BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendirisendiri. Komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga atau sasaran dapat tercapai.
2.1.1
Pengertian Dasar Sistem
Chr. Jimmy L. Gaol (2008:9) didalam bukunya Sistem adalah satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi / perusahaan adalah tempat sumber daya manusia bekerja sama dan berinteraksi untuk merealisasikan formulasi tujuan yang telah ditetapka n. Sistem membantu masalah yang esensial dan rumit sehingga nantinya dapat bekerja di dalam lingkungan tempat dioperasikan. Merupakan hal sangat penting untuk mengenal karakteristik secara bulat dan utuh dari sistem tertentu, termasuk didalamnya adalah realitas bahwa sistem memiliki masukan (input) maupun ke luaran (output) dan dapat dipandang sebagai suatu unit yang bekerja dengan sendirinya.
2.1.2
Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batasan sistem (boundary), lingkaran luar sistem (environments), penghubung (interface), masuka n (input), keluaran (output), pe ngolahan sistem (process) dan sasaran (objectives).
6
7
a)
Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu da n mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut de ngan supra system. Misalnya suatu perusahaan dapa t disebut de ngan suatu sistem da n ind ustri yang merupaka n s istem yang lebih besar dapat disebut dengan supra system. b)
Batas Sistem (Boundary) Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. c)
Lingk unga n Luar Sistem (Environment) Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan. d)
Penghubung S istem (Interface) Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang
8
lainya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan. e)
Masukan Sistem (Input) Masuka n (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input ada lah energi yang dimasukka n supa ya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diperoses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. f)
Keluaran Sistem (Output) Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masuka n untuk subs istem yang lain atau kepada supra system. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupaka n hasil sisa pe mbuangan, seda ng informasi adalah ke luaran yang dibutuhkan. g)
Pengolahan Sistem (Process) Suatu sistem dapa t mempunyai suatu ba gian pe ngolah yang aka n meruba h
masuka n menjadi ke luaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transasksi menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan- lapo ran lain yang dibutuhka n oleh manajemen. h)
Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem pasti mempunyai tujua n (goal) atau sasaran (objectives). Kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem da n ke luaran yang aka n dihasilka n sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuanya.
9
2.2
Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga
dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
2.2.1
Penge rtian Informas i
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008:7) informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan / manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Didalam buku “Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi” karangan Chr. Jimmy L. Gaol Menurut Kennet C. Laudon (2004:8), information is data that have been shaped into a form that is meaningful and useful to human being.” Yang mengandung pengertian sebagai berikut: Informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data- item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian da n kesatuan nyata.
10
2.2.2
Kualitas Informasi
Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data dan memiliki nilai tambah atau dapat dikatakan informasi adalah data yang diolah dan berguna bagi sipemakai. Dari segi kualitas informasi harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagaii berikut : a)
Akurat
b) Tepat Pada Waktunya c)
Relevan
d) Ekonomis
2.3.
Sistem Informas i Manaje men
Definisi
sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang
ada lah sebuah sistem manusia/mesin ya ng terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen da n keputusan, da n sebuah “data base”. Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008:14) Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi ya ng selain melakuka n pe ngolahan transaks i yang sangat berguna untuk kepentingan organisasi, juga banyak memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya didalam buku “Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi” karangan Chr. Jimmy L. Gaol, dikatakan Gordon B. Davis (1984:6) Sistem
informasi
manajemen
digambarkan
melalui
sebuah
susunan
piramida/limas (gambar 2.1) yang lapisan terbawah terdiri atas informasi mengenai pengolahan transaksi, keadaan query, dan lain- lain; tingkat berikutnya terdiri atas sumber daya – sumber daya sistem informasi pendukung dan pengendali operasi harian; tingkat yang ketiga terdiri atas sumber daya –sumber daya sistem informasi untuk membantu dalam perencanaan taktis dan pembuatan
11
keputusan untuk pengendalian manajemen; tingkat atas terdiri atas sumber daya – sumber daya informasi untuk mendukung rencana strategis dan pembuatan kebijaksanaan oleh tingkatan manajemen tinggi.
