22
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, comunico, communication, atau communicature, yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut kata asal komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisidefinisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagai hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat “Kita berbagi pikiran”, “Kita mendiskusikan makna”, dan “Kita mengirimkan pesan”.8 Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku itu.9 Komunikasi adalah proses yang melibatkan seseorang untuk memakai tanda-tanda alamiah yang universal atau simbol-simbol dari hasil konversi manusia. Simbo-simbol itu dalam bentuk verbal maupun non verbal yang secara
8
Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm 26. 9 Lukiati Komala, Ilmu Komunikasi Perspektif, Proses Dan Konteks (Padjajaran: Widya, 2009), hlm 73.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
sadar atau tidak sadar digunakan demi tujuan menerangkan makna tertentu terhadap orang lain untuk berubah.10 Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon disebut “definisi berorientasi-sumber” (source-oriented definition). Definisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap tindakan yang disengaja (intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu. Definisi-definisi komunikasi demikian mengabaikan komunikasi yang tidak disengaja, seperti pesan tidak direncanakan yang terkandung dalam nada suara atau ekspresi wajah, atau isyarat lain yang spontan. Definisi-definisi berorientasi-sumber ini juga mengabaikan sifat prosesual interaksi - memberi dan menerima – yang menimbulkan pengaruh timbal balik antara pembicara dan pendengar. Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam buku Ilmu Komunikasi Prof. Deddy Mulyana dikatakan bahwa “komunikas: transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figure, grafik dan sebagaianya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.11
10
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 37. Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D., Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm 68.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Macam-macam komunikasi a) Komunikasi Verbal atau tulisan. Pada jenis komunikasi ini dipergunakan pengucapan maupun bunyi-bunyian serta telinga (pendengaran) sebagai sensasi dengar, contohnya bahasa dan musik. b) Komunikasi Nonverbal yang merujuk pada tulisan. Komunikasi yang disampaikan secara visual lewat tulisan. Contohnya surat, majalah, koran, dan komik. c) Komunikasi Taktual, komunkasi taktual mempergunakan kulit sebagai sensasi rabaan, contohnya huruf braile. d) Komunikasi Olfactoral atau Gaustatory. Komunikasi jenis ini mempergunakan bidang sebagai sensasi penciuman. Contohnya polisi yang memanfaatkan anjingnya sebagai pelacak. e) Komunikasi Pengecap (Taste From Tongue). Komunikasi ini mempergunakan lidah sebagai sensasi pengenal rasa, contohnya juru masak mengecap sedikit makanan yang sedang dimasak, untuk mengetahui apakah garam atau gula sudah cukup. f) Komunikasi Tubuh. Komunikasi ini menggunakan bahasa tubuh untuk mengekspresikan suatu maksud, contohnya seorang yang gelisah
akan
menunjukan
gerakan-gerakan
tubuh
yang
memperlihatkan gejala kegelisahannya. g) Komunikasi Telepati (menggunakan indera ke-6). Komunikasi jenis ini menggunakan kekuatan pikiran untuk mempengaruhi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
pikiran atau sugesti seseorang. Contohnya paranormal/cenayang menggunakan kekuatan pikiran seperti Deddy Corbuzier dan Ki Joko Bodo. h) Komunikasi menggunakan teknologi. Teknologi yang terus berkembang telah membantu kita dalam berkomunikasi jarak jauh. Contohnya radio, internet, televisi, telpon seluler dan satelit komunikasi.
2.2 Komunikasi Visual Menurut definisinya desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi, serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dengan mengelola elemenelemen grafis yang berupa bentuk dan gambar. Tatanan huruf serta komposisi warna dan layout (tata letak atau perwajahan) dengan demikian, gagasan dapat diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan.12 Komunikasi
ini
mempergunakan
mata
sebagai
alat
penglihatan.
Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, di mana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan.
12
Andi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Andi, 2007), hlm. 2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Berikut istilah-istilah yang berhubungan dengan visual:
Visual Language, yakni ilmu yang mempelajari bahasa visual, Visualisasi, yakni kegiatan menerjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk visual.
Visualiser, yaitu orang yang pekerjaannya menangani masalah visual atau mewujudkan suatu ide ke dalam bentuk visual dalam suatu proyek desain.
Visual Effect membuat efek-efek tipuan seolah-olah terjadi suatu keadaan atau kejadian yang sulit dilakukan manusia. Misalnya, munculnya seekor dinosaurus atau minster lain yang luar biasa besarnya, efek seolah-olah manuasia sedangn mendarat di sebuah planet asing, dan sebagainya.
Visual Information adalah informasi melalui penglihatan, misalnya lambaian tangan, senyuman, baju baru, dll.
Visual Litteracy yaitu kumpulan atau daftar karya visual.13
Dalam perkembangannya selama beberapa abad, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu :
a.
Komunikasi visual sebagai sarana identifikasi Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai
sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika
13
Andi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Andi, 2007), hlm. 16.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya.
b. Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan interaksi Sebagai sarana informasi dan interaksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi, dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan petunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan.
c.
Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan
promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat di ingat; contohnya poster, penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, makna
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasive dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.14
Berikut pula tujuan umum tentang desain komunikasi visual : 1.
Berperan serta mempersiapkan sumber daya manusia, khususnya para junior programers, di abad teknologi komunikasi secara efisien agar dapat meningkatkan citra instansi.
2.
Menerapkan teknologi informasi sebagai hal penting di segala bidang agar meningkatkan kualitas masyarakat informasi dalam era globalisasi.
3.
Mengimbangi kecepatan perkembangan teknologi informasi, serta dapat memenuhi program-program pemerintah Indonesia saat ini maupun di masa depan.
Maksud dan tujuan khusus desain komunikasi visual adalah ; 1.
Mengenal konsep desain komunikasi visual sebagai dasar perancangan Multimedia.
2.
Mengenal desain grafis (DKV) dan bahasa rupa sebagai pengolah visual data informasi Multimedia.
3.
Memahami elemen desain grafis sebagai alat penyampai pesan yang efektif, efisien komunikatif, dan estetis dalam konteks Multimedia.
4.
Memahami beberapa media dan tekniknya, seperti :
14
Cenadi, Christine Suharto, Elemen-elemen dalam dalam Desain Komunikasi Visual. Nirmana Vol. 1, Januari 1999 hlm. 4.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
a. Animasi – Audio Visual (Mix media) b. Interaktif media dan Web yang biasa dipergunakan untuk melengkapi Multimedia 5.
Menguasai konsep perancangan/desain Multimedia, Interaktif media dan Web atau hompage yang biasa dipergunakan untuk melengkapi E-Media dan Multimedia.
6.
Menguasai proses dan teknik dasar perancangan/ desain Multimedia yang dapat mengantisipasi perkembangan dunia kewirauahaan dan pemasaran global secara universal.
