BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut O’Brien dan Marakas (2006) sistem adalah komponen yang saling berkaitan, dengan batasan-batasan yang jelas, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasil output dalam proses transformasi yang teratur. Sistem semacam ini (juga disebut sebagai sistem dinamis) memiliki tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi: 1. Input melibatkan penangkapakn dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk dproses. 2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi ouput. 3. Output melibatkan pemindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhir. Bisa disimpulkan bahwa system adalah kumpulan-kumpulan subsystem yang lebih kecil yang bekerja sama untuk menerima input dan memproses input tersebut sehingga bisa menjadi sebuah output. Menurut O’Brien dan Marakas (2006) sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Dari pengertian diatas sistem informasi merupakan gabungan dari beberapa elemen-elemen yang digunakan untuk memberikan informasi yang berarti. Menurut Mcleod (2008) data terdiri atas fakta dan angka yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang cukup besar dan sifatnya yang masih belum diolah. Sedangkan informasi menurut Turban dan Volonino (2010) adalah data yang diorganisir sehingga memiliki makna dan nilai untuk penerimanya.
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
6 Jadi dapat disimpulkan bahwa, data adalah suatu fakta yang belum diolah sedangkan informasi adalah data yang telah diorganisir sedemikian rupa sehingga menghasilkan nilai dan makna untuk penerimanya. 2.2 Metode Perancangan Sistem
Menurut Pressman (2010) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis,
berurutan dalam membangun software. Model ini menggunakan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Model proses waterfall ditampilkan dalam gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Model Proses Waterfall. Dalam model ini terdapat beberapa sifat-sifat yang menojol dan cenderung menjadi permasalahan pada model waterfall. Ketika problem muncul, maka proses berhenti karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Apabila terdapat problem yang muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi tahapan sebelumnya sampai problem yang sama tidak muncul kembali. Fase model waterfall : 1. Communication Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet. 2. Planning Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bias dikatakan sebagai data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7 yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan. 3. Modeling Proses modeling ini akan menerjemaahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding, proses ini berfokuspada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail procedural. Tahapan ini menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. 4. Construction Construction merupakan proses membuat kode, coding atau pengkodean merupakan penerjemaah desain dalam bahasa yang bias dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemaahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. 5. Deployment Tahapan ini bias dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau system. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka system yang sudah jadi akan digunakan oleh user, kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. Kelebihan Metode Waterfall : 1. Semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. 2. Setiap anggota dalam SE mengetahui secara pasti apa yang harus dikerjakan dan kapan harus diselesaikan. 3. Mudah dalam implementasi karena pada saat implementasi telah dilakukan uji coba terhadap setiap bagian dari program. 4. Dokumentasi pengembangan sistem sangat terorganisir, karena pada setiap tahap harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8 Kekurangan Metode Waterfall : 1. Pengguna sulit untuk menuangkan ide atau kebutuhan secara eksplisit pada awal pembuatan sistem. 2. Apabila terjadi perubahan, maka model ini tidak bisa digunakan. 3. Diperlukan manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan
perangkat lunak.
4. Membutuhkan waktu yang relatif lama karena model ini bersifat sequential. 2.3 UML (Unified Modeling Language)
Menurut Dennis (2009), Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa standar
untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi dan pendokumentasian dari artifak dari sebuah software, dan dapat digunakan untuk semua tahapan dalam proses pengembangan sistem mulai dari analisis, perancangan, sampai implementasi. 2.3.1 Hubungan / Relationship
Ada 4 macam hubungan didalam penggunaan UML, yaitu;
Dependency, adalah hubungan semantik antara dua benda/things yang mana sebuah benda berubah mengakibatkan benda satunya akan berubah pula. Umumnya sebuah dependency digambarkan sebuah panah dengan garis terputusputus.
Association, hubungan antar benda struktural yang terhubung diantara obyek. Kesatuan obyek yang terhubung merupakan hubungan khusus, yang menggambarkan sebuah hubungan. struktural diantara seluruh atau sebagian. Umumnya assosiation digambarkan dengan sebuah garis yang dilengkapi dengan sebuah label, nama, dan status hubungannya.
Generalizations, adalah menggambarkan hubungan khusus dalam obyek anak/child yang menggantikan obyek parent / induk. Dalam hal ini, obyek anak memberikan pengaruhnya dalam hal struktur dan tingkah lakunya kepada obyek induk. Digambarkan dengan garis panah.
