BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori diperlukan dalam menganalisa sistem, karena sebelum kita memahami sistem itu kita harus mengetahui konsep - konsep yang terlihat didalam suatu sistem tersebut tanpa konsep yang jelas dari suatupengertian sudah pasti kita akan menemukan kesulitan – kesulitan didalam memahami mekanisme yang sedang berjalan. Semakin kita memahami konsep - konsep yang berkaitan dengan suatu sistem akan semakin mudah pula untuk mengerti bagaimana cara mengembangkan mekanisme tersebut agar menjadi sebuah sistem yang sangat efektif, efesien dan aktual. Berikut ini akan menguraikan mengenai beberapa konsep yang berkaitan dengan sistem pengolahan data imigran gelap Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang.
2.1.
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan. 2.1.1. Konsep dasar sistem “ Sistem adalah kumpulan dari komponen – komponen atau elemen – elemen yang saling berinteraksi antara satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan bersama”. Suatu sistem mempunyai
12
karakter atau sifat - sifat tertentu yang menjelaskan sistem itu sendiri . beberapa karakter sistem diantaranya yaitu : 1. Komponen Sistem ( Component) Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang saing berinteraksi, yaitu artinya saling bekerja sama saling membentuk kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen – elemen sistem berupa suatu subsistem atau bagian – bagian subsistem. 2. Batasan Sistem (boundary) Batasan sistem ini merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 3. Lingkuangan Luar Sistem (environment) Lingkungan luar sistem adalah semua yang ada diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Penghubung (Interface) Penghubung sistem ini adalah media penghubung antara suatu sistem denga sub sistem lainnya. 5. Masukan (input). Merupakan masukan suatu sistem baik berupa dokumen maupun data yang berkaitan dengan sistem tersebut. 6. Keluaran (output) Keluaran merupakan hasil dari data yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan bermanfaat. 7. Pengolah (Proses)
13
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran atau Tujuan (objectif or goal) Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan.
2.1.2. Konsep Dasar Imigrasi dan Imigran Gelap Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu Negara atau bangsa (nation-state) ke Negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Illegal migration diartikan sebagai suatu usaha untuk memasuki suatu wilayah tanpa izin. Imigran gelap dapat pula berarti bahwa menetap di suatu wilayah melebihi batas waktu berlakunya izin tinggal yang sah atau melanggar atau tidak memenuhi persyaratan untuk masuk ke suatu wilayah secara sah, Terdapat dua bentuk dasar dari Imigran gelap yaitu : 1.
Melintasi perbatasan yang illegal atau tidak resmi
2.
Menggunakan dokumen yang dipalsukan atau menggunakandokumen resmi milik seseorang yang bukan haknya, atau dengan menggunakan dokumen resmi dengan tujuan yang illegal Banyak penyebab yang melatar belakangi orang melakukan migrasi, baik faktor eksternal maupun faktor internal, diantaranya adalah salah satu faktor yang paling utama adalah konsekuensi ekonomi. Sebuah Negara yang tidak mampu menyediakan lapangan
14
pekerjaan menyebabkan banyaknya pengangguran yang lebih memilih pindah dari Negara asalnya untuk mencari tempat dengan harapan dapat
mendapatkan
pekerjaan.
Konflik
atau
perang
yang
berkepanjangan menyebabkan terjadinya kemiskinan sehingga jumlah pengangguran menjadi sangat banyak. Peperangan atau konflik yang terjadi di Negara asal tersebut terkait dengan aspek politik, keamanan, sukuisme, dan sebagainya. Hal inilah yang menjadi alasan para imigran untuk melakukan migrasi dengan tujuan mendapatkan suaka dari Negara yang dituju. Selain itu, faktor eksternal yang berasal dari Negara tujuan juga menjadi alasan utama bagi imigran gelap untuk berpindah dari Negara asal, diantaranya adalah sistem ekonomi negara tujuan yang stabil sehingga memungkinkan para imigran, dalam pemahaman mereka, mendapatkan pekerjaan dengan upah yang layak. Meningkatnya jumlah imigran gelap, sebagian besar berasal dari Timur Tengah dan Asia selatan, mendarat di pantai barat dan terutama di Pulau Christmas, yang terletak relatif dekat dengan kepulauan Indonesia Pulau Christsmas adalah suatu pulau yang merupakan pusat kasino di Australia, tetapi sisi lain pulau tersebut merupakan tempat para imigran ditahan di suatu Rumah Detensi Imigrasi yang benar-benar layak huni dan nyaman sebelum mereka memperoleh
kewarganegaraan
secara
selektif,
dalam
suatu
konvensi internasional Australia merupakan salah satu negara yang memiliki komitmen untuk membantu para imigran pengungsi korban
15
perang
dan
pencari
suaka
yang
memasuki
Negaranya.
