perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pekerjaan Gerinda a. Pengertian Pekerjaan Gerinda Pekerjaan gerinda merupakan proses menghaluskan permukaan yang digunakan pada tahap finising dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh (Febrian, 2013). b. Klasifikasi Mesin Gerinda 1) Mesin Gerinda Tangan Febrian (2013) mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mesin gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 - 15000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu grinda, yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan
logam
sehingga
menghasilkan
bentuk
yang
diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu grinda yang dikhususkan untuk memotong. Untuk mengetahui komposisi kandungan batu gerinda yang sesuai untuk benda kerjanya dapat dilihat pada artikel spesifikasi batu gerinda. Pada mesin gerinda ukuran 4 memberikan minimal 2 pilihan yaitu yang standard dan yang bertenaga lebih besar. Tipe standard biasanya memiliki daya listrik berikisar antara 500 700 watt (Makita 9500N / 9553B, Bosch GWS 6-100, Dewalt DW810) sedangkan yang bertenaga lebih besar memiliki daya lebih besar dari 800 watt (Makita 9556NB, Bosch GWS8-100C / CE, Dewalt D28111). Pada dasarnya semua keperluan cukup menggunakan tipe standard, penggunaan mesin dengan tenaga yang lebih besar diperlukan untuk benda kerja yang lebih keras, seperti stainless steel, logam yang lebih keras, keramik, batu alam atau beton. Mesin tipe standar yang digunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
material-material tersebut umumnya lebih cepat panas dan berumur lebih pendek, karena pada material yang lebih keras, mesin bekerja lebih keras sehingga membutuhkan torsi yang lebih besar dan ketahanan panas yang lebih tinggi. 2) Mesin Gerinda Duduk Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin lainnya. 3) Mesin Gerinda Silindris Mesin gerinda silindris adalah alat permesinan yang berfungsi untuk membuat bentuk-bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya. Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan mejadi menjadi empat macam : a) Mesin Gerinda Silindris Luar Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Mesin Gerinda Silindris Dalam Mesin
gerinda
silindris
jenis
ini
berfungsi
untuk
menggerinda benda-benda dengan diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus. c) Mesin Gerinda Silinder Luar Tanpa Center (Centreless) Mesin
gerinda
menggerinda
silindris diameter
jenis luar
ini
digunakan
dalam
jumlah
untuk yang
banyak/massal baik panjang maupun pendek. d) Mesin Gerinda Silindris Universal Sesuai namanya, mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silinder (Febrian, 2013) Akibat dari seringnya pekerjaan menggerinda, terkadang pekerja kurang memperhatikan bahaya-bahaya dan hal-hal lain yang harus diterapkan dalam pengerjaan dengan menggunakan gerinda tersebut. Baik itu yang berhubungan dengan proses menggerinda maupun factor alat yang layak digunakan untuk menjaga keselamatan kerja. Banyak kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kesalahan penggunaan mesin gerinda, dari kecelakaan ringan sampai dengan kecelakaan yang berat bahkan meninggal (Hadiswoyo, 2013).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hadiswoyo, (2013).Untuk menghindari kecelakaan kerja yang disebabkan kesalahan penggunaan mesin gerinda maka perlu diperhatikan beberapa hal sebelum melakukan pekerjaan menggerinda, yaitu: 1. Gunakan alat pelindung diri / Personal Protective Equipment (PPE) khusus selain PPE standar dengan tepat dan benar seperti, kaca mata, masker, sarugn tangan. 2. Pastikan kondisi mesin gerinda baik dan aman untuk digunakan, tidak ada kebocoran arus pada bodi mesin dan kabel yang terhubung dengan mesin, kap pelindung / safety guard pada mesin terpasang. 3. Pasang batu gerinda untuk ukuran yang dibutuhkan dengan memperhatikan batas kecepatan maksimum / Maximum Operation Speed (MOS) yang tertera pada batu gerinda dan pastikan MOS pada batu gerinda lebih besar dari kecepatan maksimum mesin yang akan digunakan.( nb: kecepatan maksimum mesin tertera pada bodi mesin) 4. Perhatikan ketebalan batu gerinda yang sesuai untuk jenis pekerjaan yang akan dilakukan, untuk menggerinda jangan menggunakan batu gerinda yang tipis yang diperuntukan memotong. 5. Gunakan kunci yang tepat untuk mengencangkan pengunci batu gerinda. 6. Pastikan benda kerja yang akan dipotong atau diogerinda dalam posisi yang tetap / fixed, supaya benda kerja tidak terpental ketika diberikan tekanan dari batu gerinda. Bila perlu pergunakan penjepit / clamp.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Pastikan lokasi kerja aman dari bahan mudah terbakar seperti, thinner, Grease, oil.
