1 19 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Greenhouse Green house atau yang dikenal dengan rumah kaca saat ini bukanlah barang baru bagi pelaku agribisnis, terut...
2.1. Greenhouse Green house atau yang dikenal dengan rumah kaca saat ini bukanlah barang baru bagi pelaku agribisnis, terutama agribisnis hortikultura seperti sayuran dan tanaman hias. Meskipun demikian, hal itu tidak menjamin bahwa semua petani Indonesia mengerti dan mengetahui tentang green house ini. Jangankan tahu manfaatnya, bahkan mungkin melihatnya saja belum pernah. Berdasarkan pertimbangan tersebut,dalam bahasan ini akan diulas gambaran umum mengenai apa sebenarnya dan manfaat dari green house sebagai penunjang agribisnis. Rumah kaca atau green house pada prinsipnya adalah sebuah bangunan yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan menutup diseluruh pemukaan bangunan, baik atap maupun dindingnya. Didalamnya dilengkapi juga dengan peralatan pengatur temperature dan kelembaban udara serta distribusi air maupun pupuk. Bangunan ini tergolong bangunan yang sangat langka dan mahal, karena tidak semua tempat yang dijumpai dapat ditemukan bangunan semacam ini. Green house biasanya hanya dimiliki oleh Perguruan Tinggi atau lembaga pendidikan, Balai Penelitian dan perusahaan yang bergerak dibidang bisnis perbenihan, bunga dan fresh market hortikultura. Namun di negara-negara pertanian yang sudah maju seperti USA, Australia,
Jepang
dan
negara-negara
Eropa
sebagian
besar
tanaman
hortikulturanya ditanam di rumah kaca. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
20 greenhouse di mancanegara sudah umum dilakukan. Bahkan mungkin sudah berpuluh tahun sebelum indonesia mengadopsi tekhnologi tersebut. Rumah kaca/green house yang digunakan di Indonesia sebagian besar digunakan untuk penelitian percobaan budidaya, percobaan pemupukan, percobaan ketahanan tanaman terhadap hama maupun penyakit, percobaan kultur jaringan, percobaan persilangan atau pemuliaan, percobaan hidroponik dan percobaan penanaman tanaman diluar musim oleh para mahasiswa , para peneliti, para pengusaha dan praktisi disemua bidang pertanian. Green House sebagai Sarana Penunjang Agribisnis Hortikultura sangat Mendukung Upaya Peningkatan Produksi dan Kontinyuitas Produk Sebenarnya ide awal untuk pembuatan bangunan green house di Indonesia dilatarbelakangi oleh kegiatan penelitian yang dilakukan lembaga penelitian maupun dunia pendidikan. Kegiatan penelitian yang dimaksud disini adalah kegiatan mencari jawaban atau mencari solusi / jalan keluar atau pemecahan terhadap suatu kasus. Sebagai contoh, bila diingin mencari uji ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tertentu. Adanya green house yang mampu menciptakan iklim yang bisa membuat tanaman mampu berproduksi tanpa kenal musim ini ternyata juga mampu menghindarkan dari serangan hama dan penyakit yang tidak diujikan. Selain itu dengan adanya green house penyebaran hama dan penyakit yang diujicoba dapat dicegah . Hal ini berbeda dengan percobaan yang dilakukan di luar green house dimana dalam waktu yang sangat singkat hama dan penyakit dapat cepat menyebar luas karena terbawa angin maupun serangga.
21 Sejalan dengan bertambahnya waktu dan tingginya serapan tekhnologi pertanian, peranan green house bagi dunia pertanian semakin lama semakin dibutuhkan. Dengan semakin maraknya pembangunan perumahan maupun kawasan industri akhir-akhir ini membuat lahan pertanian makin berkurang. Padahal kebutuhan akan pangan di dalam negeri semakin lama semakin besar dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan pemikiran itulah penggunaan green house untuk kegiatan bisnis pertanian semakin diperlukan. Pemikiran pengembangan green house untuk agribisnis hortikultura yang didasari pada keinginan pemenuhan kebutuhan produk pertanian yang kontinyu tanpa kenal musim. Biasanya bila suatu produk hortikultura terjadi panen raya maka harga dipasaran akan jatuh, sehingga para petani menderita kerugian, apalagi harga benih, pupuk, pestisida maupun tenaga kerja mulai naik. Pada saat paceklik dimana produk hortikultura langka atau tidak ada dipasaran sedangkan permintaan banyak maka akan mengakibatkan kenaikan harga 2 sampai 3 kali lipat. Maka dengan adanya green house ini akan dapat menanam suatu jenis / crop tanaman horticultura diluar musim yang ada, sehingga harga jual produk tersebut dapat dijaga
sehingga
keuntungan
yang
didapatkan
menjadi
optimal.
2.1.1. Kelebihan Greenhouse Dari uraian diatas, timbullah suatu pertanyaan apa sebenarnya keunggulan dan keuntungan menggunakan green house ini ? Berdasarkan informasi dari
22 Agricultural Western Australia 2000 mengungkapkan beberapa keunggulan dari penggunaan green house ini antara lain : a. Tanaman dapat berproduksi secara kontinyu dan berkesinambungan sepanjang tahun. Hal ini disebabkan pada green house dapat mengatur suhu, kelembaban, tekanan udara maupun pH sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan crop. Hal ini berkaitan dengan subsistem yang berkelanjutan dalam agribisnis yaitu pengolahan/agroindustri maupun pemasaran dimana dengan produksi yang kontinyu maka pasokan ke pasar maupun industri selanjutnya pun bisa terpenuhi juga. b. Penggunaan air, pupuk maupu pestisida lebih efisien, baik dalam dosis penggunaan, waktu maupun tempat. Karena menggunakan polybag yang tentu sangat efektif dalam penggunaan pupuk, air dan pestisida. c. Resiko tanaman terserang penyakit menjadi lebih kecil karena lingkungan dalam green house sendiri secara langsung maupun tidak telah terlindung dari lingkungan luar. Meskipun investasi/biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan green house memang cukup besar, tetapi untuk jangka panjang maka greenhouse sangat menguntungkan sebab mampu memproduksi tanaman import didalam negeri atau mampu memproduksi tanaman sayuran, buah, bunga dan hias diluar musim sehingga mampu menenuhi kebutuhan sayuran dan buah-buahan segar kepada supermarket secara rutin dan kontinyu. Implikasinya dalam jangka panjang akan mendapatkan keuntungan berlipat ganda.