Sebagian besar pengungsi dari Asia pertama kali masuk ke Malaysia, di mana mereka akan dibawa ke selatan sebelum menyeberang dengan kapal feri ke Pulau Batam, Indonesia. Dari sana, tujuan selanjutnya adalah mencapai Kota Jakarta dan melanjutkan ke pulau-pulau Indonesia bagian selatan, seperti Pulau Bali, Pulau Flores atau Lombok. Dan dari pulau-pulu ini nantinya mereka akan terus melanjutkan perjalan menuju negara Australia. Para imigran gelap yang teroganisir oleh para penyelundup manusia ini umumnya berasal dari Asia Selatan, seperti India, China, atau Asia Timur Tengah. Seperti Iran, Irak, Afghanistan, juga dari Afrika. Mereka menjadikan Negara-negara di Asia Tenggara sebagai Negara transit, umumnya Malaysia dan Indonesia, yang merupakan lalu lintas perdagangan dunia, dan berharap akan mendapat bantuan dengan dikirimkannya mereka ke Negara – Negara ketiga, seperti ke Australia, Negara – Negara maju di Eropa Barat, Amerika dan Kanada.
2.2.
Konsep Pemodelan Sistem
Bagan merupakan alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. Pada penyusunan laporan kerja praktek ini penulis menggunakan alat-alat bantu sebagai berikut :
16
2.2.1. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau simbol - simbol untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Adapun yang digunakan dalam DFD
adalah:
1. Kesatuan Luar (External Entity) Kesatuan luar (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi
atau
sistem
lainnya
yang
berada
di
lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal. 2. Aliran Data Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data ini mengalir diantara process simpanan data (data store) dan kesatuan luar (External entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. 3. Proses Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu aliran data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan aliran data yang akan keluar dari proses. Suatu
17
proses dapat disimbolkan dengan notasi lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudut tumpul. 4. Penyimpan Data (Data Store) Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa: a.
Suatu file atau basis data di sistem komputer.
b.
Suatu arsip atau catatan manual.
c.
Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
d.
Suatu tabel acuan manual.
e.
Suatu agenda atau buku.
f.
Simpanan
data
sepasang
garis
di
DFD
horizontal
dapat paralel
disimbolkan yang
dengan
tertutup
di
salah satu ujungnya atau tanpa ditutup.
2.2.2. Flowmap
Flowmap adalah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktivitas yang saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Diagram aliran dokumen merupakan bagan – bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan – tembusannya. Kegunaan dari flowmap ini adalah : 1.
Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.
2.
Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.
18
3.
Menjelaskan hubungan – hubungan data dan informasi dengan bagianbagian dalam aktivitas tersebut
2.2.3.
Entity Relational Diagram (E-R Diagram)
Entity Relational Diagram merupakan salah satu
pemodelandata
konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Model E-R (Entity Relational Diagram) adalah rincian yang merupakan representasi logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu. Model E-R (Entity Relational Diagram) terdiri dari beberapa komponen dasar yaitu sebagai berikut:
1.
Entitas Entitas adalah sesuatu atau objek di dunia nyata
yang
dapatdibedakan dari sesuatu atau objek yang lainnya. Sebagai contoh, setiap mahasiswa dalam suatu universitas adalah suatu entitas. Setiap fakultas dalam suatu universitas adalah juga suatu entitas. Dapat dikatakan bahwa entitas bisa bersifat konseptual atau abstrak atau nyata hadir di dunia nyata. 2.
Atribut Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Sebagai contoh entitas mahasiswa, atributatribut yang dimiliki adalah nim, nama mahasiswa, alamat dan lainlain.
19
3.
Hubungan antar relasi (Relationship) Hubungan antar relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya. Misalnya, entitas mahasiswa memiliki hubungan tertentu dengan entitas matakuliah (mahasiswa mengambil mata kuliah). Pada penggambaran model E-R (Entity Relational Diagram), relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas yang lainnya
4.
Kardinalitas atau Derajat Relasi Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
2.3.
Perangkat Lunak Pembangun Sistem
2.3.1.