Gambar 2.1. Sistem Informasi Manajemen (Chr. Jimmy L. Gaol , 2008)
2.3.1
Tujuan dan Manfaat Sistem Informas i Manaje men
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masingmasing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
12
Tujuan umum Sistem Informasi Manajemen : • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. • Menyediakan
informasi
yang
dipergunakan
dalam
perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi. 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis. 3. Mengemba ngka n proses perencanaan yang efektif. 4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pe ndukung sistem informasi. 5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-ko nsekuensi eko nomis dari sistem informasi dan teknologi baru. 7. Memperbaiki
produktivitas
dalam
aplikasi
pengembangan
dan
pemeliharaan sistem. 8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksitransaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
2.4.
SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)
SDLC adalah proses dalam memahami bagaimana suatu sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, menggambarkan sistem, membangunnya dan menyerahkannya kepada pengguna . Tahapan-tahapan yang ada pada SDLC menurut Dennis (2005:1) adalah sebagai berikut :
13
1.
Planning Fase perencanaan adalah proses fundamental dalam memahami kenapa suatu sistem informasi harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan menuju pembangunannya. Fase ini memiliki dua langkah : a. Pada saat inisiasi proyek, nilai bisnis dari sistem terhadap organisasi diidentifikasi. Pada fase ini dibuatlah analisis kelayakan yang menentukan aspek kunci dari proyek yang diajukan. b. Ketika proyek disetujui, akan memasuki proses manajemen proyek. Deliverable dari manajemen proyek adalah project plan.
2.
Analysis Fase analysis menjawab pertanyaan tentang siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dilakukan sistem, serta kapan dan dimana sistem akan digunakan. Terdapat tiga tahap : a. Strategi analisis, biasanya terdiri dari analisa sistem berjalan (as-is system) beserta permasalahannya dan sistem baru yang akan dikembangkan (to-be system). b. Pengumpulan kebutuhan, pengumpulan daftar kebutuhan yang dilakukan untuk mengembangkan konsep sistem yang baru yang akan digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan sebuah set dari model- model analisis bisnis yang menggambarkan bagaimana bisnis akan beroperasi jika sistem baru di kembangkan. c. Proposal sistem, merupakan kombinasi dari analisis, konsep sistem, dan model yang dipresentasikan kepada sponsor proyek dan pengambil keputusan kunci lainnya yang memutuskan apakah proyek harus dilanjutkan. Proposal sistem merupakan penyampaian awal yang menggambarkan bagaimana sistem yang baru dapat memenuhi kebutuhan bisnis.
3.
Design Fase design memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi dalam hal perangkat keras, lunak, dan infrastruktur jaringan;
antarmuka pengguna,
formulir, dan laporan – laporan; spsesifikasi program, basis data, yang akan dibutuhkan. Fase design terdiri dari empat langkah:
14
a. Strategi design harus dikembangkan. Langkah ini mengklarifikasi apakah sistem akan dikembangkan oleh programmer perusahaan, outsource, ataukah akan membeli paket software yang suda h ada. b. Langkah ini mengarah kepada pengembangan desain arsitektur dasar untuk sistem yang menggambarkan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan ya ngaka n digunaka n. c. Basis data dan spesifikasi file yang dikembangakan. Langkah ini mendefinisikan secara tepat data apa yang akan disimpan dan dimana data tersebut disimpan. d. Tim analis mengembangkan desain program, yang mendefinisikan program – program yang perlu ditulis dan apa yang akan dikerjakan program secara tepat. Hasil yang disampaikan pada fase ini adalah desain arsitektur, desain antarmuka, basis data, spesifikasi file, da n desain program. 4.
