BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi
2.1.1. Definisi Sistem Sistem1 adalah sekumpulan elemen – elemen yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu (Jogianto HM, 2005:2). Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, dimana prosedur suatu sistem merupakan suatu urut-urutan operasi klasikal (tulis-menulis), dan melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi (Jogianto HM, 1989:11). Definisi yang lain menyebutkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogianto HM, 2003:34). Dari beberapa sistem dapat disimpulkan bahwa sistem adalah serangkaian metode dan prosedur atau teknik yang disatukan oleh intruksi yang ada sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh.
1
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2124388-pengertian-sistem-informasi-menurutpara/ (26-06-2011 8:72)
11
12
Namun setiap system memiliki satu pola umum yang digambarkan seperti gambar berikut. Tujuan
Mekanisme Pengendalian
Input
Transformasi
Output
Gambar 2.1. Model Dasar Sistem
Pada gambar diatas terdapat lima elemen, kelima elemen tersebut merupakan elemen dasar dari suatu sistem, kelima elemen dasar tersebut adalah tujuan, mekanisme pengendalian, input, transformasi, dan output. Suatu sistem dimulai dari input, yang kemudian akan ditranformasi menjadi proses output. Mekanisme pengontrolan bertugas untuk memastikan bahwa sistem telah berjalan sesuai dengan tujuannya. Pada output terdapat sebuah feedback atau timbal balik yang berfungsi memberikan informasi dari output ke mekanisme pengendalian. Sinyal yang diberikan oleh feedback dibandingkan oleh pengendali dengan tujuan dan kemudian memberikan sinyal kepada elemen input apabila diperlukan adanya perubahan. Sebuah sistem yang tidak memiliki mekanisme pengendalian disebut sebagai sistem lingkaran terbuka (open-loop system),
13
sedangkan suatu sistem yang memiliki mekanisme pengendalian disebut sebagai sistem lingkaran tertutup (close-loop system). Selain sistem tersebut ada juga terdapat sistem terbuka dan tertutup, sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungannya, dan sistem tertutup (close system) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungannya. 2.1.2. Definisi Data dan Informasi Pemakaian istilah informasi dalam sistem informasi sangatlah beraneka ragam, beberapa ilmuan dan pemakaian istilah ini banyak pula dipertentangkan mulai dari pesan seseorang yang disampaikan dan laporan yang dikeluarkan dari sistem komputer. Akan tetapi, dalam suatu organisasi bisnis, informasi mengarah pada output atau dari hasil cetakan dari sistem komputerisasi yang ditetapkan oleh suatu sistem informasi pada organisasi ataupun perusahaan, kemudian informasi ini akan mempunyai nilai dalam pengambilan keputusan. Data dan informasi adalah dua hal yang sangat terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama yang lain. Karena data adalah sumber dasar yang digunakan untuk membentuk suatu informasi, tanpa data maka suatu informasi tidak dapat dibentuk. Sederhana tentang data adalah data jumlah jam pelajaran tiap siswa, dimana data tersebut ketika diproses maka akan membentuk suatu informasi ketika data tersebut dikaitkan dengan data lain, seperti data jumlah pelajaran.
14
Maka akan didapatkan informasi bahwa jumlah jam pelajaran dapat dibandingkan dengan jumlah jam pelajaran. Data adalah kumpulan fakta – fakta dari suatu peristiwa yang terjadi, fakta – fakta tersebut dapat berupa berita, angka-angka, atau penggambaran dari peristiwa tersebut. Penyampaiannya dapat secara tertulis, audio, image, visual, atau audio visual. Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah oleh yang membutuhkan dan digunakan untuk menarik kesimpulan atau mengambil keputusan terhadap suatu hal. Karena pengertian antara data dan informasi hampir sama, menimbulkan suatu pola pandangan dimana informasi dari orang lain dapat menjadi data bagi seseorang, dan begitu pula sebaliknya data dari seseorang bisa merupakan informasi bagi yang lainnya. Beberapa definisi mengenai informasi antara lain menurut Indrajid dalam Zubair (2005:9) informasi adalah hasil pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang dibandingkan dengan data mentah. Krismiaji dalam Zabaer (20095:15) informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunakan dan manfaat. Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengelolah informasi (information processor), pengelolah informasi dapat berupa sistem fisik, orang atau kombinasi dari sistem fisik dan orang. Sistem fisik pengelolah informasi merupakan komputer, akan tetapi ada juga non-komputer serta kombinasi dari keduanya.
15
2.2. Peta 2.2.1. Definisi Peta Menurut ICA2 (Internasional Cartographic Assosiation) Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Adapun peta itu sendiri mulai ada dan digunakan oleh manusia sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian. Walaupun dalam hal itu bentuk yang digunakan masih sangat sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenal lokasi suatu tempat. Pada awal abad ke – 2 (87M – 150M), Claudius Ptolomaeus mengemukakan mengenai pentingnya Peta. Kumpulan dari Peta – Peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “Atlas Prolomaeus”. Ilmu yang mempelajari Peta adalaha kartografi, sedangkan orang ahli membuat Peta disebut Kartografer. Adapun Peta itu sendiri ditinjau berdasarkan isinya dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu : Peta umum dan Peta khusus (tematik). 1. Peta Umum Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang
2
Peta, Atlas, dan Globe Makanan Pokok IPS Geografi, oleh Dra. Hj. Yurnalis Nurdin, M.Pd
16
terdapat disuatu daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman Kota dan lainnya. Adapun Peta umum itu sendiri terbagi menjadi 2 jenis yaitu: Peta topografi dan Peta chorografi a) Peta Topografi Peta topografi yaitu Peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat – tempat yang mempunyai ketinggian sama. Dalam hal ini ciri utama Peta topografi adalah menggunakan garis kontur. Beberapa ketentuan pada Peta topografi yang pelu diperhatikan: 1) Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai. 2) Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah. 3) Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1:50.000 sampai 1:100.000.
17
Gambar 2.2 contoh Peta Topografi
b) Peta Chorografi Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1:250.000 sampai 1:1.000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, Negara, benua, bahkan dunia.
