BAB II LANDASAN TEORI
1.1. Definisi Rancang Bangun Perancangan merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam pembangunan suatu perangkat lunak atau sistem. Sebelum melakukan perancangan perlu dilakukan analisa. Analisa sendiri secara umum dapat
diartikan dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan yang ada dengan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan untuk perbaikannya (Jogiyanto : 2005). Perancangan sistem informasi merupakan suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen – elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru (Andri Kristanto : 2004). Dari beberapa pengertian mengenai rancang bangun di atas, maka dapat disimpulkan pada dasarnya, rancang bangun merupakan rencana yang telah diatur dan direncanakan sebelumnya untuk mendirikan, mengadakan, membina, memperbaiki suatu rencana kerja.
1.2. Sistem Ada dua buah kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
9
komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut. “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto : 2005). Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya, mendefinisikan sistem sebagai berikut. “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu" (Jogiyanto : 2005). 1.2.1. Karakteristik Sistem Menurut Jogiyanto (2005:3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, antara lain sebagai berikut: 1. Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. 2. Batas Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lain atau dengan lingkungan luar. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Lingkungan luar sistem dari satu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
10
4. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain. 5. Masukan Sistem (Input) Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. 6. Keluaran Sistem (Output) Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasi
menjadi
keluaran
yang
berguna
dan
sisa
pembuangan. 7. Pengolah Sistem (Process) Suatu sistem bias mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) dan sasaran (objective). Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan dari sistem tersebut.
11
1.2.2. Klasifikasi Sistem Menurut Jogiyanto (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut : 1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologika, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem tertentu dan sistem tidak tentu Sistem tertentu beroperasi dalam dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagianya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat
12
diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogram yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada sistem benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan pengeluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
13
1.3. Sistem Informasi Menurut James Alter (1992) dalam buku Information System: A Managemen
perspective,
mendefinisikan
sistem
informasi
sebagai
kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Bodnar dan Hopwood (1993) dalam buku Acounting Information System
dalam edisi kelima, mendefinisikan sistem informasi sebagai
kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk yang berguna. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins (1990) dalam buku Acounting Information System, sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Turban, McLean dan Waterbe (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan meyebarkan infromasi untuk tujuan yang spesifik. Sedangkan definisi sistem informasi menurut Joseph Wilkinson dalam buku Acounting and Information System adalah kerangka kerja yang mengoordinasikan
sumberdaya
(manusia,komputer)
14
untuk
mengubah
masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaransasaran perusahaan. Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri manusia, teknologi informasi, dan prosedur
kerja
yang
memproses,
menyimpan,
menganalisis,
dan
menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. (Agus Mulyanto, 2009). Definisi mengenai sistem informasi dapat diilustrasikan pada gambar 2.1.
Informasi Data berupa teks, gambar, audio dan video
Yang dicoba dilakukan sistem Tujuan
Manusia
Prosedur Kerja Cara kerja
Bertugas memasukkan data Teknologi Informasi Perangkat yang memproses informasi
Gambar 2.1. Definisi Sistem Informasi (Sumber : Agus Mulyanto, 2009) 1.3.1. Kualitas Informasi Suatu informasi dapat dikatakan memiliki manfaat dalam proses
pengambilan
keputusan
apabila
informasi
tersebut
mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria kualitas informasi adalah :
15
1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat waktu Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi
bernilai.
Bila
informasi datang terlambat
sehingga
pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan. 3. Relevan Informasi
harus
mempunyai
manfaat
bagi
pihak
yang
menerimanya. Suatu informasi yang tidak berkualitas atau tidak bernilai dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu : 1. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah. 2. Tidak mengikuti prosedur pengolahan data yang benar. 3. Data hilang atau tidak terolah. 4. Kesalahan mencatat atau mengoreksi data. 5. File induk yang salah. 6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan. 7. Kesalahan yang disengaja.