Implementation Merupakan fase terakhir dalam SDLC adalah fase implementasi.Pada fase inilah sistem benar-benar dibangun (atau dibeli pada kasus menggunakan desain paket program). Fase ini memiliki tiga langkah: a. Pembangunan sistem, sistem dibangun dan diuji untuk memastikan bahwa sistem mengerjakan sesuai rancangan. b. Installasi sistem, installasi merupakan proses dimana sistem yang lama dimatikan dan sistem lama dinya lakan. Pada proses ini terjadi konversi sistem lama ke sistem yang baru dengan menggunakan beberapa metode yaitu: 1) Direct cutover 2) Parallel 3) Phased Salah satu aspek yang paling penting pada konversi adalah pengembangan dari rencana pelatihan untuk mengajarkan pengguna cara menggunakan sistem baru dan membantu mengatur perubahan yang disebabkan oleh pergantian sistem.
15
c. Tim analis menetapkan rencana dukungan sistem. Rencana ini biasanya menyertaka n sebuah kajian pasca implementasi formal dan informal, serta cara yang sistematis untuk mengidentifikasi perubahan besar dan kecil yang dibutuhka n sistem.
2.4.1
Metode Waterfall
Merupakan desain terstruktur asli yang masih digunakan hingga saat ini.Dengan metode pengembangan waterfall analis dan pengguna beralih secara berurutan dari satu fase ke fase berikutnya.
Perencanaan
Analisis Perancangan
Implementasi Pengujian
Pemeliharaan
Gambar 2.2. Metode penge mbangan wate rfall (Adi, 2010)
Dua buah keuntungan kunci dalam metode ini adalah metode ini mendefinisikan kebutuhan jauh sebelum pemrograman dimulai dan meminimalisir perubahan kebutuhan selama proyek berlangsung.
16
2.5.
KONSEP DASAR ORIENTASI OBJEK
Pemrograman berorientasi objek bekerja dengan baik ketika dibarengi dengan Object-Oriented Analysis and Design process (OOAD). Didalam buku karangan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati “Menggunakan UML” menyebutkan (Wampler, 2001:2) mengatakan jika kita membuat program berorientasi objek tanpa OOAD, ibarat membangun rumah tanpa terlebih dahulu menganalisa apa saja yang dibutuhkan oleh rumah itu, tanpa perencanaan, tanpa blueprint, tanpa menganalisis ruangan apa saja yang diperlukan, berapa besar rumah yang akan dibangun dan sebagainya
2.5.1
Karakteristik Sistem Berorientasi Objek
.Berikut merupakan perangkat dari Sistem berorientasi objek : a.
Objek (Object) Orientasi Objek merupakan teknik dalam menyelesaikan masalah yag kerap muncul dalam pengembangan perangkat lunak. Teknik ini merupakan kulminasi dalam enemukan cara yang efektif dalam membangun sistem dan menjadi metode yang paling banyak dipakai oleh para pengembang perangkat lunak saat ini. Didalam buku karangan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati “Menggunakan UML”, menurut (Douglas, 2004: bab 2.1) objek adalah entitas yang memiliki atribut, karakter (behaviour) dan kadangkala disertai kondisi (State). Objek merepresentasikan sesuatu sistem real seperti siswa, sistem control permukaan sayap pesawat, sensor atau mesin. Objek juga merepresentasikan sesuatu dalam bentuk konsep seperti nasabah bank, merk dagang, pernikahan atau sekedar listing. Bahkan bisa juga menyatakan visualisasi seperti, bentuk huruf (font), histogram, polygon, garis atau lingkaran. Semuanya memiliki fitur atribut (untuk data), behavior (Operation atau method), keadaan (memori), identitas dan tanggung jawab. Proses menjabarkan sistem nyata menjadi objek dinamakan abstraksi
17
(abstraction). Absrtaksi mengeliminir aspek yang tidak perlu dalam suatu objek. b.
Kelas (class) Kelas adalah penggambaan satu set objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama. Kelas mirip tipe data pada pemrograman non objek, tapi lebih komprehensif karena terdapat struktur sekaligus karakteristiknya. Kita dapat membentuk kelas baru yang lebih spesifik dari kelas general-nya. Kelas dan objek merupakan jantung dari pemrograman berorientasi objek. Untuk menghasilkan program jenis ini sangat penting untuk selalu berpikir dalam konsep objek.
c.