Elemen-elemen komunikasi visual Untuk dapat berkomunikasi secara visual seorang desainer menggunakan elemen-elemen untuk menunjang desain tersebut. Elemenelemen yang digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah Nirmana, Ilustrasi, dan Tipografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan secara individu maupun secara penggabungan/kelompok.
a) Nirmana Nirmana kurang lebih berarti kosong atau dengan kata lain tidak ada apa-apa. Dan bisa juga berarti abstrak atau tidak bermakna. Kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan, bahwa pada awalnya sebelum seorang bertindak menciptkan sesuatu masih belum memiliki apa-apa, atau belum memiliki makna dari segala sesuatu. Hal tersebut kemudian dijadikan titik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
awal, atau merupakan pelajaran yang harus dikuasai sebelum mulai berkarya. Nirmana mengajarkan unsur atau elemen yanga ada pada suatu lukisan atau gambar serta estetika seni dalam mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi sebuah karya seni yang bukan saja bagus, tetapi juga bermakna. Dengan
mempelajari
nirmana, seseorang diharapkan akan
memiliki pegertian, dapat mengasah ketrampilan dan mempertajam kepekaan terhadap segala sesuatu yang menyangkut desain. Oleh karena itu, nirmana harus dipelajari dengan melakukan banyak latihan secara terus menerus sehingga benar-benar dapat menghayati seni rupa dan seni desain dengan baik. Bahkan mungkin disaat mempelajarinya akan bertambah pula cabang seni yang lain. Didalam nirmana, seseorang akan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan seni rupa dan desain melalui tahap-tahap yang sangat mendasar.15
Unsur-Unsur Visual Untuk mewujudkan suatu tampilan visual, ada beberapa unsur yang diperluka, unsur yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Titik Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, dimana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik
15
Andi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: ANDI, 2007), hlm. 28.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu. 2. Garis Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek, sehingga garis selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang awat warna. Ciri khas garis adlah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zig-zag, dan lainnya. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan.
3. Bidang Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bias dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang geometri/beraturan dan bidang nongeometri alias tidak beraturan. Bidang geometri adalah bidang yang relatif mudah diukur keluasannya, sedangkan bidang nongeometri merupakan bidang yang relatif sukar diukur keluasannya. Bidang bias dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kependapatan tertentu, dan dapat pula dihadirkan dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau lebih.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
4. Ruang Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak antar objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.
5. Warna Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukkan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar dari warna diantaranya adalah Hue (spectrum warna), Saturation (nilai kepekatan), dan Lightness (nilai cahaya dari gelap ke terang). Ketiga unsur tersebut memiliki nilai 0 hingga 100. Hal yang paling menentukan adalah lightness, jika ia bernilai 0, maka seluruh palet warna akan mendai hitam ( gelap cahaya ), sebaliknya jika lightness bernilai 100, warna akan berubah menjadi putih, alias tidak berwarna karena terlalu silau. Pada nilai 40 hingga 40 kita akan dapat melihat warna-warna dengan jelas.16 Warna memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga pemilihan warna dalam perancangan identitas visal harus diperhatikan sehingga tidak terjadi kesalahan pemilihan warna yang dapat menyebabkan kesalahan
16
Andi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: ANDI, 2007), hlm. 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
persepsi terhadap karakteristik warna tersebut dengan citra yang ingin ditampilkan. No 1
Warna
Psikologi Rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa
muda,
bersih,
cahaya,
penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence,
simple,
penyerahan,
takut,
udara,
kematian
aman, tanpa
dingin, imajinasi,
(tradisi
timur),
kehidupan, perkawinan (tradisi barat), harapan, lemah lebut, kosong, bulan januari. 2
Dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah
hati,
rasa
hormat,
stabil,
kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban, emosi yang
kuat,
seimbang,
netral,
perkabungan, formal, bulan Maret. 3
Klasik,
baru,
ketakutan,
depresi,
kemarahan, kematian (tradisi barat), kecerdasan,
pemberontakan,
misteri,
ketiadaan, modern, kekuatan, hal-hal duniawi, formal, elegan, kaya, gaya,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
kejahatan,
serius,
mengikuti
kecenderungan sosial, anarki, kesatuan, dukacita, professional. 4
Perayaan, kekayaan, nasib baik (Cina), suci,
tulus,
perkawinan
(India),
perkabungan (Afrika Selatan), setan (tradisi modern barat), gairah, kuat, energi, api, cinta, roman, gembira, cepat,
panas,
sombong,
ambisi,
pemimpin, maskulin, tenaga, bahaya, menonjol,
darah,
perang,
marah,
revolusi,
radikal,
sosialisme,
komunisme,
agresi,
penghormatan,
martir, roh kudus. 5
Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas, idealisme, kaya (emas), musim
panas,
harapan,
udara,
liberalisme, pengecut, sakit (karantina), takut, bahaya, tidak jujur, serakah, lemah, feminine, bergaul, persahabatan, zodiac gemini, Taurus, leo, April, bulan September, pertengahan),
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kematian perkabungan
(abad (Mesir),
35
berani (Jepang),Tuhan (kuning emas). 6
Kecerdasan tinggi, alam, musim semi, kesuburan, masa muda, lingkungan hidup, kekayaan uang (Amerika), nasib baik, giat, murah hati, pergi, rumput, agresi, dingin, cemburu, malu (Cina), sakit, rakus, narkoba, korupsi (Afrika Utara), abadi, udara, tanah, tulus, zodiac cancer,
pembaruan,
kesehatan,
pertumbuhan,
bulan
agustus,
keseimbangan, harmoni, stabil, tenang, kreatif, islam. 7
Laut, manusia, produktif, isi dalam, langit,
damai,
kesatuan,
harmoni,
tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi, musim dingin, idealisme, udara, bijaksana, kerajaan, bangsawan, bumi, zodiac virgo, pisces, aquarius, kuat, tabah, cahaya, ramah, perkabungan (Iran), kebenaran, cinta, keagamaan,
mencegah
kebodohan dan kesialan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
roh
jahat,
36
8
Hinduisme, Buddhisme, kebahagiaan, energy,
keseimbangan,
panas,
api,
antusiasme, flamboyant, kesenangan, agresi,
sombong,
menonjol,
emosi
berlebih, peringatan, bahaya, musim gugur, hasrat, zodiac sagitarius, bulan September,
kerajaan
(Belanda),
protestanisme (Irlandia). 9
Tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam, kesuburan, desa, stabil, tradisi, ketidaktepatan, fasisme, tidak sopan, bosan, cemar, berat, miskin, kasar, tanah, bulan oktober,
zodiac
Capricorn, scorpio,
membumi, selera makan, menyehatkan, tabah,
simple,
persahabatan,
ketergantungan. 10
Bangsawan,
iri,
sensual,
spiritual,
kreativitas, kaya, kerajaan, upacara, misteri, sombong,
bijaksana, flamboyant,
pencerahan, menonjol,
perkabungan, berlebihan, tidak senonoh, biseksual,
kebingungan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
harga
diri,
37
zodiac scorpio, bulan Mei, November, romantis, kehalusan, penebusan dosa. 11
Musim semi, rasa syukur/ terima kasih, penghargaan, kagum, simpati, feminine, kesehatan, cinta, roman, bulan juni, perkawinan,
sukacita,
innocence,
kekanakan.17 Gambar 2. 1 Tabel psikologi warna 6. Tekstur Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, secara fisik tekstur dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, degan kesan pantul mengkilat dan kusam. Ditinjau dari efek tampilannya, tekstur digolonhkan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Disebut tekstur nyata bila ada kesamaan antara hasil raba dan penglihatan. Misalnya, bila suatu permukaan terlihat kasar dan ketika diraba juga terasa kasar. Sementara itu, pada tekstur semu terdapat perbedaan antara hasil penglihatan dan peradaban. Misalnya, bila dilihat tampak kasar tetapi ketika diraba ternyata sebaliknya, yaotu terasa halus. Dalam penerapannya, tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.18
17 18
Sarianto Rustan. Mendesain Logo. Gramedia: Jakarta, 2013, hlm. 73. Andi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: ANDI, 2007), hlm. 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
b) Ilustrasi Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud dan tujuan, atau tujuan secara visual. Dalam perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. Misalnya majalah, Koran, tabloid, komik dan lain-lain. Ilustrasi bias berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatur, dan akhir-akhir ini bahkan banyak diapaki image bitmap hingga karya foto. 19 Buku cerita dan majalah adalah media yang sangat membutuhkan ilustrasi. Ilustrasi tersebut akan memudahkan pembaca untuk berilustrasi tentang tokoh atau cerita yang ditulis dalam buku atau majalah.20 Pada saat teknologi komputer sudah populer, goresan ilustrasi berwarna yang terutama dibuat dengan pena dan tinta hitam maupun cat air, kini digantikan dengan program-program gambar berbasis vektor seperti CorelDraw, Ilustrator, Canvas, Maupun FreeHand. 21
2.3 Estetika Memadang
estetika
sebagai
suatu
filsafat,
hakikatnya
telah
menempatkannya pada suatu titik dikotomis antara realitas dan abstraksi, serta juga antara kerindahan dan makna. Estetika tidak lagi menyimak keindahan dalam pengertian konvensional, melainkan telah bergeser ke arah sebuah wacana dan fenomena. Estetika dalam karya seni modern, jika didekati melalui pemahaman 19
Ibid - hlm. 140. Ibid - hlm. 151. 21 Andi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Andi, 2007), hlm. 157. 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
filsafat seni yang merujuk pada kada konsep-konsep keindahan zaman Yunani atau abad pertengahan, akan mengalami pemiuhan perseptual karena estetika bukan hanya simbolik dan makna, melainkan juga daya.