Visual basic 6.0
Visual basic adalah salah satu bahasa pemrograman yang di gunakan dalam membuat aplikasi berbasis desktop adalah Visual Basic,yang menggunakan bahasa dasar Basic. Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang di gunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis GUI (Graphical User Interface). Visual Basic menggunakan konsep event-driven programming, yang artinya program menunggu sampai adanya respon dari user sebuah event atau kejadian tertentu (tombol di kilik, menu
20
dipilih, dan sebagainya). Ketika event terdeteksi ,event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang di berikan. Jendela kerja pada Visual Basic 6.0 terbagi menjadi beberapa bagian jendela spesifik yang berguna untuk mempermudah dalam membuat aplikasi. Bagian - bagiannya,antara lain :
a.
Menu Bar : File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Window, Help.
b.
Toolbar : Add Form, Menu Editor, Open Project, Save Project, Start, Project Explorer, Properties Window, From Layout Window, Object Browser, Toolbox
2.3.2.
Micosoft Acess 2007
Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkanpengguna. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL
21
Server, Oracle Database, atau semua container basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna atau programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik - teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek. Database beberapa tabel,
pada Access query,
form,
2007 report,
terdiri
atas
page, makro,
satu
atau
modul
yang
semuanya berhubungan atau saling terkait. a.
Tables berupa tabel kumpulan data yang merupakan komponen utama dari sebuah database.
b.
Queries, digunakan untuk mencari dan menampilkan data yang memenuhi syarat tertentu dari satu tabel atau lebih. Query dapat juga
digunakan untuk meng-update atau menghapus
beberapa record data pada suatu saat yang sama. Selain itu query dapat digunakan untuk
menjalankan
perhitungan
terhadap
sekelompok data. Sebuah query dapat memiliki sumber data sampai dengan 16 tabel, dapat memiliki sampai 255 field yang berbeda. c.
Forms, digunakan untuk menampilkan data, mengisi data mengubah data yang ada di dalam tabel. Ketika form
22
dibuka, Access 2007 mengambil data dari satu tabel atau lebih dan menampilkannya ke layar monitor menggunakan layout yang dibuat melalui Form Wizard atau dari layout yang dirancang sendiri
oleh
user. Reports, digunakan untuk
menampilkan
laporan hasil analisa data. d.
Report yang telah dikelompokkan dapat dicetak, dihitung subtotal dan total datanya berdasarkan kriteria tertentu. Report juga dapat dibuat dengan berisikan grafik atau label data.
e.
Pages, digunakan untuk membuat halaman Web (page) berupa data access page yang dapat ditempatkan di server sistem jaringan intranet atau internet.
f.
Macros, untuk mengotomatisasi perintah - perintah yang sering digunakan dalam mengolah data.
g.
Modules, aplikasi
digunakan
untuk
perancangan
berbagai
modul
pengolahan database tingkat lanjut sesuai dengan
kebutuhan.
Modul
ini
berisi
kode
Visual
Basic
for
Applications yang ditulis untuk menangani even dalam Access 2007.
2.4.
Pengertian Pengolahan Data
Data adalah keterangan mengenai fakta suatu objek (manusia,benda, peristiwa) yang diwakili dengan simbol ( huruf, kalimat, angka, gambar, suara) yang belum diolah menjadi informasi. Dari proses pengolahan data tersebutlah
23
dihasilkan informasi sebagai output. Informasi adalah data yang sudah diolah dan dapat berguna bagi pemakainya.
2.4.1. Siklus Pengolahan Data
Secara umum pengolahan data yang terkomputerisasi dan manual, mengalami siklus pengolahan data yang terdiri dari tiga tahap, yaitu sebagai berikut:
PROSES
INPUT
OTPUT
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data
1.
Data Dimasukkan kekomputer dalam bentuk ynag di mengerti oleh komputer (input).
2.
Data diproses sesuai dengan intruksi yang di terima komputer.
3.
Hasil pengolahan (output), berupa data yang dapat dimengerti dan berguna untuk manusia.
2.4.2.
Metode Pengolahan Data
Menurut Buch dan Stater, ada dua macam metode pengolahan data yang penting: 1.
Manual
24
Dalam metode manual semua operasi dilakukan dengan tangan dan bantuan alat – alat penting pensil, kertas 2.
Metode Teknologis
a.
Electromechanical Sesungguhnya merupakan suatu gabungan dari orang dan mesin, misalnya seorang pegawai yang bekerja dengan menggunakan catat kolom
dalam melakukan absensi
(posting machine). b.
Metode Electric Computer Komputer disini berarti suatu susunan dari alat – alat masukan , suatu unit pengolah pusat (control processing unit) dan alat – alat keluaran.
