BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama diberikan tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan penelitian yang berisi definisi-definisi dan teori. Pada bagian ketiga disusun kerangka pikir yang menjelaskan alur pemikiran dalam penelitian ini.
2.1. Tinjauan Pustaka Kupolusi et al. (2015) melakukan analisis pengaruh dari kepolisian negara Nigeria untuk berbagai kategori kecelakaan lalu lintas jalan di Nigeria dalam jangka waktu tertentu menggunakan beberapa model regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan fixed effect model memberikan perkiraan yang konsisten dari parameter regresi. Akbar et al. (2011) melakukan analisis faktor penentu pertumbuhan ekonomi di sembilan negara Asia menggunakan analisis data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan model efek acak merupakan model terbaik untuk digunakan. Putra (2011) melakukan penelitian tentang pengaruh banyaknya kunjungan wisatawan terhadap penerimaan retribusi objek wisata, pendapatan asli daerah dan anggaran pembangunan di Kabupaten Gianyar tahun 1991-2010 dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel retribusi objek wisata dan pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap anggaran pembangunan daerah, hanya variabel banyaknya kunjungan wisatawan yang tidak berpengaruh signifikan terhadap anggaran pembangunan. Qadarrochman (2010) melakukan analisis penerimaan daerah dari sektor pariwisata di kota Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan regresi yang ditransformasikan ke logaritma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari keempat variabel yang dianalisis yaitu variabel banyaknya objek wisata, banyaknya wisatawan, dan tingkat hunian hotel
1
dinyatakan
signifikan
semua,
sementara
variabel
pendapatan
perkapita
berpengaruh tidak signifikan. Sipayung (2011) melakukan penelitian tentang analisis penerimaan pariwisata dan faktor-faktor yang mempengaruhi di sepuluh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara periode 2005-2010 menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial banyaknya kamar hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah dari sektor pariwisata. Novitri (2014) melakukan penelitian tentang determinan penerimaan daerah dari sektor pariwisata di Kabupaten/Kota Provinsi Jambi dengan menggunakan analisis regresi data panel yang ditransformaskan ke logaritma natural. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial banyaknya kamar hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan daerah dari sektor pariwisata. Pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh banyaknya kunjungan wisatawan dan tingkat hunian hotel terhadap pendapatan asli daerah di Kota Provinsi Jawa Tengah menggunakan regresi data panel dengan pendekatan fixed effect model.
2.2. Teori Pendukung Pada penelitian ini, landasan teori berisi teori-teori penunjang yang berisi definisi-definisi yang digunakan dalam pembahasan. Beberapa hal yang mendasari penelitian ini adalah definisi pendapatan asli daerah, definisi pariwisata, analisis regresi data panel, pendekatan fixed effect model, uji spesifikasi fixed effect model, uji asumsi klasik, dan uji signifikansi parameter. 2.2.1. Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah salah satu sumber pendapatan daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan merupakan sumber murni penerimaan daerah yang selalu diharapkan peningkatannya. Hasil penelitian yang dilakukan Roerkaerts dan Savat (Spillane, 1987) menjelaskan bahwa manfaat yang dapat diberikan sektor pariwisata adalah 1. menambah pemasukan dan pendapatan, baik untuk pemerintah daerah maupun masyarakatnya. Penambahan ini bisa dilihat meningkatnya pendapatan dari kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat, berupa
2
penginapan, restoran, rumah makan, pramuwisata, biro perjalanan dan penyediaan cinderamata. Bagi daerah sendiri kegiatan usaha tersebut merupakan potensi dalam menggali PAD, sehingga perekonomian daerah dapat ditingkatkan, 2. membuka kesempatan kerja, industri pariwisata merupakan kegiatan mata rantai yang sangat panjang, sehingga banyak membuka kesempatan kerja bagi masyarakat di daerah tersebut, 3. menambah devisa negara, semakin banyaknya wisatawan yang datang, maka makin banyak devisa yang akan diperoleh dan 4. merangsang pertumbuhan kebudayaan asli, serta menunjang gerak pembangunan daerah. 2.2.2. Pariwisata. Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan ligkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu. Seseorang dapat melakukan perjalanan dengan berbagai cara karena alasan yang berbeda β beda pula. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang dilakukan, yaitu 1. harus bersifat sementara, 2. harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan dan 3. tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran. 2.2.3. Analisis Regresi Data Panel. Analisis regresi data panel adalah analisis regresi yang didasarkan pada data panel untuk mengamati hubungan antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Menurut Gujarati (2003), data panel merupakan gabungan antara data cross-section dan data runtun waktu. Pada data panel, unit cross-section yang sama diukur pada waktu yang berbeda. Secara umum, model regresi data panel mempunyai bentuk berikut πππ‘ = πΌ + π½π ππππ‘ + πππ‘ ; π = 1,2, β¦ , π ; π‘ = 1,2, β¦ , π