2. Penyuluhan a. Pengertian Penyuluhan Penyuluhan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubunganya dengan yang disampaikan(Creasoft, 2008). b. Tujuan Penyuluhan Tujuan dari penyuluhan merupakan behavior investment jangka panjang karena hasil penyuluhan tersebut baru bisa dilihat beberapa tahun kemudian. Namun dalam waktu pendek (immediate impact),
penyuluhan
hanya
menghasilkan
perubahan
atau
peningkatan pengetahuan masyarakat (Notoatmojo, 1997). c. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyuluhan Faktor–faktor
yang
mempengaruhi
suatu
proses
pendidikan pada penyuluhan di samping masukannya sendiri juga metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukanya, dan alat–alat bantu atau alat peraga pendidikan (Notoatmojo, 2003).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan penyuluhan adalah : a) Tingkat Pendidikan b) Tingkat Sosial Ekonomi c) Adat Istiadat d) Kepercayaan Masyarakat e) Ketersediaan Waktu di masyarakat (Creasoft,2008) d. Langkah-langkah penyuluhan Dalam melakukan penyuluhan, penyuluhan yang baik harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a) Mengkaji kebutuhan masyarakat atau pekerja b) Menetapkan masalah yang ada di masyarakat c) Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani d) Menyusun perencanaan penyuluhan e) Pelaksanaan penyuluhan f) Penilaian hasil penyuluhan g) Tindak lanjut dari penyuluhan (Creasoft, 2008) e. Metode penyuluhan Beberapa metode pendidikan individual, kelompok dan massa (public) dalam tulisan Soekidjo Notoatmojo (1997), antara lain : a) Metode Pendidikan Individual (perorangan) b) Metode Pendidikan Kelompok
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Metode Pendidikan Massa (Public) Untuk mendapatkan dampak terhadap apa yang disampaikan dan waktu ideal untuk menilai dari penyuluhan terhadap pengetahuan APD dan perilaku pemakaian APD pretest dan postesttidak dilaksanakan bersamaan dalam hari yang sama, melainkan berselang waktu antara 15-30 hari dengan alasan : a) Untuk menghindari faktor retensi yang mempengaruhi validasi rancangan penelitian pada penelitian prepostest, yaitu menghindari subyek yang masih mengingat atau pernah melakukan hal yang sama pada saat pretest. Makin pendek jarak waktu antara uji awal dan akhir, makin besar terjadinya pengaruh faktor resensi (Arief, 2004) b) Bila terlalu dekat kurang baik sebab masih ingat betul jawaban pertama, bila terlalu lama kurang bagus karena mungkin sudah terjadi perubahan pada diri responden dalam hal variabel yang hendak di ukur (Machfoedz dkk, 2005) f. Media Penyuluhan Media penyuluhan merupakan alat bantu yang digunakan penyuluh untuk memperjelas penyampaian materi penyuluhan, alat bantu ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima melalui alat indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima suatu materi, maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh (Notoatmodjo, 1997).
