14
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
TEORI DASAR 2.1.1
Teori Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis
yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Beberapa definisi komunikasi adalah: 1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. 2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan. 3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain. 4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain. 5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial.
14
15
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Dalam penyampaian atau penerimaan informasi ada dua pihak yang terlibat yaitu : 1. Komunikator : Orang atau kelompok yang menyampaikan informasi. 2. Komunikan : orang atau kelompok orang yang menerima pesan.
2.1.2
Fungsi Komunikasi Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh para pakar komunikasi,
dikemukakan bahwa fungsi dari komunikasi itu sendiri bisa berbeda-beda meskipun adakalanya terdapat kesamaan dan tumpang tindih di antara berbagai pendapat tersebut. Seperti menurut Thomas M. Scheidel bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang yang ada disekitar kita dan untuk mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk merasa, berpikir dan berperilaku seperti yang kita inginkan. Namun tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita. Gordon I. Zimmerman et al merumuskan bahawa kita dapat membagi tujuan komunikasi menjadi dua kategori besar yaitu : 1.
Kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas - tugas penting bagi kebutuhan kita, untuk memberi makan dan pakaian kepada diri kita sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan dan menikmati hidup kita.
16
2.
Kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain. Jadi komunikasi mempunyai fungsi isi, yang melibatkan pertukaran informasi yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi hubungan yang melibatkan pertukaran informasi yang melibatkan kita dengan orang lain.
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep-diri, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh tekanan, untuk terhindat dari tekanan dan tegangan. Dalam penyampaian pesan, komunikator mengharapkan efek yang ditimbulkan oleh komunikan. Menurut Saverin dan Tankard Jr ada tiga macam model dan efek komunikasi massa, yaitu : a. The Powerful Effect Model Model ini berkaitan dengan instinctive S-R, teori dari Melvin Defleur dan Bullet Theory. Dalam model ini media menyajikan stimuli yang perkasa dan seragam diperhatikan oleh massa, massa tersebut tidak berdaya ditembaki oleh stimuli media massa sehingga disini terlihat betapa perkasanya media mempengaruhi massa. b. The Limited Effect Model Media massa memiliki fungsi lebih memperteguh keyakinan yang ada, dimana khalayak bukan lagi tubuh pasif karena khalayak menyaring informasi melalui proses yang disebut persepsi selektif (selective
17
perception), terpaan selektif (selective exposure), dan ingatan selektif (selective retention). Ketiga proses tersebut menjadiperantara dari efek komunikasi massa, sehingga disini menunjukkan terbatasnya efek dari komunikasi massa. c. The Moderate Effect Khalayak
dianggap
aktif
menggunakan
media
untuk
memenuhi
kebutuhannya, karena penggunaan media adalah salah satu cara untuk memperoleh pemenuhan tercapainya kebutuhan. Media massa memang tidak dapat merubah sikap seseorang, tetapi media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang diperkirakan orang. Model effect ini adalah “Uses and Gratification Model”.Penelitian ini mengacu pada “The Powerful Effect Model” yang menyatakan bahwa media massa menyajikan stimuli yang perkasa dan seragam sehingga massa tidak berdaya ditembaki oleh stimuli media massa. Model ini mempunyai asumsi bahwa komponen-komponen komunikasi amat perkasa dalam mempengaruhi komunikasi, karena komunikan dianggap pasif dalam menerima pesan-pesan komunikasi tersebut.
Media massa digambarkan sebagai jarum hipodermik raksasa yang mencotok massa komunikasi yang pasif. Elihu Katz mengatakan, bahwa model jarum hipodermik terdiri dari:
18
a. Media yang sangat ampuh yang mampu memasukkan idea pada benak yang tidak berdaya. b. Massa komunikai yang terpecah-pecah, yang terhubung dengan media massa, tetapi sebaliknya komunikan tidak terhubungkan satu sama lain. Model komunikasi satu tahap menyatakan bahwa saluran media massa berkomunikasi langsung dengan massa komunikan tanpa berlalunya suatu pesan melalui orang lain, tetapi pesan tersebut tidak mencapai semua komunikan dan tidak menimbulkan efek yang sama pada setiap komunikan. Model komunikasi satu tahap adalah model jarum hipodermik yang dimurnikan.
