BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Pengertian Sistem Menurut Rijanto (2002) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut Cushing (2001) sistem adalah suatu aturan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Menurut James A Hall (2001) sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau sub-elemen sub-elemen yang bersatu untuk mencapai suatu tujuan yang sama (common purpose). Menurut pendekatan
Jogiyanto prosedur
(2003) dan
sistem
dengan
dapat
pendekatan
didefinisikan
dengan
komponen.
Dengan
pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur- prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mc.Leod (2002) sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem- subsistem yang bersatu untuk tujuan yang sama. Menurut Mc.Leod (2004) sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut James A. O’Brien (2005) sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. 2.2.
Pengertian Sistem Pemadam Kebakaran Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting disediakan di gedung sebagai preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem hidran dan Fire Extinguisher. Dan pada tempattempat tertentu digunakan juga sistem fire gas.Tetapi pada umumnya sistem yang digunakan terdiri dari: sistem sprinkler, hidran dan fire extinguisher. Ada 3 pompa yang digunakan dalam sistem sprinkler dan Hydran, yaitu electric pump, diesel pump dan jockey pump. Jockey pump berfungsi untuk menstabilkan tekanan di instalasi, dan secara otomatis akan bekerja apabila ada penurunan tekanan. Dan jika ada head sprinkler yang pecah atau hydran digunakan, maka yang bekerja secara otomatis pompa electric bekerja, dan secara otomatis pula jockey pump akan berhenti bekerja. Pompa electric (atau electric pump) merupakan pompa utama yang bekerja bila head 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
sprinkler atau hydran digunakan. Sedang pompa diesel merupakan pompa cadangan, jika pompa electric gagal bekerja selama 10 detik, maka secara otomatis pompa ini akan bekerja. 2.2.1. Fire Fighting Sistem Sprinkler Sistem ini menggunakan instalasi pipa sprinkler bertekanan dan head sprikler sebagai alat utama untuk memadamkan kebakaran. Sistem ada 2 macam, yaitu: a. Wet Riser System: Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap. b. Dry riser system : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisi air bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alar memerintahkannya. Pada umumnya gedung bertingkat tinggi menggunakan sistem wet riser, seluruh pipa sprinkler berisikan air bertekanan, dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap. Apabila tekanan dalam pompa menurun, maka secara otomatis jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa. Jika tekanan terus menurun atau ada glass bulb head sprinkler yang pecah maka pompa electric akan bekerja dan secara otomatis pompa jockey akan berhenti. Dan apabila pompa electric gagal bekerja setelah 10 detik, maka pompa cadangan diesel secara otomatis akan bekerja.
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.1 Head Sprinkler Pada gambar 2.1 terlihat bahwa head sprinkler terdiri 3 bagian yaitu: 1. Cap / seal, merupakan bagian dari head sprinkler yang berfungsi sebagai penyumbat atau penahan air bertekanan dalam pipa. Seal ini posisinya tertahan oleh Glass bulb, berupa tabung kaca berisi air raksa 2.
Glass bulb, merupakan tabung kaca berisi air raksa. Glass bulb berfungsi untuk merespon panas akibat kebakaran jika sushu area meningkat maka suhu air rakasa akan merespon dengan cepat jika panas semakin tinggi, maka tabung kaca yang juga berfungsi sebagai penahan seal akan pecah dan seal terbuka sehingga air akan menyembur
dari
head
sprinkler
untuk
melakukan
proses
pemadaman, glass bulb dirancang dengan berbagai sensitifitas terhadap panas, karena ada beberapa area yang membutuhkan respon panas cepat ada pula area yang memang memiliki suhu cukup tinggi sehinnga perlu dipasang head sprinkler dangan sensitifitas rendah.