Realizations, merupakan hubungan semantik antara pengelompokkan yang menjamin adanya ikatan diantaranya. Hubungan ini dapat diwujudkan diantara interface dan kelas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9 atau elements, serta antara use cases dan collaborations. Model dari sebuah hubungan realization. 2.3.2 Jenis – Jenis diagram UML
Menurut Dennis (2009), Berikut ini adalah definisi mengenai 4 diagram UML yang digunakan dalam : 1. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah Use Case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya Login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.Berikut ini adalah gambar 2.2 contoh dari sebuah use case :
Gambar 2. 2 Use Case Diagram Use Case Diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.Simbol – simbol use case akan dijelaskan pada Tabel 2.1 berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10 Tabel 2.1 Simbol – Simbol yang ada pada Use Case Diagram Dennis (2009) Nama Elemen
Fungsi Menggambarkan
Actor
orang
atau
Notasi sistem
yang
berhubungan dengan sistem dan dengan subyek di luarnya, diletakkan di luar pembatas subyek, dan dapat diasosiasikan dengan actor lain dengan
Actor/Role
menggunakan specialization Mewakili sebuah bagian dari fungsionalitas.sistem dan ditempatkan dalam system boundary.
Use Case
Use Case
Subject boundary
Menggambarkan lingkup subyek.
Include relationship
Menggambarkan hubungan ke dalam sistem. Arah panah dari base use case ke included use case.
Extend relationship
Subject
<
>
Menggambarkan hubungan dengan pilihan optional. Arah panah dari extension use case ke base use case. <<extend>>
Generalization
Menggambarkan hubungan dalam sistem, antara satu
Relationship
use case dengan use case lain.
Activity Diagram merupakan model analisis yang digunakan atau menggambarkan sebuah proses aktivitas. Diagram ini dapat dipakai untuk berbagai model proses. Beberapa kegunaan dari activity diagram antara lain:
a. Memodelkan suatu proses atau operasi. b. Untuk menggambarkan sebuah fungsi sistem. c. Dalam sebuah operasi yang spesifik, diagram ini dipakai untuk menggambarkan logika dari sebuah proses atau operasi. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu Use Case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara Use Case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11 Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu seperti gambar 2.3 berikut ini :
Gambar 2. 3 Activity Diagram Berikut tabel 2.2 akan menjelaskan notasi – notasi yang ada pada activity diagram
Tabel 2.2 Elemen-elemen Activity Diagram Dennis (2009)
Nama Elemen Action
Fungsi Menggambarkan aksi atau aktivitas dari suatu proses.
Activity
Menggambarkan koneksi dalam sebuah aliran proses.
Object Node
Mewakili objek yang terhubungdengan kumpulan object flow.
Control Flow
Notasi Action Activity Class Name
Menunjukkan aliran sebuah objek dari satu aktivitas atau aksi ke aktivitas atau aksi lainnya.
Nama Elemen Initial Node
Fungsi Menggambarkan proses mulai berjalan atau start.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Notasi
12 Final-Activity
Untuk menghentikan semua proses
Node
kontrol atau aliran objek pada sebuah aktivitas atau aksi.
Final-Flow
Untuk menghentikan control flow atau
Node
object flow tertentu.
Desicion Node
Ini digunakan untuk menggambarkan suatu
kondisi
untuk
mengambil
Decision Criteria
Decision Criteria
keputusan. Merge Node
Untuk menyatukan kembali decision path yang dibuat dengan menggunakan decision node.
Fork Node
Untuk
memisahkanatau
membagi
menjadi sepasang aksi atauaktivitas yang berjalan bersamaan. Join Node
Untuk menyatukan kembali kumpulan aktivitas yang berjalan secara paralel atau bersamaan menjadi satu aktivitas atau aksi.
menggambarkan objek yang ada dalam use case dan message yang berjalan dalam suatu use case. Diagram ini juga menggambarkan objek dan relasinya termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis setelah menerima sebuah message. Dennis ( 2009).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-triggeraktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.Berikut ini adalah elemen – elemen pada sequence diagram yang ditampilkan pada tabel 2.3 :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13 Tabel 2.3 Elemen-elemen Sequence Diagram Dennis (2009)
Nama Elemen Actor
Fungsi
Notasi
Merupakan orang atau sistem yang memiliki hubungan dengan sistem dan berada di luar ke sistem,
hubungan
diperlihatkan
dalam
dengan
ini
sequence
mengirim
atau
Actor/Role
menerima message. Object
Simbol ini juga diletakkan di atas, dan hubungan dalam sequence juga diperlihatkan
Object : Class Name
dengan mengirim atau menerima message. Lifeline
Menandakan
hidup
dari
objek
dalam
sequence. Execution
Menandakan sebuah objek yang sedang
Occurrence
mengirim atau menerima message
Message
Untuk menyampaikan informasi dari satu message() objek ke objek lain. return value
Frame
Menandai konteks dari sequence diagram.
