BAB II LANDASAN TEORI
Pengertian Studio Musik
2.1.
Pengertian studio musik dapat di tinjau dari arti secara umum dan dapat di tinjau secara khusus dari sudut pandang seorang musisi, sebagai berikut: a. Secara Umum Studio musik dapat berarti sebagai ruangan untuk menikmati musik, dimana dalam ruangan tersebut seseorang tidak perlu kuatir bahwa apa yang dia dengarkan akan mengganggu tetangga dan suara-suara dari luar tidak mengganggu. b. Secara Khusus Musik adalah sebuah tempat untuk merekam suara. Studio musik terdiri dari 3 ruangan yaitu : studio itu sendiri, tempat dimana suara untuk direkam itu dibuat, ruang kontrol, ruang untuk merekam dan memanipulasi atau mengontrol suara dari ruang rekaman dan ruang mesin, ruang untuk menyimpan mesin-mesin yang dimana surannya dapat mengganggu proses rekaman. 2.2.
Manajemen Aset Secara etimologis, frase “manajemen aset” terbentuk dari dua kosa kata,
yakni manajemen dan aset. Manajemen pada prinsip merupakan translasi langsung dari kata management yang berasal dari bahasa inggris yang artinya pengelolaan. Bentukan kata benda management dari kata kerja to manage yang artinya mengurus, mengatur, melaksanakan, memperlakukan, atau mengelola (Muchtar Hidayat:2011:1). Pada konteks penggunaan kosa kata bahasa teknis ilmia, kata “pengelolaan” tidak begitu popular. Guna menghindari salah pengertian, dan agar sesuai dengan maknanya sebagai kata bahasa teknis ilmiah, kalangan akademis lebih memilih
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
mengalih bahasakan
atau mengindonesiakan
kata
management
menjadi
“manajemen”. Adapun yang dimaksud aset, berasal dari kosakata bahasa inggris aset secara umum artinya adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai: nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value), atau nilai tukar (exchange value). Aset adalah barang, yang dalam pengertian hukum disebut benda, yang terdiri dari benda tidak bergerak dan benda bergerak, baik yang berwujud (tangiable) maupun yang tidak berwujud (intangiable), yang tercakup dalam aktiva atau aset dari suatu instasi, organisasi, badan usaha ataupun individu perorangan (Muchtar Hidayat:2011:1). Muchtar Hidayat (2011:6) “manajemen aset adalah suatu proses yang sistematis guna memelihara, memperbaharui, dan mengoprasikan dengan data efektif secara fisik”. Dapat disimpulkan bahwa menejemen aset mencakup proses perencanaan dan monitoring aset-aset fisik secara umum penggunaannya oleh suatu departemen atau bagian (unit, biro) organisasi. Manajemen aset lebih merupakan suatu kerangka konseptual dari pada suatu benda (barang). 2.3.
Pengertian Sistem Suat sistem pada dasarnya sekelompok adalah unsur yang erat hubungannya
satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama – sama untuk mencapai tujuan tetentu. 2.3.1. Pendekatan sistem Pendekatan sistem merupakan suatu filsafat atau persepsi tentang struktur yang mengkordinasi kegiatan – kegiatan dan operasi – operasai dalam suatu organisasi dengan cara yang efisien dan yang paling baik. Suatu system dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan komponen atau subsitem yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Dengan pendekatan system kita berhubungan dengan komponen perseorangan, dan kita lebih menekankan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
perannya di dalam system daripada perannya sebagai suatu keseluruhan individu. Keberhasilan komponen – komponen yang di pertimbangkan secara bersama sebagai suatu system mungkin jauh lebih besar daripada jumlah keberhasilan setiap komponen yang dipertimbangkan secara terpisah.(Tata Sutabri, 2012:6) Norman L.Enger menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan – kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan – tujuan perusahaan seperti pengendalian inventasi atau penjadwalan produksi. Sedangkan Prof.Dr.Mr.S. Prajudi Atmosudirjo menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas objek – objek atau unsur – unsure atau komponen – komponen yang berkaitan dan berhubugan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsure – unsure tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah digunakan untuk mempelajari system dengan tujuan analisis dan perancangan. Suatu system mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu system adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectivies). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas sementara sasaran memiliki ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan sistem utama, misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk system akutansi atau system – system lainnya yang merupakan subsistem dari system bisnis, maka istilah objectives lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang system tersebut.(Tata Sutabri, 2012:7)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