16
Kesulitan menghadapi kesalahan dapat diatasi dengan : 1. Pengendalian internal untuk mengetahui kesalahan. 2. Audit internal dan eksternal. 3. Menambahkan batas-batas kepercayaan pada data. 4. Instruksi pemakai dalam prosedur pengukuran dan pengolahan agar pemakai dapat menilai kesalahan yang mungkin terjadi. 1.3.2. Kemampuan Sistem Informasi Kemampuan sistem informasi yaitu: 1. Melakukan komputasi
numerik
bervolume
besar
dengan
kecepatan tinggi. 2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah dan cepat. 3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses. 4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah. 5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi. 6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia. 7. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual. 8. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
17
9. Melaksanakan hal-hal diatas jauh lebih murah daripada dikerjakan secara manual. 1.3.3. Umpan Balik Informasi Konsep umpan balik informasi menjelaskan perihal pencarian dan saling mempengaruhi antar bagian sistem yang mengoreksi dengan sendirinya. Pada dasarnya konsep umpan balik ini berkaitan dengan cara informasi digunakan untuk maksud pengendalian. Pengendalian sebagai konsepsi inti sistem sangat membutuhkan umpan balik informasi. Informasi tentang mekanisme sistem atau input sistem jika diperlukan adalah untuk menjaga agar sistem bekerja sesuai dengan rencana pencapaian sistem. 1.3.4. Komponen Sistem Informasi Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok. Blok tersebut masing masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran, blok tersebut adalah: 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. 2. Blok Model Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
18
3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi. 5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali Beberapa pengendalian perlu dirancang agar hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun jika terlanjur terjadi dapat diatasi. 1.3.5. Strategi Sistem Informasi Keluaran
dari
perancangan
strategi
sistem
informasi
mencakup 3 hal pokok, yaitu (Aji Supriyanto, 2005): 1. Sistem Informasi Merupakan definisi secara jelas dan terinci sehubungan dengan jenis-jenis informasi apa saja yang dibutuhkan dan hal-hal yang berkaitan dengannya (kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi, cara menampilkan informasi, volume dan transaksi informasi, penanggung jawab informasi dan sebagainya).
19
2. Teknologi Informasi Meliputi
komponen-komponen
hardware
(komputer,
infrastuktur, alat komunikasi dan lainnya) dan software (aplikasi, sistem operasi, database dan lainnya) yang tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah didefinisikan. 3. Manajemen Informasi Menyangkut brainware yang akan mengimplementasikan sistem informasi yang dibangun dan mengembangkan teknologi informasi sejalan dengan perkembangan organisasi di masa mendatang. Selanjutnya, aspek-aspek yang harus dipelajari dan dianalisis sebagai dasar pijakan pembuatan rekomendasi strategi yang cocok diterapkan adalah aspek internal dan eksternal. Strategi pada aspek internal pada intinya adalah bagaimana mendayagunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk atau jasa dengan target yang diinginkan meliputi : 1. Struktur organisasi, mempelajari fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi dan bagaimana hubungan keterkaitan antarfungsi tersebut. 2. Proses dan prosedur, mempelajari bagaimana proses dan prosedur penciptaan produk dan jasa yang ditawarkan secara mendetail.
20
3. Sumber daya manusia dan budaya, mempelajari karakteristik manusia sebagai implementator terutama hal-hal yang berlatar belakang budaya. 4. Sumber daya dan infrastruktur perusahaan, mempelajari sumber yang dimiliki perusahaan misal: keuangan, informasi, waktu dan sebagainya.