Beberapa pengertian estetika dan lingkupnya dapat dicermati dibawah ini :
Estetika adalah segala sesuatu dan kajian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan seni (Kattsoff, Element of Philosophy, 1953).
Estetika merupakan suatu telaah yang berkaitan dengan penciptaan, apresiasi, dan kritik terhadap karya seni dalam konteks keterkaitan seni dengan kegiatan manusia dan peranan seni dalam perubahan dunia (Van Mater Ames, Colliers Encyclopedia, vol.1).
Estetika merupakan kajian filsafat keindahan dan juga keburukan (Jeome Stolnitz, Encyclopedia of Philosophy, vol. 1).
Estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek yang disebut keindahan (AA Djelantik, Estetika Suatu Pengantar, 1999).
Estetika adalah segala hal yang behubungan dengan sifat dasar nilai-nilai nonmoral suatu karya seni (William Haverson, dalam Estetika Terapan, 1989).
Estetika merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan proses penciptaan karya estetis (John Hosper, dalam Estetika Terapan, 1989).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Estetika adalah sifat yang membahas esensi dari totalitas kehidupan estetik dan artistic yang sejalan dengan zaman (Agus Sachari, Estetika Terapan, 1989).
Estetika mempersoalkan hakikat keindahan alam dan karya seni, sedangkan filsafat seni mempersoalkan hanya karya seni atau benda seni, atau artifak yang dibuat seni (Jakob Sumardjo, Filsafat Seni, 2000).
Pandangan-pandangan yang mengenai estetika diatas, setiap waktu mengalami pergeseran konsep estetik zaman. Pandangan bahwa estetik hanya mengkaji segala sesuatu yang indah (cantik dan gaya seni), telah lama dikoreksi, karena terdapat kecenderungan karya-karya seni modern tidak lagi menawarkan kecantikan seperti zaman Rimantik atau Klasik, tetapi lebih pada makna dan aksi mental.22
2.3.1
Estetika Timur Dalam kajian geo-budaya, Indonesia kerap dikategorikan sebagai
Negara Timur bersama dengan sebagian besar wilayah Asia lainnya, Sedangkan wilayah Eropa (juga Amerika) kerap dikategorikan sebagai negara Barat. Konsekuensinya terdapat pemisah “semu” dengan margin yang tak pernah teridentifikasikan dalam tatanan kebudayaannya, sehingga masyarakat akademis kemudian mengenal Kebudayaan Barat (kerap
22
Agus Sachari, Estetika Makna, Simbol dan Daya, (Bandung: ITB, 2002), hlm. 2-3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
dianalogikan dengan unsur “rasionalitas”) dan Kebudayaan Timur (kerap dianalogikan dengan “suasana hati”). Dalam peradaban dunia, dua kebudayaan ini selalu dipertentangkan. Terdapat kecenderungan pendapat bahwa dunia merasa “Timur” lebih menekankan pada aspek intuisi daripada akal. Pada masyarakat “Timur”, pusat kepribadian seseorang bukanlah pada daya intelektualnya, melainkan ada dalam hati, yang mempersatukan akal budi, intuisi, kecerdasan dan perasaan. Masyarakat “Timur” menghayati hidup dalam apa adanya, bukan semata akali. “Hati” atau “rasa” dinilai sebagai pengganti logika kaku yang serba terbatas menghadapi kebenaran hidup.23
2.3.2
Estetika dan Simbolisme Dalam wacana dunia kesenirupaan dan budaya benda, pembicaraan
estetika yang penting adalah mengupas simbolisme. Hal itu karena manusia bukan saja sebagai makhlukk pembuat alat, melainkan juga sebagai makhluk pembuat simbol melalui bahasa-bahasa visual.24 Karya estetik bukanlah deskripsi dari fakta objektif atau analisis ilmu pengetahuan. Pada karya estetik selalu tersembunyi subjektivitas seniman atau perancangannya sebagai faktor penentu.25 Secara umum sebuah “susunan” mempunyai “makna”, sedangkan suatu ketaksaan atau ketak-teraturan tidaklah mempunyai “makna”. Sebuah kalimat baru memiliki arti jikalau tersusun menurut aturan yang benar. 23
Agus Sachari, Estetika Makna, Simbol dan Daya, (Bandung: ITB, 2002), hlm. 9. Agus Sachari, Estetika Makna, Simbol dan Daya, (Bandung: ITB, 2002), hlm. 14. 25 Ibid - hlm. 19. 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Apabila tidak tersusun secara benar, maka kalimat itu tidak mengutarakan suatu arti atau makna. Akan tetapi, simbol estetik bukanlah suatu susunan, karena itu tidak dapat dikatakan teratur atau tidak teratur. Simbol estetik adalah satu dan utuh karena tidak menyampaikan makna untuk dimengerti atau tidak dimengerti, melainkan pesan untuk diresapi. Akan tetapi, dalam pesan penyadaran terdapat nilai-nilai yang hendak dikokmunikasikan. Dalam hal itu, terdapat elastisitas yang luas terhadap peresapan pesan komunikasi estetik.26
2.4 Ornamen Kata ornamen berasal dari bahasa latin ornare, yang berdasar arti kata tersebut berarti menghiasi. Menurut Gustami (1978) ornamen adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai penghias. Berdasarkan pengertian itu, ornamen merupakan penerapan hiasan pada suatu produk. Bentuk-bentuk hiasan yang menjadi ornamen tersebut fungsi utamanya adalah untuk memperindah benda produk atau barang yang dihias. Benda produk tadi mungkin sudah indah, tetapi setelah ditambahkan ornamen padanya diharapkan menjadi semakin indah. Apakah kehadiran suatu ornamen pada suatu benda produk akan menjadikannya lebih indah atau tidak, hal ini merupakan persoalan lain. Mungkin saja karena ornamen yang diterapkan kurang tepat, atau terkadang sebuah bentuk
26
Ibid - hlm. 3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
benda produk sudah menarik dan tidak memerlukan ornamen, sehingga apabila ditambahkan ornamen padanya, keindahan bentuknya tertutupi atau bahkan dapat mengacaukannya. Sebuah gong dari jawa umpamanya, ternyata lebih menarik tanpa ornamen, meskipun dalam benda kerajinan perak atau logam lainnya dari jawa dapat diberi ornamen yang rumit (Van der Hoop 1949). Pada umumnya, benda yang dihiasi dengan ornamen adalah produk-produk kerajinan, misalnya peralatan rumah tangga, tembikar atau keramik, busana dan tekstil, perabot, sampai komponen-komponen arsitektur. Penambahan ornamen pada sebuah produk pada umumya diharapkan penampilannya lebih menarik, dalam arti estetis, dan oleh karena itu menjadi lebih bernilai. Yang demikian itu berakibat meningkatnya penghargaan terhadap produk benda bersangkutan, baik secara spiritual maupun material. Disamping itu, tidak jarang ornamen yang dibubuhkan pada suatu produk memiliki nilai simbolik atau mengandung maksud-maksud tertentu, sesuai dengan tujuan gagasan pembuatnya sehingga dapat meningkatkan status sosial kepada yang memilikinya. Dengan demikian, sesungguhnya ornamen tidak dapat dipisahkan dari latar belakang sosial budaya masyarakat bersangkutan. Karena itu umumnya memiliki ciri-ciri yang jelas dan berbeda antara satu dengan yang lain sesuai dengan masyarakat pendukungnya, sebagai manifestasi dari system gagasan yang menjadi acuannya.27