Class diagram menggambarkan sejumlah class dan hubungan antar class tersebut di dalam sistem. Selama perancangan, class diagram digunakan untuk meng-capture struktur class yang membangun arsitektur sistem. Dua elemen utama dari class diagram adalah class dan relationship. Dennis (2009). Tabel 2.4 dibawah ini akan menjelaskan elemen – elemen pada class diagram :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14 Tabel 2.1 Elemen-elemen Class Diagram Dennis (2009)
Nama Elemen Class
Fungsi Menunjukkansekumpulan
Notasi object
yang
serupa. Notasi class terdiri atas 3 bagian,
Class 1
yaitu nama, atribut, dan operasi. Nama suatu
-attribute1
class digunakan sebagai pengenal. Atribut
+operation1()
merupakan informasi yang dimiliki oleh suatu class, sedangkan operasi merupakan tingkah laku yang didefinisikan suatu class. Attribute
Menunjukkansifat yang menggambarkan
attribute name
keadaan suatuobjek.Dapat berasal dari
/derived attribute
atribut lain, ditunjukkan olehmenempatkan
name
garis miring sebelum nama atribut itu. Operation
Menunjukkan operasi atau tindakan yang
operation name
dilakukan oleh suatu class. Association
Menunjukkan relationship antara beberapa class atau atau dirinya sendiri.
Generalization
() AssociatedWith 0..*
1
Menunjukkan relationship generalisasi atau spesialisasi dari beberapa class.
Aggregation
Menunjukkan relationship “bagian dari”
0..* IsPartOf 1
atau keseluruhan. Composition
Menunjukkanrelationshipbagian fisikantara
..* IsPartOf 1
beberapa classatau sebuah classdan dirinya sendiri. 2.4 Basis Data 2.4.1 Sistem Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010), data merupakan komponen yang paling penting dalam DBMS. Berasal dari sudut pandang terakhir. Data bertindak sebagai jembatan antara mesin dan pengguna.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15 Menurut Connolly (2010), basis data adalah suatu koleksi bersama data-data yang saling terkait secara logis, dan juga merupakan pendeskripsian dari data-data tersebut, yang dirancang untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi. Menurut Connolly dan Begg (2010), sistem basis data merupakan kumpulan program aplikasi yang berinteraksi dengan basis data bersama dengan Database Management System (DBMS) dan basis data itu sendiri. Jadi, berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan dan sekumpulan program yang memungkinkan beberapa pemakaian. 2.4.2 Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly dan Begg (2010), database management system adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk melakukan definisi, membuat, mengelola, dan mengatur akses terhadap basis data. 1. Komponen lingkungan DBMS Menurut Connolly dan Begg (2010), terdapat 5 komponen utama dalam DBMS Environment, yaitu hardware, software, data, procedures, dan people.
