,dkk.Januari, 2013:226-227) 2.1. 1 Pengertian Sub-Sistem
Suatu sistem dapat terdiri bagian-bagian sistem atau sub-sistem. Contoh, sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsitem dapat terdiri dari subsistem-subsitem lagi atau terdiri dari komponen-komponen pendukung sistem itu sendiri. Susbsitem perangkat keras dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan media penyimpanan. Subsistem-subsitem yang ada saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sitem tersebut dapat tercapai. 2.1. 2 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana, mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: [Tata Sutabri, 2012] 1. Komponen Sistem(Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama memebentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang dapat menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem. 2. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi anatara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sisetm. Lingkungan
luar
sistem
ini
dapat
menguntungkan
dan
dapat
juga
merugikansistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. 4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsitem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau Interface. Penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari subsitem ke subsitem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem(Input) Energi yang dimaksudkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, didalam suatu unit sistem computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan computer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya. 7. Pengolah Sistem (Proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. 8. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat determinstik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menegenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. (Sutabri, 2012) 2.1. 3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya: [Tata Sutabri, 2012] 1. Sistem deterministic dan sistem probabilistic, adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mangandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic System karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan kepastian. 2. Sistem abstrak dan sistem fisik, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ideide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengna Tuhan merupakan contoh abstract system. 3. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia, sistem alamaiah adalah sistem yang tidak melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. 4. Sistem terbuka dan sistem tertutup, sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungakn luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. (Sutabri, 2012)
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. 2 Sistem Pendukung Keputusan Keputusan dibuat untuk memecahkan masalah.saat memecahkan suatu masalah mungkin dihasilkan banyak keputusan.keputusan merupakan tindakan atau rangkaian tindakan yang harus diikuti untuk memecahkan suatu masalah.tindakan tindakan tersebut bisa berupa pengurangan sesuatu untuk menghindari dampak negatif suatu hal atau pemanfaatan suatu kesempatan. Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.(Wikipedia.org) 2.2. 1 Jenis-jenis Keputusan Menurut Simon
Simon seorang ahli manajemen yang pernah mendapatkan hadiah nobel menyatakan bahwa suatu keputusan merupakan bagian dari suatu rangkaian proses pengambilan keputusan.ada keputusan yang terstruktur atau terprogram dan ada keputusan yang tidak terstruktur atau tidak terprogram. Keputusan yang terstrukur atau terprogram berasal dari permasalahan dan kejadiankejadian yang terstruktur.permasalahan atau keputusan bisa distrukturisasi karena sifatnya rutin sehingga bisa ditentukan sebelumnya contoh SPK,SIA dan SIM walaupun kita tahu pada SIM ada pula yang semi terstruktur yang membuat pengembangan SIM sulit. Keputusan yang tidak terstruktur atau terprogram berasal dari permasalahan atau kejadian yang tidak terstruktur. Sifatnya tidak diprediksi karena tidak jelas rutinitasnya, sehingga seolah-olah baru atau mungkin memang benar baru atau bisa juga karena bagitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus berbeda dari
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
umumnya.Pemahaman tentang keputusan yang terstruktur dan tidak terstruktur ini penting sekali karena masing-masing memerlukan penanganan yang berbeda. 2.2. 2 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Konsep SPK mulai berkembang pada akhir tahun 1960-an saat itu untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi konsep seperti ini melahirkan pemikiran bahwa dengan dapatnya seseorang secara langsung berinteraksi dengan komputer dengan menggunakan teknologi timesharing yang ada, orang bisa mengembangkan suatu sistem pendukung keputusan. Istilah SPK pertama kali dikemukakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scoot Morton pada tahun 1971, keduanya merupakan profesor MIT, USA. Saat itu mereka merasakan perlunya suatu pemikiran untuk mengalahkan penggunaan aplikasi komputer untuk membantu pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen berdasarkan kepada simon menegenai keputusan tyan terstruktur dan tidak terstruktur juga berdasarkan kepada konsep Robert N. Anthony tentang tingkatan manajemen. Gorry dan Scoot Morthon menggambarkan berbagai jenis keputusan yang disusun menurut struktur masalahnya, dari maslah yang terstruktur hingga kemasalah yang tidak terstruktur.
