BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem 2.1.1
Pengertian Sistem Menurut (Yakub, 2012, p1) sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut (Jogiyanto, 2009, p1) definisi sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sistem adalah kombinasi dari suatu rangkaian variable-variabel yang saling tergantung satu dengan yang lainnya dimana secara keseluruhan mempunyai tujuan yang tertentu. Beroperasinya sistem adalah dengan maksud tertentu, maksud dan tujuan akhir yang diinginkan akan bisa tercapai jika dilakukan suatu kegiatan (kontrol).
2.1.2
Karakteristik Sistem Menurut (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2013, p3) bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki (boundary),
komponen-komponen lingkungan
sistem
8
(components), (environtment),
batas
sistem
penghubung
9
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), sasaran (objective) dan tujuan (goal). a. Komponen Sistem (components), suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang salaing berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponenkomponen sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem
mempunyai
karakteristik
dari
sistem
yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. b. Batasan Sistem (Boundary), batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. c. Lingkungan Sistem (Environtment), lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
system.
Lingkungan
luar
sistem
dapat
bersifat
menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem. d. Penghubung Sistem (Interface), penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem
10
yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Kekuatan dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan subsistem satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem (Input), adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan data berupa masukan perawatan dari masukan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. f. Keluaran Sistem (Output), adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. g. Pengolahan Sistem (Process), suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya.
Pengolah
akan
merubah
masukan
menjadi
keluaran. h. Sasaran Sistem (Objective), suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, apabila sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak aka nada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sistem sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
11
2.1.3
Klasifikasi Sistem Menurut (Yakub, 2012, p4) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya adalah : a. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi
masa
depannya
tidak
dapat
diprediksi
karena
mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksi dengan pasti. b. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system. c. Sistem fisik (physical system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system. d. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh determistic system karena program dapat diprediksi dengan pasti.
12
e. Sistem tertutup (close system), adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya; reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. f. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkugan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan. 2.1.4
Pengertian Data Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Menurut (Yakub, 2012, p5) data adalah kenyataan yang menggambarkan adanya kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Fakta adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indera manusia. Fakta dalam istilah keilmuan adalah suatu hasil observasi yang objektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun. Data merupakan suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, hurufhuruf, atau symbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.
13
2.2
Konsep Dasar Informasi Pengertian informasi menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut:“Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bias menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut”. (2009, p40) Sedangkan Menurut (Yakub, 2012, p8) informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Hubungan antara data informasi digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 pemrosesan data menjadi informasi
Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pemakainya.
14
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut (Yakub, 2012, p19) sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang tergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik, perintah dan prosedur pemrosesan informasi, saluran telekomunikasi atau jaringan, dan data yang disimpan atau sumber daya data. Sedangkan menurut (Jogiyanto, 1999) sistem informasi adalah suatu sistem
didalam
suatu
organisasi
yang
mempertemukan
kebutuhan
pengolahan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk menyajikan informasi. Sistem informasi merupakan sistem pembangkit informasi, kemudian dengan integrasi yang dimiliki antar subsistem, maka sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.Sistem informasi juga merupakan suatu kumpulan dari kompone-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan aliran informasi. Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut
15
dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari : a. Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk kedalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukan. b. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan dibasis data. c. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitasdan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluran dari sistem secara keseluruhan. e. Basis data (database block), basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.
16
Gambar 2.2 Blok sistem informasi yang berinteraksi. (Sumber : http://wisnuonline.blogspot.com/ diakses pada tanggal 18 Februari 2014 jam 13:30 WIB). 2.4
Pengertian Proyek sistem Informasi Menurut (Riyanto Sarno , 2012, p) proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktivitas unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam periode waktu tertentu. Proyek juga didefinisikan sebagai serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan unik (Schwelbek, 2002). Sedangkan manajemen proyek adalah sekelompok alat, proses dan sumber daya manusia yang berkompeten guna mengerjakan aktifitas - aktifitas yang berkaitan, dan berusaha untuk menggunakan sumber daya secara efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu. Proyek sistem informasi mencakup sebagian atau keseluruhan dari rangkaian aktifitas rekayasa pembangunan sistem informasi. Beberapa perbedaan karakteristik proyek sistem informasi dibandingkan dengan proyek bidang lain adalah sebagai berikut : a. Memiliki tujuan untuk menghasilkan produk yang intangible seperti perangkat lunak, basis data, dan jaringan yang sulit untuk mengukur nilai manfaat dari produk tersebut.
