1 BAB II LANDASAN TEORI Bagian ini menjelaskan dasar - dasar teori yang digunakan untuk mendukung penelitian mengenai desain dan implementasi sistem s...
Bagian ini menjelaskan dasar - dasar teori yang digunakan untuk mendukung penelitian mengenai desain dan implementasi sistem secara garis besar termasuk “Perancangan Fire Alarm Sistem Dengan Menggunakan WIFI Berbasis Arduino”.
2.1
Fire Alarm Sistem Fire alarm system adalah Suatu sistem terintegrasi yang didesain dan dibangun untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan ditindak lanjuti secara otomatis maupun manual dengan sistem instalasi pemadam kebakaran (fire fighting System). (Aloekmantara, 2009) Desain sistem fire alarm biasanya diawali dengan Pemilihan perangkat dimulai dari pemilihan detektor, sifat dan karakteristik ruang, jumlah zona, dan pemilihan kontrol utama. Pada ruang dengan tingkat kepulan asap tinggi maka dipasang smoke detektor seperti ruanganruangan konveksi, gudang kain, atau dimana terdapat ruangan yang atapnya tinggi. Pada ruangan dengan tingkat panas yang tinggi seperti
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
ruang trafo, power panel room, atau ruang genset sebaiknya dipasang kombinasi antara smoke detektor ( sebagai pendeteksi kebakaran kabel listrik ) dan sensor panas heat detektor ( sebagai pendeteksi panas ruangan trafo ). Namun kadangkala menyesuaikan dengan design ruangan yang akan dipasang sistem fire alarm..
2.1.1. Macam Macam Sistem Pendetectian 1. Non addresable System Sistem ini disebut juga dengan sistem konvensional. Pada sistem inji MCFA menerima sinyal masukan langsung dari detector (biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa pengalamatan dan langsung memerintahkan
komponen outpu (keluaran) untuk
merespon input (masukan) tersebut. Sistem ini pada umumnya digunakan pada bangunan / area supervisi berskala kecil, seperti perumahan, pertokoan, perkantoran, dan lain-lain. 2. Semi Addresable System Pada sistem ini dilakukan pengelompokan pada detector dan alat penerima masukan (input) berdasarkan area pengawasan (supervisory area). Masing-masing zona dikendalikan (baik input maupun output) oleh zona kontroler yang mempunyai alamat/ adress yang spesifik. Pada saat detector atau alat penerima masukan lainnya memberikan sinyal, maka MCFA akan meresponnya (I/O) berdasar zona kontroler yang mengumpulkannya. Dalam kontruksinya tiap zona dapat terdiri dari:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
·
Satu lantai dalam bangunan / gedung
·
Beberapa ruangan yang berdekatan pada satu lantai di sebuah gedung
·
Beberapa ruangan yang mempunyai karakteristik tadi di sebuah gedung
Pada display MCFA akan terbaca alamat zona yang terjado gejala kebakaran, sehingga dengan demikian tindakan yang harus diambil dapat dilokalisir hanya pada zona tersebut. 3. Full Addresable System Merupakan pengembangan dari sistem semi adresibble. Pada system ini semua detector dan alat pemberi masukan (deteksi) mempunyai alamat yang spesifik, sehingga proses pemadaman dan evakuasi dapat dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan mengalami kebakaran.
2.1.2. Peralatan Utama 1. Pendeteksi Pendeteksi atau alat penerima input (masukan) yang bekerja secara otomatis (automatic Input Device), yaitu: Heat Detektor(Pengindra panas).. Berdasar cara kerjanya, heat detektor dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: * Fixed Temperatur heat detector, yang bekerja mendeteksi suhu udara
di
sekitar
casing-nya
(ambiencetemperatur)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan
11
membandingkannya terhadap suhu setting defaultnya, misla 57 ‘ C , 75 ‘ C dan sebagainya * ROR (Rate of Rise) heat detector yang bekerja mendeteksi kecepatan peningkatan suhu di sekitar casing-nya. Bila kecepatan peningkatan suhu berjalan lebih lambat dari nilai settingnya, maka detector ini tidak akan memberikan respon. Smoke Detector (pengindra asap). 2. MCFA (Main Control Fire Alarm) MCFA merupakan peralatan utama dari sistem protection. (Main Control Fire Alarm) atau disebut juga dengan Fire Alarm Control Panel (FACP), berfungsi meneriman sinyal masuk (input signal) dari detector dan komponen pendeteksi lainnya(Fixed Heat detector dan smoke detector).