Gambar 2.4 Komponen DBMS Environment 1. Hardware Agar dapat berjalan, pengaplikasian DBMS memerlukan perangkat keras yang terdiri dari single personal computer, single mainframe, atau network of computers. Tidak semua DBMS dapat berjalan pada bermacam-macam perangkat keras serta sistem operasi. 2. Software Komponen perangkat lunak terdiri atas perangkat lunak DBMS dan program aplikasi beserta sistem operasi termasuk perangkat lunak jaringan apabila DBMS digunakan dalam sebuah jaringan. 3. Data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16 Data sebagai salah satu komponen penting dalam DBMS berdasarkan sudut pandang pengguna adalah sebagai penghubung antara komponen mesin (perangkat keras) dengan komponen manusia. 4.Procedures Prosedur berisi instruksi-instruksi dan aturan-aturan yang mengatur suatu rancangan dan penggunaan basis data. Proses yang terdapat di dalamnya adalah: a. login ke dalam basis data b. penggunaan fasilitas DBMS c. memulai dan mengakhiri DBMS d. membuat backup basis data e. menangani kegagalan perangkat keras dan perangkat lunak f. mengubah struktur tabel, mengatur ulang basis data melalui multiple disk, meningkatkan kinerja atau arsip data pada secondary storage. 5. People Manusia sebagai salah satu komponen yang terlibat dalam proses sistem basis data, dapat diidentifikasikan sebagai data administrators, database administrators, database designers, application developers, dan end users. 2. Keuntungan DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010), terdapat keuntungan dari penggunaan DBMS yaitu: 1. Control of data redundancy Pendekatan basis data yang ditujukan untuk mengeliminasi redundansi dengan mengintegrasikan file-file sehingga banyaknya file dari data yang sama tidak disimpan. Pendekatan tersebut tidak menghilangkan redundansi secara keseluruhan, tetapi mengontrol jumlah redundansi yang terjadi. 2. Data consistency Dengan menghilangkan atau mengontrol redundansi akan meminimalisir resiko tidak konsisten yang muncul terhadap data. Data disimpan hanya sekali dalam basis data, setiap update yang dilakukan menghasilkan perubahan untuk semua pengguna sesegera mungkin. 3. More information from the same amount of data
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17 Dengan terintegrasinya data operasional, memungkinkan organisasi untuk memperoleh informasi tambahan melalui data tersebut. 4. Sharing of data Basis data suatu organisasi digunakan oleh pengguna yang memiliki otorisasi. Sejauh ini, penggunaan data dalam membangun sebuah aplikasi adalah data yang sudah disediakan, sedangkan untuk data yang akan ditambahkan belum tentu masuk kedalam DBMS melainkan hanya digunakan untuk mendefinisikan persyaratan yang ada. 3. Kerugian DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010), terdapat kerugian dari penggunaan DBMS yaitu: 1.Complexity Ketentuan yang diharapkan dari fungsionalitas DBMS yang baik, menjadikannya sebagai perangkat lunak dengan kompleksitas yang sangat tinggi. 2.Size Karena kompleksitas dan kedalaman dari fungsionalitas, DBMS memerlukan kapasitas penyimpanan ya2ng besar. 3.Cost of DBMS 2.5 Pengawasan (Control) 2.5.1 Pengertian Pengawasan Pengawasan secara umum diartikan sebagai suatu kegiatan administrasi yang bertujuan mengandalkan evaluasi terhadap pekerjan yang sudah diselesaikan apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Karena itu bukanlah dimaksudkan untuk mencari siapa yang salah satu yang benar tetapi lebih diarahkan kepada upaya untuk melakukan koresi terhadap hasil kegiatan. Dengan demikian jika terjadi kesalahan atau penyimpangan-penyimpagan yang tidak sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai, maka segera diambil langkah-langkah yang dapat meluruskan kegiatan berikutnya sehingga terarah pelaksanaanya. Menurut Siagian (2008) , pengawasan atau kontrol adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Secara konseptual dan filosofis, pentingnya pengawasan berangkat dari kenyataan bahwa manusia penyelenggara kegiatan operasional merupakan makhluk yang tidak sempurna dan secara inheren memiliki keterbatasan, baik dalam interpretasi makna suatu rencana, kemampuan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18 pengetahuan maupun keterampilan. Artinya, dengan itikad yang paling baik, dedikasi dan loyalitas yang tinggi dan pengarahan kemampuan mental dan fisik sekalipun, para penyelenggara kegiatan operasional mungkin saja berbuat khilaf dan bahkan mungkin kesalahan. 2.5.2 Sistem Pengawasan Sistem pengawasan yang efektif harus memenuhi beberapa prinsip pengawasan yaitu adanya rencana tertentu dan adanya pemberian instruksi serta wewenang-wewenang kepada bawahan. Rencana merupakan standar atau alat pengukur pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan. Rencana tersebut menjadi petunjuk apakah sesuatu pelaksanaan pekerjaan berhasil atau tidak. Pemberian instruksi dan wewenang dilakukan agar sistem pengawasan itu memang benar-benar dilaksanakan secara efektif. Wewenang dan instruksi yang jelas harus dapat diberikan kepada bawahan, karena berdasarkan itulah dapat diketahui apakah bawahan sudah menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Atas dasar instruksi yang diberikan kepada bawahan maka dapat diawasi pekerjaan seorang bawahan. Sistem pengawasan akan efektif bilamana sistem pengawasan itu memenuhi prinsip fleksibilitas. Ini berarti bahwa sistem pengawasan itu tetap dapat dipergunakan, meskipun terjadi perubahan terhadap rencana yang diluar dugaan. Beberapa sifat pengawasan yang efektif sebagai berikut : a.