Gambar 2.3 contoh Peta Chorografi 2. Peta Khusus atau Tematik Disebut Peta khusus atau tematik karena Peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi
18
yang ingin ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu. Adapun
pengertian
Peta
khusus
adalah
Peta
yang
menggambarkan kenampakan – kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. contoh Peta khusus/tertentu: Peta curah hujan, Peta kepadatan penduduk. Fungsi Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta kita dapat mengetahui atau menentukan lokasi yang akan kita cari, walaupun kita belum pernah sama sekali mengunjungi lokasi tersebut. Secara umum fungsi Peta dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat dipermukaan bumi. b) Memperlihatkan ukuran (luar, jarak) dan arah suatu tempat dipermukaan bumi. c) Menggambarkan bentuk – bentuk di permukaan bumi, seperti Benua, Negara, gunung, sungai dan bentuk – bentuk lainnya. d) Membantu
peneliti
sebelum
melakukan
survey
mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. e) Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah f) Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. g) Alat untuk menjelaskan rencana – rencan yang diajukan.
untuk
19
Jenis peta ditinjau berdasarkan skalanya. Dalam hal ini skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik dipeta dengan jarak sebenarnya dipermukaan bumi (lapangan). Berdasarkan skala peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu: 1) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5,000 2) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5,000 sampai 1 : 250,000 3) Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250,000 sampai 1 : 5000, 000 4) Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500,000 sampai 1 : 1,000,000 atau lebih Jenis peta berdasarkan tujuannya adalah peta yang dibuat oleh orang berdasarkan tujuan tertentu, beberapa contoh peta berdasarkan tujuannya: 1) Peta Pendidikan ( education Map), seperti peta lokasi sekolah SLTP/SMA 2) Peta Ilmu Pengetahuan, seperti peta arah angin, peta penduduk 3) Peta Informasi Umum (General Informastion Map), seperti peta pusat perbelanjaan 4) Peta Turis (Tourism Map), seperti peta museum, peta rute bus
20
5) Peta Navigasi, seperti peta penerbangan, peta pelayaran 6) Peta Aplikasi (Technical Application Map), seperti peta penggunaan tanah 7) Peta Curah Hujan, dan 8) Peta Prencanaan (Planning Map), seperti peta jalur jalan hijau, peta perumahaan, peta pertambangan. Sedangkan menurut bentuk dan macamnya peta itu terbagi menjadi peta vektor dan peta raster. Adapun pengertian dari kedua peta tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peta Raster Peta raster adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi yang dipeloleh dari komputer. 2. Peta vektor Peta vektor adalah peta yang diperoleh dengan mengambarkan peta dengan titik, garis, dan area polygon. Contoh peta ini berupa peta lokal jalan. Definisi umum vektor adalah struktur data yang digunakan untuk menyimpan data spasial. Data vektor adalah terdiri dari garis atau lengkungan, yang mendefinisikan sebagai awal dan akhir sebuah titik yang bertemu yang dinamakan node.
21
Pada model data vector3, unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk visualisasi/penyajian dalam peta hardcopy. Model data vector menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan: 1) Titik-titik Entity titik meliputi semua objek grafis atau georgaris yang dikaitkan dengan koordinat. Disamping koordinat-koordinat, data atau informasi yang diasosiasikan dengan „titik‟ tersebut juga harus disimpan untuk menunjukkan jenis titik yang bersangkutan. 2) Garis-gari atau kurva Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih. 3) Polygon/luasan beserta atribut-atributnya Cara yang paling sederhana untuk merepsentasikan suatu polygon adalah pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepsresentasikan merepresentasikan
arc
yang
setiap
polygon
sederhana sebagai
yaitu
sekumpulan
koordinat (x,y) yang membentuk segemen garis, dimana mempunyai titik awal dan titik akhir segmen garis yang sama (memiliki nilai koordinat yang sama). 3
http://gedbinlink.wordpress.com/2009/10/19/data-raster-data-vektor-dan -pengolahannya/ [31-09-2011 7:50]
22
Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, didalam sistem model data vector, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). di dalam model data spasial vector, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau polygon juga disimpan sebagai sekumpulan list titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir polygon memiliki nilai kooridnat yang sama denga syarat polygon tersebut tertutup. Representasi vector suatu objek merupakan suatu usaha didalam menyajikan objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi koordinat diasumsikan bersifat kontinyu yang memungkinkan semua posisi, panjang dan dimensi didefinisikan dengan presisi. Dalam model karakteristik vektor data vector titik diinstruksikan dan disimpan (direcord) sebagai satu pasang koordinat (x,y). sedangkan garis diintruksikan dan disimpan sebagai suatu pasangan koordinat (x,y) yang berurutan. Dan luasan diintruksikan dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis yang menutup menjadi suatu polygon.
23
2.2.2. Komponen-Komponen Peta a) Judul Peta Judul Peta memuat isi Peta. Dari judul Peta kita dapat segera mengetahui data dan daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut. Judul Peta biasanya diletakkan dibagian tengah atas Peta. Tetapi judul Peta dapat juga diletakkan dibagian lain dari Peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan dari keseluruhan Peta. b) Skala Peta Skala pada peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di Peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Contoh: skala 1:500.000 artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 500.000 cm (5Km) jarak sebenarnya dipermukaan bumi. Bila ingin menyajikan data secra rinci, maka gunakanlah skala besar, (1:5.000 sampai 1:250.000). Sebaliknya bila ingin menunjukkan data secara umum, gunakanlah skala kecil (1:500.000 sampai 1:1.000.000 atau lebih). c) Proyeksi Peta Proyeksi Peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke bidang datar. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, dalam ukuran (luar, jarak) bentuk permukaan bumi pada Peta. d) Legenda/Keterangan Peta Legenda merupakan komponen penting pada Peta. Karena Peta tanpa legenda keterangan petanya, sulit untuk dibaca. Jadi agar
24
mudah dibaca dan ditafsirkan, Peta harus dilengkapi dengan legenda/keterangan. Legenda menerangkan arti dari simbol – simbol yang terdapat dalam Peta.
Gambar 2.4 Contoh Legenda atau Keterangan Peta e) Petunjuk Arah/Tanda Orientasi Petunjuk arah juga penting artinya dalam Peta. Gunanya untuk menunjukkan arah Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada Peta untuk menghindari kekeliruan. Petunjuk arah pada Peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk kea rah Utara. Petunjuk ini diletakkan dibagian mana sata dari Peta, asalkan tidak mengganggu kenampakan Peta.
