BAB II LANDASAN TEORI
II. 1 Eksplorasi II. 1. 1 Definisi Eksplorasi Berikut adalah definisi eksplorasi dari berbagai sumber : a. 1
n
Penjelajahan
lapangan
dengan
tujuan
memperoleh
pengetahuan lebih banyak ( tt keadaan ), terutama sumbersumber alam yg terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan; 2 Dik kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dr sesuatu yg baru.8 b. Penyelidikan, penjagaan.9 c. Exploration n an investigation or the study of something such as data, or the consideration and testing of something such as possible courses of action.10
II. 1. 2 Eksplorasi pada Tekstil Proses eksplorasi terhadap bahan tekstil sudah dilakukan sejak lama dan tidak diketahui kapan tepatnya proses ini dimulai. Eksplorasi secara 8
Ibid., hlm. 290 Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2002 10 Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002 9
9
sederhana terlihat pada bagaimana manusia purba memanfaatkan kulit kayu maupun kulit binatang yang dipergunakan sebagai bahan tekstil untuk pakaian yang dikenakannya.
Bahan pakaian dan tekstil tradisional Kalimantan Tengah pada awalnya berasal dari hutan, seperti kulit binatang dan kulit pohon. Kemudian perlahan-lahan mengalami perubahan pembuatan kain dari kulit kayu semakin jarang dilakukan dan diganti dari benang dari serat alam seperti bambu atau dan lemba ( Curculigo latifolia ). Gambar 2. 1 Pakaian Tradisional Kalimantan Tengah. Indonesia Indah Buku ke-10, Busana Tradisional hlm. 5, 1998.
Kemudian, mereka pun mulai menghiasnya dengan menambahkan tulang maupun bebatuan atau melukiskan motif-motif tertentu diatas pakaiannya. Seperti yang disebutkan dalam Indonesia Indah Buku ke-10, Busana Tradisional, ...berdasarkan bukti arkeologis, di daerah Sulawesi, Kepulauan Seram, Halmahera, Nias dan Pantai Barat Irian Jaya telah ditemukan sisa-sisa kehidupan zaman prasejarah abad batu, yang diantaranya terdapat busana yang terbuat dari kulit kayu. Pakaian dari kulit kayu tersebut dinamakan fuya atau tapa, yang umumnya terbuat dari kulit lunak pohon-pohon di daerah tropis dan subtropis. Sejarah mencatat, kulit kayu yang lazim digunakan manusia ketika itu adalah kulit kayu pohon besaran ( bahasa Jawa ) atau dalam bahasa latin disebut Broussoneria popyfera. Meskipun peradaban ketika itu masih rendah, namun rasa keindahan atau estetik manusianya sudah tampak, terbukti dengan adanya fuya atau tapa yang dihiasi dengan motif-motif ornamen yang sangat indah dengan cara dianyam atau dilukis menggunakan warna alami.
Gambar 2. 2 Fuya atau Tapa yang Dibuat dari Kulit Kayu. Indonesia Indah Buku ke-10, Busana Tradisional hlm. 4, 1998.
10
Gambar 2. 3 Kiri : Pakaian Tradisional Pejuang Suku Masai, Afrika. Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002. Kanan : Pakaian Pria Suku Dani di lembah Baliem. Indonesia Indah Buku ke-10, Busana Tradisional hlm. 3, 1998.
Keinginan menghias sudah disadari sebagai suatu kebutuhan manusia sejak zaman purba untuk tujuan-tujuan pemujaan maupun keinginan untuk menghias benda yang digunakannya sehari-hari. Lalu mulai dilakukannya penggayaan pada bahan tekstil dengan cara tradisional di zaman sejarah, misalnya dengan teknik celup ikat, batik, dan sulam yang telah dilakukan sejak zaman dahulu di Indonesia. Setelah zaman semakin modern, penggayaan bahan tekstil pun semakin berkembang. Materialmaterial yang sebelumnya tidak terpikirkan sebagai bahan penunjang tekstil mulai digunakan dan dimanfaatkan. Kreativitas11 mendukung proses dilakukannya eksplorasi bahan tekstil. Semakin kreatif12 manusia dalam memanfaatkan bahan tekstil maka semakin banyak karya tekstil hasil eksplorasi yang memperkaya dunia pertekstilan.