2.3.2. Daur Hidup Sistem Siklus hidup sitem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis computer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti langkah – langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembanguna dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Meskipun demikian proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Kita akan melihat beberapa fase atau tahapan daur hidup suatu sistem. (Tata Sutabri, 2012:20) 1. Mengenali adanya kebutuhan Sebelum segala sesuatu terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasita dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan mengenai kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya. 2. Pembangunan sistem Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 3. Pemasangan sistem Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudia sistem akan dioperasikan pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
4. Pengoperasian sistem Program-program computer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan, ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui. 5. Sistem menjadi usang Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu derastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Tiba saat dimana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya. (Tata Sutabri, 2012:20) Sistem informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. Sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan. Sistem beradaptasi tergadap aneka perubahan lingkungannya yang dinamis hingga kemudia sampai pada kondisi dimana sistem tidak dapat lagi beradaptasi. Sistem baru kemudian dibangun untuk menggantikannya. Daur hidup sistem ini dapat dilihat pada gambar. (Tata Sutabri, 2012:21) Mengenali Adanya Kebutuhan
Sistem Menjadi Usang
Pengoperasian Sistem
Pembangunan Sistem
Pemasangan Sistem
Gambar 2. 1 Daur Hidup Sistem (Tata Sutabri, 2012:21)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
2.4.
Sisem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak tertentu. (Tata Sutabri, 2012:38) 2.4.1. Komponen Dan Tipe Sistem Informasi Sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok keluaran, blok tekhnologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blog tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. (Tata Sutabri, 2012:39) 1.
Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2.
Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.
Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.
Blok teknologi (technology block) Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan mmodl, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). 5.
Blok basis data (database) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras computer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dalam basis data untuk keperluan penyedia informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu di organisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang di hasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga dengan menggunakan perangkat lunak paket yang di sebut dengan DBMS (database management system). (Tata Sutabri, 2012:39)
6.
Blok kendali (control block) Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan paada sistem itu sendiri, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat diatasi. (Tata Sutabri, 2012:40) 2.4.2. Perencenaan Sistem Informasi Perenceanaan sistem informasi , terjemahan dari Information System Planning (ISP), menjelaskan bagaimana menerapkan pengetahuan tentang sistem informasi ke dalam organisasi agar dapat terus maju dan eksis bila organisasi berkembang sesuai dengan tekhnologi dan teori modern. Namun, hal ini tidak berarti bahwa sistem informasi dan tekhnologi informasi merupakan suatu hal yang kaku. Sistem informasi dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi. (Tata Sutabri, 2012:41)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.5.
Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. (Tata Sutabri, 2012:21). 2.5.1. Prinsip pengembangan sistem Sewaktu akan membangun atau mengembangkan suatu sistem informasi, ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan. Prinsip itu adalah sebagai berikut: 1.
Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen. Sistem ini selesai dikembangkan, maka akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen.
2.
Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Untuk pemngembangan sistem membutuhkan dana yang tidak sedikit, apalagi menggunakan tekhnologi yang mutakhir.
3.
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang teridik. Manusialah yang berperan atas keberhasilan suatu sistem, baik dalam proses pengembagan, penerapan, maupun operasinya. Penggunaan sistem harus merupakan orang terdidik dan menguasai segala permasalahan yang ada dan mempunyai solusi akan apa yang dilakukan.
4.
Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam pengembangan. Sistem proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa personel dalam bentuk suatu tim untuk mengerjakannya.
5.
Proses pengembangan sistem tidak harus urut tahapan kerja pengembangan sistem merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan. Langkah ini dapat saja tidak berurutan, tetapi dapat dilakukan secara bersama-sama.
6.
Takut membatalkan proyek keperusahaan untuk meneruskan atau membatalkan proyek memang harus didasarkan evaluasi yang cermat. Untuk kasus tertentu di mana proyek terpaksa harus dihentikan atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
dibatalkan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka pembatalan itu harus dilakukan dengan tegas. 7.
Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem kegagalan untuk membuat suatu dokumentasi kerja merupakan salah satu hal yang sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analis sistem.(Tata Sutabri, 2012:54-55) 2.5.2. Siklus hidup pengembangan sistem Pengembangan sistem informasi berbasis komputer merupakan tugas yang kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu berbualan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Jika setelah sistem dioperasikan masih timbul berbagai masalah yang kritis yang tidak dapat diatasi, maka perlu dikembangkan lagi suatu sistem untuk mengatasinya. Artinya kita harus kembali ke proses pertama, yaitu perencanaan sistem. (Tata Sutabri, 2012:56) Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama da langkah-langkah pada tahapan tersebut dalam proses pengembangan sistem. Siklus hidup pengembangan sistem informasi menyajian metodologi atau proses yang diorgansasikan guna membangun suatu sistem informasi. Dengan demikan dalam membangun suatu sistem informasi maka sejumlah tugas harus dapat diselesaikan. Beberapa tugas harus dilaksanakan dalam suatu uutan tertentu. Sejumlah personel terlibat. Usaha-usaha mereka harus dikoordinasikan untuk mencapai suatu efektivitas dan efisiensi yang tinggi. (Tata Sutabri, 2012:56)
2.6.
Metodologi Berorientasi Objek Metodologi berorientasi objek adalah usatu strategi pembangunan
perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip secara komplekivitas. Metode
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek. (Rosa A.S dan M. Salahudin, 2010:1) Pada saat ini, metode berorientasi objek banyak dipilih karena metodologi lama banyak menimblkan masalah seperti adanya kesulitan pada saat mentransformasi hasil dari satu tahap pengembangan ke tahap berikutnya, misalnya pada metode pendekatan terstruktur, jenis aplikasi yang dikembangkan saat ini berbeda dengan masa lalu. Aplikasi yang dikembangkan pada saat ini sangat beragam (aplikasi bisnis, real-time, utility, dan sebagainya) dengan plat form yang berbeda-beda,
sehingga
menimbulkan
tuntutan
kebutuhan
metodologi
pengembangan yang dapat mengakomodasi ke semua aplikasi tersebut. (Rosa A.S dan M. Salahudin, 2010:1) 2.6.1. Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek 1.
Meningkatkan produktivitas Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek terlibat (reusable).
2.
Kecepatan pengembangan Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benarr pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengodean.
3.
Kemudahan pemeliharaan Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.
4.
Adanya konsistensi Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangn maupun pengodean.
5.
Meningkatkan kualitas perangkat lunak Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan. 2.6.2. Waterfall Model Waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan wajib di pelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi sampai pasca produksi. Beberapa buku menyebutkan model ini sebagai model linear, tetapi beberapa referensi lain masih tetap menggunakan istilah waterfall model. Langkah – langkah yang terdapat dalam waterfall model juga berbeda antara satu referensi dengan referensi yang lain. Terdapat referensi yang lain yang mengatakan bahwa dalam waterfall model hanya terdiri dari empat langkah, sedangkan Sommervile menyatakan bahwa waterfall model memiliki enam tahapan. Bahkan terdapat referensilain yang menyatakan bahwa waterfall model sesungguhnya memiliki delapan tahapan. Waterfall sendiri memiliki definisi bahwa sebuah proses hidup perangkat lunak memiliki sebah proses yang linear dan sekunsial .meski demikian dalam perkebangannya tahapan yang telah ada dapat dimodifikasi dari bentuk aslinyya dengan melakukan adapasi pada kebutuhan sistem yang ada. Soetam Rizky (2011:61). SDLC (System Development Life Cycle) menurut (Denis 2010) adalah proses penentuan bagaimana suatu sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, merancang sistem, membangun itu dan memberikan kepada pengguna.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2.6.3. Fase Model Metode Waterfall Identifikasi Proyek & Seleksi
Inisiasi Proyek & Prencanaan
Analisis
Perancangan Logika
Perancangan Fisik
Implementasi
Pemeliharaan
Gambar 2.1 Model Waterfall (Nugroho, Adi. 2010
Tahapan dari Waterfall Model merefleksikan pokok-pokok dari aktivitas pengembangan: (Nugroho,Adi. 2010) 1. Identifikasi proyek dan seleksi, tujuan nya yaitu pemahaman awal situasi bisnis 2. Inisiasi proyek dan perencanaan, tujuan nya untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan bagaimana sistem dapat membantu menyelesaikan permasalahan. 3. Analisis, tujuan nya untuk menganalisis situasi bisnis untuk menspesifikasikan dan menstrukturkan kebutuhan pengguna dan menyeleksi fitur. 4. Perancangan Logika, tujuan nya untuk mendapatkan dan menstukturkan kebutuhan sistem secara keseluruhan. 5. Perancangan fisik, tujuan nya yaitu mengembangkan spesifikasi teknologi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