2.2
Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan sistem kendali. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen
dasar
yang
sama.
Seperti
umumnya
komputer,
mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan programmer.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Beberapa fitur yang umumnya ada didalam mikrokontroler adalah sebagai berikut: 1. RAM (Random Access Memory) RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya. 2. ROM (Read Only Memory) ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk penyimpanan program yang akan diberikan oleh user. 3. Register Merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler. 4. Special Function Register Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM. 5. Input dan Output Pin Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler. 6. Interrupt Interrupt bagian mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu. Beberapa interrupt pada umumnya adalah sebagai berikut : a. Interrput External Interrupt akan terjadi bila ada inputan dari pin interrupt. b. Interrupt Timer Interrupt akan terjadi bila waktu tertentu telah tercapai. c. Interrupt Serial Interrupt yang akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.
2.3
Arduino Arduino merupakan platformprototyping berbasis open source elektronik yang mudah digunakan (fleksibel) baik dari perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunaknya (software). Arduino mempunyai input yang dapat menerima input dari berbagai sensor dan outputnya sebagai pengendali seperti lampu, buzzer, dan aktuator lainnya. Arduino board mikrokontroler dapat diprogram menggunakan bahasa pemrograman aduino. Arduino dapat bekerja mandiri atau dapat juga berkomunikasi dengan perangkat keras yang lain seperti komputer melalui perangkat lunak seperti (flash, pengolahan, maxMSP). Arduino memiliki beberapa jenis papan yang telah di sesuaikan dengan fungsi dan tugasnya masing-masing, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Arduino USB : (Arduino Uno, Arduino Deumilanov, dan lain-lain)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
b. Arduino Serial c. Arduino Mega : (Arduino Mega dan Arduino Mega2560) d. Arduino Lilypad : (Lilypad 00, Lilypad 01 dan lain-lain) e. Arduino BT f. Arduino Nano : (Arduino Nano3.0, Arduino Nano2.0)
2.3.1
Arduino Mega2560 Arduino Mega2560 adalah papan mikrokontroler berbasiskan ATmega2560. Arduino Mega2560 memiliki 54 pin digital input/output, dimana 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog, dan 4 pin sebagai UART (port serial hardware), 16 MHz kristal osilator, koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya. Arduino Mega2560 kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. ArduinoMega2560 berbeda dari papan sebelumnya, karena versi terbaru sudah tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Tapi, menggunakan chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Arduino
Mega2560 Revisi 2 memiliki resistor penarik jalur HWB 8U2 ke Ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Gambar 2.1 Arduino Mega2560 Arduino Mega2560 Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut: •
Pertama adalah pin out : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF memungkinkan shield untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada papan. Di masa depan, shield akan kompatibel baik dengan papan yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5 Volt dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada dua pin yang tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.
•
Kedua adalah sirkuit RESET.
•
Ketiga
adalah
Chip
ATmega16U2
menggantikan
chip
ATmega8U2.
2.3.2
Sumber Daya Arduino Mega2560 dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Untuk sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack DC ke port listrik papan. Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor daya. Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 Volt. Namun jika tegangan kurang dari 6 Volt kemungkinan tidak stabil pada perangkat sangat besar. Jika menggunakan lebih dari 12 V regulator tegangan bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 Volt. Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut : •
VIN. Input tegangan ke papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal dapat disediakan melalui pin ini, atau jika menggunakan sumber tegangan melalui colokan listrik.
•
5 V. Pin ini merupakan output 5 V yang telah diatur oleh regulator papan Arduino. Papan dapat diaktifkan dengan daya, baik dari colokan listrik DC (7-12 V), konektor USB (5 V), atau pin VIN board (7-12 V). Jika tegangan dimasukan melalui pin 5 V atau 3.3 V secara langsung (tanpa melewati regulator) dapat merusak papan Arduino. Penulis tidak menyarankan itu.
•
Tegangan
pada pin 3.3 V dihasilkan oleh regulator on-board.
Menyediakan arus maksimum 50 mA. •
GND. Pin untuk ground.
