BAB II LANDASAN TEORI
2.1
DEFINISI SISTEM Sistem berasal dari bahasa latin systema, yang artinya adalah satu kesatuan
dari beberapa elemen yang saling berinteraksi atau saling ketergantungan yang mejadikan seluruh maupun sebagian dari elemen-elemen tersebut terintegrasi dan membentuk sebuah hubungan external kepada elemen lain yang berbeda dari hubungan yang ada didalam komponen tersebut secara internal. Sistem banyak sekali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, dan sering digunakan dalam forum-forum diskusi ataupun dalam dokumen-dokumen ilmiah.
Kata ini digunakan untuk berbagai hal dan pada berbagai bidang,
sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantaranya. Sistem adalah suatu kesatuan berbagai unsur yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai tujuan dan fungsi sistem tersebut. Jadi sistem berarti juga sebagai cara pandang sesuatu secara sistematik dan menyeluruh, tidak terpisah-pisah.
2.2
SISTEM DALAM ILMU KOMPUTER Sistem secara umum di dalam ilmu komputer diterjemahkan sangat
sederhana sekali yaitu sesuatu yang memiliki input, melakukan pemrosesan terhadap data yang di input, lalu menghasilkan output.
7
Gambar 2.1
Model Sistem Komputer Sederhana
Sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi untuk melakukan sebuah task atau pemrosesan disebut juga sistem. Sebuah “sistem komputer” dibentuk oleh CPU, sistem operasi dan perangkat keras penunjang lainnya. Semua komputer desktop, laptop, server jaringan, mini komputer, dan mainframe adalah bagian dari sistem komputer. Sistem sering ditujukan kepada sistem operasi, yaitu program kontrol utama yang menjalankan sebuah komputer.
2.3
SISTEM INFORMASI Sebuah sistem informasi adalah aplikasi bisnis yang dibentuk oleh
database, data entry, update/modify, query dan reports yang sama hal-nya dengan penegakan prosedur secara manual. Order processing system, payroll system dan inventory system adalah contoh dari sistem informasi. Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari suatu sistem informasi. Sistem informasi yang didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan yang diperlukan bagi pihak tertentu. Dalam perkembangannya, sistem informasi sangat erat hubungannya dengan teknologi komputer. Penggunaan teknologi komputer sangat diperlukan untuk membantu pengolahan data yang bersifat rutin dan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
8
a) Siklus informasi Sumber data merupakan bahan baku yang belum dapat memberikan banyak informasi, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dapat menghasilkan informasi.
Informasi yang dihasilkan dari
model tersebut juga berupa data, tapi data ini sudah merupakan hasil dari pengolahan data sebelumnya dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dan data hasil keluaran tersebut akan ditampung kedalan suatu sistem yang nantinya dapat digunakan kembali sebagai masukan sehingga terbentuklah siklus informasi.
Gambar 2.2 a)
Siklus informasi
Teknologi informasi Teknologi informasi adalah sebuah terminologi kontemporer yang
mendeskripsikan kombinasi antara teknologi komputer (hardware dan software) dengan teknologi komunikasi (data, gambar dan jaringan suara).
9
Peranan teknologi informasi: 1.
Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
2.
Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yaitu dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
3.
Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.
Dalam hal ini, teknologi informasi berperan dalam
melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. b)
Kualitas informasi Kualitas dari sebuah informasi tergantung kepada tiga hal, yaitu informasi
harus akurat, tepat waktunya dan relevan: 1.
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan.
Akurat
juga
berarti
informasi
harus
jelas
mencerminkan maksudnya. 2.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah kadaluarsa tidak akan
memiliki nilai lagi. Bila pengambilan keputusan tidak bertepatan dengan momentum, maka dapat berakibat fatal. 3.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya,
dengan
cara
mengurangi
ketidakpastian,
menaikkan
kemampuan untuk memprediksi atau menegaskan ekspetasi semula.
10
c)
Nilai informasi Nilai dari sebuah informasi (value of an information) didapatkan dari
membandingkan 2 hal yaitu manfaatnya dan bagaimana cara mendapatkannya. Sebuah informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan cara mendapatkannya.