2.1.3
Tujuan Komunikasi
Menurut Hewwit ( 1981 ) penjabaran tujuan penggunaan komunikasi secara spesifik adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari atau mengajukan sesuatu. 2. Mempengaruhi perilaku seseorang. 3. Menggungkapkan perasaan. 4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain. 5. Berhubungan dengan orang lain. 6. Menyelesaikan sebuah masalah. 7. Mencapai sebuah tujuan. 8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik. 9. Menstimulasi minat pada diri sendiri ataupun pada orang lain.
19
2.2
KOMUNIKASI MASSA Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau
informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan. Komunikasi massa yaitu sebagai suatu proses yang secara simultan diperuntukkan untuk penduduk yang besar dan dalam skala yang sangat besar melalui media massa. Menurut Joseph R. Dominick, Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Jalaluddin Rakhmat merangkum Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melaluimedia cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Sedangkan proses komunikasi massa menurut AG. Eka Wenats Wuryanta adalah proses masyarakat menanggapi perspektif sejarah masyarakat itu sendiri. Dalam arti bahwa komunikasi masuk di dalam suatu proses sejarah manusia. Orang membangun peradaban atau budaya dalam perspektif sejarah yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Oleh karena itu komunikasi penting didalam seluruh proses pembudayaan tadi. Definisi Komunikasi Massa itu sendiri memiliki pengertian bahwa Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan.
20
Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media. Media massa sendiri ringkasan dari media atau sarana komunikasi massa. Beberapa definisi komunikasi menurut para ahli : 1. Komunikasi massa adalah proses di mana informasi diciptakan dan disebarkan oleh organisasi untuk dikonsumsi oleh khalayak (Ruben, 1992). 2. Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang. (Bittner, 1980). 3. Komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus
menerus
menciptakan
makna-makna
yang
diharapkan
dapat
mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. (DeFleur dan Denis, 1985).
2.2.1
Ciri ciri Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Ditujukan kepada masyarakat luas. 2. Dalam Komunikasi massa pesan yang disampaikan tidak hanya satu orang/kelompok saja melainkan dalam jumlah yang besar atau seluruh masyarakat yang ada. Dengan menggunakan media dalam penyampaian pesan dapat mempermudah menyampaikan pesan keseluruh masyarakat.
21
3. Umpan balik tidak secara langsung Masyarakat luas menjadi tujuan komunikasi massa dalam hal menyampaikan pesan, oleh karena itu maka umpan balik tidak secara langsung juga diperoleh oleh lembaga yang mengeluarkan berita. Akan tetapi sekarang teknologi sudah berkembang pesat, sekarang masyarakat dapat memberikan responnya terhadap berita yang diperoleh dengan menggunakan telepon interaktif maupun mengirim pesan melalui e-mail. Hanya saja tidak dalam jumlah yang banyak hanya sebagian individu saja yang dapat memberikan responnya secara langsung. yang mengeluarkan adalah lembaga Dalam hal mengelolah berita
kemudian
menerbitkanya
bukan
seorang
individu
yang
mengerjakannya melainkan lembaga, dimana didalam lembaga itu sendiri telah banyak orang professional untuk mencari berita kemudian mengelolanya sehingga dapat sesuai dengan yang diiinginkan oleh masyarakat.
Dalam komunikasi massa yang menjadi target adalah masyarakat luas bukan perorangan. Oleh karena itu sebuah media/ lembaga penerbit berita tidak akan mengenal komunikannya. Komunikator bersifat hetrogen ( Berbeda-beda). Untuk mengelolah suatu berita hingga sampai ketangan komunikan bukanlah tugas dari satu individu saja melainkan banyak yang turut campur tangan dalam penyelesaian suatu berita. Sehingga dalam hal ini komunikator bersifat hetrogen.
22
2.2.2
Social Learning Theory Pembelajaran sosial dilakukan/didapat melalui pengamatan media.
Respon/tindakan individu muncul setelah melakukan pengamatan terhadap pesan yang disampaikan media baik secara langsung maupun tidak langsung. Teori belajar sosial menekankan, bahwa lingkungan-lingkungan yang dihadapkan pada seseorang tidak random; lingkungan-lingkungan itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya sendiri. Menurut Bandura, sebagaimana yang dikutip oleh (Kardi, S., 1997 : 14) bahwa “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain”. Inti dari teori pembelajaran sosial adalah pemodelan (modelling), dan permodelan ini merupakan salah satu langkah paling penting dalam pembelajaran terpadu.
