BAB II LANDASAN TEORI
2.1
PENELITIAN SEBELUMNYA Menurut A. Crespo Márquez; Moreu de León, PJ.F. Gómez Fernández; C.
Parra Márquez; M. López Campos (2009), dalam penelitian sebelumnya menyatakan proses manajemen pemeliharaan dapat dibagi menjadi dua bagian: definisi strategi, dan implementasi strategi. Bagian pertama, definisi strategi pemeliharaan, membutuhkan definisi tujuan pemeliharaan sebagai masukan, yang akan diturunkan langsung dari rencana bisnis. Bagian ini awal dari kondisi proses manajemen pemeliharaan keberhasilan pemeliharaan dalam sebuah organisasi, dan menentukan efektivitas pelaksanaan berikutnya dari rencana pemeliharaan, jadwal, kontrol dan perbaikan. Bagian kedua dari proses, pelaksanaan strategi yang dipilih memiliki tingkat signifikansi yang berbeda. Kemampuan kita untuk menangani
masalah
pelaksanaan
manajemen
pemeliharaan
(misalnya,
kemampuan kita untuk memastikan tingkat yang tepat keterampilan, persiapan kerja yang tepat, alat yang sesuai dan jadwal pemenuhan), akan memungkinkan kita untuk meminimalkan biaya langsung perawatan (tenaga kerja dan sumber daya lainnya pemeliharaan yang diperlukan) . Dalam hal ini bagian dari proses, kita berurusan dengan efisiensi manajemen kami, yang harus kurang penting. Efisiensi bertindak atau memproduksi dengan limbah minimal, biaya, atau usaha yang tidak perlu. Efisiensi kemudian dipahami sebagai menyediakan perawatan yang sama atau lebih baik untuk biaya yang sama. Sedangkan menurut Carroll, Andy; Wilmot, Ken (2003), sebuah implementasi sistem manajemen pemeliharaan terkomputerisasi (CMMS) tidak berakhir ketika instalasi perangkat lunak selesai. Untuk mendapatkan nilai penuh dari CMMS, dasar inti data yang terpercaya harus tersedia setiap kali sistem yang digunakan mulai dari satu hari. Manfaat utama yang diperoleh dari sistem manajemen pemeliharaan yang diterapkan termasuk peningkatan efisiensi pemeliharaan secara keseluruhan dan ketersediaan tanaman. Menimbang bahwa database adalah hal yang paling penting ketika menerapkan CMMS, adalah 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
6
penting untuk memahami bahwa database adalah hanya sebagai baik sebagai rencana untuk pengembangan berkelanjutan dan pemeliharaan. Sedangkan menurut Carlos Manuel Inácio da Silva; Pereira Cabrita, Carlos Manuel; João Carlos de Oliveira Matias (2008), menekankan bahwa pilihan model perawatan yang paling tepat dan kebijakan adalah cara terbaik untuk mengurangi secara signifikan biaya pemeliharaan serta untuk mengoptimalkan Key Performance Indicator berguna - tingkat kegagalan, kehandalan, berarti waktu antara kegagalan, berarti waktu untuk memperbaiki, dan ketersediaan peralatan. Proaktif Keandalan Maintenance (PRM) adalah filsafat sistematis untuk menerapkan tindakan perbaikan yang mengurangi total biaya siklus hidup, dan memungkinkan organisasi untuk mengambil kendali penuh atas apa yang terjadi pada tanaman industri. Ketika diterapkan dengan baik dan dikelola, PRM adalah metode yang paling efektif untuk mengelola risiko, meningkatkan keandalan dan memberikan kemungkinan kembali terbaik atas aset tanaman.
2.2
TEORI SISTEM INFORMASI Menurut Tata Sutabri (2012:38) Sistem informasi merupakan suatu sistem
di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu. Sedangkan menutut Ehdy Sutanta (2011:16), Dalam arti luas sistem informasi dapat dipahami sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima
masukan
(input)
berupa
data-data,
kemudian
mengolahnya
(processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa mendatang, manajerial, dan strategi organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
7
Pengolahan sistem informasi diantaranya: 1. Analis sistem Merupakan seseorang pakar yang mampu mendefinisikan masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah. Analis sistem bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang. 2. Pengelola basis data (Database Administrator/DBA) DBA bekerja sama dengan pemakai dan analis sistem menciptakan basis data yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakai. 3. Spesialis jaringan (Network Specialist) Merupakan orang yang ahli dalam bidang komputer dan telekomunikasi. Bekerjasama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar. 4. Pemrogram (Programmer) Bekerja menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode program dalam bahasa tertentu untuk memproses data masukan yang tersedia menjadi keluaran berupa informasi bagi para pemakai. 5. Operator Mengoprasikan peralatan komputer berskala besar, memantau layar komputer, mengganti ukuran kertas di printer, mengelola pustaka disk storage, dan lain-lain. Tujuan pembangunan/ pengembangan sistem informasi yaitu: 1. menyusun sistem informasi yang memenuhi kebutuhan informasi organisasi dan kebutuhan dari fungsi operasi organisasi 2. menyusun sistem informasi dengan cara yang efisien dan efektif
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
8
3. mengorganisasikan suatu sistem informasi yang baru yang dapat menangani semua problem yang terjadi didalam organisasi.