Pengawasan harus dipahami sifat dan kegunaannya. Masing-masing kegiatan membutuhkan sistem pengawasan tertentu yang berlainan dengan sistem pengawasan bagi kegiatan lain. Sistem pengawasan untuk bidang penjualan dan sistem untuk bidang keuangan akan berbeda. Oleh karena itu sistem pengawasan harus dapat merefleksi sifat-sifat dan kebutuhan dari kegiatan yang harus diawasi. Pengawasan dibidang penjualan umumnya tertuju pada kuantitas penjualan, sementara pengawasan dibidang keuangan tertuju pada penerimaan dan penggunaan dana.
b. Pengawasan harus mengikuti pola yang dianut organisasi. Titik berat pengawasan sesungguhnya berkisar pada manusia, sebab manusia itulah yang melakukan kegiatan dalam badan usaha atau organisasi yang bersangkutan. Karyawan merupakan aspek intern perusahaan yang kegiatan-kegiatannya tergambar dalam pola organisasi, maka suatu sistem pengawasan harus dapat memenuhi prinsip berdasarkan pola organisasi. c. Pengawasan harus dapat mengidentifikasi masalah organisasi. Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Oleh karena itu, agar sistem pengawasan benar-benar efektif, artinya dapat merealisasi tujuannya, maka suatu sistem pengawasan setidaknya harus dapat dengan segera mengidentifikasi kesalahan yang terjadi dalam organisasi. Dengan adanya identifikasi masalah atau penyimpangan, maka organisasi dapat segera mencari solusi agar keseluruhan kegiatan operasional benar-benar dapat atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19 d. Pengawasan harus fleksibel. Suatu sistem pengawasan adalah efektif, bilamana sistem pengawasan itu memenuhi prinsip fleksibilitas. Ini berarti bahwa pengawasan itu tetap dapat dipergunakan, meskipun terjadi perubahan-perubahan terhadap rencana diluar dugaan. e.
engawasan harus ekonomis. Sifat ekonomis dari suatu sistem pengawasan sungguh-sungguh diperlukan. Tidak ada gunanya membuat sistem pengawasan yang mahal, bila tujuan pengawasan itu dapat direfleksikan dengan suatu sistem pengawasan yang lebih murah. Sistem pengawasan yang dianut perusahaanperusahaan besar tidak perlu ditiru bila pengawasan itu tidak ekonomis bagi suatu perusahaan lain. Hal yang perlu dipedomani adalah bagaimana membuat suatu sistem pengawasan dengan benarbenar merealisasikan motif ekonomi.
2.5.3 Tujuan Pengawasan
Dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi maka pengawasan perlu dilakukan agar segala sesuatu yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ketika terjadi penyimpangan dapat langsung mengambil tindakan sebagai suatu koreksi. Menurut Siagian (2008), tujuan pengawasan atau kontrol adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak. 2. Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru. 3. Mengetahui
penggunaan
budget
yang
telah
ditetapkan dalam rencana awal
(planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan. 4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase/tingkat pelaksanaan). 5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. 2.5.4 Fungsi Pengawasan
Terdapat banyak fungsi pengawasan yang telah berkembang dari tahun ke tahun. Suatu tinjauan dari berbagai definisi tersebut menunjukkan bahwa fungsi pengawasan bukanlah suatu fungsi yang mudah dilaksanakan. Menurut siagian (2008), terdapat beberapa fungsi pengawasan sebagai berikut: 1. Tersedianya bahan informasi bagi manajemen tentang situasi nyata dimana organisasi itu ada.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20 2. Dikenalinya faktor-faktor pendukung terjadinya operasionalisasi rencana dengan efektif dan efisien. 3. Pemahaman
tentang
berbagai
faktor
yang
menimbulkan
kesulitan
dalam
penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional. 4. Langkah-langkah apa yang segera dapat diambil untuk menghargai kinerja yang memuaskan. 5. Tindakan preventif apa yang segera dapat dilakukan agar deviasi dari standar tidak terus berlanjut. 2.5.5 Teknik Pengawasan Menurut Siagian (2008) Proses pengawasan pada dasarnya dilakukan dengan mempergunakan dua macam teknik yaitu: a. Pengawasan Langsung Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan. Pengawasan langsung dapat berbentuk: 1) Inspeksi langsung 2) On-the-Spot observatiton 3) On-the-spot report b. Pengawasan tidak langsung
Pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan. 1. Menetapkan Standar.
