BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Tingkat Pendapatan a. Pengertian Pendapatan Suatu perekonomian baru dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila
pendapatan perkapita
suatu masyarakat
menunjukkan kecenderungan jangka panjang yang naik. Makin tinggi pendapatan perkapita masyarakat, semakin kecil proporsi penduduknya yang berpenghasilan dibawah garis kemiskinan. Pada hakekatnya konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan merupakan proses arus yaitu penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu. Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang yang berasal dari pihak lain maupun dari hasil industri yang dinilai atas dasar jumlah uang dari harta yang belalu saat itu.51 Pendapatan seseorang harus dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesejahteraan sebab dengan pendapatan seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari baik secara langsung maupun tidak langsung. Definisi lain dari pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh dari hasil
51
Michell Rinda Nursandy, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Tape di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso, skripsi tidak diterbitkan.
59
60
pekerjaan dan biasanya pendapatan seseorang dihitung setiap tahun atau setiap bulannya. Selain itu pendapatan juga diartikan sebagai penerimaan dana sebagai hasil dari suatu investasi.52 pendapatan juga berarti aliran penerimaan kas atau harta lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.53 b. Macam-Macam Pendapatan Biro Pusat Statistik merinci pendapatan dalam kategori sebagai berikut: 1) Pendapatan berupa uang, yaitu pendapatan dari: a) Gaji dan upah b) Usaha sendiri c) Hasil investasi d) Keuntungan sosial 2) Pendapatan berupa barang, yaitu pendapatan yang berupa: a) Bagian pembayaranupah dari gaji yang dibentuk dalam: bonus, pengobatan, transportasi, perumahan, rekreasi. b) Barang yang diproduksi dan dikonsumsi di rumah 3) Pendapatan yang bukan merupakan pendapatan, yaitu penerimaan yang berupa: pengambilan tabungan, penjualan barang-barang
52
Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, Cet. I, (Jakarta: PT. Gramedia, 2010), hlm. 621. 53 Jusup Al Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid I, Ed. 6, (Yogyakarta: STIE YKPN, 2005), hlm. 24.
61
yang dipakai, penagihan piutang, pinjaman utang, kiriman uang, warisan. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah sebagai berikut:54 1) Kesempatan kerja yang tersedia Semakin banyak kesempataan kerja yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil ketja tersebut. 2) Kecakapan dan keahlian Dengan bekal kecakapan dan keahlian yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan. 3) Motivasi Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan yang diperoleh, semakin besar dorongan seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin besar pula penghasilan yang diperoleh. 4) Keuletan bekerja Pengertian keuletan dapat disamakan dengan ketekunan, keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan. Bila saat
54
Rosetyadi Artistyan Firdausa, Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak, skripsi tidak diterbikan.
62
menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut dujadikan sebagai bekal untuk meniti ke arah kesuksesan dan keberhasilan. 5) Banyak sedikitnya modal yang digunakan Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang dipergunakan. d. Sumber Pendapatan55 Pendapatan
seseorang
harus
dapat
digunakan
untuk
menentukan tingkat kesejahteraan sebab dengan pendapatan seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber pendapatan masyarakat terdiri dari: 1) Di sektor formal berupa gaji dan upah yang diperoleh secara tetap dan jumlah yang telah ditentukan 2) Di sektor informal berupa pendapatan yang bersumber dari perolehan atau penghasilan tambahan seperti: penghasilan dagang, tukang, buruh, dan lain-lain 3) Di sektor subsisten merupakan pendapatan yang bersumber dari hasil usaha sendiri berupa tanaman, ternak, kiriman dan pemberian orang lain. Pendapatan sektor informal adalah segala penghasilan yang berupa uang maupun barang yang diterima, biasanya sebagai balas jasa dari sektor informal. Sumber pendapatan ini berupa: 55
Michell Rinda Nursandy, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Tape di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso, skripsi tidak diterbitkan.
63
1) Pendapatan dari usaha, meliputi: hasil bersih dari hasil usaha sendiri, komisi dan penjualan 2) Pendapatan dari investasi 3) Pendapatan dari keuntungan sosial. Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih yang merupakan hasil yang diterima dari jumlah seluruh penerimaan setelah dikurangi pengeluaran biaya operasi. Sementara pendapatan diperoleh apabila terjadi transaksi antar pedagang dengan pembeli dalam satu kesepakatan bersama. 2. Modal Awal a. Pengertian Modal Modal adalah salah satu faktor utama dalam menjalankan usaha berdagang. Peranan modal atau biaya sangat penting bagi setiap usaha, baik skala kecil, menengah maupun besar. Hal ini disebabkan karena modal merupakan sejumlah uang yang digunakan untuk mengelola dan membiayai usaha dagangan setiap bulan/setiap hari. Di mana di dalamnya terdapat ongkos untuk pembelian sumbersumber produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu output tertentu atau opportunity cost dan untuk menggunakan input yang tersedia.56 Sedangkan yang dimaksud dengan modal awal disini adalah sejumlah uang yang digunakan pada saat awal membuka
56
Rosy Pradipta Angga Purnama, Analisis Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Lama Usaha, dan Teknologi Proses Produksi terhadap Produksi Kerajinan Kendang Jimbe di Kota Blitar,(Malang: Universitas Brawijaya, 2014), jurnal ilmiah.