17
b. Melibatkan teknologi yang sangat cepat usang, karena perkembangan yang sangat cepat. c. Membutuhkan beragam sumber daya manusia dengan keahlian dan kompetensi yang beragam. d. Ukuran yang dijadikan standar sulit dibakukan, karena sulit mengukur kualitas yang dimengerti berbagai pihak secara seragam. (Sumber
:http://riifqyahmad.wordpress.com/2012/03/21/konsep-dasar-
proyek-proyek-dasar-sistem-informasi/ diakses pada tanggal 30 Oktober 2013 jam 23:30 WIB). 2.5
Metode Pengembangan Sistem Pengembangan sistem informasi adalah suatu tindakan, metode yang digunakan para stakeholder dalam sistem informasi untuk mengembangkan, memelihara sistem informasi atau perangkat lunak. Metodologi prosedur,
pengembangan
konsep-konsep
adalah
pekerjaan
metode–metode, aturan-aturan
prosedur-
yang
akan
digunakansebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan ini. Sedangakan metode adalah suatu cara/teknik sistematis untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi
pengembangan
sistem
adalah
suatu
proses
penngembangan sistem yang formal dan presisi yang mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best practice, dan tool yang terautomasi bagi para pengembang dan manajer proyek dalam rangka mengembangkan dan merawat sebagian besar atau keseluruhan sistem informasi atau software.
18
(Sumber
:http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/09/subhan-
metodesisteminformasi1.pdf diakses pada tanggal 31 Oktober 2013 Jam 11:56 WIB) Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah metode Software Development Life Cycle (SDLC). SDLC adalah proses yang digunakan oleh industri perangkat lunak untuk merancang, mengembangkan dan menguji perangkat lunak berkualitas tinggi. SDLC ini bertujuan untuk menghasilkan tinggi kualitas perangkat lunak yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, mencapai penyelesaian dalam waktu dan perkiraan biaya. Tahap-tahap dalam pengembangan sistem sesuai dengan SDLC adalah sebagai berikut : a. Perencanaan sistem (Planning); b. Analisis sistem (Analysis); c. Desain (Design); d. Pengembangan (Development); e. Pengujian (Testing); f. Implementasi (Implementation); g. Perawatan (Maintenance)
19
Gambar 2.3 Siklus Hidup Sistem. (sumber :http://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc_tutorial.pdf diakses pada tanggal 31 Oktober 2013 jam 1:36 WIB). 2.5.1
Tahapan Perencanaan Sistem (Planning) Tahap perencanaa adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode (teknik dan operasi), dan anggaran yang sifatnya masih umum (belum detail/rinci).Pada tahapan ini, tim pembuat sistem mencoba memahami permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci, kemudian membentuk tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendalakendalanya. Tahapan ini menjadi sangat penting karena : a. Permasalahan yang sebenarnya didefinisikan dan di identifikasi secara rinci. b. Pembangunan sistem infomasi harus diarahkan pada peningkatan keunggulan kompetitif.
20
c. Perubahan aliran informasi akan terjadi besar-besaran didalam organisasi. d. Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi tenaga kerja didalam organisasi. Langkah-langkah dalam tahap perencanaan adalah : a. Menyadari adanya masalah. b. Mendefinisikan masalah. c. Menentukan tujuan sistem. d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem. e. Membuat studi kelayakan. f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem. g. Menyetujui atau menolak penelitian sistem. h. Menetapkan mekanisme. 2.5.2
Tahap Analisis Sistem (Analysis) Tahapan analisis adalah tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada. Tahap ini merupakan tahap kritis dan sangat penting karena akan dapat menentukan berhasil tidaknya sistem yang akan dibangun atau dikembangkan. Kesalahan pada tahap analisis akan menjadikan kesalahan pada tahap-tahap yang selanjutnya. Pada tahap ini tim pembuat sistem akan menganalisis permasalahan lebih mendalam dengan menyusun studi kelayakan. Menurut McLeod terdapat enam dimensi kelayakan, yaitu :
21
a. Kelayakan teknis. b. Pengembalian teknis. c. Pengembalian non-teknis. d. Hokum dan etika. e. Operasional. f. Jadwal. 2.5.3
Tahap Desain Sistem (Design) Tahap desain adalah tahap setelah analisis sistem yang menentukan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Beberapa pakar berpendapat bahwa disain sistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu disain sistem umum dan disain sistem terinci, dimana disain sistem umum berupa disain konseptual atau disain logis. Sedangkan disain sistem terperinci berupa disain fisik atau disain internal. Tujuan pada tahap disain adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada para pemakai, serta memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap disain sistem adalah menyiapkan rancangan sistem yang terinci, mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem, memilih konfigurasi terbaik, menyiapkan usulan implementasi, dan menyetujui atau menolak penerapan sistem. Dalam tahap ini dimulai penyusunan materi-materi yang berkaitan dengan isi (content) dari web, seperti logo, slogan, tulisan, dan lain-lain, dan juga tampilan layout sistem.