•
IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan referensi ketika mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
memilih sumber daya yang tepat agar dapat bekerja dengan 5 V atau 3.3 V. Tabel 2.1 Data Spesifikasi Arduino Mega2560
2.3.3
Mikrokontroler
ATmega2560
Tegangan Operasi
5V
Input Voltage
7-12V(Rekomendasi)
Input Voltage
6-20V(limit)
Pin Digital I/O
54 (15 pin output PWM)
Pins Input Analog
16
Arus DC per pin I/O
40 mA
Arus DC untuk pin 3.3V
50 mA
Flash Memory
256 KB (8 KB bootloader)
SRAM
8 KB
EEPROM
4 KB
Clock Speed
16 MHz
Memori MikrokontrolerATmega2560 memiliki 256 KB flash memory untuk menyimpan kode (8 KB bootloader), 8 KB SRAM dan 4 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan library EEPROM).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
2.3.4
Input dan Output Masing-masing dari 54 digital pin pada Arduino Mega dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode() , digitalWrite() , dan digitalRead(). Arduino Mega2560 beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (yang terputus secara default) sebesar 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus, antara lain: •
Serial : 0 (RX) dan 1 (TX); Serial 1 : 19 (RX) dan 18 (TX); Serial 2 : 17 (RX) dan 16 (TX); Serial 3 : 15 (RX) dan 14 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pins 0 dan 1 juga terhubung ke pin chip ATmega16U2 Serial USB-to-TTL.
•
Eksternal Interupsi : Pin 2 (interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18 (interrupt 5), pin 19 (interrupt 4), pin 20 (interrupt 3), dan pin 21 (interrupt 2). Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubah nilai.
•
SPI : Pin 50 (MISO), pin 51 (MOSI), pin 52 (SCK), pin 53 (SS). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan library SPI. Pin SPI juga terhubung dengan header ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan Arduino Uno, Arduino Duemilanove dan Arduino Diecimila.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
•
LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino ATmega2560. LED terhubung ke pin digital 13.
•
TWI : Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL). Yang mendukung komunikasi TWI menggunakan library Wire. ArduinoMega2560 memiliki 16 pin sebagai analog input, yang
masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference().Ada beberapa pin lainnya yang tersedia, antara lain: •
AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi analogReference().
•
RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.
2.3.5
Komunikasi Arduino
Mega2560
memiliki
sejumlah
fasilitas
untuk
berkomunikasi dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler lainnya. Arduino ATmega328 menyediakan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5 Volt). Sebuah chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang terdapat pada papan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer, untuk sistem operasi Windows masih tetap memerlukan file inf, tetapi untuk sistem operasi OS X dan Linux akan mengenali papan sebagai port COM secara otomatis. Perangkat
lunak
Arduino
termasuk
didalamnya
serial
monitor
memungkinkan data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui chip USB-to-serial yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial seperti pada pin 0 dan 1). Sebuah library Software Serial memungkinkan untuk komunikasi serial pada salah satu pin digital Mega2560. ATmega2560 juga mendukung komunikasi TWI dan SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk library Wire digunakan untuk menyederhanakan penggunaan bus TWI. Untuk komunikasi SPI, menggunakan library SPI.
2.3.6
Perlindungan Arus USB ArduinoMega2560 memiliki polyfuse reset yang melindungi port pada USB computer dari arus pendek atau berlebih. Meskipun kebanyakan computer
memberikan
perlindungan
internal
sendiri,
sekering
menyediakan lapisan perlindungan tambahan. Jika lebih dari 500 mA, sekering otomatis bekerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.3.7
Pemograman Arduino Mega dapat diprogram dengan software. (Mengenai pemahasan lebih rinci tentang perangkat lunak Arduino akan dibahas pada artikel terpisah). ATmega2560 pada Arduino Mega sudah tersedia preburned dengan bootloaderyang memungkinkan Anda untuk mengupload kode baru tanpa menggunakan programmer hardware eksternal. Hal ini karena komunikasi yang terjadi menggunakan protokol asli STK500. Anda juga dapat melewati (bypass) bootloader dan program mikrokontrolermelalui pin header ICSP (In-Circuit Serial Programming). Chip ATmega16U2 (atau 8U2 pada board Rev. 1 dan Rev. 2) source code firmware tersedia pada repositori Arduino. ATmega16U2/8U2 dapat dimuat dengan bootloader DFU, yang dapat diaktifkan melalui: •
Pada board Revisi 1 : Menghubungkan jumper solder di bagian belakang papan (dekat dengan peta Italia) dan kemudian akan mereset 8U2.