23 2.1.2. Persyaratan Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bila bermaksud mendirikan green house. Hal ini sangat erat kaintannya dengan investasi, pertimbangan pemasaran, pengadaan sarana produksi, infrastruktur serta industri pengolahan dan pemasarannya. Sehingga pembuatan green house ini tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa pertimbangan. Adapun beberapa lokasi ideal yang dapat dijadikan tempat green house harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya : (1) intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi pada musim hujan, (2) suhu yang cukup dan mendukung, dalam arti tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin, (3) dekat dengan pusat keramaian/pasar, (4) dekat sumber air yang baik dan cukup sepanjang tahun, (5) dekat dengan instalasi listrik, (6) tempatnya harus datar tidak boleh mempunyai kemiringan (7) tanah yang digunakan merupakan tanah yang tidak bergerak dan terakhir (8) dekat dengan sarana penunjang seperti kantor, laboratorium, jalan besar (mudah dijangkau kendaraan) untuk mempermudah pengawasan dan penggunaannya. Selain itu ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan diantaranya : batasan kekuatan muatan, penetrasi cahaya dalam green house dan biaya. Meskipun di Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau namun perlu diperhatikan pula kekuatan atap dan bangunannya. Baik atap maupun bangunan harus kokoh dan kuat dari terpaan angin maupun hujan deras. Kemiringan atap pun minimal harus 28°.
24 Tanpa mengesampingkan aspek kekokohannya, struktur konstruksi bangunan green house haruslah bisa menjaga agar penetrasi (cahaya yang masuk) tetap maksimal. Agar penetrasi cahaya sesuai dengan kebutuhan tanaman, sebaiknya atap penutup haruslah terbuat dari bahan yang sangat transparan. Selain itu pilar-pilar penyokong sebaiknya dicat dengan warna yang dapat memantulkan cahaya.
2.1.3.Bahan Penutup Green House Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar tanaman yang dibudidayakan pada green house membutuhkan cahaya dengan panjang gelombang sekitar 400 – 700 nanometer (Photosynthetically Active Radiation). Hampir semua bahan penutup green house mampu menampung cahaya tersebut sesuai dengan panjang gelombang yang diinginkan tanaman. Bahan yang terbuat dari Polyethylene dan fiberglass cenderung membuat cahaya menjadi tersebar, sementara bahan yang terbuat dari acrylic dan polycarbonate lebih cenderung meneruskan cahaya yang masuk secara langsung. Cahaya yang sifatnya menyebar tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi tanaman, dimana dia bisa mengurangi kelebihan cahaya pada daun-daun tanaman bagian atas dan memantulkannya pada daundaun yang ada di bagian bawah sehingga penyebaran cahaya menjadi lebih merata. Sebenarnya bentuk-bentuk green house tersebut bermacam-macam mulai dari bentuk sederhana dengan bahan yang paling murah sampai bentuk komplek yang dibentuk dari bahan penutup yang mahal. Adapun bahan penutup atap dapat
25 menggunakan kaca maupun plastik. Bahan yang terbuat dari plastik juga tidak kalah dengan kaca dimana mempunyai kelebihan antara lain : tahan pecah, bentuknya bisa disesuaikan dengan bermacam design, dan sangat mudah digunakan. Beberapa tipe plastik yang biasa digunakan sebagai penutup green house antara lain : 1. Acrylic, Acrylic sangat tahan terhadap perubahan cuaca , tahan pecah serta sangat transparan. Penyerapan sinar ultra violet yang berasal dari matahari lebih tinggi dibandingkan dengan bahan yang terbuat dari kaca. Penggunaan acrylic sebanyak dua lapis mampu menghantarkan sekitar 83 % cahaya dan mengurangi kehilangan panas sekitar 20-40% dibandingkan penggunaan 1 lapis. Bahan ini tidak akan menguning walaupun digunakan dalam waktu yang lama. Namun kekurangan dari bahan acrylic adalah : mudah terbakar,sangat mahal, dan sangat mudah tergores/tidak tahan gores. 2. Polycarbonate, Polycarbonate memiliki ciri-ciri : lebih tahan, lebih fleksibel, lebih tipis, serta lebih murah dibandingkan acrylic. Penggunaan dua lapis polycarbonate mampu menghantarkan cahaya sekitar 75-80 % dan mengurangi kehilangan panas sekitar 40% dibandingkan satu lapis. Namun bahan ini sangat mudah tergores, mudah memuai, gampang menguning, dan akan membuat lapisan kurang transparan dalam waktu satu tahun (meskipun kini hadir jenis baru yang tidak cepat menguning).
26 3.
Fiberglass Reinforced Polyester, Bahan ini memiliki sifat-sifat : lebih tahan
lama,
penampilannya
menarik,
harganya
terjangkau
dibandingkan kaca, serta FRP ini lebih tahan pengaruh perubahan cuaca. Bahan plastik ini mudah sekali dibentuk menjadi bentuk bergelombang maupun berupa lempengan. Meskipun demikian kekurangannya adalah bahan ini mudah memuai. 4. Polyethylene film, Bahan ini sangat murah dibandingkan dengan bahan lainnya namun sifatnya hanya sementara (kurang tahan lama), bentuknya kurang menarik, serta membutuhkan penanganan maupun perawatan yang lebih intensif . Selain itu, bahan ini juga mudah sekali rusak oleh sengatan cahaya matahari, walaupun mampu bertahan minimal 1 – 2 tahun dengan perawatan lebih intensif. Dikarenakan bahan ini berupa lembaran lebar sehingga tidak membutuhkan kerangka yang lebih banyak dan bisa menghantarkan cahaya paling besar. 5. Polyvinyl cholride film, Bahan ini mempunyai sifat penghantar emisi yang sangat besar untuk cahaya dengan panjang gelombang yang besar, dimana bahan ini mampu menciptakan temperatur udara yang cukup tinggi pada malam hari dan bisa berfungsi sebagai penghalang sinar ultra violet. Bahan ini lebih mahal dibandingkan polyethylene film dan cenderung mudah kotor, yang mana harus terus dilakukan pembersihan agar didapatkan penghantaran cahaya yang lebih baik.