3
dengan, πππ‘
: variabel terikat pada unit cross section ke-i dan periode waktu ke-t
πΌ
:
intersep model regresi
π½π
:
koefisien slope variabel bebas; π = 1,2, β¦ , πΎ
ππππ‘
: variabel bebas ke-π pada unit cross section ke-i dan periode waktu ke-t : eror dengan πππ‘ ~π(0, π 2 )
πππ‘
2.2.4. Pendekatan Fixed Effect Model. Fixed effect model adalah model regresi data panel dengan memperhatikan efek perbedaan dari unit cross-section. Fixed effect model mempunyai bentuk berikut πππ‘ = π½1π + π½π ππππ‘ + πππ‘ dengan, πππ‘
: variabel terikat pada unit cross section ke-i dan periode waktu ke-t
π½1π
: intersep model regresi pada unit cross section ke-i
π½π
: koefisien slope variabel bebas; π = 2,3, β¦ , πΎ
ππππ‘
: variabel bebas ke-π pada unit cross section ke-i dan periode waktu ke-t
πππ‘
: eror dengan πππ‘ ~π(0, π 2 )
2.2.5. Uji Spesifikasi Fixed Effect Model. Uji spesifikasi fixed effect model digunakan untuk mengetahui apakah fixed effect model merupakan model yang sesuai (Wooldridge, 2004). 1. π»0 βΆ π1 = π2 = β¦ = ππ = 0 (semua efek unit cross-section tidak signifikan berpengaruh dalam model) π»1 : minimal ada satu ππ β 0 (paling tidak terdapat satu efek unit crosssection yang signifikan berpengaruh dalam model) 2. Tingkat signifikansi πΌ 3. Daerah Kritis π·πΎ = {πΉβππ‘π’ππ |πΉβππ‘π’ππ > πΉ(πβ1),(ππβπβπΎ) }
4
4. Statistik Uji πΉβππ‘π’ππ =
(π
ππ1 β π
ππ2 )/(π β 1) π
ππ2 /(ππ β π β πΎ)
dengan π
ππ1 : residual sum of square model Ordinary Least Square π
ππ2 : residual sum of square model fixed effect model N
: banyaknya unit cross-section
T
: banyaknya unit runtun waktu
K
: banyaknya parameter yang akan diestimasi
5. Keputusan Uji π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ β π·πΎ. 2.2.6. Uji Asumsi Klasik. Uji asumsi klasik antara lain adalah multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan normalitas. 2.2.6.1. Multikolinearitas. Menurut Gujarati (2003), multikolinearitas berarti adanya hubungan sempurna antara beberapa variabel bebas dalam model regresi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya hubungan diantara beberapa variabel bebas. Apabila nilai koefisien determinasi(π
2 ) yang dihasilkan dalam suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat, hal ini merupakan salah satu indikasi terjadi multikolinearitas. 2.2.6.2. Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas berarti bahwa variansi residual tidak sama dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Heteroskedastisitas juga bertentangan dengan salah satu asumsi dasar regresi, homoskedastisitas, yaitu variansi residual yang tercakup dalam model regresi memiliki variansi residual yang sama. 2.2.6.3. Autokorelasi. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara komponen residual pada periode t dengan komponen residual pada periode t-1
5
(sebelumnya). Autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara komponen residual berdasarkan urutan waktu. 2.2.6.4. Normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, nilai residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang memiliki nilai residual distribusi normal adalah model regresi yang baik. 2.2.7. Uji Signifikansi Parameter. Estimasi parameter regresi perlu dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian parameter regresi dilakukan dalam dua tahap yaitu uji secara bersama-sama (serentak) dan uji parsial. Uji serentak digunakan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat dengan hipotesis sebagai berikut. 1. π»0 βΆ π½1 = π½2 = β¦ = π½πΎ = 0
(semua
variabel
tidak
signifikan
berpengaruh dalam model) π»1 : minimal ada satu π½πΎ β 0 (paling tidak terdapat satu variabel yang signifikan berpengaruh dalam model) 2. Tingkat signifikansi πΌ 3. Daerah Kritis π·πΎ = {πΉβππ‘π’ππ |πΉβππ‘π’ππ > πΉπΌ;(πΎβ1,πβπΎ) } 4. Statistik Uji πΉβππ‘π’ππ =
π
πΎππππππ π π
πΎπππ πππ’ππ
5. Keputusan Uji π»0 ditolak jika πΉβππ‘π’ππ β π·πΎ. Uji parsial digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh signifikan secara individu terhadap variabel terikat. Hipotesis yang digunakan untuk uji parsial adalah sebagai berikut. 1. π»0 βΆ π½π = 0 (Parameter ke-π tidak signifikan berpengaruh dalam model) π»1 βΆ π½π β 0 (Parameter ke-π signifikan berpengaruh dalam model), 2. Tingkat signifikansi πΌ
6
3. Daerah Kritis π·πΎ = {π‘βππ‘π’ππ |π‘βππ‘π’ππ > π‘πΌ,πβπΎ } 2
4. Statistik Uji π‘βππ‘π’ππ =
π½π ππΈ(π½Μπ )
5. Keputusan Uji π»0 ditolak jika π‘βππ‘π’ππ β π·πΎ.
2.3. Kerangka Pemikiran Dalam analisis regresi data panel, model taksiran memperhatikan efek dari unit cross-section yaitu efek perbedaan wilayah. Model regresi data panel dengan pendekatan fixed effect model. Pendekatan fixed effect model mencerminkan perbedaan pada intersep untuk setiap unit cross-section. Pada penelitian ini, fixed effect model digunakan untuk menganalisis apakah banyaknya kunjungan wisatawan dan tingkat hunian hotel memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan asli daerah Kota Provinsi Jawa Tengah.
7