25
Gambar 2.5 Arah Mata Angin f) Simbol dan Warna Bentuk simbol dapat bermacam-macam seperti ; titik, garis, batang, lingkaran, dan pola. Simbol titik biasanya dipergunakan untuk menunjukkan tanda misalnya letak sebuah kota dan menyatakan kuantitas misalnya satu titik sama dengan 100 orang, dan sebagainya. Simbol garis digunakan untuk menunjukkan tanda seperti jalan, sungai, rel kereta api dan lainnya. Garis juga digunakan untuk menunjukkan perbedaan tingkat kualitas, yang dikalangan pemetaan dikenal dengan isolines. 1) Simbol peta Gunanya
agar
informasi
yang
di
sampaikan
tidak
membingungkan. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi
26
syarat (sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum) sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang di gambarkan dengan tepat. Macam –macam simbol peta : a. Simbol peta berdasarkan bentuknya Simbol titik, di gunakan untuk menyajikan tempat, Simbol Garis , di gunakan untuk menyajikan data geografis. Simbol luasan (Area), di gunakan untuk menujukkan ke nampakan area Simbol aliran, di gunakan untuk menyatakan alur dan gerak b. Simbol peta berdasarkan fungsinya Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan. Simbol perairan, digunakan utuk simbolsimbol bentuk perairan, Simbol budaya, digunakan untuk simbol-simbol, bentuk hasil budaya 2) Warna Guna warna pada peta ditujukan untuk tiga hal, yaitu; untuk membedakan, untuk menunjukan tingkatan kualitas maupun kuantitas (gradasi), dan untuk keindahan. Dalam menyatakan perbedaan digunakan bermacam warna atau pola. Misalnya laut berwarna biru, perkampungan warna hitam, sawah warna kuning dan sebagainya.
27
g) Sumber dan Tahun Pembuatan Peta Sumber memberikan kepastian kepada pembaca peta , bahwa data dan informasi yang disajikan dalam peta tersebut benar-benar absah (dipercaya/akurat), dan bukan data fiktif atau hasil rekaan. Hal ini akan menentukan sejauh mana sipembaca peta dapat mempercayai data/informasi tersebut. Selain sumber, tahun pembuatan peta juga perlu diperhatikan. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang. h) Inset dan Indek Peta Inset peta merupakan peta yang diperbesar dari bagian belah bumi. Sebagai contoh, mau memetakan pulau Jawa, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang diinzet. i) Grid Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukkan lembar peta dan untuk memudahkan penunjuk letak sebuah titik di atas lembar peta. j) Nomor peta Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi. k) Sumber/Keterangan Riwayat peta Sumber di tekankan pada pemberian indentitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan
28
deklinasi magnetis, tanggal /tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan/percetakan peta, dan lain sebagainya. l)
Elevasi. Elevasi yaitu ketinggian sebuah titik atas muka bumi dari permukaan laut
m) Koordinat Sistem koordinat yang dipakai adalah koordinat geografis (gographicalcoordinate). Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus dengan garis katulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan ) yang sejajar dengan garis katulistiwa. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan kutup utara dan kutub selatan, mengukur seberapa jauh suatu tempat dari meridian. Sedangkan garis lintang adalah garis khayal diatas permukaan bumi yang sejajar dengan khatulistiwa, untuk mengukur seberapa jauh suatu tempat di utara/selatan khatulistiwa.
2.3. Definisi Produk Pariwisata, Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata
2.3.1. Definisi Produk Pariwisata (Tourism Product)
Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam dunia kepariwisataan. Dimana objek dan daya tarik wisata dapat
29
menyukseskan program pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya bangsa sebagai aset yang dapat dijual kepada wisatawan. Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam, budaya, tata hidup dan sebagainya yang memiliki daya tarik dan nilai jual untuk dikunjungi ataupun dinikmati oleh wisatawan. Dalam arti luas, apa saja yang mempunyai daya tarik wisata atau menarik wisatawan dapat disebut sebagai objek dan daya tarik wisata. Produk pariwisata dibandingkan dengan jenis-jenis produk barang dan jasa lainnya memiliki ciri berbeda dan untuk memahami bentuk serta wujud dari produk pariwisata, maka perlu diperhatikan pengertian produk pariwisata yang dikemukakan oleh: a) Burkat dan Medlik Yaitu produk pariwisata dapat merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, tranportasi, akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsure produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen (wisatawan/tourism) b) Mendlik dan Middleton Yaitu produk pariwisata terdiri dari bermacam-macam unsure yang merupakan suatu paket yang satu sama lainnya tidak terpisahkan serta memenuhi kebutuhan wisatawan sejak menginggalkan tempat tinggalnya sampai ketempat tujuannya dan kembali lagi ketempat asalanya.
30
Berdasarkan kedua pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 (tiga) unsur produk yang membentuk suatu produk pariwisata, yaitu 1) Daya Tarik dari Destinasi 2) Fasilitas dari Destinasi 3) Kemudahan dari Destinasi Ketiga unsur tersebut menyatu dan menghasilkan citra terhadap suatu destinasi, apakah baik atau buruk. Berikut ini terdapat sejumlah 6(enam) unsur produk pariwisata yang membentuk suatu paket pariwisata terpadu yang diuraikan berdasarkan kebutuhan wisatawan, antara lain: 1) Objek dan Daya Tarik Wisata 2) Jasa Travel Agent & Tour Operator 3) Jasa Perusahaan Angkutan 4) Jasa Pelayanan Akomodasi, Restoran, Rekreasi dan Hiburan 5) Jasa Souvenir (Cinderamata) 6) Jasa Perusahaan Pendukung. 2.3.2. Pengertian Produk Wisata Produk wisata4 merupakan rangkaian dari berbagai jasa yang saling terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai perusahaan (segi ekonomis), jasa masyarakat (segi sosial) dan jasa alam.
4
http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/06/produk-pariwisata-tourism-product.html [10/09/2011 8:47]
31
Menurut Suswantoro (2007:75) pada hakekatnya pengertian produk wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan temapt tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilhnya dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula. Produk wisata sebagai salah satu objek penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian (Oka A. Yoeti, 2002:211) 1) Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan oleh wisatawan 2) Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengolahan makanan, parker, transportasi, rekreasi dan lain-lain 3) Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut. Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:58) telah membuat rumusan tentang komponen produk wisata yaitu: 1) Atraksi, yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti festival atau pentas seni 2) Aksesbilitas, yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai tujuan wisata seperti organisasi kepariwisataan (travel agent)
32
3) Amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan 4) Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan baik lokal, nasional maupun internasional. 2.3.3. Produk Wisata Produk wisata merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan kepada wisatawan untuk mengunjungi sebuah daerah tujuan wisata. Produk wisata dapat berupa alam, budaya serta hasil kerajinan masyarakat. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli terhadap pengertian produk pariwisata, diantaranya: 1) Menurut Gooddall (1991:63) Produk wisata dimulai dari ketersediaan sumber yang berwujud (tangible) hingga tak berwujud (intangible) dan secara totalitas lebih condong kepada kategori jasa yang tak berwujud (intangible) 2) Menurut Burns and Holden (1989:172) produk wisata dinyatakan sebagai segala sesuatu yang dapat dijual dan diproduksi dengan menggabungkan factor produksi, konsumen yang tertarik pada tempat-tempat yang menarik, kebudayaan asli dan festival-festival kebudayaan. 3) Menurut Kotler dan Amstrong (1989:463) yaitu sebagai sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen atau pangsa pasar untuk
33
memuaskan kemauan dan keinginan termasuk didalam objek fisik, layanan, SDM yang terlibat didalam organisasi dan terobosan atau ide-ide baru 4) Suwantoro (1997:49) berpendapat produk wisata merupakan keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat semula. 5) Burkart dan Mendlik (dalam Yoeti, 1986:151) mendeskripsikan produk wisata sebagai susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek wisata, atraksi, transportasi (jasa angkutan), akomodasi dan hiburan dimana tiap unsure dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah. Dari beberapa pengertian diatas, dapat dideskripsikan bahwa produk wisata merupakan pelayanan yang dapat dinikmati oleh wisatawan dari tempat asal, didaerah tujuan wisata, sampai kembali ke rumah, yang ditunjang oleh atraksi wisata, fasilitas dan layanan, harga produk, aksesibilat pendukung yang dapat mepermudah kegiatan perjalanan wisata.