1.4. Keuangan Menurut standar akuntansi Indonesia (2002:2), laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan, posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut misalnya laporan segmen industri dan geografis yang dapat mempengaruhi perubahan harga. 1.4.1. Penjualan Penjualan adalah suatu pendekatan dalam pemasaran yang merupakan sebuah proses pertemuan, proses perubahan keputusan membeli yang dilaksanakan oleh seorang penjual. Penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan
yang
telah
dihasilkannya
21
kepada
mereka
yang
memerlukannya dengan imbalan uang menurut harga yang ditentukan, atas dasar persetujuan (Sutamto, 1997). Hakekat menjual adalah “melayani langganan” dengan apa yang mencari apa yang diinginkan oleh langganan, sebab hanya dengan cara demikianlah penjual dapat mengambil hati pelanggan untuk membeli barang. Dalam praktek penjualan, menurut Sutamto (1997) ada dua pihak yang yang berkepentingan, yaitu yang menawarkan barang dan pihak yang minta barang itu. Cara-cara penjualannya adalah: 1. Menjual barang di tempat umum, seperti pasar, toko, dan sebagainya. 2. Dapat dilakukan dengan menjajakan barang-barang itu ke tempat orang yang membutuhkan. 3. Dengan menggunakan. layanan jasa seperti lewat Kantor Pos atau badan-badan lain yang melayani cara penjualan seperti itu. Tenaga penjualan berfungsi sebagai ujung tombak penjualan sebuah produk. Selain kualitas produk yang diharapkan oleh konsumen, kualitas pelayanan juga menjadi harapannya ketika membeli sebuah produk. Jika harapan konsumen akan terpenuhi, maka akan menciptakan kepuasan bagi konsumen. 1.4.2. Laporan Rugi Laba Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2005:20) untuk dapat menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan)
22
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, laporan rugi laba mempunyai dua unsur yaitu penghasilan dan beban yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Penghasilan (income) yang diartikan sebagai kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban (yang menyebabkan kenaikan ekuitas selain yang berasal dari kontribusi pemilik) perusahaan selama periode tertentu. 2. Beban (ekspense) yang diartikan sebagai penurunan manfaat ekonomi dalam bentuk arus keluar atau penurunan aktiva atau kewajiban (yang menyebabkan penurunan ekonomis yang tidak menyangkut pembagian kepada pemilik) perusahaan selama periode tertentu. Selisih
antara total
penghasilan
dan
beban disebut
penghasilan bersih (laba). Didalam laporan rugi laba, keuntungan dan kerugian biasanya disajikan secara terpisah, sehingga akan memberikan informasi yang lebih baik dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pada laporan rugi laba, seringkali penghasilan dan beban disajikan sesuai aktivitas perusahaan. Berdasarkan sifat aktivitas ini, penghasilan dan beban dapat disajikan menjadi penghasilan dan beban usaha, penghasilan dan beban diluar usaha dan pos-pos luar biasa.
23
1.5. Diagram Alur Data Merupakan model dari sistem untuk manggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan (Al-Bahra bin Ladjamudin 2005:63). 1.5.1.
Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan maenggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan mamberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
1.5.2.
Diagram Nol/Zero (Overview Diagram) Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari suatu dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi yang utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya/ digambarkanya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, symbol „*‟ atau „P (functional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses.
24
Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara. 1.5.3.
Diagram Rinci (Level Diagram) Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya.
1.5.4.
Penomoran Level Pada DVD Nama level 0 1 2 2 2 3 3 3 dst
Nama Diagram Context Diagram 0 Diagram 1.0 Diagram 2.0 Diagram 3.0 Diagram 1.1 Diagram 1.2 Diagram 1.3
Nomor Process
1.0, 2.0, 3.0,.... 1.1, 1.2, 1.3 .... 2.1, 2.2, 2.3 ... 3.1, 3.2, 3.3 ... 1.1.1, 1.2.2 .... 1.2.1, 1.2.2 .... 1.3.1, 1.3.2 ....
Gambar 2.2. Penomoran Level Pada DVD (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005) Di dalam satu level seyogyanya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi. 1.5.5.
Balancing dalam DFD Aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari rincian proses pada level/tingkatan dibawahnya.
1.6. Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram merupakan diagram aliran data . Simbol-simbol dalam data flow diagram ditunjukkan pada gambar 2.3. yaitu :
25
Gambar 2.3. Simbol Data Flow Diagram (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005) Nama Simbol
Simbol DFD Yourdan, De Marco, Dan Lainya
SIimbol DFD Versi Gane Sarson
Arus Data
Proses
identifikasi deskripsi proses Deskripsi Proses
lokasi fisik (opsional
Penyimpanan Data Identifikasi Entitas Luar
Arus material
Penyimpanan Data yang ditunjukan berulang kali pada suatu diagram
Identifikasi
N baris untuk N Pengulangan (tidak Termasuk yang pertama)
Simpanan luar yang ditunjukan berulang kali pada suatu diagram
26
1.7. Entity Relationship Diagram Merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dillaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data (AlBahra bin Ladjamudin, 2005:142). Elemen-elemen Diagram Hubungan Entitas : 1. Entity Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya). 2. Relationship Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
27
3. Relationship Degree Relationship Degree atau Derajat Relationship adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu Relationship. Derajat Relationship yang sering dipakai dalam ERD. a.