27 Cara pembuatan green house ini tidak jauh berbeda dengan membuat bangunan gudang atau kantor. Pertama-tama yang perlu dibuat pondasi bangunan yang dalam, semakin besar ukuran green house maka semakin dalam pondasi yang dibuat. Besi yang dibuat untuk kerangka green house tersebut harus anti karat dan terbuat dari bahan pipa yang tebal. Pipa yang satu dengan pipa yang lain harus disambung secara kuat dan berulang-ulang. Untuk model atap ada yang berbentuk melengkung dan ada yang berbentuk lancip. Tinggi dinding yang baik mencapai 6 sampai 9 meter, tergantung crop yang akan diproduksi atau tergantung pada tujuannya. Bahan dinding beserta atapnya dapat dari kaca maupun plastik yang tebal yang tidak mudah sobek dan cara pemasanganya dimulai dari atapnya dulu, kalau sudah selesai baru dinding. Pintu dari green house harus dibuat serapat mungkin sehingga tidak memberikan kesempatan bagi udara luar untuk masuk kedalam green house. Setelah dinding dan atap terpasang kaca atau plastik, maka dapat dipasang sistem irigasi dengan menggunakan pipa secara sistematis yang dapat dikendalikan, serta diberi bak pengontrol untuk mengontrol masuk dan keluarnya air dari dalam dan keluar dari green house. Untuk bagian dalam green house ada 2 jenis, yaitu diplester dengan semen, ini hanya untuk green house yang penanamannya menggunakan media pot atau plastik polybag atau percobaan hydroponik tetapi ada juga yang dalamnya berupa tanah seperti yang ada dilahan persawahan, hal ini bertujuan untuk budidaya sayuran, buah-buahan dan bunga yang akan dibuat petakan atau bedengan. Bahkan bedengan ini ada juga yang
28 diberi mulsa sama seperti tehnik budidaya tanaman pada umumnya. Tetapi dengan green house pengawasan terhadap tanaman baik temperature, kelembaban, kebutuhan air, kebutuhan hara bahkan pengendalian hama dan penyakitnya dapat dikontrol dengan sebaik-baiknya. Untuk jangka panjang pembudidayaan tanaman dengan green house sangat menguntungkan khususnya untuk bisnis fresh market hortikultura karena pertanian greenhouse mampu berproduksi sepanjang masa tidak tergantung pada cuaca atau musim bahkan kualitas produk yang dihasilkan dapat terjamin atau lebih baik dari tehnik budidaya dialam bebas.
2.2. Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. (Tanenbaum, 2002) 1. Konsep Client-Server Pada dasarnya, semua transaksi atau perpindahan data di jaringan komputer tidak terlepas dari konsep client-server. Perpindahan data ini berlangsung karena adanya permintaan (request) dari salah satu komputer ke komputer lain
29 yang menyimpan data. Sebagai tanggapan permintaan data ini, maka komputer penyimpan data akan memberikan tanggapan (response). Tanggapan ini berupa pengiriman data yang ingin diakses oleh komputer yang melakukan permintaan data. Dalam konsep client-server, komputer peminta data dinamakan sebagai client dan komputer pemilik data dinamakan sebagai server. Datanya sendiri dapat berupa antara lain file, web, email dan lain-lain. Implementasi dari konsep client server ini adalah program yang memiliki fungsi seperti dideskripsikan pada konsep tersebut. Contohnya sebuah program web client berfungsi mengajukan request berupa data web, sementara program yang berfungsi sebagai web server berfungsi menunggu permintaan dan mengirimkan data web kepada peminta data web.
Sumber : www.ilmukomputer.com
Gambar 2.1.
Konsep Client-server
2. Protokol Jaringan Protokol adalah Suatu kesepakatan mengenai bagaimana komunikasi akan dilakukan (Tanenbaum, 2002). Dalam dunia komunikasi data komputer di dalam suatu jaringan, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Dalam jaringan komputer dapat digunakan banyak macam protokol tetapi agar dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi, keduanya perlu menggunakan protokol yang sama. Protokol
30 berfungsi
mirip
dengan
bahasa.
Untuk
mempermudah
pengertian,
penggunaan, desain serta agar terjadi penyeragaman di antara perusahaan pembuat peralatan jaringan komputer, Internasional Standard Organization (ISO) mengeluarkan suatu model lapisan jaringan yang disebut Open Systems Interconnection (OSI). Di dalam model OSI ini, proses pengolahan data dibagi dalam tujuh lapisan (layer) dimana masing-masing lapisan mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Model OSI tidak membahas secara detail cara kerja dari tiaptiap lapisannya. Selain model OSI, ada juga model TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang dikeluarkan oleh Department of Defense America (DOD). Jika OSI terdiri dari tujuh lapisan maka TCP/IP hanya terdiri dari empat lapisan. Komputer-komputer yang terhubung ke jaringan dapat saling berkomunikasi karena menggunakan protokol yang sama, yaitu protokol TCP/IP. Perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang menjalankan Solaris. 3. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) HTTP adalah suatu
metode atau protokol untuk men-download file ke
komputer. Protokol ini berbasis hyper text, sebuah format teks yang umum digunakan di Internet. (Maseleno, 2003). Sebuah alamat internet akan berawalan protokol ini. Sebagai contoh untuk mengakses situs yahoo, maka pada URL (uniform resource locator) atau alamat internet ditulis dengan http://www.yahoo.com Sedangkan halaman
31 situs yang dibuka umumnya akan berupa file HTML (Hyper Text Markup Language) 4. Internet Internet adalah kepanjangan dari Interconnection network, merupakan interkoneksi antara komputer-komputer (node) di seluruh dunia yang membentuk sebuah jaringan komputer global. Internet adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk menunjuk jaringan (Network) tingkat dunia yang terdiri dari komputer dan layanan atau servis untuk pemakai komputer, dan bermacam-macam sistem informasi termasuk e-mail (surat elektronik), FTP (File Transfer Protocol)dan World Wide Web /www. Saat ini teknologi internet sudah merambah ke hampir seluruh kalangan masyarakat. Internet digunakan untuk mencari dan menempatkan data dan atau informasi, berkomunikasi dan juga bersosial secara elektronis. 5. Komunikasi Nirkabel(Wireless) Komunikasi tanpa kabel diawali dengan adanya radio broadcasting tahun 1920, Motorola meluncurkan produk wireless communication yang komersial yaitu berupa pager pada tahun 1974. Layanan seluler pertama adalah teknologi AMPS ( Advanced Mobile Phone Service) pada tahun 1992. Saat ini komunikasi tanpa kabel sudah sangat umum, dengan adanya telepon seluler yang mampu melakukan komunikasi baik suara maupun data. Dengan teknologi GSM, produk layanan komunikasi seluler ini mampu diterima masyarakat luas dengan baik. Namun tingkat kebutuhan komunikasi data
