BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Wisatawan dan Pariwisata Indonesia sangat menaruh harapan pada pariwisata sebagai “Komoditas Ekspor”
yang diharapkan mampu menggantikan peran Migas. Harapan ini cukup beralasan, karena indonesia memiliki potensi. Meskipun pariwisata telah lama menjadi perhatian, baik dari segi ekonomi, politik, administrasi kenegaraan, maupun sisiologi, sampai saat ini belum ada kesepakatan secara akademis mengenai apa itu Wisatawan dan Pariwisata. Kata “Wisata” (tour) secara harfiah dalam kamus berarti : perjalanan dimana si pelaku ke tempat awalnya; perjalanan sirkuler yang dilakukan untuk tujuan bisnis, bersenangsenang, atau pendidikan, pada berbagai tempat dikunjungi atau biasanya menggunakan jadwal perjalanan terencana (Sedarmayanti, 2014:3). Orang yang melakukan perjalanan wisata disebut Wisatawan/Tourist. Batasan wisatawan juga bervariasi, mulai dari yang umum sampai dengan yang sangat teknis spesifik. United Nation Conference on Travel and Tourism di Roma (1963) memberi batasan lebih umum, tetapi menggunakan istilah Visitor, yaitu “Setiap orang yang mengunjungi negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya, untuk berbagai tujuan, tetapi bukan untuk mencari pekerjaan atau penghidupan dari negara yang dikunjungi”. Batasan ini juga digunakan oleh IUOTO (International Union of Official Travel Organization) sejak tahun 1968. Batasan ini sebenarnya hanya berlaku untuk wisatawan internasional, tetapi secara analogis bisa juga diberlakukan untuk wisatawan domestik, dengan membagi negara atas daerah (provinsi). Selanjutnya visitor dibedakan menjadi dua, yakni: 1. Wisatawan (Tourist), yaitu mereka yang mengunjungi suatu daerah lebih dari 24 Jam.. 2. Pelancong/pengunjung (excursionist), yaitu mereka yang tinggal di tujuan wisata kurang dari 24 jam. Banyak pakar dan ahli pariwisata serta organisasi pariwisata yang memberikan batasan atau pengertian dari pariwisata, tetapi untuk menyatukan pandangan (persepsi) masyarakan indonesia terhadap batasan-batasan pariwisata, maka pemerintah membuat
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
batasan pariwisata yang diwujudkan dalam pasal 1 butir 3 Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, dimana yang dimaksud pariwisata adalah “berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah”. Meskipun ada variasi batasan mengenai pariwisata, ada beberapa komponen pokok yang secara umum disepakati di dalam memberi batasan mengenai pariwisata (khususnya pariwisata internasional) : 1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokasi. 2. Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan, ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalannya bukan untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan atau penghidupan ditempat tujuan. 3. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak 1 malam (24 Jam) di daerah yang dikunjungi. (WTO,1995 dalam Sedarmayanti, 2014:5). Semua definisi pariwisata yang dikemukakan, meskipun berbeda dalam penekanan, selalu mengandung ciri pokok, yaitu: 1. Adanya unsur travel (perjalanan) : Pergerakan manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. 2. Adanya unsur “tinggal sementara” di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya. 3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan/pekerjaan di tempat yang dituju. 2.2
Tipologi Wisatawan Wisatawan dapat dikasifikasikan dengan menggunakan berbagai dasar. Pada
prinsipnya, dasar-dasar klasifikasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu atas dasar Konigtif – Normatif (Murphy, 1985 dalam Ridwan, 2012:11). Tipologi atas dasar interaksi, yaitu sifat interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal, sedangkan tipologi atas dasar Kognitif – Normatif lebih menekankan pada motivasi yang melatarbelakangi perjalanan. Cohen (1972 dalam Ridwan,2012:11) mengklasifikasikan wisatawan atas dasar tingkat familiaritas dari daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat pengorganisasian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