2.3
UML (Unived Modeling Language) UML menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati (2011:7) merupakan
alat komunikasi yang konsisten dalam mensuport para pengembang sistem saat ini. Sebagai perancang sistem, mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain (Pilone, 2005: bab 1). UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk: 1. Merancang perangkat lunak 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis 3. Menjabarkan system secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan system 4. Mendokumentasi system yang ada, proses-proses dan organisasinya 2.3.1
Diagram-diagram UML Diagram yang sering digunakan dalam UML adalah Diagram Use Case,
Diagram Aktivitas (Activity Diagram,) Diagram Sequence dan Diagram Class. 2.3.1.1 Use Case Diagram Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan actor-aktor (suatu jenis kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna (Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati, 2011:10). Sedangkan menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:155), Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
9
Tabel 2.1 Simbol-simbol pada diagram use case (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013:156) Simbol Use case nama use case
Aktor/actor
nama aktor Asosiasi/association
Exstensi/extend
<<extend>>
Generalisasi/ generalization
Menggunakan/include/ uses <
>
«uses»
Deskripsi Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya di nyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini. Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case: - include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan - include berarti use case yang tambahan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use case tambahan dijalankan
2.3.1.2 Activity Diagram Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi (Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati, 2011:143). Sedangkan menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:161), Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
10
Tabel 2.2 Simbol-simbol pada diagram aktivitas (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013:162)
Simbol
Deskripsi
Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja
aktivitas Percabangan/decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan/join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi
nama swimlane
nama swimlane
2.3.1.3 Sequence Diagram Diagram ini memfokuskan interaksi pada rangkaian pertukaran message (kejadian, operasi, dan sejenisnya) diantara sekumpulan objek (Douglas, 2004: bab 3.5). User tidak hanya menggambarkan hubungan struktural melainkan proses dan aliran kejadian. Diagram interaksi menggabungkan bersama diagram-diagram lainnya dan memperlihatkan komunikasi antar diagram-diagram tersebut (Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati, 2011:174). Sedangkan menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:165), Diagram sekuen menggambarkan kelakuan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
11
objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Tabel 2.3 Simbol-simbol pada diagram sekuen (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013:165) Simbol Aktor
nama aktor atau
Deskripsi Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya di nyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor
nama aktor
tanpa waktu aktif Garis hidup/lifeline
Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
nama aktor : nama kelas
Waktu aktif
Pesan tipe create <>
Pesan tipe create 1 : nama_metode()
Pesan tipe send 1 : masukan
Pesan tipe send 1 : keluaran
Pesan tipe send <<destroy>>
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahap yang dilakukan didalamnya Menyatakan suatu objek membuat objek lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat
Menyatakan suatu objek memanggil operasi/ metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirim Menyatakan bahwa suatu objek telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembali Menyatakan bahwa suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy
2.3.1.4 Class Diagram Diagram kelas merupakan kumpulan kelas-kelas objek. Kelas sangatlah penting sebelum merancang diagram kelas (Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati, 2011:39). (Whitten, 2004:410) mengartikan kelas sebagai satu set objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama. Kelas kadang-kadang disebut kelas objek (object class). Sedangkan menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin (2013:141), Diagram kelas atau class diagram menggambarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
12
struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki fitur sebagai berikut: a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh semua kelas b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas Tabel 2.4 Simbol-simbol pada diagram kelas (Rosa A. S dan M. Shalahuddin, 2013:146)
Simbol Kelas
Deskripsi Kelas pada struktur sistem
Nama_kelas +atribut +operasi() Antarmuka/interface
Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek
nama_interface
2.4
Asosiasi/association
Relasi antarkelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity
Asosiasi berarah/directed association
Relasi antarkelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity
Generalisasi
Relasi antarkelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus)
Kebergantungan/dependency
Relasi antarkelas dengan makna kelas kebergantungan antarkelas
Agregasi/aggregation
Relasi antarkelas dengan makna kelas semua-bagian (whole-part)
PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Menurut Abdul Kadir (2013:204) pemrograman berorientasi objek adalah
mengombinasikan data dan prosedur-prosedur untuk mengakses data menjadi sebuah kesatuan unit. Pada pemrograman berorientasi objek dikenal istilah objek dan kelas. kelas merupakan suatu cetakan yang dapat digunakan untuk membuat sejumlah objek. Sedangkan objek didefinisikan sebagai instan sebuah kelas yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
13
memiliki elemen-elemen data dan prosedur-prosedur untuk mengakses elemen data yang didefinisikan dalam kelas. Pendekatan berorientasi objek mempunyai keunggulan sebagai berikut: 1. Pendekatan objek menuntun penggunaan ulang (reuse) komponenkomponen
program
sebelumnya.
