5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. METODE PENELITIAN 2.1.1. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan data informasi yang berhubungan dengan sistem informasi berbasis web dan android berhubungan dengan klinik atau rumah sakit: • Buku, literatur ini didapatkan di Perpustakaan Universitas Mercubuana atau melalui internet yaitu dengan mencarinya pada books.google.com. • Artikel, literatur ini didapatkan dari internet. Kata kunci yang digunakan pada mesin pencari terkait pembangunan aplikasi ini. • Jurnal Penelitian atau Karya Ilmiah, literatur ini didapatkan dari beberapa situs resmi yaitu, search.proquest.com, search.ebscohost.com, infotrac.galegroup.com, e-resources.perpusnas.go.id. Ada dua cara untuk pendaftaran periksa, yaitu dengan pendaftaran langsung dan pendaftaran dengan dijadwalkan. Dari hasil studi literatur didapatkan bahwa pendaftaran dan antrian yang menggunakan kertas terutama tempat rumah sakit yang memiliki banyak pasien terdapat kemungkinan data di kertas tersebut tercecer atau sulit untuk penyimpanan dalam waktu lama. (Swabik, 2014)
2.2. METODE PENGEMBANGAN SISTEM 2.2.1. Metodologi Waterfall Model waterfall sering juga disebut model sekuensial liniear (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model waterfall menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. (Rosa A. S, 2013). 1. Tahapan Rekayasa Sistem.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Tahapan ini menekankan pada masalah pengumpulan kebutuhan pengguna pada tingkatan sistem dengan menentukan konsep sistem beserta tampilan antarmuka. Hasil pada tahap ini adalah berupa spesifikasi sistem. 2. Tahapan Analisis Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen-elemen ditingkat perangkat lunak. Hasil analisis harus dapat menentukan data, fungsi, proses, atau prosedur yang diperlukan beserta cara pengoperasian dan antarmuka. Hasil pada tahap ini berupa spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. 3. Tahapan Perancangan Pada tahap perancangan, kebutuhan perangkat lunak yang diperoleh dari tahap analisis, diproses sehingga menjadi model perancangan perangkat lunak yang memiliki karakteristik untuk dapat diterapkan ke tahap implementasi. 4. Tahap Implementasi Tahap ini melakukan instalasi, konfigurasi sistem dan menerapkan hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program. 5. Tahap Pengujian Setelah perangkat lunak selesai diterapkan, maka tahap selanjutnya adalah proses pengujian. Pengujian terlebih dahulu dilakukan pada setiap modu. Jika tidak ada masalah, modul tersebut akan diintegrasikan hingga membentuk perangkat lunak secara utuh. Kemudian dilakukan pengujian di tingkat perangkat lunak yang memfokuskan pada masalah-masalah fungsional, potensi masalah yang mungkin terjadi dan pemeriksaan hasil apakah sudah sesuai dengan kebutuhan. 6. Tahapan Pemeliharaan Dalam masa pengoperasian, suatu perangkat lunak mungkin saja mengalami kesalahan atau kegagalan dalam menjalankan fungsifungsinya. Selain itu, tidak menutup kemungkinan adanya permintaan pengembangan fitur aplikasi. Dengan demikian, kedua faktor ini menyebabkan perlunya perangkat lunak dilakukan pemeliharaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
2.3. UML 2.3.1 Pengertian UML Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar untuk penulisan cetak biru perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, mengonstruksi, dan mendokumentasikan suatu sistem software. Pilihan
fitur-fitur
pada
diagram-diagram
UML
disediakan
agar
dapat
mengekspresikan semua aspek-aspek penting suatu sistem. Pada saat yang sama, fleksibilitas yang dimiliki UML digunakan untuk membatasi bagian-bagian diagram yang tidak sesuai dengan aspek yang dimodelkan. Tujuannya adalah untuk menghindarkan pengelompokan diagram dengan rinci-rinci yang tidak sesuai. (Roger S Pressman, 2010). 2.3.2. Diagram Pemodelan menggunakan UML, terdiri dari 4 tipe diagram yang berbeda dalam memodelkan sistem perangkat lunak, yaitu: a. Diagram Use-Case Menggambarkan
fungsionalitas
dari
sebuah
sistem
yang
merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem (sebuah pekerjaan). Aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang sama. Sebuah use case juga dapat meng-extend use case lain dengan sifatnya sendiri. (Rosa A. S, 2013). Berikut ini adalah notasi-notasi diagram use case: Tabel 1 Notasi Use Case Diagram
NO
GAMBAR
NAMA
KETERANGAN Menspesifikasikan himpunan peran yang
1
Actor
pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
2
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
NO
GAMBAR
NAMA
KETERANGAN akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
3
Generalizati on
Hubungan dimanaobjek anak berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk.
4
Include
5
Extend
Menspesifikasikanbahwa use case sumber secara eksplisit. Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
6
Association
Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
7
UseCase
ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor. Interaksi aturan-aturandan elemen lain
8
Collaborati on
yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
Berikut ini contoh use case yang mendeskripsikan pengguna yang dapat melakukan 2 fungsi yaitu menambah data dan membuat laporan.
Gambar 2 Use Case
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
b. Diagram Aktivitas Diagram aktivitas menggambarkan perilaku dinamis dari suatu sistem atau suatu komponen sistem melalui aliran kontrol diantara aksi-aksi yang dilakukan sistem.