32 menggunakan perangkat nirkabel terus meningkat.(Prasetyo, 2005). Berikut adalah beberapa teknologi komunikasi tanpa kabel yang telah berkembang. a. GSM (Global System for Mobile Communication) GSM adalah teknologi seluler digital atau standar komunikasi yang digunakan di seluruh dunia. GSM pertama kali diperkenalkan tahun 1991 dan pada tahun 1997 sudah dipakai secara luas di lebih dari 100 negara, dan telah menjadi suatu standar telekomunikasi seluler bagi Asia dan Eropa. GSM menggunakan frekuensi radio 900 MHz dan 1800 MHz di Eropa, Asia dan Australia. Di Amerika Utara dan Amerika latin, frekuensi yang digunakan adalah 1900 Mhz. Teknologi GSM
memungkinkan
sampai dengan 8 (delapan) panggilan secara simultan pada frekuensi yang sama dan menggunakan jalur data narrowband Time Division Multiple Access (TDMA). TDMA sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk mengelola transmisi digital seperti sinyal bergerak pada mobile phone dan BTS (Base Transceiver System). Dalam TDMA, sebuah pita frekuensi dipecah-pecah menjadi beberapa channel, atau time slot, yang ditumpuk (stack) menjadi beberapa unit waktu yang lebih pendek. Pemecahan ini memungkinkan adanya pembagian sebuah channel dipakai oleh beberapa panggilan (call). b. WAP (Wireless Application Protocol) WAP adalah standar protokol untuk aplikasi nirkabel atau wireless (seperti yang digunakan telepon seluler/mobile phone). WAP merupakan hasil kerjasama antara industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka
33 (open standard). WAP berbasis pada standar Internet, dan
beberapa
protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan wireless, seperti kebutuhan kompresi data, long latency dan keterbatasan bandwidth, serta keterbatasan perangkat wireless. Desain dari informasi yang dikirimkan melalui WAP biasanya menggunakan format WML (Wireless Markup Language). WML ini mirip HTML, hanya lebih spesifik untuk perangkat wireless yang memiliki keterbatasan seperti di atas. (Maseleno, 2003). c. GPRS (General Packet Radio Service) GPRS adalah layanan komunikasi berbasis paket, tanpa kabel sebagai media komunikasi. Layanan ini diperuntukkan bagi komputer jinjing (notebook) dan telepon seluler model-model saat ini. Dasar dari GPRS adalah komunikasi GSM (Global System for Mobile Communication). Kecepatan yang ditawarkan mulai dari 56 Kbps sampai dengan 114 Kbps, memungkinkan untuk mengakses Internet dengan lebih cepat. (Maseleno, 2003). Sedangkan menurut Cisco (www.cisco.com), GPRS dapat diuraiakan sebagai berikut : “GPRS adalah Sebuah teknologi paket terhubung yang menyediakan internet nirkabel dan komunikasi lain pada jaringan GSM. GPRS ditujukan untuk pengiriman dan penerimaan data dalam ukuran kecil. GPRS tidak ada hubungannya dengan GPS (Global Positioning System), sebuah teknologi berdasarkan frekuensi sejenis komunikasi mobile, dikhususkan untuk teknologi yang sensitif terhadap lokasi (LBS/Location Base System & GIS/Geographical Information System).
34 Dengan GPRS, informasi dapat dikirim atau diterima dengan cepat, seolah pengguna dalam kondisi “selalu terhubung”, tidak seperti pada koneksi dial-up modem, yang membutuhkan koneksi terus menerus. Keuntungan dari penggunaan teknologi GPRS antara lain kecepatan transmisi data yang tinggi; kemampuan untuk mobile; persiapan koneksi yang instan; koneksi ke banyak sumber data di dunia; serta kompatibel dengan banyak protokol termasuk IP (Internet Protocol); dan GPRS merupakan langkah awal teknologi menuju layanan 3G. GPRS menyediakan fasilitas download file yang cepat, dan pencarian di internet yang efektif, karena pengguna GPRS hanya dikenai biaya berdasarkan besarnya data yang dikirm atau diterima, bukan berdasarkan lamanya waktu koneksi.” d. CDMA (Code Division Multiple Access) CDMA adalah sebuah metode transmisi wireless di mana sinyal-sinyal dirubah
menjadi
kode
menggunakan
urutan
yang
acak,
untuk
mendefinisikan sebuah channel. CDMA memberikan efisiensi yang lebih baik pada transmisi sinyal analog, karena memungkinkan lebih banyak penggunaan ulang frekuensi. Karakteristik sistem CDMA antara lain mampu mengurangi putusnya transmisi panggilan (call), lebih hemat energi dan memberikan kemanana yang lebih baik. Teknologi CDMA pada awalnya adalah oleh sebuah teknologi militer yang digunkana pada masa perang dunia ke dua. Karena perusahaan Qualcomm Inc. berhasil menciptakan chip komunikasi CDMA, maka teknologi komunikasi ini
35 menjadi paten dan hak privat perusahaan Qualcomm dan telah dikomersialkan. ([email protected],2002) . Menurut Qualcomm, pengertian CDMA adalah sebgai berikut “CDMA bekerja dengan cara mengkonversi suara menjadi informasi digital, yang kemudian di transmisikan sebagai sinyal radio pada jaringan nirkabel. Dengan menggunakan kode yang unik untuk menutup setiap panggilan yang berbeda. CDMA dapat melayani lebih banyak pengguna untuk berbagi gelombang radio pada saat yang sama tanpa saling ganggu dan kesalahan sambungan komunikasi.” (Cualcomm Inc, 2002) e. Web Mobile Web Mobile adalah sebuah teknologi baru telah mengakomodasi kebutuhan akan akses internet melalui perangkat mobile (bergerak). Jika sebelumnya web atau internet hanya dapat diakses melalui komputer (PC /Personal Computer), maka dengan adanya teknologi web mobile, sebuah web akan dapat diakses melalui perangkat bergerak seperti telepon seluler (mobile phone) dan atau PDA/Pocket PC . Wireless web atau internet web mobile memungkinkan pengguna untuk mencari informasi melalui peralatan wireless atau mobile device miliknya. f. Mobile device Sebuah perangkat bisa dikatakan sebagai mobile device jika memenuhi kriteria seperti mampu dibawa ke mana (ringkas); bisa menyediakan sumber energi sendiri (dalam jangka waktu tertentu) seperti baterai atau energy cell yang lain. Kriteria berikutnya adalah mampu menjalankan
36 fitur komunikasi dan atau komputasi, seperti komunikasi suara, teks, maupun data. Mobile device yang dimaksud dalam skripsi ini adalah telepon seluler (mobile phone) dan atau Pocket PC atau PDA (personal digital assistant). Untuk PDA dan Pocket PC, fitur komunikasi data lewat internet sudah merupakan fasilitas standar, di mana semua tipe PDA dan Pocket PC
pasti mendukung serta menyertakan mini browser atau
mobile browser dalam fitur-fiturnya. Sedangkan untuk telepon seluler, belum semua tipe mampu mendukung fasilitas browsing internet. Umumnya, hanya tipe-tipe dengan kelas menengah ke atas dan atau terbaru yang menyediakan fitur ini. g. Arsitektur Mobile Web Application (Microsoft Corporation,2005) Dalam teknologi web mobile, terdapat banyak komponen dan proses yang saling mendukung untuk terciptanya sebuah layanan web mobile. Di bagian ini, akan diuraikan secara detail proses dan komponen yang terlibat dalam akses sebuah halaman web mobile. Karena teknologi dan fitur antara telepon seluler dan Pocket PC atau PDA berbeda, maka penjelasannya akan dipisah menjadi 2 (dua) proses. h. Mobile Web Application Architecture untuk Pocket PC /PDA Untuk menyediakan layanan web mobile, diperlukan sebuah web server dengan fasilitas IIS (Internet Information Services) dan .NET framework akan menyediakan layanan web mobile.