Penggunaan
kembali
menuntun
pengembangan perangkat lunak yang lebih cepat dan berkualitas lebih tinggi. 2. Perangkat
lunak
yang
dikembangkan
dengan
berorientasi
objek
mempermudah pemeliharaan karena strukturnya secara inheren sudah decouple (?). Decouple di dalam level mikro. 3. sistem berorientasi objek lebih mudah diadaptasi dan diskala menjadi sistem lebih besar karena sistem-sistem lebih besar dibuat dengan merakit subsistem-subsistem yang dapat diguna ulang. 2.4.1
Karakteristik Pemrograman Berorientasi Objek
1. Pengapsulan (encapsulation) merupakan pengemasan data dan prosedur dalam objek. Pengapsulan merupakan bentuk upaya penyembunyian informasi (information hiding) yang diterapkan pada pemrograman terstruktur sehingga data tidak dapat diakses secara langsung oleh pihak diluar objek. 2. Pewarisan (inheritance) merupakan sifat dalam bahasa berorientasi objek yang memungkinkan sifat-sifat dari suatu kelas turunan ke kelas lain. 3. Polomorfisme merupakan suatu konsep yang menyatakan suatu nama yang sama dapat memiliki berbagai bentuk dan perilaku yang berbeda.
2.5
SISTEM BASIS DATA Menurut Edhy Sutanta (2011:32), Sistem basis data merupakan
sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan satu
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
14
sama lain, tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem dengan dudukung oleh komponen lainnya. Sedangkan menurut Fathansyah (2012:12), Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan tabel data yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data disebuah sistem komputer) dan
sekumpulan program
(yang disebut
DBMS/Data Base
Management System) yang memungkinkan beberapa pemakaian dan/atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel data tersebut. Komponen sistem basis data diantaranya: 1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah :
Komputer (untuk sistem stand alone atau lebih dari satu sistem jaringan)
Memori sekunder yang online (Harddisk)
Memori sekunder yang offline(Tape atau Removable Disk) untuk keperluan backup data
Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan)
2. Sistem Operasi (Operating System) Sistem operasi adalah program yang mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file dan lainlain). (Fathansyah, 2012:14) 3. Basis Data (Database) Sebuah sistem basis data memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi sejumlah obyek basis data seperti tabel, indeks dan lain-lain. Basis data juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objekobjeknya secara rinci)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
15
4. Sistem Pengolahan Basis data (Database Management System/DBMS) DBMS (Database Management System) merupakan perangkat lunak yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Selain itu DBMS juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersamaan, pemaksaan keakuratan/konsistensi data dan sebagainya. 5. Pemakai (User) Berikut beberapa tipe pemakai atau user dalam suatu sistem basis data berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem:
Programmer Aplikasi Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (Data Manipulation Language), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis dalam bahasa pemograman induk (seperti C, C++, Pascal, PHP, Java dan lain-lain).
User mahir (Casual User) Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Menggunakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS.
User umum (End User/Naive User) Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi permanen (executable program) yang telah disediakan sebelumnya.
User khusus (Specialized User) Pemakai yang menulis aplikasi basis data nonkonvensional untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi Artificial Intelligence, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lain-lain yang bisa mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
16
Aplikasi (Perangkat Lunak) Lain Berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, serta pemakai basis data (khususnya yang menjadi end-user/naïve-user) dapat membuat program khusus untuk pengisian, pengubahan dan pengambilan data.