Unary Relationship Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity yang berasal dari entity set yang sama. Sering juga disebut sebagai Recursive Relationship atau Reflective Relationship. I Pegawai
Menikah M
Gambar 2.4. Unary Relationship (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005) Pada gambar di atas, relationship menikah menunjukan relationship satu-ke-satu antara istance-istance dari entitas PEGAWAI. b.
Binary Relationship Binary relationship adalah model relationship antara instanceinstance dari suatu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data. Gambar dibawah ini menunjukan bahwa relationship ambil merupakan relationship banyak-ke-satu, artinya seseorang mahasiswa hanya dapat ambil untuk satu kuliah yang memiliki banyak mahasiswa.
28
M
N
MAHASISWA
Ambil \l
KULIAH
Gambar 2.5. Binary Relationship (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005) c.
Ternary Relationship Ternary Relationship merupakan relationship antara instanceinstance dari tiga tipe entitas secara sepihak. Pada gambar dibawah ini, relationship mahasiswa mengambil jumlah sks yang diambil oleh mahasiswa menuju ke dosen yang telah ditentukan. Masing-masing entitas mungkin berpartisipasi satu atau banyak dalam suatu relationship ternary. Dosen
mahasiswa
Ambil
mahasiswa
sks Gambar 2.6. Ternary Relationship (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005) Kardinalitas Relasi: 1.
One to One Tingkat hubungan satu kesatu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
29
NID
NID
Dosen
1
1
Jurusan
Kepalai
Gambar 2.7. Diagram Kardinal One to One (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005) Adanya relasi antara entitas dosen dengan entitas jurusan. Relasinya kita namai „kepalai‟. Pada relasi ini, setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan (walaupun memang tidak semua dosen yang menjadi ketua jurusan. Dan setiap jurusan dikepalai oleh banyak satu orang dosen. 2.
One to Many atau Many to One Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak kesatu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama. NID
Dosen
NID
1
M Ajar
Kd_MK
Kuliah
Gambar 2.8. Diagram Kardinal One to Many (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005)
30
Adanya relasi entitas dosen dengan dengan entitas kuliah. Relasinya kita berarti „Ajar‟. Pada relasi ini, setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedang setiap mata kuliah diajar hanya oleh paling banyak satu orang dosen. 3.
Many to Many Tingkat hubungan antara banyak ke banyak terjadi jika setiap kejadian pada sebuah entitas lainya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.
NIM
NIM
Kd_MK
M
Kd_MK
N
Mahasiswa
Ajar
Kuliah
Gambar 2.9. Diagram Kardinal Many to Many (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005) Adanya relasi entitas mahasiswa dengan entitas kuliah. Relasinya kita beri nama „belajar‟. Pada relasi ini, setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah. Demikian juga sebaliknya, setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang mahasiswa.