3. Alat Pelindung Diri (APD) a. Pengertian APD Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh dan atau sebagian tubuh dari adanya kemungkinan potensi bahaya dan kecelakaan kerja. (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia NomorPer.08/MEN/VII/2010). Menurut Pratomo (2003) Alat Pelindung Diri adalah keberagaman dari alat dan pakaiaan untuk melindungi pekerja dari cidera.Alat pelindung diri (APD) di desain untuk melindungi mata, muka, kepala, telinga, kaki, tangan dan lengan serta seluruh tubuh. b. Tujuan penggunaan APD Program penggunaan alat pelindung diri (APD) mempunyai dua tujuan dasar, yaitu untuk melindungi pemakaian dari hazard keselamatan dan kesehatan kerja, serta mencegah pemakai dari luka yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan dan atau kekeliruan fungsi alat pelindung diri (APD). Untuk mencapai tujuan program tersebut, diperlukan identifikasi hazard, penggunaan alat pelindung diri (APD), perawatan alat pelindung diri (APD) yang ada (Pratomo, 2003)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Syarat-syarat APD Menurut Suma’mur (2009) ada banyak hal yang dapat menyebabkan alat pelindung diri menjadi berdampak negative seperti berkurangnya produktifitas kerja, oleh karena itu APD harus memenuhi persyaratan antara lain : 1) Nyaman dipakai 2) Tidak mengganggu kerja 3) Memberikan perlindungan efektif pada tenaga kerja. Menurut ketentuan Pusat Pengembangan Keselamatan Kerja dan Hiperkes (2003), syarat-syarat APD adalah : 1) APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja. 2) Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan. 3) Alat harus dapat dipakai secara fleksibel. 4) Bentuknya harus cukup menarik. 5) Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama. 6) Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya. 7) Alat pelindung harus memenuhi standart yang telah ada.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8) Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya. 9) Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharannya. d. Macam-macam APD Macam-macam alat pelindung diri yang biasa digunakan bekerja menurut Ridley (2006), adalah : 1) Sarung tangan Sarung
tangan diapakai untuk melindungi tangan pekerja agar
aman dalam melakukan pekerjaannya. 2) Masker Masker digunakan untuk melindungi pernafasan pekerja agar terhindar dari masuknya serat-serat kain ke dalam saluran pernafasan. 3) Gaun penutup Diapaki untuk melindungi pakaian pekerja agar tidak kotor pada saat bekerja. 4) Kap (penutup rambut) Dipakai untuk menutup rambut dan kepala, tujuan utamanya untuk melindungi rambut dan kepala dari bahaya terkena mesin-mesin.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Apron Apron dibuat dari karet atau plastic sebagai suatu pembatas dibagian depan pekerja. Apron dipakai untuk mengantisipasi kemungkinan adanya cedera. 6) Sumbat telinga (ear plug) Digunakan untuk mengurangi intensitas suara yang masuk ke dalam telinga. 7) Alas kaki Alas kaki dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau dari cairan yang jatuh atau menetes ke kaki. Sepatu boot dari karet atau kulit lebih melindungi, tetapi harus bersih dan bebas dari kontaminasi cairan yang berbahaya. 8) Pelindung mata Pelindung mata digunakan apabila ada kemungkian masuknya benda asing ke dalam mata. e. Macam-macam Alat pelindung diri (APD) Mata Menerut Tarwaka(2008), jenis alat pelindung mata ada dua : 1) Kacamata (Spectacles) Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari partikelpartikel kecil, debu dan radiasi gelombang elektromagnetik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Goggles Alat ini berfungsi untuk melindungi mata gas, debu, uap dan percikan larutan bahan kimia. Goggles biasanya terbuat dari plastik transparan dengan lensa berlapis kobalt untuk melindungi bahaya radiasi. Fungsi Alat Pelindung Diri Mata menurut Tarwaka (2008), adalah : 1) Menahan percikan bahan korosif 2) Menghindari debu atau partikel-partikel yang melayang di udara 3) Menahan lemparan benda-benda kecil 4) Menahan panas dan pancaran cahaya 5) Menahan pancaran gas atau uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi mata 6) Melindungi dari radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion 7) Melindungi dari benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam.
