Laporan Tugas Akhir
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Produksi Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya.Sistem produksi tersebut dapat dilihat pada Gambar2.1
Gambar 2.1. Input – Output Sistem Produksi Rosnani Ginting. Sistem Produksi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007
Universitas Mercu Buana
7
Laporan Tugas Akhir
Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas, Penentuan Standar-standar Operasi, Penentuan Fasilitas Produksi, Perawatan Fasilitas Produksi, dan Penentuan Harga Pokok Produksi. Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya). Untuk melaksanakan fungsifungsi perencanaan, operasi dan pemeliharaan, perusahaan manufaktur harus memiliki organ pelaksana. Sistem produksi pada suatu perusahaan manufakturing harus memiliki bagian-bagian atau organ . Gambar 2.2 menunjukkan bahwa sistem produksi berawal dari pemahaman terhadap keinginan dan harapan para pelanggan berdasarkan temuan-temuan dari kegiatan pemasaran termasuk permintaan langsung dari para pelanggan terhadap produk-produk tertentu. Data dan informasi tentang keinginan pelanggan kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk rancangan produk atau jasa untuk mengetahui part, komponen dan subassemblyapa yang dibutuhkan termasuk ukuran, spesifikasi, jenis bahan, jumlah masing-masing item yang dibutuhkan untuksetiap unit produk yang diinginkan.
Universitas Mercu Buana
8
Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.2. Sistem Produksi Perusahaan Data dan informasi yang telah tersedia kemudian disampaikan kepada bagian cost accounting untuk menilai kelayakan pembiayaan dan penerimaan. Bila dinilai layak maka diteruskan kepada pimpinan untuk disahkan. Kemudian disusun rencana dan program pengolahan di lantai pabrik yang meliputi jadwal tentative proses operasi, jadwal dan jumlah kebutuhan bahan baku (raw material) dan bahan tambahan dari luar (bought-out items) dan jadwal operasi dan kapasitas fasilitas produksi yang akan digunakan dan lain-lain. Berdasarkan jadwal-jadwal tersebut, rencana KonsumenMarketingPerancangan Proses Vendor Bahan Penyimpanan
BahanPenerimaanBahanPerencanaan/
Penjualan
PengirimanPenyimpanan
&
Pengendalian
Barang Jadi
Akuntansi
Produksi Biaya
/
KeuanganPengendalian Mutu Perancangan ProdukProses Manufakturing (Lantai Pabrik)Pembelian/ Pengadaan Bahan Universitas Sumatera Utara pengadaan bahan, kapasitas stasiun kerja, tenaga operator disusun dan kemudian diimplementasikan. Monitoring dan pengendalian operasi di lantai pabrik dilakukan secara rutin untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan termasuk
Universitas Mercu Buana
9
Laporan Tugas Akhir
penyimpangan mutu (spesifikasi) dari setiap item yang dikerjakan. Apabila penyimpangan tidak dapat dihindarkan maka tindakan perbaikan yang meliputi penjadwalan ulang sisa operasi di lantai pabrik segera dilakukan, pengadaan tambahan bahan bila diperlukan dan sebagainya. Beberapa sumber penyimpangan yang umum terjadi ialah kesalahan dalam pembuatan rancangan part dan komponen, kekeliruan dalam penentuan waktu setup dan operasi, ketidaksesuaian mutu bahan, kerusakan pada fasilitas produksi dan lain-lain. Produk yang telah selesai diangkut ke gudang penyimpanan untuk dikirimkan kepada para pelanggan sesuai dengan jadwal pengiriman yang disepakati.
2.2.Metoda Rasional Metoda rasional terdiri dari 5 tahap yaitu : 2.2.1. Klarifikasi Tujuan Klasifikasi
tujuan
(clarifying
objectives)
dilakukan
untuk
menentukan tujuan perancangan. Metode yang digunakan adalah pohon tujuan (objectives Treses). Dengan pohon tujuan kita dapat mengidentifikasi tujuan dan sub tujuan dari perancangan suatu produk beserta hubungan antara keduanya, yaitu dalam bentuk diagram yang menunjukkan
hubungan
yang hierarki
antara
tujuan
dengan
subtujuannya. Percabangan pada pohon tujuan merupakan hubungan yang menunjukkan cara untuk mencapai tujuan tertentu. Ketika klien, sponsor atau manager perusahaan pertama kali mendekati para perancang dengan produk yang dibutuhkan, maka kebutuhan ini harus diuraikan dan dipaparkan dengan jelas. Klien mungkin hanya mengetahui tipe produk yang diinginkannya dan memiliki sedikit gagasan yang lebih rinci atau beberapa variasi yang mungkin. Atau kebutuhan ini sangat samar, secara sederhana masalah ini memerlukan pemecahan. Titik awal untuk sebuah rancangan adalah merupakan sebuah masalah atau merupakan sesuatu yang masih kabur. Sangat jarang bagi perancang untuk memberikan pernyataan lengkap dan jelas tentang objek yang harus dipenuhi.
Universitas Mercu Buana
10
Laporan Tugas Akhir
Langkah
pertama
adalah
mencoba
mengklarifikasi
tujuan
perencanaan. Akhir ini adalah rangkaian tujuan dimana benda yang dirancang harus dapat dipenuhi. Klasifikasi tujuan akan sangat membantu pada semua tahap perencanaan bila memiliki gagasan yang jelas tentang tujuan bahkan meskipun tujuan ini akan dapat berubah sesuai dengan kemajuan pekerjaan perencanaan. Tujuan awal dapat mengalami perubahan, berkembang atau dipersempit ataupun berubah seiring dengan permasalahan yang dapat dipahami dengan benar dan gagasan pemecahannya dapat dikembangkan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa akhir dan cara akan mengalami perubahan selama proses perencanaan. Tetapi sebagai bantuan untuk mengontrol dan menangani proses perencanaan, sangatlah penting untuk mengemukakan beberapa saran yang sudah cukup jelas. Pernyataan ini haruslah muncul dalam bentuk yang mudah dimengerti yang dapat disetujui oleh klien dan perancang atau oleh berbagai tim perencana. Metode pohon tujuan memberikan format yang
jelas dan
bermanfaat lagi beberapa tujuan. Ini memperlihatkan beberapa tujuan dan
cara
umum
untuk
mencapainya
yang
masih
terus
dipertimbangkan. Ini akan memperlihatkan bentuk diagramatik dimana tujuan yang berbeda akan saling menghubungkan satu sama lain, dan pola hirarki tujuan dan sub tujuan. Prosedur untuk pencapaian pohon tujuan ini akan membantu memperjelas tujuan dan mencapai kesepakatan diantara klien, manager dan anggota team desain. Setiap link hubungan yang digambar mengindilkasikan bahwa sebuah level tujuan yang lebih rendah merupakan alat untuk mencapai level tujuan yang lebih tinggi dimana ia terhubung. Oleh karena itu suatu rantai yang terdapat dibagian bawah pohon tujuan menunjukkan bagaimana suatu level tujuan dengan tingkat yang lebih tinggi dapat dicapai, sedangkan rantai di bagian atas menunjukkan mengapa suatu
Universitas Mercu Buana
11
Laporan Tugas Akhir
level tujuan tingkat yang lebih rendah harus diikutkan dalam pohon tujuan. A. Langkah-langkah Metode Pohon Tujuan Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperjelas tujuan perancangan. Langkah ini bertujuan untuk menentukan tujuan dilakukannya perancangan produk yang dilakukan dengan menggunakan Metode Pohon Tujuan/objective tree method. Pada kenyataannya, sangat membantu dalam hasil di tiap langkah hingga hasil yang diharapkan. Akhir dari klarifikasi tujuan ini adalah sekumpulan tujuan perancangan objek yang harus dibujat walaupun tujuan-tujuan yang dibuat itu mungkin saja berubah dalam proses perancangan berikutnya. Metode pohon tujuan memberikan bentuk dan penjelasan dari pernyataan tujuan. Metode ini menunjukkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dengan berbagai pertimbangan. Prosedur pembuatan pohon tujuan adalah sebagai berikut : 1.
Membuat daftar tujuan perancangan.
2.
Susun daftar dalam urutan tujuan dari higher-level kepada lower-level.
3.
Gambarkan sebuah diagram pohon tujuan, untuk menunjukkan hubungan-hubungan yang hierarki.
B. Mempersiapkan Tujuan Perancangan Kejelasan untuk masalah rancangan adalah sesuatu yang harus diperlihatkan ini merupakan pernyataan yang jelas. Beberapa ringkasan sangat diperlukan agar klien dapat memastikan tentang apa yang ia butuhkan karena ia mengasumsikan bahwa para perancang dengan sempurna masih memahami apa yang mereka butuhkan. Alternatif lainnya adalah bahwa klien ingin memberikan kebebasan sedapat mungkin kepada para perancang, tetapi akan dapat mengarah kepada frustasi besar bila klien telah memutuskan bahwa proposal
Universitas Mercu Buana
12
Laporan Tugas Akhir
rancangan akhir tidaklah menyangkut apa yang mereka butuhkan. Dalam beberapa kasus, para perancang akan dapat diminta mengembangkan kejelasan awal ke dalam pernyataan yang jelas tentang tujuan perancangan. Gambar 2.3 di bawah ini adalah contoh pohon tujuan pembuatan tong sampah.
Gambar 2.3. Pohon tujuan pembuatan tong sampah.
Tujuan perencanaan juga akan dapat meyebutkan kebutuhan klien,kebutuhan pemakai ataupun tujuan produk, yang merupakan gabungan tujuan abstrak dan tujuan konkrit yang harus dicapai oleh para perencana.
Universitas Mercu Buana
13
Laporan Tugas Akhir
Tujuan perencanaan yang sama juga akan dimuat didalam rancangan yang lebih jelas, sementara yang lain harus diproleh dengan mempertanyakan kepada klioen atau melalui pembahasan dalam team perencanaan. Tujuan khusus pernyataan awal dari tujuan ini akan lebih jelas daripada menimbulkan kekaburan, seperti pada produk harus aman dan nyata. Untuk menghasilkan tujuan yang lebih tepat, anda perlu mengembangkan dan memperjelas beberapa pernyataan. Salah satu cara untuk memulai memberikan pernyataan yang samar lebih khusus adalah mencoba menspesifikasikan apa maksudnya. Tanyakan “ apa yang dimaksudkan dengan pernyataan tersebut ?”. Misalnya, tujuan untuk alat mesin yang harus lebih aman yang dapat dikembangkan untuk :
Resiko luka rendah bagi operator
Resiko rendah dari kesalahan operator
Resiko rendah kerusakan di tempat kerja
Pemotongan otomatis atas beban kerja. Tipe pertanyaan yang sangat bermanfaat dalam pengembangan dan
pengklarifikasian tujuan adalah pertanyaan yang sederhana yaitu “mengapa?”, bagaimana ?”, dan apa?”. Dalam hal ini, tanyakan “mengapa klien kita perlu mencapai tujuan ini?”, bagaimana kita dapat mencapainya?” atau apa permasalahan yang sesungguhnya terjadi ?”.
C. Mempersiapkan Daftar dari Tingkat Tujuan Terendah Bila anda mengembangkan daftar tujuan ini, maka harus dapat diperjelas bahwa sebagian berada pada tingkat kepentingan yang lebih tinggi dari pada yang lain. Sub tujuan untuk memenuhi tujuan tingkat tinggi dapat dimunculkan dan beberapa pertanyaan akan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Ini disebabkan karena pernyataan yang telah dipertanyakan untuk tujuan umum menyatakan suatu hubungan akhir.