1.8. Delphi Borland delphi merupakan perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang berbasis bahasa pemograman pascal yang bekerja dalam lingkungan sistem operasi windows dan sepenuhnya menggunakan metode OOP (Object Oriented Programming). Delphi menyediakan fasilitas
31
IDE sebagai area kerja program aplikasi, dimana seluruh pengaksesan fungsi-fungsi yang diperlukan dan disediakan dalam satu tampilan. Lingkungan pemograman visual seperti delphi memungkinkan aplikasi dengan mudah dan cepat. (Pranata, 2002:1) Pada suatu program aplikasi, dirancang suatu tampilan yang terdiri dari form beserta komponen-komponen yang dibutuhkan, kode program untuk menentukan rutin yang harus dikerjakan dan file project untuk mengkoordinasi semua file yang ada. Hasil rencana tampilan disimpan pada file dengan ekstensi *.pas dan semua file yang dibuat diorganisasi oleh sebuah file project dengan ekstensi *.dpr. 1.8.1. Keunggulan Delphi Keunggulan dari pemograman delphi yaitu (Pranata, 2002:3) : 1. Bahasa pemrograman yang terstruktur dan syntax yang jelas, sehingga mudah dibaca, dipelajari dan dipahami. 2. Kecepatan kompilasi-nya. 3. Dukungan komponen tambahan yang sangat banyak di Internet, bahkan untuk kategori freeware dengan kualitas yang sama atau lebih dari komponen komersial. 4. Dukungan komunitas di Internet yang sangat banyak. 1.8.2. Kelemahan Delphi Kelemahan dari pemograman delphi yaitu (Pranata, 2002:4) : 1. Hasil kompilasi (file exe) memiliki ukuran yang cukup besar jika dibandingkan dengan Kompiler lain.
32
2. Waktu proses aplikasi sebagian besar sedikit lebih lambat jika dibandingkan dengan Visual C. 3. Tidak banyak perkembangan untuk platform win32 sejak Delphi 7. 4. Pindahnya beberapa founder delphi ke Microsoft sejak Delphi 5. 1.8.3. Tipe Data Pada Delphi Tipe data yang digunakan dalam pemrograman delphi adalah (Pranata, 2002:5) : 1. String Digunakan untuk masukan data string (String merupakan gabungan beberapa karakter). 2. Integer Merupakan bilangan asli ( 1, 2, 3, 4, ...). 3. Real Bilangan bulat (berupa pecahan dan integer). 4. Byte Besar dari tipe ini hanya 8 bit. 5. Word Besar bilangan yang terdiri dari 16 bit. 6. Date and time Tipe waktu dan tanggal yang disediakan Delphi.
33
1.8.4. Konversi Tipe Data Dalam pengolahan data memerlukan suatu konversi tipe data. Contoh konversi tipe data yang dapat dilakukan oleh delphi antara lain (Pranata, 2002:7) : 1. Strtoint Mengubah tipe data string ke integer. 2. Inttostr Mengubah tipe data integer ke string. 3. Timetostr Mengubah tipe data time ke dalam bentuk string. 4. Strtofloat Mengubah tipe data string ke dalam bentuk real. 5. Floattostr Mengubah tipe data real ke dalam bentuk string. 1.8.5. File Pada Delphi File pada delphi diantaranya (Pranata, 2002:9) : 1. *.pas Merupakan source file, disini akan disimpan kode pascal yang dtulis. 2. *.dpr Merupakan project file. Sebagai project file, file ini berguna untuk meggabungkan satu atau lebih file-file source (*.pas).
34
3. *.dcu (Delphi Compiled Unit) Pada saat membuat sebuah aplikasi, Delphi akan membuat file ini. File ini berfungsi untuk menghubungkan dengan file lain (*.dcu) sehingga dapat dibuat beberapa form yang terhubung satu dengan yang lainnya. 4. *.dfm (Delpi Form) File ini berisi informasi mengenai data-data form. 5. *.res (Windows Resources) 6.
*.dof (Delphi project options) Jika ingin mengubah icon aplikasi pada delphi, datanya disimpan pada file ini.
7.
*.exe Merupakan file aplikasi setelah mengkompile program
1.9. MySQL Menurut Didik Dwi Prasetyo (2003 : 1) MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah licensi GPL (General Public License). MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama yaitu SQL
(Structured
Query
Language).
SQL
adalah
sebuah konsep
pengoperasian database terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah dan secara otomatis.