2.5.
Gambaran Umum Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang 2.5.1.
Sejarah Pada
awalnya
Rumah
Detensi
Imigrasi
Pusat
Tanjungpinang beroperasi pada bulan april 2009 dengan menunjuk pejabat dari Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kepulauan Riau sebagai penanggung jawab sementara dengan dibantu Calon Pegawai Negri Sipil yang diperbantukan untuk penjagaan atau pengamanan Imigran. Calon Pegawai Negri Sipil perbantuan diambil dari beberapa unit pelayanan teknis
diwilayah
Kepulauan
25
Riau
antara
lain
Lembaga
Permasyarakatan
Kelas
Satu
Tanjungpinang,
Lembaga
Permasyarakatan Batam, Rumah Tahanan Batam, Rumah Tahanan Tanjungbalai Karimun, Kantor Imigrasi
Tanjungbalai Karimun,
Kantor Imigrasi Tanjunguban, Kantor Imigrasi Ranai, dan Kantor Imigrasi Tarempa. Dengan diterbitkan Pemerintah Hukum dan Ham No. M.HH-11.OT.01.01.2009 tentang Orang Tahanan Rumah Detensi Imigrasi, pada tanggal 3 September maka secara resmi terbentuk susunan organisasi dan tata kerja Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang. Adapun secara organisatoris terbentuknya rumah Detensi Imigrasi pusat Tanjungpinang, memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Sebagai satuan kerja baru, dipimpin kepala Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang reselon II b. 2. Bidang teknis bertanggung jawab ke Direktorat Jenderal Imigrasi, sedangkan bidang administratif ke Kantor Wilayah Kemetrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan Riau 3. Melaksanakan fungsi pendetensian sebagaimana Rumah Detensi Imigrasi lainnya namun memiliki wilayah kerja seluruh Indonesia 4. Menghapus Rumah Detensi Imigrasi Batam, sehingga untuk wilayah kerja Rumah Detensi Imigrasi Batam yang mencakup Provinsi Kepulauan Riau secara otomatis diakomodir oleh Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang .
26
2.5.2. Visi Masyarakat memperoleh kepastian hukum
2.5.3. Misi Melindungi hak asasi manusia 2.5.4.
2.5.5.
Tatanan Nilai a.
Kepentingan masyarakat
b.
Integritas
c.
Responsif
d.
Kuntabel
e.
Profesional
Tugas dan Fungsi 1.
Melaksanakan tugas pendentensian, pengisolasian dan pendeportasian
2.
Melaksanakan
tugas
pemulangan
dan
pengusulan
penangkalan 3.
Melaksanakan fasilitasi dalam proses penempatan orang asing ke Negara ketiga
4.
Melaksanakan pengolahan Imigrasi Pusat.
27
tata usaha Rumah Detensi
2.5.6. Struktur
Organisasi
Rumah
Detensi
Imigrasi
Pusat
Tanjungpinang
Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang dipimpinoleh kepala Rumah Detensi Imigrasi , dengan 2 kepala bidang, 1 kepalabagian, 9 pejabat eselon IV, saat ini ada 4 orang staf dibagian umum, 1staff dibidang registrasi, 28 orang untuk pengamanan serta 1 orang dokter. Jumlah pejabat structural dan staf pada Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang berjumlah 47 orang. Proyeksi kebutuhan sumber daya manusia untuk penempatan Rudenim pusat Tanjungpinang sebanyak 158pegawai, 13 pegawai structural, 25 pegawai administrasi dan 120 pegawaipengamanan. Struktur organisasi Rumah Detensi Imigrasi Pusat Tanjungpinang
dapat
dilihat
pada
gambar
dibawah
ini.
KEPALA RUDENIM PUSAT TANJUNGPINANG
BAGIAN TATA USAHA
SUBBAG UMUM
KEPALA SEKSI PERAWATAN
SUBBAG KEUANGAN
KEPALA BIDANG PENEMPATAN, KEAMANAN, PEMULANGAN DAN DEPORTASI
BIDANG REGISTRASI DAN PERAWATAN
KEPALA SEKSI REGISTRASI, ADMINISTRASI DAN PELAPORAN
SUBBAG KEPEGAWAIAN
KEPALA SEKSI KESEHATAN
KEPALA SEKSI PENEMPATAN
KEPALA SEKSI KEAMANAN
KEPALA SEKSI PEMULANGAN DAN DEPORTASI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rumah Detensi Imigrasi
28