11
n 1 kemampuan untuk mencipta; daya cipta; 2 perihal berkreasi; kekreatifan. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 ) 12 a. 1 memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan; 2 bersifat ( mengandung ) daya cipta. ( ibid )
11
II. 1. 3 Eksplorasi yang Dilakukan Eksplorasi dalam proses pembuatan karya tugas akhir ini dilakukan pada material berupa kain organdi dengan berbagai eksperimen yang memanfaatkan teknik reka bahan tekstil. Eksplorasi ini diharapkan mampu menampilkan kelebihan serta memanfaatkan kekurangan yang dimiliki oleh kain organdi.
II. 2 Tinjauan Bahan
Gambar 2. 4 Organdi dengan Berbagai Warna, dokumen pribadi.
Kain organdi adalah sejenis kain yang memiliki karakteristik tipis, menerawang hingga cenderung transparan, sedikit kaku dan mampu menahan kerutan. Organdi dibuat dari benang yang telah dipelintir dengan kencang. Kerenyahannya muncul akibat proses penyelesaian dengan cara penganjian yang akan hilang setelah pencucian, atau kerenyahan permanen yang diperoleh dari bahan kimia melalui proses Heberlein. Organdi bisa menjadi sangat kusut dan berkerut kecuali jika diberikan penyelesaian antikerut ( bellmanizing ). Organdi dapat dikelantang, diwarna, dicetak, dibekukan, di flock, dibordir, hingga plissé13. Organdi memiliki kerenyahan dan kekakuan yang cocok untuk dibuat lipatan-lipatan, digunakan sendiri maupun dipadukan dengan bahan lain untuk
13 Efek kerutan yang dibuat dengan dengan bantuan soda kostik. Bisa hilang pada saat dipakai atau disetrika namun kembali lagi setelah dicuci dengan air.
12
menambahkan volume dan ketebalan. Organdi mudah berkerut dan remuk, namun mudah dirapikan kembali dengan setrika bertemperatur panas.
II. 2. 1 Definisi Organdi dan Organza Berikut adalah definisi organdi dari berbagai sumber : a. Kain katun yang kaku, tembus cahaya, dengan sistim tenunan sederhana. Tenunan berkisar antara 72 x 64 sampai 84 x 80. yang digunakan senantiasa benang yang telah mengalami combing. Dapat berwarna putih atau warna-warna lain, atau di print. Bilangan benang dapat 150s dalam lungsi dan 100s dalam pakan. Sifat kakunya dapat dibuat tetap atau sementara. Organdi sangat menarik, tetapi sangat sukar dicuci dan tidak praktis untuk pemakaian sehari-hari. Berat kain sepanjang 40 m dapat hanya 1 kg. Banyak kain macam ini telah diberi finishing Swiss yang permanen dan terkenal. Nama organdi diambil dari nama Perancis Organdi, yakni nama semacam kain muslin yang mirip dengan kain organdi sekarang.14 b. Sheer, stiff, transparent plain-weave cotton cloth. Textures range from 72 x 64 up to 84 x 80. Combed yarns always used. Arizona, Pima or Egyptian cotton used. White, dyed, or printed. Counts of yarn may be 150s in warp, 100s in filling. Stiffness is permanent or temporary. Very attractive cloth, but difficult to launder and not practical for daily wear. It has more crispness than lawn, cambric, dimity, or other clothes of the same family grouping.
