8
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Proses Polishing Proses polishing dikerjakan dengan menggunakan mesin centerless grinding, yang terdiri dari grinding wheel,regulating wheel,dan support rack. Ketiganya merupakan komponen utama yaitu grinding wheel untuk menghaluskan permukaan benda kerja,regulating wheel untuk menjaga permukaan benda kerja dan support rack untuk menopang benda kerja yang akan diproses. Gambaran kondisi proses penggerindaan ditunjukkan dengan gambar 2.1,bahwa benda kerja berada diatas support rack dan benda kerja berada ditengah-tengah antara grinding wheel dan regulating wheel. Ketika benda kerja berputar dan bersinggungan dengan grinding dan regulating wheel maka akan terbentuk diameter yang diinginkan.
9
Gambar 2.1 Posisi proses penggerindaan Metode utama dalam dalam proses operasi terdiri dari 3 kelompok yaitu metode pass through,metode feed setting,dan metode end feed. Penggunaaan ketiga metode tersebut ditentukan oleh karakter material benda kerja. 1. Metode pass through Benda kerja berbentuk steel bar dapat menggunakan metode ini untuk proses penggerindaan. Dalam proses ini,grinding wheel,regulating wheel,dan support rack berada dalam posisi yang fix/tetap. 2. Metode feed setting Proses penggerindaaan dengan membutuhkan kontur-kontur yang berbentuk khusus dan memerlukan ukuran yang beraneka ragam dapat menggunakan metode penggerindaan
ini.
Proses
berlangsung
secara
sebentar-sebentar
produktifitas lebih rendah dibanding metode pass through.
sehingga
10
3. Metode end feed Benda kerja berprofil conus/tirus dapat menggunakan metode ini untuk proses penggerindaan. Grinding wheel,regulating wheel ,dan support rack diinstall dengan posisi mengikuti kontur conus. 2.1.2 Pengertian Proses Platting Proses pelapisan logam (platting) yang tipis merupakan suatu usaha yang diperhitungkan dalam sektor industri. Hal ini banyak kita ketahui dari banyaknya artikel yang membahas masalah pelapisan untuk perlindungan karat atau dekoratif. Disamping itu platting juga berfungsi untuk memperbaharui permukaan logam yang rusak atau part mesin yang aus. Prinsip proses platting juga dipakai dalam proses pemurnian logam, misalnya tembaga,timah hitam,dll. Electro platting merupakan salah satu cara pelapisan yang banyak digunakan untuk meningkatkan penampilan dan ketahanan korosi serta ketahanan aus dari suatu komponen. Pelapisan dilakukan dengan mencelupkan benda kerja ke dalam suatu elektrolit yang telah dialiri arus listrik sehingga lapisan logam terbentuk dipermukaan benda kerja tersebut. 2.1.3 Prinsip Dasar Electro Platting Electro platting merupakan pelapisan logam terhadap suatu bahan /logam yang dilakukan dengan mencelupkan suatu bahan /logam yang akan dilapisi ke dalam suatu larutan elektrolit (cairan logam pelapis) sambil mengalirkan arus listrik melalui elektroda.
Proses
electro
platting
secara
umum
disebut
sebagai
proses
elektrolisa,yang biasanya dilakukan dalam suatu bejana. Bejana tersebut dikenal
11
sebagai sel elektrolisa yang didalamnya berisi cairan elektrolit. Bila arus listrik dialirkan dalam larutan elektrolit,maka ion yang bermuatan positif bergerak ke arah katoda dan ion negatif ke arah anoda. Dalam proses electro platting ion positif merupakan ion logam yang akan melapisi,sehingga logam tersebut mengendap di permukaan benda kerja yang berfungsi sebagai katoda. 2.1.4 Produksi dengan Sistem Kanban Perencanaan produksi dengan sistem kanban adalah pengaturan produksi dengan jumlah lot tertentu dimana lot atau jumlah produksi tersebut tertera dalam kartu kanban.Dalam hal ini seberapa banyak barang yang akan dibuat tergantung dari kanban yang diterbitkan,dan itu akan mempengaruhi juga jumlah stock yang ada di gudang. Contoh kanban dapat dilihat seperti gambar 2.2 :
Gambar 2.2 Kartu kanban produksi. Alur dari pergerakan kanban sendiri adalah PPC – PRODUKSI – GUDANG. PPC akan mengeluarkan kanban keproduksi lalu produksi
membuat barang sesuai
12
dengan jumlah yang tertera dikanban,kemudian produksi mengirim hasil produksi ke gudang disertai dengan kanban dari PPC. Gudang mengirim barang ke customer dan kanban diberikan ke PPC untuk dikeluarkan lagi ke produksi. Dengan produksi sistem ini semua komponen pendukung produksi harus dalam kondisi baik dan tidak ada gangguan. Kanban adalah suatu kartu yang biasanya ditempatkan dalam amplop empat persegi panjang.Ada dua jenis kartu kanban yang biasa digunakan: Kanban pengambilan dan kanban pemesanan produksi. Kanban
pengambilan
merinci jumlah yang harus diambil oleh proses
berikutnya,sementara kanban pemesanan – produksi meneunjukkan jumlah yang harus diproduksi oleh proses
sebelumnya.
Akibat banyaknya proses dalam pabrik akan saling keterkaitan.Kait mengaitnya berbagai proses dalam pabrik ini memungkinkan
pengendalian yang lebih baik
dalam hal jumlah yang diperlukan untuk berbagai produk.Dalam sistem kanban didukung oleh beberapa hal – hal berikut : a. pelancaran produksi. b. pembakuan pekerjaan. c. pengurangan waktu penyiapaan. d. akivitas perbaikan. e. rancangan tata ruang mesin. f. automasi. 2.2 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penulisan skripsi ini yaitu :
13
1. Kualitas proses polishing masih menggunakan ukuran visual indera penglihatan,sehingga perlu adanya standart kualitas yang terukur. 2. Proses pengasahan batu gerinda dan batu karet masih membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil proses polishing yang sesuai dengan visual indera penglihatan. 3. Adanya tuntutan dari manajemen untuk meningkatkan effisiensi pekerjaan sehingga perlu adanya peningkatan output produksi dan pengurangan lost time produksi.