perjalanan wisatanya. Atas dasar ini, Cohen membagi wisatawan menjadi 4 (empat) golongan, yaitu: 1. Drifter, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali belum diketahuinya dan perjalanan yang dilakukan dalam jumlah kecil. 2. Explorer, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan wisata dengan mengatur perjalanan wisatanya sendiri dan tidak menyukai perjalanan wisata yang sudah umum melainkan mencari sesuatu yang tidak umum (off the beaten track). Wisatawan seperti ini bersedia memanfaatkan fasilitas dengan standar lokal dan tingkat interaksinya dengan masyarakat lokal juga tinggi. 3. Individual Mass Tourist, yaitu wisatawan yang menyerahkan pengaturan perjalannya kepada agen perjalanan dan mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah terkenal. 4. Organized – Mass Tourist, yaitu wisatawan yang hanya mau mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah dikenal dengan fasilitas seperti yang ditemuinya di tempat tinggalnya dan perjalanannya selalu dipandu oleh pemandu wisata. Wisatawan seperti ini sangat terkukung oleh apa yang disebut sebagai enviromental bubble. Smith (1977 dalam Ridwan, 2012:12) juga melakukan klasifikasi terhadap wisatawan menjadi 7 (tujuh) golongan, yaitu: 1. Explorer, yaitu wisatawan yang mencari perjalanan baru dan berinteraksi secara intensif dengan masyarakat lokal, bersedia menerima fasilitas seadanya, serta menghargai norma dan nilai-nilai lokal. 2. Elite, yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata yang belum dikenal, tetapi dengan pengaturan lebih dahulu, dan bepergian dalam jumlah kecil. 3. Off-beat, yaitu wisatawan yang mencari atraksi sendiri, tidak mau ikut ketempat yang sudah ramai dikunjungi. Biasanya Wisatawan seperti ini siap menerima fasilitas seadanya ditempat lokal. 4. Unusual, yaitu wisatawan yang dalam perjalanannya sekali waktu juga mengambil aktifitas tambahan, untuk mengunjungi tempat-tempat baru atau melakukan aktifitas agak beresiko. Meskipun dalam aktifitas tambahannya, bersedia menerima fasilitas apa adanya, tetapi program pokoknya tetap harus memberikan fasilitas standar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
5. Incipient, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan secara individual atau dalam kelompok kecil, mencari daerah tujuan wisata yang mempunyai fasilitas standar tetapi masih menawarkan keaslian. 6. Mass, yaitu wisatawan yang ingin bepergian ke daerah tujuan wisata dengan fasilitas yang sama seperti di daerahnya, atau bepergian ke daerah tujuan wisata dengan enviromental bubble yang sama. Interaksi dengan masyarakat lokal kecil, terkecuali dengan mereka yang langsung berhubungan dengan usaha pariwisata. 7. Charter, yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah wisata dengan lingkungan yang mirip dengan lingkungan yang mirip dengan daerah asalnya dan biasanya hanya untuk bersantai/bersenang-senang. Mereka bepergian dalam kelompok besar dan meminta fasilitas berstandar internasional. Dalam pendekatan kognitif-normatif, bahwa Plog (1974 dalam Ridwan, 2012:13) mengembangkan tipologi wisatawan sebagai berikut : 1. Allocentric, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi tempat-tempat yang belum diketahui, bersifat petualangan (adventure), dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat lokal. 2. Psychocentric, yaitu wisatawan yang hanya mau mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah mempunyai fasilitas denga standar yang sama dengan yang ada di negaranya sendiri. Mereka melakukan perjalanan wisata dengan program yang pasti dan memanfaatkan fasilitas dengan standar internasional. 3. Mid-centric, terletak diantara allocentric dan psycocentric. Berdasarkan perilaku wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata, Gray (1970 dalam Ridwan, 2012:14) membedakan wisatawan menjadi: 1. Sunlust, yaitu wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah dengan tujuan utama untuk beristirahat atau relaksasi. Wisatawan tipe ini mengharapkan keadaan iklim, fasilitas, makanan, dan lain-lain sesuai standar di negara asalnya. 2. Wanderlust tourist, yaitu wisatawan yang perjalanan wisatanya didorong oleh keinginan untuk mendapatkan pengalaman baru, mengetahui kebudayaan baru ataupun mengagumi keindahan alam yang belum pernah dilihat. Wisatawan seperti ini lebih tertarik kepada daerah tujuan wisata yang mampu menawarkan keunikan budaya atau pemandangan alam yang mempunyai nilai pembelajaran yang tinggi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
2.3
Travel Writing Menurut Nurdiyansah (2014:108), “travel writing dapat diartikan sebagai segala
bentuk catatan perjalanan wisata”. Untuk menunjukkan kekompleksitasan travel writing, terdapat dua kategori yang harus diketahui, yaitu: 1.