14
Ensiklopedi Umum, 1977. Hlm. 765
13
May run twenty yards to the pound. Much of the cloth has the well-known permanent Swiss finish.15 c. A lightweight see-through stiff cotton fabric used especially in dressmaking.16 d. The sheerest cotton cloth made. Combed yarns contribute to its appearance. Its sheerness and crispness are the result of an acid finish on lawn gray goods. Because of its stiffness and fiber content, it is very prone to wrinkling. Organza is the filamentyarn counterpart to organdy. Organdy is a balanced plain weave.17 e. or·gan·dy also or·gan·die (ôr'gən-dē) n., pl. –dies A stiff transparent fabric of cotton or silk, used for trim, curtains, and light apparel.18 Berikut adalah definisi organza dari berbagai sumber : a. A stiff see-through fabric, usually silk, rayon, or nylon, used for dressmaking.19 b. Thin, transparent, stiff, wiry rayon fabric. Crushes or musses, but is easily pressed. Plain weave. Used for evening dresses, trimmings, neckwear.20 c. Organza is a thin, plain weave, sheer fabric traditionally made from the continuous filament of silkworms. Nowadays, though many organzas are woven with synthetic filament fibers such as
15
Encyclopedia of Textiles, 1972 Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002 17 en.wikipedia.org/wiki/organdy 18 www.answers.com 19 Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002 20 Encyclopedia of Textiles, 1972 16
14
polyester or nylon, the most luxurious organzas are still woven in silk. Silk organza is woven by a number of mills along the Yangtze River and in the province of Zhejiang in China. A coarser silk organza is woven in the Bangalore area of India. Deluxe silk organzas are woven in France and Italy. Silk organza is used for bridalwear and eveningwear. In the interiors market it is used for effects in bedrooms and between rooms. Double-width organzas in viscose and acetate are used as sheer curtains.21
Gambar 2. 5 Organza, en.wikipedia.org
d. Silk Organza is a sheer, thin open weave fabric that is heavier and crisper than silk gauze. It has a smooth, flat finish, is strong and durable, and gets its stiffness from tightly twisted yarns. Often used as the base fabrics for embellished fabrics. Silk organza is very lightweight and sheer, but a bit stiff, and can be gathered for bouffant uses, used alone or over other fabrics for fitted to loosely fitted blouses, dresses and evening wear. Also useful for facings, interfacings or lining. Silk organza can be used as an underlining to add crispness to parts of a garment. Sews easily, doesn't show pin holes. Holds creases well. Organza is washable, but wash it before cutting out.22
21 22
http://en.wikipedia.org/wiki/organza www.silkroad.com
15
II. 2. 2 Karakteristik Bahan Kain organdi adalah suatu kain yang tipis dan transparan, merupakan muslin yang kaku, dibuat dari benang sisir yang halus. Kain ini disempurnakan dengan proses Heberlein atau penggelatinan, yaitu pengerjaan dengan asam sulfat yang kuat pada suhu rendah. Untuk memperbaiki efek transparan, kain dibuat dari benang sisir, melalui proses pembakaran bulu, dikelantang dan dimerser. Karena pemerseran merupakan proses yang penting untuk memperbaiki sifat transparan, maka setelah pengerjaan dengan asam sulfat tadi masih harus dimerser.23 Organdi adalah kain dengan anyaman polos dan terbuat dari kapas, dibuat dari benang yang sangat ringan. Organdi dikategorikan sebagai kain muslin dan termasuk ke dalam jenis kain-kain yang ringan. Istilah muslin diturunkan dari bahasa Prancis, mousseline, yang berasal dari nama kota Mosul di Mesopotamia. Muslin adalah nama umum untuk semua kain yang dibuat dari bahan kapas dengan anyaman polos, dari kain batist yang sangat tipis atau halus sampai kain sheeting yang paling kasar. Yang termasuk kain-kain ringan adalah kain yang memunyai berat kurang dari 60 g/m2. Kain organdi yang dibuat dari bahan rayon atau sutra biasanya disebut organza.24 Organdi dapat dibuat dalam beberapa jenis, seperti yang memiliki kerutan permanen, dengan efek seperti kain leno, dibordir, campuran kerutan, hingga clip spots, namun belum ditemukan di pasaran tekstil umum di Kota Bandung. Organdi bisa diputihkan, diwarna dan dicetak. Dengan 23
Jumaeri, et. al. Pengetahuan Barang Tekstil, ( Bandung: Institut Teknologi Tekstil, 1977 ), hlm. 156 24 Ibid.