2.6
ANALISIS DAN PERANCANGAN
2.6.1
Analisis Sistem Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem
baru. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (Abdul Kadir, 2014:345). Analisis sistem mencakup Studi kelayakan dan analisis kebutuhan. 1. Studi
kelayakan
digunakan
untuk
menentukan
kemungkinan
keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. 2. Analisis
kebutuhan
dilakukan
untuk
menghasilkan
spesifikasi
kebutuhan (spesifikasi fungsional). Spesifikasi kebutuhan merupakan spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Spesifikasi ini dipakai untuk membuat kesepahaman antara pengembang sistem, pemakai sistem, manajemen dan mitra kerja yang lain. 2.6.2
Perancangan Sistem Informasi Menurut Abdul Kadir (2014:413), Perancangan sistem informasi
merupakan bagian penting dalam suatu organisasi untuk menentukan kebutuhan sistem informasi dalam kurun 3 hingga 5 tahun mendatang dan menuangkan ke dalam rencana pengembangan sistem informasi. proses ini memperhatikan misi, sasaran, strategi, proses bisnis, dan informasi yang dibutuhkan di organisasi dan kemudian dipakai untuk mengidentifikasi dan memilih sistem informasi dan teknologi informasi yang perlu dibangun dan disediakan beserta penjadwalan dan kebijakan-kebijakan yang diperlukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
17
2.7
METODE PEGUJIAN
2.7.1
Uji Coba White Box White box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih
berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan membutuhkan ketelitian dari tester serta kemampuan teknis pemograman bagi para testernya. Prinsip dari keluaran tipe testing ini adalah : 1.
Menjamin bahwa semua alur program yang independen (dalam bentuk modul, form, prosedur, class dan lainnya) telah dites minimal satu kali.
2.
Telah melakukan testing terhadap semua kondisi percabangan dengan nilai true dan false.
3.
Telah melakukan testing terhadap semua jenis perulangan dengan kondisi normal dan kondisi yang dianggap melampaui batas perulangan (umumnya kondisi yang melampaui batas harus diatasi oleh prosedur tertentu).
4.
Telah melakukan testing terhadap struktur data internal (seperti variable) agar terjaga validitasnya. Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah : 1. Decision (branch) Coverage Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if…then…else). 2. Condition Coverage Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
18
3. Path Analysis Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan. 4. Execution Time Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester. 5. Algoritma Analysis Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut. 2.7.2
Uji Coba Black Box Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak
yang tidak diketahui kinerja interalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luarnya. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain : 1.
Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemograman.
2.
Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
3.
Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
19
4.
Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing. Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain :
1.
Equivalence Partitioning Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
2.
Boundary Value Analysis Merupakan teknik yang umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data.
3.
Cause Effect Graph Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.
4.
Data Selection Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.
5.
Feature Test Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan.
2.8
PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG Saat ini telah tersedia berbagai paket perangkat lunak untuk banyak
kebutuhan bisnis. Dalam perangkat lunak, program yang digunakan telah teruji serta terbukti mampu menghemat waktu dan biaya pengembangan. 2.8.1
XAMPP Menurut Muhammad Sadeli (2014:4), Xampp merupakan program yang
berisi paket Aphace, MySQL dan phpMyAdmin. Program ini dapat diperoleh dengan
mendownload
pada
http://www.apachefriends.org/en/xampp-
windows.html. Dengan menggunakan XAMPP maka tidak perlu lagi untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
20
melakukan penginstalan program seperti web server apache, PHP, dan MySQL karena semua kebutuhan telah disediakan oleh XAMPP. Berikut adalah beberapa paket yang telah disediakan:
2.8.2
Apache
MySQL
FilZilla
Mercury
Tomcat
MySQL dan phpMyAdmin Menurut Muhammad Sadeli (2014:10), MySQL adalah database yang
menghubungkan script php menggunakan perintah query dan escaps character yang sama dengan php. MySQL mempunyai client yang mempermudah dalam mengakses database dengan kata sandi untuk mengijinkan proses yang bisa dilakukan. Menurut Muhammad Sadeli (2014:10), phpMyAdmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server. Fungsi halaman ini adalah sebagai pengendali database MySQL sehingga pengguna MySQL tidak perlu repot untuk menggunakan perintah-perintah SQL. Dengan adanya halaman ini semua hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan meng-klik menu fungsi yang ada pada halaman phpMyAdmin. 2.8.3
Dreamweaver Menurut Muhammad Sadeli (2014:12), Dreamweaver merupakan suatu
perangkat lunak web editor keluaran Adobe System yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaannya. Dreamweaver yang digunakan dalam mendesain aplikasi ini menggunakan Dreamweaver CS6.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
21
Dreamweaver CS6 tergabung dalam paket Adobe Creative Suite (CS) yang didalamnya terdapat paket desain grafis, video editing, dan pengembangan web aplikasi. Adobe Creative Suite 6 (CS) dirilis pada tanggal 21 April 2012. Pada Dreamweaver CS6 terdapat beberapa fitur dari versi sebelumnya seperti Fluid Grid Layout yang dapat mengatur multi halaman web dengan mudah. Web Fonts Manager manajemen yang memungkinkan untuk penggunaan font yang tersedia di web server, CSS Style Panel tambahan untuk membuat grafis seperti bayangan pada elemen tertentu, gradient, membuat sudut oval dan lain sebagainya.
CSS
Transitions
spesial
efek
pada
elemen,
Phone
GAP
memungkinkan untuk membangun aplikasi smatphone menjadi lebih mudah dari sebelumnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z