BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Mengenai Bakpia Bakpia adalah makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Istilah bakpia sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian, yaitu dari kata "bak" yang berarti daging (umumnya daging babi) dan "pia" yang berarti kue, yang secara harfiah berarti roti berisikan. Dari sumber yang lain bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Di beberapa daerah di Indonesia, makanan yang terasa legit ini dikenal dengan nama pia atau kue pia. Bakpia termasuk salah satu masakan yang populer dari keluarga Cina atau Tionghoa. Bakpia yang cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok (Pathuk), Yogyakarta. Mengingat masyarakat Jogja cukup banyak yang beragama Islam, pada perkembangannya, isi bakpia yang semula daging babi pun diubah menjadi kacang hijau. Kemudian rasa -rasa dari bakpia dikembangkan menjadi cokelat, keju, kumbu hijau, dan kumbu hitam. Di desa Pathok, dulunya penduduk tidak mengenal istilah "merek", hingga pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang "nomor rumah produsen", misalnya nomor 25 dan 75, diikuti munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang nomer berlainan. Demikian pesatnya perkembangan "kue oleh-oleh" itu hingga mencapai puncak kejayaan yang dimulai sejak sekitar tahun 1992. Kemudian barulah muncul beberapa merek bakpia yang bukan dari nomor rumah, seperti Djava dan lain-lain. Lezatnya rasa bakpia menjadikan kue ini menjadi salah satu favorit para wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Bakpia bisa didapatkan di toko bakpia atau toko yang menjual oleh-oleh khas Jogja. Bakpia itu sendiri dibuat berdasarkan empat bahan utama seperti tepung, kacang hijau, gula, telur, dan minyak barco.
Agar bisa menciptakan beberapa rasa itu hanya ditambahkan perasa dan beberapa pengurangan komposisi agar rasa yang diciptakan lebih bisa dirasakan. Agar dapat mencapai keuntungan optimal, pelaku bisnis juga dianjurkan memperhatikan apa saja yang mereka miliki dalam usaha ini. Berdasarkan data awal yang penulis dapatkan, pabrik bakpia ini mampu membuat 34 dus ini 20 butir bakpia dengan varian rasa berbeda ( 34 x 20= 680 butir ) yang didapatkan dari perhitungan bahwa sehari pabrik ini membuat 10 adonan. Tenaga kerja yang dimiliki oleh pabrik bakpia “ABC” sebanyak 53 orang dengan sistem kerja harian yang dimulai pukul 07.30 sampai 16.00 WIB. Bahan baku yang digunakan untuk membuat 10 adonan perhari pada pabrik bakpia “ABC” yaitu:
Kacang Hijau sebanyak 75 Kg
Gula pasir sebanyak 50 Kg
Gandum sebanyak 20 Kg
Minyak “Barco” 25 L
Telur ayam sebanyak 50 Kg
Sedangkan energy yang digunakan untuk proses pembuatan bakpia dalam sehari yaitu:
Mesin oven 1 tabung gas 12 Kg
Mesin pengaduk 1 tabung gas 12 Kg
Tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan bakpia yaitu:
Kacang di giling
Kacang direndam menggunakan air biasa selama 2 jam
Kemudian, kacang dicuci hingga bersih dan dibuang kulitnya
Kacang ditanak selama dua jam
Lalu, kacang digiling lagi dan dimasukkan kedalam mesin aduk selama 2 jam
Proses pembuatan dimulai dengan cara:
Pembuatan kulit luar bakpia
Dimasuki kacang hijau dan ditambah varian rasa yang diinginkan
Di cetak oleh para pekerja sesuai ukuran yang diinginkan
Dimasukkan ke dalam oven untuk dipanggang
Setelah semua proses selesai, ditunggu agar suhunya normal lalu dimasukkan kedalam box.
2.2 Metode Yang Digunakan 2.2.1 Definisi Programa Linier Definisi programa linier adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi. Linear Programing merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal. Program Linear adalah suatu program untuk menyelesaikan permasalahn yang batas-batasannya berbentuk pertidaksamaan linear. Secara umum program linear terdiri dari dua bagian, yaitu : fungsi kendala dan fungsi objektif. Fungsi kendala adalah batasan – batasan yang dipenuhi, sedangkan fungsi objektif adalah fungsi yang nilainya akan dioptimumkan (dimaksimumkan adan diminimumkan). Dalam program linear ini, batasan – batasan (kendala–kendala ) yang terdapat didalam masalah program linear diterjemahkan terlebih dahulu kedalam bentuk perumusan matematika, yang disebut model matematika.