64
usaha untuk membeli barang dagangan yang akan dijual kembali dan dinyatakan dalam bentuk rupiah. Berdasarkan sumber-sumber modal dapat dibedakan menjadi dua:57 1) Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari investasi sendiri. 2) Modal pinjaman yaitu modal yang berasal baik dari lembaga institusional maupun lembaga non institusional. Sedangkan modal yang merupakan pemberian atau warisan sebenarnya kedudukannya diantara modal sendiri dan modal pinjaman karena ditambahkan dari luar tapi tidak menimbulkan kewajiban-kewajiban tertentu bagi yang menerimanya. Masalah permodalan merupakan salah satu faktor dalam produksi
karena
pada
umumnya
ketidaklancaran
produksi
disebabkan oleh kurang tersedianya modal dalam jumlah yang mencukupi. Modal yang cukup kecil menyebabkan pendapatan yang diterima hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka beserta keluarganya sehingga kemungkinan untuk memperluas usahanya dengan modal sendiri sangat kecil, ditambah jika harus membayar bunga atau pajak atas pinjaman.
57
Michell Rinda Nursandy, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Tape di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso,skripsi tidak dirterbitkan.
65
b. Macam-Macam Modal Didalam suatu usaha modal mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan berhasil tidaknya suatu usaha yang telah didirikan. Modal dapat dibagi sebagai berikut:58 1) Modal Tetap Modal tetap merupakan modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu yang relatif lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya jumlah produksi. 2) Modal Lancar Modal lancar merupakan modal yang memberikan jasa hanya sekali dalam proses produksi, bisa dalam bentuj bahanbahan baku dan kebutuhan lain sebagai penunjang usaha tersebut. Sedangkan pada masalah pembentukan modal dapat ditinjau dari dua sudut yaitu: 1) Segi penawaran modal (supply of capital), berkaitan dengan kemampuan masyarakat untuk menabung yang kemudian digunakan untuk investasi dan pembentukan modal. 2) Segi permintaan modal (demand of capital), adalah daya tarik bagi pengusaha untuk berinvestasi atau menambah penggunaan peralatan modal dalam proses produksi. Meskipun modal sebagai salah satu faktor utama dalam menjalankan usaha berdagang, namun bukan berarti modal 58
Rosetyadi Artistyan Firdausa, Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak, skripsi tidak diterbitkan.
66
merupakan faktor satu-satunya dalam meningkatkan pendapatan. Sehingga dalam hal ini modal bagi pedagang juga merupakan salah satu faktor produksi yang mempengaruhi tingkat pendapatan. c. Unsur-Unsur Modal59 Unsur-unsur modal dari aktiva lancar terdiri dari: 1) Kas/bank, yakni uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. 2) Investasi jangka pendek, yakni investasi sementara dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang sementara belum dibutuhkan dalam operasi. 3) Piutang wesel adalah tagihan kepada pihak ketiga berupa wesel yang dapat diperjualbelikan atau didiskontokan. 4) Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain (pelanggan) karena penjualan secara kredit. 5) Persediaan adalah semua barang yang sampai tanggal neraca masih berupa persediaan di gudang atau bagian utama dari modal merupakan aktiva yang pada setiap saat mengalami perubahan. 6) Piutang penghasilan atau penghasilan yang harus diterima adalah penghasilan
yang
telah
menjadi
hak
perusahaan
karena
perusahaan telah memberikan jasa, tetapi pembayarannya belum diterima.
59
132.
Suyadi Prawirosentono, Pengantar Bisnis Modern, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), hlm.
67
7) Uang muka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi belum dinikmati pada periode bersangkutan, melinkan pada periode berikutnya. 3. Lokasi a. Pengertian Lokasi Lokasi
merupakan
saluran
distribusi
dimana
produk
disediakan untuk terjadinya penjualan. Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan, yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.60Selain itu lokasi juga dapat diartikan sebagai letak atau tempat yang digunakan sebagai kantor oleh suatu perusahaan dalam menjual dan menawarkan produknya. Keputusan dalam menentukan lokasi usaha juga berdampak pada berhasil atau tidaknya usaha tersebut dalam jangka panjang. Kesalahan dalam penentuan lokasi perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak terhingga, dan ketepatan dalam pemilihan lokasi, pada umumnya akan melancarkan suatu usaha di kemudian hari,
bisa
beroperasi
secara
terus
menerus
bahkan
bisa
mengembangkan usahanya di tempat-tempat yang lain.
60
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), hlm. 126.