Tapi perlu diperhatikan bahwa
informasi-informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat dihitung nilainya dengan suatu tolak ukur tetapi dapat ditaksir nilai ektifitasnya.
2.4
TCP/IP Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah
sekumpulan protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung di internet berkomunikasi menggunakan protokol ini. Karena menggunakan protokol yang sama maka perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. 2.4.1
Karakteristik TCP/IP Perkembangan protokol TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi
standar de facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri, yaitu : 1. Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol terbuka. 2. Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request for Comment (RFC) dapat digunakan oleh siapapun. 3. TCP/IP dikembangkan dengan tidak bergantung pada perangkat lunak atau perangkat keras tertentu.
11
4. Pengembangan TCP/IP dilakukan dengan konsensus dan tidak bergantung pada vendor tertentu. 5. TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, Dial-up dan segala jenis media transmisi apapun. 6. Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walaupun jaringannya seluas internet sekarang ini. 7. TCP/IP
memiliki
fasilitas
routing
sehingga
dapat
diterapkan
pada
internetwork, dan memiliki beberapa jenis layanan lainnya. 2.4.2
Layer pada TCP/IP TCP/IP terbentuk dari empat layer (lapisan) kumpulan protokol yang
bertingkat yaitu: Application layer, Transport layer, Internet layer, dan Network Interface layer. Seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
OSI #
7
OSI Layer Name
TCP/IP #
TCP/IP Layer Name
Application 4
Encapsulation Units
TCP/IP Protocols
data
FTP, HTTP, POP3, IMAP, telnet, SMTP, DNS, TFTP
Application
6
Presentation
data
5
Session
data
4
Transport
3
Transport
segments
TCP, UDP
3
Network
2
Internet
packets
(IP, ICMP, ARP)
2
Data Link 1
Network interface
1
Physical
frames bits
Tabel 2.1 OSI layer dan TCP/IP layer
12
(Ethernet, X25, SLIP, PPP)
Keterangan layer pada TCP/IP: 1. Network Interface Layer, bertugas mengirim dan menerima data dari dan ke media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel (coaxial/twisted pair), fiber optic, atau gelombang electromagnet (radio/microwave). Karena tugasnya ini, protokol pada lapisan ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan yang sejenis. 2. Internet Layer, bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. 3. Transport Layer, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Ada dua buah protokol pada layer ini yaitu Transmission Control Protocol (TCP), menyediakan service yang dikenal sebagai connection oriented, reliable,byte stream service, dan User Datagram Protokol (UDP) bersifat connectionless, dalam UDP tidak ada sequencing (pengurutan kembali) paket yang datang, acknowledgement terhadap paket yang datang, atau retransmisi jika paket mengalami masalah di tengah jalan. 4. Application Layer, pada layer ini terletak semua aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di suatu layer ke protokol yang berada di layer lain. Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya, protokol ini akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Setelah itu, data ini di teruskan lagi ke protokol pada layer di bawahnya.
2.5
INTERNET Dikutip
dari
http://id.wikipedia.org,
Internet
(kependekan
dari
interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung
menggunakan
standar
sistem
13
global
Transmission
Control
Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Internet terdiri dari gabungan miliaran halaman web yang saling berhubungan yang ditransfer menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol), dan secara umum dikenal dengan World Wide Web (www).
Internet juga
menggunakan FTP (File Transfer Protocol) untuk mentransfer file, dan SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) untuk mentransfer e-mail. Pada tahun 1982, karena banyaknya komputer yang bergabung maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang menghubungkan semua komputer dan jaringan dan dibentuklah TCP/IP. Di tahun 1984 kemudian diperkenalkan sistem penamaan domain yang dikenal dengan DNS (Domain Name System). Internet kemudian tumbuh secara pesat di tahun 1990-an. Demikianlah sejarah internet secara singkat.