37 2.3. Konsep Dasar Sistem Dan Informasi Sistem adalah kesatuan beberapa keadaan, metode teknik dan kumpulan elemen yang saling berkaitan unntuk memproses input menjadi output yang diharapkan. Disini jelas dikemukakan bahwa suatu sistem tidak akan lepas dari elemen pokoknya yaitu input dan output. Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Sebagai misal, sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari kompoonen-komponen. Subsistem perangkat keras (Hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan alat simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dan sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa sehinngga dicapai suatu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi.
2.3.1 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain mempunyai komponen-komponen (Components), batas sistem (Boundaray), lingkungan luar sistem (Enviroment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolahan (Process) a. Komponen Sistem
38 Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem-subsistem atau bagian-bagain dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem itu sendiri yang akan menjalankan suatu fungsi tertentu dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra Sistem. Sedangkan didalam suatu subsistem masih dimungkinkan terdapat lagi subsistem-subsistem lain yang lebih kecil lagi sampai akhirnya tinggallah yang disebut dengan komponen atau elemen-elemen tunggal. b. Batas Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang berada diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan sendirinya harus tetap dijaga dan dipelihara. d. Penghubung Sistem
39 Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input) untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung ini. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya yang membentuk suatu kesatuan. e. Masukan Sistem Masukan sistem adalah segala sesuatu yang dapat dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance input) dan masukan sinyal (Signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam suatu sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. f. Keluaran Sistem Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat berupa masukan untuk subsistem yang ada atau mungkin masukan bagi Supra sistem. g. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan sistem sendiri atau mungkin sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolahan sistem adalah
40 sesuatu yang merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem akan mengolah data masukan berupa data transaksi barang dan data-data lainnya menjadi keluaran berupa laporan transaksi. 2.3.2 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Kejadian-kejadian even adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Didalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang. Informasi mempunyai kualitas yang baik jika memenuhi tiga komponen dasar berikut : 1. Akurat : Informasi harus bebas dari kesalahan. 2. Relevan : Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. 3. Tepat waktu : Karena informasi merupakan landasan dalam suatu pengambilan keputusan, maka informasi yang datang tidak boleh terlambat.
41 2.3.3 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (Building block) yaitu blok masukan (Input block), blok model (Model block), blok keluaran (Output block), dan blok kendali (Control block). Sebagai suatu sistem, keempat blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan mencapai sasarannnya. 2.3.4 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen. Sistem informasi manajemen dibentuk untuk memberikan informasi yang tepat bagi seorang manajer dalam memecahkan suatu masalah dan sekaligus mengambil keputusan. Sistem akan mengolah fakta dan ide dari lingkungan, kemudian disajikan dalam bentuk informasi. Konsep sistem manusia mesin berarti sejumlah pekerjaan akan sangat baik jika dilaksanakan oleh mesin, sehingga akan timbul interaksi antara manusia dan mesin. Beberapa sistem informasi manajemen tersebut dapat dipadukan on-line sehingga perubahan yang terjadi pada suatu sistem atau subsistem secara otomatis meng-update subsistem yang lain.
2.3.5 Teknik Memperoleh Informasi Ada
beberapa
cara
yang digunakan analis untuk memperoleh
informasi. Interaksi langsung digunakan untuk mengumpulkan data primer,
42 sementara data sekunder dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada. Mengamati atau mewawancarai seseorang melakukan pekerjaan adalah contoh pengumpulan data. Beberapa cara pengumpulan data : 1. Pengamatan atau Observasi Salah satu teknik pengumpulan data suatu proses adalah mengamati proses tersebut. Pada waktu melakukan observasi atau pengamatan, analis sistem dapat juga berpartisipasi atau mengamati saja orang-orang yang sedang melakukan kegiatan tertentu yang sedang diobservasi itu. Seringkali dalam sistem analis dan desain akan menjalani suatu sistem untuk mengamati aliranaliran informasi dari segi-segi keputusan yang penting sekali. 2. Wawancara Wawancara telah diakui sebagai pengumpulan data yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarainya. Seperti halnya dengan teknik pengumpulan data yang lain wawancara bukanlah satu-satunya teknik yang terbaik di semua situasi. 3. Questioner Questioner dapat dianggap sebagai bentuk wawancara terstruktur dengan pertanyaan-pertanyaan yang didesain agar dapat dijawab tanpa harus bertatap muka.
43 2.4. Kebutuhan-Kebutuhan Sistem 2.4.1. Alir Dokumen ( Document Flow ) Bagan alir dokumen (Document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (Form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Formulir adalah suatu dokumen yang memuat informasi konstan yang tercetak dan mempunyai bagian luang untuk diisi dengan variabel. Bagi perusahaan tentunya harus mencatat transaksi setiap harinya, yang mana semua ini harus dikonversikan dari satu media ke media lainnya dan dimanipulasi berulang-ulang yang pada akhirnya berakhir pada suatu formulir yang berguna bagi manajer di dalam mengambil keputusan. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan juga tergantung dari formulirformulir yang digunakan. Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa alasan pemakaian formulir adalah untuk memudahkan suatu arus, proses dan analisa, yaitu berupa : 1) Penyusunan data. 2) Meminimumkan waktu pencatatan dan penghapusan penulisan data konstan. 3) Memungkinkan kontrol terhadap kegiatan. 4) Mengurangi terjadinya kesalahan tulis menulis. 5) Menyampaikan informasi penting dari satu orang ke orang lain baik dalam suatu organisasi maupun antar organisasi.