Universitas Mercu Buana
14
Laporan Tugas Akhir
Contohnya adalah pemotongan beban otomatis di dalam daftar di atas. Ini bukanlah tujuan real tetapi untuk mencapai tujuan pada kasus ini, tujuan resiko kerusakan yang rendah adalah suatu tujuan tingkat rendah terhadap keseluruhan tujuan keamanan. Daftar tujuan yang telah dikembangkan akan memuat beberapa pertanyaan dari tingkat kekhususan. Untuk mengklarifikasi berbagai level yang muncul, tuliskan kembali daftar umum anda dari berbagai tujuan yang telah ada. Dalam hal iji, kelompk tujuan yang harus di set adalah berkaitan dengan salah stu tujuan yang lebih tinggi. Daftar tujuan yang telah dibuat akan memuat bebarapa pernyataan diberbagai tingkat kesusahan. Untuk memperjelas berbagai tingkat penggabungan, tuliskan kembali daftar tujuan umum ke dalam daftar yang berurutan. Dalam hal ini, kelompok tujuan dalam himpunan yang masing-masing menyangkut satu tujuan tingkat tinggi. Misalnya, klien dapat melakukan set dengan keamanan yang lainnya melakukan dengan reliabilitas dan sebagainya. Dalam tiap himpunan, catatlah tujuan dalam urutan hierarkhi, sehingga salah satu level rendah akan dipisahkan sebagai cara untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi. Dengan demikian, dalam hal ini daftar keselamatn anda akan tampak seperti ini :
mesin harus aman
resiko kecelakaan rendah bagi operator
resiko kesalahan operator yang rendah
resiko kerusakan benda kerja atau alat yang rendah Ketelitian yang pasti dari level ini tidaklah terlalu penting dan
hanya akan memiliki sebagian kecil level, dimana orang akan menyetujuinya. Dalam hal ini, dalam daftar di atas resiko kecelakaan yang rendah akan dapat dipertimbangkan sebagai sesuatu yang lebih penting dibandingkan dengan resiko kesalahan yang rendah, tetapi ketiga tujuan resiko rendah ini haruslah dikelompokkan dalam level yang sama.
Universitas Mercu Buana
15
Laporan Tugas Akhir
Bila memiliki sejumlah pertanyaan tujuan maka akan lebih mudah mengurutkan kedalam urutan yang berurut jika setiap pertanyaan dituliskan kedalam slip kertas yang terpisah atau kartu kecil.
D. Gambarkan Pohon Tujuan Diagramatik, Perlihatkan Hubungan Hierarki dan Interkoneksi Diagram ini dimulai denhan pohon yang memperlihatkan pola hubungan penuh dan interkoneksi. Juga tidaklah terlalu penting dengan struktur pohon cabang, twigs, daun, karena beberapa interkoneksi yang membentuk loop atau kisi-kisi. Setiap tujuan menunjukkan adanya tingkat hubungan yang lebih rendah, yaitu cara untuk mencapai tingkat tujuan yang lebih tinggi yang berhubungan. Oleh karena itu, penelitian untuk diagram pohon ini menunjukkan mengapa tujuan tingkat rendah dipengaruhi, Diagram
pohon
akan
membantu
mempertajam
dan
memperbaiki persepsi dari suatu permasalahan atau akan memiliki pola temporer yang kemudian akan berubah seiring dengan proses desain. Melalui proyek ini tujuan perencanaan haruslah dinyatakan dengan jelas seiring dengan pencapaian informasi, dan pohon tujuan akan membantu hal ini.
E. Contoh Contoh pembuatan klasifikasi tujuan untuk produk sepeda mini. Langkah-langkah klasifikasi tujuan adalah sebagai berikut : 1. Daftar tujuan perancangan produk sepeda
mini
secara
keseluruhan antara lain : a. Sepeda mini yang mempunyai stang melengkung b. Sepeda mini yang mempunyai warna merah hitam c. Sepeda mini yang mempunyai pedal berbentuk persegi d. Sepeda mini yang mempunyai bahan rangka dari besi
Universitas Mercu Buana
16
Laporan Tugas Akhir
e. Sepeda mini yang mempunyai tinggi stang 65 cm f. Sepeda mini yang mempunyai jari-jari roda 20 cm g. Sepeda mini yang mempunyai bahan tempat duduk dari busa h. Sepeda mini yang mempunyai tinggi tempat duduk 50 cm i. Sepeda mini yang mempunyai tempat duduk berbentuk segitiga melengkung j. Sepeda mini yang mempunyai hiasan stang dengan stiker k. Sepeda mini yang berfungsi sebagai alat transportasi l. Sepeda mini yang mempunyai keranjang sebagai tempat tas
2. Susunan daftar tujuan dan sub tujuan perancangan dari level tinggi ke level yang lebih rendah sebagai berikut : A. desain yang berhubungan dengan rancangan fisik produk (gambar 2.4 Pohon Tujuan Atribut Desain).
Universitas Mercu Buana
17
Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.4. Pohon Tujuan Atribut Desain
Universitas Mercu Buana
18
Laporan Tugas Akhir
B. Bahan yang berhubungan dengan bahan yang diperlukan untuk pembuatan produk (gambar 2.5. pohon tujuan atribut bahan)
Gambar 2.5. Pohon tujuan atribut bahan
C. Multifungsi berhubungan dengan kegunaan produk (gambar 2.6. pohon tujuan atribut multi fungsi)
Gambar 2.6. pohon tujuan atribut multi fungsi
Universitas Mercu Buana
19
Laporan Tugas Akhir
3. Diagram pohon tujuan perancangan sepeda mini kelompok II (gambar 2.7)
Gambar 2.7 Diagram Pohon Tujuan Sepeda Mini Kelompok II
Universitas Mercu Buana
20
Laporan Tugas Akhir
2.2.2.Penetapan Fungsi A. Metode Analisis 1. Prosedur Penetapan Fungsi Tujuannya adalah untuk menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batas-batas sistem rancangan produk yang baru. Untuk itu digunakan Metode Analisis Fungsi (Analysis Function Metode) yang menggambarkan sistem input-output. Metode analisis fungsional menawarkan seperti mempertimbangkan fungsi esensial alat,hasil/produk atau sistem yang dirancang harus memuaskan, tidak masalah komponen fisik apa yang seharusnya digunakan. Tingkat permasalah diputuskan dengan mendirikan pembatas di sektor peletakkan pengganti yang saling berkaitan dari fungsi. Prosedur analisis fungsional : 1. Menyusun fungsi sistem secara keseluruhan dalam bentuk transformasi input atau output 2. Pengelompokan sub-sub fungsi 3. Menggambarkan blok diagram 4. Menggambarkan pembatasan sistem 5. Mencari komponen yang sesuai untuk menghasilkan sub-sub fingsi dan interaksi di antara sub-sub fungsi tersebut. Titik pangkal untuk metode ini adalah untuk rancangan masa proses memusatkan pada apa yang diperoleh perubahan dari pemasukan kepada rancangan baru dan tidak mementingkan bagaiman di prosesnya yang paling sederhana dan cara yang sangat mendasar dari perancangan produk, yang digambarkan secara sederhana dalam kotak hitam dapat dilihat pada gambar 2.8
Gambar 2.8. Kotak hitam
Universitas Mercu Buana
21
Laporan Tugas Akhir
Menyatakan dalam kotak hitam adalah hal penting untuk memastikan semua input-input yang relevan dan hasil akhir produk yang telah terdaftar. Mereka biasanya dapat diklasifikasikan seperti aliran dari materi lainnya, energi atau informasi dan klasifikasi ini semua dapat digunakan untuk mengcek jika ada satupun tipe input atau output telah dihilangkan.
2. Perincian Fungsi-fungsi keseluruhan kedalam sekumpulan sub-sub fungsi Biasanya perubahan dari kumpulan input ke dalam kumpulan output produk adalah tugas yang kompleks disamping kotak hitam. Disini tidak ada sasaran yang pasti. Cara yang dilakukan adalah pemeriksaan kedalam subsub fungsi dapat bergantung pada faktor seperti sejenis dari komponen, kepentingan alokasi dari fungsi mesin, pengalaman desainer, dan lain-lain. Dalam spesifikasi sub-sub fungsi ini sangat membantu untuk memastikan bahwa mereka semua dinyatakan dengan cara yang sama. Masing-masing hanya menjadi pernyataan dan sebuah keterangan kerja tambah sebuah benda sebagai contoh menjelaskan sinyal-sinyal menghitung tujuan. Tiap sub fungsi mempunyai input sendiri dan kesesuaian antara input dan output haris diperiksa. Disana mungkin ada sub fungsi pembantu yang harus ditambahkan.
3. Menggambarkan Sebuah Diagram yang Menunjukkan Hubungan fungsi antar sub-sub fungsi Sebuah blok diagram terdiri dari semua sub fungsi yang secara terpisah diidentifikasikan dengan melampirkan mereka dalam kotak-kotak dan berhubungan satu sama lain dengan input dan output. Dengan kata lain kotak blok sub-sub fungsi dari keseluruhan fungsi dapat dilihat pada gambar 2.9
Universitas Mercu Buana
22
Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.9. Sub-sub fungsi
Dalam gambaran diagram ini anda akan menentukan bagaimana dalam input dan output dari sub fungsi yang dikaitkan bersama sedemikian rupa untuk membuat kemudahan dalam bekerjanya sebagai suatu sistem. Kemudian bahwa harus menegaskan beberapa sub fungsi maka segala sesuatunya dihubungkan bersama-sama.
B. Gambar sistem batas Dalam penggambaran blok diagram anda juga harus membuat keputusan tentang batas-batas dari sistem, sebagai contoh tidak ada input dan output yang lepas dalam diagram kecuali yang barasal dari sistem batas. Itu mungkin saja bahwa batasan harus dipersempit lagi, setelah perluasan segera mempertimbangkan input dan output dari keseluruhan fungsi. Batasannya harus digambarkan mengelilingi kumpulan sub-sub dari fungsi yang telah diidentifikasi dengan maksud untuk menegakkan sebuah produk yang mudah. Ini juga menunjukkan bahwa gambaran dari sistem batas ini bukanlah sesuatu yang mana perancang telah melengkapi kebiasaannya, ini akan menjadi masalah kebijaksanaan, manajemen atau permintaan klien. Penyelidikan ketetapan komponen untuk penghitungan sub-sub fungsi dan hubungan interaksinya. Universitas Mercu Buana
23
Laporan Tugas Akhir
Jika sub fungsi telah cukup dijelaskan pada level yang tepat, kemudian itu seharusnya dapat diidentifikasi kesesuaian komponen untuk setiap sub fungsinya. Pengidentifikasian komponen akan tergantung pada kealamian dari produk, sebagai contoh sebuah komponen dapat dijelaskan seperti seorang yang memperhitungkan tugas-tugas tertentu,komponen mesin. Metode fungsi analisis adalah bantuan yang sangat berguna dalam keadaan itu karena ia berfokus pada fungsi-fungsi yang meninggalkan peralatan-peralatan fisik dan pencapaian fungsi pada tingkat berikutnya dari proses perancangan.
C. Metode Analisis Fungsional 1. Tujuan Penetapan fungsi-fungsi / establishing Function ini bertujuan untuk menentukkan fungsi-fungsi yang terjadi dalam suatu rancangan. Metode yang dipakai adalah metode Analisis Fungsional. Langkah-langkah yang digunakan adalah pembuatan model sistem “black box” yaitu menyatakan fungsi keseluruhan dari perancangan poroduk dalam bentuk konversi input menjadi output, kemudian memecahkan fungsi keseluruhan ke dalam serangkaian sub-sub fungsi yang esensial dan menggambar sebuah diagram blok yang menunjukkan interaksi antara sub-sub fungsi tersebut ke dalam suatu diagram blok. Metode analissi fungsional menawarkan sejumlag pertimbangan fungsi pokok level dimana sebuah masalah dialamatkan. Fungsi pokok adalah dimana perlengkapan, produk atau sistem yang didesain harus memuaskan tidak masalah komponen fisik apa yang digunakan. Level masalah ditentukan dengan menetapkan sebuah “batas” di sepurtar sub set fungsi yang koheren secara logis.