23
2.3
KERANGKA BERPIKIR
PRODUKSI PROGRAM
PERAN EDITOR
STRATEGI EDITOR
KOMUNIKASI MASSA SOCIAL LEARNING THEORY SOCIAL
PROSES KREATIF
MEMPERTAHANKAN KUALITAS PROGRAM
24
2.4
MEDIA MASSA Media Massa adalah chanel, media/medium, saluran, sarana, atau alat yang
dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak. Komunikasi massa sendiri merupakan kependekan dari komunikasi melalui media massa. yang termasuk media massa terutama adalah suratkabar, majalah, radio, televisi, dan film sebagai Lima Besar Media Massa, juga internet. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001). Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorentasi pada aspek : 1. penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak. 2. pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder) dan verbal vokal. 3. pada pendengaran dan penglihatan yang bersifat ferbal visual vokal.
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam
25
kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.
2.4.1
Fungsi Media Massa Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada
kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi.
26
2.4.2
Peran Media Massa
Denis McQuail (1987) mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan media massa selama ini, yakni: 1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan/promosi. 2. Sumber kekuatan alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat. 3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat. 4. Wahana pengembangan kebudayaan, mode, gaya hidup, dan norma. 5. Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat.
2.4.3
Karakteristik Media Massa
Beberapa karakteristik dari media massa yaitu : 1. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak. 2. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak. 3. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari. 4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan periode mengudara atau jadwal terbit.
27
5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik.
2.4.4
Jenis Media Massa
Beberapa jenis – jenis dari media massa : 1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. 2. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film. 3. Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).
2.5
TELEVISI Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal sebagai penerima siaran
gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna, "Televisi" juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi atau tipi.
28
Televisi juga merupakan salah satu media komunikasi yang sudah melampaui efektivitas pranata sosial lain. Hal ini karena siaran televisi adalah bentuk produk dan bagian dari institusi komunikasi yang memiliki fungsi untuk melakukan upaya-upaya memenuhi berbagai kepentingan politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya yang memiliki keunggulan televisi sebagai berikut: 1. Siaran televisi bersifat terbuka memiliki jangkauan yang luas dan secara teknologis mampu meniadakan batas wilayah suatu negara. 2. Dengan kekuatan pandang dengarnya, siaran televisi memiliki pontensi penetratif untuk mempengaruhi sikap, pandangan, dan gaya hidup, orientasi, dan motivasi masyarakat. 3. Siaran televisi berhubungan langsung dengan khalayak pemirsanya tanpa dibatasi oleh politik, sistem sosial, sistem budaya masyarakat, yang menjadi sasaran khalayak.
Peranan yang penting bagi masyakat yang dituju oleh media tersebut sehingga yang dihasilkan tidak hanya berdampak bagi salah satu pihak saja, yaitu : 1. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia adalah mengamati kejadian didalam masyarakat dan melaporkan kejadian didalam masyarakat dan kemudian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan. 2. Menghubungkan satu dengan yang lain diharapkan dengan kehadiran media televisi dapat menjadi kesinambungan, tanpa dipengaruhi oleh pengusaha. Sehingga masyarakat dapat menilai bagaimana peristiwa yang terjadi dari pertama kejadian tersebut terjadi sampai peristiwa itu akhir disampaikan.
29
3. Menyalurkan Kebudayaan sebetulnya kebudayaan rakyat akan terus terangkat kalau terus mendukung dengan terus mengpolitasi terus kebudayaan yang dimasyarakat dan menyeleksi kebudayan dari luar negri yang sekitar kurang pantas ditayangkan. 2.5.1
Karakteristik Televisi
Media televisi mempunyai berbagai macam karakteristik yang diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
Daya jangkau luas, Jangkauan siaran televisi semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran lokal yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televisi yang semakin murah, sehingga siaran televisi semakin terjangkau oleh masyarakat.