4. Kelainan Mata Disebabkan Benda Asing Menurut Greenberg(2008)macam-macam kelainan mata yang disebabkan benda asing :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Penetrasi benda asing pada bola mata : 1) Gejala klinis Pasien datang setelah cedera yang melibatkan partikel logam atau bahan lain, yang dengan kecepatan tinggi memasuki permukaan okular yang tidak dilindungi. 2) Diagnosis Petunjuk diagnosis meliputi perdarahan sclera, edema kornea lokalisata, dan terlihat sobekan di iris. 3) Komplikasi Klinis Komplikasi meliputi misdiagnosis, sederosis (disebabakan oleh benda asing yang mengandung tembaga), kerusakan di retina, infeksi (endoftalmitis), dan kehilangan penglihatan persial atau total. b. Benda Asing di Konjungitiva/Kornea : 1) Diagnosis Konfirmasi diagnosis memerlukan pemeriksaan fisik yang cermat, termasuk pembalikan kelopak mata atas dan bawah tiga kali. 2) Komplikasi Klinis Komplikasi meliputi abrasi kornea,
konjungtivitas,
infeksi okuler dalam, benda asing yang tetahan dalam mata, dan kerusakan kornea permanen.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Tata Laksana Teknik pengeluaran tergantung pada lokasi. Mikroskop slit-lamp
mempermudah
pengeluaran
karena
memberikan
perbesaran dan visualisasi yang adekuat. c. Cincin Karat pada Kornea 1) Gejala Klinis Pasien dengan cincin karat pada kornea (CRR, corneal rust ring) datang karena merasakan adanya benda asing logam pada permukaan kornea. 2) Patofisiologi Benda asing yang mengandung besi dapat mengalami oksidasi jika tetap berkontak dengan lingkungan mikro kornea yang lembab. Bagian benda asing yang kontak dengan kornea akan berkarat dan meninggalkan cincin karat sirkular yang tertanam dalam jaringan kornea. 3) Diagnosis Diagnosis melalui pemeriksaan fisik, biasanya segera setelah pengeluaran benda asing di kornea/konjungtiva. 4) Tata Laksana Dikeluarkan
segera
mungkin
setelah
didiagnosis.Dikeluarkan oleh dokter di unit gawat darurat dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menggunakan mikroskop slit-lamp dan bur atau jarum bermata kecil dengan anestesi topical. 4. Pengaruh Penyuluhan Pekerjaan Gerinda terhadap Penggunaan APD Mata Penyuluhan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubunganya dengan yang disampaikan(Creasoft, 2008). Tahapan-tahapan
perubahan
pengetahuan
menjadi
perilaku
menurut Ova (2008) meliputi : a) Pertama, orang dipenuhi dengan informasi yang banyak sekali (pengetahuan). Orang akan mempersepsi informasi tersebut sesuai dengan presdesposisi psikologisnya, yaitu akan memilih atau membuang informasi yang tidak dikehendaki karena menimbulkan kecemasan atau mekanisme pertahanan. b) Kedua, setelah menerima stimulus, tahap selanjutnya adalah interpretasi oleh individu sesuai dengan pengalaman pribadinya. Pada proses ini timbul respon tergantung latar belakang atau pengalaman yang mempengaruhi nilai dan sikap individu. c) Terakhir, input yang diterima akan dianalisis harus memiliki arti personal (kepentingan) bagi individu sehingga akan timbul tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pikiran Pekerja bagian penggerindaan
Percikan gram logam dari penggerindaan
Penyuluhan
Penggunaan APD mata
Faktor internal : -
Faktor eksternal :
Umur Tingkat pendidikan Jenis klamin
-
Lingkungan sekitar Masa kerja Sosial ekonomi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis Ada perbedaan sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan tentang pekerjaan gerinda denga penggunaan APD mata di pengecoran logam.