Universitas Mercu Buana
24
Laporan Tugas Akhir
2. Prosedur Metode Analisis Fungsi
a. Mengekspresikan keseluruhan fungsi desain yang berkenaan dengan input ke output. Point awal untuk metode ini untuk mengkonsentrasikan pada apa yang akan dicapai memalui sebuah desain baru dan tidak pada bagaimana hal tersebut tercapai. Cara dasar yang paling baik dan paling sederhana untuk mengekspresikan adalah menggambarkan produk atau peralatan yang didesain seperti sebuah kotak hitam yang memindahkan input tertentu kepada output yang diinginkan. Kotak hitam terdiri dari sebuah fungsi yang mana diperlukan untuk memindahkan input ke output. Adalah lebih baik untuk membuat keseluruhan fungsi seluas mungkin pada awalnya hal tersebut disempitkan nanti jika diperlukan. Adalah salah satu cara untuk memulai dengan suatu keseluruhan fungsi yang terbatas dan tidak diperlukan yang mana akan membatasi solusi yang memungkinkan. Desainer dapat membuat satu kontribusi yang jelas pada tahap proses desain dengan menanyakan klien atau penggunaan untuk defenisi dari tujuan yang fundamental dari produk atau peralatan dan menanyakan mengenai input dan output yang dibutuhkan-darimana input datang ?. Untuk apa output itu ? apa tahap selanjutnya dari konversi ? dan sebagainya. Jenis pertanyaan ini diketahui sebagai perluasan batas. Batas sistem
adalah
batasan
konseptual
yang
digunakan
untuk
mendefinisikan fungsi dari produk atau peralatan. Sering, batasan ini didefinisikan terlalu sempit dengan hasil bahwa perubahan desain minor yang dapat dibuat dari pada sebuah pemikiran kembali radikal. Adalah penting untuk mecoba memastikan bahwa semua nput yang relevan dan output terdaftar. Mereka semua dapat diklasifikasikan dalam hal yang sama yang dapat digunakan untuk mengecek apakah ada input atau output yang diabaikan.
Universitas Mercu Buana
25
Laporan Tugas Akhir
b. Melakukan perincian
terhadap keseluruhan
fungsi
ke dalam
seperangkat sub fungsi yang pokok. Biasanya konversi dari set input ke dalam satu set output adalah merupakan suatu tugas yang kompleks di dalam kotak hitam, yang harus diperinci ke dalam sub tugas atau sub fungsi. Tidak ada tujuan yang benar. Analisa ke dalam sub fungsi dapat bergantung pada faktor-faktor seperti jenis komponen yang tersedia untuk tugas yang spesifik, pembagian fungsi yang lebih baik atau yang diperlukan terhadap mesin-mesin atau terhadap operator manusia, pengalaman desainer dll. Dalam mengkhususkan sub fungsi, sangat membantu untuk memastikan bahwa mereka semua diekspresikan dalam cara yang sama. Masing-masing seharusnya merupakan pernyataan dari semua data kerja ditambah sebuah kata benda, seperti : menjelaskan itemitem, memisahkan buangan, mengurangi volume. Tiap sub fungsi memiliki input dan output masing-masing dan kesesuaian antara input dan output harus diperiksa. Kemungkinan terdapat sub fungsi penolong yang harus ditambahkan tetapi tidak mengkontribusikan secara langsung kepada keseluruhan fungsi seperti membuang buangan/sampah. c. Menggambar sebuah diagram blok yang menunjukkan interaksi antara sub fungsi
Sebuah diagram
blok
berisikan semua sub fungsi
yang
teridentifikasi secara terpisah dengan menyertakan mereka di dalam kotak-kptak yang berhubungan bersama melalui input dan output mereka sehingga memuaskan keseluruhan fungsi dari produk atau peralatan yang didesain. Dengan kata lain, kotak hitam yang asli dari keseluruhan fungsi adalah menggambar kembali sebah kotak transparan dimana sub fungsi yang dibutuhkan dan hubungan mereka. Dalam menggambar diagram ini anda menentukan bagaimana input dan output internal dari sub fungsi dihubungkan bersama
Universitas Mercu Buana
26
Laporan Tugas Akhir
sehingga dapat dikerjakan dengan mudah yang merupakan sistem kerja. Anda mungkin harus menciptakan input dan output, dan mungkin mendefinisikan kembali sub fungsi tertentu sehingga semua terhubung bersama. Penting untuk menggunakan konversi yang berbeda, seperti tipt-tipe yang berbeda dari garis-garis untuk menunjukkan tipe-tipe berbeda dari input dan output seperti aliran material, energi dan informasi. d. Menggambar batas sistem. Dalam menggambar diagram balok anda juga memerlukan pembuatan keputusan mengenai tingkat yang tepat dan lokasi dari batasan sistem. Seperti contoh, tidak terdapat kelepasan input atau output dalam diagram kecuali hal yang datang dari atau keluar dari batasan sistem. Kemungkinan bahwa batasan sekarang harus diperkecil lagi setelah perluasan pada awalnya, selama pertimbangan dari input, output dari keseluruhan fungsi. Batasan fungsi digambarkan seputar sub set dari fungsi yang telah diidentifikasi, untuk menentukan produk yang dapat dikerjakan dengan mudah. Juga mungkin bahwa penggambaran dari batasan sistem ini biasanya hal ini akan menjadi sebuah masalah dari kebijakan manajemen atau permintaan klien. Biasanya banyak batasan sistem yang berbeda dapat digambar,menetapkan produk-produk berbeda atau tipe-tipe solusi. e. Meneliti komponen-komponen yang sesuai untuk melakukan sub fungsi dan interaksinya. Jika sub fungsi telah ditetapkan secara memadai pada level yang sesuai, kemudian dimungkinkan untuk diidentifikasi komponen yang sesuai untuk tiap sub fungsi. Identifikasi dari komponen ini akan tergantung pada sifat produk atau peralatan atau sistem yang lebih umum yang telah didesain, seperti sebuah komponen dapat diartikan sebagai seseorang yang
Universitas Mercu Buana
27
Laporan Tugas Akhir
melaksanakan suatu tugas tertentu, suatu komponen desain yang menarik terbuka dengan adanya peralatan-peralatan elektronik seperti mokroprocessor yang sekarang sering disubtitusikan untuk komponenkomponen yang sebelumnya peralatan-peralatan mekanik atau mungkin hanya dapat dilakukan oleh operator manusia. Metode analisis fungsi adalah bantuan yang bergunba dalam keadaan seperti ini karena dia memfokuskan pada fungsi-fungsi, dan meninggalkan alat-alat fisik dalam pencapaian fungsinya kepada tahap selanjutnya dari proses desain.
D. Contoh Langkah-langkah penetapan fungsi perancangan sepeda mini adalah sebagai berikut : 1. Fungsi rancangan secara keseluruhan dengan transformasi input dan output dengan black box dapat dilihat pada gambar 6.3 2. Pembagian fungsi menjadi sub-sub fungsi yang esensial a. Sub fungsi alat penyokong b. Sub fungsi alat gerak c. Sub fungsi alat penggerak d. Sub fungsi tempat duduk e. Sub fungsi alat pegangan/handling f. Sub fungsi alat tambahan g. Sub fungsi perakitan 3. Blok diagram yang menunjukkan interaksi antara sub-sub fungsi tersebut dapat dilihat pada gambar 4. Sistem pembatas perancangan sepeda mini kelompok II dapat dilihat pada gambar 5. Komponen-komponen yang tepat untuk melaksanakan sub-sub fungsi tersebut antara lain : a. Rangka
: besi, baut, mur,kunci ring, meteran, spidol
b. Ban dan lingkaran
:
karet,besi,kawat,baut,mur,kunci
ring,tang,obeng Universitas Mercu Buana
28
Laporan Tugas Akhir
c. Stang
: besi,mur,kunci ring,tang
d. Tempat duduk
: karet,busa,besi,mur, kunci ring
e. Jari-jari & pedal
: besi,plastik,tang
f. Velg ban
: besi,tang
g. Velg ban
: besi,baut,mur,kunci ring
h. Rem
: besi,tali rem (benang baja), keret,mur,
baut,kunci ring.
Universitas Mercu Buana
29
Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.10. Diagram Black Box Sepeda Mini Kelompok 2
Universitas Mercu Buana
30
Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.11. Blok Diagram Sepeda Mii Kelompok 2
Gambar 2.12. sistem pembatas sepeda mini kelompok 2
Universitas Mercu Buana
31
Laporan Tugas Akhir
2.2.3.Penetapan Kebutuhan
Masalah perancangan seluruh disertai dengan batasan tertentu. Salah satu batasan yang paling penting ialah sebagai contoh, masalah apa yang diharapkan pelanggan ketika mengeluarkan uang untuk membayar suatu produk. Masalah umum lainnya adalah dapat diterimanya ukuran atau berat dari mesin, bebarapa masalah akan ditampilkan dalam persyaratan seperti penilaian power mesin uap, apakah mesin sesuai dengan resmi atau persyaratan keamanan lainnya. Kumpulan persyaratan ini terdiri dari spesifikasi penampilan produk atau mesin. Persyaratan rancangan dari suatu objek kadang-kadang memperhatikan spesifikasi performace, tetapi ini belum tentu benar. Objektifitas adalah persyaratab apakah sebuah desain harus mencapai sukses atau tidak. Tetapi mereka tidak nyata terkumpul sebuah batasan yang tepat, bagaimana sebuah spesifikasi performance dilakukan. Dalam kumpulan batasan bagaimana desain dapat mencapai sukses oleh karena itu perlu dibatasi oleh masalah yang dapat diterima, karena itu, perlu dikumpulkan target perancangan produk.
A. Menetapkan Tingkatan Untuk pengoperasian Mengingat tingkat perbedaan yang ada mungkin memberi petunjuk di dalam pengembangan atau bahkan mempersempit ciri konsep produk. Langkah kedua dari metode ini membuat keputusan pada tingkatan yang tepat. Biasanya para nasabah, manajemen perusahaan atau langganan menentukan apa yang akan dirancang untuk digunakan. Sebagai contoh, dalam permasalahan alat pemanas, tingkat tertinggi yang ada hanya akan mempertimbangkan jika penggunaan telah diusulkan untuk bervariasi. Salah satu tingkat yang akan dirancang telah dapat diputuskan. Bekerja dapat memulai didalam menetapkan spesifikasi yang layak. Beberapa produk atau mesin yang akan disusun mempunyai tanda dan ini akan lebih mudah didalam menetapkan
spesifikasi
tersebut.
Beberapa
tanda
yang
tampak
adalah
kenyamanan, kemudahan dan ketahanannya, guna keunggulannya adalah kecepatan biaya serta kenyamanan.
Universitas Mercu Buana
32
Laporan Tugas Akhir
Bila ingin memulai perancangan, maka kita dapat menyiapkan analisa dari kegunaan produk tersebut serta diagram pembuatannya, ini seperti menggali sumber. Aspek yang paling penting adalah ketahanan ketika menetapkan nama tersebut. Seharusnya mereka terlibat didalamnya serta bebas di dalam mencari solusi tersebut. Pernyataan tentang nama tersebutr dapat membuat beberapa masalah kerap kali memperhatikan syarat-syarat solusi tersebut. Tetapi mereka telah memisahkan nama dari wujud yang utama. Sebagai contoh nasabah mungkin mengetahui bahwa bahan utama dari area itu terbuat dari keramik karena itu dapat membuat kepuasan dan solusi yang terbaik. Tetapi syarat yang digutuhkan mungkin tahan banting, mudah dibersihkan, bentuk halus. Pilihan mungkin terdiri dari plastik, logam atau marmer. Secara keseluruhan alasan yang perlu diperhatikan yaitu keistimewaan solusi tersebut. Rancangan ini dapat diterapkan pada proses pembuatan keramik. Terakhir yang ingin diterapkan berisi tentang semua kondisi bahwa rancangan yang dibuat harus bagus. Namun demikian ini dapat dibedakan dengan syarat diantara beberapa tanda atau perlengkapan yang akan diminta dan diantaranya dapat diharapkan. Permintaan akan syarat ini harus terpenuhi, mengingat harapan tersebut berasal konsumen.