2. Selektifitas dan fleksibilitas, Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif dalam menjangkau penontonnya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen penonton yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televisi dapat menjangkau segmen penonton tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi penonton sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi (Morrisan: 2007:187).
30
Siaran televisi menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation
to
special
needs
and
interest
(fleksibilitas
yang
memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat (Morrisan: 2007:188). Beberapa televisi nasional di Indonesia memungkinkan adanya local break untuk diisi dengan iklan lokal sesuai dengan target penonton dan segmen yang dituju. 3. Fokus perhatian, Karena sifatnya yang audio visual, maka penonton membutuhkan waktu khusus serta harus
fokus dan memperhatikan
tayangan pada saat menyaksikannya. 4. Kreatifitas dan efek, Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan (Morrisan: 2007:189). Efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton. 5. Prestisius, Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televisi menjadi suatu prestisius tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televisi bisa menjadi public figure.
31
6. Mendemonstrasikan penggunaan produk, tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan diri mereka sedang menggunakan produk (Shimp, 2003:535) 7. Muncul tanpa diharapkan, Seringkali penonton televisi merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan iklan televisi daripada mencoba menghindarinya secara fisik maupun mental (Shimp, 2003:535)
2.5.2
Perkembangan Televisi di Indonesia Perkembangan Televisi di Indonesia menciptakan dunia yang tidak
berjarak. Televisi juga menjadi tutor yang handal dalam membentuk watak dan perilaku manusia. Masyarakat yang haus akan informasi akan selalu mencari sebuah berita, Inilah kekuatan TV untuk memuaskan masyarakat melalui informasi yang di berikan melalui program-program acara tertentu. Itulah berbagai kekuatan yang TV miliki. TV menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan umat manusia di dunia. Kegiatan penyiaran pertama kalinya pada tanggal 17 Agustus 1962, Barulah Muncul TV negara yang bernama TVRI (Televisi Republik Indonesia). Pada saat jaman Orde Baru, Pemerintah bertekad menciptakan pembangunan ekonomi yang kuat dan kehidupan politik yang terkontrol.
32
Pada saat di akhir tahun 80-an, Di Indonesia mulai banyak anggota masyarakat yang terdidik, hal ini telah melahirkan lapisan baru di masyarakat Indonesia, yakni kelas menengah. Pada tanggal 28 Oktober 1987, Pemerintah mulai mengakomodasi kengininan publik yang di suarakan kelas menengah ini. Pada tanggal 1 Agustus 1990, Pemerintah memberikan izin kepada TPI (Televisi Pendidikan Indonesia). Dengan izin siaran nasional, Dikeluarkanlah Departemen Penerangan. Televisi swasta baru bermunculan pada tahun 1980-an, tepatnya pada tahun 1990, Rajawali Citra Televisi (RCTI), Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV) dan Indosiar. Pemerintah mengeluarkan izin prinsip pendirian melalui keputusan menteri penerangan pada tanggal 19 Juni 1992, Dengan mengizinkan berdirinya lima Televisi swasta lainnya seperti Global TV, Trans TV, Metro TV, Lativi dan TV7. 2.6
PROGRAM TELEVISI Kata program itu sendiri berasal dari bahasa inggris programme atau program
yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan penontonnya . Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi.
33
2.6.1
Karakteristik Program Televisi Karakteristik suatu program televisi selalu mempertimbangkan agar
program acara tersebut itu digemari atau dapat diterrima oleh audience. Berikut ini empat hal yang terkait dalam kerkteristik suatu program televisi : a. Product, artinya materi program yang dipilih haruslah yang begus dan diharapkan akan disukai audience yang dituju. b. Price, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli program sekaligus menentukan tarif bagi pemasang iklan yang berminat memasang iklan pada program bersangkutan. c. Place, artinya kapan waktu siaran yang tepat program itu. Pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu keberhasilan program bersangkutan. d. Promotion, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor .
2.7
PROGRAM INFOTAINMENT Infotainment adalah program berita mengenai dunia hiburan dan selebritis. dalam
pembertiaannya, wartawan infotainment mengkonstruksi realitas selebritis sesuai dengan pandangn, nilai - nilai, dan ideologi yang di anutnya. apa yang diberitakan dalam infotainment adalah hasil kontruksi wartawan. bisa terjadi antara infotainment yang satu dengan lain memiliki yang berbeda dalam pemberitaannya.