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Deflector, mrupakan bagian dari head sprinkler yang berfungsi untuk menyebarkan air kesegala arah, jadi air yang menyembur dari head sprinkler tidak memancara pada satu arah saja. 2.2.2. Fire Fighting Sistem Hydran Sistem ini menggunakan instalasi hydran sebagai alat utama pemadam kebakaran, yang terdiri dari box hydran dan accesories, pilar hydran dan siemese. Box Hydran dan accesories instalasinya (selang (hose), nozzle) (atau disebut juga dengan Fire House cabinet (FHC)) biasanya ditempatkan dalam gedung, sebagai antisipasi jika sistem sprinkler dan sistem fire extinguisher kewalahan mengatasi kebakaran di dalam gedung. Sedang Pilar hydran yang dilengkapi juga dengan box hydran disampingnya, untuk menyimpan selang (hose) dan nozzle biasanya ditempatkan di area luar (jalan) disekitar gedung, digunakan jika sistem kebakaran di dalam gedung tidak memadai lagi. Dan Siemese berfungsi untuk mengisi air ground tank (sumber air hydran) tidak memadai lagi atau habis. Siemese ditempatkan di dekat jalan utama. Hal ini untuk memudahkan dalam pengisian air. System Hydran ini juga terdiri dari 2 system, yaitu: a.
Wet Riser System: Seluruh instalasi pipa hydran berisikan air bertekanan dengan tekanan yang selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
b. Dry Riser System: seluruh instalasi pipa hydran tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air akan secara otomatis jika katup selang kebakaran di buka.
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Seperti halnya sistem sprinkler, jika ada tekanan dalam pipa instalasi menurun, maka pompa jockey akan bekerja. Dan jika instalasi hydran dibuka maka secara otomatis pompa electric akan bekerja, dan jockey pump secara otomatis akan berhenti. Dan jika pompa electric gagal bekerja secara otomatis, maka pompa diesel akan bekerja.
Gambar 2.2 Box Hydrant Gambar 2.2 merupakan gambar box hydrant yang terpasang di dalam area gedung, pada box hydran tersebut terdapat selang fleksibel dan juga nozzle. 2.2.3. Fire Fighting fire Extinguisher Fire extinguisher atau lebih dikenal dengan nama APAR (Alat Pemadam Api Ringan) merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung diarahka pada posisi dimana api berada. 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Apar biasanya ditempatkan di tempat-tempat strategis yang disesuaikan dengan peraturan Dinas Pemadam Kebakaran. Tabel 2.1 Berbagai Jenis Apar Dan Kategorinya. KATEGORI JENIS APAR 1. APAR A (Kebakaran Padat Non-Logam). 2. APAR B (Kebakaran Gas/Uap/Cairan Mudah Terbakar). 3. APAR C (Kebakaran Listrik). Kelas 4. APAR D (Kebakaran Logam). Kebakaran 5. APAR K (Kebakaran Bahan Masakan). 6. APAR Kombinasi (ABC;AB;BC;BK).
Media Pemadam
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
APAR Air. APAR Uap Air. APAR Busa. APAR Serbuk Kimia Kering. APAR Cairan Kimia. APAR Gas CO2. APAR Halon (sekarang dilarang karena efek rumah kaca)
1. APAR Kartu Gas (Menggunakan tabung gas bertekanan yang dipasang di luar tabung APAR untuk mengeluarkan isi tabung APAR).
Konstruksi
2. APAR Tekanan Tetap (Gas bertekanan untuk mengeluarkan isi APAR dijadikan satu dengan tabung APAR).
10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penempatan Kapasitas
1. APAR Gantung. 2. APAR Troli (Roda Dorong) untuk APAR kapasitas besar. 1. APAR 0.6 kg s.d. APAR 90 kg
Pada tabel 2.1 diatas dijelaskan berbagai macam apar dan kategorinya mulai dari ukuran apar gantung sampai dengan apar berukuran besar yang menggunakan roda dorong untuk penenmpatannya.
Gambar 2.3 Apar Gambar 2.3 menunjukan apar berbagai ukuran dengan beberapa jenis media yang digunakan untuk pemadaman.