Penetapan Kebutuhan Setelah fungsi ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan keperluan. Langakah ketiga ini bertujuan untuk membuat spesifikasi pembuatan yang akurat yang perlu bagi desain atau rancangan. Metode yang digunakan pada langkah ini adalah performance spesification model, yang prosedur pelaksanaanya adalah: 1. Mempertimbangkan tingkatan-tingkatan solusi yang berbeda yang dapat diaplikasikan. 2. Menentukan tingkatan untuk beroperasi 3. Identifikasi atribut-atribut perfomansi yang diingkan dengan 5W. a. Waht (apa) Produk apa yang akan dirancang ?
Universitas Mercu Buana
33
Laporan Tugas Akhir
b. Who (siapa) ? Kepada siapa produk ini akan dipasarkan ? c. Why (mengapa) ?. Mengapa produk ini dibuat ? d. Where (dimana) ?. Dimana produk ini digunakan ? e.
When (kapan) ?. Kapan produk ini digunakan ?
4. Menentukan kebutuhan performansi untuk setiap atribut.
B. Kecepatan dan Ketetapan dalam menetapkan beberapa syarat-syarat untuk nama Salah satu usul dari atribut tersebut telah dilengkapi, penetapan spesifikasi ini ditulis untuk beberapa saja. Pemilihan terhadap suatu produk itu harus dilakukan. Selanjutnya ini dapat melengkapi beberapa penelitian, menetapkan syarat ini tidak mudah ditebak, bahkan dalam pengambilan tipe solusi yang terbaik. Kemungkinan tetap ada penetapan spesifikasi seharusnya dilakukan dalam beberapa bentuk. Demikian sebagai contoh pembagian berat tersebut harus dilakukan lebih dari itu pernyataan tidak seperti hal yang sepele. Demikian juga ketepatan dan kemungkinan tetap ada, spesifikasi ini tidak lebih ukurannya dari 25mm. Jika rata-rata antar 450 mm dapat diterima.
C. Ringkasan Tujuan : untuk membuat spesifikasi pembuatan yang akurat yang perlu bagi desain.
Universitas Mercu Buana
34
Laporan Tugas Akhir
Prosedur 1. Mempertimbangkan level berbeda yang sifatnya umum dari solusi tersebut yang mungkin dapat diusulkan. Mungkin bisa dipilih satu pilihan diantara level ini : Alternatif produk Tipe produk Ciri produk 2. Menentukan level yang sifatnya umum yang akan digunakan dalam operasi. Keputusan ini biasanya dibuat oleh pelanggan. 3. Mengidentifikasi atribut pembuatan yang perlu. Atribut sebaiknya dirumuskan dalam syarat-syarat yang independen dari solusi tersebut. 4. Menguraikan syarat-syarat pembuatan secara ringkas dan jelas untuk setiap atribut. Kemungkinan yang ada, spesifikasi sebaiknya dalam syarat-syarat yang dapat dijangkau dan mengidentifikasikan perbedaan diantara batasan tersebut. D. Contoh-contoh Contoh 1 : one handed mixing rap Contoh ini adalah spesifikasi untuk keran campuran air buatan dalam katagori air buatan dalam negeri yang dapat dioperasikan dengan satu tangan. Ringkasan perancangan awal untuk perancangan ini dijelaskan dalam bab ini diperhatikan bagaimana ringkasan dikembangkan secara luas karena team perancang telah menyelidiki masalahnya. Beberapa perincian dalam ringkasan diubah standart nasionalnya yang berlaku untuk produk seperti ini. Jumlah pemakaian juga ikut dalam perhitungan. Skala waktu perancangan juga termasuk dalam spesifikasi kolom d (demand) atau w (wish) disebelah kiri pada tabel membedakan antar demand dan wishes.
Universitas Mercu Buana
35
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.1. Spesifikasi pembuatan one handed mixing rap D
Spesifikasi one handed mixing rap
Responsible
(demand) atau
W
(wishes) D
1. Seluruhnya aliran yang dicampur maksimum 10 pada tekanan 2 bar
D
2. Tekanan maksimum 19 bar
D
3. Suhu standart air 60-100 C
D
4. Kebebasan secara menyeluruh untuk penetapan suhu dan tekanan
W
5. Suhu yang diijinkan 15 C pada suatu tekanan luar 5 bar antara persediaan panas dan dingin
D
6. Sambungan 2 pipa cu 10x1 mm/ketebalan 400 mm
D
7. Baskon (0-18 mm)
D
8. Pengaliran ditepi baskom yang lebih tinggi 50 m
D
9. Menyesuaikan dengan baskom rumah tangga
W
10. Dapat ditukar ke dalam
W
11. Pengoperasian lampu
D
12. Tanpa energi luar dsb
Contoh 2 : ukuran bahan baku Masalah diformulasikan pelanggan pada level yang bersifat umum, secara sederhana perancangan jenis tertentu dari meteran bahan bakar digunakan pada kendaraan bermotor. Formulasi umum yang pertama adalah meteran untuk mengukur perubahan jumlah minyak secara terus menerus dalam kontainer untuk bentuk dan ukuran yang tidak ditentukan dan mengidentifikasi pengukuran pada jarak yang berbeda dari kontainer. Kemudian daftar atribut berikut dikembangkan cocok bagi kontainer untuk : bermacam volume, bentuk, tinggi, bahan.
Universitas Mercu Buana
36
Laporan Tugas Akhir
Team perancang terus mengembangkan spesifikasi pembuatan secara penuh, dapat dilihat pada tabel 7.1. di atas Contoh 3 : sikat gigi listrik Contoh ini menunjukkan perkembangan penetapan spesifikasi produk konsumen sebuah sikat gigi listrik. Masalahnya adalah bagaimana menyesuaikan ke masyarakat kelas menengah secara umum, sebuah tipe sikat gigi baru tetapi hal itu bukanlah hal yang utama yang dibutuhkan dalam penetapan spasifikasi produk. Para desainer menguraikan atribut-atribut produk yang baru lebih utama sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kebutuhan konsumen berdasarkan tahapan konsep : Kebutuhan psikologis Membersihkan gigi lebih bersih daripada sikat gigi biasa, melindungi gusi, menurunkan kebusukan gigi. Kebutuhan sosial Nafas yang segar dan gigi yang putih Kebutuhan teknis Diameter penjang,ukuran sikat, luas,jangka waktu,berat Sumber pertukaran 1 dollar tiap orang adalah biaya alternatif, sedangkan pisau cukur listrik dijual 20 kali lebih tinggi dari pisau cukur biasa yang manual. Jadi kemungkinan 20 dollar akan dibayar untuk sebiah sikat gigi listrik. Penetapan spesifikasi kemudian disusun sebagai suatu set dari perancangan objektif dengan kriteria yang cocok, dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini
Universitas Mercu Buana
37
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.2. Tujuan dan Kriteria Tujuan
Kriteria
1. Menarik, cocok dijual terutama 1a. Seluruh desain menarik dan produk pada pasar di samping sebagai
dibagi 2 jenis misalnya x dan y
belanja pribadi.
dan yang terpilih harus jenis yang sesuai
dengan
keinginnan
konsumen. 1b. Dekorasi warna sesuai dengan produk kita 1c. Contoh produk dapat diperkenalkan di meja pameran 2. Fungsi
sekutrang-kurangnya 2a. Fungsi
keteknikan disesuaikan
harus sebaik model jenis x yang
setidak-tidaknya
sebaik
model
dimiliki individu dulunya.
jenis x yang dimiliki oleh orang lain dulunya. 2b. Amplitudo 2-3 mm
3. Mampu dijual di AS
3. Harus menghubungi pihak terkait
4. Sasaran waktu adalah produk
4. Waktu yang ditetapkan dimulai
siap dijual ke hrismax trade
dari bulan oktober, diproduksi
dalam musim terdekat.
menjadi pembiuatan proposal 2 bulan, pencarian bahan 6 bulan, produksi tipe 10 bulan, mulai produksi bulan ke 13
Contoh 4 : kerja portable komputer Komputer pribadi telah menjadi aspek yang sangat mendasar pada banyak aktivitas. Beberapa orang ingin mempunyai tidak hanya satu kantorn dan satu rumah tetapi yang satu dapat digunakan di tempat yang lain dan dapat berpergian dengan itu. Contoh ini berdasarkan pada desain jenis komputer yang mudah di bawa. Secara jelas tingkat keluasan masalah telah disusun oleh permintaan pelanggan. Banyak spesialisasi atribut yang mana dapat diteliti dan diperinci seperti tipe yang disatukan, tipe penampakan layar dan lain-lain. Kita harus berkonsentrasi disini hanya pada atribut utama. Kita harus mengatahui
Universitas Mercu Buana
38
Laporan Tugas Akhir
keistimewaan yang diperlukan. Oleh karena itu kita harus mewawancarai pemakai komputer. Penelitian yang lebih jauh dengan pemakai adalah penting untuk mengembalikan daya guna atribut-atributnya. Kita juga harus melakukan penyelidikan lebih jauh akan jenis-jenis lokasi mana yang dibutuhkan komputer. Apakah dipangkuan seseorang, kereta api atau pesawat erbang ? Jelaslah pada banyak tempay tidak tersedia sumber tenaga, sehingga portable komputer harus mempunyai baterai sendiri. Salah satu aspek lainnya yang muncul adalah bahwa pengguna ingin men-steker portable komputer ke alat seperti printer. Ini berarti kecocokan alat tersebut dengan alatnya sangat penting. Spesifikasi kegunaan atribut portability dikembangkan sebagai berikut : Kemudahan dibawa Dapat dibawa dengan satu tangan Berat tidak lebih dari 5 Kg Alat pembawanya disertai kantung disket Ketika ditutup, tahan udara untuk menahan air hujan.
Contoh 5 : sepeda mini Langkah ke tiga dari langkah Nigel Cross adalah penetapan kebutuhan. Penetapa kebutuhan adalah suatu cara yang membandingkan hasil penetapan atribut melalui cara brainstorming dan penetapan atribut melalui rekapitulasi penyebaran kuisioner. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan pemberian nilai D atau W. D/demand berarti atribut tersebut tidak sesuai antara hasil brainstorming dan keinginan konsumen. W/wishes berarti atribut tersebut yang ditentukan melalui brainstorming juga sesuai dengan keinginan konsumen yang diketahui berdasarkan rekapitulasi penyebaran kuisioner. Seorang perancang dikatakan sudah lebih ahli bila nilai W lebih banyak daripada nilai D. Langkah-langkah untuk penetapan kebutuhan sepeda mini antara lain : 1. Membuat level generalitas yang berbeda-beda dari solusi rancangan yang dapat diterapkan. Produk alternatif : sepeda mini dengan desain ergonomis. Jenis produk :
Universitas Mercu Buana
39
Laporan Tugas Akhir
a. Desain yang nyaman dan ergonomis b. Produk terbuat dari bahan berkualitas c. Produk dirancang multifungsi Fungsi spesifikasi : a. Sepeda mini yang mempunyai bentuk stang melengkung. b. Sepeda mini yang mempunyai warna rangka merah hitam c. Sepeda mini yang mempunyai jari-jari roda 20 cm d. Sepeda mini yang mempunyai bahan tempat duduk dari busa e. Sepeda mini yang mempunyai bentuk pedal persegi f. Sepeda mini yang mempunyai bahan rangka dari besi g. Sepeda mini yang mempunyai tinggi tempat duduk 50 cm h. Sepeda mini yang mempunyai hiasan rangka dengan stiker i. Sepeda mini yang mempunyai bentuk tempat duduk segitiga lengkung j. Sepeda mini yang mempunyai tinggi stang 65 cm k. Sepeda mini yang berfungsi sebagai alat transportasi l. Sepeda mini yang mempunyai keranjang sebagai tempat tas. 2. Menentukan level generalitas untuk dioperasikan a. Produk memiliki desain yang nyaman dan ergonomis b. Produk memiliki usia pakai (daya tahan) yang cukup lama c. Produk memiliki penampilan yang menarik 3. Mengidentifikasikan performansi atribut produk yang diperlukan. Hasil analisa dengan 5W terhadap produk sepeda mini, yaitu : Waht (apa) ? Who (siapa) ?
: produk yang akan dibuat adalah sepeda mini : sepeda mini ini ditujukan untuk anak-anak berusia 6-15 tahun.