44 2.4.2 Sistem Flowchart ( Flowchart System ) Sistem flowchart merupakan alat bantu yang banyak digunakan untuk menggambarkan sistem secara phisik dengan simbol-simbol bagan alir yang menunjukkan secara tepat arti phisiknya seperti simbol : terminal, hard disk, laporan dan lain-lainnya. Adapun simbol-simbol standar yang digunakan untuk membuat bagan alir adalah sebagai berikut : Simbol Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokument input dan output baik untuk proses manual, mekanik maupun komputer.
Simbol Kegiatan Manual Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual.
Simbol Operasi Luar Simbol ini menunjukkan operasi yang dilakukan diluar komputer
45 Simbol Arsip Sementara Simbol ini digunakan untuk menggambarkan tempat penyimpanan dokumen yang dokumennya akan diambil kembali dari arsip tersebut dimasa yang akan datang untuk keperluan pengolahan lebih lanjut terhadap
dokumen
tersebut
urutan
pengarsipan
dokumen digunakan simbol berikut : A : menurut Abjad N : menurut Nomor Urut T : menurut Tanggal Simbol Penghubung Penghubung pada halaman yang sama. Dalam menggambarkan bagan alir dokumen dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri kekanan. Karena keterbatasan
ruang
halaman
kertas
untuk
menggambarkan maka diperlukan simbol penghubung yang memungkinkan aliran dokumen berhenti disuatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan dilokasi lain pada halaman yang sama. Simbol Penghubung Penghubung pada halaman yang berbeda. Dalam menggambarkan bagan alir dokumen dibuat mengalir
46 dari atas ke bawah dan dari kiri kekanan. Karena keterbatasan
ruang
halaman
kertas
untuk
menggambarkan maka diperlukan simbol penghubung yang memungkinkan aliran dokumen berhenti disuatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan dilokasi lain pada halaman yang berbeda. Simbol Terminal Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem.
Simbol Keputusan Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data.
2.5. Desain Sistem Desain sistem adalah suatu proses penyiapan spesifikasi yang terperinci untuk mengembangkan sistem baru. Langkah permulaan desain sistem adalah rencana pengembangan yang telah dipersiapkan selama analisa sistem yang disetujui oleh manajemen. Desain sistem dimulai dengan spesifikasi output yang diperlukan mencakup isi format, volume, dan frekuensi laporan-laporan serta dokumen-dokumen. Selanjutnya menentukan isi dan format input suatu sistem dan file yang kemudian diikuti desain mengenai langkah-langkah pengolahan,
47 prosedur-prosedur dan pengendalian-pengendalian. Pada penyelesaian proses desain sistem harus dipersiapkan rencana implementasi sistem yang baru.
2.5.1. Desain Input Masukkan (Input) merupakan awal dimulainya proses informasi komputerisasi. Bahan mentah dari innformasi adalah data yang terjadi dari transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Hasil dari sistem informasi tidak lepas dari data yang dimasukkan. Bila sampah yang dimasukkan maka akan keluar sampah pula (Garbage in garbage out). Supaya tidak dihasilkan sampah seperti kasus diatas maka input yang dihasilkan sistem informasi harus tidak boleh berupa sampah. Oleh karena itu desain input yang dibuat haruslah berusaha membuat suatu sistem yang dapat menerima input yang bukan sampah.
2.5.2. Desain Output Setelah
mengetahui
kebutuhan-kebutuhan
sistem yang baru yang
diinginkan oleh pemakai, sampai pada tahap desain output. Selama tahap desain, isi terinci dan format output harus dipersiapkan dan ditetapkan. Tahap ini perlu berkonsultasi dengan para pemakai output sistem untuk menentukan data spesifik atau informasi apa yang diperlukan oleh mereka, bagaimana mereka memakai data / informasi dan format apa yang menurut mereka sesuai dengan kebutuhan mereka. Secara ringkas tahapan-tahapan mendesain output adalah : a. Memilih metode penyampaian informasi (layar/printer). b. Mendesain bentuk layoutnya.
48 c. Menyusun sistem informasi agar lengkap dan mudah dibaca. Untuk itu perlu diperhatikan : -
Beri judul pada setiap informasi yang diberikan.
-
Semua data tepat dibawah judul tiap kolom.
-
Beri ringkasan pada tempat-tempat tertentu.
-
Harus berurutan.
2.6. Database Database adalah sekumpulan file-file yang mempunyai ikatan antara file yang satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan suatu yang berhubungan dengan instansi dalam batasan yang tertentu.Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file yang lain tersebut bukanlah kelompok dari suatu database, ia akan membentuk kelompok database sendiri. Database dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti: 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan mudah dan cepat. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis .
49 Kumpulan dari file yang saling berkaitan bersama dengan program pengelolanya disebut Database Management System (DBMS). Data base merupakan kumpulan data, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, pengecekan data, meng-hapus data, melaporkan data.
2.6.1. Istilah Dalam Database Berikut ini merupakan istilah-istilah dalam database yang perlu diketahui sebagai dasar, antara lain: 1. Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada administrasi mahasiswa misalya, maka entitynya mahasiswa, mata kuliah, nilai. 2. Atribute Setiap entity mempunyai atribute atau sebutan untuk mewakili entity. Tabel mahasiswa dapat dilihat atributnya misalnya Npm, Nama, Alamat.Atribut juga di-sebut sebagai elemen, data field, data item. 3. Data Value Data Value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribut. Atribut nama mahasiswa menunjukkan tempat informasi dimana
nama
mahasiswa
itu
disimpan
,
sedangkan
misalnya,Budi,Arif merupakan isi data mahasiswa itu.
data
value
50 4. Record/Tuple Kumpulan elemen- elemen yang saling berhubungan menginformasikan tentang seseorang misalnya: nomor mahasiswa, nama mahasiswa, alamat, nomor telepon. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang. 5. Atribut Kunci Dalam setiap file selalu terdapat kunci yang berupa satu field atau satu set field yang dapat diwakili record. Macam-macam kunci adalah sebagai berikut: a. Kunci Primer (Primary Key) Adalah atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity .Setiap kandidat mempunyai peluang menjadi kunci primer. b.Kunci Kandidat (Candidate Key) Adalah suatu atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity. Satu minimal set atribut menyatakan secara tak langsung dimana beberapa atribut dalam satu set tidak dapat dibuang tanpa merusak kepemilikan yang unik. Jika suatu kandidat berisi lebih dari satu atribut , maka biasanya disebut kunci komposit (gabungan). c. Kunci Tamu (Foreign Key) Adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu relationship yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primer induk direlasikan.