34
Infotainment menurut Iswandi Syahputra adalah kemasan acara yang bersifat informatif namun dibungkus dan disisipi dengan entertainment untuk menarik perhatian khalayak sehingga informasi sebagai pesan utamanya dapat diterima. Sebagai bahan analisis dalam penelitian ini peneliti mengambil satu program acara infotainment di setiap 9 stasiun televisi swasta antara bulan Maret-Mei 2009, yaitu: stasiun televisi RCTI dengan program acara Go Spot, SCTVdengan program acara Was Was, ANTV dengan program acara Espresso, INDOSIAR dengan program acara Kiss, TRANS TV dengan program acara Insert Investigasi, TRANS 7 dengan program acara I Gosip, TPI dengan program acara Plus Minus, TV ONE dengan program acara Expose, dan GLOBAL TV dengan program acara Obsesi. Para ahli komunikasi dan media menyebut infotainment sebagai soft jurnalism yaitu jenis
jurnalisme
yang
menawarkan berita-berita
sensasional, lebih personal, dengan selebriti sebagai perhatian liputannya. Dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang disusun KPI, info hiburan dikategorikan sebagai program faktual atau program siaran yang menyajikan fakta nonfiksi. Karena itu, aturan-aturan P3SPS juga berlaku bagi program infotainment, khususnya prinsip jurnalistik. Infotainment merupakan jenis tayangan televisi yang cukup populer dewasa ini. Tingginya popularitas jenis tayangan ini bisa dibuktikan dengan semakin beragamnya nama tayangan infotainment yang menemui pemirsa. Walaupun semakin beragamnya nama tayangan infotainment, namun keberagaman nama ini tidak diikuti oleh keberagaman format acara infotainment. Infotainment tetap digandrungi para pemirsa pada jam tayangan utama (prime time) yang berkisar pukul enam sore sampai dengan delapan malam, dimana umumnya di kisaran jam ini program acara memiliki rating
35
tinggi, infotainment juga tidak terlewat ikut meramaikan kompetisi perebutan rating di kisaran waktu ini. Program infotaiment merupakan termasuk program jurnalistik. Namun tidak semua infotainment termasuk kedalam program jurnalistik, tetapi ada yang masuk ke dalam program artistik. Infotainment yang termasuk program jurnalistik berada di bawah divisi news karena sifatnya pemberitaan dan tergolong hardnews.
2.8
EDITING Editing atau menyunting adalah tehnik penggabungan beberapa shot tunggal
menjadi satu kesatuan cerita yang utuh. Editor menyusun shot-shot tersebut sehingga menjadi sebuah scene, kemudian dari penyusunan scene-scene tersebut akan tercipta sequence sehingga pada akhirnya akan tercipta sebuah film yang utuh. Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya, yang dinamakan satu shot yakni dari mulai perekaman (ketika cameraman menekan tombol start) sampai perekaman itu dihentikan, yakni sampai cameraman menekan tombol stop, tanpa interupsi. Sedangkan scene artinya adalah adegan, yakni satu adegan dalam satu tempat atau lokasi serta waktu yang sama. Dan sequence merupakan kumpulan dari beberapa scene, atau bisa juga satu sequence merupakan satu scene juga. Hal yang paling esensi atau mendasar yang dilakukan seorang editor ketika menyunting gambar adalah bagaimana agar cerita dalam film tersebut bisa dipahami oleh penonton. Ini berarti berkaitan dengan telling the story, bagaimana editor menceritakan kembali cerita yang sudah ditulis oleh seorang script writer serta serta divisualkan oleh seorang sutradara. Editor harus memiliki kreatifitas dalam membangun
36
rangkaian shot-shot menjadi satu kesatuan cerita yang berkesinambungan. Teori ini dinamakan proses kreatif, teori ini berkaitan dengan bagaimana seorang editor mempertahankan kualitas program acara obsesi melalui kreatifitas yang di hasilkan.
2.8.1
Proses Kreatif
Teori Wallas dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap : 1. Tahap Persiapan, memperisapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data/ informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, bertanya kepada orang lain. 2. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya’ dalam alam pra sadar.
3. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru. 4. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhapad realitas. Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).