Pembungk usan (Encapsulation) Dida lam buku karangan
Prabowo
Pudjo
Widodo
dan Herlawati
“Menggunakan UML” menyebutkan (Nugroho, 2005:6) mengartikan pembungkusan sebagai penggabungan potongan-potongan informasi dan perilaku-perilaku spesifik yang bekerja pada informasi tersebut, kemudian mengemasnya menjadi apa yang disebut objek. Keuntungan adalah membatasi efek-efek perubahan pada sistem. d.
Pewarisan (Inheritance) dan Gene ralisasi/Spesialisasi Menurut (Whitten, 2004:411) Didalam buku karangan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati “Menggunakan UML” menyebutkan, konsep dimana metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek kelas dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lainnya. Sedangkan generalisasi/spesialisasi merupakan teknik dimana atribut dan perilaku yang umum pada beberapa tipe kelas objek, dikelompokkan (atau diabstraksi) kedalam kelasnya sendiri (dinamakan supertype). Atrbut dan metode kelas objek supertype kemudian diwariskan oleh kelas objek tersebut (dinamakan subtype).
e.
Polimorfisme Polimorfisme berarti suatu fungsionalitas yang diimplementasikan dengan berbagai cara yang berbeda. Pada terminology berorientasi objek, ini berarti kita dapat memiliki berbagai implementasi untuk sebagian fungsionalitas tertentu. Sebagai contoh, nisalkan kita akan mengembangkan sistem berbasis
18
grafis. Saat pengguna menggambar sesuatu, misalnya garisa atau lingkaran, sistem akan memunculkan perintah gamar. Sistem akan mengenali dengan perilakunya sendir-sendiri. Manfaat dari polimorfisme adalah kemudahan pemeliharaannya. Jika perlu menambahkan gambar baru (misalnya segitiga), maka cukup menambahkan fungsi baru (fungsi menggambar segitiga) sedangkan fungsi umumnya (fungsi gambar) tidak mengalami perubahan (Nugroho, 2005:10) Didalam buku karangan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati “Menggunakan UML”.
2.6 Unified Modelling Language (UML)
UML singakatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahsa pemodelan standar. Didalam buku karangan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati “Menggunakan UML” menyebutkan (Chonoles,
2003: bab1)
mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan sematik. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya anatara lain untuk : 1. Merancang perangkat lunak 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis. 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperluka n sistem. 4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya. Blok pembangun utama UML adalah diagram. Beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (missal diagram ke las). UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensupport para pengembang sistem saat ini. Sebagai perancang sistem, mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, ba ik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain (Pilone, 2005 : bab1) dalam buku karangan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati “Menggunakan UML”. Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan Sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan
19
digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model- model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis ayau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: 1. Diagram kelas 2. Diagram paket (Pakage Diagram) 3. Diagram Use-Case 4. Diagram interaksi da n Sequence (urutan) 5. Diagram Komunikasi (Communication Diagram) 6. Diagram Statechart (Statechart Diagram) 7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) 8. Diagram ko mpo ne n (Component Diagram) 9. Diagram Deployment (Deployment Diagram)
2.6.1
Use Case Diagram
Salah satu kontributor terhadap diagram use case dalam UML adalah ivar Jacobsen. Use case menggambarkan internal view dari sistem yang aka n kita buat modelnya. Didalam buku karangan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati “Menggunakan UML” (Pooley, 2003:15) mengatakan bahwa model use case dapat dijabarkan dalam diagram use case, tetapi yang perlu diingat, diagram tidak identik dengan model karena model lebih luas dari diagram. Kompo nen pe mbe ntuk d iagram use case adalah : 1. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem. 2. Use case, aktivitas /sarana yang disiapkan oleh bisnis atau sistem. 3. Hubungan (link), actor mana saja yang terlibat dalam use case ini.