2.6
INTERNET PROTOCOL Internet protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam
OSI reference model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan sepenuhnya oleh IP versi 6 (IPv6) pada beberapa waktu yang akan datang. Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport
14
dalam OSI reference model atau lapisan antar host dalam DARPA reference model), yakni protokol transmission control protocol (TCP). Setiap node yang terhubung pada sebuah jaringan yang berbasis protokol TCP/IP harus memiliki sebuah alamat IP (IP address) yang unik, artinya dalam satu jaringan tidak boleh ada node yang memiliki alamat yang sama persis. Format IP address adalah angka biner yang panjangnya 32 bit dan terbagi menjadi 4 bagian yang masing masing panjangnya 8 bit (8bit sama dengan 1 byte), setiap bagian dipisahkan dengan titik. Oleh karena merupakan angka biner maka alamat IP hanya terdiri dari angka 0 dan 1 saja. Contoh: 11000000.10101000.00000001.00000001 Format penulisan seperti contoh tersebut kurang disukai dan sulit dibaca. Oleh karena itu format penulisan IP lebih sering diwujudkan dalam bentuk seperti contoh berikut ini: Contoh: 192.168.1.1
2.7
JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan
teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini menghasilkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, aplikasi software dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti inilah yang disebut jaringan komputer (computer network). Bentuk
koneksinya tidak
harus
melalui
kabel
melainkan
dapat
menggunakan, serat optik, gelombang mikro, wireless atau satelit komunikasi. Supaya dapat berfungsi, dibutuhkan layanan-layanan yang dapat melakukan
15
pengaturan sumberdaya, dan juga dibutuhkan aturan-aturan (protocol) yang mengatur komunikasi dan layanan secara umum untuk seluruh sistem jaringan.
2.8
LAN (LOCAL AREA NETWORK) LAN merupakan jaringan kecil yang terdiri dari dua atau lebih komputer
dan satu atau lebih server yang terhubung dalam suatu area. Area yang dimaksud biasanya dalam satu gedung atau departemen. LAN dapat dibagi lagi berdasar struktur, perangkat, dan cara kerjanya. Pada jaringan LAN, IP yang digunakan adalah IP lokal.
2.9
WIRED NETWORK Wired Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel
sebagai media penghantar, jadi data ditransmisikan melalui kabel. Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga. Ada juga jenis kabel lain yang menggunakan bahan fiber optics atau serat optik. Bahan tembaga banyak digunakan pada LAN.
Sedangkan untuk
MAN dan WAN menggunakan gabungan kabel tembaga dan serat optik.
2.10
WIRELESS NETWORK Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media
penghantar gelombang radio.
Frekuensi yang digunakan pada radio untuk
jaringan komputer biasanya menggunakan frekuensi tinggi, yaitu 2.4 GHz dan 5.8 GHz. Wireless network sering juga disebut dengan Wireless LAN (WLAN).
16
2.11
TRAFIK INTERNET Traffic Internet adalah aliran data melalui Internet. Secara umum, trafik
adalah perpindahan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain. Di bidang telekomunikasi, yang dimaksud dengan benda disini adalah sinyal-sinyal informasi seperti pulse dan frequency. Jadi trafik adalah perpindahan sinyalsinyal informasi dari suatu tempat ke tempat lain melalui media komunikasi. Trafik juga dapat diartikan sebagai pemakaian terhadap suatu sistem peralatan atau saluran telekomunikasi yang diukur dengan waktu (kapan dan berapa lama), juga terkait dengan apa yang dipakai, dari mana, kemana, dan lainlain. Sehingga sibuknya sistem yang tidak dapat memproses data dan cenderung menunda pemrosesan merupakan suatu indikasi adanya kepadatan trafik.
2.12
ROUTER Router merupakan sebuah device atau alat yang dapat menghubungkan
dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda. Secara umum router adalah alat pada suatu jaringan komputer yang bekerja di network layer pada lapisan OSI. Dalam router ini terdapat routing table yaitu tabel yang berisi alamat-alamat jaringan yang dibutuhkan untuk menetukan tujuan dari paket-paket data yang akan dilewatkan pada suatu jaringan tersebut. Untuk membuat router, bisa memanfaatkan suatu jenis sistem operasi Windows, Unix, Linux atau jenis sistem operasi lain pada komputer dengan hanya menambahkan dua buah network interface card (NIC).