22
2.5.4
Tahap Pengembangan (Development) Pekerjaan yang dilakukan pada tahap pengembangan (development) adalah pemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan menulis
program
komputer
dengan
bahasa
pemrograman
berdasarkan algoritma dan logika tertentu. Pada fase ini software enginer mulai melakukan coding sesuai dengan informasi yang dihasilkan dari fase disain dengan bahasa pemrograman tertentu atau dengan bahasa pemrograman yang telah ditentukan. 2.5.5
Tahap Pengujian ( Testing) Pengujian sistem melibatkan semua kelompok pengguna yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya. Pengujian tingkat penerimaan terhadap perangkat lunak akan berakhir ketika dirasa semua kelompok pengguna menyatakan bisa menerima perangkat lunak tersebut berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
2.5.6
Tahap Implementasi (Implementation) Tahapan implementasi atau penerapan adalah tahap dimana disain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkah pada tahap implementasi sistem adalah merencanakan implementasi, melakukan kegiatan implementasi, menyiapkan fasilitas fisik, melakukan simulasi, beralih kesistem yang baru. Tahapan ini juga merupakan tahap untuk menyatukan selutuh materi yang telah disiapkan kedalam sebuah disain yang telah disiapkan.
23
2.5.7
Preventive Maintenance Preventive Maintenance adalah salah satu komponen penting dalam aktivitas perawatan (maintenance). Preventive maintenance adalah aktivitas perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya kegagalan atau kerusakan pada sebuah sistem atau komponen, dimana
sebelumnya
sudah
dilakukan
perencanaan
dengan
pengawasan yang sistematik, deteksi, dan koreksi, agar sistem atau komponen
tersebut
dapat
mempertahankan
kapabilitas
fungsionalnya. Beberapa tujuan dari preventive maintenance adalah mendeteksi
lebih
awal
terjadinya
kegagalan/kerusakan,
meminimalisasi terjadinya kegagalan dan meminimalkan kegagalan produk yang disebabkan oleh kerusakan sistem. Ada empat faktor dasar dalam memutuskan penerapan preventive maintenance : a. Mencegah terjadinya kegagalan. b. Mendeteksi kegagalan. c. Mengungkap kegagalan tersembunyi (hidden failure). d. Tidak melakukan apapun karena lebih efektif daripada dilakukan pergantian. (Sumber dari :http:// http://repository.usu.ac.id/bitstream/Chapter%20IIIVII.pdf. Diakses pada tanggal 18 Februari 2014).
24
2.6
Sistem Pendukung Keputusan Menurut (Yakub, 2012, p80) sistem pendukung keputusan (Decision Support System) adalah sistem berbasi komputer yang digunakaan oleh manajer atau sekelompok manajer pada setiap level organisasi dalam membuat keputusan dalam menyelesaikan maslah semi terstruktur. DSS merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini yang perlu ditekankan adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi manajer. Terdapat tiga buah model DSS, yaitu sebagai berikut : a. Perangkat penulis laporan, menghasilkan laporan periodic maupun khusus. Laporan periodic disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang tidak terduga dan berbentuk database query oleh pemakai menggunakan query language dari Database Management System (DBMS). b. Model matematika, menghasilkan sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan. c. Groupware, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sebagai satu kelompok, dan mencapai solusi. Istilah GDSS atau sistem pendukung keputusan kelompok (group decision support system). Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen yaitu :database,model base, dan software base.