20
Gambar 2.3. Contoh Use case (Prabowo & He rlawati, 2011)
2.6.2 Class Diagram
Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek. Baik forward engineeringmaupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Forward engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode program menjadi model. Secara teknis, Didalam buku karangan Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati “Menggunakan UML” (Pender, 2003: bab 5) mengartikan sebuah keas sebagai suatu definisi sumber daya yang termasuk didalamnya informasi- informasi yang menggamba rka n fitur suatu entitas da n bagaimana pengunaannya. Sedangkan objek adalah entitas yang bersifat unik yang mengikuti aturan-aturan yang suda h didefinisikan dalam kelasnya. Kelas dinyatakan dalam kotak yang terbagi menjadi beberapa kompartemen. Kompartemen adalah area dalam kelas yang berisi informasi. Kompartemen pertama berisi nama kelas, berikutnya atribut dan yang terakhir operasi. Kompartemen-kompartemen itu bisa disembunyikan untuk memperjelas diagram yang kita buat. UML menyarankan cara pemberian nama yang baik: 1. Dimulai dengan huruf besar.
21
2. Ditegah pada kompartemen bagian atas. 3. Ditulis dengan cetak tebal. 4. Ditulis dengan cetak italic jika kelas tersebut abstrak.
Gambar 2.4. Contoh Class Diagram (Prabowo & He rlawati, 2011)
2.6.3
Activity Diagram
Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem daripada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukkan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi. Aktivitas merupakan kumpulan aksi-aksi. Aksi-aksi melakukan langkah sekali saja tidak boleh dipecah menjadi beberapa langkah lagi. Contoh aksi yaitu : 1. Fungsi Matematika 2. Pemanggilan perilaku 3. Pemrosesan data
22
Gambar 2.5. Komonen-komponen Activity Diagram
2.6.4
Sequence Diagram
Sequence
diagram
(diagram
urutan)
adalah
suatu
diagram
yang
memperlihatkan atau menampilkan interaksi- interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangka ian waktu. Interaks i antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa pesan atau message. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langka h ya ng dilakuka n sebagai sebuah respo n dari suatu kejadian/even untuk menghasilka n output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang metrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case. Sequence diagram juga dapat merubah atribut atau method pada class yang telah dibe ntuk oleh class diagram, bahkan
23
menciptaka n sebuah class baru. Sequence diagram memode lkan aliran logika da lam sebua h sistem dalam cara yang visual. Sequence diagram biasanya diguna ka n untuk tujuan analisa da n desain, memfokuskan pada identifikasi method d idalam sebuah sistem. Sequence diagram biasanya dipakai untuk memodelkan : •
Deskripsi tentang sistem yang ada pada sebuah / beberapa use case pada use case diagram, yang menggambarkan hubungan antara actor dan use case diagram.
•
Logika dari method (operation, function atau procedure).
•
Logika dari service (high level method).
Gambar 2.6. : Komponen Sequence Diagram
2.7. Pengujian Berorientasi Objek Pengujian adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi apakah sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau mengidentifikasi perbedaanperbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang terjadi.
24
Kesalahan dapat berupa : •
Kesalahan fungsionalitas (program bertindak berbeda dibanding yang dikehendaki)
•
Kesalahan ke hilangan (suatu fungs ionalitas yang diperlukan tidak ada)
•
Kesalahan yang memanifestasi dengan penghentian program. Kesalahan-kesalahan ini berarti program gagal mengantarkan fungsionalitas
yang dinyatakan di spesifikasi. Pengujian adalah salah satu dari teknik yang membantu menjamin program memenuhi spesifikasinya atau setidaknya meminimumkan sejumlah kesalahan. Terdapat dua teknik pengujian berdasarkan ketersediaan logik sistem, yaitu black box testing dan white box testing. 1.