16
proses finishing yang kaku, baik dengan pengkanjian maupun finishing kaku tanpa penganjian. Tabel 2. 1 Konstruksi Kain Organdi Organdi Kapas Lebar akhir : 39 inci Lebar mentah : 40 inci Berat akhir : 41,4 g / m2 Berat Tetal akhir : 92 x 77 Tetal Kain Tetal mentah : 90 x 76 90 x 100 Tetal Benang Sumber : Pengetahuan Barang Tekstil, hal. 156 Bahan Lebar
II. 2. 3 Kegunaan Bahan Pada umumnya, organdi digunakan untuk membuat busana yang longgar sebagai busana bagian luar, pada gaun malam dengan aksen menggembung atau berlapis-lapis tanpa meninggalkan kesan berat, gaun pesta, blus, selendang, pakaian anak-anak, tirai, dan pinggiran busana. Organdi juga bisa digunakan untuk membuat kostum karnaval dan kostum pesta anak-anak dengan kisaran warna yang sangat menarik, garis hiasan, ban leher, kerah, manset, pakaian bayi, bonnet25, hiasan bunga, pakaian boneka, aksesoris, pakaian musim panas, sarung bantal, taplak meja, hingga celemek.
II. 2. 5 Nama Kain Nama kain pada dasarnya dibedakan berdasarkan nama dagang dan nama teknis. Nama dagang bisa saja berbeda untuk satu jenis kain pada
25 Topi dengan bagian depan yang transparan menutupi muka, biasanya hingga menutupi garis mata, dipakai oleh wanita.
17
waktu yang berbeda dan dibuat semenarik mungkin untuk menarik pembeli. Nama dagang bisa dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya karena penyebutan nama karena kebiasaan sejak zaman dulu, karena musim, cara penggunaannya, tempat asal, nama pabrik pembuatnya, dan berdasarkan kesamaan sifat, kemiripan, atau serupa dengan jenis kain yang lain. Nama teknik sebenarnya lebih penting karena sudah melewati persyaratan penamaan tekstil. Sebaiknya mengetahui kedua nama dari kain yang akan digunakan agar tidak salah pengertian. Jika dilihat dari berbagai definisi organdi dan organza pada pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perbedaannya terdapat pada bahan dasar pembuatnya sedangkan pada umumnya karakteristik organdi mirip dengan organza. Organdi terbuat dari kapas sedangkan organza terbuat dari sutra atau bahan sintetis seperti poliester, rayon dan nilon.
II. 3 Tinjauan Produk Fashion Definisi produk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 adalah 1 barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu; 2 benda atau yang bersifat kebendaan seperti barang, bahan atau bangunan yang merupakan hasil konstruksi; 3 hasil kerja. Sedangkan definisi fashion dalam Microsoft Encarta Encyclopedia 2002 adalah fash·ion n 1. style in clothing, hair, and personal appearance generally, or the business of creating, promoting, or studying the latest styles 2. the style of dress, behavior, way of living, or other expression that is popular at present 3. a
18
particular way of behaving or doing something 4. the form or shape of something 5. a type or variety vt 1. to give shape or form to something 2. to change somebody’s character or beliefs by influence or training 3. to adapt something or make something suitable 4. to contrive or manage something (archaic). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk fashion merupakan segala benda yang digunakan seseorang untuk menunjang penampilan seseorang. Pakaian serta aksesori penunjang yang dipakai pada acara-acara tertentu biasanya memiliki ciri lebih menarik, lebih bagus dan menggunakan bahan-bahan yang lebih baik dibandingkan dengan pakaian yang digunakan untuk keperluan seharihari. Kemajuan dunia fashion yang sangat pesat memengaruhi cara berpakaian masyarakat. Perkembangan gaun serta aksesoris penunjangnya semakin berkembang dan wanita tinggal memilih apapun yang mereka inginkan tanpa terlalu banyak batasan-batasan lagi. Berdasarkan sebuah artikel dalam situs wikipedia dapat disimpulkan bahwa produk fashion selain busana dan aksesoris fashion merupakan bagian yang dapat dipisahkan dari busana dan bersifat menambahkan nilai penampilan berbusana secara keseluruhan. Produk-produk ini bisa digunakan untuk menambahkan detail maupun memberikan tampilan visual yang lebih menarik dari penampilan secara keseluruhan. Dengan penggunaan aksesoris yang berbeda dengan satu jenis pakaian bisa menjadikan penampilan keseluruhan jadi berbeda. Tren turut memengaruhi model produk yang digemari masyarakat. Selain sebagai benda pemanis, produk-produk seperti pun bisa memiliki fungsi pakai, seperti tas, topi dan ikat pinggang. Atapun sebaliknya, produk-produk fungsional bisa digunakan sebagai pemanis penampilan.