27
Drs. Aryo Sunaryo,M.Pd. Seni, Ornamen Nusantara Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia, (Semarang: Dahara Prize ,2009 ), hlm. 3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Fungsi Ornamen Kehadiran ornamen tidak semata sebagai penghias bagian kosong dan tanpa arti, lebih-lebih karya-karya ornamen masa lalu. Bermacam bentuk ornamen sesungguhnya memeliki beberapa fungsi, yakni (1) fungsi murni estetis (2) fungsi simbolik dan (3) fungsi teknis konstruksi. Fungsi murni estetis merupakan fungsi ornamen untuk memperindah penampilan bentuk produk yang dihiasi sehingga menjadi sebuah karya seni. Fungsi ornamen yang demikian itu tampak jelas pada prosuk-produk benda kerajinan atau seni kriya. Sebagai contoh misalnya produk-produk keramik, batik, tenun, anyam, perhiasan, senjata tradisional, peralatan rumah tangga, serta kriya kulit dan kayu yang banyak menekankan nilai estetisnya pada ornamen-ornamen yang diterapkannya. Tidak jarang sebuah produk kerajinan atau kriya yang karena nilai estetisnya kemudian sangat sayang apabila digunakan untuk memenuhi fungsi praktisnya. Sebuah vas bunga yang indah berhiaskan ornamen yang cantik atau nampan kayu berukir yang indah akan sangat sayang apabila digunakan untuk keperluan praktis, sehingga akhirnya hanya untuk pajangan interior. Tampak jelas bahwa nilai estetis ornamen dalam hal itu mampu mengubah fungsi praktis suatu produk kriya menjadi berfungsi hias.28 Fungsi simbolis ornamen pada umumnya dijumpai pada produk-produk benda upacara atau benda benda pusaka dan bersifat keagamaan atau kepercayaan, menyertai nilai estetisnya. Ornamen yang menggunakan motif kala, biawak, naga, burung, atau garuda misalnya, pada karya-karya masa lalu berfungsi simbolis. 28
Drs. Aryo Sunaryo,M.Pd. Seni, Ornamen Nusantara Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia, (Semarang: Dahara Prize, 2009 ), hlm. 4, 5.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Dalam perkembanganya kemudian, segi fungi simbolis suatu ornamen semakin kehilangan maknanya, banyak desain ornamen bermotif kedua naga berbalikan arah hadap yang kemudian diterapkan di berbagai macam produk, untuk menghiasi gayor, yakni gantungan gong instrumen gamelan, atau hiasan almari dan kursi berukir, dan sebagainya, yang kemudian tidak memiliki fungsi simbolis selain untuk kepentingan tujuan estetis. Secara struktural suatu ornamen adakalanya berfungsi teknis untuk menyangga, menopang, menghubungkan atau memperkokoh konstruksi, karena itu ornamen yang demikian memiliki fungsi konstruktif. Tiang, talang air, dan bumbungan atap ada kalanya didesain dalam bentuk ornamen, yang tidak saja memperindah penampilan karena fungsi hiasnya, melainkan juga berfungsi konstruksi. Adanya fungsi teknis konstruktif sebuah ornamen terkait erat dengan produk yang dihiasnya. Artinya, jika ornamen itu dibuang maka berarti pula tak ada produk yang bersangkutan. Berbagai bentuk ornamen diterapkan pada produk-produk dengan bermacam cara. Sebagian dengan cara digambar atau dilukisi, batik, sebagian lainnya ditoreh atau diukir, kemudian dicetak tekan atau dicetak tuang, ada pula yang dengan cara ditempel, dianyam, ditenun, dan lain-lain. Ornamen pada haluan dan badan perahu misalnya, atau tato pada tubuh merupakan bentuk ornamen yang dibuat dengan cara digambar atau dilukisi.29
29
Drs. Aryo Sunaryo,M.Pd. Seni, Ornamen Nusantara Kajian Khusus tentang Ornamen Indonesia, (Semarang: Dahara Prize, ), hlm. 6.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
2.5 Media Pembelajaran Media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan tidak terjadinya verbalisme. Media pembelajaran merupakan alat bantu pendengaran dan penglihatan (Audio Visual Aid) bagi peserta didik dalam rangka memperoleh pengalaman belajar secara signifikan. Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui: 1.
Situasi dan kondisi yang sesungguhnya;
2.
Mengamati benda pengganti dalam wujud alat peraga;
3.
Membaca bahan-bahan cerakan, seperti majalah, buku, surat kabar dan sebagainya.
Perubahan yang begitu cepat dan kompleks, menuntut strategi belajar yang cepat pula supaya terjadi perubahan peserta didik secara cepat dalam berbagai aspek perilaku kehidupan, Gordon Dryden
dan Jeannette Vos (2000: 19)
menyatakan, delapan keyakinan belajar cepat (learning revolution), yaitu sebagai berikut. 1.
Dunia sedang bergerak cepat melalui titik balik sejarah yang sangat menentukan.
2.
Kita hidup ditengah revolusi yang mengubah cara hidup, berkomunikasi, berpikir, dan mencapai kesejahteraan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
3.
Revolusi ini akan menentukan cara kita dan anak-anak kita bekerja, mencari nafkah dan menikmati hidup secara keseluruhan.
4.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah hamper segala hal yang mungkin dapat dilakukan.
5.
Sayangnya di setiap negara mungkin hanya satu dari llima yang tahu benar cara memanfaatkan gelombang perubahan ini dengan cerdik bahkan di negara maju sekalipun.
6.
Jika kita tidak mampu mencari alternative penyelesaian atas persoalan, 20% elit akan menikmati 60% pendapatan nasional, sedangkan 20% yng termiskin mengecap 2%. Itulah kondisi yang memastikan terjadinya kemiskinan, kegagalan sekolah, penyalahgunaan obat-obatan, keputusasaan, kekerasan, dan ledakan sosial.