68
b. Faktor-Faktor Penentuan Lokasi Pertimbangan pertimbangan yang cermat dalam menentukan lokasi meliputi faktor-faktor:61 1) Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum. 2) Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung barang yang ditawarkan. 4) Lalu
lintas, menyangkut
dua pertimbangan
utama
yaitu
banyaknya orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impluse buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan atau tanpa perencanaan dan kepadatan lalu lintas bisa menjadi hambatan. 5) Kompetisi yaitu lokasi pesaing. Dalam menetukan lokasi suatu usaha perlu dipertimbangkan apakah di jalan atau daerah tersebut telah terdapat banyak usaha yang sejenis atau tidak. Namun dengan lokasi yang berdekatan dengan pesaing usaha, pedagang dapat melakukan strategi kompetisi total baik dalam pemberian harga ataupun jasa lain yang diberikan. Seorang pedagang harus mengenali jumlah dan ukuran usaha lain serta situasi persaingan yang ada di daerah tersebut. 61
Oldy Ardhana, Analisis Pengaruh KualitasPelayanan, Harga dan Lokasi terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi pada Bengkel Caesar Semarang), (Semarang: Universitas Diponegoro, 2010), skripsi tidak diterbitkan.
69
Faktor lokasi sebenarnya merupakan kombinasi dari beberapa faktor yang interaktif seperti kemudahan mendapatkan akses dan lingkungan. Lingkungan disini bukan hanya dalam arti fisik, tetapi juga termasuk aspek sosial dan ekonomi.62 4. Keanekaragaman Barang a. Pengertian Keanekaragaman Barang Keanekaragaman barang merupakan kelengkapan barang atau produk yang menyangkut kedalaman, luas dan kualitas produk yang ditawarkan juga ketersediaan barang atau produk tersebut setiap saat di pasar.63 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keragaman barang atau produk adalah macam-macam barang dalam artian kelengkapan barang mulai dari merk, ukuran dan kualitas serta ketersediaan barang tersebut setiap saat di toko ataupun pasar. Dengan keanekaragaman barang tersebut maka akan memudahkan konsumen dalam memilih dan membeli berbagai macam produk sesuai dengan keinginan mereka. Keragaman barang yang pedagang tawarkan menjadi daya tarik tersendiri untuk para konsumennya, karena setiap konsumen memiliki selera yang tidak selalu sama. Jika seorang pedagang pasar tiban menyediakan barang yang beranekaragam, akan lebih
62
Meirani Fitrianingsih, Analisis Pengaruh Harga Sewa, Pendapatan Keluarga, Fasilitas, Lokasi dan Harga Substitusi terhadap Permintaan Rusunawa UNDIP, (Semarang: UNDIP, 2011), skripsi tidak diterbitkan. 63 Endi Rusmanhadi Pratama, Analisis Differensiasi Pendapatan Sektor Informla di Jalan Jawa Kabupaten Jember, skripsi tidak diterbitkan.
70
memudahkan para pedagang untuk menarik konsumen agar bisa membeli produk yang mereka tawarkan. b. Klasifikasi Barang atau Produk Berdasarkan Konsumen dan Maanfaatnya.64 1) Klasifikasi Barang Konsumsi a) Convenience Goods, yaitu barang yang dibeli konsumen dalam frekuensi tinggi, dibutuhkan dalam waktu yang segera dan hanya memerlukan usaha yang minimum dalam membandingkan dan pembeliannya. Contoh: sabun mandi. b) Shopping Goods, barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliaanya dibandingkan dengan karakteristiknya untuk melihat kecocokannya baik dalam hal mutu, harga maupun model. Contoh: sepatu dan baju. c) Specialty Goods, barang yang memiliki karakteristik yang unik atau identifikasi merk yang sedemikian rupa sehingga untuk mendapatkannya pembeli bersedia untuk membeli dengan harga mahal. Contoh: sepeda motor dan mobil. d) Unsought Goods, barang yang diketahui pembeli ataupun kalau sudah diketahui pada umumnya mereka belum terpikirkan untuk membelinya. Contoh: ensiklopedia dan asuransi.
64
Nursanah, Analisis Pengaruh Keragaman Produk, Kualitas Pelayanan, dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT Hero Supermarket (Studi Kasus pada PT Hero Supermarket Tbk, Tarogong Cilandak, Jak-Sel),skripsi tidak diterbitkan.
71
2) Klasifikasi Barang Industri Produk ini di klasifikasikan atas dasar bagaimana mereka memasuki proses produksi dan dari segi biaya relatif yaitu: a) Bahan baku dan suku cadang barang yang seluruhnya masuk dalam barang jadi b) Barang modal yaitu barang yang memberi kemudahan dalam mengelola dan mengembangkan produk jadi c) Perlengkapan dan jasa yaitu barang yang tidak tahan lama dan jasa memberikan kemudahan dalam mengembangkan dan mengelola keseluruhan produk jadi.