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.4. Fire Fighting Sistem Gas Sistem fire gas biasanya digunakan untuk ruangan tertentu, seperti: Ruang Genset, Ruang panel Ruangan eletronik (ruang central komputer: ruang hub dan server, IT, Comunication dan lain-lain). Sistem yang digunakan biasanya sistem fire gas terpusat, dimana tabung-tabung gas (foam, halon, FM 100, Co2 dan lain-lain), ditempatkan secara terpusat dan pendistribusiannya ke dalam ruangan dilewatkan melalui motorized valve / actuator, instalasi pemipaan dan nozzle.
Gambar 2.4 Instalasi pipa pemadam sistem gas Gambar 2.4 menunjukan instalasi pemadam sistem gas terpusat pada ruang kontrol genset, dimana tabung gas terletak di satu titik di luar ruangan dan gas pemadam dilewatkan melalui pipa menuju ruang kontrol genset yang tersebar menjadi beberapa titik.
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mikrokontroller
2.3.
Mikrokontroler merupakan sistem computer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC dan modul–modul lain sehingga dapat memproses masukan dan output Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek–aspek dari lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk memonitor rumah kita. Ketika suhu naik kontroler membuka jendela dan sebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun dari komponen–komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelah itu barulah dipergunakan mikrokprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler yang dikendalikan oleh mikroprosesor biasa (Zilog Z80, Intel 8088, Motorola 6809, dsb). Proses
pengecilan
komponen
terus
berlangsung,
semua
komponen
yangdiperlukan guna membangun suatu kontroler dapat dikemas dalam satu keping. Maka lahirlah komputer keping tunggal one chip micro computer atau disebut juga mikrokontroler. Mikrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari: 1. CPU (Central Processing Unit) 2. RAM (Random Access Memory) 3. EEPROM/EPROM/PROM/ROM
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. I/O, Serial & Parallel 5. Timer 6. Interupt Controller 2.4.
Arduino Arduino merupakan salah satu jenis mikrokontroler single board yang bersifat open source, diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Hardware yang diprogram menggunakan bahasa berbasis Wiring (sintaks + perpustakaan), mirip dengan C++ dengan beberapa penyederhanaan dan modifikasi, dan pengolahan berbasis IDE
Gambar 2.5 Arduino Uno Pada gambar 2.5 merupakan Arduino Uno dengan spesifikasi sebagai berikut: Mikrokontroler ATmega328 Catu Daya 5V Teganan Input (rekomendasi) 7-12V Teganan Input (batasan) 6-20V Pin I/O Digital 14 (of which 6 provide PWM output)
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pin Input Analog 6 Arus DC per Pin I/O 40 mA Arus DC per Pin I/O untuk PIN 3.3V 50 mA Flash Memory 32 KB (ATmega328) dimana 0.5 KB digunakan oleh bootloader SRAM 2 KB (ATmega328) EEPROM 1 KB (ATmega328) Clock Speed 16 MHz 2.5.
Softwere Secara umum, semua komponen mikrokontroler dijalankan oleh program yang dimasukkan ke dalam mikrokontroler. Program yang dijalankan oleh mikrokontroler tersusun dari bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language) atau disebut juga bahasa mesin. Agar pembuatan program lebih mudah dipahami manusia, maka diperlukan bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language), salah satunya adalah bahasa pemrograman Basic. Bahasa tingkat tinggi tersebut kemudian decompile dengan menggunakan software pendukung sehingga mempunyai output yang dikenal oleh mesin.
2.5.1. Soft Were Arduino IDE Arduino IDE adalah lingkungan pengembangan Arduino yang berisi teks editor untuk menuliskan kode, pesan area, teks console, toolbar dengan tombol fungsi umum, dan serangkaian menu. Terhubung ke perangkat keras yang terhubung ke perangkat Arduino board dan berkomunikasi dengan 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
board tersebut. Software Arduino IDE open source, bisa dijalankan di sistem operasi Linux, Mac, dan Windows. Perangkat lunak yang dituliskan menggunakan Arduino disebut sketsa, sketsa sketsa ini ditulis dalam editor teks. Teks editor memiliki fitur copy/paste dan mencari/mengganti teks. Area pesan memberikan memberikan umpan balik saat menyimpan dan mengekspor dan juga menampilkan kesalahan yang terdapat dalam code program. Konsol menampilkan output teks dengan lingkungan Arduino, termasuk pesan error lengkap dan informasi lainnya. Tombol toolbar memungkinkan kita untuk memilah, meng–upload program, membuat, membuka, dan menyimpan sketsa, dan membuka monitor serial. 2.6.