25
2.7
Basis Data Menurut (Yakub, 2012, p55) basis data merupakan koleksi dari data-data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut bisa disimpan dan dimanipulasi. Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa beberapa basis data.Setiap basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti tabel, indeks, dan lain-lain).Disamping berisi atau menyimpan data, setiap basis data juga mengandung/menyimpan definisi struktur. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (Database Management System,DBMS). DBMS merupakan perangkat lunak
yang
menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data bersama, dan konsistensi data. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom
26
(definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel. Sistem database dapat terbagi 4 komponen penting, yaitu : 1.
Data, merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi.
2.
Hardware, merupakan perangkat keras berupa komputer dengan media penyimpanan sekunder yang digunakan untuk menyimpan data karena pada umumnya database memiliki ukuran yang besar.
3.
Software, merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pengelolaan database. Perangkat lunak ini biasanya disebut dengan Database Management System (DBMS).
4.
User, merupakan pengguna yang menggunakan data yang tersimpan dan terkelola. User dapat berupa seorang yang mengelola database tersebut dengan Database Administrator (DBA) bisa juga end user yang mengambil hasil dari pengelolaan database melalui bahasa query.
(Sumber dari http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data.Diakses pada tanggal 31 Oktober 2013).
27
2.8
MySQL MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source, Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi dan bisa diperoleh dengan cara mengunduh di internet secara gratis. SQL (Structured Query Language) merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relational (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya.Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
28
1.
Portabilitas, MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga dan masih banyak lagi lainnya.
2.
Perangkat lunak sumber terbuka, MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
3.
Multi-user, MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4.
Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dan menangani query sederhana dengan kata lain memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5.
Ragam tipe data, MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6.
Perintah dan fungsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah (query).
7.
Keamanan, MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
8.
Skalabilitas dan pembatasan, MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (record) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
29
9.
Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi, MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya. 11. Antarmuka, MySQL memiliki antarmuka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman yang menggunakan fungsi API (Application Programming Interface). 12. Klien dan peralatan, MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. 13. Struktur tabel, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani Alter Table, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle. 2.9
MySQL Workbench MySQL Workbench adalah perangkat lunak yang berguna sebagai sebagai admistratif dari database MySQL atau lebih dikenal dengan GUI dari MySQL. Pada saat MySQL dibuat sebagai versi open source dari SQL sebagai RDMS, MySQL tidak memiliki GUI sehingga perintah untuk mendisain database didapat dari command line (perintah baris) yang harus dimasukan satu persatu. Namun seiring dengan penggunaannya yang semakin luas MySQL banyak didukung dengan GUI dari pihak ketiga. Salah satunya adalah phpMyAdmin. Saat ini MySQL merupakan produk milik
30
Oracle, dan saat ini MySQL memiliki MySQL Workbench sebagai alat untuk mendesain database dengan interface visual. (Sumber :http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/02/PengenalanMySQL-Workbench.pdf diakses pada tanggal 31 Oktober 2013). 2.10 Heidi SQL HeidiSQL adalah versi interface dari MySQL, aplikasi berbasis windows yang cukup ringan mengelola database MySQL dan Microsoft SQL database yang menonjolkan kecepatan dan kemudahan pengoperasian. Aplikasi ini dapat melihat dan mengedit data, membuat dan mengedit tabel, view, prosedur dan trigger. Selain fungsi utamanya untuk memudahkan database administrator (DBA) mengelola tabel/ view beserta datanya, HeidiSQL memiliki fasilitas untuk memanjakan DBA dalam mengelola prosedur dan trigger yang biasanya sedikit merepotkan. Pembuatan prosedur/ trigger dapat dilakukan dalam beberapa kali klik saja. Kemudian, DBA tinggal melakukan coding SQL seperti biasa. HeidiSQL juga mendukung event editor untuk mengelola script yang dijadwalkan (Event). Feature praktis lainnya adalah Export Grid Row untuk melakukan ekspor data kedalam format SQL INSERT/ REPLACE biasa atau ke format lain seperti Excel, CSV, HTML, XML, LaTex, , Wiki markup maupun PHP aray. Target ekspor bisa kedalam suatu berkas atau clipboard (agar anda tinggal melakukan paste di aplikasi lain). Selain gratis, dukungan terhadap International character (Unicode1 dan Unicode2) di dalam lingkungan HeidiSQL juga menjadi nilai tambah tersendiri.