Bersifat fiksi, berupa karya sastra tentang perjalanan wisata, seperti novel, cerpen, maupun puisi.
2. Bersifat non-fiksi, berupa buku pengalaman/kisah perjalanan (travel book), buku panduan wisata (travel guide book), dan jurnal perjalanan (travel journal) 2.3.1
Jurnal Perjalanan (Travel Journal) Menurut Nurdiyansah (2014:110), “jurnal perjalanan merupakan kumpulan
informasi yang menjadi acuan dalam sebuah perjalanan”. Jurnal perjalanan dapat menginformasikan berbagai hal dalam sebuah perjalanan. Dengan jurnal perjalanan, seseorang dapat mengikuti cerita perjalanan seseorang atau sebuah tim perjalanan dengan kata lain penulisan jurnal merupakan upaya untuk merekam secara utuh segala hal yang terkait dengan sebuah perjalanan. 2.4
Rencana Perjalanan (Itinerary) Menurut Nurdiyansah (2014:120), “rencana perjalanan merupakan daftar yang
mengurutkan kegiatan perjalanan secara kronologis, lengkap dengan informasi pendukung seperti lokasi, jumlah hari, kegiatan, akomodasi, dan trasnportasi serta hal-hal pendukung lainnya”. 2.5
Perkembangan dan Pembangunan Kepariwisataan di Indonesia Hakikat pariwisata indonesia bertumpu pada keunikan dan kekhasan budaya
alam, serta hubungan antar manusia. Menurut Sedarmayanti (2014:16), Kepariwisataan adalah keseluruhan proses kegiatan yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah dan keterkaitannya satu dengan lainnya dalam mengembangkan pariwisata yang didasarkan dan memperhatikan nilai-nilai agama, pelestarian sumber daya alam dan budaya, kepentingan politik, ekonomi, sosial, serta pertahanan keamanan. Untuk itu pembangunan kepariwisataan indonesia harus tetap menempatkan azas kebhinekaan, sebagai suatu hal yang mempererat dalam balutan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi
pembangunan
kebudayaan
dan
kepariwisataan
indonesia
menurut
Sedarmayanti (2014:26) adalah: “Terwujudnya kebudayaan dan pariwisata yang maju,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
dinamis, berwawasan lingkungan yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan peradaban, persatuan, dan persahabatan antar bangsa”. 2.5.1
Creative Tourism UNESCO mendefinisikan Creative Tourism (Pariwisata Kreatif) sebagai
pariwisata yang berhubungan dengan pengembangan (pemberdayaan) masyarakat untuk cara hidup yang berkelanjutan (suitable way of life) (Nurdiyansah, 2014:11). Creative Tourism memang bukan hal yang baru. Namun, metode ini dapat dilihat sebagai salah satu solusi terhadap keberlangsungan industri kepariwisataan di indonesia yang memperhatikan aspek sosial-budaya dalam konteks cultural tourism karena memiliki sinkronisasi yang sejalan dengan budaya, sejarah, dan cara hidup melalui pembelajaran dan pengalaman. Creative Tourism biasanya berupa homestay (tinggal bersama dengan masyarakat lokal) sehingga kedepannya mampu menciptakan suatu wilayah tempat tinggal berbasis pariwisata sehingga dapat memberdayakan dan memberikan penghasilah tambahan bagi masyarakat di dalam wilayah tersebut. Traveler dapat terlibat dalam kegiatan keseharian masyarakat dalam beragam aktifitas seperti menanam padi, membersihkan saluran irigasi, melaksanakan panen raya bersama petani, bersih desa, membatik dan lain-lain. Dengan adanya pembelajaran dan pengalaman (simpati dan empati), memberikan pemahaman estetika dan etika traveler untuk menghargai dan menghormati kearifan budaya lokal yang berbeda-beda. Creative Tourism memberikan partisipasi yang berimbang diantara kedua belah pihak (masyarakan berpartisipasi dalam pariwisata dan wisatawan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat). Creative Tourism perlu dilakukan Tour Operator dengan perhatian dan pendekatan khusus terhadap masyarakat. Dampak positif ini meliputi dimensi wisatawan dan masyarakat terhadap aspek ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan (sustainable cultural tourism) 2.5.2