6. Implementasi 7. Pemeliharaan 2.6.4.
UML Unified Model Language (UML), Menurut (Prabowo Pudjo Widodo
2011). UML berarti bahasa pemodelan standar. Dan UML itu adalah Bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. Ketika pelanggan memesan sesuatu dari sistem, bagaimana transaksinya? Bagaimana sistem mengatasi error yang terjadi? bagaimana keamanan terhadap sistem yang kita buat? Dan sebagainya dapat dijawab dengan UML. UML biasanya diaplikasikan dalam masud tertentu, antara lain: 1. Merancang perangkat lunak 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis. 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem. 4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya. UML telah diaplikasikan dalam bidang investasi perbankan, lembaga kesehatan, departemen pertahanan, sistem terdistribusi, sistem pendukung alat kerja, retail, sales dan suplier. 2.6.4.1.
Use case Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendekripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. 1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jaddi walaupun simbol dari aktor itu adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. 2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. (Shalahuddin 2013). Tabel 2. 1 Model Use case Diagram
Simbol
Nama Simbol
Keterangan
Aktor
Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.
Use case
Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem.
Aliran Event
Untuk
mendokumentasikan
aliran-aliran
logika dalam setiap Use case. Include dan Extends Include memungkinkan Use case untuk menggunakan fungsional yang di sediakan oleh Use case lainnya. Extends memungkinkan suatu Use case memiliki
kemungkinan
memperluas
fungsionalitas yang di sediakan oleh Use case lainnya. Generalisasi
Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau use case memiliki sesuatu yang bersifat umum.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Gambar 2. 2 Contoh Use case Diagram (Shalahuddin 2013)
2.6.4.2.
Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambar workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu
diperhatikan
disini
adalah
bahwa
diagram
aktivitas
menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut: 1. Rancangan proses bisnis di mana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan. 2. Urutan atau pengelompokan tampian dari sistem atau user interface di mana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan. 3. Rancangan pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujianya. (Shalahuddin 2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Tabel 2. 2 Model Activity Diagram
Simbol
Keterangan Start (titik awal), merupakan tanda awal dari sebuah aktivitas. End, (titik akhir), merupakan tanda berakhirnya sebuah aktivitas. Activity
(aktifitas),merupakan
sebuah
gambaran
aktivitas yang terjadi. Branch (cabang), pilihan untuk pengambilan keputusan fork (garpu), digunakan untuk menggambarkan sebuah kegiatan yang dilakukan secara bersamaan atau untuk Atau
meggabungkan dua kegiatan yang dilakukan bersamaan menjadi satu.
Swimlane, Nama swimlane
memisahkan
organisasi
bisnis
bertanggung jawab terhadap aktifitas yang terjadi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
21
Pasien
Sistem Mulai
Menu Utama
Tampilkan menu utama
Pilih menu utama
Home
Sejarah
Layanan
Kontak
Login
Menampilkan menu yang dipilih
Selesai
Gambar 2. 3 Contoh Activity Diagram
2.6.4.3.
Sequence Diagram Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek – objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansi menjadi objek itu. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang paling penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.(Shalahuddin 2013).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Tabel 2. 3 Model Sequence Diagram
Simbol
Nama Simbol
Keterangan
Object LifeLine
Partisipan Form
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
Activation
berinteraksi pesan. Pesan yang mengambarkan komunikasi yang
Message
terjadi antar objek.
Message (Call)
Menyatakan bahwa suatu objek memanggil operasiataumetode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri.
Message (Call)
Menyatakan bahwa suatu objek memanggil operasi atau metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri.
Message (return)
Pesan yang dikirim untuk diri sendiri.
Lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek.
Message
Pesan yang dikirim untuk diri sendiri.
(return)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Gambar 2. 4 Contoh Sequence Diagram (Shalahuddin 2013)
2.7.