2.13
BANDWIDTH Bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu data atau informasi yang dapat
mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam sebuah network di waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog
17
maupun data digital. Sekarang sudah menjadi umum jika kata bandwith lebih banyak dipakai untuk mengukur aliran data digital. Satuan yang dipakai untuk bandwidth adalah Bits Per Second atau sering disingkat Bps. Seperti diketahui bahwa bit atau binary digit adalah basis angka yang terdiri dari 0 dan 1. Satuan ini menggambarkan berapa banyak bit (angka 0 dan 1) yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lainnya dalam setiap detiknya melalui suatu media.
2.14
NMS (NETWORK MANAGEMENT SYSTEM) Network Management System merupakan aplikasi web yang terintergrasi
dengan aplikasi desktop. NMS atau yang sering juga dikenal dengan sistem monitoring jaringan menggambarkan sebuah sistem yang terus menerus memonitor jaringan komputer sehingga jika terjadi gangguan dalam jaringan dapat secepatnya memberikan notifikasi kepada administrator jaringan. Sebagai contoh untuk mengetahui status dari sebuah webserver, software monitoring secara periodik mengirimkan request http untuk mem-fetch sebuah halaman. Untuk email server, sebuah test message dikirim oleh SMTP untuk kemudian diambil oleh IMAP maupun POP3. Dalam sebuah buku berjudul “The Practice of System and Network Administration” yang ditulis oleh Thomas A. Limoncelli dkk. menyajikan pembahasan yang sangat komprehensif terhadap praktek-praktek yang dilakukan terhadap pengelolaan sistem dan jaringan.
Pada bagian awal buku, mereka
menyajikan informasi-informasi yang perlu ditempuh untuk meningkatkan pelayanan jasa IT, salah satunya adalah mengimplementasikan modul monitoring pada sistem.
Mereka menyatakan bahwa tanpa monitoring, sistem bisa
mengalami down time dalam waktu yang cukup lama sebelum administrator jaringan mendapatkan notifikasi atau laporan dari user bahwa sedang terjadi masalah. [1]
18
Hal yang biasa dijadikan variabel dalam NMS ini adalah waktu respon, ketersediaan dan uptime, selain itu consistency dan reliability juga diperhatikan. Monitoring servis-servis pada suatu host yang terkoneksi ke sistem seperti web servis dan email servis yang tadi sudah disebutkan, mengakibatkan beberapa tes harus dijalankan.
Dalam sebuah tes sederhana seperti ping akan dapat
memberikan informasi bahwa sebuah host, baik server maupun device, dalam keadaan aktif dan terhubung ke jaringan atau tidak.
James Feher dan Tyler
Sondag menggunakan ping test untuk memonitor ketersediaan sebuah router dan akses poin yang ada didalam jaringan, dikutip dari jurnal yang mereka tulis: “Administering an Open-Source Wireless Network: 45)”. [2] Memiliki sistem monitoring jaringan merupakan salah satu kelebihan yang bisa dimiliki oleh seorang administrator jaringan. Sama halnya seperti memiliki indera keenam yang dapat membantu mendeteksi kegagalan sistem dalam jaringan sebelum menjadi sumber malapetaka. Seperti yang ditulis oleh Dan Neel dalam artikel yang bertajuk Sniffing out successful network monitoring: “Bisnis berbasis internet memang seharusnya memiliki indera yang sangat tajam yang bisa menganalisa kondisi suatu jaringan. Beberapa dari teknologi monitoring yang beredar saat ini bisa memberikan indera “elektronik” yang dapat melihat, mencium, mendengar serta merasakan dalam mengelola jaringan, sehingga administrator jaringan dapat merasa percaya diri terhadap sistem yang tidak terlihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, tidak tercium oleh hidung dan terasa oleh kulit maupun lidahnya” menurut Joseph Butt, seorang analis dari Forrester Research di Cambridge, Massachuset. [3] Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk memonitoring jaringan diantaranya CACTI, OpenNMS, Nagios dan ZABBIX. Sistem monitoring yang efektif seharusnya memiliki beberapa dari fungsi-fungsi dibawah ini seperti yang dilansir dari Jamie Lerner pada tulisannya yang berjudul “The new face of network monitoring”. (Communications News: May 2007. ABI/INFORM Research. 24) [4]: 1. Dapat mendeteksi device-device yang sudah terkoneksi maupun device-device baru dalam sistem tersebut.