Why (mengapa) ?
: produk ini dibuat karena adanya permintaan konsumen terhadap sepeda mini yang lebih baik dan menarik daripada yang sudah ada dipasaran.
Where (dimana) ?
: sepeda mini ini dapat ditempatkan di garasi ataupun di teras rumah
When (kapan) ?
: sepeda mini ini dapat digunakan setiap saat dan dalam waktu yang lama.
Universitas Mercu Buana
40
Laporan Tugas Akhir
4. Menetapkan performansi kebutuhan untuk setiap atribut secara lengkap, dapat dilihat pada tabel 7.3. berikut ini:
Tabel 2.3. Spesifikasi sepeda mini kelompok 2 No. Perubahan
D
atau Syarat
Responsible
W 1.
W
Sepeda
mini
yang
mempunyai
bentuk stang melengkung 2.
D
Sepeda
mini
yang
mempunyai
warna rangka merah-hitam 3.
D
Sepeda mini yang mempunyai jarijari roda 20 cm
4.
W
Sepeda
mini
yang
mempunyai
bahan tempat duduk dari busa 5.
W
Sepeda
mini
yang
mempunyai
bentuk pedal persegi 6.
W
Sepeda
mini
yang
mempunyai
bahan rangka dari besi 7.
D
Sepeda mini yang mempunyai tinggi tempat duduk 50 cm
8.
D
Sepeda
mini
yang
mempunyai
hiasan rangka dengan stiker 9.
W
Sepeda
mini
bentuk
tempat
yang
mempunyai
duduk
segitiga
lengkung 10.
D
Sepeda mini yang mempunyai tinggi stang 65 cm
11.
W
Sepeda mini yang berfungsi sebagai alat transportasi
12.
W
Sepeda
mini
yang
mempunyai
keranjang sebagai tempat tas.
Universitas Mercu Buana
41
Laporan Tugas Akhir
2.2.4.Pembangkit Alternatif
Pembangkitan alternatif merupakan suatu proses perancangan yang berguna untuk membangkitkan alternatif-alternatif yang dapat mencapai solusi terhadap permasalahan perancangan. Salah Metode yang digunakan adalah Morphological Chart. Morphological Chart yaitu suatu daftar atau ringkasan dari analisis perubahan bentuk secara sistematis untuk mengetahui bagaimana bentuk suatu produk dibuat. Dalam chart ini dibuat kombinasi dari berbagai kemungkinan solusi untuk membentuk produk-produk yang berbeda atau bervariasi. Kombinasi yang berbeda dari sub solusi dapat dipilih dari chart mungkin dapat menuju solusi baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Morphologi chart berisi elemenelemen,. Komponen-komponen atau sub-sub yang lengkap yang dapat dikombinasikan. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1.
Mendaftar/ membuat daftar yang penting bagi sebuah produk. Daftar tersebut haruslah meliputi seluruh fungsi pada tingkat generalisasi yang tepat.
2.
Daftar setiap fungsi yang dapat dicapai yang menentukan komponen apa saja untuk mencapai fungsi. Daftar tersebut meliputi gagasan baru sebagaimana komponen-komponen yang ada dari bagian solusi.
3.
Menggambar dan membuat sebuah chart untuk mencantumkan semua kemungkinan-kemungkinan hubungan solusi.
4.
Identifikasi kelayakan gabungan/kombinasi sub-sub solusi. Jumlah total dari kombinasi tersebut mungkin sangat banyak sehingga pencarian strategi mungkin harus berpedoman pada konstrain atau kriteria. Secara lengkap langkah-langkah ini akan dijelaskan pada sub bab 9.1. Pemusatan terhadap suatu solusi merupakan komponen rancangan yang
utama. Dimana dari satu sisi hal tersebut dipandang sebagai suatu tindakan yang kreatif dan masih miaterius atau juga sebagai proses yang logis terhadap penyelesaian suatu masalah. Kemungkinan dari suatu rancangan adalah dengan
Universitas Mercu Buana
42
Laporan Tugas Akhir
membuat sebuah proposal terlebih dahulu dalam membuat sesuatu yang baru yang belum ada. Untuk itulah mesin-mesin atau produk yang baik dijelaskan dan difokuskan melalui tulisan-tulisan atau pengajaran yang mana sering muncul dari pikiran perancang. Bagaimanapun pada kenyataannya kebanyakan rancangan divariasikan dan dimodifikasi dari mesin-mesin atau produk yang sudah ada sebelumnya. Para pelanggan atau pembeli produk biasanya lebih menginginkan suatu perbaikan terhadap produk tersebut daripada pembali yang baru. Untuk itulah ragam/variasi yang dibuat dianggap sebagai suatu ciri kegiatan yang penting. Hal ini juga merupakan suatu cara dalam mewujudkan dan mengembangkan banyaknya pemikiran yang kreatif. Terutama suatu kreatifitas seringkali dapat dipandang sebagai suatu penawaran atau penggabungan kembali elemen-elemen kegiatan yang sudah ada. Penawaran yang kreatif ini dilakukan baik angka dan komponen dari elemen dasar yang relatif kecil dapat digabungkan ke dalam angka/nomor yang besar dengan cara yang berbeda. Contoh sederhananya adalah dengan penyusunan secara bujur sangkar yang dibuat ke dalam bentuk, dapat dilihat pada tabel 9.1 berikut ini : Tabel 2.4. Penyusunan bentuk tertentu Nomor bujur sangkar
No.Penyusunan bentuk tertentu
2
1
3
2
4
5
5
12
6
35
7
108
8
369
...
...
9
13079255
Angka / nomor dari susunan yang berbeda seperti bentuk rancangan di atas dinyatakan sebagai “ledakan penggabungan” yang mungkin terjadi.
Universitas Mercu Buana
43
Laporan Tugas Akhir
Fenomena semacam ini muncul dengan adanya morfologis dan mendorong para perancang untuk mengidentifikasi penggunaan elemen-elemen, komponenkomponen atau sub solusi yang dapat digabungkan bersama untuk membuat suatu solusi. Angka yang mungkin digunakan biasanya sangat tinggi dan tidak hanya melibatkan solusi konvensional yang sudah ada, tetapi juga letak lebar dari variasi dan pemecahan yang baik yang ada. Tujuan utama dari metode Morphological Chart adalah untuk memperluas penelitian terhadap solusi baru yang mungkin. Morfologi yang dimaksud adalah mempelajari suatu bentuk atau susunan maka analisis morfologi adalah suatu usaha yang sistematis untuk menganalisa bentuk yang terdapat pada suatu mesin atau produk, dan grafik morfologi adalah penggambaran secara ringkas dari kesimpulan analisa ini.
a. Langkah-langkah Metode Morfologi Chart 1.
Buat dalam daftar / tabel ciri atau fungsi yang perlu dari suatu produk. Maksud dari pembuatan daftar / tabel ini adalah untuk mencoba membangun aspek-aspek yang perlu yang harus digabungkan ke dalam suatu produk dimana hal tersebut mungkin untuk dilakukan. Untuk itulah hal ini biasanya ditujukan ke dalam bentuk kebutuhan atau fungsi produk yang abstrak. Dalam metode grafik morfologi biasanya disebut sebagai suatu parameter rancangan seperti halnya terhadap suatu metode rancangan lain. Daripada memikirkan komponen-komponen fisik yang dimiliki suatu produk, anda lebih baik memikirkan fungsi yang tersedia dalam komponen tersebut. Yang terutama sekali dalam pembuatan daftar tersebut adalah bahwa semuanya harus berada dalam level yang sama secara umum dan semuanya harus saling bebas satu sama lain dan harus saling menutupi perbandingan fungsi-fungsi produk atau mesin yang perlu untuk dirancang. Dengan kata lain daftar/tabel tersebut janganlah terlalu panjang, jika demikian akan mengakibatkan susunan kombinasi dari sub solusi yang mungkin akan menjadi tidak teratur. Sekitar empat sampai delapan ciri-ciri fungsi akan terdaftar secara bagus dan teratur jika dilakukan dengan baik.
Universitas Mercu Buana
44
Laporan Tugas Akhir
2.
Membuat daftar dari ciri-ciri atau fungsi yang mungkin akan dicapai. Daftar yang kedua merupakan sub solusi yang dilakukan secara individual yang mana saat menggabungkan satu dari daftar / tabel maka ciri tersebut akan membentuk suatu solusi rancangan secara menyeluruh. Sub solusi ini juga dapat digambarkan secara umum, tapi mungkin lebih baik jika diidentifikasi sebagai komponen actual atau perwujudan komponen secara fisik. Sebagai contoh adalah, jika salah satu fungsi dari kendaraan adalah untuk memiliki pola tenaga, dengan kata lain dapat dikatakan kemungkinan mesin menggunakan bahan bakar yang berbeda, misalnya minyak bumi, mesin disel, listrik dan gas. Maksud dari daftar/tabel ini tidak hanya melibatkan komponen-komponen yang sudah ada atau subsolusi dari pokok tertentu, tapi juga sesuatu yang baru yang anda anggap layak untuk dibuat.
3.
Menggambar grafik yang memuat semua sub fungsi yang mungkin. Grafik morfologi ini disusun dari daftar sebelumnya. Pertama adalah jaringan dalam bentuk bujur sangkar kosong yang sederhana. Ke sebelah sisi kiri adalah daftar ciri-ciri fungsi yang perlu dimana daftarnya sudah dibuat terlebih dahulu. Kemudian diseberang tiap baris grafik dimasukkan daftar kedua sesuai dengan sub solusi dengan maksud untuk mencapai fungsi kedua, dan tujuan yang dapat dicapai pada fungsi ketiga dan seterusnya. Bila sudah selesai dilakukan maka grafik morfologis tersebut sudah terdiri dari tingkatan/jarak yang sesuai terhadap semua kemungkinan solusi dari suatu produk yang berbeda. Tingkatan solusi yang sesuai ini terdiri atas kombinasi yang mana dibuat dengan memilih satu sub solusi pada saat yang bersamaan dari tiap baris daftar grafik. Untuk itulah total angka kombinasi seringkali terlihat sangat besar. Sebagai contoh, jika terdapat hanya tiga baris (fungsi) saja, dengan tiga bentuk bujur sangkar dalam baris pertama, lima baris dalam berisi kedua dan dua baris dalam berisi ketiga, maka bentuk dari kombinasi ini mungkin adalah 3 x 5 x 2 = 30. Dengan pengkombinasian secara potensial ini maka masing-masing fungsi harus mempunyai alasan yang tepat dapat dilihat pada tabel 2.5.
Universitas Mercu Buana
45
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.5. Morphological chart
Kombinasi yang mungkin dapat dibuat dari peta morphologi di atas dapat dihitung dengan rumus :
4.
Mengidentifikasi kelayakan kombinasi suatu sub solusi Untuk setiap produk, jelasnya setiap tingkatan yang tepat dari kombinasi yang mungkin terbentuk dapat berupa angka yang sangat besar. Beberapa diantara kombinasi ini mungkin juga angka yang kecil yang dapat membuat suatu solusi; beberapa diantaranya akan menjadi solusi baru yang layak dipakai dan beberapa diantaranya juga kemungkinan terdapat angka yang cukup bagus
Universitas Mercu Buana
46
Laporan Tugas Akhir
namun merupakan solusi yang tidak mungkin untuk alasan atau dapat juga karena pasangan sub solusinya bertentang. Jika total angka dari kombinasi yang mungkin terbentuk tidak selalu besar, maka hal itu sangat mungkin untuk mendaftarkan tiap kombinasi dan membuat suatu susunan solusi yang lengkap sehingga tiap solusi tersebut dapat dipahami, kemudian satu atau lebih solusi yang lebih (untuk alasan biaya, penampilan, kebaikan atau bahkan kriteria yang dianggap penting) dipilih untuk suatu alasan pengembangan lebih lanjut. Jika sebagaimana yang terlihat dari total angka dari kombinasi yang mungkin adalah sangat besar, maka alasan tersebut harus ditemukan untuk mengurangi total angka tersebut agar lebih teratur. Salah satu cara dalam melakukan hal ini adalah hanya dengan membatasi sub solusi dari setiap baris, dimana hal tersebut dianggap menjadi afisien ataui utama. Cara lain adalah dengan mengidentifikasikan ketidaklayakan sub solusi atau pasangan sub solusi yang tidak sesuai. Pencarian yang lebih mendalam lagi terhadap kombinasi yang mungkin dalam grafik morfologi membutuhkan banyak kesabaran dan kerja keras. Alternatif satu-satunya adalah kebanyakan berdasarkan intuisi atau mungkin juga dilakukan secara acak / random dari grafik tersebut.
b. Contoh 1. Kursi kuliah Pada tahap ini, sejumlah solusi rancangan diterapkan sebagai alternatif pilihan dari produk kursi kuliah dan wilayah pencarian solusi akan diperluas dengan menggunakan Morfologi Cahart. Langkah-langkah pembangkitan alternatif adalah sebagai berikut : 1.