7.
Oleh karena itu, kita membutuhkan revolusi belajar untuk mengimbangi revolusi informasi agar semua orang dapat menikmati keuntungan bersama dari potensi sumber daya manusia yang luar biasa.
8.
Untungnya revolusi tersebut membantu kita mempelajari segala hal lebih cepat dan lebih baik juga beerjalan lebih cepat. Rowntree (1974: 104-113) mengelompokkan media pembelajaran sebagai
berikut. 1.
Media Interaksi Insani
a.
Komunikasi langsung antara dua orang guru dan peserta didik atau lebih.
b.
Kahadiran ini dapat terjadinya sling memengaruhi secara signifikan.
c.
Komunikasi dapat terjadi secara verbal dan nonverbal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
d.
Komunikasi verbal berpengaruh besar terhadap perkembangan kognitif peserta didk.
e.
Untuuk pengembangan afektif dilakukan melalui komunikasi nonverbal, seperti penampilan fisik, roman muka, gerak gerik, atau sikap.
2.
Media Realita
a.
Realita merupakan perangsang nyata, seperti orang, binatang, benda, atau peristiwa yang diamati peserta didik.
b.
Dalam realita orang hanya menjadi objek pengamatan atau studi.
3.
Pictorial
a.
Media ini disajikan dalam bentuk variasi gambar dan diagram nyata ataupun simbol, bergerak atau tidak bergerak.
b.
Dibuat diatas kertas, film, kaset, disket, dan media lainnya.
c.
Penyajiannya dimulai dari yang sederhana, seperti sketsa dan bagan sampai kepada yang cukup sempurna, seperti film bergerak, berwarna, bersuara atau bentuk animasi yang disajikan dalam video atau komputer.
d.
Media ini memiliki banyak keuntungan karena hampir semua bentuk. Ukuran, kecepatan, benda, dan makhluk, serta peristiwa dapat disajikan dalam media ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
4.
Simbol tertulis
a.
Media penyajian informasi yang paling umum.
b.
Macam bentuknya, seperti buku teks, buku paket, paket program belajar, modul, dan majalah.
c.
Penulisan simbol-simbol tertulis dilengkapi dengan media factorial, seperti gambar, grafik, bagan, dan bentuk lainnya.
2.6 Kreatifitas Perkembangan kreatifitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu karena kreatifitas sesungguhnya merupakan perwujudan dari pekerjaan otak. Para pakar kreatifitas, misalnya Clark (1988) melalui Teori Belahan Otak (Hamisphere Theory) mengatakan bahwa sesungguhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere). Fungsi otak belahan kiri adalah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat ilmiah, kritis, logis, linier, teratur, sistematis, terorganisir, beraturan, dan sejenisnya. Adapun otak belahan kanan adalah berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat nonlinier, nonverbal, holistic, humanistic, kreatif, mencipta, mendesain, bahkan mistik dan sejenisnya (Dedi Supriadi,1994). Singkatnya, otak belahan kiri mengarah kepada cara berpikir konvergen (convergent thinking), sedangkan otak belahan kanan mengarah kepada cara berpikir menyebar (divergent thinking).30
Prof. Dr. Mohammad Ali, Prof. Dr. Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm 41. 30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Berdasarkan berbagai definisi kreatifitas itu, Rhodes (Torrance, 1981) mengelompokkan definisi-definisi kreatifitas kedalam empat kategori, yaitu product, person, process, dan press. Product menekankan kreatifitas dari hasil karya kreatif, baik yang sama sekali baru maupun kombinasi karya-karya lama yang menghasilkan sesuatu yang baru. Person memandang kreatifitas dari segi ciri-ciri individu yang menandai kepribadian orang kreatif atau yang berhubungan dengan kreatifitas. Ini dapat diketahui melalui perilaku kreatif yang tampak. Process menekankan bagaimana proses kreatif itu berlangsung sejak dari mulai tumbuh sampai dengan berwujudnya perilaku kreatif. Adapun Press menekankan pada pentingnya faktorfaktor yang mendukung timbulnya kreatifitas pada individu. Keterkaitan antar empat sudut pandang product, person, process, dan press itu oleh Utami Munandar (1992: 48-51) dijelaskan sebagai berikut. Apabila kita dapat menerima bahawa setiap pribadi memiliki potensi kreatif yang unik dan dapat mengenal potensi tersebut, selanjutnya memberi kesempatan kepada setiap individu untuk melibatkan diri ke dalam kegiatan-kegiatan kreatif sesuai dengan bidang keahlian dan minatnya maka produk kreatifitas yang bermakna dapat muncul. Jadi, yang dimaksud dengan kreatifitas adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi suatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
lingkungannya untuk menhadapi permasalahan, dan mencari alternative pemecahannya melalui cara berpikir divergen. 31
2.7
Mandala Mandala adalah istilah dalam Sansekerta yang apabila diterjemahkan ke
dalam bahasa inggris adalah “circle” (lingkaran). Digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan meditasi, mandala diperkirakan berasal dan memiliki hubungan dengan keyakinan India kuno mengenai pentingnya suatu “pusat” sebagai ruang yang bersifat sakral, di mana kekuatan kosmik dapat masuk ke dalam diri seseorang. Mandala secara turun temurun telah digunakan oleh umat Hindu dan Buddha sebagai bantuan untuk melakukan meditasi, meskipun mandala telah mengalami banyak perubahan bentuk sepanjang sejarah. Hal ini berhubungan dengan banyaknya budaya yang merupakan bagian dari berbagai macam agama, dari zaman dahulu sampai sekarang. Bagi umat Buddha, lingkaran adalah refleksi dari samsara (kelahiran kembali), yang merupakan siklus kehidupan yang abadi, yang hanya bisa terjadi jika telah mencapai pencerahan. Dalambahasa Tibet kata untuk mandala adalah Kyil-Khor, yang diterjemahkan menjadi "pusat dan sekitarnya," dan secara tradisional digunakan oleh umat Buddha selama meditasi sadhana (latihan spiritual). Meditasi Sadhana membantu individu mencapai berbagai tingkat kesadaran spiritual, atau pencerahan.32
Prof. Dr. Mohammad Ali, Prof. Dr. Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm 42-43. 32 Susan I. Buchalter, Mandala Symbolism an Techniques, (Philapelphia: Jessica Kingsley Publisher, 2013), hal 11. 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Lingkaran adalah salah satu dari bentuk yang paling cepat dikenali di alam semesta dan yakini oleh cendikiawan abad pertengahan sebagai bentuk ilahi atau kesempurnaan. Ini adalah dasar dari begitu banyak struktur di alam semesta, seperti atom dan sel-sel yang ada pada bintang dan galaksi. Hal ini sangat mudah karena tidak memiliki batasan, itu adalah yang paling simetris dari suatu bentuk dua dimensi yang ada, tidak seperti bujur sangkar atau persegi panjang, lingkaran dapat diputar ke segala arah dan tetap sama. Lingkaran tidak memiliki sudut yang mengganggu atau nilai-nilai yang rumit sehingga memudahkan untuk dapat fokus ke titik pusat. Menurut Peter Patrick Barreda, setiap mandala terdiri dari kepadatan partikel yang mengelilingi suatu titik pusat, yang disebut bindu, yang mewakili si pembuat sebagai satu titik di alam semesta. Dengan cara ini, mandala tidak harus sama memiliki kesamaan satu sama lain. Setiap orang dapat menjadi pusat alam semesta mereka sendiri, atau mandala, ini menunjukkan bahwa melalui suatu seni, pikiran dan perasaan yang bertindak sebagai bagian penting dari dalam diri sendiri. Sementara itu untuk seorang biksu, maka mereka harus mengikuti tata cara yang sangat ketat dan secara rinci tentang mandala dan harus dibuat dan warna yang digunakan sesuai dengan keadaan yang ada. Mandala yang digunakan untuk terapi tidak memiliki keterbatasan. Tidak ada cara yang benar atau salah untuk membuat mandala pribadi. Tidak seperti dua orang yang melihat alam semesta dengan cara yang sama. Mandala membantu setiap orang untuk merenungkan pikiran dan emosi diri sendiri tanpa terganggu pada pengaruh luar "menutup bagian luar dan di tahan bersama-sama di dalam." Oleh karena itu,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
mandala menawarkan rancangan untuk kebebasan penuh dan cara untuk membuat gambar dari suatu keadaan dengan suatu seni.33
2.7.1 Pembuatan Mandala 1. Menggambar sebuah lingkaran di selembar kertas kosong baik dengan jangka atau sesuatu yang memiliki bentuk memutar (seperti mangkuk ) sebagai panduan. 2. Menemukan titik pusat mandala. Pada rancangan mandala , pusat akan ditandai. Jika digambar dengan jangka, lubang di kertas adalah pusat. 3. Menggambar bentuk kecil di tengah-tengah lingkaran, dengan pensil atau spidol. Sebuah berlian atau persegi, lingkaran, atau bintang. 4. Menggambar bentuk lingkaran lain di luar bentuk lingkaran pertama. 5. Membuat motif dan mengulanginya di dalam lingkaran di sekitar motif pusat Anda . 6.