19
Dalam situs http://www.accessoriestheshow.com yang diakses pada bulan Mei 2007, disebutkan pengkategorian aksesoris dalam produk fashion adalah jewelry ( perhiasan ), legwear ( penutup kaki ), handbags ( tas tangan ), scarves & wraps ( syal ), hats & hairgoods ( topi dan penutup kepala lainnya ), belts ( ikat pinggang ), dan sunglasses ( kacamata hitam ).
II. 4 Tinjauan Tekstil II. 4. 1 Definisi Tekstil Berikut adalah definisi tekstil dari berbagai sumber : a. Barang-barang tenun ( seperti cita, kain putih ), bahan pakaian.26 b. Sebutan untuk semua macam kain hasil tenunan, rajutan, jalinan atau anyaman, dengan tangan maupun mesin.27 c. Textile is a fabric made by weaving, knitting, netting, or braiding. The term is also applied to the component fibres such as silk, wool, cotton, linen, rayon, and nylon of such fibres.28 d. Textile in fabric, any substance that has been woven, also any materials capable of being woven.29 e. Textile n 1. cloth or fabric that is woven, knitted, or otherwise manufactured 2. raw material such as fiber or yarn that is used for making fabrics.30
26
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2002 Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, 2005 28 The Encyclopedia Americana, 1975 29 Dictionary of The Arts 30 Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002 27
20
II. 4. 2 Klasifikasi Tekstil Tekstil disusun oleh serat31 ataupun benang32 yang dapat terbuat dari bahan alami maupun buatan manusia. Berikut adalah jenis-jenis tekstil berdasarkan bahan dasar pembuatnya atau seratnya, 1. Hewan : alpaca, astrakhan, baize, brocade, bulu unta, cashmere, chenille, crepe de Chine, felt, flannel, fur, gabardine, buntut kuda, jersey, lambswool, kulit, loden, mohair, kulit kambing, sutra, kulit ular, taffeta, tweed, wol, worsted. 2. Tanaman : calico, canvas, cheesecloth, chintz, corduroy, cotton, denim, drill, flannelette, gauze, gingham, linen, moleskin, muslin, organdy, poplin, sacking, tarpaulin, terry, terrycloth, terry towelling, ticking, towelling, velvet, winceyette. 3. Sintetis : acrylic, chiffon, crepe, fleece, lame, moquette, nylon, percale, polester, PVC, rayon, sateen, satin, tulle, viscose. Pengklasifikasian tekstil pada beberapa sumber literatur seperti dalam buku Serat-serat Tekstil, 1977 karangan Soeprijono, didasarkan pada serat pembuatnya. Sedangkan dalam buku Introduction to Textiles, 1960 karangan Evelyn E. Stout, pengkategorian tekstil bisa didasarkan pada desainnya ( textile design ). Berikut adalah peta tekstil yang dibuat berdasarkan penelitian terhadap beberapa sumber :
31
lihat serabut ( fiber ) serat yang biasanya lemah dan dapat dipintal menjadi benang; dalam perdagangan terdapat +- 40 macam a. 1 : serabut dari hewan ( sutera, wol dsb ) serta serabut dari tumbuh-tumbuhan ( kapas, kapuk, henep, henep Manila, rami, sisal, lumut Spanyol, dsb ) ( Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, 2001 ) 32 tali halus yg dipintal dr kapas (sutra dsb) dipakai untuk menjahit atau menenun ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 )
21
Gambar 2. 6 Peta Tekstil, dokumen pribadi.