Basis Data Basis data (database) terdiri atas 2 kata, yaitu basis dan data. Basis kurang
lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi faktur dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk, angka, huruf , simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data sendiri dapat di definnisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundasi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan dataatauarsip. Dari tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Perbedaanya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari besi dan kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk). Hal ini merupakan konsekuensi yang logis karena lemari arsip langsung dikelola atau ditangani oleh manusia, sementara basis data dikelola melalui perantaraan alat atau mesin pintar elektronis (yang kita kenal sebagai komputer). Perbedaan media ini yang selanjutnya melahirkan perbedaa-perbedaan lain yang menyangkut jumlah dan jenis metode atau cara yang dapat digunakan dalam upaya penyimpanan. 2.8.
Pemrograman Program komputer adalah serangkaian instruksi yang ditulis dengan
menggunakan suatu bahasa program yang dipilih untuk memberi perintah kepada komputer tentang apa yang harus dikerjakannya. Kita semua sudah mengerti bahwa komputer tidak lain dari perangkat elektronik yang bekerja karena adanya arus listrik yang dialirkan ke berbagai komponennya. Pertanyaanya adalah bagaimana komputer mengerti program yang diberikan kepadanya? Sebenarnya komputer tidak mengerti program yang diberikan paddanya kecuali program ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin (machine language). Bahasa mesin ini berupa pulsa biner yang memicu rangkaian elektronik untuk bekerja, yang dengan demikian komputer bekerja. Karena manusia sulit untuk mengerti bahasa mesin maka diciptakanlah bahasa program komputer, di mana setiap bahasa program ini diperlengkapi dengan interpreter dan atau kompiler. Interpreter adalah progrram yang menerjemahkan inputnya menjadi bahasa mesin sehingga bisa dijalankan leh komputer. Kompiler adalah program yang menerjemahkan suatu program dalam bahasa tertentu menjadi suatu kode yang dekat dengan bahasa mesin seperti kode assembly atau ke kode bytecode. Hasil dari kompiler kemudian dijadian bahasa mesin oleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
interpreter, baik interpreter yang harus diaktifkan lebih dulu ataupun interpreter yang secara otomatis dijalankan setelah proses kompilasi selesai.(Suarga p:14,15) 2.8.1.
Siklus program komputer
Penulisan program komputer melewati siklus: 1. Analisis : melakukan analisis terhadap masalah yang akan diselesaikan dengan program. 2. Desain : melakukan desain penyesuaian, biasanya melalui alat bantu seperti flowchart atau algoritma yang tidak lain merupakan susunan langkah strategi dan logika penyelesaian. 3. Pengodean : hasil desain diterjemahkan ke dalam bahasa program yang dipilih dan diketik ke dalam file komputer yang disebut file source. 4. Kompilasi : proses penerjemahan program (source) ke dalam kode objek yang sesuai, biasanya disertai pemeriksaan sinteksis dari program. Bila ditemukan kesalahan ketik atau kesalahan perintah maka kompiler akan melaporkan kesalahan tesebut. 5. Pengujian : Apabila proses kompilasi sukses maka program bisa diuji coba dengan memberikan data sesuai keperluan dan kemudian hasilnya diamati. Apabila output yang diharapkan tidak sesuai berarti ada kesalahan logika atau strategi dalam desain sehingga perlu ditinjau kembali, bahkan kadangkala harus kembali ke langkah analisis. 6. Implementasi : Setelah lolos uji coba maka program dapat digunakan sesuai tujuan pembuatan. 2.9.
Alat Bantu 2.9.1.
XAMPP XAMPP merupakan sebuah aplikasi web server adalah aplikasi untuk
menyimpan file-file maupun data-data untuk membuat website. Dapat juga diartikan sebagai layanan data pada web browser. Fungsi dari web server
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
sebagai menerima permintaan berupa halaman client dan mengirimkan kembali hasil yang diminta dalam bentuk halaman web. (Komputer 2012).
Gambar 2. 5 Tampilan XAMPP (Komputer 2012)
2.9.2.
Dreamweaver Sebuah software untuk membangun dan mengedit web dengan
menyediakan kemampuan visual dan tingkat kode, yang dapat digunakan untuk membuat website berbasis standar dan desain untuk desktop, mobile, smartphone, tablet, dan perangkat lainnya. (Andi 2011)
Gambar 2. 6 Tampilan Dreamweaver (Andi 2011)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.9.3.