Menggambar motif baru dalam lingkaran, dapat meggunkan
bentuk motif yang mudah seperti air mata, bunga, penggemar, spiral, bentuk geometris, dan bentuk-bentuk lain, seperti kupu-kupu, burung, lumba-lumba, dll. Ulangi beberapa motif. Menarik 33
Susan I. Buchalter, Mandala Symbolism an Techniques, (Philapelphia: Jessica Kingsley
Publisher, 2013), hal 12.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
beberapa bentuk di garis directional , dan beberapa bentuk antara garis, untuk membuat desain yang lebih memuaskan. Hal ini sangat penting saat membuat lingkaran yang besar dan berada diluar titik pusat, di mana ada lebih banyak ruang antara baris . 7.
Tumpang tindih beberapa motif, ini bertujuan menciptakan
bentuk baru dan menarik, yang masih selaras dengan apa yang telah dibuat. Ketika lingkaran bergerak ke luar , motif lingkaran mungkin lebih besar karena lingkaran yang besar memiliki lebih banyak ruang untuk di isi. Kemudian dapat mulai menempatkan satu bentuk dalam lainnya, untuk menciptakan bentuk yang lebih menarik . 34
8.
2.7.2
Simbol dalam Mandala Tidak ada gambaran yang sulit dan rumit untuk warna, bentuk, dan
simbol-simbol yang muncul dalam mandala. Penafsiran tentang itu tergantung pada pemahaman pribadi dari orang yang membuat atau melihat mandala. Hal ini juga dipengaruhi oleh suasana hati orang tersebut. Selain itu, seseorang harus terlebih dahulu mengetahui tentang pengetahuan dan kemampuannya secara mental, latar belakang budaya, dan bidang penting yang dimiliki, karena semua itu memiliki peranan yang
34
http://www.wikihow.com/Draw-a-Mandala diakses pada 1 Juni 2016 pukul 9.13 [online]
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
besar. Simbol yang bersifat pribadi mengacu pada tahap penciptaan dalam pengembangan.35 Anchor/ Jangkar : Anchor/Jangkar, secara tradisional adalah simbol dari dewa laut. Ini menandakan stabilitas, keamanan, kepercayaan, dan harapan. Pada zaman Kristen awal, itu dianggap sebagai simbol keselamatan, karena bentuknya menyilang. Animals/ Hewan : Hewan adalah simbol dari aspek dan gairah yang bersifat tidak sadar dalam jiwa manusia. Jika hewan tertentu muncul dalam mandala, itu berarti koneksi, sadar atau tidak, dengan karakteristik hewan yang ada, dapat mewakili gambaran sebuah simbolis penting dari kepribadian dan perilaku kita. Ankh : Ankh adalah salib melingkar atau salib menggantung (inti ansata) dari Mesir kuno. Ini adalah simbol untuk keabadian hidup dan kehidupan setelah kematian fisik. Ini adalah ekspresi dari orang yang berdiri tegak lurus dengan tangan terentang. Dengan lingkaran di bagian atas dan salib di bagian bawah, ankh juga menggambarkan penyatuan prinsip wanita dan pria yang diwakili dalam mitologi Mesir. Arrow/ Panah : panah ditujukan untuk sebuah target. Menuju kepada kambing (target) yang di inginkan dan arah mana yang ingin di ambil. Dari mitologi, seseorang tahu tentang seksualitasnya, keinginan
Anneke Huyser, Mandala Workbook for Inner-Self Discovery, (Havelte: Binkey Kok Publication, 2002), hal. 53. 35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
untuk berkelompok, dan kemampuan untuk terlibat dalam hubungan pribadi. - The solar plexis chakra (warna: kuning, bunga teratai dengan sepuluh kelopak). chakra ini memegang kepercayaan diri, daya dan energi, serta emosi yang lebih dalam. - The heart chakra (warna: hijau, bunga teratai dengan dua belas kelopak). Ini adalah chakra dari cinta tanpa syarat/ tulus, kasih sayang, dan tindakan tanpa pamrih. - The throat Chakra (warna: biru, teratai dengan enam belas kelopak). chakra ini bertanggung jawab untuk kreativitas, bernyanyi, berbicara, dan mendengarkan lebih dalam. - The forehead chakra (warna: indigo, teratai dengan dua kelopak). Ini adalah kursi dari mata ketiga; itu adalah chakra untuk kewaskitaan (kemampuan melihat masa depan), intuisi, dan introspeksi. - The crown chakra (warna: ungu atau putih, bunga teratai dengan seribu kelopak). Dengan chakra ini kita merasa hubungan mistis dengan kosmik, pencerahan, non-dualitas, dan ekstasi. Chain/ Rantai : Rantai melambangkan keterikatan atau solidaritas, serta perbudakan. Terhadap orang atau situasi yang mana ketika seseorang merasa sebuah kelekatan, kepada siapa seseorang merasa dirantai? Apakah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
seseorang perlu mengubah sesuatu di sini, atau seseorang merasa sangat senang dengan itu? Circle/ Lingkaran : Lingkaran, bersama-sama dengan persegi dan segitiga, adalah simbol geometris yang paling signifikan dan paling luas. Sebuah lingkaran dengan titik Di tengah melambangkan matahari, Tuhan, emas, dan bulan purnama. Dalam tradisi yang bersifat gaib seperti Wicca, lingkaran menawarkan perlindungan magis. Dalam Zen Buddhisme, lingkaran kosong melambangkan pencerahan, yang faktanya, mengacu pada
energi
terpenting/primal
perempuan.