Ecotourism Menurut Nurdiyansah (2014:18), “Ecotourism (Eko-Wisata) merupakan wisata
yang mengandalkan aspek pelestarian alam serta kebudayaan masyarakat sebagai daya tarik di mana prinsip keberlangsungan dapat terjaga”. Eko-Wisata tidah sekedar melihat alam dan kebudayaan sebagai objek, tapi juga sesuatu yang perlu dilestarikan dan diberdayakan, termasuk manusia yang hidup didalamnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Prinsip yang ditekankan dalam Eko-Wisata ialah kualitas pengalaman yang akan dialami oleh wisatawan ketika menikmati alam dan budaya, seimbang dengan jaminan bahwa lingkungan fisik, sosio-kultural, maupun ekonomi bagi penduduk lokal dapat terjaga keberlangusungannya. Selain unsur leisure, Eko-Wisata juga mengedepankan unsur edukasi dan partisipasi yang melibatkan wisatawan untuk ikut ambil bagian dari aktifitas terkait perbaikan kualitas lingkungan dan kehidupan. Tanpa unsur tersebut, suatu destinasi atau bisnis pariwisata, tak bisa mengklaim sebagai Ecotourism 2.5.3
Sapta Pesona dan Nilai Positif Universal Sedarmayanti (2014:30) mengemukakan bahwa, Sapta pesona merupakan kondisi
yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah tertentu di indonesia dengan
menciptakan suasana indah dan
mempesona, khususnya ditempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan agar mereka betah tinggal lebih lama dan merasa puas atas kunjungannya dan memberi kenangan indah dalam hidupnya. Unsur sapta pesona adalah aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, kenangan. Hal ini dapat diciptakan antara lain dengan menyediakan akomodasi yang nyaman, baik dan sehat, atraksi seni budaya yang khas dan mempesona, makanan dan minuman daerah yang khas dan lezat dengan penyajian dan penampilan yang menarik, cinderamata khas daerah yang khas dan bermutu tinggi, mudah dibawah dan harga yang terjangkau dan mempunyai arti tersendiri akan tempat yang dikunjungi tersebut. Dalam melaksanakan penyebaran informasi tentang pariwisata yang salah satunya melalui sadar wisata dan sapta pesona, dapat menggunakan beberapa metode pendekatan (cara pandang). Berikut ini adalah gambaran proses kemasan pariwisata (Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata:2003) :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Gambar 2.1 Proses “Kemasan” Pariwisata (Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata: 2003) 2.6
HTML (Hypertext Markup Language) Menurut Ardhana (2012:42), “HTML merupakan suatu bahasa yang dikenali
oleh web browser unuk menampilkan informasi seperti text, gambar, suara, animasi bahkan video”. Kode HTML memiliki aturan dan struktur penulisan tersendiri yang disebut tag HTML. Tag adalah kode yang digunakan untuk memoles (mark-up) text ASCII (American Standard Code for Information Interchange) menjadi file HTML. Setiap tag diapit tanda kurung runcing. Ada tag pembuka yaitu dan ada tag penutup yaitu yang ditandai dengan tanda garis miring (slash) di depan awal tulisan. Arti HTML dapat dipelajari dari setiap elemennya, yaitu : Hypertext, WWW memungkinkan penggunaannya untuk melompat dari satu lokasi ke lokasi lain. Ini dapat terjadi karena adanya hypertext link yang berfungsi sebagai penghubung (connection) dari suatu web ke lokasi lainnya. Markup, untuk membuat suatu link, atau komponen-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
komponen web lainnya dilakukan dengan cara memberikan tanda pada link atau text yang akan dibuat tebal atau miring tersebut. Tanda-tanda ini disebut sebagai markup atau biasa disingkat sebagai tag. Language, HTML adalah bahasa pemrograman yang digunakan sebagai formatting Tools. Format adalah mekanisme yang mengatur bentuk visual yang tampil pada web browser seperti netscape navigator atau internet explorer. 2.7
CSS (Cascading Style Sheet) Menurut Jayan (2010:2), “CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet
merupakan kumpulan script yang tujuannya bukan untuk menggantikan HTML, melainkan pelengkap agar dokumen HTML tampil lebih cantik dan dinamis”. Kegunaan CSS adalah untuk mengatur tampilan dokumen HTML, contohnya seperti pengaturan jarak antar baris, teks, warna dan format border bahkan penampilan file gambar. Kode CSS bersifat lintas platform, yang berarti script ini dapat dibaca oleh berbagai macam sistem operasi dan browser. 2.8
PHP Menurut Ardhana (2012:88), “PHP Hypertext Preprocessror atau sering disebut
PHP merupakan bahasa permrograman berbasis server-side yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik”. Menurut Madcoms (2010:350) mengemukakan bahwa ” PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam sebuah website ”. Scriptscript PHP dibuat harus tersimpan dalam sebuah server dan dieksekusi atau diproses dalam server tersebut. Dengan menggunakan program PHP, sebuah website akan lebih interaktif dan dinamis. Sebagai media penulisan PHP, dapat menggunakan beberapa program, diantaranya adalah Notepad, Dreamweaver, atau PHP Expert Editor. Beberapa hal yang harus diketahui agar dapat memahami script-script PHP adalah tipe data dan variabel. Ada beberapa tipe data yang dikenali dalam script PHP, yaitu tipe string, integer, array, object dan floating point. Tipe data dalam script PHP akan otomatis dikonversi sesuai karakternya tanpa harus menggunakan variabel. Variabel adalah tempat untuk menyimpan data. Data yang disimpan sewaktu-waktu bisa saja anda panggil atau diganti dengan data lain. Mendefinisikan variabel cukup dengan sebuah kata (akan menjadi nama variabel) yang diawali dengan tanda $, kemudian isikan nilai dari variabel tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Di dalam pemrograman PHP terdapat juga tentang fungsi, operator, dan struktur kendali. Fungsi-fungsi dasar dalam pemrograman PHP yaitu Fungsi Date, Fungsi Time, dan Fungsi Include. Operator adalah suatu simbol yang memiliki tugas dan fungsi untuk memanipulasi nilai. Dengan operator, sebuah fungsi dapat berjalan dan bersifat dinamis. Nilai-nilai pada sebuah operasi sering disebut operan. Operator dasar dalam pemrograman PHP yaitu Operator Aritmatika, Operator Pembanding, dan Operator Logika. Struktur kendali atau statement adalah bagian penting dalam suatu bahasa pemrograman, karena bagian ini mengatur jalannya eksekusi program. Ada 4 struktur kendali atau statement dalam pemrograman PHP yaitu Fungsi IF, Pernyataan Switch, Pernyataan While, dan Pernyataan For. 2.9
jQuery Menurut Lukmanul Hakim (2013:3) mengemukakan bahwa ”jQuery adalah
javascript Library atau kumpulan kode/fungsi javascript siap pakai, sehingga mempermudah kita dalam membuat kode javascript”. Secara standar, apabila kita membuat kode javascript, maka diperlukan kode yang cukup panjang, bahkan terkadang sangat sulit dipahami. Jquery sangat powerfull dan layak dijadikan pilihan dibandingkan dengan javascript library pendahulunya seperti prototype, Mootools, YUI ( Yahoo User Interface ) dan dojo karena : 1.
Jquery telah banyak digunakan oleh banyak website terkemuka di dunia.
2.
Kompatibel / cocok dengan semua browser yang populer, seperti Mozilla, Internet Explorer, Safari, Chrome dan Opera.
3.
Kompatibel dengan semua versi CSS ( Css 1 sampai dengan Css 3 ).
4.
Filenya hanya satu dan ukurannya kecil, hanya sekitar 20 Kb.
5.
Open Source / free (gratis) dengan lisensi dari GNU ( general public license ) dan MIT License.
2.10
Web Server Menurut Sadeli (2014:12), “web server adalah sebuah perangkat lunak server
yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Beberapa jenis web server yang biasa digunakan antara lain : 1. Apache Web Server 2. Apache Tomcat 3. Sun Java System Web Server 4. Xitami Web Server 5. Zerus Web Server 6. XAMPP 2.10.1 XAMPP menurut Sadeli (2014:14), “Xampp adalah program yang berisi paket apache, MySQL, dan phpMyAdmin”.