Model matematika adalah suatu bentuk interpretasi manusia dalam menerjemahkan atau merumuskan persoalan persoalan yang ada ke bentuk matematika sehingga persoalan itu dapat diselesaikan secara matematis. Pada hakikatnya merancang atau membuat model matematika dalam suatu masalah program linear adalah menentukan fungsi tujuan beserta kendala yang harus dipenuhi dalam masalah program linear tersebut. Dalam merancang suatu model matematika diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Tuliskan ketentuan-ketentuan yang ada ke dalam sebuah table
2.
Tetapkan besaran masalah di dalam saoal sebagai variable-variabel (dinyatakan dalam huruf-huruf)
3.
Buatlah system pertidaksamaan linear dari hal-hal yang sudah di ketahui
4.
Tentukan fungsi tujuan (fungsi objektif), yaitu fungsi yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan (kalau ada)
2.2.2 Metode-metode programa linier 1. Metode Grafik Metode Grafik adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan programa linear, dan merupakan salah satu metode yang sering digunakan, karena metode ini cukup mudah dan tidak memakan terlalu banyak waktu. Akan tetapi, penggunaan metode grafik ini terbatas karena metode ini hanya dapat digunakan untuk menyelesaiakn permasalahan program linier dengan dua variabel. Karena untuk menyelesaikan permasalahan program linier dengan tiga variabel diperlukan grafik dalam bentuk tiga dimensi, dan akan cukup rumit. Sedangkan untuk permasalahan program linier dengan empat atau lebih variabel tidak dapat dibuat grafiknya. Ada beberapa langkah penyelesaian diantaranya sebagai berikut: 1. Buat model yang sesuai dengan masalah yang ada. 2. Gambar grafik kendala-kemdalanya
3. Tentukan daerah fisibel, yaitu daerah dalam grafik yang memenuhi semua kendala 4. Hitung nilai fungsi di titik-titik sudut segi-n daerah fisibel 5. Cari titik yang menghasilkan nilai fungsi yang paling optimal. 2. Metode Simplek Metode Simplek adalah suatu prosedur matematis untuk mencari solusi optimal dari suatu masalah pemrograman linear yang didasarkan pada proses iterasi. Metode simplek biasanya digunakan untuk lebih dari dua variabel dan tahapan metode simplek ini lebih kompleks dibandingkan dengan metode grafik. 2.1. Keunggulan Metode Simplek Di era yang bisnis yang sangat berkembang pesat ini kita perlu mengetahui apa saja keunggulan dari metode simplek. Keunggulan Metode Simplek diantaranya: a. Dapat digunakan untuk lebih dari dua variabel. b. Lebih efisien serta dilengkapi dengan suatu test yang bisa memberitahukan kapan hitungan harus dihentikan c. Semua informasi yang kita perlukan terdapat pada setiap table, selain itu nilai tujuan dari suatu tabel akan lebih besar atau kecil atau sama dengan tabel sebelumnya. 2.3. Langkah-langkah penyelesaian metode simplek di programa linier Metode Simplek adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu penyelesaian dasar yang fisibel ke pemecahan dasar fisibel lainnya, yang dilakukan berulang-ulang(iteratif) sehingga tercapai suatu penyelesaian optimum. Berikut adalah langkah-langkah penyelesaian di metode simplek: Langkah-langkah penyelesaian dengan metode simpleks adalah sebagai berikut : 1. Mengubah fungsi tujuan dan batasan
2. Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel simpleks 3. Memilih kolom kunci Caranya dengan memilih kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar. 4. Memilih baris kunci Pilih baris yang mempunyai limit ratio dengan angka terkecil.
Nilai kolom NK Limit ratio = Nilai kolom kunci
5. Mengubah nilai-nilai baris kunci Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci. Gantilah variabel dasar pada baris kunci dengan variabel yang terdapat di bagian atas kolom kunci. 6. Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Untuk mengubahnya menggunakan rumus : Baris baru = baris lama – ( koefisien per kolom kunci * nilai bari baris kunci ) 7. Melanjutkan perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan Ulangi langkah 3 s/d 6, sampai semua nilai pada fungsi tujuan berharga positif