Dilain
pihak
anthony menggunakan nama
perencanaan
strategis,
pengendalian manajemen, dan pengendalian operasiaonal untuk menjelaskan tingkat manajemen puncak, menegah dan bawah. Konsep simon tentang tahap-tahap pengambilan keputusan digunakan
untuk
menentukan struktur masalah seperti dibawah ini: 1.
Masalah Terstruktur – merupakan masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap tahap pertama model simon yaitu, tahap intelejen, perancangan dan pemilihan. Ketiga tahap tersebut karena terstruktur dapat dibuat struktur logikanya atau aturan pengambilan keputusannya sehingga permasalahan dapat di identifikasi dan di mengerti. Berbagai alternatif solusi yang dapat di indentifikasi dan di evaluasi kemudian dipilih untuk menjadi suatu solusi.
2.
Masalah Tidak Terstruktur - masalah ini sebaliknya merupakan masalah, yang sama sekali tidak memiliki struktur pada salah satu tahapan proses pengambilan keputusan simon.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Masalah Semi Terstruktur -
masalah ini merupakan maslah yang dapat
menggunakan satu atau dua tahapan simon. 2.2. 3 Ciri dan kemampuan sistem pendukung keputusan
Konsep sistem pendukung keputusan sampai saat ini masih belum menentukan satu konsensus, apa sebenarnya sistem pendukung keputusan? Ini berarti konsep sistem pendukung keputusan belum matang sekali sehingga masih banyak hal-hal baru atau ciriciri baru ditemukan para ahli yang akibatnya selain merubah interprestasi juga konsep yang selama ini ada. Bervariasinya konsep SPK diantara para peneliti dan pengembang salah satunya disebabkan oleh perkembangan teknologi yang memberikan kemamouan yang lebih tinggi kepada hardware dan software yang berdampak pada peningkatan kemampuan suatu sistem aplikasi SPK. Sebagai contoh pada awalnya SPK hanya menjangkau Top Manajemen tapi saat ini SPK juga dapat diajangkau manajemen bawah dengan adanya SQL (Structured query language). Perubahan kemampuan SPK ini sudah barang tentu akan mempengaruhi konsep dan ciri-ciri SPK dan membedakannya dari konsep SPK yang lain atau yang berkembang sebelumya. 2.2. 4 Tujuan SPK
Peter G.w, seorang perintis SPK dari MIT berkerjasama dengan scott morton untuk menentukan tiga tujuan yang harus dicapai oleh SPK , dan merekan percaya bahwa SPK harus : •
Dapat membantu manager dalam membuat keputusan saat memecahkan berbagai masalah semi terstruktur.
•
Dapat mendukung penilaian yang dilakukan oleh manager dan tidak mencoba mengantikannya.
•
Dapat meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan yang dilakuykan oleh manager dan bukan meningkatkan efesiensinya. Tujuan-tujuan tersebut diatas berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep
espeka yaitu struktur permasalahan, dukungan keputusan, dan efektifitas keputusan. •
Struktur permasalahan Sulit untuk menentukan apakah suatu masalah sepenuhnya tersruktur atau tidak tersruktur. Sebagian besar permasalahan bersifat
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
semi terstruktur.
Simon
menyatakannya sebagai area kelab. Ini berarti bahwa SPK diarahkan pada area dimana sebagian besar permasalahan berbeda. •
Dukungan terhadap keputusan SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manager. Komputer dapat diterapkan untuk membantu masalah-masalah yang terstruktur sedangkan manager bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang tidak terstruktur dalam bentuk memberi pertimbangan, penilaian berdasarkan lintuisi serta melakukan analisis. Manager dan komputer berkerja sama sebagai suatu tim pemecah masalah untuk memecahkan masalah yang berada diarea semi terstruktur yang luas.
•
Efektifitas keputusan SPK tidak dimaksudkan untuk mengefesiensikan proses pengambilan keputusan. Waktu bagi manager sangat berharga dan tidak boleh terbuang, manfaat utama penggunaan SPK bagi manager adalah untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Saat mengambil keputusan, manager berusaha untuk menghasilkan keputusan yang
terbaik, dan dengan bantuan sejumlah model matematika manager akan membuat keputusan yang lebih baik dari biasanya walau dalam banyak kasus managerlah yang harus memutuskan alternatif keputusan mana yang terbaik. Mungkin saja manager banyak menghasbiskan waktu ekstra untuk memperluas solusi yang akan diambil sehingga untuk mendapatkan hasil yang optimal, akan tetapi makin meningkat ketelitian makin banyak waktu, biaya dan tenaga yang harus dikeluarkan. Setelah solusi dipilih manager menggunakan berbagai pertimbangan macam untuk menentukan kapan suatu keputusan akan memberikan konstribusi yang bermanfaat dalam memecahkan suatu masalah. 2.2. 5 Keuntungan Dan Kelemahan SPK
Decision Support System (DSS) dapat memberikan beberapa keuntungan- keuntungan bagi pemakainya. Menurut Turban (1995: 87) maupun McLeod (1995: 103) keuntungankeuntungan tersebut meliputi:
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan.