Black Box Testing Konsep kotak hitam digunakan untuk merepresentasikan sistem yang cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam, item- item yang diuji dianggap gelap karena logiknya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar dari kotak hitam. Pada pengujian ini, dicoba beragam masuka n da n memeriksa ke luaran yang dihasilkan. Kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Rencana pengujian dapat dimulai sedini mungkin diproses pengembangan perangkat lunak. Teori pengujian black box juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario, dimana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang didefinisikan dengan use case da n informasi analisis yang lain.
25
2.
White Box Testing Pengujian white box mengasumsikan bahwa logik spesifik adalah penting dan harus diuji untuk menjamin sistem melakukan fungsi dengan benar. Penggunaan utama adalah pengujian berbasis kesalahan ketika siap menguji semua objek di aplikasi dan semua metode eksternal atau publik dari objek. Pengujian ini juga disebut pengujian struktur (structural testing). Penurunan kasus-kasus
pengujian berdasarkan struktur
program.
Pengetahuan
mengenai program digunakan untuk identifikasi kasus-kasus pengujian. Sasaran dari pengujian ini adalah memeriksa semua pernyataan program. Teknik pengujian white box antara lain : 1.
Basis path testing Metode
ini
melakuka n pe ncarian ukuran ko mpleksitas
perancangan prosedur dan menggunakannya untuk mendefinisikan sekumpulan jalur eksekusi dasar. Kasus uji diturunkan dari himpunan basis yang dijamin mengeksekusi selur uh pernyataan di program setidaknya satu kali selama pengujian. 2.
Control structure testing Terdapat beragam control structure testing, yaitu Condition testing, Data flow testing & Loop testing
2.8
Perangkat Lunak Pendukung
Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini ya itu PHP, MySQL dan Xampp Version 1.7. Sebagai pengelola Script PHP serta mendukung database server pada MySQL. berikut ini penjelasan dari perangkat pendukung tersebut :
26
2.8.1
Penge rtian PHP ( Hypertext Prepocessor )
Menurut Bunafit Nugroho (2008 : 113) Jika diartikan PHP memiliki beberapa pandangan dalam mengartikannya, akan tetapi kurang lebih PHP dapat kita ambil arti sebagai PHP : HypertextPreeprocesor. Ini merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server dan hasilnya dapat di tampilkan pada client. PHP adalah produk open source yang dapat digunakan secara gratis tanpa harus membayar untuk menggunakanya. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server (server side), sedangkan tanpa adanya Interpreter PHP, maka semua skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan. PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. PHP adalah bahasa pemograman yang berbentuk skrip yang diletakan di dalam server web. Jika lihat sejarah mulanya PHP diciptakan dari ide Rasmus Lerdof untuk kebutuhan pribadinya. Skrip tersebut sebenarnya dimaksudkan untuk digunakan sebagai keperluan membuat website pribadi. Akan tetapi kemudian dikembangkan lagi sehingga menjadi ba hasa yang disebut “Personal Home Page”. Inilah awal mula munculnya PHP sampai saat ini. PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, kita bisa menampilkan isi database ke halaman web.
2.8.2
Pengertian MySQL
MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL). Selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi. Dan bisa diperoleh secara gratis dengan mendownload di internet. Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan olehkomunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing- masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta
27
hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius. Beberapa kelebihan MySQL antara lain : 1. Free (bebas didownload) 2. Stabil dan tangguh 3. Fleksibel dengan berbagai pemrograman 4. Security yang baik 5. Dukungan dari banyak komunitas 6. Kemuda han management database. 7. Mendukung transaks i 8. Perkembangan software yang cukup cepat.
2.8.3
Penge rtian XAMPP
XAMPP
merupakan paket PHP
yang berbasis open source yang
dikembangkan oleh sebuah komunitas open source. Dengan menggunakan XAMPP tidak dibingungkan dengan penginstalan program-program lain, karena semua kebutuhan terlah tersedia oleh XAMPP. Yang terdapat pada XAMPP di antaranya : Apache, MySQL, PHP, FilZilla FTP Server, PHPmyAdmin dll. Fungsi XAMPP adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupaka n singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU ( General Public License ) dan bebas, merupakan web server yang muda h digunaka n yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.