Komponen
utama
suatu
aktivitas
diagram
adalah
node
aksi,
direpresentasikan dengan suatu persegi panjang dengan sudut bulat, yang berhubungan dengan suatu tugas yang dilakukan oleh sistem perangkat lunak. Anak panah dari suatu node aksi ke node aksi lain menggambarkan adanya aliran kontrol. Titik hitam pekat membentuk initial node yang mengindikasikan titik mulai aktivitas. titik hitam dengan lingkaran hitam adalah final node yang mengindikasikan akhir dari aktivitas. (Roger S Pressman, 2010). Tabel 2 Notasi Diagram Aktivitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
c. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Sequence diagram menekankan penyusunan berbasis waktu untuk kegiatan yang dilakukan dengan satu set dari objek yang berkolaborasi. Sequence diagram sangat berguna dalam
membantu
seorang
analis
memahami
spesifikasi
real-time
dan
menggunakan kasus yang rumit. Diagram ini dapat diguanakan untuk mendeskripsikan baik secara fisik dan logis interaksi antara objek (Rosa A. S, 2013). Berikut notasi sequence diagram: Tabel 3 Notasi Sequence Diagram
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
d. Class Diagram Class Diagram adalah sebuah spesifikasi objek, yang memiliki atribut/properti dan layanan fungsional (metode/fungsi). Class Diagram menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lain, seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Kelas memiliki tiga hal pokok: Nama (dan stereotype), Atribut, dan Metode. (Rosa A. S, 2013). Class memiliki tiga area pokok: 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Method (operasi) Atribut dan operasi dapat memiliki salah satu sifat berikut: • Private(-), tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. • Protected(#), hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anakanak (child) yang mewarisinya. • Public(+), dapat dipanggil oleh siapa saja. Notasi class diagram berbentuk persegi panjang berisi 3 bagian, yaitu persegi panjang paling atas untuk nama class, persegi panjang ditengah untuk atribut, dan persegi panjang paling bawah untuk operasi. Berikut notasi dan contoh dari class diagram: Tabel 4 Notasi Class Diagram
New Class Attribute Operation()
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Gambar 3 Class Diagram
2.4 PHP PHP atau PHP: Hypertext Preprocessor merupakan bahasa pemrograrnan untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi dan aplikasi server web. Hingga kini, PHP sudah berkembang hingga versi 5. PHP 5 mendukung penuh Object-Oriented Programming (OOP), integrasi XML, mendukung semua ekstensi terbaru MySQL, serla ratusan peningkatan lainnya dibanding versi sebelurnnya. PHP bersifat open source sehingga pengguna dapat menggunakannya secara gratis. (Arief Ramadhan, 2006)
2.5 JQuery JQuery adalah library atau kumpulan kode javascript siap pakai. Keunggulan menggunakan jquery dibandingkan dengan javascript standar, yaitu menyederhanakan kode javascript dengan cara memanggil fungsi-fungsi yang disediakan oleh jquery. Javascript sendiri merupakan bahasa scripting yang bekerja di sisi client/browser sehingga web bisa lebih interaktif (Roger S Pressman, 2010). Berikut ini beberapa kelebihan dari jquery, yaitu: • Jquery compatible dengan banyak browser.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
• Jquery mendukung semua versi CSS. • Ukuran query sangat kecil, sekitar 20Kb. • Dukungan komunitas terhadap jquery. • Tersedianya plugin jquery yang beragam.
2.6 JSON JSON (Javascript Object Notation) merupakan bagian dari bahasa pemrograman JavaScript (Standard ECMA-262 3rd Edition – December 1999). JSON dipakai untuk mentransmisikan data terstruktur melalui suatu koneksi jaringan pada suatu proses yang disebut serialisasi. Aplikasi utamanya adalah pada pemrograman aplikasi web AJAX dengan berperan sebagai alternatif terhadap penggunaan tradisional format XML. (Wolfson Mike, 2013). Format data JSON mempunyai aturan sebagai berikut: 2.6.1 Object Object adalah satu set nama/nilai yang tidak terurut. Penulisan object dimulai dengan tanda { (left brace) dan diakhiri dengan tanda } (right brace). Setiap nama diikuti oleh tanda : (colon) dan pasangan nama/nilai dipisahkan dengan tanda , (comma).
Object dalam JSON 2.6.2 Array Array adalah sekumpulan nilai yang teratur. Penulisan sebuah array dimulai dengan tanda [ (left bracket) dan diakhiri dengan tanda ] (right bracket). Nilai dipisahkan menggunakan tanda , (comma).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Array dalam JSON 2.6.3 Nilai Nilai bisa berupa string dalam tanda kutip, atau number (angka), TRUE atau FALSE atau NULL, sebuah objek atau sebuah array. Struktur ini dapat ditulis menggunakan metode bersarang.
Value atau nilai dalam format JSON 2.6.4 String String adalah rangkaian atau urutan karakter unicode yang berada dalam tanda kutip, bisa juga hanya berisi karakter kosong, menggunakan tanda \ (backslash) untuk escape. Karakter direpresentasikan sebagai string tunggal. Tipe data string pada JSON sangat mirip dengan definisi pada bahasa C atau Java.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.6.5 Number Number sangat mirip dengan definisi pada bahasa C atau Java, hanya saja tipe bilangan oktal dan heksadesimal tidak digunakan.
Ruang kosong (Whitespace) dapat diselipkan diantara pasangan atau token apa saja. Kecuali rinci encoding, yang secara jelas akan berfungsi untuk menjelaskan bahasa yang digunakan.
2.7 METODE PENGUJIAN APLIKASI 2.6.1 Metode Black Box Pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan. Metode Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Black Box dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface. 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal. 4. lnisialisasi dan kesalahan terminasi. 5. Validasi fungsional. 6. Kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu. 7. Batasan dari suatu data.
http://digilib.mercubuana.ac.id/