BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kinerja Karyawan Kinerja karyawan adalah seberapa efektif dan efisiennya hasil yang dihasilkan oleh karyawan yang pada umumnya diukur dari beberapa faktor seperti :
2.1.1. Kecepatan Kecepatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa cepat proses dalam suatu siklus pemesanan barang, pemberian harga, mencari harga sampai mengirimkan barang. Juga dalam membuat laporan, seberapa cepat laporan keuangan dan laporan hasil penjualan produk atau produk tertentu kepada atasan serta pelayanan kepada customer apakah lebih cepat respon yang dapat karyawan berikan kepada customer.
2.1.2. Akurasi Akurasi yang dimaksud dalam tesis ini adalah seberapa akurat data yang beredar dari satu proses ke proses selanjutnya sebab bila menggunakan sistem manual dimana dari satu proses ke proses selanjutnya user harus mengetik ulang data-data sehingga ada kemungkinan salah mengetik atau data hilang. Selain dari data juga dalam hal perhitungan, misalnya dalam menghitung margin yang diperoleh atau mark up yang dibuat, dan lain sebagainya. 8
9
2.1.3. Biaya Biaya yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan seperti operasional cost misalnya biaya untuk alat tulis, kertas, dan lain-lain, juga untuk membayar gaji pegawai apakah dengan sistem komputerisasi ini jumlah karyawan dapat dikurangi yang nantinya akan meningkatkan laba perusahaan.
2.1.4. Efektif dan Efisien Efektif dan efisien yang dimaksud dalam tesis ini adalah apakah dengan sistem yang baru ini redundancy pekerjaan dapat diminimalisasikan, juga keamanan dari data sehingga dapat mengurangi human error. Efektivitas merupakan suatu masa yang menuju pada produktivitas atau efisiensi. Untuk menaksir efektivitas dari suatu fungsi, kita membutuhkan pengukuran yang berkaitan dengan waktu, kualitas, dan kuantitas. Dalam rumusan tersebut, hasil-hasil yang dicapai mencakup pengertian kuantitatif maupun kualitatif. Tidak cukup hanya sekedar menghasilkan lebih banyak dari sejumlah sumber daya yang diberikan. Kualitas dari apapun yang dihasilkan harus memenuhi baku yang telah ditetapkan yang diharapkan konsumen atau klien serta sesuai waktu yang direncanakan. Pengukuran tidak langsung dapat dirubah menjadi langsung melalui berbagai macam proses sederhana. Selain dari itu juga melihat dari kepuasan user dalam menggunakan sistem yang baru ini bila mereka puas maka dengan sendirinya perusahaan akan berjalan dengan efektif
10
dan efisien, juga apakah mudah untuk digunakan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dari perusahaan. Yang dimaksud dengan penilaian kinerja dalam hal ini karyawan menurut Schuler dan Jackson (1993) adalah penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku,dan hasil. Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif karyawan dan apakah ia bisa bekerjasama atau lebih baik pada masa yang akan datang, sehingga karyawan, organisasi dan masyarakat memperoleh manfaat. Sedangkan menurut Dessler (1998) penilaian kinerja bisa didefinisikan sebagai prosedur apa saja yang meliputi (1). penetapan standar kinerja;(2). penilaian kinerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standar-standar;(3). memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan kinerja. Dalam menilai kinerja terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu : mendefinisikan pekerjaan maksudnya adalah memastikan bahwa anda dan bawahan anda sepakat tentang tugas-tugas dan standar jawaban, menilai kinerja maksudnya membandingkan kinerja aktual bawahan anda dengan standar yang telah ditetapkan dan memberikan umpan balik.
2.2. Sistem Komputerisasi
11
Menurut Daihani (2001) Aplikasi komputer di bidang manajemen mulai dikenal orang sekitar tahun 1953-1965. Pada saat itu, aplikasi komputer di bidang manajemen dikonsentrasikan untuk membantu pengolahan data yang volumenya besar dan membutuhkan ketelitian proses perhitungan. Mengingat teknik dan kemampuan teknologi informasi pada saat itu belum berkembang seperti saat ini, maka aplikasiaplikasi yang banyak dikembangkan adalah aplikasi akutansi. Era komputerisasi di bidang manajemen generasi awal ini dikenal orang dengan istilah Sistem Pengolahan Data Elektronis (Electronic Data Processing/EDP System).