Dalam
circle/lingkaran
mengandung titik, energy terpenting laki-laki terungkap. Lingkaran dengan titik, sehingga, mengungkapkan kesatuan laki-laki dan perempuan, keutuhan kosmik/hal gaib, mandala primal. Cloud/ Awan : Awan adalah pembawa hujan dan karena itu simbol untuk kesuburan. awan dapat melindungi sesuatu yang penting. Sebagai log, awan merupakan daerah mitos antara dunia manusia dan dunia orang mati. The cross/ Salib : seperti lingkaran dan segitiga, merupakan simbol yang muncul di setiap kebudayaan. Salib dengan empat lengan sama panjang mengacu pada orang yang berdiri tegak dengan lengan terentang, empat musim, dan empat arah mata angin. Bentuk salib juga merupakan penyatuan dari laki-laki (vertikal) dengan perempuan (horizontal). Bentuk dasar dari banyak gereja dan kuil di seluruh dunia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
adalah salib. Salib muncul dalam banyak variasi: crucifix (salib dengan sosok Kristus), looped cross/salib yang melingkar (ankh), T-cross (salib Saint Anthony atau salib tau), X-cross (salib Saint Andrew, Y-cross (garpu), swastika ( salib yang melintir, semburan sinar matahari), dan sebagainya. Crown/ Mahkota : Mahkota adalah simbol penghargaan yang tinggi sebuah kerajaan. Sebuah mahkota emas mewakili matahari. Mahkota Asia berbentuk bunga adalah tanda perkembangan spiritual yang lebih tinggi. Mahkota Kristen yang berduri melambangkan penderitaan untuk tujuan yang lebih tinggi. Cup/ Cangkir : The Holy Grail adalah cangkir yang didalamnya mengalir darah Kristus ketika ia ditikam di sisi tubuhnya dengan tombak. Dilihat dari perspektif ini, Grail mengandung obat mujarab kehidupan. Untuk Celtic kuno, piala, yang juga kadang-kadang digambarkan sebagai panci masak (yang biasa disebut kuali penyihir), adalah simbol untuk rahim, dan oleh karena itu, kesuburan. Dilihat secara psikologis, Grail mewakili kesucian seseorang. Pencarian Holy Grail, dibuat populer dalam cerita-cerita seputar legendaris Raja Arthur dan pahlawan Percival, adalah mencari sumber-sumber spiritual manusia dan kosmos dan untuk kembali ke keadaan polos (Surga). Simbol cangkir/piala adalah terkait dengan yang ada pada piala, mangkuk, dan bulan sabit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Drops/ Tetesan: tetesan di mandala dapat memiliki banyak arti, tergantung pada warna dan jumlah mereka. Selain itu, suasana hati pembuat mandala akan menentukan apakah tetes hujan, tetes embun, tetes darah, atau air mata sukacita atau kesedihan yang muncul. Dengan demikian, tetesan dapat merujuk pada kemurnian, kesuburan, kekaguman, atau ritual sakral. Egg/ Telur: Telur, sebagai World Egg, melambangkan energi kehidupan, kesuburan, kehidupan baru, dan kebangkitan.36 Fish /Ikan: Ikan melambangkan organ intim laki-laki maupun wanita. Dan ikan adalah wakil dari elemen air dan itu adalah simbol masa awal Kristen untuk Yesus Kristus (ichthus adalah Yunani untuk "ikan"). Timbul dari kedatangan-Nya di awal astrologi Age of l'isces. Flowers/
Bunga:
Bunga
melambangkan
kehidupan
muda,
matahari, bumi, atau pusat/inti. Mereka adalah ekspresi dari kekuatan hidup, sukacita dalam hidup, dan kesuburan. Di mandala, berikut jenis bunga dapat dibedakan: Aron lily : Simbol, selama Abad Pertengahan, untuk Perawan Maria. Lily : Merupakan cinta yang suci, kemurnian.
Anneke Huyser, Mandala Workbook for Inner-Self Discovery, (Havelte: Binkey Kok Publication, 2002), hal. 55-58. 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
Lotus/ Teratai : Di Timur, simbol untuk pencerahan mistik tertinggi; di Mesir kuno itu menggambarkan dewa matahari; simbol umum kesuburan. Peach blossom : Simbol keabadian. Rose/ Mawar : Umumnya dikenal artinya cinta abadi; juga singkatan kelahiran kembali. Thistle/
Widuri
(tumbuhan
berduri)
:
Melambangkan
penderitaan Kristus. Violet : merupakan pemberita musim semi dan lambang kerendahan hati. Gate/ gerbang : Sebuah gerbang adalah simbol transformasi dan transisi ke tahap baru. Bunda Maria dikenal sebagai "pintu gerbang ke surga." Ada sebuah gerbang untuk kehidupan dan gerbang kematian. Heart/ hati : hati melambangkan praktis nilai yang sama dalam semua budaya- cinta, kebijaksanaan, kedekatan, dan sukacita. Heksagram : heksagram adalah bintang berujung enam, juga dikenal sebagai Solomon’s Seal atau Bintang david. Ini terdiri dari dua segitiga yang tumpang tindih, sehingga melambangkan keharmonisan antara energi laki-laki dan perempuan. Simbol dari ramalan/sabda dewa pada buku Cina, I Ching, juga disebut heksagram. Ini terbuat dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
kombinasi yang berbeda dari enam keseluruhan (yang) atau kerusakan (yin) garis horizontal. Knot/ simpul: simpul juga melambangkan keterikatan dan solidaritas. Ketika Anda mempertimbangkan simbol ini, tanyakan pada diri Anda apa yang harus diikat bersama-sama atau longgar? Simpul tak berujung atau simpul mistik (simpul sihir di legenda Belanda) membawa keberuntungan. Labyrinth/ Labirin: labirin ini muncul dalam banyak kebudayaan sebagai jalan yg rumit, tapi ini merupakan sebuah jalan inisiasi untuk mereka yang mencari pusat/inti/tengah, pada inti mereka sendiri. Kebun mawar dan tanaman-tanaman herbal sering ditanam untuk membentuk labirin. Sebuah labirin terkenal dibangun di dalam katedral Chartres. Lemniscate: sebuah lemniscate adalah lambang cahaya, simbol tak terhingga. Hal ini juga melambangkan penyatuan matahari dan bulan dan analog dengan ini, penyatuan seksual laki-laki dan perempuan. Lightning/ Petir: petir menunjukkan pelepasan kekuatan yang energik
yang
memiliki
efek
memperbaharui.