Control Standard adalah target yang menjadi acuan perbandingan untuk kinerja dikemudian hari. Standar yang ditetapkan untuk tujuan pengawasan harus diekspresikan dalam acuan yang dapat diukur. Strategi pengawasan harus konsisten dengan tujuan organisasi. Dalam penentuan standar, diperlukan pengidentifikasian indikator-indikator kinerja. Indikator kinerja adalah ukuran kinerja yang menyediakan informasi yang berhubungan langsung dengan objek yang diawasi. Standar bagi hasil kerja karyawan pada umumnya terdapat pada rencana keseluruhan maupun rencana-rencana bagian. Agar standar itu diketahui secara benar oleh karyawan, maka standar tersebut harus dikemukakan dan dijelaskan kepada karyawan sehingga karyawan akan memahami tujuan yang sebenarnya ingin dicapai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21 2. Mengukur Kinerja Pengukuran kinerja adalah aktivitas konstan dan kontinu bagi sebagian besar organisasi. Agar pengawasan berlangsung efektif, ukuran-ukuran kinerja harus valid. Kinerja karyawan biasanya diukur berbasis kuantitas dan kualitas output, tetapi bagi banyak pekerjaan, pengukuran kinerja harus lebih mendetail. 3. Membandingkan Kinerja dengan Standar Tahap ini dimaksudkan dengan membandingkan hasil pekerjaan karyawan (actual result) dengan standar yang telah ditentukan. Hasil pekerjaan karyawan dapat diketahui melalui laporan tertulis yang disusun karyawan, baik laporan rutin maupun laporan khusus. Selain itu atasan dapat juga langsung mengunjungi karyawan untuk menanyakan langsung hasil pekerjaan atau karyawan dipanggil untuk menyampaikan laporannya secara lisan. Kinerja dapat berada pada posisi lebih tinggi dari, lebih rendah dari, atau sama dengan standar. Pada beberapa perusahaan, perbandingan dapat dilakukan dengan mudah, misalnya dengan menetapkan standar penjualan produk mereka berada pada urutan pertama di pasar. Standar ini jelas dan relatif mudah dihitung untuk menentukan apakah standar telah dicapai atau belum. Namun dalam beberapa kasus perbandingan ini dapat dilakukan dengan lebih detail. Jika kinerja lebih rendah dibandingkan standar, maka seberapa besar penyimpangan ini dapat ditoleransi sebelum tindakan korektif dilakukan. 2.6 Pengertian Dokumen
Moleong (2007) menjelaskan istilah dokumen yang dibedakan dengan record. Definisi dari record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang / lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Sedang dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Sedangkan menurut
Sugiyono (2005) dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari seseorang. Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat ditarik benang merahnya bahwa dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22 2.7 PHP Hypertext Protocol
Menurut Ulman(2009) PHP atau Hypertext PreProcessor adalah script yang digunakan untuk membuat aplikasi yang dapat diintegrasikan ke dalam HTML, sehingga halaman website tidak lagi besifat statis, namun menjadi dinamis. 2.8 MySQL
Menurut Welling and Thomson(2008), MySQL merupakan sebuah software database yang
mempunyai manajemen database relasional. Database ditujukan untuk melakukan penyimpanan, pencarian, pengurutan ataupun pengambilan data secara efisien. Fitur – fitur yang terdapat didalam MySQL diantaranya :
Tables
Tables merupakan tempat penyimpanan relasional yang terdiri dari relasi. Tables digunakan sebagai induk dari isi – isi objek.
Columns
Columns atau kolom dapat memiliki nama yang unik dan berisi data – data yang berbeda. Kolom memiliki tipe data yang terkait.
Rows
Rows merupakan baris yang terdapat didalam tabel, dimana setiap barisnya memiliki data yang berbeda.
Values
Setiap baris memiliki nilai values atau nilai yang sesuai dengan kolom. Values ata nilai harus memiliki tipe data yang ditentukan kolom.