2.3. Distribusi t Distribusi t selain digunakan untuk menguji suatu hipotesis juga untuk membuat pendugaan interval. Biasanya, distribusi t digunakan untuk menguji hipotesis mengenai nilai parameter, paling banyak dari 2 populasi (lebih dari 2, harus menggunakan F), dan dari sampel yang kecil, misalnya n < 100, bahkan seringkali n ≤ 30. Untuk n yang cukup besar (n ≥100, atau mungkin cukup n > 30) dapat digunakan distribusi normal, maksudnya tabel normal dapat digunakan sebagai pengganti tabel t. Kalau Z = N(0,1) = variabel normal dengan rata-rata 0 dan simpangan baku 1, dan χv2 = kai-kuadrat dengan derajat kebebasan υ, maka variabel t dapat diperoleh dengan berikut : t =
Z X v2 v
12
Artinya, fungsi mempunyai distribusi t dengan derjat kebebasan sebesar υ. Variabel t dapat mengambil nilai negatif maupun positif, oleh karena pada dasarnya variabel t ini berasal dari variabel normal, padahal kita ketahui variabel normal selain mengambil nilai positif juga negatif. Variabel t ini juga mempunyai kurva yang simetris terhadap t = 0. Didalam buku Statistik matematik dapat ditunjukkan bahwa E(t) = µ = 0 (rata-rata t = 0) Varians (t) = σ2 =
v , v = derajat kebebasan v−2
Apabila v → ∞ , Var (t) = σ2 = 1 (secara limit). Distribusi t ini dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai rata – rata sebenarnya µ, kalau varians σ
2
tak diketahui dan n nilainya kurang dari 120 (atau
seringkali n ≤ 30 ). Nilai t tergantung pada n, bukan pada σ, karena untuk n > 30,t mendekati nilai Z. Sebelum menutup subbab ini perlu sekali lagi disebutkan di sini mengenai beberapa hal yang penting, khususnya tentang sifat dari masing – masing distribusi dan hubungannya dengan distribusi normal : 1. Distribusi Binomial merupakan distribusi diskrit. Variabel Binomial (X) mengambil nilai 0, 1, 2, ..., n. Distribusi ini ditentukan oleh n = banyaknya percobaan (eksperimen) dan p = probabilitas “sukses”.
13
Kalau nilai n besar sekali dan p kecil sekali, distribusi Poisson dapat digunakan untuk mendekati Binomial di mana µ = np. Distribusi normal juga dapat digunakan untuk mendekati Binomial. Distribusi Binomial selain digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu kejadian juga untuk diterapkan pada data observasi. 2. Distribusi Poisson juga merupakan distribusi diskrit, selain digunakan untuk menghitung probabilitas juga untuk diterapkan pada data observasi. Distribusi Poisson ditentukan oleh satu parameter µ, yang merupakan rata – rata dan juga merupakan varians. Variabel Poisson (=X) mengambil nilai 0, 1, 2, ..., ∞ Apabila kita mengetahui bahwa variabel X mempunyai Distribusi Poisson dengan rata – rata µ, kita dapat menghitung probabilitas terjadinya k sukses tanpa perlu mengetahui n dan p. Di dalam menghitung k sukses dapat terjadi di dalam suatu isi atau volume,misalnya banyaknya pohon cengkeh yang tidak dapat berbuah dalam 10 hektar kebun; di dalam suatu interval waktu, misalnya banyaknya kecelakaan mobil yang terjadi selama 1 bulan, dan lain sebagainya. Distribusi normal, kai-kuadrat, t, F, merupakan distribusi kontinu. Variabel normal (=X) dan t mengambil nilai dari - ∞ sampai dengan ∞. Variabel X 2 dan F mengambil nilai dari 0 sampai dengan ∞, tidak pernah negatif.