Gambar 2.2 XAMPP Control Panel 2.10.2 MySQL Menurut Wahana Komputer (2010:5), “MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga dapat digunakan secara gratis dimana pemrograman PHP dapat support dengan database MySQL MySQL merupakan Relational Database Mangement System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public Licence). MySql sendiri bersifat relasional, maksudnya adalah database yang memiliki table-table yang digunakan untuk menyimpan data.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
MySQL memiliki beberapa kelebihan dan keuntungan dibandingkan dengan database lainnya menurut wahana komputer (2010:7), antara lain: 1. Para ahli beranggapan bahwa MySQL merupakan server tercepat. 2. MysQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat open source. 3. MySQL mempunyai performa yang tinggi namum simpel. 4. Database MySQL mengerti bahasa SQL (Structure Query Language). 5. MySQL dapat diakses melalui protokol ODBC (Open Database Connectivity) buatan microsoft. Hal ini menyebabkan MySQL dapat diakses oleh banyak software. 6. Semua client dapat mengakses server dalam satu waktu, tanpa harus menunggu yang lainnya untuk mengakses database. 7. Database MySQL dapat diakses dari semua tempat di internet dengan hak akses tertentu. 8. MySQL merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas besar, sampai berukuran Gigabyte. 9. MySQL dapat berjalan di berbagai operating system seperti Linux, Windows, Solaris, dan lain-lain. 2.11
DREAMWEAVER CS6 Menurut Elcom (2013:1), “ Dreamweaver adalah sebuah editor profesional yang
menggunakan HTML untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.
Gambar 2.3 Ruang Kerja Dreamweaver CS6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Komponen didalam ruang kerja Dreamweaver CS6 adalah: 1. Insert Bar, berisi tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, tabel dan layer kedalam dokumen. 2. Document Toolbar, berisi tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari jendela dokumen. 3. Coding Window, berisi kode-kode HTML dan tempat untuk menuliskan kodekode pemrograman, misalnya PHP atau ASP. 4. Panel Group, berisi panel-panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul. 5. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks. 6. Jendela Dokumen, digunakan untuk menampilkan dokumen saat dimana anda sekarang bekerja. 7. Ruler, mempermudah ukuran dalam mendesain halaman web. 2.12
Basis Data Menurut Indrajani (2014:2), basis data memiliki beberapa pengertian sebagai
berikut: 1. Kumpulan terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan. 2. basis data merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dengan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Dengan kata lain, basis data merupakan sebuah tempat penyimpanan data yang besar, dimana dapat digunakan oleh banyak pengguna. 2.12.1 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relational (ER) Modeling adalah sebuah pendekatan top-bottom dalam perancangan basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data-data terpenting yang disebut dengan entitas dan hubungan antara entitas-entitas tersebut yang digambarkan dalam suatu model (Indrajani, 2015:16).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Hubungan pada ERD yang paling umum pada binary relationship terdiri atas: 1. One to One (1:1), One to One adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu. 2. One to Many (1:M), One to Many adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbading satu berbanding banyak. 3. Many to Many (M:M), Many to Many yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbandingan banyak. 2.13
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.13.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak tertentu . (Sutabri, 2012 : 38). 2.13.2 Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu system yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki system yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki karena beberapa hal, yaitu (Sutabri, 2012: 38): 1. Munculnya masalah pada sistem yang lama 2. Untuk meraih kesempatan 3. Adanya instruksi - instruksi 2.13.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Membangun sebuah sistem informasi menggunakan SDLC terdapat empat tahapan yang mendasar: planning, Analysis, Design, Impementation. (Dennis, 2012:11 )
Gambar 2.4 System Development Life Cycle (Dennis, 2012:11)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