31
2.11 PHP PHP
memiliki
kepanjangan
PHP
Hypertext
Preprocessor,
merupakan suatu bahasa pemograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.Pada awalnya PHP memiliki kepanjangan Personal Home Page. PHP bersifat open source
dan lintas platform, sehingga lambat laun mulai banyak
peminatnya, sehingga banyak pengembang/pemrogram lain yang tertarik untuk mengembangkan PHP. PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari klien, yaitu kode-kode PHP. Klien tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. 2.12 JQuery jQuery adalah sebuah library Javascript yang sangat ringkas dan sederhana untuk memanipulasi komponen di dokumen HTML, menangani event, animasi, efek dan memproses interaksi ajax. jQuery dirancang sedemikian rupa supaya membuat program menggunakan Javascript menjadi relatif sangat mudah.
32
2.13 Apache Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail. Selain itu, apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya. Sesuai hasil survei yang dilakukan oleh Netcraft, bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bisa mengalahkan jumlah Apache. Saat ini ada dua versi Apache yang bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Apache merupakan webserver yang paling banyak digunakan saat ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab, di antaranya adalah karena sifatnya yang opensource dan mudahnya mengkostumisasikannya. diantaranya dengan menambahkan support secure protocol melalui ssl dan konektifitasnya dengan database server melalui bahasa scripting PHP. 2.14 Zend Server Zend server adalah web aplikasi server untuk menjalankan dan mengelola aplikasi PHP yang membutuhkan tingkat kehandalan yang tinggi, kinerja dan keamanan. Zend server mencakup versi teruji dan bersertifikat PHP yang merupakan satu set alat untuk mengatur dan mengoptimalkan kinerja PHP.
33
2.15 Website Website adalah sekumpulan halaman yang disediakan melalui kalur internet sehingga bisa di akses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website atau situs web merupakan tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topic tertentu. Diumpamakan situs web ini adalah sebuah buku yang berisi topic tertentu. Website juga merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang saling berkaitan di dalam website tersebut. Website terdiri dari beberapa elemen, yaitu : a.
Web Browser Web browser adalah sebuah program aplikasi yang digunakan untuk menjelajahi dunia maya internet. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menampilkan suatu web page yang ditulis dalam bentuk dokumen HTML. Perkembangan browser ini sangat cepat terutama dengan munculnya Netscape milik Netscape Corp dan Internet Explore yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation yang akan terus berkembang.
b.
Uniform Resources Location (URL) Uniform Resources Location (URL) adalah rangkaian karakter menurut suatu format standar tertentu yang digunakan untuk menunjukkan alamat suatu sumber seperti dokumen dan gambar di internet. URL merupakan suatu inovasi dasar bagi perkembangan sejarah internet. URL pertama kali diciptakan oleh Tim Bernes-Lee pada tahun 1991
34
agar penulis-penulis dokumen-dokumen dapat merujuk pranala ke World Wide Web. c.
Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) Hyper Text Transfer Protokol (HTTP) yaitu sebuah sistem komunikasi yang menghubungkan antara server dan klien. Sebuah sistem yang menghubungkan antara server dan klien bisa saling bertukar data atau informasi. HTTP adalah format standar yang umum digunakan dalam mengakses sebuah halaman web. Server adalah tempat dimana tersimpan sebuah kode web yang akan dipanggil oleh klien sedangkan klien adalah yang akan memanggil kode web yang kemudian akan dimunculkan dalam halaman HTML. Klien tidak lain adalah browser yang dipakai ketika mengakses sebuah halaman web.
d. Hyper Text Markup Language (HTML) HTML adalah bahasa dasar untuk membangun situs WWW (World Wide Web). HTML digunakan untuk menyusun dan membentuk suatu dokumen agar dapat ditampilkan pada program browser WWW dalam bentuk yang diinginkan. HTML merupakan sebuah dokumen dalam format ASCII dan dapat dibuat dengan sembarang software pengedit naskah. Dokumen HTML sebenarnya hanya berupa dokumen teks biasa (tujuannya agar dapat dengan mudah dipindah-pindahkan antar berbagai platform), namun kelebihannya dari dokumen yang lain adalah dengan HTML dapat dilakukan pemformatan teks, peletakan gambar, suara dan elemen-elemen multimedia yang lain dan yang terpenting adalah hypertext, yakni teks yang berfungsi sebagai suatu penghubung
35
(hyperlink atau link) antara halaman web yang satu dengan halaman web lainnya. Link-link inilah yang menjadi ciri khas dan sekaligus membentuk World Wide Web, yaitu jaringan halaman-halaman web yang saling terhubung satu sama yang lain. 2.16 UML (Unified Modelling Language) Menurut Whitten dan Bentley (2007, p371), UML (Unified Modeling Language) adalah satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa“ yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi perangkat lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada perangkat keras, sistem operasi dan jaringan manapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. UML dapat diartikan sebagai notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskrepsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun
menggunakan
pemrograman
berorientasi
obyek.
diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain: a. Merancang perangkat lunak. b. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
UML
36
c. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem. d. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses–proses dan organsasinya. Tujuan utama UML diantaranya adalah untuk: a. Menggunakan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum. b.
Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
c. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan Dalam menganalisa dan merancang sistem yang ditulis dalam skripsi ini, penulis tidak akan menggunakan semua diagram hanya beberapa saja yang dibutuhkan, seperti use case diagram, activity diagram, class diagram dan beberapa lagi yang digunakan pada masing-masing proses analisa dan perancangan. 2.16.1 Sejarah UML (Unified Modelling Language) UML
(Unified
Modelling
Language)
pertama
kali
diperkenalkan pada tahun 1990-an ketika Grady Booch dan Ivar Jacobson dan James Rumbaugh mulai mengadopsi ide-ide serta kemampuan-kemampuan tambahan dari masing-masing metodenya dan berusaha membuat metodologi terpadu yang kemungkinan dinamakan UML (Unified Modelling Language). UML merupakan metode pengembangan perangkat lunak (atau sistem informasi) dengan metode grafis yang relatif mudah dipahami (Adi: 2005).
37
2.16.2 Diagram-diagran UML (Unified Modelling Language) UML
menyediakan
beberapa
diagram
visual
yang
menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML, antara lain : a. Use Case Diagram, Menyajikan interaksi antara use case dan actor. Dimana, actor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem-sistem yang sedang dibangun. Use case menggunakan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan
yang
harus
dipenuhi
sistem
dari
pandangan pemakai. b. Activity Diagram, Menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, activity diagram dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (business work flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (Flow of events) dalam use case. c. Sequence Diagram, Menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case. Tipe diagram ini sebaiknya digunakan di awal tahap desain atau analisis karena kesederhanaannya dan mudah dimengerti. d. Class Diagram, Class Diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem, kelas mengandung informasi dan tingkah
38
laku (behaviour) yang berkaitan dengan informasi tersebut. Dalam class diagram dikenal adanya multiplicity kelas yang berguna untuk memberikan gambaran sejumlah instan yang akan ditampung dalam kelas. 2.16.3 Use Case Diagram Use case diagram igunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi/layanan yang disediakan oleh sistem ke pemakai. Use case dapat dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label nama sistem. Use case adalah sesuatu yang menyediakan hasil yang dapat diukur ke pemakai atau sistem eksternal. Karakteristik dari Use Case Diagram, meliputi : a. Use case adalah interaksi atau dialog antara sistem dan aktor,
termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem. b. Use case diprakarsai oleh aktor dan mungkin melibatkan peran
aktor lain. Use case harus menyediakan nilai minimal kepada satu aktor. c. Use case bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan
khusus dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan. d. Use case memiliki objek use case yang disebut skenario.
Skenario menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.
39
Tabel 2.1 Jenis – jenis Simbol Use Case Diagram Nama
Keterangan
Actor
Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang tidak mandiri (independent).
3
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).
4
Include
Menspesifikasikan bahwa use case sumber secaraeksplist.
5
Extends
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
6
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek yang lain.
No. 1
2
7
8
9
10
Gambar
Sistem
Menspesifikasi paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor.
Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan perilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemenelemennya (sinergi).
Note
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.
40
Gambar 2.4 Contoh Use CaseDiagramManajemen User 2.16.4 Sequence Diagram Sequence diagram (diagram urutan) adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan/message. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap
41
apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case. Sequence diagram juga dapat merubah atribut atau method pada class yang telah dibentuk oleh class diagram, bahkan menciptakan sebuah class baru. Sequence diagram memodelkan aliran logika dalam sebuah sistem dalam cara yang visual. Sequence diagram biasanya digunakan untuk tujuan analisa dan desain, memfokuskan pada identifikasi method didalam sebuah sistem. Sequence diagram biasanya dipakai untuk memodelkan : a. Deskripsi tentang sistem yang ada pada sebuah / beberapa use
case pada use case diagram, yang menggambarkan hubungan antara aktor dan use case diagram. b. Logika dari method (operation, function atau procedure). c. Logika dari service (high level method).