22
II. 4. 3 Reka Bahan Tekstil Definisi reka adalah khayalan ( rekaan ); ikhtiar; usaha; upaya. Mereka-reka mereka. Reka-reka aturan tindakan; sesuatu yang dibuat-buat atau diakal-akalkan, karangan; akal ( daya upaya tipu muslihat ). Rekaan karangan; cerita karangan ( khayal ), buatan, rancangan, angan-angan ( fantasi ), skema, kira-kiraan, perkiraan ( perhitungan ), reka. Reka-rekaan rekaan.33 Sedangkan bahan adalah barang yang akan dibuat menjadi barang yang lain, bakal; (segala) sesuatu yang dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu seperti untuk pedoman atau pegangan; sesuatu yang menjadi sebab (pangkal) atau sikap ( perbuatan ).34 Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa reka bahan tekstil adalah rancangan, sesuatu yang dibuat-buat atau upaya yang dilakukan pada sebuah bahan tekstil yang dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah pada suatu bahan tekstil, baik dengan memberikan tambahan bahan setelah kain jadi maupun yang dikerjakan bersamaan dengan waktu proses pembuatan kain dilakukan maupun terhadap bahan dasar pembuatnya. Pada umumnya, teknik reka bahan tekstil dibagi kedalam dua kategori yaitu teknik rekarakit dan teknik rekalatar. Teknik rekarakit ( structure design ) adalah teknik pembentukan ragam hias atau tambahan lainnya pada bahan tekstil yang proses pembuatannya dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan kain, dengan teknik tenun ataupun nontenun, misalnya adalah teknik tenun polos, songket, makrame, tapestri, dan rajut. Sedangkan teknik rekalatar ( surface / applied design ) adalah teknik 33 34
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2002 Ibid.
23
pemberian ragam hias atau tambahan lainnya pada bahan tekstil yang dilakukan setelah kainnya jadi, misalnya adalah teknik celup ikat, batik, sulam, bordir, terawang, cetak sablon, dan lukis kain.
II. 4. 4 Poliester Pol·y·es·ter n 1. a synthetic polymer used in making resins, plastics, and textile fibers. 2. a strong hard-wearing synthetic fabric with low moisture absorbency, made from a polyester. Also called poly.35 Poliester adalah salah satu bentuk plastik yang dapat digunakan pada tekstil atau benda lainnya. Serat poliester terbentuk dari interaksi etilena glikol dengan asam tereftalat yang dipolimerisasikan dalam hampa udara dalam suhu tinggi. Pada awalnya poliester diteliti oleh ahli kimia Amerika, Wallace Carothers, yang memberikan banyak kontribusi kepada Du Pont Company dari tahun 1920 - 1930-an untuk menemukan serat-serat sintetik, namun hasilnya belum maksimal karena poliester temuannya belum memiliki banyak jenis kekuatan dan titik lelehnya tinggi. Setelah Perang Dunia II (1939-1945), ilmuwan Inggris Jon Whinfield dan J. T. Dickson melanjutkan eksperimen Carothers yang menghasilkan poliester lebih kuat atau Terylene. Dalam prosesnya, poliester panas disemprotkan melewati lubang-lubang kecil dalam sebuah piringan metal. Yang keluar terpisahpisah dan didinginkan, kemudian melewati dua buah putaran dengan kecepatan yang berbeda. Semakin beda perbedaan putarannya maka semakin kuat serat yang dihasilkan. Polimer36 disemprotkan dalam bentuk pita dan kemudian dipotong-potong menjadi serpihan-serpihan dan dikeringkan. 35 36
Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002 Molekul-molekul sangat besar yang menyusun serat-serat tekstil ditinjau dari segi kimia.
24
Pemintalan dilakukan dengan cara pemintalan leleh. Filamen37 ditarik dalam keadaan panas hingga lima kali dari panjang semula sedangkan filamen kasar ditarik dalam keadaan dingin. Untuk membuat serat stapel38 maka filamen dibuat keriting dan kemudian dipotong-potong dalam panjang tertentu. Berbagai jenis serat poliester memiliki perbedaan karakteristik, namun memiliki kesamaan sifat seperti hanya mampu menyerap sedikit kelembaban dan dapat dicuci atau dry-cleaned. Kekuatannya akan berkurang jika terus-menerus dibiarkan dibawah sinar matahari dalam waktu yang sangat lama. Poliester meleleh pada suhu 260º C ( sekira 500º F ). Kain dari poliester mulai populer di tahun 1970-an. Namun dengan kurangnya tekstur dan sangat berbeda dari kain berbahan dasar alam, popularitasnya semakin berkurang. Bentuk morfologi poliester berbeda tergantung pada jenisnya. Untuk poliester biasa berbentuk silinder dengan penampang membujurnya bulat. Sedangkan pada jenis Dacron 62 penampang membujurnya berbentuk segitiga atau disebut trilobal.