34
2.3.4. Macam-macam Produk Wisata Adapun bentuk dan macam-macam produk penunjang wisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat adalah sebagai berikut: a) Hotel Dalam era modern ini hotel5 didefinisikan sebagai suatu organisasi yang dapat menyediakan saran akomodasi, makanan/minuman, serta fasilitas lain yang dikelola secara komersial. Adapun pengertian hotel menurut pendapat beberapa ahli pariwisata adalah sebagai berikut: 1) Prof K. Kraft Hotel adalah sebuah bangunan yang menyediakan makanan dan pelayanan yang bersangkutan mengadakan perjalanan. 2) Keputusan Menteri SK 241/H/70 Thn/1970 Hotel adalah perusahaan yang memberikan layanan jasa dalam bentuk
penginapan
atau
akomodasi
serta
menyediakan
hidangan dan fasilitas lainnya untuk umum yang memenuhi syarat-syarat comfort, privacy dan bertujuan komerisional 3) American Hotel And Association Hotel adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan, makan dan minum, serta pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu. 5
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/11/pengertin-dan-klasifikasi-hotel.html [21/11/2011 8:58]
35
Berdasarkan SK Menparpostel RI No. PW/PW301/PHB-77 Hotel diklasifikasikan sebagai berikut: a. Hotel berbintang 1 (satu) Dikatakan hotel berbintang satu apabila sekurang-kurangnya memiliki 15 kamar, satu kamar suite room, memiliki restaurant dan bar. b. Hotel berbintang 2 (dua) Dikatakn hotel berbintang dua apabila sekurang-kurangnya memiliki 20 kamar, dua suite room, memiliki restaurant dan bar. c. Hotel berbintang 3 (tiga) Dikatakan hotel berbintang tiga apabila sekurang-kurangnya memiliki 30 kamar, tiga suite room, memiliki restaurant dan bar. d. Hotel berbintang 4 (empat) Dikatakan
hotel
berbintang
empat
apabila
sekurang-
kurangnnya memiliki 50 kamar, empat suite room, memiliki restaurant dan bar. e. Hotel berbintang 5 (lima) Dikatakan hotel berbintang lima apabila sekurang-kurangnnya memiliki 100 kamar, lima suite room, memiliki restaurant dan bar.
36
b) Restoran Menurut SK Menteri Pariwisata6, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komerisal yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan hidangan dan minuman untuk umum. Dalam SK itu tersebut juga ditegaskan bahwa setiap rumah makan harus memiliki seseorang yang bertindak sebagai pemimpin rumah makan yang sehari-hari mengelola dan bertanggungjawab atas pengusahaan RM Tersebut. Sedangkan Restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi penyajian, dan penjualan makanan dan minuman untuk umum. Adapun pengertian restoran menurut Marsum (1994)7, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersil yang menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada semua tamunya baik berupa makan dan minum. Menurut Marsum (1994) ada beberapa tipe restoran, yaitu: 1) Table D’hote Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual makanan menu table d’hote, yaitu suatu susunan menu
6
http://binaukm.com/2010/05/definisi-rumah-makan-dan-restoran-pelaung-usaha-rumahmakan/ [19/11/2011 8:20] 7 http://blogartikelonline.blogspot.com/2010/07/pengertian-restoran-berdasarkan.html [19/11/2011/ 8:25]
37
yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai dengan hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula. 2) Coffee Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang relative murah, kadangkadang penyajiannya dilakukan dengan cara prasmanan. 3) Cafeteria atau Café adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. 4) Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau sekolah 5) Dining Room, terdapat di hotel kecil (motel), merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka bagi para tamu dari luar. 6) Inn Tavern adalah retorna dengan harga murah yang dikelola oleh perorangan ditepi kota 7) Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual Pizza, kadang-kadang juga berupa spaghetti serta makanan khas Italia yang lain.
38
8) Speciality Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temannya. Restoran-restoran semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, India, Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara Negara tempat asal makanan special tersebut. 9) Familly Type Restaurant adalah satu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan. c) Souvenir atau Cendera Mata Cendera mata8 adalah suatu yang dibawa oleh seorang wisatawan ke rumahnya untuk memori yang terkaid dengan benda itu. Dalam bahasa Indoensia, istilah ini kadang disinonimkan dengan souvenir, tanda mata, atau kenang-kenangan. Cendera mata bisa berupa pakaian seperti kaos atau topi, dan peralatan rumah tangga seperti cangkir atau mangkok, asbak, sendok, jam pasir, maupun buku tulis. Benda-benda tersebut bisa ditulisi untuk manandai asalanya. Wisatawan bisa pula membeli cendera mata sebagai kenang-kenangan bagi mereka yang tidak pergi ke mana-mana.
