BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Konsep Dasar Data Istilah data dan informasi sering digunakan secara bergantian, ada yang
menyebut data sebagai informasi dan sebaliknya. Menurut Gordon B. Davis yang dimuat dalam buku [Tata Sutabri, 2012: 1], yang menjelaskan hubungan antara data dan informasi, informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatan
g.
Definisi data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi [Tata Sutabri, 2012: 2]. Berikut adalah sketsa Pemrosesan Data
Gambar 2.1 Pemrosesan Data[Tata Sutabri,2012:2] Menurut Drs. Jhon J. Logkutoy [Tata Sutabri, 2012: 2], istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-
1
gambar, angka angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Jelasnya, data itu biasa berupa apa saja yang dapat ditemui dimana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pihak pimpinan organisasi.
2.1.1
Klasifikasi Data Menurut The Liang Gie [Tata Sutabri, 2012: 3], data adalah hal,
peristiwa, atau kenyataan lain apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan. Menurut Tata Sutabri [2012: 3], data dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu : 1.
Klasifikasi data menurut jenis data a. Data hitung (enumeration/counting data) adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. b. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu.
2.
Klasifikasi data menurut sifat data a. Data
kuantitatif
(quantitative
data)
adalah
data
mengenai
penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. b. Data kualitatif (qualitative data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu. 3.
Klasifikasi data menurut sumber data. a. Data internal (internal data) adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain. b. Data eksternal (external data) adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan,
2
meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari dua jenis, yaitu : 1. Data eksternal primer (primary external data) adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri. 2. Data eksternal sekunder (secondary external data) adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.
2.1.2
Pengolahan Data Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian
menjadi informasi. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan seperti : 1.
Penyimpanan data (data storage) Penyimpanan data meliput pekerjaan pengumpulan (filling), pencarian (searcing) dan pemeliharaan (maintenance). Sistem yang umum dalam penyimpanan data (filling) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi atau lain-lainnya. Untuk memperoleh dalam pencarian data (searcing) di dalam file maka file dibagi menjadi dua jenis, yaitu : a. File induk (master file) yaitu berisi data-data permanent yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Contoh : file kepegawaian, file gaji. b. File transaksi (detail file) yaitu berisi data-data temporer untuk suatu periode atau suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiata. Contoh : file lembur perminggu, file mutasi harian. Pemeliharaan file (file maintenance) meliputi peremajaan data (data updating), yaitu kegiatan menambah c\
atatan baru pada suatu data,
mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.
3
2.
Penanganan data (data handling) Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti : a. Pemeriksaan (verifying) mencangkup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yan berkaitan atau yang dating dari berbagai sumber. b. Perbandingan (comparing) untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian. c. Pemeliharaan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencangkup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur. d. Peringkasan (extracting) merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. e. Pengunaan data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi table-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan dan lain sebagainya.
2.2
Konsep Dasar Sistem
2.2.1
Teori Sistem Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu [Tata Sutabri, 2012: 10]. Teori sistem melahirkan konsep-konsep futuristik. Salah satu konsep yang terkenal adalah konsep sibernetika (cybernetics). Konsep bidang kajian ilmiah ini terutama berkaitan dengan upaya menerapkan berbagai disiplin ilmu, yaitu ilmu perilaku, fisika, biologi dan teknik. Oleh karena itu, sibernetika biasanya berkaitan dengan usaha-usaha otomasi tugas-tugas yang dilakukan oleh manusia sehingga melahirkan studi tentang robotika, kecerdasan buatan (artificaial intelegance) dan lain adalah masukan (input), pengolahan dan keluaran (output).
4
2.2.2
Karakteristik Sistem Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang
mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan seagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1.
Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya
saling
bekerja
sama
membentuk
satu
kesatuan.
Komponenkomponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2.
Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3.
Lingkungan Luar Sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4.
Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
5.
Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
5
Contoh, di dalam suatu unit sistem kompuer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6.
Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi.
7.
Pengolah Sistem (Proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan megubah masukan manjadi keluaran, contohnya adalah sstem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8.
Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
2.2.3
Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya : 1.
Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fiisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2.
Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi mellaui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan
6
sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. 3.
Sistem determinasi dan sistem probabilistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sedangkan sistem bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
4.
Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
2.3
Konsep Dasar Informasi
2.3.1
Pengertian Informasi Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk
digunakandalam proses pengambilan keputusan [Tata Sutabri, 2012: 29]. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. 2.3.2
Kualitas Informasi Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :
1.
Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2.
Tepat waktu (timeline) Informasi yang dating pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
7
3.
Relevan (relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.
2.4
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.4.1
Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yangmempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan [Tata Sutabri, 2012: 46]. 2.4.2
Komponen dan Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok. Blok-blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Keenam blok tersebut antara lain : 1.
Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2.
Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.
Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.
Blok teknologi (technology block)
8
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5.
Blok basis data (database block) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6.
Blok kendali (control block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebaginya. Beberapa
pengendalian
perlu
dirancang
dan
diterapkan
untuk
menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat datasi.
9
2.5
Metode Waterfall Metode waterfall adalah sebuah metode pengembangan software yang
bersifat sekuensial dan terdiri dari 5 tahap yang saling terkait dan mempengaruhi seperti terlihat pada gambar berikut.
Gambar 2.2 SDLC [Adi Nugroho,2012:41] 1.
Identifikasi proyek dan seleksi Tujuannya yaitu pemahaman awal situasi bisnis.
2.
Inisiasi proyek dan perencanaan Tujuannya untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan bagaimana sistem dapat membantu menyelesaikan permasalahan.
3.
Analisis
10
Tujuannya untuk menganalisis situasi bisnis untuk menspesifikasikan dan menstrukturkan kebutuhan pengguna dan meyeleksi fitur. 4.
Perancangan logika Tujuannya untuk mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan system secara keseluruhan.
5.
Perancangan fisik Tujuannya yaitu mengembangkan spesifikasi teknologi.
6.
Implementasi Tujuannya untuk menulis program, membuat basis data, menginstal dan menguji sistem.
7.
Pemeliharaan Tujuannya yaitu memantau kegunaan atau fungsi sistem.
2.6
Konsep Dasar Basis Data
2.6.1
Pengertian Basis Data Basis data didefinisikan sebagai kumpulan terorganisasi dari data-data
yang berhubungan sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi serta dipanggil oleh pengguna [Adi Nugroho, 2011: 5]. 2.6.2
Sistem Basis Data Sistem basis data dapat terbagi dalam beberapa komponen penting,
yakni: 1.
Data. Merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi.
2.
Hardware Merupakan
perangkat
keras
berupa
komputer
dengan
media
penyimpanan sekunder yang digunakan untuk menyimpan data karena pada umumnya basis data memiliki ukuran yang besar. 3.
Sistem Operasi
11
Program
yang
mengaktifkan/memfungsikan
sistem
komputer,
mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer yang meliputi operasi input output (IO), pengelolaan file dan sebagainya. 4.
Basis Data Basis data sebagai inti dari sistem basis data. Basis data menyimpan data serta struktur sistem basis data baik untuk entitas maupun objekobjeknya secara detail.
5.
Database Management System (DBMS) Merupakan
perangkat
lunak
yang
digunakan
untuk
melakukan
pengelolaan basis data. 6.
User Merupakan pengguna yang menggunakan data yang tersimpan dan terkelola.
7.
Aplikasi Lain Program yang dibuat untuk memberikan interface kepada user sehingga lebih mudah dan terkontrol dalam mengakses basis data.