19
2. Dapat mengidentifikasi konfigurasi dari device, termasuk versi sistem operasi dan alamat IP. 3. Menempatkan device-device kedalam beberapa kategori yang sudah tersedia oleh sistem dan mengukur uptime serta performance masing-masing. 4. Menyediakan grafik-grafik yang desainnya sudah tersedia oleh sistem untuk host-host dalam menampilkan statistik performance dan latency. 5. Menyediakan respon terhadap informasi pada setiap layanan yang dapat diakumulasikan. 6. Mengakumulasikan statistik dari CPU, storage, software, users, processes, services, memory secara real-time. 7. Secara otomatis menyediakan statistik grafik historical performance bagi jaringan, server-server dan aplikasi-aplikasi. 8. Menampilkan thresholds yang sudah tersedia oleh sistem untuk semua host dalam jaringan dan aplikasi-aplikasi. 9. Menyediakan peta topologi yang dinamis yang dapat menampilkan diagram relationship antara device-device terhadap host-host yang bergantung padanya untuk digunakan pada analisis “akar-permasalahan”. 10. Secara otomatis mengirimkan notifikasi ke pager, email, atau keduanya jika gangguan jaringan sangat penting. 11. Mendistribusikan notifikasi kepada grup dan user berdasarkan tanggungjawab masing-masing.
2.15
SNMP (SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL) Ketika skala jaringan dalam sebuah perusahaan semakin besar, dengan
perangkat yang semakin banyak dan berbeda-beda dari berbagai vendor, maka saat itulah dibutuhkan sebuah kerangka manajemen jaringan yang standar agar tiap komponen yang berbeda tadi dapat berkomunikasi dalam satu manajemen yang sama. Manajemen jaringan TCP/IP terdiri atas stasiun manajemen yang berkomunikasi dengan elemen-elemen jaringan. Elemen jaringan ini bisa berupa host, router, printer, dan sebagainya. Sedangkan stasiun manajemen biasanya
20
berupa workstation dengan monitor berwarna dan grafis, yang menampilkan status elemen yang dipantaunya. Untuk menjalankan aktifitas pemantauan tersebut, antara manager dan elemen-elemen jaringan yang dipantau harus memiliki hubungan komunikasi. Ada dua arah komunikasi, pertama, manager bertanya kepada elemen jaringan, dan kedua, elemen jaringan yang memberitahu manager adanya kejadian penting seperti koneksi putus, koneksi terlambat atau kepadatan trafik.
Selanjutnya
stasiun manajemen akan menampilkan status interface tersebut di layarnya. Dengan cara seperti ini, seorang administrator jaringan dapat segera mengetahui adanya kegagalan dalam jaringannya. Dalam jaringan TCP/IP, protokol aplikasi yang menangani soal manajemen jaringan ini adalah SNMP
[5]
, yaitu singkatan
dari Simple Network Management Protocol. Seperti itulah SNMP yang digambarkan oleh Wawan Indarto, dkk. Pada jurnalnya yang bertajuk “Simple Network Management Protocol untuk pemantauan jaringan dengan pelaporan SMS”. [6] SNMP merupakan protokol standard yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai perangkat di dalam jaringan meliputi hub, router, switch, workstation dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh (remote). Dengan menggunakan protokol ini kita bisa mendapatkan informasi tentang status dan keadaan dari suatu jaringan.
SNMP menggunakan UDP (User Datagram
Protocol) sebagai protokol transport untuk mengirimkan pertanyaan dan menerima jawaban dari agen SNMP. SNMP terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut: 1. MIB MIB atau Management Information Base sebagai struktur database variabel elemen jaringan yang dikelola. Struktur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi nilai setiap variabel dapat diketahui atau diset dengan mudah.