Gambar 2. 7 Penampang Melintang dan Membujur Serat Poliester, Serat-Serat Tekstil hlm. 283, 1977. 37 38
Serat-serat tekstil yang panjang, umumnya merupakan serat buatan kecuali sutra. Serat-serat tekstil yang pendek, berkisar dari 1 – 6 inci, umumnya merupakan serat alam.
25
Gambar 2. 8 Penampang Melintang Serat Poliester Jenis Dacron 62, Serat-Serat Tekstil hlm. 287, 1977.
Serat poliester yang terbuat polyethylene terephthalate (PET) digunakan untuk ban, bahan pembungkus, botol minuman, dan pakaian. Serat ini mampu menahan kerutan, antingengat, tahan serangga, jamur dan bakteri, dan tahan terhadap banyak bahan kimia. Karena sifat-sifatnya yang sangat baik terutama karena sifat tahan kusut dan dimensinya yang stabil, poliester banyak digunakan untuk bahan pakaian dan dasi. Untuk pakaian tipis poliester sangat baik dicampur dengan kapas pada perbandingan 2 : 1. Biasa dipergunakan sebagai tirai karena ketahanannya terhadap sinar dibalik kaca baik. Poliester banyak digunakan pula untuk tekstil industri, dalam mesin pencucian atau penyetrikaan secara industri, juga untuk kantong penyelupan. Poliester digunkan pula sebagai pipa pemadam kebakaran, tali, jala, kain layar, dan terpal. Sebagai tali kapal poliester lebih tahan lama dibandingkan dengan nilon atau sisal. Sifat poliester yang tahan asam membuat poliester baik digunakan sebagai pakaian pelindung dalam pabrik yang banyak memakai asam.39 Kain yang terbuat dari benang poliester atau campurannya, memunyai sifat-sifat yang menguntungkan, terutama sifat antikusut, dimensi stabil setelah pencucian berkali-kali, dan jika perlu lipatannya dapat dibuat 39 Soeprijono, P. Poerwanti, dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. ( Bandung: Institut Teknologi Tekstil ), hlm. 286
26
permanen. Selain itu, kain dari benang poliester atau campurannya memunyai ketahanan yang baik terhadap cahaya matahari, cuaca dan serangan serangga.40 Bahan tekstil dari poliester dipasarkan dengan nama Terylene, Tetoron, Trivera, Dacron, Fibre V, Fortrel, and Kodel.
II. 5 Tinjauan Ragam Hias Ragam hias adalah suatu bentuk hiasan yang dibuat oleh masyarakat dalam suatu budaya tertentu. Dalam suatu kebudayaan, setiap ragam hias biasanya memiliki arti-arti tertentu yang merupakan akibat dari kebiasaan turun-temurun pada tempat dimana ragam hias itu berasal. Ragam hias bisa menjadi simbol dari kepercayaan, bahkan ada beberapa bentuk ragam hias dalam suatu kebudayaan yang dianggap memiliki kekuatan sehingga hanya boleh dipergunakan untuk orang-orang tertentu pada waktu khusus misalnya dalam upacara keagamaan, upacara adat dan busana kerajaan. Ragam hias merupakan motif, tetapi tidak semua motif merupakan ragam hias. Berdasarkan beberapa definisi motif yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa motif merupakan pengulangan berbagai bentuk pola, desain, atau gambar pada suatu bidang atau karya yang dimaksudkan untuk didekorasi olehnya. Tidak semua motif mewakilkan atau memiliki arti dari suatu kebudayaan tertentu, tetapi motif bisa saja dibuat dengan inspirasi dari suatu kebudayaan tertentu. Sebagai tambahan penjelasan, berikut beberapa definisi ornamen dan motif dari beberapa sumber,
40
Op cit. Pengetahuan Barang Tekstil, hlm. 140
27
1. Ornamen atau ragam hias merupakan bagian dari dekorasi. Dalam seni dekorasi,
ornamen
adalah
sesuatu
yang
ditambahkan
untuk