51 Hubungan antara entity anak dan entity induk adalah hubungan set lawan banyak (one to many relationship) . d.Kunci Alternatif (Alternate Key) Adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. Kerap kali kunci alternatif dipakai sebagai kunci pengurutan dalam laporan. 6. Relasi Adalah hubungan antar file yang direlasikan dengan kunci relasi (Relation Key), yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. 2.6.2. Data Flow Diagram Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung pada perngkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan menggunakan data flow diagram adalah memudahkan pemakai atau user yang awam di bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dibuat. Simbol-simbol yang akan digunakan adalah:
Alur
Penyimpanan Data
Entity
Prose
Gambar 2.2. Simbol dalam Data Flow Diagram
52 Dalam perancangan sistem penulis menggunakan tools PowerDesigner sebagai media pembantu dalam pembuatan sistem. Simbol–simbol yang digunakan antara Data Flow Diagram secara konvensional dengan simbol–simbol Data Flow Diagram yang ada pada tools PowerDesigner ada beberapa perbedaan. Pada tabel dibawah ini merupakan simbol–simbol Data Flow Diagram yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan sistem dengan menggunakan tools PowerDesigner.
Tabel 2.1. Simbol Data Flow Diagram (PowerDesigner) Simbol
Keterangan Simbol Entity, “Entt_1” merupakan nama dari entity Simbol Arus Data, “Flow_4” atau “Flow_6” merupakan nama dari arus data Simbol Proses, angka nol “0” menjelaskan tentang
0 Prcs_1
identifikasi dari proses, sedangkan “Prcs_1 “ merupakan
nama
proses.
Proses
ini
tidak
mempunyai sub proses, karena tidak ada tanda “+” pada sudut kiri bawah proses Simbol ini merupakan simbol proses seperti yang dijelaskan
sebelumnya,
bedanya
proses
ini
memiliki sub proses, karena pada sudut kiri bawah terdapat tanda “+” Simbol Data Store, angka satu “1” merupakan identifikasi dari data store, sedangkan “Stor_3” merupakan nama dari data store
53 2.6.3. Bentuk-bentuk Normalisasi Pada proses normalisasi ini perlu dikenal dahulu definisi dari tahapan normalisasi. 1. Bentuk Tidak Normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikat. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. 2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/ First Normal Form) Bentuk normal kesatu mempunyai ciri data dibentuk dalam flat file(file rata.Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tipe field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain. 3. Bentuk Normal Kedua (2NF /Second Normal Form) Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk kedua data telah mempunyai keriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama /primary key. 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/ Third Normal Form) Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah berada dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key.
54 2.6.4. ER Diagram (Entity Relation Diagram) Yang dimaksud dengan entity relation diagram adalah penggambaran relasi antar entitas secara keseluruhan deangan menggunakan grafik/ gambar.Entity Relation Diagram dapat digambarkan dengan simbol-simbol sebagai berikut:
Entitas
Link
Relasi
Atribut
Gambar 2.3. Simbol dalam ER Diagram 2.6.4.1.
Cardinality Ratio
Dalam penggambaran ER-diagram juga diperlukan cardinality rasio yaitu notasi yang menunjukan banyaknya relasi yang terjadi antar enitas. Disamping itu cardinality rasio juga untuk membantu gambaran relasi secara lengkap.Terdapat tiga macam relasi dalam hubungan atribut dalam satu file, relasi dari data dapat berupa: 1.
Hubungan satu ke satu (one to one), dimana satu anggota entitas hanya berhubungan dengan satu anggota entitas yang lain
55 2.
Hubungan satu ke banyak (one to many), dimana satu anggota entitas berhubungan lebih dari satu dengan anggota entitas yang lain.
3.
Hubungan banyak ke banyak (many to many), dimana satu anggota entitas berhubungan lebih dari satu dengan anggota entitas yang lain serta sebaliknya
2.6.4.2.
Partisipant Constraint Partisipant constraint didefinisikan sebagai hubungan antar entity dari
sebuah relasi. Cardinal partisipan dapat dibedakan menjadi : 1. Total Partisipant total sendiri dapat didefinisikan sebagai partisipant dimana setiap atributnya mempunyai hubungan ketergantungan dengan atribut atribut dari entitas lain dalam suatu relasi.Adapun simbolnya terdapat pada gambar x.x. 2. Parsial Partisipant parsial dapat didefinisikan sebagai partisipant dimana tidak semua atribut mempunyai hubungan ketergantungan dengan atribut dari entitas lain dalam suatu relasi. .Adapun simbolnya terdapat pada gambar 2.4.
Partisipant constraint partial Partisipant constraint total
Gambar 2.4. Simbol-simbol partisipant constraint
56 2.6.4.3.
Cardinality Ratio dan Partisipant Constraint di Power Designer Pada tools PowerDesigner yang digunakan penulis dalam perancangan dan
pembuatan sistem, simbol–simbol yang digunakan pada ER diagram konvensional berbeda dengan simbol–simbol yang digunakan oleh tools PowerDesigner. Pada tabel dibawah ini merupakan simbol–simbol ER diagram yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan sistem dengan menggunakan tools PowerDesigner Tabel 2.3 Simbol ER Diagram (PowerDesigner) Simbol
Keterangan Simbol entitas, “Ent_1” merupakan nama dari entity. Sedangkan “Atribut_1”, “Atribut_2” dan “Atribut_3” Merupakan atribut–atribut yang ada pada entity Simbol one to one relationship, “Relation_11” Merupakan nama dari relationship Simbol one to many relationship, “Macam dana” Merupakan nama dari relationship Simbol many to many relationship, “Melaksanakan” Merupakan nama dari relationship
2.7.
Server Web Apache Apache merupakan web server yang digunakan untuk mengcompile
bahasa PHP . Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows NT.