Keys
Setiap tabel harus memiliki key, agar dapat menemukan data yang diinginkan, karena didalam suatu database bisa terdapat banyak data yang sama, oleh karena itu key bertujuan untuk memudahkan dalam pencarian pada setiap relasi. Schemas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23 Schemas atau skema digunakan untuk menunjukan tabel beserta kolom dalam mencari data, skema tidak termasuk didalam data. Relationships Relationships merupakan hubungan yang terdapat didalam setiap tabel. Contohnya jika memasukan alamat alamat dalam tabel yang terpisah dari pelanggan, walaupun tabelnya berbeda namun jika menggunakan relationships maka foreign keys akan menjadi penghubung antar kedua tabel tersebut. 2.8.1 Tipe Data MySQL
Tipe daya yang didukung oleh MySQL adalah sebagai berikut (bila anda memerlukan penjelasan lebih detilnya disarankan membaca manual MySQL). Tabel 2.5. Tabel Manual MySQL Tipe data
Deskripsi
BIGN (length)
Integer 8 byte
TEXT / BLOB
TEXT / BLOB dengan maksimum 64 Kb
CHAR (NUM)
Fixed string dengan panjang 1 sampai 255
DATE
YYYY-MM-DD
DATETIME
YYYY-MM-DD HH:MM:SS
DECIMAL (length, dec)
Decimal
DOUBLE
Bilangan double precision floating point
DOUBLE PRECISION
Bilangan double precision floating point
FLOAT
Bilangan floating-point
INTEGER
Iteger 4 byte
ENUM
Enumerasi
LONHTEXT / LONGBLOB
Maksimum 223
MEDIUMTEXT / MEDIUMBLOB
Maksimum 16777216
MEDIUMINT
Integer 3 byte
NUMERIC
Sama dengan tipe data DECIMAL
REAL
Sama dengan DOUBLE
SET
Objek string dengan beberapa nilai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24 SMALLINT
Integer 2 byte
TINYTEXT / TINYBLOB
Teks/binary dengan maksimum 255
VARCHAR (NUM)
Variable length string 1<=NUM<=255
TIME
HH:MM:SS
TIMESTAMP
YYYYMMDDHHMMSS
2.8.2 Tipe Tabel Pada MySQL
Penjelasan pada bagian ini bisa anda lewatkan bila anda belum memerlukan fasilitasfasilitas lanjut MySQL, dan kebutuhan anda sudah tercukupi dengan menggunakan tipe tebel umum atau default yang disediakan MySQL (seperti MyISAM). Terdapat tiga format table dasar (ISAM, HEAP dan MyISAM) serta table tambahan (BDB, GEMINI, InnoDB) tergantung bagaimana cara kompilasinya. Saat anda membuat table baru, anda bisa memberitahukan MySQL tipe table mana yang harus dipergunakan. MySQL akan selalu membuat suatu file. form untuk menangani definisi table dan kolom. Tergantung pada tipe table, indeks dan data akan disimpan di file lain. Perhatikan untuk mempergunakan table InnoDB anda harus mempergunakan minimal starup opition innodb_data_file_path. Tipe table default adalah MyISAM. Hal ini berguna saat copy table dari server SQL yang berbeda tipe tabelnya. Anda bisa melakukan konversi tipe yang berbeda dengan perintah ALTER TABLE. MySQL memiliki dua jenis table: a. Transaction-safe table: BDB, InnoDB, GEMINI b. Not Transaction-safe: HEAP, ISAM, MERGE, MyISAM Keuntungan transaction-safe table (TST): a. Lebih aman. Meski jika MySQL crash atau terdapat masalah hardware, anda bisa mendapatkan data anda kembali, baik melalui recovery otomatis atau dari backup + transaction log. b. Anda bisa melakukan kombinasi banyak perintah dan semuanya all in one dengan perintah COMMIT. c. Anda bisa mengeksekusi ROLLBACK untuk mengabaikan perubahan (jika tidak dalam mode auto commit)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25 d. Jika update gagal, semua perubahan akan di-restore (Dengan table NTST semua perubahan yang telah dilakukan akan permanent) Keuntungan dari not transaction-safe table (NTST): a. Lebih cepat karena ada overhead transaction b. Mempergunakan ruang disk yang lebih kecil karena tidak ada overhead transaction
http://digilib.mercubuana.ac.id/