Relay Relay merupakan suatu komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan sederhana serta tersusun oleh saklar, lilitan, dan poros besi. Penggunaan relay ini dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama di perangkat yang bersifat elektronis atau otomatis. Contoh di Televisi, Radio, Lampu otomatis dan lain-lain. Cara kerja komponen ini dimulai pada saat mengalirnya arus listrik melalui koil, lalu membuat medan magnet sekitarnya sehingga dapat merubah posisi saklar yang ada di dalam relay terserbut, sehingga menghasilkan arus listrik yang lebih besar. Disinilah keutamaan komponen sederhana ini yaitu dengan bentuknya yang minimal bisa menghasilkan arus yang lebih besar.
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pemakaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai Keuntungan yaitu ; a. Dapat mengontrol sendiri arus serta tegangan listrik yang diinginkan b. Dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya c. Dapat menggunakan baik saklar maupun koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhan. Sistem kerja dari relay adalah, menerima instruksi dari Arduino yang akan mengeluarkan output tegangan 5VDC, sehingga menggerakkan coil di relay tersebut.
Gambar 2.6 Relay Pada gambar 2.6 diatas merupakan relay 5VDC dengan empat input/output, outputnya berupa kontak NO dan NC.
2.7. Push Button Switch Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dn saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open). Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop dan kontak NO akan berfungsi sebagai start biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri – industri.
Gambar 2.7 Push Button Push button yang ditunjukan pada gambat 2.7 merupkan push button merk fort dengan spesifikasi sebagai berikut: Description : Flush Head, spring returnn Diameter
: 22mm
Contact
: 1NO
Color
:G
Type
: XB7-EA42
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.8.
Lampu Indikator (Pilot Lamp) Sebuah Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot merupakan sebuah lampu LED yang biasa digunakan sebagai lampu indikator dalam rangkaian sebuah alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat bekerja sebagai mestinya jika dialiri daya daya AC sebesar 220 VAC dengan toleransi 110 – 240 VAC. Warna yang dihasilkan Pilot lamp ini adalah lapu putih. Karena fungsinya sebagai lampu indikator, Pilot lamp ini dibuat warna warni sinarnya dengan menambahkan penutup kaca yang berwarna sehingga tampak dari luar berwarna sinar yang dihasilkan. Biasanya warna Pilot lamp ini ada 3 macam merah, hijau, kuning.
Gambar 2.8 Lampu indikator Lampu indikator pada gambar 2.8 merupakan lampu indikator merek fort denagn spesifikasi sebagai berikut: Description : Direct, with LED indicator no brand Diameter
: 22mm
Voltage
: 220VAC/DC 110VAC/DC
Color
: Red,Green
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.9. Presure Transmitter Transmitter adalah alat yang berfungsi untuk mengubah suatu satuan fisik kedalam suatu satuan standart yang bisa dibaca dengan mudah. Transmitter berisi sensor yang membaca satuan fisik lalu diterjemahkan oleh amplifier menjadi satuan standart dengan memanfaatkan signal electronic ( 4 – 20 mA) transmitter ada yang memiliki display penunjuk langsung pada transmitter ada juga yang tidak memiliki. Dari transmitter signal dikirim melalui wire masuk untuk diolah di controller. Untuk kalibrasi transmitter ada 3 cara yaitu dengan cara display multi ditransmitter, dengan hart protocol, dan dengan brain terminal. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Untuk hart protokol adalah cara kalibrasi paling mudah karena bisa dilakukan dari terminal di panel sedang untuk brain dan display harus di transmitter untuk kalibrasinya.
Gambar 2.9. Pressure Transmitter
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.9 merupakan pressure transmitter dengan spesifikasi sebagai berikut: Range
: 0-10 bar
Output
: 4-20 mA
Supply
: 9-32VDC
Port
: ¼ inchi
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/