35
Keandalan suatu sistem database dapat diketahui dari cara kerja optimizer nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL dapat sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. MySQL adalah Perangkat Lunak Pengolah Database yang sangat populer, terutama dikalangan pengguna sistem operasi berbasis UNIX. Salah satu badan yang membuat MySQL adalah MySQL AB. MySQL merupakan perangkat lunak yang bersifat open source dan salah satu jenis database server yang sangat terkenal, disebabkan karena MySQl menggunakan SQL (Structured Query Language) sebagai bahasa dasar untuk mengakses database. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Management System). SQL merupakan bahasa standart untuk pengolahan databases, MySQL mulai dikembangkan mulai pada akhir tahun 1970 di Laboratorium IBM, San Jose, California. 1.9.1. Keistimewaan MySQL Sebagai database server yang memiliki konsep database modern, MySQL memiliki banyak sekali keistimewaan diantaranya : 1. Portability MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi diantaranya seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X
36
Server dan masih banyak lagi. 2. Open Source MySQL didistribusikan secara open source (gratis) dibawah licensi GPL. 3. Multiuser MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses clientya secara bersamaan. 4. Performance Tuning MySQL memliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Column Types MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed atau unsigned integer, float, double, char dan masih banyak lagi. 6. Command dan Function MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query. 7. Security MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan ijin akses user dengan sistem
37
perijinan yang mendetail serta password terenkripsi. 8. Scalability dan Limits MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah record lanih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pad tiap tabelnya. 9. Connectivity MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP atau IP, Unix soket (Unix) atau Named Pipes (NT). 10. Localisation MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. 11. Interface MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemograman dengan menggunakan fungsi API. 12. Client dan Tools MySQL dilengakapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online 13. Struktur Tabel MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan database lainnya semacam PostgreeSQL ataupun Oracle.
38
Gambar 2.10. MySQL (Sumber : Prasetyo, 2003) 1.9.2. Perintah Dasar MySQL 1. SELECT Perintah ini digunakan untuk menampilkan data didalam tabel, perintah ini memiliki cakupan yang sangat luas. 2. DISTINCT Perintah ini digunakan untuk menghindari pengulangan data pada kolom yang diinginkan. Perintah ini tidak akan menampilkan lagi data-data yang memiliki nilai sama. 3. ORDER BY Perintah ini digunakan untuk mengurutkan data. Perintah ini memiliki pilihan ascending dan descending. Ascending akan mengurutkan data dari data yang terkecil sedangkan descending adalah kebalikannya yaitu dari data yang terbesar. 4. WHERE Perintah ini digunakan untuk menampilkan data dengan kondisi tertentu sehingga hasil yang dikeluarkan hanya yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Perintah ini dapat membantu pencarian data dengan sangat cepat.
39
5. BETWEEN Perintah ini digunakan untuk memberikan batas data pada suatu kolom didalam tabel. 6. LIKE Perintah ini digunakan untuk mencari data dengan kriteria tertentu. a. %keyword digunakan untuk mencari data yang diakhiri dengan keyword. b. %keyword% digunakan untuk mencari data yang megandung kata keyword. 7. GROUP BY Perintah ini digunakan untuk mengelompokkan data 8. AVG() Perintah ini digunakan untuk menghasilkan nilai rata-rata dari kolom khusus dengan menghitung kedua nomor pada barisbaris di dalam tabel dan jumlah nilai-nilainya. AVG() juga dapat digunakan untuk menghasilkan nilai rata-rata dari semua kolom atau dari kolom atau baris khusus. 9. COUNT() Perintah ini digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu tabel atau jumlah baris yang sesuai dengan kriteria tertentu. 10. MAX()
40
Perintah ini digunakan untuk menghasilkan nilai tertinggi pada sebuah kolom khusus. 11. MIN() Perintah ini mengembalikan nilai terendah pada sebuah kolom yang ditentukan. 12. SUM() Perintah ini digunakan untuk menghasilkan jumlah nilainilai didlam kolom tertentu. 13. INSERT Perintah ini digunakan untuk memasukkan data ke dalam sebuah tabel. 14. UPDATE Perintah
ini
digunakan
untuk
mengubah
atau
memperbarui data yang terdapat dalam sebuah tabel. 15. DELETE Perintah ini digunakan untuk menghapus suatu baris dari suatu tabel. 16. ALTER TABLE Perintah ini digunakan untuk memodifikasi struktur tabel. Perintah ini memiliki cakupan yang sangat luas. Cara kerja perintah ini adalah dengan membuat duplikat sementara dari tabel aslinya.
41