6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Review Literatur Metode ini dilakukan dengan menelusuri literatur yang ada serta membaca dan menelaahnya secara tekun. Dengan mengadakan survey terhadap data yang telah ada, juga memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih serta menghindari terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan. Yang dijadikan sebagai sumber adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan monitoring data dan dashboard system dengan mempelajarinya untuk memperoleh kelebihan dan kelemahan yang terdapat dalam penelitian tersebut. Dengan demikian penelitian terdahulu dapat dijadikan referensi dalam penggunaan metode yang akan diteliti. Berikut merupakan beberapa hasil review penelitian sejenis dengan penelitian yang dilakukan olen penulis, diantaranya : 1. “Perancangan Data Warehouse dan Design Dashboard Distributor Barang Pada PT Unilever Cabang Lahat” Jurnal ini ditulis oleh Widi Setiawan dan Abdul Rahman (Program Studi Sistem Informasi STMIK GI MDP, Palembang). Penelitian ini mengkaji ekstraksi data operasional perusahaan ke dalam data warehouse yang mempermudah manager dalam menganalisa data – data. Penulis melakukan penelitiannya pada PT Unilever Cabang Lahat khususnya bagian administrasi dalam menjalankan proses bisnis perusahaan. Metodologi yang digunakan oleh penulis adalah Nine – Step Methodology yang memiliki Sembilan tahap dimulai dari tahapan pemilihan proses, pemilihan grain, identifikasi dan penyesuaian, pemilihan fakta, penyimpanan
pre – calculation pada table,
memastikan table dimensi, pemilihan durasi database, melacak perubahan dari dimensi secara perlahan, serta penentuan prioritas dan model query . Skema yang digunakan untuk pemodelan data adalah snowflake schema. Hasil dari perancangan data warehouse dan design dashboard adalah mempermudah pimpinan perusahaan untuk melihat laporan transaksi seperti melihat cube kategori produk yang dapat melihat produk apa yang paling laris terjual, cube berdasarkan pelanggan dimana dapat melihat pelanggan yang paling sering
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
melakukan transaksi pembelian, serta mendukun manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan. Terdapat kekurangan dalam
penelitian ini yaitu hasil data cube yang
dihasilkan tidak ditampilkan yang ditampilkan hanya hasil dari analisis datanya. 2. “Desain dan Implementasi Data Warehouse Studi Kasus Pemetaan Daerah Rawan Bencana Provinsi Sumatera Barat”. Jurnal ini ditulis oleh Novianto Budi Kurniawan ( Program Studi Pascasarjana Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informasi (STEI) ). Penelitian ini mengkaji mengenai perancangan data warehouse yang diimplementasikan untuk menghasilkan sebuah report informasi pemetaan daerah rawan bencana khususnya Provinsi Sumatera Barat. Skema yang digunakan untuk pemodelan data adalah Star Scema. Data yang dikumpulkan berdasarkan wilayah pada Provinsi Sumatra Barat yang memang berpotensi adanya bencana di daerah tersebut, dan ditampilkan dalam bentuk grafik dan juga map berbasis GIS. Terdapat kekurangan dalam penelitaan ini yaitu data yang diolah hanya sedikit dan hanya menghasilkan data mart saja. . 2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Sistem Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berintegrasi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. (Tata Sutabri, 2012 : h10). 2.2.2 Pengertian Informasi Menurut Tata Sutabri (2012 : h19) “Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah”. Informasi terdiri dari data, meskipun demikian definisi informasi berbeda dengan data, data adalah fakta dan angka yang belumdigunakan pada proses pengambilan keputusan
dan
biasanya
berbentuk
catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Kualitas dari suatu informasi yang sangat bernilai dan berguna bagi penerimanya tergantung pada beberapa hal, yaitu: 1. Akurat 2. Tepat Waktu 3. Relevan
2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Menurut Rudy (2012 : h2) menyebutkan bahwa “Sistem Informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan”. Menurut Yakub (2012 : h17) mendefinisikan bahwa ”Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen - komponen dalam organisasi dalam organisasi untuk menyajikan informasi. ”Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling terhubung yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi yang berguna bagi pengguna. 2.3 Monitoring Menurut Hikmat dalam bukunya yang berjudul Monitoring dan evaluasi kerja, monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatan itu selanjutnya. 2.4 Business Intelligence Business Intelligence atau disingkat BI merupakan kumpulan dan serangkaian kegiatan atau tahapan-tahapan untuk mengumpulkan data dan menganalisis data sehingga dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan yang lebih baik sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan vital dalam bisnis perusahaan atau keputusan untuk memperoleh tujuan dari bisnis perusahaan.Business