8
http://id.wikipedia.org/wiki/Cendera_mata [12/11/2011 11:17]
39
Di Jepang cendera mata dikenal sebagai meibutsu (produk yang dikaitkan dengan kawasan tertentu) dan omiyage, perment atau benda lain yang bisa dibagi bersama mitra seseorang. Penjualan omiyage menjadi bisnis besar diberbagai tempat pariwisata yang ada di Jepang. d) Tour dan Travel (Jasa Biro dan Agen Perjalanan Wisata) Tour dan Travel (Jasa Biro dan Agen Perjalanan Wisata9) merupakan usaha merencanakan perjalanan wisata dan atau jasa pelayanan penyelenggaraan wisata. Sedangkan agen perjalanan wisata adalah usaha jasa perantara untuk menjual atau mengurus jasa untuk perjalanan wisata. e) Pusat Perbelanjaan Terminologi pusat perbelanjaan (Shopping center)10 dapat diartikan sebagai pengembangan tanah, dibawah kepemilikan individu ataupun bersama, yang diatasnya dibangun kumpulan bangunan perdangan (retail) yang dikelola secara terorganisir dan terdiri dari berbagai unit pertokoan yang menawarkan berbagai fasilitas ruang belanja dan parkir. Karakteristik dari pusat perbelanjaan antara lain bangunan-bangunan komersial atau unitunitnya pada umumnya mempunyai arsiterktur yang saragam dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Tipikal pemanfaatan 9
http://wisatabengkulu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=76&Itemid=84&sh owall=1 [13/12/2011 09:34] 10 http://www.scribd.com/doc/55993588/6/Pengenalan-dan-Definisi-Pusat-Perbelanjaan [19/12/2011 10:25]
40
lahannya terbagai menjadi area jual atau sewa, area administrasi dan bisnis, ruang frasilitas, ruang penyimpanan serta area pelengkap (parkir, lansekap, jalan masuk dan pelengkap lainnya). Sedang menurut Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 50 Tahun 1999 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengusahaan Perpasaran Swasta di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, pusat perbelanjaan adalah tempat jual beli umum yang terdiri dari pertokoan, pasar, dan pusata pertokoan yang mengelompokkan dalam satu kawasan tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sebagai daerah atau kawasan perdagangan yang dimiliki oleh perorangan atau badan hokum, yang pelanyanannya dilakukan secara modern dan menggunakan teknologi maju. Jenis-jenis property Pusat perbelanjaan atau property ritel dapat dibedakan baik berdasarkan jangkauan layanan, bentuk perdangan maupun aspek lokasionalnya. a. Berdasarkan jangkauan layanan 1) Neigbarhood Shopping Center adalah pusat perbelanjaan yang dapat melayani pengunjung antara 25.000 – 50.000 orang dan memiliki penyewa utama 1 (satu) serta memiliki took-toko antara 35-40 toko serta memiliki areal parkir yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan layanan beradius lingkungan.
41
2) Regional Shopping Center adalah perbelanjaan yang dapat melayani pengunjung sampai 500.000 orang dan memiliki penyewa utama lebih dari 2 (dua) dan mempunyai took lebih dari 80 toko serta memiliki areal parkir sesuai dengan ketentuan yang berlaku 3) Superregional Shopping Center sebagai perdangan antar wilayah, biasanya terjadi akibat diferensiasi produk yang mampu merebut pasar dan memenangkan daya saing antar wilayah. b. Berdasarkan bentuk perdagangan 1) Power Center yang terdiri dari komposisi bauran penyewa (mix tenant) dan didominasi anchor tenant. Biasanya berupa departemen store, dan shopping mall. 2) Discount Center merupakan pusat perbelanjaan yang menawarkan diskon tertentu setiap hari, konsepnya berupa off price outlet yang akhir-akhir ini marak dibeberapa kota. Contoh: Ramayana Departement Store. 3) Convenience
Center
berupa
penyewa
tunggal
pada
supermarket dalam skala kecil, biasanya menjual produk tertentu ataupun spesialisasi perdangan tertentu. Contoh: Gramedia 4) Pusat Perkulakan sebagai bentuk usaha perdangan grosir. Keberadaanya semakin berkembang, segmen pasar yang
42
direbut bukan hanya pedagang eceran tertapi juga masyarakat konsumen secara bebas. c. Berdasarkan lokasi 1) Strip Commencial yang merupakan deretan pertokoan berskala menengah dan memiliki perdangan yang tertentu, baik seragam atau tidak, disepanjang jalan utama. Diberbagai pusat kota, bentuk pertokoan seperti ini sudah lazim keberadaanya secara tradisional. Contoh: Komplek Ruko (Rumah Toko) 2) Higway Commercial merupakan pusat pertokoan atau perdagangan yang terletak pada jalur luar kota, yaitu pada jalan propinsi. Biasanya berupa pusat makanan atau bengkel kendaraan. 3) CBD komersial sebagai pusat perdangan yang terletak pada suatu CBD. Biasanya merupakan pertokoan atau pusat perbelanjaan modern. f) Objek Wisata Objek wisata atau tempat wisata merupakan tempat wisata yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi atau diteliti. Dalam hal ini yang termasuk objek wisata misalnya peninggalan bangunan bersejarah.
43
2.4. Pengertian Pariwisata
Pengertian tentang pariwisata dan wisatawan timbul di Perancis pada akhir abad ke-1711. Tahun 1972 Maurice Menerbitkan buku petunjuk “ The True Quide For Foreigners Travelling in France to Appriciate its Beealities, Learn the language and take exercise “. Dalam buku ini disebutkan ada dua perjalanan yaitu perjalanan besar dan kecil ( Grand Tour dan Perit Tour ). Pertengahan abad ke-19 jumlah orang yang berwisata masih terbatas karena butuh waktu lama dan biaya besar, keamanan kurang terjamin, dan sarananya masih sederhana. Tetapi sesudah Revolusi Industri keadaan itu berubah, tidak hanya golongan elit saja yang bisa berpariwisata tapi kelas menengah juga. Hal ini ditunjang juga oleh adanya kereta api. Pada abad ke-20 terutama setelah perang dunia II kemajuan teknik produksi dan teknik penerbangan menimbulkan peledakan pariwisata. Perkembangan terkahir dalam pariwisata adalah munculnya perjalanan paket (Package tour ). Bila dilihat dari segi etimologinya, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu pari berarti berkeliling, berputar-putar, berkali-kali, dari dan ke. Dan kata wisata berarti berpergian, perjalanan, yang dalam hal ini bersinonim dengan kata travel. Dengan demikian pengertian pariwisata yaitu perjalanan berkeliling
11
http://mangkutak.wordpress.com/2009/01/05/dasar-pengertian-pariwisata [10/09/2011 9:57]
44
ataupun perjalanan yang dilakukan berkali-kali, berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain ataupun suatu perjalanan yang sempurna. Pada tanggal 12-14 Juni 1985, kata pariwisata lebih dikenal dengan istilah
tourisme.