•
Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
•
Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan.
•
Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan.
•
Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambilnya.
•
Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya. Selain memiliki banyak keuntungan atau manfaat, decision support system
jugamemiliki beberapa kelemahan antara lain : •
Sulit dalam memodelkan sistem bisnis
•
Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
•
Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model yang lebih kompleks.
2. 3 Pengertian Seleksi Karyawan Pengertian seleksi menurut para ahli •
Menurut T.Hani Handoko (1996:6:146) seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak diterima oleh perusahaan tersebut.
•
Menurut Melayu S.P Hasibun (2002:47) seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadikan karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan yang bersangkutan.
•
Menurut William B.Wheter.Jr dan Keith Davids (1996:114) seleksi merupakan serangkaian langkah tertentu untuk memilih calon-calon pegawai yang dipekerjakan. Proses ini dimulai saat pelamaran dan keahlian dengan keputusan penerimaan.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jadi dapat disimpulkan bahwa seleksi karyawan adalah penerimaan calon pegawai dengan sejumlah rangkaian atau tahap-tahap dalam menentukan kualitas dan kuantitas dari calon-calon pelamar tersebut. 2.3. 1 Tujuan Seleksi
Proses Seleksi Merupakan untuk memepertemukan syarat-syarat yang diinginkan dengan orang yang akan diterima menjadi karyawan dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan perusahaan sesuai dengan yang tertera pada uraian jabatan, sehingga semboyan daripada The Right Man On The Right Place akan menjadi kenyataan. Tujuan Seleksi pada umumnya : •
Untuk Mendapatkan para karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas
sebagaimana
yang
dibutuhkan
yang
dibutuhkan
(jujur,disiplin,terampil,kreatif,loyal,dan berdedikasi tinggi). •
Untuk mengukur kemampuan calon karyawan atau pelamar, apakah dapat mengerjakan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan.
•
Untuk menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat menunjang kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang.
2.3. 2 Kualifikasi Dasar Seleksi
Beberapa kualifikasi yang menjadi dasar bagi pelaksanaan seleksi diberbagai perusahaan menurut Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2001 adalah sebagai berikut: 1. Keahlian. Keahlian digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: Teknikal Skill (Keahlian yang dimiliki oleh pegwai), Human Skiil (keahlian yang dimiliki sub pimpinan). 2. Pengalaman. Pengalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan utama dalam proses seleksi.Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang telah siap pakai. 3. Kesehatan Fisik.Kesehatan fisik penting untuk dapat menduduki suatu jabatan. Tidak mungkin seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik jika sering sakit.Bahkan,perusahaan akan dibebani pengeluaran biaya perawatan yang cukup besar. 4. Pendidikkan.Pendidikkan merupakan suatu indicator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
latar belakang pendidikkan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu. 5. Umur. Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi fisik,mental,kamampuan,kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang-undang perburuhan. Karyawan muda pada umumnya mempunyaifisik yang lebih kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan, kurang bertanggungjawab, cenderung absensi dan turnover-nya tinggi. Karyawan yang umurnya tua kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggungjawabnya besar, serta absensi dan turnover-nya rendah. 6. Kerja Sama. Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena kesediaan kerja sama, baik vertical maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan. 7. Kejujuran. Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. 8. Inisiatif dan Kreatif. Hal ini merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya. 9. Kedisiplinan. Kedisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan. 2. 4 Basis Data Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamannya adalah melihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi yang tersedia saat dibutuhkan.pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.Rosa A.S-M Shalahuddin (2011:44) 2.4. 1 DBMS
DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai sistem manajemen basis data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menyimpan data, menegelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut: • Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data • Mampu menangani integritas data • Mamapu menangani akses data • Mampu menangani backup data (Shalahudin, 2012) Berikut ini adalah 4 macam DBMS versi komersial yang paling banyak digunakan di dunia saat ini yaitu: •
Oracle
•
Microsoft SQL server
•
IBM DB2
•
Microsoft Access
Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahasa untuk menegelola data pada DBMS(Shalahuddin, 2012). 2.4. 2 Alur Hidup Basis Data
Tidak hanya perangkat lunak yang memiliki alur hidup, dalam membuat perencanaan basis data juga memiliki alur hidup atau Database Life Cycle (DBLC). Alur basis data dapat dilihat pada gambar berikut: Analisis Kebutuhan dan desain konseptual
Desain Lojk
Desain Fisik
Implementasi
Sumber : (Shalahuddin, 2013)
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2. 1 Alur Hidup Basis Data 2. 5 Analisa Perancangan Perangkat Lunak 2.5. 1 Model Waterfall
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linear (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (sport). Berikut ini adalah gambar model air terjun
Sistem/rekayasa informasi () desain
analisis
pengodean
pengujian
Gambar 2. 2 Ilustrasi Model Waterfall (Shalahuddin, 2011) •
Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
•
Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, reprsentasi antar muka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke resprentasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desai yang telah dibuat pada tahap desai.