Daftar fungsi-fungsi yang esensial dari produk kursi kuliah sebagai berikut : a. Desain b. Bahan c. Multifungsi d. Ergonomis
Universitas Mercu Buana
47
Laporan Tugas Akhir
2.
Membuat cara-cara untuk mencapai fungsi yang esensial tersebut. pada lamgkah ini, kita membuat cara bagaimana untuk mencapai fungsi tersebut dengan menunjukkan atribut yang diinginkan dari fungsi tersebut. Untuk kursi kuliah yang dibuat oleh tim design, terdapat 4 fungsi yang esensial yaitu desain, bahan, multifungsi dan ergonomis. Cara pencapaian untuk masing-masing fungsi tersebut dapat dilihat padan tabel 9.3. di bawah ini :
Tabel 2.6. Cara mencapai fungsi produk kursi kuliah kelompok VII Fungsi
Cara mencapai fungsi
Desain
Dimensi, bentuk, warna
Bahan
Usia pakai, berat
Multifungsi
Fungsi utama, fungsi tambahan
ergonomis
Nyaman dan tidak cepat lelah
3.
Membuat morfologi chart yang memperlihatkan solusi rancangan yang mungkin diterapkan. Pada langkah ini, Morfologi chart dari produk kursi kuliah kelompok angin ditampilkan dalam bentuk matriks 9x . 9 adalah fungsi yang harus dicapai dan 3 adalah alternatif yang mungkin diterapkan. Morfologi chart dari kursi kuliah ditunjukkan pada tabel 2.7.
Universitas Mercu Buana
48
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.7. Morfologi Chart produk kursi kuliah
4.
Mengidentifikasi kombinasi solusi rancangan yang dapat diterapkan. Pada langkah ini kita mengidentifikasikan kombinasi dari seluruh solusi rancangan yang mungkin diterapkan dari Morfological Chart. Kombinasi dari solusi rancangan untuk kursi kuliah dapat dilihat pada tabl 2.8. di bawah ini :
Universitas Mercu Buana
49
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.8. Kombinasi solusi perancangan produk kursi kuliah
Alternatif 1 : a. Kursi kuliah yang rangkanya terbuat dari kayu b. Kursi kuliah yang berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm c. Kursi kuliah yang berbentuk persegi
Universitas Mercu Buana
50
Laporan Tugas Akhir
d. Kursi kuliah yang berwarna coklat e. Kursi kuliah yang mempunyai usia pakai 4-8 tahun f. Kursi kuliah yang mempunyai berat > 7 kg g. Kursi kuliah yang mempunyai fungsi utama sebagai tempat duduk dan menulis. h. Kursi kuliah yang juga berfungsi sebagai tempat buku dan tas. i. Kursi kuliah yang alas dan sandaran terbuat dari kayu.
Alternatif 2 : a.
Kursi kuliah yang rangkanya terbuat dari besi
b. Kursi kuliah yang berukuran 45 cm x 50 cm x 50 cm c. Kursi kuliah yang berbentuk persegi d. Kursi kuliah yang berwarna hitam e. Kursi kuliah yang mempunyai usia pakai > 8 tahun f. Kursi kuliah yang mempunyai berat 5-7 kg g. Kursi kuliah yang mempunyai fungsi utama sebagai tempat duduk dan menulis. h. Kursi kuliah yang juga berfungsi sebagai tempat buku dan tas. i. Kursi kuliah yang alas dan sandaran terbuat dari kayu.
Alternatif 3 : a. Kursi kuliah yang rangkanya terbuat dari plastik b. Kursi kuliah yang berukuran 45 cm x 45 cm x 50 cm c. Kursi kuliah yang berbentuk lingkaran d. Kursi kuliah yang berwarna abu-abu e. Kursi kuliah yang mempunyai usia pakai 4-8 tahun f. Kursi kuliah yang mempunyai berat < 7 kg g. Kursi kuliah yang mempunyai fungsi utama sebagai tempat duduk dan menulis. h. Kursi
kuliah
yang
juga
berfungsi
sebagai
tempat
meletakkan
arsip,dokumen. i. Kursi kuliah yang alas dan sandaran dilapisi kulit berbulu.
Universitas Mercu Buana
51
Laporan Tugas Akhir
c. Sepeda Mini Pada tahap ini, sejumlah solusi rancangan diterapkan sebagai alternatif pilihan dari produk kursi kuliah dan wilayah pencarian solusi akan diperluas dengan menggunakan Morfologi Cahart. Langkah-langkah pembangkitan alternatif adalah sebagai berikut : 1.
Daftar fungsi-fungsi yang esensial dari produk kursi kuliah sebagai berikut : a. Desain b. Bahan c. Multifungsi
2.
Membuat cara-cara untuk mencapai fungsi yang esensial tersebut. pada lamgkah ini, kita membuat cara bagaimana untuk mencapai fungsi tersebut dengan menunjukkan atribut yang diinginkan dari fungsi tersebut. Untuk kursi kuliah yang dibuat oleh tim design, terdapat 4 fungsi yang esensial yaitu desain, bahan, multifungsi dan ergonomis. Cara pencapaian untuk masing-masing fungsi tersebut dapat dilihat padan tabel 2.9. di bawah ini :
Tabel 2.9. Cara mencapai fungsi produk sepeda mini kelompok II Fungsi
Cara mencapai fungsi
Desain
Bentuk stang, bentuk tempat duduk, bentuk pedal, tinggi tempat duduk, jarijari, bentuk pedal, warna, hiasan
Bahan
Rangka,tempat duduk
Multifungsi
Fungsi utama, fungsi tambahan
3.
Membuat morfologi chart yang memperlihatkan solusi rancangan yang mungkin diterapkan. Pada langkah ini, Morfologi chart dari produk kursi kuliah kelompok angin ditampilkan dalam bentuk matriks 12 x 3 . Angka 12 adalah fungsi yang harus dicapai dan 3 adalah alternatif yang mungkin diterapkan. Rumus kombinasi yang digunakan adalah :
Universitas Mercu Buana
52
Laporan Tugas Akhir
12C3 = 12!
= 12!
3!(12-3)!
= 220
3!9!
Morfological chart dari sepeda mini ditunjukkan pada tabel 2.10.
Tabel 2.10. Morphological chart produk sepeda mini kel II
4.
Mengidentifikasi kombinasi solusi rancangan yang dapat diterapkan. Pada langkah ini kita mengidentifikasikan kombinasi dari seluruh solusi rancangan yang mungkin diterapkan dari Morfological Chart. Kombinasi dari solusi rancangan untuk kursi kuliah dapat dilihat pada tabl 2.11 di bawah ini
Universitas Mercu Buana
53
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.11. Kombinasi solusi perancangan produk sepeda mini
Alternatif 1 : a. Bentuk stang melengkung b. Bentuk tempat duduk segitiga melengkung c. Bentuk pedal persegi d. Tinggi tempat duduk 50 cm e. Jari-jari roda 20 cm f. Tinggi stang 65 cm g. Warna merah hitam h. Hiasan stiker i. Bahan rangka besi j. Bahan tempat duduk busa k. Fungsi utama sebagai alat transportasi l. Fungsi tambahan sebagai tempat tas (keranjang)
Universitas Mercu Buana
54
Laporan Tugas Akhir
Alternatif 2 : a. Bentuk stang bulat b. Bentuk tempat duduk segitiga ada sandaran c. Bentuk pedal bulat d. Tinggi tempat duduk 60 cm e. Jari-jari roda 15 cm f. Tinggi stang 70 cm g. Warna biru h. Hiasan boneka i. Bahan rangka aluminium j. Bahan tempat duduk plastik k. Fungsi utama sebagai alat bermain l. Fungsi tambahan sebagai tempat minuman
Alternatif 3 : a. Bentuk stang lurus b. Bentuk tempat duduk lonjong c. Bentuk pedal oval d. Tinggi tempat duduk 45 cm e. Jari-jari roda 25 cm f. Tinggi stang 60 cm g. Warna hitam h. Hiasan lonceng i. Bahan rangka titanium j. Bahan tempat duduk karet k. Fungsi utama sebagai alat olah raga l. Fungsi tambahan lampu
Universitas Mercu Buana
55
Laporan Tugas Akhir
2.2.5.Evaluasi Alternatif Evaluasi Alternatif merupakan suatu proses penentuan alternatif terbaik dari berbagai macam alternatif yang muncul, sehungga diperoleh suatu rancangan yang baik dan dapat memenuhi keinginan konsumen. Ada beberapa metode yang akan dibicarakan secara terpisah pada bab lain.
a. Metode Weighted Objective Langkah-langkah evaluasi alternatif dengan metode ini yaitu: 1.
Membuat suatu daftar tujuan perancangan. Daftar ini merupakan modifikasi dari daftar awal. Pohon tujuan juga dapat digunakan untuk maksud ini.
2.
Menyusun sebuah daftar dan sub tujuan dari tingkatan tinggi ke tingkatan yang rendah. Metode yang digunakan adalah weighted objective
3.
Membuat bobot relatif dari setiap tujuan. Pemberian bobot juga bisa menggunakan perbedaan nilai dari setiap pohon tujuan sehingga jumlah total bobot bernilai 1.
4.
Menciptakan parameter pelaksanaan/nilai kegunaan untuk masing-masing tujuan. Baik tujuan kualitatif maupun kuantitatif sebaiknya dibuat dalam skala yang lebih sederhana.
5.
Menghitung dan membandingkan nilai relatif dari setiap alternatif perancangan. Perkalian setiap skor parameter dengan bobot nilainya. Alternatif terbaik memiliki jumlah nilai terbesar. Perbandingan dan analisis profil nilai mungkin akan lebih baik dalam perancangan dari pada hanya sekedar memilih nilai terbesar.