21
2. Agent Agent merupakan software yang dijalankan disetiap node atau elemen jaringan yang akan dipantau. Tugasnya adalah Mengumpulkan seluruh informasi yang telah ditentukan dalam MIB. 3. Manajer Manager merupakan software yang berjalan di sebuah host di jaringan. Manajer ini bertugas mengumpulkan informasi dari agent-agent. Tidak semua informasi yang dimiliki oleh agent diminta oleh manager.
Informasi-
informasi yang diminta oleh administrator jaringan, yang menjalankan host yang berfungsi sebagai manager saja yang akan dikumpulkan dari agent. SNMP ini bekerja secara sederhana. Manajer dan agent saling berkirim pesan berupa permintaan manager dan jawaban dari agent tentang informasi jaringan.
Pesan-pesan ini dibawa oleh paket-paket data yang disebut PDU
(Protocol Data Unit). PDU (Protocol Data Unit) merupakan unit data yang terdisi atas sebuah header dan beberapa data yang ditempelkan. Dilihat dari perspektif diatas, PDU ini dapat dilihat sebagai sebuah benda yang mengandung variabelvariabel. Variabel ini memiliki nama dan nilai. Protokol SNMP menggunakan operasi yang relatif sederhana dan PDU dalam jumlah terbatas untuk menjalankan fungsinya. Ada 5 PDU yang telah didefinisikan dalam standar adalah sebagai berikut: 1.
Get Request: PDU ini digunakan untuk mengakses agent dan mendapatkan nilai dari daftar variabel yang diminta. PDU ini mengandung identifier yang membedakan dengan multi request ataupun nilai variabel (status elemen jaringan).
2.
Get-Next
Request:
Seperti
Get
Request,
tetapi
memungkinkan
pengambilan informasi pada logical identifier selanjutnya dalam MIB Tree secara berurutan. 3.
Get Response: PDU ini untuk merespon unit data Get Request, Get-Next Request, dan Set Request, jadi dikeluarkan oleh agent.
22
4.
Set Request: Dipakai untuk menjelaskan aksi yang harus dilaksanakan di elemen jaringan. Biasanya untuk mengubah nilai suatu daftar variabel.
5.
Trap: PDU ini memungkinkan modul manajemen jaringan/agent memberi laporan tentang kejadian pada elemen jaringan kepada manager.
Gambar 2.3
2.16
Operator SNMP
ZABBIX Zabbix dibuat pertama kali oleh Alexei Vladishev. Zabbix merupakan
salah satu software monitoring yang ada seperti halnya MRTG dan CACTI yang sangat terkenal. Dan tentunya semua itu adalah open source yang dapat dengan mudah didapatkan[7].
Zabbix termasuk salah satu software monitoring
terdistribusi yang bagus digunakan untuk jaringan berskala kecil maupun enterprise. Zabbix memiliki tampilan grafik yang cukup bagus dan mudah dimengerti oleh penggunanya.
Satu lagi kelebihan Zabbix adalah dapat
mengirimkan pesan ketika terjadi problem pada jaringan atau server melalui email maupun sms. Zabbix juga dapat digunakan untuk memonitor dan melacak status berbagai macam network services, server, dan perangkat jaringan lainnya. Untuk menyimpan log data yang dihasilkan, aplikasi ini memanfaatkan database server
23
seperti MySQL, PostgreSQl, Oracle untuk menyimpan data.
Aplikasi ini
memiliki tampilan berbasis web, dan dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP. Zabbix juga menawarkan sejumlah opsi monitoring, seperti memeriksa keberadaan sejumlah standar service seperti SMTP atau HTTP tanpa menginstalasi software tambahan lainnya pada komputer host yang sedang dimonitor. Aplikasi ini juga menyediakan modul agent yang dapat dipasang pada komputer host berbasis UNIX maupun Windows, untuk menghasilkan statistik penggunaan resource CPU, utilitas jaringan, kapasitas harddisk, dan sebagainya.[8] Selain menempatkan modul agent di komputer host, Zabbix juga dapat melakukan proses monitoring melalui protokol SNMP.