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Intelligence seringkali digunakan untuk dapat membantu kegiatan bisnis dalam proses pengambilan keputusan stategis seperti perencanaan anggaran tahunan, penentuan taget sales, menganalisa dan memprediksi trend bisnis serta melakukan data konsolidasi untuk keperluan para pengambil keputusan. Business Intelligence merupakan kerangka kerja konseptual untuk mendukung keputusan bisnis, business intelligence menggabungkan arsitektur, basisdata atau data warehouse, tool analisis dan aplikasi (Turban dkk., 2007). Business Intelligence digunakan untuk aplikasi dan teknologi dalam mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyediakan akses pada data sehingga dapat membantu pengguna dari kalangan perusahaan atau organisasi untuk mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat (Brannon, 2010). Business Intelligence menjelaskan tentang suatu konsep dan metode bagaimana cara atau prosedur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan bisnis berdasarkan sistem yang berbasiskan data - data dari berbagai data sumber. Dimana dalam proses business intelligence melakukan kegiatan pengambilan jumlah data yang besar, kemudian melakukan proses menganalisis data, dan dilanjutkan dengan menyajikan serta melaporkan hasil dari proses business intelligence tersebut sebagai bahan pertimbangan tindakan manajemen bisnis, memungkinkan untuk mengambil keputusan pokok bisnis saat dibutuhkan. Selain itu, business intelligence gunakan pula sebagai membuat referensi prediksi sehingga orang lain dapat mengukur dampak keputusan yang dibuat berdasarkan data yang ada. Business Intelligence juga merupakan proses yang berulang-ulang dengan cara menganalisis data untuk melihat apa yang terjadi. Kemudian mengambil tindakan untuk melanjutkan setiap hasil positif serta menghentikan jika ada potensi menuju arah negatif, sekaligus mengukur hasil dari setiap keputusan yang ada terhadap faktor pendukung eksternal maupun internal yang bagi bisnis perusahaan. 2.4.1 Arsitektur Business Intelligence Arsitektur dari sebuah sistem business intelligence terdiri atas enam komponen utama (Vercellis, 2009) yaitu : 1. Data Source
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Pada tahap pertama ini diperlukan proses untuk mengumpulkan dan mengintegrasi data yang disimpan dalam berbagai sumber yang bervariasi yang saling berbeda baik itu asal maupun jenisnya. Sumber data ini berasal dari data yang terdapat pada operational system, tetapi juga bisa berasal dari dokumen yang tidak terstruktur seperti email dan data yang dikirimkan oleh pihak luar. 2. Data Warehouse Pada tahap ini proses menggunakan extraction dan transformation tool yang dikenal sebagai ETL (Extract, Transform, Load), data yang berasal dari berbagai sumber yang berbeda disimpan ke dalam basisdata yang ditujukan untuk mendukung proses analisis business intelligence. 3. Data Exploration Pada tahap ini, tools yang berfungsi untuk keperluan analisis business intelligence pasif digunakan.Tools ini terdiri dari query dan reporting system, serta statistical methods. Metodologi ini bersifat pasif dikarenakan para pengambil keputusan harus mengambil keputusan berdasarkan hipotesis mereka sendiri atau mendefiniskan kriteria dari data extraction, kemudian menggunakan tools analisis untuk menemukan jawaban dan mencocokannya dengan hipotesa awal mereka. 4. Data Mining Pada tahap ini proses terdiri sejumlah metodologi business intelligence bersifat aktif yang tujuannya untuk mengekstrak informasi dan pengetahuan dari data tersebut. Metodologi ini berisi sejumlah model matematika untuk pengenalan pola (pattern), pembelajaran mesin (machine learn) dan teknik data mining. 5. Optimization Pada tahap ini menghasilkan solusi dimana solusi terbaik harus dipilih dari sekian solusis alternatif yang ada, dan biasanya sangat banyak dan beragam atau bervariasi. 6. Decisions Pada tahap ini yang menjadi persoalan utama merupakan bagaimana menentukan keputusan akhir yang akan diambil yang dikenal sebagai decision making process. Walaupun metodologi business intelligence berhasil diterapkan, pilihan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
mengambil sebuah keputusan tetap ada ditangan para pengambil keputusan tersebut. 2.5 Data Warehouse Data warehouse didefinisikan sebagai sekumpulan data yang bersifat subject – oriented, terintegrasi, time variant, non-volatile yang melayani sebagai implementasi fisik dari sebuah model data untuk mengambil keputusan dan menyinpan informasi untuk kebutuhan enterprise atau keputusan yang bersifat strategis. Teknologi dalam data warehouse meliputi data cleaning, integrasi data, dan OLAP sebagai teknik analisis dengan fungsi seperti menyimpulkan, konsolidasi dan agregasi sebaik kemampuan memandang informasi dari berbagai sudut (Reddy, dkk, 2010). Data warehouse mendukung OLAP ( Online Analytical Processing ) yang secara fungsional dan kinerja persyaratannya tidak jauh berbeda dengan OLTP ( Online Transactional Processing ) yang secara tradisional didukung oleh database operasional. Data warehouse menyediakan OLAP sebagai alat yang bersifat interaktif yang digunakan untuk melakukan analisis data yang bersifat multidimensional sehingga dapat memberiakan kemudahan untuk melakukan data mining. Data warehouse dan OLAP merupakan komponen utama dan penting sebagai pendukung proses pengambilan keputusan, yang fungsinya juga meningkat menjadi database utama dalam industry. Sementara itu, OLTP lebih bersifat Customer – Oriented dan digunakan untuk proses transaksi dan query oleh user dan para profesiaonal dalam teknologi informasi, sedangkan OLAP lebih bersifat Market – Oriented dan digunakan untuk menganalisis data oleh knowledge workers seperti manajer, eksekutif dan analist. Jadi konsep utama dari data warehouse adalah database disimpan untuk analisis bisnis ( Business Intelligent Analysis ) yang dapat diakses secara efisien dengan memisahkan database dari system operasional.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.5.1 Arsitektur Data Warehouse Arsitektur data warehouse meliputi tools unutk mengekstrak data dari berbagai sumber data baik eksternal maupun database operasional, untuk membersihkan
data,
transformasi
dan
mengintegrasikan
data
untuk
memasaukkan data ke dalam data warehouse. Secara periodic memperbaharui gudang untuk mencerminkan pembaharuan pada sumber data dari gudang. Data di dalam data warehouse disimpan dan diatur oleh satu atau lebih server yang dapat menyajikan gambaran data secara multidimensional ke dalam bentuk format seperti query, penulisan laporan, tools untuk analisis dan tools untuk data mining.