Ketika batasan rancangan alternatif ditetapkan, si perancang akan berhadapan dengan masalah bagaimana menyeleksi yang paling baik. Dalam beragam masalah dalam proses perancangan terdapat juga keputusan/pengambilan pilihan yang ada antara sub solusi atau alternatif perencanaan yang digabung
Universitas Mercu Buana
56
Laporan Tugas Akhir
dalam keperancangan akhir. Pemilihan diantara alternatif-alternatif ditujukan untuk ciri-ciri umum dari aktivitas perancangan. Pilihan tersebut dapat dilakukan dengan cara peramalan, oleh intuisi, oleh pengalaman atau melalui hal yang menjadi kebiasaan. Walaupun ini lebih baik jika pilihan yang ada diambil secara rasional atau sedikit terbuka melalui prosedur. Tidak hanya perancang yang akan merasakan pembuatan pilihan ini, seperti klien, manajer dan anggotanya dalam tim perancangan akan lebih berpartisipasi atau penilaian berlakunya pilihan ini. Jika beberapa metode perancangan yang telah digunakan dalam proses perancangan kemudian disana terdapat beberapa informasi yang sesuai yang akan menjadi petunjuk diantara alternatif tersebut. Contohnya, proposal rancangan dapat diperiksa secara berlawanan dengan pengembangan kriteria melalui metode bentuk yang lebih spesifik dan jika objek rancangan telah dikembangkan oleh metode pohon tujuan kemudian hal ini digunakan dalam bentuk nilai alternatif. Kenyataannya penentuan nilai alternatif hanya akan dapat dilakukan melalui pertimbangan objek yang rancangan itu dirancang untuk mencapai evaluasi atau menafsir keseluruhan nilai atau kegunaan dari proposal rancangan yang biasa dengan lebih mengarah ke objek perancangan. Walaupun objek yang berbeda dapat diakui memiliki nilai yang berbeda dalam perbandingan dengan yang lain yaitu mungkin diakui penting kemudian hal ini biasanya menjadi kebutuhan untuk memiliki beberapa metode pertimbangan objek yang berbeda sehingga membentuk rancangan alternatif dan dibandingkan dengan seluruh objek. Metode pertimbangan objek menyediakan suatu metode penafsiran dan bandingan
rancangan-rancangan
alternatif
dengan
menggunakan
objek
pertimbangan secara berbeda. Metode ini membagi berat numerik ke objek dan skor numerik ke bentuk alternatif perancang yang diukur berlawanan dengan objek-objek ini. Bagaimanapun hal ini harus ditekankan lagi bahwa beban dan penilaian dapat mengarahkan ketidak hati-hatian menjadi perhitungan yang meragukan. Pembagian jumlah yang sederhana ke objek atau objek tidak berarti bahwa operasi perhitungan dapat diterapkan. Contohnya, pemain sepak bola memberikan angka 9 tidak harus dengan angka 3 kali atau jumlah 3 kali sebanyak pemberian angka oleh seorang pemain. Walaupun dia dapat mencetak 3 kali gol,
Universitas Mercu Buana
57
Laporan Tugas Akhir
operasi perhitungan hanya dapat diaplikasikan pada data yang dapat di ukur yang berdasarkan interval skala rasio. Untuk membuat jenis-jenis evaluasi dibutuhkan satu set kriteria dan harus didasarkan pada rancangan objektif yaitu apa yang dimaksud dengan perancangan diartikan untuk mencapai. Objek-objek ini seharusnya sudah ndiperkenalkan pada point=point awal dalam proses rancangan. Bagaimanapun pada tahap proses beruikutnya saat evaluasi menjadi hal yang penting, set awal objek dimodifikasi dengan baik atau sama sekali tidak tepat untuk dirancang yang secara pasti sudah dikembangkan. Beberapa penjelasan dari set objek kemudian menjadi penting sebagai suatu tahapan awal dalam prosedur evaluasi. Objejektif akan mencakup faktor-faktor teknik dan ekonomi, persyaratan pemakai, syarat-syarat keamanan dan lain-lain. Urutan pemahaman seharusnya digambar sedapat mungkin, suatu objek seharusnya ditempatkan di dalam seperti penafsiran secara kuantitatif yang dapat dibuat dari pencapaian prestasi oleh suatu rancangan pada objek tersebut. Beberapa objek akan berhubungan sesuai dengan aspek kualitatif dari rancangan kemudian hal ini dapat mengalokasikan skor atau nilai, tetapi sebagai peringatan awal tentang batasan awal pada penggunaan perhitungan harus diingat. Urutan-urutan objek membuat variasi persyaratan rancangan yang banyak, beberapa diantaranya akan dipertimbangkan untuk menjadi yang lebih penting dari yang lain. Sebagai langkah pertama menuju penentuan pertimbanganpertimbangan relatiuf untuk objektif, biasanya memungkinkan mendaftarkan mereka ke dalam susunan barisan kepentingan. Salah satu cara melakukannya adalah menuliskan setiap objek ke sebagian kartu kemudian pengelompokan kartu tersebut ke dalam satu perbandingan susunan barisan, yaitu dari yang terpenting sampai kurang penting. Seperti aspek lain dari metode rancangan ini, biasanya membantu jika susunan barisan ini objek-objek dapat dilakukan sebagai tenaga pendukung, ketika anggota yang benbeda dari tim perancangan dapat memberikan prioritas yang baik ke objek yang berbeda. Diskusi dari perbedaan ini mengacu kepada tim atau peraturan kelompok. Secara alternatif seorang klien dapat diminta susunan baris
Universitas Mercu Buana
58
Laporan Tugas Akhir
atau tempat penelitian mungkin lebih baik untuk menyiapkan atau menyediakan sesuai keinginan pelanggan. Proses penyusunan barisan dapat dibantu melalui pasangan pertimbangan sistematis dari objek yang satu dengan yang lain. Diagram yang sederhana dapat digunakan untuk mencatat perbandingan dan menempatkannya dalam susunan baris. Masing-masing pilihan dipertimbangkan bergiliran dengan yang lainnya. Gambar 1 dan 0 dimasukkan ke kotak matriks yang relevan pada diagram, tergantung pada apakah pilihan pertama dipertimbangkan kurang atau lebih penting dari yang kedua. Sebagai contoh dimulai A dan diteruskan sepanjang diagram garis dan pernyataannya ialah apakah A lebih penting dari B, kemudian dibandingkan dengan C, seterusnya D dan lain-lain. Jika hal ini dipertimbangkan sedikit penting, 0 dimasukkan pada contoh diatas, pilihan A dipertimbangkan kurang penting dibanding yang lain kecuali yang E. Berikut ini cara membandingkan kegunaan nilai proposal rancangan alternatif pada baris bentiuk objek berat yang berlainan : 1.
Daftarkan bentuk-bentuk objek Ini membutuhkan modifikasi dari daftar nama, pohon pilihan. Dapat menjadi perencanaan agar berguna bagi metode ini.
2.
Urutan daftar pilihan. Dengan perbandingan yang terpasang dapat menolong untuk membuat deretan baris
3.
Menentukan berat benda terhadap masing-masing objek Nilai numerik / urutan angka seharusnya berada pada skala interval, alternatif adalah menentukan berat setiap relatif pada level yang berbeda dari phon objek sehingga seluruh berat berjumlah 1,0.
4.
Tetapkan bentuk/cara kerja parameter atau konsumsi pada objek. Kedua objek baik kuantitas maupun kualitas sebaiknya dikurangi ke bentuk skala pola.
5.
Hitunga dan bandingkan nilai relatif fungsi dari rancangan alternatif di bawah seringkali skor masing-masing parameter oleh nilai beratnya, alternatif terbaik memiliki nilai jumlah tertinggi, perbandingan dan penulisan gambaran
Universitas Mercu Buana
59
Laporan Tugas Akhir
nilai fungsi dapat menjadi rancangan tambahan yang lebih baik dari pada pemilihan yang ternbaik dengan cara yang sederhana.
Prinsip dasar dari metode objective ini berat didemonstrasikan pada contoh sederhana dari perhitungan nilai fungsi pada tiga mesin yang berbeda. Ketiganya memiliki harga yang sama. Seorang pembeli yang berpotensi mengumpulkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran sebagai berikut : Mengkonsumsi sedikit bahan bakar ( rendah bahan bakar ) Biaya rendah/suku cadang rendah Mudah dirawat Kenyamanan tinggi
b. Contoh Sepeda Mini Langkah-langkah evaluasi alternatif dengan metode ini adalah : 1.
2.
Membuat daftar tujuan perancangan produk sepeda mini yang : a.
Bentuk stang melengkung
b.
Bentuk tempat duduk segitiga melengkung
c.
Bentuk pedal persegi
d.
Tinggi tempat duduk 50 cm
e.
Jari-jari roda 20 cm
f.
Tinggi stang 65 cm
g.
Warna merah hitam
h.
Hiasan stiker
i.
Bahan rangka besi
j.
Bahan tempat duduk busa
k.
Fungsi utama sebagai alat transportasi
l.
Fungsi tambahan sebagai tempat tas (keranjang)
Membuat nilai peringkat dari masing-masing atribut produ. Penilaian peringfkat dilakukan dilakukan dengan menggunakan Pair Womparison dan skala AHP dengan data yang diperoleh dari nilai kepentingan untuk tiap atribut dalam QFD.
Universitas Mercu Buana
60
Laporan Tugas Akhir
Skala AHP yang digunakan adalah : (lebih jauh tentang skala AHP akan dijelaskan pada BAB XI) 1 = sama
untuk atribut yang bernilai sama
3 = penting sedikit
untuk atribut yang berbeda sebesar 2-4
5 = penting
untuk atribut yang berbeda sebesar 5-7
7 = mutlak penting
untuk atribut yang berbada sebesar 8-10
9 = ekstrim
untuk atribut yang berbeda > 10.
Memggambarkan struktur fungsi produk merupakan hal utama agar mudah memantau tiap levelnya.
a. Level I Sepeda mini. Pada level 1, merupakan tujuan utama yaitu untuk membuat sepeda mini. b. Level 2. Pada level ini yang dibandingkan adalah atribut primer dengan itu sendiri, yaitu desain, bahan, dan multifungsi. Perbandingan antara atribut primer tersebut, dapat dilihat pada tabel 2.12 dan 2.13 . Untuk lebih memudahkan melakukan perbandingan berpasangan ada baiknya kita melihat pohon tujuan produk sepeda mini ini seperti pada gambar di bawah ini.
Universitas Mercu Buana
61
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.12. Matriks banding berpasangan antar atribut primer (Desain, Bahan, Fungsi) Responden 1 Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
3.0000
0.3333
Bahan
0.3333
1.0000
0.2000
Fungsi
3.0000
5.0000
1.0000
Universitas Mercu Buana
62
Laporan Tugas Akhir
Responden 2 Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
3.0000
1.0000
Bahan
0.3333
1.0000
3.0000
Fungsi
1.0000
5.0000
1.0000
Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
3.0000
3.0000
Bahan
0.3333
1.0000
1.0000
Fungsi
0.3333
1.0000
1.0000
Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
1.0000
3.0000
Bahan
1.0000
1.0000
1.0000
Fungsi
0.3333
0.3333
1.0000
Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
1.0000
3.0000
Bahan
1.0000
1.0000
3.0000
Fungsi
0.3333
0.3333
1.0000
Responden 3
Responden 4
Responden 5
Responden 6 Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
0.3333
1.0000
Bahan
3.0000
1.0000
0.3333
Fungsi
1.0000
3.0000
1.0000
Universitas Mercu Buana
63
Laporan Tugas Akhir
Responden 7 Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
2.0000
2.0000
Bahan
0.5000
1.0000
1.0000
Fungsi
0.5000
1.0000
1.0000
Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
3.0000
0.3333
Bahan
0.3333
1.0000
0.2000
Fungsi
3.0000
5.0000
1.0000
Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
3.0000
7.0000
Bahan
0.3333
1.0000
5.0000
Fungsi
0.1429
0.2000
1.0000
Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
3.0000
0.2000
Bahan
0.3333
1.0000
0.1429
Fungsi
5.0000
7.0000
1.0000
Responden 8
Responden 9
Responden 10
Dari data quisioner tersebut, dapat dihitung probabilitasnya yaitu :
Keterangan : P = probabilitas n = jumlah responden x = tingkat kepentingan Contoh perhitungan : Desain dengan Desain :
Universitas Mercu Buana
64
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.13. Perbandingan peringkat antar atribut primer Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
1.6632
1.2372
Bahan
0.6012
1.0000
0.9188
Fungsi
0.8083
1.0884
1.0000
Jumlah
2.4095
3.7516
3.1559
Level 3 Pada level 3, yang dibandingkan adalah atribut sekunder dengan atribut sekunder itu sendiri untuk masing-masing atribut primer. Perbandingan antara atribut sekunder untuk masing-masing atribut primer ada pada tabel 2.14, 2.15, 2.16, 2.17, s/d 2.21
Tabel 2.14. Matriks Banding berpasangan antar atribut sekunder dari disain Responden 1 Unsur
dimensi
warna
Hiasan
3.0000
1.0000
5.0000
7.0000
1.0000
3.0000
1.0000
5.0000
7.0000
0.3333
0.3333
1.0000
0.3333
3.0000
5.0000
Dimensi
1.0000
1.0000
3.0000
1.0000
5.0000
7.0000
Warna
0.20000
0.2000
0.3333
0.2000
1.0000
3.0000
Hiasan
0.1429
0.1429
0.2000
0.1429
0.3333
1.0000
Bentuk
Bentuk
Bentuk
Bentuk
stang
t.duduk
pedal
1.0000
1.0000
1.0000
stang Bentuk t.duduk Bentuk pedal
Responden 2 s/d 10 tidak ditampilkan disini. Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada level2, maka lihat tabel 2.13
Universitas Mercu Buana
65
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.15. Perbandingan Peringkat antar Atribut Sekunder dari Desain Unsur
dimensi
warna
Hiasan
3.1572
0.5610
2.1024
3.0553
1.0000
2.4337
0.4202
1.5747
1.8906
0.3167
0.4109
1.0000
0.2382
0.7800
1.4633
Dimensi
1.7826
2.3800
4.1983
1.0000
3.2586
5.0080
Warna
0.5925
0.6350
1.2821
0.3069
1.0000
1.9896
Hiasan
0.4077
0.5289
0.6834
0.1997
0.5026
1.0000
Jumlah
4.8486
6.2900
12.7547
2.7259
9.2183
14.4067
Bentuk
Bentuk
Bentuk
Bentuk
stang
t.duduk
pedal
1.0000
1.3355
0.7490
stang Bentuk t.duduk Bentuk pedal
Tabel 2.16. Matriks banding berpasangan antar atribut sekunder dari bahan Responden 1 Unsur
Rangka
T.Duduk
Rangka
1.0000
3.0000
T.Duduk
0.3333
1.0000
Responden 2 s/d 10 tidak ditampilkan disini. Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada level2, maka lihat tabel 10.6.