•
Pada board Revisi 2 : Ada resistor yang menghubungkan jalur HWB 8U2/16U2 ke ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU.
2.3.8
Perangkat Lunak Lingkungan open-sourceArduino memudahkan untuk menulis kode dan meng-upload ke board Arduino. Hal ini dapat berjalan pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
sistem operasi Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan pengolahan, avr-gcc, dan perangkat lunak sumber terbuka lainnya.
Gambar 2.2 Tampilan Framework Arduino Mega2560
2.3.9
Otomatis Software Reset ArduinoMega2560 didesain dengan cara yang memungkinkan untuk me-reset melalui perangkat lunak yang berjalan pada komputer yang terhubung. Salah satu jalur kontrol hardware (DTR) mengalir dari ATmega8U2/16U2 dan terhubung ke jalur reset dari ATmega2560 melalui kapasitor 100 nanofarad. Bila jalur ini di-set rendah/low, jalur reset drop cukup lama untuk me-reset chip. Perangkat lunak Arduino menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkan meng-upload kode dengan hanya menekan tombol upload pada perangkat lunak Arduino. Ini berarti bahwa bootloader memiliki rentang waktu yang lebih pendek, seperti
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
menurunkan DTR dapat terkoordinasi (berjalan beriringan) dengan dimulainya upload.
2.3.10 Karakteristik Fisik dan Kompabilitas Shield Maksimum panjang dan lebar PCB Mega2560 adalah 4 x 2.1 inch (10,16 x 5,3 cm), dengan konektor USB dan jack power menonjol melampaui batas dimensi. Empat lubang sekrup memungkinkan papan terpasang pada suatu permukaan atau wadah. Perhatikan bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 160 mil (0.16”), tidak seperti pin lainnya dengan kelipatan genap berjarak 100 mil. Arduino Mega2560 dirancang agar kompatibel dengan sebagian shield yang dirancang untuk Arduino Uno, Arduino Diecimila atau Arduino Duemilanove. Pin Digital 0-13 (pin AREF berdekatan dan pin GND), input analog 0 sampai 5, header power, dan header ICSP berada di lokasi yang ekuivalen. Selanjutnya UART utama (port serial) terletak di pin yang sama (0 dan 1), seperti pin interupsi eksternal 0 dan 1 (masing-masing pada pin 2 dan 3). SPI di kedua header ICSP yaitu Mega2560 dan Duemilanove/Diecimila.
2.4
Ethernet Shield Ethernet shield merupakan sebuah shield Ethernet mikrokontroler Arduino. Ethernet shield ini merupakan sarana pengembangan TCP/IP berbasi modul jaringan W5200 yang berfungsi sebagai jembatan antara mikrokontroler dengan jaringan internet atau Ethernet tanpa memerlukan bantuan komputer. Ethernet shield ini cocok untuk aplikasi-aplikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
embedded yang membutuhkan komunikasi dengan jaringan internet atau Ethernet, seperti serial to Ethernet converter, web server, smart house, dsb. Ethernet shield adalah sebuah shield modul jaringan yang menyertakan chip W5200 (TCP/IP hardware chip), Ethernet PHY (IP101A), dan MAG-Jack (RJ45 dengan X’FMR).
Gambar 2.3 Ethernet Shield Untuk menghubungkan ethernet shield dengan komputer, hub, atau router gunakan kabel ethernet standar (CAT5 atau CAT6 dengan konektor RJ45). Board Arduino berkomunikasi dengan W5200 dan SD card menggunakan bus SPI (melalui ICSP header). Bus ini terwakili oleh pin 11, 12, dan 13. Pin 10 digunakan untuk mengaktifkan chip W5200. Ada beberapa LED yang digunakan sebagai indikator pada Ethernet Shield ini, yaitu : 1. PWR : mengindikasikan ada tidaknya tegangan yang mensupply
shield
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2. LINK : mengindikasikan koneksi jaringan, dan berkedip saat lalu-
lintas data 3. FULLD : mengindikasikan bahwa koneksi jaringan merupakan full
duplex 4. 100M : mengindikasikan koneksi jaringan 100 Mb/s 5. RX : berkedip ketika shield menerima data 6. TX : berkedip ketika shield mengirim data 7. COLL : berkedip ketika network collisions terdeteksi.