Gambar 2.1 Arsitektur Data Warehouse 2.5.2 Karakteristik Data Warehouse Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh Data Warehouse menurut Reddy, dkk, antara lain: a. Subject - Oriented ( Berorientasi Subjek ) Pada sistem operasional data disimpan berdasarkan aplikasi yang dibangun secara individual. Data warehouse hanya mengandung data yang dibutuhkan untuk fungsi yang berhubungan dengan sebagian aplikasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
b. Integrated ( Terintegrasi ) Untuk pembuatan keputusan, data yang akan dimasukkan ke dalam data warehouse dapat diambil dari berbagai aplikasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan dibuat. Syarat integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan berbagai cara seperti konsisten dalam penamaan variabel. Konsisten dalam ukuran variabel, konsisten dalam struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data. c. Time - Variant ( Rentang Waktu ) Data warehouse mengandung data historis, tidak hanya nilai saat ini. Data disimpan sebagai gambaran masa lalu dan periode saat ini. Secara alamiah, karakteristik time variant dalam data warehouse adalah mengizinkan untuk menganalisis masa lalu, menghubungkan informasi saat ini dan memungkinkan untuk memprediksi masa depan. d. Non volatile Data di dalam data warehouse tidak dirancang untuk menjalankan bisnis setiap harinya. Sehingga dalam data warehouse tidak ada proses pembaharuan data untuk setiap kali proses transaksi berjalan. 2.5.3 Dimensional Modelling Dimensionality modeling adalah sebuah teknik desain logis yang bertujuan untuk menghadirkan data dalam sebuah bentuk yang standar dan intuitif yang memungkinkan pengaksesan basis data dengan performa yang tinggi (Connolly, dkk, 2010). 1. Skema Bintang (Star Schema) Skema bintang adalah sebuah logikal struktur yang mempunyai sebuah tabel fakta berisi data terbaru di tengah, yang dikelilingi tabel dimensi yang berisi data referensi. 2. Skema Butiran Salju (Snowflake Schema) Snowflake schema merupakan variasi dari skema bintang dimana tabel dimensi dari skema bintang dinormalisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
3. Fact Constellation Fact Constellation schema adalah skema multi dimensional yang berisikan lebih dari satu tabel fakta yang saling berbagi tabel dimensi. Jenis skema ini dapat dilihat sebagai gabungan dari beberapa skema bintang sehingga sering disebut juga dengan nama skema galaksi. 2.5.4 Komponen Dimensional Modelling a. Fact (Fakta) Fact atau fakta adalah sebuah ukuran dari permansi bisnis, biasanya berupa numerical dan penjumlahan. Hal ini berlanjutan pada pengertian dari tabel fact sebagai lokasi penyimpanan untuk fact yang ada (Kimball, 2010). b. Fact Table (Tabel Fakta) Fact Table pada sebuah skema bintang adalah tabel central dengan pengakuan performasi bisnis dalam bentuk numerik yang memiliki karakteristik berupa sebuah komposit key, yang tiap – tiap elememnya adalah foreign key yang didapat dari tabel dimensi (Kimball, 2010). c. Dimension ( Dimensi ) Dimension atau dimensi merupakan sebuah entitas independent pada sebuah model dimensional yang berfungsi sebagai pintu masuk atau mekanisme untuk memecah - mecah pengukuran tambahan yang ada pada tabel fakta dari model dimensional (Kimball, 2010). d. Dimension Table (Tabel Dimensi) Tabel Dimensi adalah sebuah tabel pada model dimensional yang memliki sebuah primary key tunggal dan kolom dengan atribut deskriptif (Kimball, 2010). e. Surrogate Key (Kunci Pengganti) Surrogake Key adalah key berupa inter yang secara sequential ditambahkan sesuai dengan keperluan untuk membentuk sebuah tabel dimensi dan elemen yang menggabungkannya dengan tabel fakta. Pada tabel dimensi, surrogate key bertindak sebagai primary key. Sedangkan pada tabel fakta,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
surragate key bertindak sebagai foreignkey yang menspesifikasikan dimensi. 2.5.5 Kimball Nine Step Metodology Metode perancangan data warehouse menurut Ralph Kimball meliputi 9 tahap yaitu : 1. Pemilihan Proses Proses mengacu pada subjek masalah dari bagian data mart. Data mart yang akan dibangun harus sesuai anggaran dan dapat menjawab masalah-masalah bisnis yang penting. Pemilihan proses ini dilakukan untuk memperjelas batasan mengenai data warehouse yang dibuat. 2. Pemilihan Grain Grain berarti menentukan secara tepat apa yang direpresentasikan oleh record pada tabel fakta. 3. Identifikasi dan penyesuaian Pada tahap ini dilakukan penyesuaian dimensi dan grain yang ditampilkan dalam bentuk matriks. 4. Pemilihan fakta Grain dari tabel fakta menentukan fakta yang bisa digunakan. 5. Penyimpanan pre-calculation di tabel Setelah fakta - fakta dipilih, maka dilakukan pengkajian ulang untuk menentukan apakah ada fakta - fakta dapat diterapkan untuk kalkulasi awal. 6. Memastikan tabel dimensi Dalam tahap ini, kembali pada tabel dimensi dan menambahkan gambaran / teks terhadap dimensi yang memungkinkan. Gambaran teks harus mudah digunakan dan dimengerti oleh user.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
7. Pemilihan durasi database Pemilihan durasi data histori yang dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan informasi dari pihak eksekutif. Pada umumnya semakin banyak data yang dipindahkan ke dalam data warehouse, semakin lengkap pula informasi yang bisa dihasilkan. 8. Melacak perubahan dari dimensi Mengamati perubahan dari dimensi pada tabel dimensi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu mengganti secara langsung pada tabel dimensi, membentuk record baru untuk setiap perubahan baru dan perubahan data yang membentuk kolom baru yang berbeda. 9. Penentuan prioritas dan model query Mempertimbangkan pengaruh dari rancangan fisik, seperti penyortiran urutan tabel fakta pada disk dan keberadaan dari penyimpanan awal ringkasan (summaries) atau penjumlahan (aggregate). 2.6 ETL (Extract, Transform, and Loading) ETL adalah proses menarik data dari sumber sistem dan mengaturnya menjadi sebuah gudang data yang terpusat. Rinciannya dapat dilihat sebagai berikut : 1. Extraction Extraction adalah merupakan pengambilan data dari sumber data. Sumber data dapat berupa berbagai macam file seperti excel, txt dan beberapa bentuk file yang lain. 2. Transformation Transformation pada dasarnya mendapatkan informasi berguna agar tidak ada kekacauan dalam informasi yang ada. Proses ini seperti melakukan cleansing, mapping numeric values, calculating dan aggregating values. Data cleansing merupakan proses pengambilan data dan kode dalam berbagai bentuk yang berbeda dengan membuat data dan kode tersebut konsisten satu sama lain. Mapping numeric values merupakan mengubah kode pada sebuah kategori menjadi lebih dapat dimengerti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Dalam sumber data biasanya terdapat data yang berdiri sendiri, tetapi untuk membuat informasi baru perlu melakukan penghitungan sendiri dengan menggunakan berbagai komponen sumber data. Aggregating values merupakan penggabungan dan meringkas data yang independent menjadi berkelompok.
3. Loading Tahapan terakhir dari proses ETL melibatkan pemuatan data yang telah ditransformasikan ke dalam data warehouse. Pemuatan hanya mengisi data warehouse dengan data yang aktual, seperti menentukan berapa banyak history yang akan dimasukkan. 2.7 Meta Data Metadata berfungsi untuk mengelompokan dan memberikan informasi yang dibuat dalam satu file dan berisi mengenai penjelasan file tersebut. Fungsi pengelompokan pada meta data antara lain : 10. Membuat data menjadi dapat ditemukan dengan menggunakan pada kriteria yang sesuai dengan data yang ada dalam metadata. 11. Mengidentifikasi terhadap sumber data. 12. Mengelompokan data yang memiliki kriteria dan jenis yang sama. 13. Memberikan informasi mengenai lokasi data. 14. Membedakan data yang tidak memiliki kesamaan. Metadata merupakan komponen penting dalam lingkungan data warehouse. Metadata menjadi pedoman terhadap end user untuk melakukan analisis dalam mengambil keputusan, dengan menggunakan metadata pengguna dapat dengan cepat mendapatkan data yang dibutuhkan. 2.8 Data Mart Data mart memiliki perbedaan dari data warehouse, dimana data warehouse mengkombinasikan database pada seluruh enterprise, sementara data mart umumnya memiliki lingkup lebih kecil dan fokus pada subjek atau departemen tertentu. Data mart merupakan subset dari data warehouse, dengan kata lain data warehouse dibangun yang terdiri dari area subjek tunggal (seperti marketing, operasi). Data mart dapat bersifat dependen maupun independen. Data mart dependen merupakan subset
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
yang dibuat langsung dari data warehouse. Keuntungannya adalah penggunaan data model yang konsisten dan penyediaan data kualitas. Data mart dependen memastikan pengguna melihat versi data yang sama dengan yang diakses oleh seluruh pengguna data warehouse lainnya. Tingginya harga data warehouse membatasi penggunaannya untuk perusahaan besar. Sebagai alternatif, banyak perusahaan menggunakan versi data warehouse yang lebih murah, yaitu data mart independen. Data mart independen merupakan warehouse kecil yang dirancang untuk unit bisnis strategis. 2.9 Tools Pembuatan Data Warehouse 2.9.1 SQL Server Microsoft SQL Server merupakan aplikasi database handal yang digunakan oleh segian besar perusahaan terkemuka di dunia termasuk di Indonesia. Microsoft SQL Server merupakan pendobrak dan inovasi database modern berskala kecil, menengah, dan besar. Melihat kemampuan yang sangat hebat ini Microsoft SQL Server mendapat julukan The Next Generation Database. Dengan demikian Microsoft SQL Server merupakan solusi database modern yang mampu mengelola data warehousing, computer portable serta sektor E – Commerce ( Praduwiratna, 2010 : h56 ). Untuk melakukan transformasi data Extrct Transform and Loading (ETL) dalam data warehouse dapat digunakan beberapa tools yang disediakan oleh SQL Server, diantaranya : SQL Server Integration Services (SSIS) Data dari sumber data dipilih dan dipilah, dibersihkan (cleansing), digabungkan dan kemudian dimuat (Load) ke data warehouse. SQL Server Analysis Service (SSAS) Digunakan untuk membantu merealisasikan proses analisis. SQL Server Reporing Services (SSRS) Proses terakhir, dengan menyajikan laporan – laporan dan query hasil analisis tersebut ke berbagai media yang diperlukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
2.9.2 Komponen Dasar Microsoft SQL Server Ada beberapa komponen dasar yang biasa terdapat dalam aplikasi SQL Server, diantaranya : Database : yang dimaksud dengan database dalam SQL Server adalah kumpulan Tabel, View, Indeks, Trigger, Procedure dan objek – objek lain yang terkandung di dalamnya. Tabel : tabel sebenarnya merupakan sarana untuk menyimpan baris – baris atau record – record data dan hubungannya dengan tabel lain. Jadi yang dimaksud dengan tabel di sini adalah inti dari sebuah database. Tabel menyimpan data yang dikelompokkan di dalam bentuk baris dan kolom seperti layaknya lembur kerja. Setiap baris mewakili record dan setiap kolom adalah atribut atau field serta setiap field mengandung satu jenis informasi. Database Diagram : secara grafis menampilkan objek database sehingga dapat dimanipulasi tanpa menggunakan bahasa Transact-SQL. Dengan bahasa
Transact-SQL
menjadi
Microsoft
SQL
Server
mampu
menghasilkan diagram database yang canggih. Diagram database ini adalah representasi grafis dari tabel, indeks, view yang disimpan oleh database dan bisa dimanipulasi dengan teknik drag and drop dan interaksi dengan kotak dialog. Indeks : Indeks adalah file – file tambahan yang meningkatkan kecepatan akses dari baris – baris tabel. Jadi indeks adalah file jenis khusus yang bekerja sama dengan tabel. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses pengaksesan record atau sekelompok record tertentu. View : view adalah tabel virtual yang isinya ditentukan oleh query ke dalam database. View ini bukanlah tabel fisik melainkan sekumpulan instruksi yang memberiakn hasil berupa serangkaian data. Dengan demikian view ini bisa dikatakan cara untuk melihat data yang berbeda di dalam satu atau lebih tabel. Stored procedure : data di dalam database bisa diakses hanya melalui eksekusi perintah Transact-SQL.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Trigger : trigger adalah prosedur tersimpan yang secara otomatis dijalankan apabila data di dalam tabel berubah karena eksekusi perintah Microsoft SQL Server seperti INSERT, UPDATE atau DELETE. 2.10 Dashboard System 2.10.1 Pengertian Dashboard System Saat mengendarai mobil atau menerbangkan pesawat terbang, informasi vital mengenai kecepatan, tekanan oli, temperatur dan lainnya tersedia pada dashboard yang ada di depan. Indikator bahan bakar, lampu warna merah, kuning, hijau dan indikator kecepatan diposisikan secara strategis sehingga dengan melihat sepintas, tanpa kehilangan fokus terhadap arah perjalanan, dapat mengetahui bahwa semuanya baik-baik saja (atau tidak) dan dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi tersebut (Rasmussen, 2010 : h120). Penyimpanan data dan OLAP merupakan 2 dari teknologi fundamental yang
telah
mendukung
adaptasi
dan
keberhasilan
jangka
panjang
dari dashboard modern. Pada saat penyimpanan data, mengumpulkan, mengelola,
dan
menyimpan
informasi
dari
beragam
sumber
data internal dan eksternal, OLAP menambahkan logika bisnis pada data dengan proses kalkulasi dan akumulasi. Jika digabungkan, 2 teknologi di atas memungkinkan dashboard untuk : 1. Menampilkan data yang berasal dari beragam sumber. 2. Menampilkan pengukuran yang merupakan hasil dari proses kalkulasi sederhana maupun rumit. 3. Menyediakan informasi baru secara cepat pada layar, dengan waktu proses yang minimal. 4. Menawarkan pilihan mulai dari rangkuman data sampai transaksi yang detail. Seperti proses evolusi pada perangkat dashboard mobil, proses evolusi juga telah mendorong perkembangan teknologi pada bisnis dashboard. Jika dashboard generasi awal didominasi oleh serangkaian grafik dan indikator
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
yang "dingin" yang ditempatkan pada sebuah layar atau selembar kertas, dashboard generasi terbaru telah menjadi jauh lebih lengkap. 2.10.2 Peran Dashboard dalam Solusi Intelijen Bisnis
1. Portal Perusahaan satu platform yang
Salah
paling
populer
untuk
menerapkan
dashboard secara masal adalah portal perusahaan. Portal perusahaan disebut juga sebagai portal informasi perusahaan (Enterprise Information Portal / EIP) atau
portal
korporat,
portal
perusahaan
merupakan
bingkai
untuk
mengintegrasikan informasi, orang dan proses dalam lingkup organisasi (Rasmussen, 2010). Pada saat dashboard yang mendukung portal digunakan, hasil dari solusi tersebut memberikan beberapa manfaat bagi organisasi, diantarnya sebagai berikut : 1. Pengguna memiliki lokasi tunggal untuk mengakses dashboard mereka serta dokumen, materi presentasi dan diskusi online, berikut aplikasi lainnya. 2. Memungkinkan penggunaan satu password (lebih mudah dibandingkan penggunaan berbagai kata sandi untuk masuk ke berbagai aplikasi). 3. Meningkatkan efisiensi karena pengguna dapat menuju satu sumber untuk mengakses informasi yang beragam, baik yang relevan maupun yang tidak relevan. 4. Menetapkan titik pusat bagi organisasi untuk menjalankan beberapa atau bahkan seluruh, aplikasi intelijen bisnis (IB). Tidak semua aplikasi intelijen bisnis (IB) mendukung penerapan portal perusahaan, tetapi semua aplikasi yang berbasis web dapat diakses melalui hyperlinks, dan link tersebut dapat ditempelkan di hampir seluruh bagian yang relevan dari halaman portal sebuah dashboard. Hal ini dapat membantu pengguna dalam menyediakan akses terhadap informasi yang memiliki konteks relevan dengan sebuah dashboard atau komponen dari dashboard. Sebagai contoh
hyperlink ke
detail
laporan finance dapat
ditempatkan
di
sisi
grafik finance yang menunjukkan angka faktual dan anggaran dari seluruh laporan laba rugi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Secara umum, digital dashboard adalah alat bisnis manajemen yang menampilkan visual data dengan menggunakan indikator performa. Menurut Eckerson, Wayne W., digital dashboard adalah alat bisnis manajemen yang digunakan untuk menampilkan status dari sebuah perusahaan, atau departemen perusahaan, menggunakan key performance indicators (KPI). Menurut Rasmussen, Nils, Claire Y. Chen, dan Manish Bansal., digital dashboard merupakan summary dalam bentuk visual dari suatu data bisnis yang menampilkan kondisi bisnis melalui metrics dan key performance indicators (KPI). 2.10.3 Tipe Dashboard Menurut Rasmussen, Nils, Claire Y.Chen dan Manish Bansal, dashboard memiliki tiga tipe yaitu dashboard strategi, dashboard taktikal, dashboard operasional :
Dashboard strategi. Organisasi dapat melihat proses kemajuan strategi objektif. Seorang eksekutif – tingkat dashboard dapat mempengaruhi perusahaan – strategi luas pencapaian dan korespondensi KPI.
Dashboard taktikal. Organisasi menggunakan dashboard taktikal untuk melihat proses dan tren untuk setiap strategi inisiatif organisasi. Dapat meliputi kunci proyek, dan kedua inisiatif dan proyek sering diukur dengan pencapaian.
Dashboard operasional. Digunakan untuk melihat proses bisnis, aktifitas bisnis, kegiatan kompleks. Biasanya, tampilan akan menyediakan pembaruan harian atau bulanan atau pada waktu itu juga dan melaporkan ilustrasi dari status bisnis atau proses manufaktur.
2.10.4 Karakteristik Dashboard Beberapa karakteristik dari dashboard , diantaranya :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
1. Synergetic Memiliki tampilan visual yang mudah dipahami
oleh penggunanya.
Dashboard mensinergikan informasi dari berbagai aspek yang berbeda dalam satu layar.
2. Monitor Menampilkan key performance indicators (KPI) yang diperlukan dalam pembuatan keputusan dalam domain tertentu, sesuai dengan tujuan pembangunan dashboard tersebut.
3. Accurate Informasi yang disajikan harus akurat, dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari penggunanya. 4. Responsive Merespon threshold yang telah didefinisikan, dengan memberikan alert (seperti
bunyi alarm, blinker, email)
untuk
mendapatkan
perhatian
pengguna terhadap hal - hal yang kritis. 5. Timely Menampilkan informasi terkini yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. 6. Interactive Pengguna
dapat
melakukan drill
down dan
mendapatkan
informasi
indicators (KPI)
contohnya
lebih detail, analisis sebab akibat dan sebagainya. 7. More Data History Melihat
tren
sejarah
key
performance
perbandingan jumlah mahasiswa baru periode saat ini dengan beberapa tahun yang lalu, untuk mengetahui apakah kondisi sekarang lebih baik atau tidak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
8. Personallized Penyajian
informasi
spesifik
untuk
setiap
jenis
pengguna
sesuai
domain tanggung jawab, hak akses dan batasan akses data. 9. Analytical Fasilitas untuk melakukan analisis, seperti analisis sebab akibat. 10. Collaborative Fasilitas pertukaran catatan (laporan) antar pengguna mengenai hasil pengamatan dashboard-nya masing - masing yaitu sarana komunikasi dalam melakukan fungsi manajemen dan kontrol. 11. Trackability Memungkinkan setiap pengguna untuk mengkustomisasi nilai yang akan dilacaknya. 2.10.5 Tujuan Penggunaan Dashboard Tujuan dashboard dalam penggunaannya, diantaranya : 1. Mengkomunikasikan Strategi Mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh eksekutif, kepada semua pihak yang berkepentingan sesuai dengan peran dan levelnya dalam organisasi. 2. Memonitor dan Menyesuaikan Pelaksanaan Strategi Memonitor pelaksanaan dari rencana dan strategi yang telah dibuat. Memungkinkan eksekutif untuk mengidentifikasi permasalahan kritis dan membuat strategi untuk mengatasinya. 3. Menyampaikan Wawasan dan Informasi ke semua pihak Menyajikan informasi menggunakan grafik, simbol, bagan dan warna yang memudahkan pengguna dalam memahami dan mempersepsi informasi secara benar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Berikut ini adalah contoh - contoh tampilan dari digital dashboard system.
Gambar 2.2 Sample Digital Material Dashboard Sumber : http://www.dundas.com
Gambar 2.3 Sample Digital Safety Dashboard Sumber : http://www.dundas.com 2.10.6 Prinsip Pengembangan Dashboard System Menurut Stephen (2005) dalam bukunya yang berjudul Information Dashboard Design, membahas definisi, tujuan dan karakteristik dashboard dan diambil beberapa prinsip mendasar yang dapat dijadikan sebagai landasan dalam membangun dashboard system. Prinsip – prinsip tersebut diantaranya, sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
1. Menyajikan informasi mengenai KPI dengan tujuan yang spesifik. 2. Mensinergikan informasi dari berbagai aspek dalam layar tunggal. 3. Merupakan alat yang responsif dan interaktif dengan penggunanya. 4. Memungkinkan tiga hal sekaligus yaitu analisis kondisi sebelumnya, memonitor kondisi saat ini, dan memprediksi tren kedepan. 5. Memiliki faktor personalisasi. Setiap bagian dalam organisasi memiliki dashboardnya sendiri. 6. Memungkinkan kolaborasi dan komunikasi antar bagian dalam organisasi. Keenam prinsip tersebut digunakan sebagai dasar dalam melakukan pengembangan dashboard system. 2.10.7 Analisis Referensi Metodologi Pada Dashboard System Dashboard merupakan alat yang mengandalkan kemampuan visual manusia dalam memahami informasi yang disajikan, sehingga faktor desain menjadi bagian yang cukup penting. Pendekatan user centric merupakan pendekatan yang paling tepat untuk pembangunan dashboard. Pendekatan user-centric dilakukan melalui pembuatan prototype, yang memberikan fokus pada perancangan desain antar muka yang efektif dan fungsional. Perancangan model data dan struktur data diletakkan pada posisi kedua, setelah prototype sesuai dengan kebutuhan pengguna (Tom, 2006 : h40). Dengan demikian model data dan struktur data yang dihasilkan lebih stabil, dan tidak perlu terlalu sering mengalami perubahan. Metodologi PureShare, Noetix, dan BrightPoint mengandung elemenelemen kunci yang sama dalam pembangunan dashboard system, mulai dari pengumpulan meta-informasi, penilaian pengguna dashboard, penyajian informasi, dan perancangan alert. Namun demikian, ketiga metodologi tersebut memberikan penekanan yang berbeda dalam pembangunan dashboard system. Metodologi PureShare memberikan penekanan pada kesesuaian antara tujuan bisnis dengan kebutuhan teknologi organisasi. Perancangan sistem dilakukan dengan pendekatan top-down dan bottom-up (PureShare : 2005).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Noetix membuat metodologi dengan berusaha menyeimbangkan antara kebutuhan pengguna dengan kemampuan developer (Noetrix Corp : 2004). Identifikasi kebutuhan pengguna dilakukan setelah menentukan lingkup proyek dan KPI. Kebutuhan pengguna harus disesuaikan dengan lingkup proyek dan KPI yang telah ditentukan sebelumnya. Metodologi BrightPoint memberikan fokus pada pembuatan dokumentasi, mulai dari katalog data sampai dengan pembuatan dokumen rencana deployment dan maintenance (Tom : 2006). Pembuatan dokumentasi bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan dashboard. Metodologi yang dikembangkan oleh PureShare, Noetix, dan BrightPoint tidak menjelaskan secara detail tahapan yang dilakukan dalam pembangunan dashboard. Metodologi tersebut juga tidak memberikan penjelasan mengenai hal - hal yang dilakukan untuk menjamin agar KPI yang disajikan pada dashboard sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berdasarkan pada penjelasan tersebut, diperlukan sebuah metodologi yang menjelaskan secara detail tahap demi tahap yang harus dilakukan dalam membangun dashboard beserta dengan kakas yang digunakan pada setiap tahapan. 2.10.8 Pengertian Key Performance Indicator (KPI) Secara umum, KPI adalah suatu sistem yang menampilkan performa perusahaan yang kebanyakan dari padanya dinilai kritis bagi kesuksesan perusahaan. Menurut Parmenter, KPI menampilkan ukuran berfokus terhadap aspek dari performa organisasi yang kebanyakan adalah nilai kritis untuk arus dan kesuksesan masa depan dari organisasi. Menurut Rasmussen, Nils, Claire Y.Chen dan Manish Bansal, KPI adalah sistem metris kritis yang mengukur performa aktual bertentangan dengan pencapaian dan objektif. Kunci utama untuk mengidentifikasi KPI adalah sebagai berikut : Memiliki proses bisnis yang telah ditetapkan. Memiliki tujuan yang jelas untuk seluruh proses bisnis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Memiliki
pengukuran
kuantitatif
atau
kualitatif
dari
hasil
kerja
perbandingan yang telah ditetapkan. Meneliti penyimpangan dan titik lemah proses atau sumber daya untuk mencapai sasaran. 2.11 Perangkat Pemodelan Sistem 2.11.1 UML (Unifield Modeling Language) Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi
standard
dalam
industri
untuk
visualisasi,
merancang
dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. Menurut ( Adi Nugroho, 2010 : h6). UML adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan ( modelling ) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan – permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Menurut Rosa A.S.-M.Shalahuddin (2011 : h118) UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Seperti bahasa - bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax / semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). UML diaplikasikan untuk masuk tertentu, diantaranya : Merancang perangkat lunak Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Mendokumentasikan sistem yang ada, proses – proses dan organisasinya. 2.11.2 Diagram UML Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah. UML 2.3 Diagram
Structure Diagrams
Behaviour Diagrams
Intraction Diagrams
Use Case Diagram
Class Diagram
Activity Diagram
Object Diagram
Sequence Diagram Communication Diagram
State machine Diagram
Component Diagram
Timing Diagram
Composite Structure Diagram Interaction Diagram Package Diagram
Deployment Diagram
Gambar 2.4 Diagram UML ( Sumber : Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011:121 ) Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut : Structure Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Behaviour Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Interaction Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
2.11.3 Use Case Diagram Use case
atau diagram use case merupakan pemodelan kelakuan
(behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi itu. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang / sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan semudah mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case.
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi walaupun symbol actor adalah gambar orang. tapi actor belum tentu merupakan orang.
Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unitunit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor
Berikut adalah simbol - simbol yang ada ada diagram use case : Tabel 1.1 Simbol Use case Diagram (Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011:131-133) Simbol
Deskripsi
Use Case
Fungsionalitas yang disediakan sistem Nama Use Case
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Biasanya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case Aktor / Actor
Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri. Jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan Nama aktor
Asosiasi / Association
orang,
biasanya
menggunakan kata benda di awal frase nama aktor. Komunikasi antara actor dengan use case yang berpartisipasi pada use case atau
use
case
memiliki
interaksi
dengan actor Ekstensi / extend
Relasi use case tambahan ke sebuah uses case dimana use case yang
<extends>
ditambahkan
dapat
berdiri
sendiri
walau tanpa use case tambahan itu, mirip dengan prinsip inheritance pada pemrogaman
berorientasi
objek,
biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan Generalisasi / Generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisai (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya.
Include / uses
Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case :
Include berarti uses case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalakan.
Include bearti uses case yang tambahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambhkan telah dijalankan sebelum use case tambahan dijalankan.
catat booking
<
>
resepsionis batalkan booking
<>
tampilkan booking staf
<> <>
transfer meja
<>
catat kedatangan
pelayan
catat yg datang langsung
Gambar 2.5 contoh use case sistem restoran (Sumber: Munawar, 2011:69) 2.11.4 Activity Diagram Diagram aktifitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem, bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan sistem ( Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011: h134). Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal - hal berikut :
Rancangan
proses
bisnis
dimana
setiap
urutan
aktivitas
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
33
Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
Berikut adalah simbol - simbol yang ada pada diagram aktivitas : Tabel 2.3 simbol Activity Diagram (Sumber : Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011 : h134) Simbol
Deskripsi
Status awal
Status awal diagram aktivitas sistem
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, biasanya diawali dengan kata kerja.
Percabangan / decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung Nama swinlane
jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
customer
sales
pemrosesan pesanan
permintaan pesanan
warehouses
pencarian bahan baku
pengiriman pesanan
menerima pesanan
pembayaran tagihan
tagihan pelanggan
penutupan pesanan
Gambar 2.4 contoh activity diagram ( Sumber : Adi Nugroho, 2010 : h61) 2.11.5 Class Diagram Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. ( Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011 : h122 )
Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Class Diagram
digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta
paket-paket yang ada dalam sistem / perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Diagram kelas (Class Diagram) memberi gambaran (diagram statis ) tentang sistem / perangkat lunak dan relasi-relasi yang ada di dalamnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Class memiliki tiga area pokok, diantaranya : 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Metoda Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : • Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan • Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anakanak yang mewarisinya • Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. Kelas - kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi - fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis - jenis kelas berikut : Kelas main Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. Kelas yang menangani tampilan sistem Kelas yang mendefinisikan dan mengeatur tampilan ke pemakai. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada, diambil dari pendefinisian use case. Kelas yang diambil dari pendefinisian data Kelas yang digunkan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Berikut adalah simbol - simbol yang ada pada diagram kelas :
Tabel 2.4 simbol Cass Diagram (Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011 : h123) Simbol Kelas
Deskripsi Kelas pada struktur system
nama_kelas -attribute +operation()
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Antarmuka / interface
Sama dengan konsep interface dalam pemrogaman berorientasi objek
Nama_interface Asosiasi / association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai multiplicity.
Asosiasi berarah / direction Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu association
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multicplicity.
Generalisasi
Relasi
antar
kelas
dengan
makna
generalisasi-
spesialisasi (umum-khusus)
Kebergantungan
/
Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar
dependency
kelas.
Agregasi / aggregation
Realsi antar kelas dengan makna semua bagian (wholepart).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
pelanggan +nama +no_telp +tambah(nama, no_telp) 1 * Reservasi +tanggal: Date Pertunjukan +nama Reservasi Langganan
Reservasi Mandiri
1
+jumlah 0..1 0..1 1..*
1
1 Tiket +Ketersediaan +penjualan
Penampilan 1
1
+tanggal +jam +jumlah_kursi
Gambar 2.5 contoh class diagram ( Sumber : Adi Nugroho, 2010 : h70) 2.11.6 Sequence Diagram Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode - metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
dan output apa yang dihasilkan. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. Berikut adalah simbol - simbol yang ada pada diagram sequence, diantaranya : Tabel 2.5 simbol sequence diagram (Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011 : h138) Simbol
Deskripsi
Actor
Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi Top Package::nama aktor
aktor
belum
tentu
merupakan
orang,
biasanya
menggunakan kata benda.
Garis hidup / lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
nama objek : nama kelas
Waktu aktif
Menyatakan
objek
dalam
berinteraksi pesan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
keadaan
aktif
dan
39
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain,
<>
Pesan tipe call
arah panah mengarah pada objek yang dibuat
Menyatakan suatu objek memanggil operasi / metode
1 : nama_metode()
yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, arah panah
mengarah
pada
objek
yang
memiliki
operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan objek yang berinterksi Pesan tipe send
Menyatakan
1 : masukan
Pesan tipe return
suatu
objek
mengirim
data/masukan/ informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian. Menyatakan
1 : keluaran
bahwa
bahwa
suatu
objek
yang
telah
menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy.
<<destroy>>
X
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
petugas perpustakaan
login
main
1 : create() 2 : username dan passsword()
3 : validasilogin()
4 : true / false validasi() 5 : pesan tidak valid jika tidak valid()
Gambar 2.6 contoh Sequence Diagram (Sumber: Rosa A.S.-M.Shalahuddin, 2011 : h164 )
http://digilib.mercubuana.ac.id/