Kemudian diselenggarakan
Munas (Musyawarah
Nasional) di Teretes (Jatim), yang di dalam musyawarah itu dihasilkan sebuah istilah baru yakni tourisme diganti dengan kata pariwisata. Kata pariwisata ini diusulkan oleh Bapak Prof. Prijono yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan atas himbauan Bapak Presiden Indonesia Ir. Soekarno. Dan selanjutnya pada tahun 1960 istilah Dewan Tourisme Indonesia diganti menjadi Dewan Pariwisata Nasional. Pengertian pariwisata di atas belum memberikan pengertian yang jelas dan tidak mempunyai ketentuan mengenai batasan-batasan dari pengertian pariwisata tersebut. Oleh karena itu sebagai bahan pertimbangan dapat kita lihat beberapa pendapat ahli kepariwisataan mengenai pengertian pariwisata. 1. Pengertian pariwisata secara umum Pariwisata12 adalah merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati
12
http://raymondrans63.wordpress.com/2011/04/21/pengertian-pariwisata-ilmu-pariwisatawisatawan (26-06-2012 11:12)
45
kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Pengantar Ilmu Pariwisata – Yoeti, 1996:116). 2. Pengertian pariwisata secara teknis Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau berkelompok dalam
wilayah
negara
sendiri
maupun
negara
lain
dengan
menggunakan kemudahan jasa atau pelayanan dan faktor-faktor penunjang serta kemudahan-kemudahan lainnya yang diadakan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan. 3. Pariwisata menurut Prof. Salah Wahab (bangsa mesir) dalam bukunya yang berjudul “An Introduction On Tourist Theorapy” (dalam Yoeti, 1996:116) “ A proposeful human activity that serve as a link between people either within one some country or beyond the geographical limits or state. It involves the temporary displacement of people to other region, country, for the satisfaction of varied needs other than exciting a renumareted function ”. “Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri (meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain) untuk mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap”.
46
4. Pariwisata menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam Yoeti, 1996:115) Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara. 5. Pariwisata menurut Dr. Hubbert Gulden (Yoeti, 1996:117) Pariwisata adalah suatu seni dari lalu lintas orang dimana manusia berdiam di suatu tempat asing untuk maksud tertentu, tetapi dengan kediamannya itu tidak boleh tinggal atau menetap untuk melakukan pekerjaan selama-lamanya atau meskipun sementara waktu, yang sifatnya masih berhubungan dengan pekerjaan. 6. Pariwisata menurut ketetapan MPRS No.1-II Tahun 1996 Pariwisata adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam member hiburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah lain (pariwiata dalam negeri) atau negara-negara lain (pariwisata luar negeri). 7. Pariwisata menurut Undang-Undang No.9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan yaitu: segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk semua penyelenggaraan kegiatan pariwisata.
47
2.5. Sejarah Kota Tanjungpinang Tanjungpinang13 telah dikenal sejak lama. Hal ini disebabkan posisinya yang strategis di Pulau Bintan sebagai pusat kebudayaan Melayu dan lalu lintas perdagangan. Sejarah Tanjungpinang tidak terlepas dari Kerajaan Melayu Johor-Riau. Nama Tanjungpinang, diambil dari posisinya yang menjorok ke laut yang banyak ditumbuhi sejenis pohon pinang. Pohon yang berada di Tanjung tersebut yang merupakan petunjuk bagi pelayar yang akan masuk ke Sungai Bintan. Tanjungpinang merupakan pintu masuk ke Sungai Bintan, dimana terdapat kerajaan Bentan yang berpusat di Bukit Batu. Keberadaan Tanjungpinang semakin dikenal pada masa Kerajaan Johor pada masa Sultan Abdul Jalil Syah yang memerintahkan Laksemana Tun Abdul Jamil untuk membuka suatu Bandar perdagangan yang terletak di Pulau Bintan, tepatnya di Sungai Carang, Hulu Sungai Riau. Bandar yang baru tersebut menjadi Bandar yang ramai yang kemudian dikenal dengan Bandar Riau. Peranan Tanjungpinang sangat penting sebagai kawasan penyangga dan pintu masuk Bandar Riau. Kepiawaian pemerintah pada masa itu menjadikan Bandar Riau merupakan bandar perdagangan yang besar dan bahkan menyaingi bandar Malaka yang masa itu telah di kuasai Portugis dan akhirnya jatuh ke tangan Belanda. Dalam beberapa riwayat di kisahkan para pedagang yang semulanya ingin berdagang di Malaka kemudian berbelok arah ke Riau, 13
http://www.visittanjungpinang.com/ina/sejahahkota-home.php [20 Maret 2011, 08:45 AM]
48
dan bahkan orang-orang Malaka Membeli Beras dan kain di Riau. Hal ini disebabkan bandar Riau merupakan kawasan yang aman dengan harga yang relatif bersaing dengan bandar Malaka. Selain sebagai pusat perdagangan, Bandar Riau dikenal sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Johor - Riau. Beberapa kali pusat pemerintahan berpindah - pindah dari Johor ke Riau maupun sebaliknya. Keberadaan Tanjungpinang semakin diperhitungkan pada peristiwa Perang Riau pada tahun 1782-1784 antara Kerajaan Riau dengan Belanda, pada masa Pemerintahan Yang Dipertuan Muda Raja Haji Fisabilillah. Peperangan selama 2 tahun ini mencapai puncaknya pada taggal 6 Januari 1784 dengan kemenangan pada pihak kerajaan Melayu Riau yang ditandai dengan hancurnya kapal komando Belanda "Malaka's Wal Faren". Dan mendesak Belanda untuk mundur dari perairan Riau. Bersempena peristiwa tersebut 6 Januari diabadikan sebagai hari jadi Tanjungpinang. Selang beberapa bulan dari peristiwa tersebut, Raja Haji dan Pasukan Melayu Riau menyerang Malaka sebagai basis Pertahanan Belanda di Selat Malaka. Tetapi dalam peperangan di Malaka tersebut Pasukan Riau mengalami kekalahan dan Raja Haji sebagai komando perang Wafat. Atas perjuangan beliau, Raja Haji kemudian dikenal sebagai Pahlawan Nasional. Dibawah kekuasaan bangsa bugis Riau berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan internasional. Riau tidak hanya menarik pedagang dari tanah bugis tetapi juga Inggris, Cina, Belanda, Arab dan India. Disisi lain
49
perkembangan
kekuatan
Politik
dan
Militer
Riau
menimbulkan
kebimbangan Belanda yang menduduki Malaka saat itu. Dalam tahun 1784, sebuah armada Belanda dengan kekuatan 13 kapal, 1594 prajurit, mengepung dan menyerang Riau(sekarang kawasan Tanjungpinang). Pada 6 Januari 1784 belanda berhasil di paksa mundur ke Malaka berkat bantuan Selangor dan berhasil mengepung Melaka. Sesudah itu pada 1 Juni 1874 sebuah armada pertempuran dari batavia yang berkekuatan 6 kapal, 326 meriam dan 2130 prajuritnya berhasil memecahkan blokade Bugis atas Malaka. Pertempuran ini telah menewaskan pimpinan tertinggi Bangsa Bugis yaitu Raja Haji yang telah berhasil mengumpulkan kekuatan diantara bangsa Bugis sendiri dan Melayu dalam usahanya mengusir Belanda atas pendudukan Malaka. Tanjungpinang juga dikenal sebagai Keresidenan Belanda dengan residen pertamanya David Ruhde. Penempatan keresidenan Belanda ini terkait atas penguasaan Wilayah Riau yang sempat mengalami kekalahan pada peperangan di Malaka. Untuk kemudian Belanda membangun Tanjungpinang sebagai Pangkalan Militer. Kemunduran kerajaan Melayu Riau semakin jelas sejak adanya Traktat London 1828 yang merupakan perjanjian tentang pembagian kekuasaan di Perairan Selat Malaka, dimana wilayah Riau-Lingga dibawah kekuasaan Belanda, Johor-Pahang dan sebagian wilayah semenanjung dikuasai olah Inggris. Melalui peristiwa ini pulalah yang memisahkan keutuhan kerajaan Riau-Johor-Pahang-Lingga, dan kemudian Kerajaan ini dikenal dengan