Berikut ini adalah
karakterisitik yang dimiliki oleh Zabbix: •
Bersifat distributed monitoring.
•
Dapat memproses ribuan proses ketersediaan jaringan, dan memeriksa setiap satu detik sekali.
•
Bersifat real-time monitoring.
•
Dapat memberikan solusi penanganan masalah dengan cepat.
•
Laporan yang dihasilkan dapat diintegrasikan dengan mudah, dengan menggunakan third party program.
•
Proses monitoring secara otomatis pada perangkat jaringan yang ditemukan.
•
Bersifat web monitoring.
•
Dapat memonitor remote sewices (FTP, SSH, HTTP), dan mendukung SNMP.
•
Memiliki administrasi aplikasi yang cukup mudah dilakukan.
•
Dapat mengimpor/mengekspor data ke dalam format XML. Berikut ini adalah fitur-fitur Zabbix yang dideklarasikan di website resmi
Zabbix [9]:
24
1. Monitor everything Apapun yang ada didalam jaringan dapat dimonitor: performa dan ketersediaan server, aplikasi web, database, elemen jaringan, dan banyak lagi. 2. Enterprise ready Zabbix didesain untuk mendukung jaringan enterprise berskala kecil maupun besar dengan ketersediaan service 24/7. 3. Proactive monitoring Meningkatkan kualitas layanan dan mengurangi biaya operasi dengan menghindari downtime. 4. Capacity Planning Monitor tren penggunaan resource seiring perkembangan bisnis dan rencana ekpansi bisnis dalam kurun waktu tertentu. 5. True Open Source Semua Zabbix adalah open source tanpa membedakan mana pengguna yang membayar atau mana yang tidak. 6. Business Solutions Layanan yang dapat diandalkan yang disediakan dalam bentuk support, development dan planning. Fitur-fitur diatas mungkin bukan seperti yang ingin kita dengar, melainkan fitur dalam bentuk solusi bagi semua permasalahan yang mungkin dihadapi secara umum. Fitur ini disediakan bagi enterprise yang ingin menggunakan jasa Zabbix untuk memonitor jaringan di kantornya, tentunya ada harga yang harus dibayarkan.
25
Karena Zabbix diperoleh secara gratis, team developer Zabbix hanya dapat memperoleh pendapatan melalui layanan atau support ini.
Layanan yang
ditawarkan oleh tim Zabbix ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu Bronze, Silver, Gold, dan Platinum. Dengan ini, proses development Zabbix diharapkan dapat terus berlangsung. Selain layanan support yang bersifat komersil, pihak Zabbix juga menyediakan Iayanan untuk para pengguna yang bersifat gratis dari sesama pengguna Zabbix. Layanan untuk komunitas ini dapat diperoleh dari forum, wiki, dan documentasi yang tersedia pada website Zabbix. Spesifikasi hardware yang dibutuhkan oleh zabbix: Resource
Minumum
Recommended
Disk space
10 MB
100 MB
RAM
64 MB
256 MB
CPU
Pentium
Pentium IV or equivalent
Komponen utama zabbix: 1. Zabbix Server: berisi konfigurasi dari zabbix dan service network. 2. Zabbix Agent/Client: aplikasi monitor dan local resource. 3. Zabbix Web Interface: web base monitoring interface.
Zabbix server telah dicoba dengan sukses pada platform OS berikut: Zabbix Server: • Ubuntu Linux, AMD64, kernel 2.6.11, MySQL 4.x • Ubuntu Linux, Intel, kernel 2.6.15, MySQL 5.0.22 • Debian Base
26
Zabbix Agents: • AIX 5.2 • FreeBSD 4.11, 5.4 • HP-UX 11.00 • Linux 2.6.11 (Ubuntu) • Linux 2.6.15 (Ubuntu) • Linux CentOS • NetBSD 2.0 • OS/X 10.2 • Solaris 10 • Tru64 5.1B • Windows XP dan di versi 1.4.1 ini juga support Windows Vista
27