2.5
Sensor Suhu dan kelembaban DHT11 DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya. DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan antiinterference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasiaplikasi pengukuran suhu dan kelembaban
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Gambar 2.4 Sensor Suhu dan Kelembaban DHT11 Spesifikasi : 1. Supply Voltage: +5 V 2. Temperature range : 0-50 °C error of ± 2 °C 3. Humidity : 20-90% RH ± 5% RH error 4. Interface : Digital
2.6
Sensor Gas dan Asap MQ2 Sensor Gas dan Asap MQ2 adalah sebuah Sensor yang dapat digunakan baik di industri maupun rumah untuk mendeteksi LPG, natural gas dengan mengabaikan noise gas seperti alkohol, dan asap rokok. Module sensor ini sudah dilengkapi dengan potensiometer untuk mengatur sensitifitas sensor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Gambar 2.5 Analog Gas/Smoke Sensor MQ2 Spesifikasi : 1. Power supply needs: 5V 2. Interface type: Analog 3. Pin Definition: 1-Output 2-GND 3-VCC 4. High sensitivity to LPG, natural gas, town gas 5. Small sensitivity to alcohol, smoke 6. Fast response 7. Stable and long life 8. Simple drive circuit 9.
2.7
Size: 40x20mm
Sensor Api YL 69 Sensor Api Arduino ini adalah salah satu sensor yang difungsikan khusus untuk proses pendeteksi api atau cahaya api, sensor api type yl-69 ini bekerja dengan catu daya 3-5V. sensor api ini dapat mendeteksi api dalam jarak 20cm-1meter.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Sensor Api Arduino ini juga dapat di setting dengan cara memutar trimpot yang ada pada modul sensor, sensor api atau flame sensor ini sangat cocok anda aplikasikan untuk : robot pendeteksi api, alat pendetksi nyala api dll.
Gambar 2.6 Sensor Api YL 69
Spesifikasi: 1. Warna: Biru 2. Bahan: PCB 3. Menggunakan LM393 pembanding 4. Bekerja tegangan: 3.3 ~ 12V 5. format output: 0 dan 1 digit 6. Deteksi kisaran: 760nm ~ 1100nm 7. Deteksi sudut: Sekitar 60 derajat, sangat sensitif terhadap spektrum api sensitivitas disesuaikan (penyesuaian potensiometer) 8. Output komparator, sinyal bersih, kemampuan mengemudi yang besar, lebih dari 15mA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
9. Dapat secara luas digunakan dalam Arduino proyek DIY 10. Sensor nyala api yang paling sensitif terhadap api, dan bereaksi terhadap cahaya biasa, umumnya digunakan dalam api alarm dll 11. Sensor dan api harus menjaga jarak tertentu, untuk menghindari kerusakan suhu tinggi
2.8
Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Gambar 2.7 Buzzer 5 volt DC
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
2.9
Limit Switch Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak. Simbol limit switch ditunjukan pada gambar 2.10.
Gambar 2.8 Simbol dan bentuk Limit Switch
Limit Switch umumnya digunakan untuk : a. Memutuskan dan menghubungkan rangkain menggunakan objek atau benda lain. b. Menghidupkan daya yang besar dengan sarana yang kecil. c. Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan. Konstruksi dan simbol limit switch dapat dilihat seperti gambar 2.11. G a m b Gambar 2.9 Konstruksi dan Simbol Limit Switch
2.10
Hyper Text Markup Language (HTML) Untuk menampilkan data, tulisan, dan berbagai konten lainnya pada sebuah web diperlukan sebuah bahasa sehingga dapat dengan mudah diterjemahkan oleh sebuah browser dan dapat dengan mudah dilihat dan dipahami oleh pengguna internet. Bahasa yang paling utama digunakan adalah Hyper Text Markup Language atau biasa disingkat HTML. Padapenggunaannya, HTML menggunakan apa yang disebut sebagai tag sebagai caranya untuk mendefinisikan segala sesuatu, baik itu untuk mendefinisikan warna, ukuran, letak, dan sebagainya. Secara umum tag HTML dibagi menjadi dua bagian, yakni tag yang bersifat tunggal dan tag yang bersifat ganda. Tag HTML yang bersifat tunggal tidak memerlukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
sebuah tag pasangan yang berfungsi sebagai penutup tag. Pada Tabel 2.2 terdapat beberapa contoh tag dan fungsinya : Tabel 2.2 Contoh Tag Tag