1. Planning tahap perencanaan adalah dasar atau landasan dalam memahami mengapa sistem informasi tersebut harus dibangun dan menentukan bagaimana struktur team dalam membangun project tersebut. 2. Analysis Adalah suatu fase dimana hal hal seperti siapa yang menggunakan sistem tersebut, sistem apa yang akan dipilih, dan dimana dan kapan sistem tersebut digunakan. Selama fase ini project team mengidentifikasikan peluang perbaikan sistem yang lama atau mengembangkan konsep untuk sistem yang baru. 3. Design adalah suatu fase yang memutuskan bagaimana sistem tersebut akan beroperasi dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan, antarmuka pengguna, formulir dan laporan, dan program-program tertentu, database, dan file yang akan dibutuhkan. Meskipun sebagian besar keputusan strategis tentang sistem yang dibuat dalam pengembangan konsep sistem selama fase analisis, langkah-langkah dalam tahap desain menentukan dengan tepat bagaimana sistem akan beroperasi. 4. Implementation Tahap akhir dalam SDLC adalah tahap implementasi, di mana sistem ini benarbenar dibangun (atau dibeli, dalam hal desain paket perangkat lunak). Ini adalah fase yang biasanya mendapat perhatian yang besar, karena nilai jual dari sistem tersebut terjadi pada saat pembangunan. 2.13.4 Metode Waterfall
Metodologi pengembangan air terjun (waterfall) memiliki keunggulan dalam mengidentifikasikan kebutuhan (requirement) sebelum pemrograman dimulai dan membatasi perubahan kebutuhan (requirement) selama proses proyek. (Dennis, 2012:51)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Gambar 2.5 Metode Waterfall (Alan Dennis, 2009) 1. Planning Kunci dari setiap fase yang panjang (kadang panjang ratusan halaman ) dan disajikan kepada sponsor proyek untuk meminta persetujuan sebagai penggerak proyek dari fase ke fase. Setelah sponsor menyetujui pekerjaan yang dilakukan untuk fase ini, maka fase berakhir dan yang berikutnya dimulai. 2. Analysis Pada tahapan ini mengidentifikasikan system requirement sebelum pemrograman dimulai dan meminimalisasikan perubahan requirement saat project berjalan 3. Design Desain harus benar-benar spesifik sebelum pemrograman dimulai dan bahwa waktu yang lama berlalu antara penyelesaian proposal sistem dalam tahap analisis dan pengiriman sistem (biasanya beberapa bulan atau tahun). 4. Implementation Penerapan tahapan sebelumnya kedalam sebuah sistem sebenarnya. Jika project team melewatkan requirement yang penting, maka biaya untuk implementasi pemrograman akan sangat mahal. 5. System Sebuah sistem mungkin juga memerlukan pengerjaan ulang karena lingkungan bisnis memiliki berubah dari waktu yang terjadi tahap analisis. Ketika perubahan terjadi, itu berarti akan kembali ke tahap awal dan mengikuti perubahan melalui masing-masing berikutnya fase pada gilirannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2.14 UML ( Unified Modelling Language ) UML singkatan dari Unified Modeling Language, UML adalah kosakata umum berbasis objek dan diagram teknik yang cukup efektif untuk memodelkan setiap proyek pengembangan system mulai tahap analisis sampai tahap perancangan dan tahap implementasi. (Alan Dennis, 2012) UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk : 1.
Merancang perangkat lunak.
2.
Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
3.
Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
4.
Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya. Blok pembangunan utama UML adalah diagram. Beberapa diagram ada yang rinci
(jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas). Para pengembang sistem berorientasi objek menggunakan bahasa model untuk menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem yang mereka rancang. UML memungkinkan para anggota team untuk bekerja sama dengan bahasa model yang sama dalam mengaplikasikan beragam sistem. Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensuport para pengembang sistem saat ini. Diagram Use Case, Diagram Aktivitas (Activity Diagram), Diagram Sequance, dan Diagram Class. 2.14.1 Use case Diagram
Use Case Diagram merupakan suatu diagram yang menangkap kebutuhan bisnis untuk sistem dan untuk menggambarkan interaksi antara sistem dan lingkungannya. (Alan Dennis, 2012 : 513). Tabel 2.1 Use Case Diagram (Dennis, 2012:518)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Keterangan Tabel:
1.
Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan disebuah system.
2.
Use Case, aktifitas / sarana yang disiapkan oleh bisnis / sistem.
3.
System boundary, adalah sebuah kotak yang mewakili sebuah sistem.
4.
Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam Use case, dan bagaimana hubungan Use case dengan Use case lain. Ada hubungan antar Use case. Digolongkan menjadi 2 : yaitu extend digambarkan dengan keterangan <<extend>>, dan include digambarkan dengan keterangan <
>.