Selanjutnya,
petir
melambangkan api, listrik, dan kekuatan supranatural. Petir dalam bentuk halilintar Tibet (vajra atau Dorje, yang sering digunakan dalam meditasi dengan simbol perempuan bel), mewakili energi inasuIine.37
Anneke Huyser, Mandala Workbook for Inner-Self Discovery, (Havelte: Binkey Kok Publication, 2002), hal. 60-61 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
62
Phoenix : phoenix adalah burung mitos, bangau-seperti yang beberapa kali digambarkan sebagai sunburst dengan tanduk dan sayap. Setelah terbakar, phoenix bangkit lagi dari abunya sendiri, dan karena itu adalah
simbol
keabadian
dan
kelahiran
kembali,
transformasi,
pembaharuan, dan kebangkitan. Rainbow : Pelangi melambangkan jembatan antara dunia dan surga, dan singgasana dewa langit dalam mitologi. dewi Iris Yunani, utusan yang bersayap dari para dewa, adalah wakil dari pelangi. Banyak budaya memiliki dewi pelangi yang mengasumsikan bentuk ular. cerita rakyat Eropa menjanjikan pot emas di ujung pelangi. pengajaran pada warna didasarkan pada tujuh warna pelangi. pelangi mengacu pada keutuhan, transformasi, dan penyembuhan, dan tujuh langkah kesadaran. Warna-warna pelangi berhubungan dengan warna dari tujuh cakra. Snake/ Ular: Ular ini memiliki banyak arti yang berbeda dalam berbagai budaya. Di satu sisi, ular dikenal sebagai simbol seksualitas lakilaki, di sisi lain, itu merupakan kesuburan wanita dalam kedok dewi Gaia, serta penyembuhan dan pembaharuan. Ouroboros, ular atau naga yang menggigit ekornya sendiri adalah tanda siklus cosnilc kekal. ular kundalini yang melingkar di bagian bawah belakang, menggambarkan energi kehidupan ketika merangkak di sepanjang tulang belakang. Simbol ular ini juga terhubung dengan kejahatan, kematian, dosa asal, dan neraka.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
63
Spiral
:
spiral
ekspansi/pengembangan,
melambangkan
kehidupan
dan
ke
memutar
dalam.
dan
kematian,
Gerakan
itu
menggambarkan dan terlihat dalam angin puyuh, angin topan, labirin, dan jalur dari matahari dan bulan. Selanjutnya, spiral mengacu pada pertumbuhan psikis. Sebuah spiral yang berubah searah jarum jam dapat merujuk pada sesuatu dari alam bawah sadar yang ingin mewujudkan diri, dan berlawanan, untuk kembali ke inti seseorang atau alam bawah sadar. Square/ Persegi: persegi atau segi empat simbolis singkatan kehidupan duniawi, materi bersahaja, stabilitas, keberaturan, dan pikiran rasional. Ini merupakan keseimbangan antara empat musim dan empat arah mata angin. 38 Yin-Yang: yin-yang adalah simbol Tao untuk keseimbangan sempurna antara polaritas, digambarkan oleh divisi berbentuk S dalam lingkaran, yang berbentuk seperti ikan gelap dan terang, masing-masing dengan "embrio" dari lawan dalam dirinya sendiri. Yin adalah perempuan, jiwa, pasif, gelap, lembab, naluriah, intuitif, dan lembut. Yang adalah lakilaki, pikiran, aktif, cahaya, kering, rasional, dan keras.39 2.7.2
Persebaran Mandala di Dunia Dalam beberapa budaya Barat, terutama periode tradisi dan Abad
Pertengahan, ditemukan bentuk-bentuk budaya yang disinyalir memiliki
Anneke Huyser, Mandala Workbook for Inner-Self Discovery, (Havelte: Binkey Kok Publication, 2002), hal. 63 39 Ibid. 67 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
64
kemiripan konsep dan esensi dengan mandala. Sebagai contoh adalah Roda Kehidupan (The Wheel of The Universe), yakni sebuah ‘Maha Kalender Batu’ yang berasal dari Mexico, horoscope, lingkaran zodiac, labyrinth, dan lainnya menunjukkan struktur geometris yang secara keseluruhan membentuk lingkaran atau segiempat yang disinyalir memiliki kemiripan dengan konsep-konsep mandala, setidaknya secara visual.
Selain itu, di China terlihat beberapa produk budaya seperti
tameng perang dan bentuk belakang cermin yang ditemukan pada Dinasti Han menggambarkan pola empat dan delapan yang saling mengimbangi satu sama lain, juga dikenal sebagai mandala. Selain bukti bukti artefak, ditemukan pula bentuk-bentuk ritual seperti tari-tarian yang sering menampilkan gerakan memutar terhadap sebuah pusat. Tingginya frekuensi ditemukannya mandala ini telah dijelaskan pada bahasan sebelumnya mengenai ketidaksadaran kolektif manusia yang membawa konsep mandala ini ke dalamnya. Bukti-bukti ditemukannya mandala di dunia pun tidak hanya telihat pada
produk
kebudayaan
manusia,
namun
juga
terlihat
pada
perkembangan ilmu kimia, atau pendahulunya, alkemi (alchemy). Struktur-struktur atom dewasa ini membentuk pola-pola geometris yang sangat lekat dengan mandala, bahkan secara konsep, unsur-unsur pembentuk atom seperti elektron mengelilngi inti atom, mirip dengan konsep mandala yang amat menekankan peran dari inti sebagai pusat realitas. Selain itu, perkembangan ilmu biologi pun menunjukkan bukti-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
65
bukti bahwa bentuk-bentuk organis yang hidup di dunia ini membentuk sebuah pola yang dikenal sebagai mandala, pernah dibukukan oleh Balley Cuningham dalam bukunya The Mandala Book: Pattern of The Universe, terbit pada tahun 2010.40 2.7.3
Perkembangan Mandala di Indonesia Penyebaran ajaran Hindu dan Buddha yang amat luas di dunia
tentunya memberikan dampak yang cukup besar pada penggunaan mandala, pun Indonesia. Pada perkembangannya, setelah gerbang postmodernisme dibuka, mandala mulai diangkat sebagai sebuah acuan karya yang dinilai cukup pantas untuk berpartisipasi pada manifestasi seniruap kontemporer dengan segala pemahaman postmodernisme yang dibawanya.41 Pandangan tata alam atau dunia (kosmologi) Jawa tersebut sebagai mikro – makro – metakosmos. Mikrokosmos adalah manusia secara esensi, Makrokosmos adalah alam semesta (manusia secara eksistensi), sedangkan metakosmos terdiri atas alam niskala yang tak nampak (tak terindra), alam sakala-niskala yang wadag dan tan wadag di dunia ini. Bentuk ritual pada Konsep Mandala (Mandala Conceps) merupakan konsep hubungan interaksi yang membentuk satu kesatuan dan keseimbangan kosmos. Berkaitan dengan konsep metakosmos tentang tiga
https://www.academia.edu/3551553/Interpretasi_Mandala_dalam_Praktik_seni_Rupa_Kontemp orer_Indonesia 41 Ibid. 40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
66
jagad dengan konsep mandala, merupakan lingkaran yang melambangkan kesernpurna, tanpa cacat, keutuhan, kelengkapan, dan kegenapan semesta yang sifatnya essensi, saripati, maha energi yang tak tampak, tak terindra namun ada dan hadir. Kehadiran ditampung dalam ruang empat persegi dan Iingkaran atau essensi dalam eksistensi. lingkaran mandala adalah kosmos, keteraturan dan ketertiban semesta, harmoni sempurna yang hadir dalam ruang empat persegi yang semula chaos. Yang sempurna hadir dalam dunia cacat, yang terang hadir dalam dunia gelap, yang supreme hadir dalam dunia relative, yang tertib hadir dalarn dunia chaos, yang lelaki hadir dalam dunia keperempuanan yang tak tampak hadir dalam dunia tampak. Mandala adalah suatu totalitas unsur-unsur dualitas keberadaan. Dunia Atas menyatu dengan dunia bawah melalui dunia tengah mandala (lihat: Jakob Sumardjo 2003:87 dan Yose and Miriam Argulles, 1972:85).42
42
Dharsono Sony Kartika, BUDAYA NUSANTARA (Kajian Konsep Mandala dan Konsep Tri Loka/Buana terhadap Pohon Hayat pada Batik Klasik), (Bandung: Rekayasa Sains Bandung, 2007), hlm 161.
http://digilib.mercubuana.ac.id/