Tabel 2.17. Perbandingan Peringkat antar Atribut Sekunder dari Desain Unsur
Rangka
T.Duduk
Rangka
1.0000
3.4321
T.Duduk
0.2914
1.0000
Jumlah
1.2914
4.4321
Proses selanjutnya sama dengan proses diatas untuk level 3, level di tingkat sekunder.
Universitas Mercu Buana
66
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.18. Matriks banding berpasangan antar atribut sekunder dari Multifungai Responden 1 Unsur
F. Utama
F.Tambahan
F.Utama
1.0000
3.0000
F.Tambahan
0.3333
1.0000
Tabel 2.19. Perbandingan peringkat antar atribut sekunder dari Multifungsi Unsur
F. Utama
F.Tambahan
F.Utama
1.0000
4.8975
F.Tambahan
0.2042
1.0000
Jumlah
1.2042
5.8975
Level 4 Pada level 4 ini, akan dibandingkan atribut tersier itu sendiri untuk masing-masing atribut tersier.
Tabel 2.20. Matriks banding barpasangan antar atribut tersier dar Dimensi Responden 1 Elemen
T.T.Duduk
Jari-jari
T.Stang
TT.Duduk
1.0000
3.0000
1.0000
Jari-jari
0.3333
1.0000
0.3333
T.Stang
1.0000
3.0000
1.0000
Responden 2 s/d 10 tidak ditampilkan disini. Tabel 2.21. Perbandingan peringkat antar Atribut Tersier dari Dimensi Elemen
T.T.Duduk
Jari-jari
T.Stang
TT.Duduk
1.0000
1.8564
1.5337
Jari-jari
0.5387
1.0000
1.0718
T.Stang
0.6520
0.9330
1.0000
jumlah
2.1907
3.7894
3.6054
Universitas Mercu Buana
67
Laporan Tugas Akhir
Menetapkan pembobotan relatif dari masing-masing atribut Pembobotan untuk masing-masing atribut sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari atribut tersebut dalam perancangan produk. Pembobotan dilakukan dengan membagi nilai peringkat atribut dari masingmasing atribut terhadap total nilai peringkat atribut itu sendiri.
Level 2. Lihat data pada tabel 2.22.
Tabel 2.22. Perbandingan peringkat antar atribut primer
Elemen
Desain
Bahan
Fungsi
Desain
1.0000
1.6632
1.2372
Bahan
0.6012
1.0000
0.9188
Fungsi
0.8083
1.0884
1.0000
Jumlah
2.4095
3.7516
3.1559
Cara pembobotan :
Bagilah nilai entri tiap elemen pada tabel 2.22 di atas dengan jumlah kolom yang bersesuaian. Kemudian jumlahka secara baris.
Tabel 2.23. Pembobotan atribut primer sepeda mini Elemen
Desain
Desain
1/2.4095
Bahan
Fungsi
Jumlah
Bobot
= 0.4433
0.3920
1.2504
0.4168
0.4150 Bahan
0.2495
0.2665
0.2911
0.8072
0.2691
Fungsi
0.3355
0.2901
0.3169
0.9424
0.3141
Jumlah
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
Universitas Mercu Buana
68
Laporan Tugas Akhir
Level 3, Untuk Pembobotan atribut sekunder dari desain, lihat tabel 10.3.
Unsur
dimensi
warna
Hiasan
3.1572
0.5610
2.1024
3.0553
1.0000
2.4337
0.4202
1.5747
1.8906
0.3167
0.4109
1.0000
0.2382
0.7800
1.4633
Dimensi
1.7826
2.3800
4.1983
1.0000
3.2586
5.0080
Warna
0.5925
0.6350
1.2821
0.3069
1.0000
1.9896
Hiasan
0.4077
0.5289
0.6834
0.1997
0.5026
1.0000
Jumlah
4.8486
6.2900
12.7547
2.7259
9.2183
14.4067
Bentuk
Bentuk
Bentuk
Bentuk
stang
t.duduk
pedal
1.0000
1.3355
0.7490
stang Bentuk t.duduk Bentuk pedal
Universitas Mercu Buana
69
Laporan Tugas Akhir
Tabel 2.24.Pembobotan Atribut Sekunder dari Bahan Unsur
Bentu
Bentu
Bentu
dimens
k
k
k
i
stang
t.dudu
pedal
warna
Hiasa
Jumlah
Bobot
1.3120
0.222
n
k Bentuk
0.206
stang
2
Bentuk
0.154
t.duduk
5
Bentuk
0.065
pedal
3
Dimens 0.367 i
7
Warna
0.122
0.2123
0.084
0.1590
1.000
0,190
0.1541
8 0.0653
0.078
0.0874
4 0.3784
0.329
0.3669
2 0.1010
0.100
0.1126
5 0.0841
1 Jumlah
0.2058
5
2 Hiasan
0,247
0.053
0.0733
6 1.0000
0
1.000 0
1.0000
0.228
0.212
1
1
0.170
0.131
8
2
0.084
0.101
0.4482
0.069
6
6
6
7
0.353
0.347
2.1431
0.358
5
6
0.108
0.138
5
1
0.054
0.069
5
4
1.000
1.000
0
0
0 0.9605
0.168 1
4 0,6828
0.107 9
0.4190
0.073 9
1.0000
1.000 0
Dengan cara yang sama, maka hasilnya seperti pada gambar 2.14. di bawah ini.
Universitas Mercu Buana
70
Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.14. Nilai bobot relatif dari masing-masing atribut terhadap atribut lainnya
Universitas Mercu Buana
71
Laporan Tugas Akhir
Menentukan parameter performansi dari masing-masing atribut Parameter performansi sebagai ukuran nilai relatif dari masing-masing atribut dapat dilihat pada tabel 2.25
Tabel 2.25. Parameter performansi dari tiap atribut Karakteristi
Parameter
k Bentuk
Model
Nilai 5
4
3
2
1
Lengkun
lurus
Lengkun
bulat
segitiga
stang
g
g ke atas
Bnt tempat Model
Segitiga
Persegi
Lonjong
Segitiga
Bulat
Model
Bulat
Persegi
Oval
Segitiga
Segilima
Ukuran
50 cm
45 cm
60 cm
55 cm
30 cm
Ukuran
25 cm
20 cm
15 cm
10 cm
5 cm
Tinggi stang Ukuran
65 cm
60 cm
70 cm
10 cm
5 cm
Warna
Sangat
Kontras
Cukup
kurang
Tidak
duduk Bentuk pedal Tinggi tempat duduk Jari-jari roda
Kontras
kontras Hiasan
Model
Boneka
kontras Lonceng
Stiker
kontras pita
Kertas warna
Bahan
Kualitas
rangka Bahan
Sangat
Baik
baik Kualitas
tempat
Sangat
Baik
baik
Cukup
Kurang
Tidak
baik
baik
baik
Cukup
Kurang
Tidak
baik
baik
baik
Cukup
Lambat
Sangat
duduk Alat
Kecepatan Sangat
transportasi Tempat tas
Cepat
cepat Kapasitas
Sangat besar
cepat Besar
Sedang
lambat Kecil
Sangat kecil60 cm
Universitas Mercu Buana
72
Laporan Tugas Akhir
Menghitung dan membandingkan nilai kepentingan relatif dari masingmasing atribut untuk tiap alternatif. Pada langkah ini kita akan menentukan rancangan yang akan dipilih berdasarkan nilai kepentingan relatif terbesar dari alternatif rancangan. Nilai kepentingan relatif untuk contoh sepeda mini ini dapat dilihat pada tabel 2.26
Tabel 2.26. Nilai kepentingan relatif Kriteria
Param
Evaluasi
eter
Karakt
WT
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Ket
Ket
Ket
eristik
Bentuk
0.0
Model Leng
stang
925
kung
Bnt
0.0
tempat
701
Model Segiti
Ni W
Ni W
Ni W
lai T
lai T
lai T
v
V
V
V
V
5
0.4
Bula 2
0.1
Luru
4
0.3
62
t
85
s
0.3
Pers
0.2
Lonj
51
egi
80
ong
0.1
Bula 5
0.1
Oval
16
t
45
0.3
60
41
cm
0.1
15
61
cm
0.2
70
5
ga
4
V
70 3
0.2 10
duduk Bentuk
0.0
Model Perse
4
pedal
290
Tinggi
0.0
Ukura
50
tempat
683
n
cm
Jari-
0.0
Ukura
20
jari
402
n
cm
Tinggi
0.0
Ukura
65
stang
409
n
cm
04
cm
Warna
0.0
Kontr
Sanga 5
0.2
Kon
450
as
t
25
tras
gi 5
3
3
0.0 87
0.2
45
05
cm
0.1
25
21
cm
0.1
60
23
cm
0.1
Cuk
80
up
4
0.2 73
duduk 4
3
5
0.2 01
roda
Universitas Mercu Buana
5
3
4
kontr
kontr
as
as
4
0.1 64
1
0.4 50
73
Laporan Tugas Akhir
Hiasan
0.0
Model Stiker 3
308 Baik
Bon
92
eka
0.8
Cuk
34
up
0.2
Cuk
43
up
Bahan
0.2
Kualit
rangka
084
as
Bahan
0.0
Kualit
tempat
607
as
Alat
0.2
Kecep
Sanga 5
1.3
Cep
transpo
609
atan
t
04
at
Baik
4
0.0
4
5
3
0.1
Lonc 4
0.1
54
eng
23
0.6
Baik
4
25 2
0.1
0.8 34
Baik
4
21
0.2 43
duduk
rtasi
4
1.0
Cepa 4
1.0
44
t
44
0.1
Besa
60
r
cepat
Tempat 0.0
Kapas
Sanga 5
0.2
Cuk
tas
itas
t
66
up
533
besar
3
4
0.2 13
besa r
Total
1.0
4.5
3.3
000
99
43
4
3.8 07
Oleh karena alternatif 1 dan 3 yang akan dibandingkan antar karakteristik satu dengan yang lainnya dengan menampilkan bobot nilai dan kepentinganya dapat dilihat pada gambar 2.15
Universitas Mercu Buana
74
Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.13. Profil nilai perbandingan Alternatif 1 dan 3
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa bobot yang paling besar pada W11 yaitu alat transportasi, dan bobot terkecil adalah W8 yaitu hiasan. Alternatif 1 cenderung lebih stabil daripada alternatif 3 karena simpangan paling jauhnya yaitu W7 ( warna hitam ) hanya mempunyai nilai kepentingan sebesar 1. Pada alternatif 1 yang perlu ditingkatkan adalah hiasan.
Universitas Mercu Buana
75