•
Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
•
Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karna adanya kesalahan yang munjuk dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung ataun pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang medel air terjun dapat dilakukan sesuai
alurnya karena sebab berikut : •
Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi ditengah alur pengembangan.
•
Sangat sulit bagi pelangan untuk mendefinisikan semua spesifikasi diawal alur pengembangan. Pelangan sering kali butuh contoh (prototype) untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut.
•
Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomondasi perubahan yang diperlukan diakhir alur pengembangan Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah
menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak. 2. 6 Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunkan diagram dan teks-teks pendukung.UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan.Jadi penggunaan UML
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML banyakdigunakan pada metodologi berorientasi objek. 2.6. 1 Use Case Diagram
Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendiskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pedefinisian apa yang disebut actor dan use case. •
Actor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.
•
Use case merupakan fungsional yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor.
Tabel 2. 1 Simbol-simbol pada use case diagram (Shalahuddin, 2011) : Simbol
Deskripsi
Use case
Fungsionalitas
yang
disediakan
sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor; biasanya dinyatakan dengan menggunkan kata kerja diawal frase nama use case Orang, proses, atau sistem lain yang
Aktor/actor
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
symbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor
belum
tentu
merupakan
orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama actor Komunikasi antara actor dan use case yang
Asosiasi/association
berpartisipasi pada
use case memiliki
interaksi dengan aktor Ekstensi/extend
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case tambahan itu; mirip dengan prinsip
inheritance
berorientasi
objek;
pada
pemrograman
biasanya
use
case
tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan, misal
Ada panah mengarah pada use case yang ditambahkan;
biasanya
use case yang
menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use yang menjadi induknya hubungan
Generalisai/generalization
generalisasi
dan
spesialisasi
(umum/khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lebih umum dari lainnya:
arah panah mengarah ada use case yang menjadi generalisasinya (umum) Relasi use case tambahan kesebuah use case
Menggunakan/include/uses
dimana
use
case
yang
ditambahkan
memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini
Ada dua sudat padang yang cukup besar mengenai include di use case : •
Include
berarti use case
yang
ditambahkan akan selalu dipangil saat use case tambahan dijalankan. •
Include
berarti use case
yang
tambahan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambahkan sebelum
use
telah case
dijalankan tambahan
dijalankan. Kedua interpretasi diatas dapat dianut salah satu
atau
pertimbangan
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
keduanya dan
tergantung unterpretasi
pada yang
dibutuhkan
2.6. 2 Sequence Diagram
Diagram sekuen
menggambarkan kelakuan objek pada
use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karna itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstalasi menjasi objek itu. Banyaknya diagram sekuen harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat jaga semakin banyak Tabel 2. 2 Simbol-simbol pada Sequence Diagram (Shalahuddin, 2011): Symbol
Deskripsi
aktor
orang,
proses
atau
sistem
lain
yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuatb itu sendiri, jadi walaupun sismbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang ; biasanya dinyatakan Atau
menggunakan kata benda diawal frase nama aktor
Tanpa waktu aktif garis hidup/lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan
Pesan tipe create
Menyatakan objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil suatu operasi/metode yang ada pada pbjek lain atau dirinya sendiri,
Arah panah mengarah pada objek yang memiliki memanggil
operasi/metode, objek
karena
operasi/metode
ini maka
operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kela sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirim
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan
suatu
operasi atau
metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tertentu,
arah panah mengarah pada objek
yang menerima kembalian
2.6. 3 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperlihatkan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Diagram aktivitas juga ban yak untuk mendefinisikan hal-hal berikut: •
Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
•
Urutan atau pengelompokan tampilan sistem/uses interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan
•
Rancangan pengujian dimana setiap dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya
Tabel 2. 3 Simbol-simbol pada Activity Diagram (Shalahuddin, 2011): Symbol
Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal Aktivitas
Aktivitas
yang
dilakukan
sistem,
aktivitas
biasanya diawali dengan kata kerja Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan
Percabangan/decision
aktivitas lebih dari satu Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu
Penggabungan/join
aktivitas digabungkan menjadi satu Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah
Status akhir
diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.6. 4 Class Diagram
Diagram kelas atau kelas diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebuat aktribut dan metode atau operasi. •
Atribut merupakan variable-variiabel yang dimiliki oleh suatu kelas
•
Koperasi atau metode adalah fungsi-fugsi yang dimiliki oleh suatu kelas Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai
dengan kebutuhan sisitem. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas sebagai berikut : •
Kelas main kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
•
Kelas yang menangani tampilan system Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan kepemakai.
•
Kelas yang diambil dari pendefinisian use case Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case
•
Kelas yang diambil dari pendefinisian data Kelas ynag digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan kebasis data.
Tabel 2. 4 Simbol-simbol pada Class Diagram (Shalahuddin, 2011): Simbol
deskripsi
Kelas
Kelas pada struktur sistem
Antar muka/interface
Sama dengan konsep interface dalam
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pemerograman berorientasi objek
Asosiasi/association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity
Rekasi antar kelas dengan makna kelas satu
Asosiasi berarah/directed association
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity Generalisasi
Relasi
antar
kelas
dengan
makna
generalisasi-spesialisasi (umum khusus)
Keberuntungan/dependency
relasi
antar
kelas
dengan
makna
keberuntungan antar kelas
Agregasi/aggregation
Relasi antara kelas dengan makna semuabagian (whole-part)
2. 7 Metode Pengujian Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Pengujian menyajikan anomaly yang menarik bagi rekayasa perangkat lunak. Pada proses perangkat lunak, perekayasa pertama-tama berusaha membangun perangkat lunak dari konsep abstrak keimplementasi yang dapat dilihat, baru kemudan dilakukan pengujian. Perekayasa menciptakan sederet test case yang dimaksudkan untuk "membongkar " perangkat lunak yang sudah dibangun. Pada dasarnya, pengujian
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang diangkat (paling tidak secara psikologis) sebagai hal yang destruktif dari pada konstruktif. 2.7. 1 Metode Black Box
Black Box Testing (Pengujian Kotak Hitam) yaitu menguji perangkat lunak segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dank ode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsidengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan, kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah: •
Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar.
•
Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah,atau sebaliknya, atau keduanya salah.
2.7. 2 Metode White Box
White-Box Testing (Pengujian Kotak Putih) yaitu menguji perangkat lunak dari segi desain dank ode program apakah mampu menghasilkan fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Pengujian kotak putih dilakukan dengan memeriksa lojik dari kode program.Pembuatan kasus uji bias mengikuti standar pengujian dari standar pemrograman yang seharusnya. 2. 8 Perangkat Lunak Pendukung 2.8. 1 PHP
PHP : Hypertext Preprocessor Adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber
terbuka, maka banyak
pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meremikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing. Pada peretengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0 PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuaannya untuk membangun aplikasi web kompleks tapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukan model pemerograman berorientasi objek kedalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemerograman kearah paradigma berorientasi. PHP memiliki 8 tipe data yaitu : 1. Integer
6. Array
2. Double
7.Null
3. Boolean
8. Nill
4. String 5. Object Beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemerograman web, antara lain :
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. ‘Bahasa pemerograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya. ‘ 2. ‘Web server kkyang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apace , IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konvigurasi.’ 3. ‘Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-mlis developer yang siap membantu dalam pengembangan.’ 4. ‘Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karna memiliki refsensi yang banyak,’ 5. ‘PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (linux, unix, macintosh, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perinth-perintah system.’ 2.8. 2 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupaka kompilasi dari beberapa program. Fungsinnya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhoust), yang terdiri atas program apache HTTP server, My SQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemerograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, My SQL, PHP, perl. Perogram ini tersedia dalam GNU General PublicLicense dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halama web yang dinamis. 2.8. 3 MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya, SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasianya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai pelayan basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata non-transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak pelayanan basisdata competitor lainnya. Namun demikian pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reabilitas terhadap data yang tersimpan, karena modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS,dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditunjukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional. 2.8. 4 Sublim Text
Sublime Text adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya akan fitur, cross-platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan pengembang, penulis, dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime Text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini Sublime Text sudah mencapai pada versi 3 Beta. 2. 9 AHP 2.9. 1 Pengertian AHP (Analitycal Hierarchy Process)
AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multifaktor atau multi kreteria yang kompleks menjadi suatu hirarki menurut saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dan sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multilevel dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti lavel faktor, kriteria, subkriteria, dan seterusnya kebawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan kedalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karna alasan-alasan sebagai berikut : 1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. 2.9. 2 Kelebihan dan kelemahan AHP
Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam sistem analisisnya. Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah: 1. Kesatuan (unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. 2. Kompleksitas (complexity) AHP memecahkan permasalah yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. 3. Saling ketergantungan (inter dependence) AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier. 4. Struktur hirarki (hierarchy structuring) AHP mewakili pemikiran alamia yang cenderung mengelompokan elemen sistem kelevel-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa. 5. Pengukuran (measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas. 6. Konstitensi (concistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas 7. Sistensis (synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Trade off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampun memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
•
Penilaian dan konsensus (judgement and consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
•
Pengulangan proses (process repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.
Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut: •
Ketergantungan metode AHP pada input utamanya, input utama ini berupa prsepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juaga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
•
Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran yang terbentuk.
2.9. 3 Tahapan AHP
Dalam metode AHP dilakukan langkah-langkah sebagai berikut (kardasyah suryadi dan ali ramdhani, 1998): 1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan secara jelas , detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam tahap berikutnya. 2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama. Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki yang
berada
dibawahnya
yaitu
kriteria-kriteria
yang
cocok
untuk
mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan ) 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Matriks yang digunakan bersifat sebenarnya, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konstitensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan maktriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan didominasi, perbandingan dilakyukan berdasarkan judgment dari mengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dengan elemen lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level dibawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya E1, E2, E3, E4, E5. 4. Melakukan mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil perbandingan dari masinh-masing elemen akan berupa angka dari 1-9 yang menujukan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberini nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar elemen. Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuain dengan elemen yang dibandingkan. Skala perbandinganperbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh saaty bisa dilihat dibawah. Intensitas kepentingan 1 = kedua elemen sama pentingnya. Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar 3 = elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen yang lainnya. Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya. 5 = elemen yang satu lebih penting dari pada yang lainnya, pengalama dan penilaian sangat kuat menyongkong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7 = satu elemen lebih jelas mutlak penting dari pada elemen lainnya, satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek 9 = satu elemen mutlak pentin g dari pada elemen lainnya, bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan. 2,4,6,8,=
nilai-nilai
antara
dua
nilai
pertimbangan-pertimbangan
yang
berdekatan, nilai ini diberikan bila ada dua kompromi diantara dua pilihan Kebalikan= jika untuk aktifitas i mendapatlkan satu angka dibanding dengan aktifitas j , maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding nilai i 5. Menghitung nilai eigen dan menguji konstitensinya Jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi. 6. Mengulangi langkah 3,4 dan 5 untuk tingkat hirarki. 7. Menghitung vektor egen dari setiap matriks perbandingan berpasangan yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jemlah elemen untuk mendaapatkan rata-rata. 8. Memeriksa konstitensi hirarki.
Yang diukur dalam AHP adalah rasio
konstitensi dengan melihat index konstitensi. Konstitensi yang diharapkan adalah yang mendekati semua akan menghasilkan suatu keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk yang mencapai sempurna, rasio konstitensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10%. 2.9. 4 Aplikasi AHP
Beberapa contoh aplikasi AHP adalah sebagai berikut: 1. Membuat suatu sek alternatif 2. Perencanaan 3. Menentukan prioritas 4. Memilih kebijakan terbaik setelah menemukan satu set alternatif 5. Alokasi sumber daya 6. Menentukan kebutuhan atau persyaratan
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7. Memprediksi outcome 8. Merancam sistem 9. Mengukur performa 10. Memastikan stabilitas sistem 11. Optimasi 12. Penyelesaian konflik
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/