PHP PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side
scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. (Rudyanto, 2011:43) 2.9.4.
MySql MySql adalah program
database yang mampu mengirim dan
menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySql memiiki dua bentuk lisensi, yaiitu free software dan hardware. Penuis sediri dalam menggunakan buku ini menggunakan my sql yang free software karena bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus mebeli atau membayar lisensi, yang berada di bawah lisensi GPU atau GPL (gengeral public license), yang dapat anda download pada alamat resminya http://www.mysql.com. (Sudarma S., Jakarta, 2010, p:5) Jika anda ingin membuat website yang interaktif dan dinamis, perlu adanya media penyimpanan data yang fleksibel dan mudah untuk diakses. Dalam bahasa pemograman sering ada istilah database. Database adalah kumpulan data-data yang saling terkait, tersimpan, dan mudah diakses. (Heni A. Puspitosari, 2011, p:19) Salah satu program yang dapat digunakan sebagai database adalah my sql. MySql merupakan salah satu software untuk database serveryang banyak digunakan. MySql bersifat open source dan menggunakan sql. Y sql bisa dijalankan di berbagai platform misalnya windows, linux, dan lain sebagainya. (Heni A. Puspitosari, 2011, p:19) MySql memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1. Multiuser. MySql dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang beersamaan tanpa mengalami masalah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
2. Peformance tuning. MySql memiliki kecepatan yang bagus dalam menagani query sederhana, yaitu dapat memproses lebih banyak sql per satuan waktu. 3. Jenis kolom . MySql memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed atau unsigned integer, float, double, char, text, date, dan timestamp, dan masih banyak lagi. 4. Perintah dan fungsi. MySql memiliki operator dan fungsi secara penuh dan mendukung perintah select dan where dalam perintah query. 5. Keamanan. MySql memilki keamanan yang bagus karena beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang lengkap serta sandi tersenkripsi. 6. Skalabilitas dan pembatasan. MySql mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (record) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 7. Konektivitas. MySql dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol tcp/ip, unix soket (UNIX), atau name pipes (NT). 8. Lokalisasi. MySql dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. 9. Antar muka. MySql memiliki interface (antar muka) terhadap aplikasi dan bahasa pemrograman
dengan
menggunakan
Programming Interface).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
fungsi
API (Aplication
29
10. Probabilitas. MySql dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti windows, linux, freeBSD, mac OS X server, solaris, amiga, dan masih banyak lagi. 11. Open source. MySql di distribusikan secara open source, di bawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. 12. Klien dan peralatan. MySql dilengkapi dengan berbagai peralatan yang dapat digunakan unuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petujuk online. 13. Struktur dan tabel. MySql memliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER ABLE, dibandingkan basis data lainnya, misalnya oracle. (Heni A. Puspitosari, 2011, p:20) 2.10. Metode Pengujian “Testing adalah sebuah proses yang dijelaskan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal. (Soetam Rizky 2011:237). 2.10.1. Metode Black Box “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. (Soetam Rizky 2011:264) 2.10.2. Metode White Box White Box Testing adalah jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. (Soetam Rizky 2011:264)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Prinsip dari keluaran tipe testing ini adalah : 1. Menjamin bahwa semua alur program yang indenpenden (dalam bentuk modeul, form, prosedur, class dan lainnya) telah dites minimal datu kali. 2. Telah melakukan testing terhadap semua jenis percabangan dengan nilai true dan false. 3. Telah melakukan testing terhadap semua jenis perulangan dengan kondisi normal dan kondisi yang dianggap melampaui batas perulangan (umumnya kondisi yang melampaui batas harus diatasi oleh prosedur tertentu). 4. Telah melakukan testing terhadap struktur data internal (seperti variabel) agar terjaga validitasnya. Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah : 1.
Decision (branch) coverage Testing ini terfokus pada hasil dari setiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if.then.else).
2. Condition Coverage Teknik ini mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus. 3. Path Analysis Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
4. Execution Time Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan kemudian dilakukan pengukuran waktu pada input masukan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan analisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksudkan oleh tester. 5. Algorithm Analysis Teknik ini jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi.Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha
melakukan
analisa
terhadap
diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
algoritma
yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/