50
sebutan Riau-Lingga. Dan Singapura yang kala itu dibawah kerajaan Riau ditukar ganti dengan Bengkulu yang kala itu dibawah kerajaan Inggris. Sejak Belanda menguasai wilayah Kerajaan Riau dan campur tangannya
dalam
Kerajaan,
membuat
kerajaan
Riau
mengalami
kemunduran, hingga puncaknya terjadi pada saat pemecatan Sultan Riau oleh Belanda pada tahun 1912. Sultan kala itu tidak mau menandatangani Surat pemberhentian tersebut dan lebih memilih untuk pindah ke Singapura. Dan sejak saat itu berakhirlah Kesultanan Riau-Lingga dengan dihapuskannya wilayah Riau-Lingga dari peta Keresidenan Belanda. Dan Keberadaan Tanjungpinang tetap menjadi daerah pusat keresidenan Belanda. Keberadaan Belanda sempat digantikan Jepang dan Tanjungpinang pada waktu itu dijadikan Pusat Pemerintahan Jepang di wilayah Kepulauan Riau. Dan kemudian kembali lagi dipegang Oleh Belanda. Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 mengakhiri pendudukan belanda atas wilayah Kepulauan Riau. Tahun 1950, Belanda menyerahkan wilayah Kepulauan Riau Kepada pemerintah Indonesia. Tanjungpinang juga menjadi ibu kota Kepulauan Riau berdasarkan Undang-Undang Nomor 58 1948.Tahun 1957 berdasarkan Undang-undang No. 19 Tahun 1957 dibentuklah Propinsi Riau dengan ibukotanya Tanjungpinang, namun tahun 1960 ibukota dipindahkan ke Pekanbaru. Setelah lama menjadi ibukota Kabupaten Kepulauan Riau, kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1983 tanggal 18 Oktober
51
1983 Tanjungpinang ditetapkan sebagai Kota Administratif. Dan kemudian
berdasarkan
Tanjungpinang
Undang-Undang
ditetapkan
sebagai
Kota
Nomor
5
Otonom.
tahun Dan
saat
2001 ini
Tanjungpinang menjadi Ibukota Provinsi Kepulauan Riau.
2.6. UML ( Unified Modeling Language ) Merupakan pendekatan terstruktur memiliki „tool-tool perancangan yang dikenal secara luas serta menjadi standar umum, seperti DFD (Data Flow Diagram). ERD (Entity Relationship Diagram), Bagan Terstruktur (Structured Chart), Diagram Air (Flow Chart), dan sebagainya. Saat ini UML (Unified Modeling Language) beraungsur – angsur mulai menjadi standar metodologi pengembangan system informasi. Sejarah Perkembangan UML
UML (Unified Modeling Language) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an ketika Grady Booch,
Ivar Jacobson dan James
Rumbaugh mulai mengadopsi ide-ide serta kemampuan-kemampuan tambahan dari masing-masing metodenya dan berusaha membuat metodelogi terpadu yang kemudian dunamakan UML (Unified Modeling Language). UML merupakan metode pengembangan perangkat lunak (atau sistem informasi) dengan metode grafis yang relaftif mudah dipaham.Usaha pengembangan UML dimulai pada oktober 1994, ketika Rumbaugh bergabung dengan Booch di Rational Software Corporation.
52
Proyek pertama mereka adalah menggabungkan metode Booch dan OMT (Object Modeling Technique).14
2.7. Multimedia
Multimedia dapat diartiakan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video. Sedangkan multimedia menurut beberapa definisi yang lain adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996), kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar, dan teks (McComick, 1996), kombinasi dari paling sedikit dua media input dan output. Media ini dapat berupa audio (suara, music), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dan kawankawan, 2002), alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin dan Linda, 2001). Definisi yang lain dari multimedia, yaitu dengan menempatkanya konteks, seperti yang dilakukan oleh Hoftetter (2001), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafiks, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan
tool
yang
memungkinkan
pemakai
menggunakan
navigasi,
berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Dalam definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia. Pertama, harus ada komputer yang
14
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Objek
53
mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang berinteraksi dengan kita. Kedua, harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga, harus ada alat navigasi yang memandu kita, menjelajah jaringan informasi
yang saling terhubung.
Keempat, multimedia
menyediakan tempat kepada kita untuk mengumpulkan, memproses, mengkomunikasikan informasi dan ide kita sendiri. Jika salah satu komponen tidak ada maka bukan multimedia dalam arti yang luas namanya. Dari definisi diatas, maka multimedia ada yang online (internet) dan multimedia ada yang offline (tradisional). Sedangkan multimedia itu sendiri dapat dikategorikan menjadi dua yaitu multimedia interaktif dan multimedia linear. Multimedia linear tidak mengikutkan pengguna, pengguna hanya sebagai penonton saja. Sedangkan multimedia interaktif atau hierarki mengikut sertakan pengguna dalam penggunaan aplikasi. Pembuatan aplikasi multimedia yang menarik dapat disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan. Multimedia yang menarik dapat dibuat dengan mengetahui apa yang menjadi kebiasaan pengguna, sehingga untuk mengetahui kebiasaan tersebut maka hal yang diperlukan adalah membuat konsep yang sesuai dengan pengguna tersebut. Studi literatur diperlukan untuk memahami karakter pengguna sehingga dapat menemukan konsep yang sesuai untuk pengguna. Multimedia
sendiri
telah
memiliki
banyak
aplikasi
untuk
mempermudah dalam pengerjaan, diantaranya yaitu Graphics and Image
54
Editing (seperti Adobe Photoshop CS3) serta aplikasi pengolah vector / garis dan Multimedia Authoring (seperti Adobe Flash CS3 Professional) a) Adobe Photoshop CS3 Salah satu perangkat manipulasi image digital yang populer. Adobe Photoshop CS3 yang berguna untuk mengkoreksi warna image, memperbaiki image, menggabungkan image, memberi efek khusus dan sebagainya, Adobe Photoshop CS3 mempunyai format default yaitu PSD. b) Adobe Flash CS3 Professional Adobe Flash CS3 Professional merupakan sebuah program untuk membantu dalam membuat animasi atau multimedia interaktif. Adobe Flash CS3 Professional memiliki fasilitas pengaturan untuk membuat suatu animasi per frame dan animasi tiga dimensi 2.7.1. Objek – Objek Multimedia Definisi multimedia diatas menekankan pentingnya peran yang dimainkan link dalam menyediakan jalan bagi pengguna utuk berinteraksi dan melakukan navigasi. Disini akan menjelaskan definisi objek-objek link tersebut dengan menguraikan multimedia melalui pendekatan taksonomi. Terdapat enam jenis objek multimedia yaitu : teks, grafis, suara, video, animasi dan software. Peran masing-masing objek dalam keseluruhan sistem multimedia akan dijelaskan dibawah ini.