2.14.2 Activity Diagram
Diagram aktivitas atau Activity Diagram yang menggambarkan alur kerja bisnis independen dari kelas, aliran kegiatan dalam use case atau desain rinci sebuah metode. (Dennis, 2012:513)
Gambar 2.6 Activity Diagram (Dennis, 2009:160)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2.14.3 Sequence Diagram
Sequence
Diagram
merupakan
urutan
model
dinamis
yang
menggambarkan contoh kelas yang berpartisipasi dalam use case dan pesan yang lewat di antara mereka dari waktu ke waktu. (Dennis, 2012:540) Tabel 2.2 Sequance Diagram (Dennis, 2012:532)
Term and Definition An Actor (Aktor)
Orang atau sistem yang berasal dari luar sistem yang dapat memberikan manfaat.
Berpartisipasi secara berurutan oleh mengirim dan / atau menerima pesan.
Ditempatkan dibagian atas diagram.
An Object (sebuah Objek)
Berpartisipasi secara berurutan oleh mengirim dan / atau menerima pesan.
Ditempatkan dibagian atas diagram.
A Lifeline (sebuah garis hidup)
Menandakan kehidupan sebuah objek selama squance.
Berisi sebua X pada titik dimana kelas tidak lagi berinteraksi
A Focus of Control (Sebuah Fokus kontorl)
Menandakan sebuah persegi panjang yang sempit ditempatkan diatas sebuah garis hidup.
Menandakan ketika suatu objek mengirim atau menerima pesan.
A Massege (sebuah Pesan)
Menyampaikan informasi dari satu objek ke objek yang lain.
Object destruction (Objek Penghabisan)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Symbol
26
Merupakan sebuah X ditempatkan pada akhir suatu garis hidup untuk menunjukkan bahwa itu akan keluar dari eksistensi.
2.14.4 Class Diagram Diagram kelas atau Class Diagram adalah model statis yang mendukung pandangan statis dari sistem berkembang. Ini menunjukkan kelas dan hubungan antar kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas sangat mirip dengan diagram hubungan entitas (ERD). (Dennis, 2012:521) Tabel 2.3 Komponen Class Diagram (Dennis, 2012:524)
Term and Definition
Symbol
A Class (sebuah class)
Mewakili jenis orang, tempat atau hal yang sistem harus menangkap dan menyimpan informasi.
Memiliki nama yang diketik dengan huruf tebal
dan berpusat diatas
kompartemen.
Memiliki
daftar
atribut
ditengah
Kompartemen.
Memiliki daftar operasi
An Attribut (sebuah atribut)
Merupakan sifat yang menggambarkan bagian suatu objek
Dapat diturunkan dari atribut lain,
Attribut name / derived attribut name
ditunjukkan oleh penempatan garis miring sebelum nama atribut. A Method (sebuah metode)
Merupakan tindakan atau fungsi bahwa sebuah class dapat melakukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Operation name ()
27
Dapat
diklasifikasikan
konstruktor,
sebagai
query,
atau
memperbaharui operasi.
Termasuk tanda kurung yang mungkin mengandung parameter khusus atau informasi
yang
dibutuhkan
untuk
melakukan operasi. An Association (sebuah asosiasi)
Merupakan hubungan antara beberapa class atau class dirinya sendiri.
Diberi label oleh kata kerja frase mana
1..* verb phrase 0..1
yang merupakan hubungan yang tepat.
Bisa ada diantara satu atau lebih class
Berisi
banyaknya
simbol
yang
mewakili minimum dan maximum misalnya waktu class dapat dikaitkan dengan contoh class lain.
Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar-class di dalam sistem. Class diagram dibangun berdasarkan use case diagram, sequence diagram, atau collaboration diagram yang telah dibuat sebelumnya. Diagram class memberikan pandangan secara luas dari suatu system dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Diagram class bersifat statis, menggambarkan hubungan apa yang terjadi bukan yang terjadi jika mereka berhubungan. Sebuah class memiliki tiga area pokok : 1.
Nama, merupakan nama dari sebah kelas.
2.
Atribut, merupakan property dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class.
3.
Operasi, adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh class lain terhadap sebuah class.
http://digilib.mercubuana.ac.id/