2.6.3
Perancangan Basis Data Aktifitas perancangan basis data akan mentraformasikan spesifikasi
kebutuhan untuk tempat penyimpanan data yang akan dikembangkan selama analisis basis data ke dalam spesifikasi terstuktur untuk memandu implementasi langsung basis data. Ada 2 bentuk spesifikasi, yaitu : 1.
Perancangan Basis Data Secara Logika Sasaran perancangan basis data secara logika untuk menterjemahkan perancangan konseptual (yang mencerminkan kebutuhan data pada organisasi
yang
kita
analisis
di
tahap-tahap
sebelumnya)
ke
perancanganbasis data logika yang dapat langung di implementasikan pada sistem basis data yang dipilih. 2.
Perancangan Basis Data Secara Fisik
12
Merupakan tahapan untuk menuangkan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal. Sasaran utama perancangan basis data secara fisik adalah meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan basis data. Perancangan basis data secara fisik membutuhkan beberapa pilihan kritis yang akan berimbas pada integritas dan kinerja dari aplikasi. Kunci-kunci untuk melakukan pilihan-pilihan mencangkup : a Pemilihan format penyimpanan (dinamakan tipe data) untuk tiap atribut dari model data logika. Format dipilih untuk meminimalisasi dan
mengoptimalkan
penggunaan
ruang
fisik
dan
untuk
memaksimalkan integritas data. b. Pengelompokan atribut-atribut dari model data logika kerekaman fisik. c. Perancangan
rekaman-rekaman
pada
memori
sekunder
(terutamahardisk) sehingga rekaman-rekaman secara individual maupun kelompok rekaman (kita namakan pengorganisasian berkas) dapat disimpan, dipanggil kembali serta diperbaharui dengan cepat. d. Memilih struktur (dinamakan indeks dan arsitektur basis data) untuk menyimpan dan menghubungkan berkas-berkas (file) sehingga pemanggilan data berlangsung dengan cara yang efisien. e. Menyiapkan strategi-strategi untuk menangani query pada basis data dengan tujuan mengoptimalisasikan kinerja basis data dalam menangani query.
2.6.4
Konsep Dasar Sistem Basis Data Aktifitas perancangan basis data akan mentraformasikan spesifikasi
kebutuhan untuk tempat penyimpanan data yang akan dikembangkan selama analisis basis data ke dalam spesifikasi terstuktur untuk memandu implementasi langsung basis data. Ada 2 bentuk spesifikasi, yaitu : a.
Karakter-karakter
13
Karakter merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus yang membentuk suatu item data. b.
Field Suatu field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebaginya. Kumpulan dari field membentuk suatu record.
c.
Record Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data tiaptiap karyawan.
d.
File File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya file matakuliah berisi data tentang semua mata kuliah yang ada.
e.
Data Base Kumpulan dari file membentuk suatu database.
2.6.5
Kamus Data Kamus data biasanya merupakan bagian dari katalog sstem (system
catalog) yang dibentuk untuk setiap basis data. Katalog sistem mendeskripsikan semua objek basis data, termasuk data tentang tabel-tabel seperti nama tabel, pembuat tabel, pengguna yang berhak menggunakanya, nama dan tipe data, kunci tamu (foreign key) dan kunci primer (primary key), berkas indeks dan sebagainya. Katalog sistem diciptakan oleh DBMS dan informasinya disimpan di tabel sistem, yang padanya dapat dilakukan permohonan seperti tabel data biasa, jika pengguna memiliki hak yang memadai.
14
Dibawah ini adalah simbol atau notas dari struktur data yaitu : Tabel 2.1 Notasi Struktur Data [Adi Nugroho, 2011: 530]
Dibawah ini adalah contoh dari struktur data yaitu : Tabel 2.2 Contoh Struktur Data [Adi Nugroho, 2011: 531]
15
2.7
Konsep Dasar Berorientasi Objek
2.7.1
UML (Unified Modeling Language) Unifield Modeling Language (UML)
adalah
bahasa
untuk
menspesifikasi, menvisualisasikan serta mengonstruksi bangunan dasar sistem perngkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis [Adi Nugroho, 2011: 119]. UML disebut sebagai bahasa pemodelan bukan metode. Bahasa pemodelan (sebagaian besar grafik) merupakan notasi dari metode yang digunakan untuk mendesain secara cepat. Bahasa pemodelan merupakan bagian terpenting dari metode. UML merupakan bahasa standar untuk penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alat-alat dari sitem perangkat lunak. TujuanUML diantaranya adalah : 1.
Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
2.
Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.
3.
Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.
2.7.2
Analisa dan Perancangan Berorientasi Objek UML biasanya disajikan dalam bentuk diagram/gambar yang meliputi
class beserta atribut dan operasinya, serta hubungan antar class. UML terdiri dari banyak diagram, diantaranya [Verdi Yasin, 2012: 194]. 1.
Use Case Diagram Use Case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan
use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”. Sebuah
16
use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.
Gambar 2.3 Contoh Use Case Diagram [Verdi Yasin, 2012: 269]
17
Ada beberapa simbol yang mempunyai arti di dalam use case, seperti yang akan di jelaskan di tabel berikut : Tabel 2.3 Simbol Use Case Diagram [Verdi Yasin, 2012: 270]
2
Activity Diagram Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas,
digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.
18
Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram [Verdi Yasin, 2012: 272]
19
Dari tabel di bawah ini dapat membantu membaca activity diagram pada contoh activity diagram di gambar sebelumnya, berikut adalah simbol-simbol yang terdapat pada activity diagram Tabel 2.4 Simbol Activiity Diagram [Verdi Yasin, 2012: 271]&
3.
Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah
objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Sequence diagram berhubungan erat dengan use case diagram dimana 1 use case akan menjadi 1 sequence diagram.
20
Tabel 2.5. Simbol Sequence Diagram [Verdi Yasin, 2012: 273]
21
Berikut adalah contoh dari squence diagram dengan lebih dari satu aktor
Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram [Verdi, 2012: 273]
22
4.
Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Tabel 2.6 Simbol Class Diagram [Verdi yasin, 2012: 274]
23
Di tabel di sebelumnya sudah dijelaskan simbol dan kegunaan dari masing-masing simbol, maka dari itu di bawah ini adalah contoh class diagram :
Gambar 2.6 Contoh Class Diagram [Verdi Yasin, 2012: 274] 2.8
Metode Pegujian
2.8.1
Uji Coba White Box White box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih
berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkan ketelitian dari tester serta kemampuan teknis pemograman bagi para testernya [Soetam Rizky, 2011: 261].
24
Prinsip dari keluaran tipe testing ini adalah : 1.
Menjamin bahwa semua alur program yang independen (dalam bentuk modul, form, prosedur, class dan lainnya) telah dites minimal satu kali.
2.
Telah melakukan testing terhadap semua kondisi percabangan dengan nilai true dan false.
3.
Telah melakukan testing terhadap semua jenis perulangan dengan kondisi normal dan kondisi yang dianggap melampaui batas perulangan (umumnya kondisi yang melampaui batas harus diatasi oleh prosedur tertentu).
4.
Telah melakukan testing terhadap struktur data internal (seperti variable) agar terjaga validitasnya. Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah :
1.
Decision (branch) Coverage Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if…then…else).
2.
Condition Coverage Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.
3.
Path Analysis Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.
4.
Execution Time Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan
25
hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester. 5.
Algoritma Analysis Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.
2.8.2
Uji Coba Black Box Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat
lunak yang tidak diketahui kinerja interalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luarnya [Soetam Rizky, 2011: 264]. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain : 1.
Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemograman.
2.
Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
3.
Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
4.
Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.
26
Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain : 1.
Equivalence Partitioning Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
2.
Boundary Value Analysis Merupakan teknik yang umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data.
3.
Cause Effect Graph Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.
4.
Random Data Selection Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.
5.
Feature Test Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan.
27