Tabel 2.2 Jenis–jenis Simbol Sequence Diagram No. Gambar
Nama
Keterangan
Object
Instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyekdidalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.
Actor
Actor juga dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan simbol pada ActorUse Case Diagram.
Lifeline
Mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-putus vertikal yang ditarik dari sebuah obyek.
Object1
1
2 Top Package::Aktor
3
42
4
Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada lifeline. Activation Activation sebuah mengindikasikan sebuah obyek yang akan melakukan sebuah aksi.
5
Message, digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation.Message mengindikasikan komunikasi antara object.
Message1
Message
Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram Data Buku pada Perpustakaan (Sumber:http://qistmiksmd.blogspot.com/2012/05/tugas-praktek-rpl.htmldi akses pada tanggal 17 Mei 2013)
43
2.16.5 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Struktur diagram ini mirip flowchart atau DFD (Data Flow Diagram) pada perancangan terstruktur. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram. Tabel 2.3 Jenis-jenis Simbol Activity Diagram Nama
Keterangan
1
Activity
Memperlihatkan bagaimana masing kelas antarmuka berinteraksi satu sama lain.
2
Action
State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
3
Initial Node
Bagaimana objek dibentuk atau diawali
4
Activity Final Node
Bagaimana dihancurkan
5
Fork Node
Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.
No. Gambar
objek
dibentuk
masingsaling
dan
44
Masukkan Forum (Admin, Staff TI dan Manajer)
Login Aplikasi
Pilih Menu Forum
Masukkan Judul Forum
Pilih Judul Forum
Masukkan Pertanyaan Forum
Masukkan Jawaban Forum
Simpan
Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram Peminjaman Buku pada Perpustakaan (Sumber: http://ahdazul.blog.ugm.ac.id/2011/05/30/contoh-activitydiagram-si-perpustakaan/ di akses pada tanggal 10 Mei 2013) 2.16.6 Diagram Kelas (Class Diagram) Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam sistem. Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi antar mereka. Biasanya, dibuat beberapa class diagram untuk sistem tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap sistem yang dibangun.
45
Class diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang.
Diagram
tersebut
membantu
pengembang
mendapatkan struktur sistem sebelum kode ditulis, dan membantu untuk memastikan bahwa sistem adalah desain terbaik. Tabel 2.4 Jenis-jenis Simbol Class Diagram Keterangan
No. Gambar
Nama
1
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan Generalization struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
2
Nary Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
4
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor.
5
Realization
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri.
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek yang lainnya.
3
6
7
46
Gambar 2.7 Contoh Class Diagram Perpustakaan (Sumber:http://devydwinilam.blogspot.com/2012/07/use-case-class-activitydan-deployment.html diakses pada tanggal 10 Mei 2013) 2.17 Teori Navigation Diagram Menurut Mathiassen ( 2000 :151), user interface adalah interface yang dibuat untuk user. Biasanya user interface dibuat dalam bentuk dialog yang saling berhubungan antara menu, tombol, layar (Navigation Diagram). Berikut ini adalah komponen–komponen dari navigation diagram : Tabel 2.5 Simbol – simbol Navigation Diagram Layar Menu, untuk menampung menu – menu dan tombol Label
Menu – menu
Enter Text
Enter Text
Option 1 CheckBox1 Command
Tombol Penghubung antara layar menu yang berguna sebagai alur interface
47
2.18 Metode Pengujian 2.18.1 Metode White Box Menurut Roger S. Pressman (2002 : 533) pengujian white box yang kadang-kadang disebut pengujian glass box, adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain prosedural untuk memperoleh case. Dengan menggunakan struktur control white-box, rekayasa sistem dapat melakukan test care diantaranya : a. Mejamin seluruh independent path di dalam modul yang
dikerjakan sekurang-kurangnya sekali. b. Mengerjakan seluruh keputusan logical. c. Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya. d. Mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin
validitas. 2.18.2 Metode Black Box Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan analis sistem memperoleh kumpulan kondisi input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Tujuan metode ini adalah : a. Fungsi yang salah atau hilang. b. Kesalahan pada interface. c. Kesalahan pada struktur data atau akses database. d. Kesalahan performa atau kinerja. e. Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir.