BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sekolah Sekolah merupakan tempat dimana seseorang dapat menuntut ilmu. Sekolah
terbagi atas 3 tingkatan wajib belajar, yaitu Sekolah Dasar dengan 6 tahun masa belajar kemudian dilanjutkan ketingkat berikutnya, Sekolah
Menengah Pertama
dengan masa belajar 3 tahun dan yang terakhir adalah tingkatan Sekolah Menengah Atas dengan masa belajar 3 tahun. Setelah itu dilanjutkan kejenjang Perguruan Tinggi dengan masa studi sesuai dengan jurusan yang akan diambil oleh siswa tersebut tetapi tingkatan ini bukan tingkatan wajib. 1 2.2
Pengertian Nilai Nilai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebuah angka
kepandaian,
atau
ponten
yang
diberikan
kepada
seseorang
berdasarkan
pengetahuannya tentang suatu hal. 2.3
Pengertian Jurusan Jurusan disini diartikan sebagai bagian dari suatu sekolah yang bertanggung
jawab untuk mengelola dan mengembangkan suatu bidang study.2
2.4 1 2
Pengertian Sistem Informasi
Kamus Umum Bahasa Indonesia, hal : 643, 2001 Kamus Umum Bahasa Indonesia, hal :315, 2001
2.4.1
Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu.3 Menurut Jogiyanto, sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan, elemen-elemen yang menyusun sebuah sistem terdiri dari : 1. Tujuan, merupakan tujuan dari sistem. 2. Batasan, merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem. 3. Control, merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem. 4. Input, merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan. 5. Proses, merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima. 6. Output, merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem. Output dapat berupa laporan dan grafik. 7. Umpan balik, merupakan releven sistem yang mempunyai tugas untuk melihat kembali apakah sistem telah berjalan sesuai dengan yang diinginkan. 2.4.2
Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya.4
2.4.3 3 4
Pengertian Sistem Informasi
Jogiyanto, “Analisis Dan Disain Sistem Informasi”, PT Andi Offset, Yogyakarta, 1995, hal.2. Jogiyanto, “Analisis Dan Disain Sistem Informasi”, PT Andi Offset, Yogyakarta, 1995, hal.8
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laboran-laporan yang diperlukan.5 2.4.4
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia dan
sumber-sumber daya modal informasi dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian6. 2.5
Data Flow Diagram (DFD) Data Flow diagram ( DFD ) adalah suatu modelling tool yang memungkinkan
analisis sistem menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan proses dan fungsi. Proses dan fungsi ini dihubungkan satu dengan yang lainnya oleh penghubung yang disebut data flow atau alir data. Tujuan dari data flow diagram adalah untuk memperlihatkan alir data didalam suatu sistem. 2.5.1
Komponen Data Flow Diagram Data Flow Diagram terdiri dari elemen-elemen :
a. Sumber ( Terminator ) Diwakili dengan gambar empat persegi panjang atau bujur sangkar yang menggambarkan masukan ke sistem dan keluaran dari sistem. Sumber ini terdiri dari orang, organisasi, departemen, dan lain-lain.
5 6
Jogiyanto, “Analisis Dan Disain Sistem Informasi”, PT Andi Offset, Yogyakarta, 1995, hal.11 Jogiyanto, “Analisis Dan Disain Sistem Informasi”, PT Andi Offset, Yogyakarta, 1995, hal.12
Gambar 2.1 Simbol terminator b. Proses Diwakili dengan gambar lingkaran yang menggambarkan proses dari input sampai ke output. Semua proses harus mewakili input dan output, proses yang hanya memiliki input tanpa output disebut “Black Hole”karena data yang masuk atau proses hilang. Sedangkan proses yang mempunyai output tanpa input adalah suatu yang tidak mungkin.
Gambar 2.2 Simbol Proses b. Penyimpanan Data (Data Source) Diwakili dengan gambar dua garis panjang. Setiap penyimpanan harus mengacu pada nama data tersebut seperti nasabah, inventaris, nilai.
Gambar 2.3 Simbol Data Source c. Arus Data (Data Flow) Diwakili dengan gambar sebuah garis dan anak panah. Aliran data menggambarkan perpindahan data pada penyimpanan data, sumber dan proses harus mengandung data dan semua aliran data harus menunjukkan proses atau hasil dari proses. Gambar 2.4 Arus Data 2.5.2
Tingkatan Data Flow Diagram
Tingkatan-tingkatan DFD ini disusun untuk memudahkan dalam membaca DFD, penyusunannya adalah sebagai berikut : A. Diagram Konteks Diagram konteks merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup dari sistem yang sedang dikembangkan. Dalam diagram konteks ini komponen-komponen yang digambarkan adalah hubungan antara terminator yang lainnya dari komponen data store. B. Diagram Zero Diagram zero ini merupakan diagram tingkat menengah yang terletak satu level dibawah dengan diagram konteks. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran yaitu : 1. Proses utama dari system. 2. Hubungan antara proses, data flow, data store, dan terminator. C. Diagram Primitif Merupakan diagram tingkat paling rendah, dimana proses-proses yang terdapat didalamnya sudah tidak dapat diuraikan lagi. 2.6
Teori Perancangan Database Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. 7 Perancangan database bertujuan menjamin semua info data yang diperlukan dalam organisasi agar tidak rangkap data, untuk mengusahakan banyaknya relasi database tentunya kita memerlukan alat handal dan mempresentasikan data dan mengoptimalkan database. Alat yang digunakan untuk mempresentasikan data adalah ERD dan alat mengoptimalkan rancangan database adalah Normalisasi. 2.6.1 7
Entity Relationship Diagram (ERD)
Jogiyanto, “Analisis Dan Disain Sistem Informasi”, PT Andi Offset, Yogyakarta, 1995, hal.217
Entity relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan (network) yang menggunakan susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan obyek data (entity) dan relationship (hubungan) yang ada dalam obyek tersebut. Komponen-komponen ERD : a. Entitas atau Obyek Data Entitas adalah kumpulan obyek atau seesuatu yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasi secara unik. Kumpulan entitas yang sejenis disebut entity set. Penggambaran entitas pada ERD menggunakan simbol persegi panjang. Entitas ini dapat diterapkan dalam satu elemen data, seperti nama, alamat dan nomor telepon.
Gambar 2.5 Simbol Entitas b. Relationship Relationship adalah hubungan yang tejadi antara satu entitas atau lebih. Kumpulan relationship yang sejenis disebut relationship set. Jika suatu entitas dihubungkan dengan relationship maka penggambarannya dilakukan dengan menggunakan simbol garis lurus. Pada relationship dijelaskan batasan pada jumlah yang berhubungan dengan suatu relasi yang disebut Cardinality.
Ada 3 jenis cardinality, yaitu : 1. One to One Relationship atau 1 : 1 Pegawai
1
1 Punya
Kendaraan
Gambar 2.6 Simbol One to One Relationship Contoh : Seorang pegawai mempunyai sebuah kendaraan 2. One to Many relationship atau 1 : M 1
Pegawai
M Kerja
Departemen
Gambar 2.7 Simbol one to many relationship Contoh : Pegawai bekerja di departemen 3. Many to Many Relationship atau M : N M
Pegawai
Kerja
N
Proyek
Gambar 2.8 Simbol Many to Many Relationship Contoh : Pegawai bekerja diproyek c. Atribut atau elemen data Adalah karakteristik dalam entity atau relationship yang mengerjakan penjelasan detail tentang entity atau relationship atau dengan kata lain adalah kumpulan elemen data yang membentuk suatu entitas.
Gambar 2.9 Simbol Atribut Jenis-jenis atribut : -
Composite / atomic adalah komposit dari atribut atomic (tidak dapat dibagi)
-
Single Valued / Multi Valued
2.6.2. Transformasi ERD ke Database Relasional ERD ditransformasikan ke realsi, sering disebut mapping ERD database relasional. Transformasi ini dibagi kedalam dua langkah, yaitu transformasi
dengan
mempresentasikan
entitas,
kemudian
dengan
mempresentasikan relationship menjadi relasi-relasi atau table-tabel database. 1. Mempresentasikan Entitas Tipe-tipe entitas dalam ERD ditransformasikan menjadi suatu relasi. Kunci utama (identifier) tipe entitas menjadi kunci utama dari relasi yang bersangkutan. Ada dua karakteristik yang perlu diperhatikan dalam memastikan kunci utama memenuhi sifat sebagai kunci kandidat untuk relasi, yaitu : 1. Nilai kunci utama harus mengenal secara unik setiap baris dalam relasi 2. Kunci utama harus tidak rangkap (redundant) yaitu tidak ada atribut dalam kunci dapat dihapus tanpa menghilangkan identifikasi uniknya. 2. Mempresentasian Relationship Prosedur untuk mempresentasikan relationship tergantung pada derajat relationship (Unary, Binary, Ternary) dan karakteristik realtionshipnya. Realtionship Binary 1 : N Relationship binary satu ke banyak dalam ERD dipresentasikan dengan menambahkan satu atau lebih atribut kunci utama entitas yang berada disisi satu(1) sebagai kunci asing dalam relasi yang ada pada sisi banyak (N). Relationship Binary M : N Relationship banyak ke banyak, untuk relationship ini perlu dibentuk relasi baru yang terpisah dari kedua entitas. Kunci utama relasi ini adalah
bentuk komposisi yang terdiri dari kunci utama masing-masing entitas dalam relationship. Relationship Unary Didefinisikan sebagai relationship antara instansi-instansi dari satu tipe entitas tunggal yang disebut relationship rekursif. Kunci asing rekursif adalah kunci asing dalam suatu relasi yang bereferensi pada nilai-nilai kunci utama dari relasi yang sama. Relationship ISA Model data relational tidak langsung mendukung relationship ISA. Untungnya ada bermacam-macam strategi yang dapat digunakan untuk relationship ISA, yaitu dengan membentuk relasi-relasi. Strategi yang digunakan untuk relationship ISA adalah : 1. Bentuk table terpisah supertipe dan masing-masing subtype. 2. Tabel / relasi untuk supertipe hanya terdiri dari atribut-atribut yang sama untuk subtype. 3. Tabel untuk tiap subtype hanya kunci utamanya dalam kolom unik untuk subtype. 4. Kunci utama supertipe dan subtype berasal dari domain yang sama. 2.6.3. Normalisasi Proses normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang – ulang.8 Bentuk – bentuk normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form). Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu dan dapat saja tidak lengkap. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. 8
Jogiyanto, “Analisis Dan Disain Sistem Informasi”, PT Andi Offset, Yogyakarta, 1995, hal.403
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form). Bentuk normal kesatu mempunyai ciri, yaitu setiap data yang dibentuk dalam flat file (file daftar). Data dibentuk dalam record demi record. Bentuk normal kesatu mempunyai primary yaitu setiap data dibentuk dalam record demi record dan setiap field-field. Tidak set atribut yang berulangulang. Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti ganda, hanya satu arti saja 3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form). Bentuk normal kedua mempunyai syarat, yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi primary bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci, haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama atau primary key. Untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form). Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua attribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap attribut bukanlah kunci dan haruslah bergantung pada primary key secara menyeluruh.
2.7
Flow Of Document (FOD)
Flow Of Document (FOD) adalah bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir atau Paperwork Flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. 9 Komponen dari FOD adalah sbb: a. Menunjukkan dokumen input dan output baik proses manual ataupun proses komputer
Gambar 2.10 Simbol Document b. Menunjukkan proses manual
Gambar 2.11 Simbol Proses Manual c. Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.
Gambar 2.12 Simbol Proses dari Komputer d. Menunjukkan arus dari proses.
Gambar 2.13 Simbol Arus dari proses
e. Penghubung ke satu halaman atau ke halaman lain.
9
Jogiyanto, “Analisis Dan Disain Sistem Informasi”, PT Andi Offset, Yogyakarta, 1995, hal.800
Gambar 2.14 Conector f. Menunjukkan simbol Pengarsipan dokumen.
Gambar 2.15 Arsip 2.8
Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan
untuk membuat aplikasi windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User Interface). Visual Basic merupakan event-driven programming (pemrograman terkendali kejadian) artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event atau kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih, dan lain-lain). Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (prosedur event) akan dijalankan. Visual Basic 6.0 menyediakan tiga macam interface yang bisa kita gunakan untuk merancang aplikasi sesuai kebutuhan. Selain MDI (Multi Document Interface) dan SDI (Single Document Interface), kini tersedia Explorer Document Interface dengan gaya seperti Windows Explorer. 2.8.1
Struktur Aplikasi Visual Basic Di dalam microsoft visual basic struktur aplikasinya terdiri dari :
• Form (windows/jendela) digunakan untuk membuat user interface atau tampilan. • Kontrol (control) adalah tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada form untuk membuat interaksi dengan pemakai (text box, label, scrollbar, tombol command). Form dan kontrol adalah objek. • Properti (Propertis) yaitu nilai atau karakteristik yang dimiliki oleh sebuah objek visual basic. Contoh : name, captions, size, color, position
dan text. Visual Basic menerapkan properti default (standar), properti ini dapat diubah saat mendesain program atau ketika program dijalankan (run time). • Metode (methods) yaitu serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus. • Prosedur Kejadian (Event Procedures) yaitu kode yang berhubungan dengan suatu objek. Kode ini akan dieksekusi ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu. • Prosedur Umum (General Procedurs) yaitu kode yang tak berhubungan dengan suatu objek. Kode ini harus diminta oleh aplikasi. • Modul (Module) yaitu kumpulan dari prosedur umum, deklarasi variabel dan definisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi. 2.8.2 Tampilan Layar Visual Basic •
Main Windows (Jendela Utama) terdiri dari title bar (baris judul), menubar, dan toolbar. Baris judul berisi nama proyek, mode operasi visual basic sekarang dan form yang aktif. Menu bar merupakan menu dropdown digunakan untuk mengontrol operasi dari lingkungan visual basic. Toolbar berisi kumpulan gambar yang mewakili perintah yang ada dimenu jendela utama juga menampilkan lokasi dari form yang aktif relative terhadap sudut kiri atas layar (satuan ukurannya twips), juga lebar dari form yang aktif dan panjang
Gambar2.16 Jendela Utama Visual Basic
•
Form Windows (Jendela Form) adalah pusat dari pengembangan aplikasi
Gambar 2.17. Jendela Form Windows • Project Windows (Jendela Project) menampilkan daftar form dan modul project. Project merupakan kumpulan dari modul form, modul class, modul standar, dan file sumber yang membentuk suatu aplikasi.
Gambar 2.18 Jendela Project • Toolbox adalah kumpulan dari objek yang digunakan untuk membuat user interface serta control bagi program aplikasi.
Pointer
Picture Box
Label
Text Box
Frame
Command Button
eboxiybbbdfgsx asBoxBox Combo Box Horizontal Scrollbar Timer
Option Button List Box Vertical Scrollbar Drive List Box File List Box
Directory List Box Shape Image
Line Data
OLE
ADODC
Gambar 2.19 Toolbox Standard pada Visual Basic • Properties Windows (Jendela Properti) berisi daftar struktur setting properti yang digunakan pada sebuah objek terpilih.
Gambar 2.20 Jendela Properti
• Form Layout Windows (Jendela Layout Form) menampilkan posisi form relative terhadap layar monitor.
Gambar 2.21 Jendela Layout Form • Form Jendela Code digunakan untuk menulis, menampilkan dan menyunting kode-kode program untuk form dan semua kontrol didalamnya, jendela Code dibagi menjadi dua bagian, antara lain : Objek box dan procedure box .
Gambar 2.22 Jendela Code