55
a) Teks Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah teks, teks merupakan hal yang paling banyak kita jumpai, dan yang paling dekat dengan kita. Teks sendiri dapat membentuk satu katau atau kalimat narasi dalam bentuk multimedia yang menyajikan bahasa kita. Kebutuhan akan teks tergantung dengan aplikasi multimedia yang digunakan. Misalnya, dalam sebuah game membutuhkan sedikit teks yang digunakan, sedangkan dalam ensiklopedi sangat banyak teks yang digunakan. Lebiih dari itu file teks sendiri mempunyai struktur linear sederhana. Meskipun juga ada multimedia yang tanpa menggunakan teks, akan tetapi kebanyakan sistem multimedia menggunakan teks, sebab teks itu sendiri sangat efektif untuk menyampaikan ide serta memberikan informasi panduan kepada pengguna. b) Grafis Kebanyakan sistem menggunakan grafis/gambar alansanya karena lebih mudah dan lebih menraik perhatian serta dapat mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks. Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang baru dan lebih berguna. Sering didengar bahwa sebuah gambar mampu menyampaikan seribu kata. Tapi itu hanya berlaku ketika kita bisa menampilkan gambar yang diinginkan saat kita memerlukannya. Multimedia dapat membantu kita untuk melakukan hal ini, yakni ketika gambar grafis
56
menjadi objek suatu link. Grafis sering muncul sebagai backdrop (latar belakang)
suatu
teks
untuk
menghadirkan
kerangka
yang
mempermanis teks Picture (gambar) juga berfungsi sebagai ikon, yang bila dipadu dengan teks, dapat menunjukkan berbagai opsi yang bisa dipilih (select), atau bisa juga gambar muncul full-screen yang dapat menggantikan teks, tapi tetap memiliki bagian-bagian tertentu yang berfungsi sebagai pemicu yang bila diklik akan menampilkan objek atau even multimedia yang lain. c) Suara Suara dalam PC multimedia, khususnya pada aplikasi bidang bisnis dapat bermanfaat. PC multimedia tanpa bunyi hanya disebut unimedia, bukan multimedia. Kemampuan dasar suara yang harus dimiliki PC multimedia antara lain : 1) Membuat dan mensistensi suara. 2) Menangkap suara dari dunia luar, dari yang kita dengan dan dari CD (Compact Disk). 3) Mengendalikan suara yang dibuat dari instrument elektronik 4) Memainkan kembali suara tersebut lewat speaker atau sejenisnya. Masing-masing
kemampuan
membutuhkan
teknologi,
perangkat keras, dan perangkat lunak untuk menjalankannya. Suara dapat kita tambahkan dalam produksi multimedia melalui suara, music dan efek-efek suara.
57
d) Video Video merupakan elemen tambahan yang berisi rekaman dari kaset video atau lainnya yang berada analog, kemudian dimasukkan ke dalam lingkungan komputer, sehingga berubah menjadi gambargambar digital yang tidak jauh dengan animasi yang memakai suara. e) Animasi Animasi adalah gambar mati (grafis statis) yang dibuat efek, sehingga kelihatan bergerak. Membuat animasi berarti menggerakkan gambar seperti kartun, lukisan dan lainnya. Teknik pembuatan animasi kini telah banyak berubah seiring dengan perkembangan teknologi komputer. Efesiensi pengerjaan pembuatan animasi telah dilakukan sejak diperkenalkannya teknik animasi, cell (Celluoid Sheet, semacam kertas transparan). Inti dari sel adalah satu gambar dibuat untuk satu frame. Perubahan kecil dibuat dalam frame berikutnya sampai perubahan yang berarti yaitu Keyframe. Animasi yang dibentuk oleh frame-frame antara Keyframe disebut in-between, biasanya dibuat oleh animator sendiri. f) Software Salah satu konsep paling ampuh dalam multimedia adalah keterpaduan penyedia aplikasi perangkat lunak tambahan yang dapat dimanfaat dengan menciptakan link ke berbagai penyedia penyedia aplikasi perangkat lunak yang lain. Contoh, saat pemakai memicu satu link ke
58
suatu dokumen word-processor, seperti file .doc dari Microsoft Word misalnya, maka komputer akan secara otomatis meluncurkan aplikasi perangkat lunak (pada contoh ini MS Word) dan menggunakannya untuk menampilkan dokumen yang dimaksud.
2.7.2. Bentuk Struktur Navigasi Navigasi15 termasuk struktur terpenting dalam pembuatan suatu aplikasi multimedia dan gambarnya harus sudah ada pada tahap perancangan. Peta navigasi merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen aplikasi multimedia dengan pemberian perintah dan pesan. Peta navigasi juga memberikan kemudahan dalam menganalisa keinteraktifan seluruh objek dalam aplikasi multimedia dan bagaimana pengaruh keinteraktifannya terhadap pengguna. Adapun bentuk dasar dari peta navigasi yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi multimedia yaitu: Struktur Navigasi Campuran Dimana struktur navigasi campuran merupakan gabungan dari ketiga struktur navigasi yaitu linear, non-linear dan hirarki. Struktur navigasi ini juga bisa disebut dengan struktur navigasi bebas. Struktu
15
http://uwongdeso.wordpress.com/2011/07/19/pengertian-dan-contoh-navigasi-ta-bsi/ [26/09/2011 11:00 AM]
59
navigasi ini banyak digunakan dalam pembuatn multimedia karena struktur ini dapat memberikan ke-interaksi yang lebih tinggi.
Gambar 2.6 Struktur Navigasi Campuran