57 Berdasarkan sejarahnya, Apache dimulai oleh veteran developer NCSA httpd (National Center for Supercomputing Application). Saat itu pengembangan NCSA httpd sebagai web server mengalami stagnasi. ROB MC COOL meninggalkan NCSA dan memulai sebuah proyek baru bersama para webmaster lainnya, menambal bug, dan menambahkan fitur pada NCSA httpd. Nama Apache diambil dari kata "A Patchy Server", server perbaikan yang penuh dengan tambalan (patch). Tambalan yang dimaksud adalah penambahan fitur dan penambalan bug dari NCSA httpd Versi 1.3. 2.8.
Pemrograman Web Untuk membangun suatu web selain design grafis dibutuhkan juga script
yang bersifat pemrograman. Ada banyak jenis pemrograman untuk web yaitu php,asp, javascript dan beberapa bahasa yang lain. 2.8.1. HTML (Hypertext markup language) HTML (Hypertext Markup Language) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk membuat halaman hypertext/web pada internet. Dengan konsep hypertext ini, untuk membaca suatu dokumen tidak harus dilakukan secara urut, baris demi baris, halaman demi halaman, melainkan dapat melompat dari satu topik ke topik lainnya yang dipilih secara langsung, seperti halnya pada online Help dari suatu aplikasi Windows. HTML dirancang untuk platform independent yang artinya dapat digunakan tanpa tergantung pada suatu platform tertentu. Isi dokumen HTML pada layer yang beresolusi rendah tidak akan berbeda dengan isi yang terlihat
58 pada layar grafis dengan resolusi tinggi. Perbedaan utama hanya terlihat pada warna dan gambar yang tidak bisa ditampilkan pada monitor yang beresolusi rendah/non grafis, sedangkan isinya sama. Setiap level dari HTML merupakan pengembangan dari level HTML sebelumnya. Ini berarti bahwa setiap level baru HTML memperbaiki dan menambahkan kemampuan–kemampuan dan fasilitas–fasilitas baru tanpa mengubah cara kerja dari level HTML sebelumnya. Ciri utama dari dokumen HTML adalah selalu ditandai dengan awalan dan diakhiri dengan , yang menyatakan bahwa isi dokumen tersebut adalah merupakan dokumen HTML. Selain itu juga terdapat Elemen dan Tag. Elemen dan Tag tersebut yang membedakan dokumen HTML dengan dokumen lainnya. Elemen dan Tag tersebut juga berfungsi untuk memformat dan menandai suatu bagian tertentu dari dokumen HTML. Elemen pada dokumen HTML dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu elemen–elemen yang memberikan informasi tentang dokumen tersebut, seperti judul dokumen. Sedangkan Elemen yang lain yaitu elemen–elemen yang berfungsi menentukan bagaimana isi suatu dokumen ditampilkan oleh browser, seperti paragraf, list, tabel dan lain– lain. Struktur Dokumen HTML terlihat sebagai berikut *****Bagian Head***** *****Bagian Body*****
59
2.8.1.1.
Tabel Informasi dalam tabel biasanya ditampilkan secara ringkas dalam beberapa
baris sehingga membuat orang lebih mudah untuk menyerap informasi yang disampaikan. Dalam membuat tabel diperlukan beberapa bagian dasar pada tag–tag tabel di-antaranya adalah : 1. Table Row atau baris tabel adalah baris–baris pada suatu tabel, yang dinyatakan dengan pasangan tag
…..
2. Table Data atau data tabel, yaitu tempat dimana memasukkan informasi dalam suatu tabel, yang dinyatakan dengan pasangan tag
…..
3. Table Header adalah judul tabel yang terletak pada bagian paling atas atau paling kiri dari suatu tabel, yang dinyatakan dengan pasangan tag
…..
4. Caption adalah judul tabel yang terletak di bagian luar suatu tabel, bagian atas atau
bagian
bawah
tabel.
Pasangan
tag
yang
digunakan
adalah
….
Selain elemen–elemen yang tersebut diatas, tabel juga mempunyai bermacam–macam atribut yang berguna antara lain : 1. Border, untuk membuat batas tepi dari suatu tabel 2. Width untuk mengatur lebar tabel. 3. Align untuk mengatur bentuk horizontal data di dalam tabel, seperti kiri, tengah atau bagian kanan.
60 4. Valign, untuk mengatur perataan vertikal dari suatu data, seperti atas, tengah atau bawah. 5. Cellspacing dan Cellspading, untuk mengatur spasi antar sel dan spasi didalam sel. Sel adalah tempat dimana data atau judul kolom berada. 6. Bgcolor, untuk menentukan warna tabel. 2.8.1.2.
Form Form digunakan untuk membuat formulir di halaman web. Seperti
namanya, form digunakan untuk mengambil input dari user dan akan diolah lebih lanjut. Form pada halaman web didefinisikan dengan pasangan tag . Tag
form memiliki beberapa komponen antara lain : 1. Input Box Input Box adalah inputan pada form yang memungkinkan user me-masukkan string dalam satu baris. Untuk membuat Input Box HTML me-nyediakan tag dan memanfaatkan atribut TYPE=”Text”. Atribut pada tag Input Box lainnya adalah NAME untuk menyatakan nama dari Input Box tersebut,
61 Value untuk menyatakan nilai dari suatu input dan SIZE untuk menyatakan panjang dari sebuah input. Syntax penggunaan :
2. Radio Button Radio Button juga merupakan inputan dari form. Untuk membuat Radio Button ini memanfaatkan atribut TYPE=”Radio”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh dibawah ini : Pria Wanita
Dari contoh diatas dapat dilihat atribut CHECKED yang menandakan bahwa Radio Button tersebut diaktifkan. Pada Radio Button ini hanya memberikan satu nilai/pilihan dalam satu form. 3. Checked Box Pada input tipe Checked Box user dapat memilih lebih dari satu pilihan. Pilihan ini biasanya digunakan untuk memasukkan data yang sifatnya opsional. Sama seperti Input Box dan Radio Button, Checked Box ini digunakan pada atribut . Berikut syntak penulisan dalam penggunaan check box: Hobi : Sepakbola
CHECKED
TYPE=”Checkbox”
NAME=”Hobi”
VALUE=
”Badminton”>Bulutangkis Internet
62 Pada contoh diatas dapat dilihat bahwa user dapat memilih hobi lebih dari satu hobi yaitu bulutangkis dan internet. 4. Button Ada dua macam tombol yang ada pada form HTML. Yang pertama dengan memberikan submit pada atribut type atau dengan menggunakan atribut reset. Submit digunakan untuk melakukan action pada tag