memperindah dan memberi perasaan estetis pada suatu karya seni. Sesuatu yang ditambahkan tersebut dapat berupa warna, tekstur ataupun motif.41 2. The basic of ornament is pattern, i.e. the continuous or rhymitical repetition of the same motif. Without it, a frieze would be come a picture, as would a paper. It would be a mistake to attribute decorative qualities only to ornament, although the word ( latin : ornase, to decorate ) encourages such a conclusion not only does ornament often have symbolic ignificance ( spiral as symbols of the sun, etc ). But it also serve to emphasizes the structural features of a vessel, a building, etc, which might have remainded without it.42 3. or·na·ment 1. a small decorative object displayed for its beauty 2. decoration or decorative quality 3. a thing that decorates or adds beauty to something else Vt to make something richer by adding decorative elements or items to it.43 4. mo·tif n 1. a repeated design, shape, or pattern. Also called motive 2. a decorative repetitive design sewn into or printed on something such as a piece of clothing, or a single example of the pattern.44 Dari segi sumbernya, ragam hias dapat berasal dari ragam hias yang sudah ada ( tradisional atau telah ada dari siklus corak sebelumnya ) dan dari gagasan
41
Kamus Lengkap Bahasa Inggris – Indonesia, 1974 The Preager Picture Encyclopedia of Art 43 Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002 44 Ibid 42
28
orisinal yang bebas dan baru. Sedangkan dari segi jenisnya, ragam hias dapat dikelompokkan atas : 1. Bunga ( Kecil, sedang, besar) 2. Rococo Type Flower ( Bunga Gaya Rococo ) 3. Monochro Flower ( Bunga Satu Warna ) 4. Kombinasi bunga dengan motif 5. Geometris : Spot ( dot, titik-titik ), Square ( segiempat ), Stripe ( garis ) 6. Abstrak : gaya penuh dan padat ( kecil, sedang, besar, monokrom ) dan gaya all over ( tidak memenuhi bidang ) 7. Sarasa : Paisley, Batik, Sarasa 8. Etnik : Oriental, Near East, Latin America, European 9. Figuratif : Figuratif, Landscape 10. Menurut bidang tertentu, jenisnya : Border (single border dan double border) dan Panel 11. Lain-lain, seperti efek tenun, patchwork, dan multi warna.45 Menurut Carol Joyce dalam Designing for Printed Textiles, 1982, halaman 31 - 50, penggolongan ragam hias adalah : 1. Floral ( Flower ) 2. Folk (Ethnic, Provincial) 3. Monotone 4. Patch Work 5. Liberty 6. Conversational 7. Batik
45
Diktat Mata Kuliah Pengetahuan Bahan Tekstil.
29
8. Chintz 9. Geometric 10. Foulard 11. Art Nouveau 12. Art Deco 13. Botanical 14. Toile 15. Stylize 16. Americana 17. Shirtings 18. Landscape 19. Country French 20. Warp 21. Paisley 22. Abstract 23. Coordinate Pattern
II. 6 Tinjauan Warna Interpretasi akan warna yang dilihat oleh setiap orang berbeda-beda karena tidak ada orang yang memiliki mata dengan sistem syaraf dan otak yang sama. Mata peka terhadap sensasi cahaya yang merangsang mata melalui sistem syaraf menuju ke otak yang kemudian otak akan meneruskan interpretasi tersebut sehingga menimbulkan imej suatu warna yang terlihat oleh warna. Cahaya menentukan bagaimana suatu warna terlihat oleh mata.
30
II. 6. 1 Definisi Warna 1. Kesan yang diperoleh mata dr cahaya yg dipantulkan oleh bendabenda yg dikenainya; corak rupa, spt biru dan hijau.46 2. Istilah seni visuil. Sifat cahaya bergantung kepada panjang gelombang. Warna suatu benda bergantung kepada panjang gelombang cahaya yang dipantulkan benda tsb. Benda yang memantulkan, semua panjang gelombang terlihat putih; benda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi bila sinar matahari melalui prisma kaca dan membentuk spektrum. Kecepatan
menjalar
warna
bergantung
kepada
panjang
gelombangnya. Warna utama daripada cahaya atau spektrum adalah merah, hijau dan biru; dengan kombinasi-kombinasi dapat terbentuk segala warna. Pikmen utama ialah merah, kuning dan biru. Bila dua warna
dicampur
menghasilkan
warna
putih
disebut
warna
komplementer. Cahaya menimbulkan berbeda-beda kerucut warna pada retina (selaput jala mata) manusia untuk bereaksi, yang memungkinkan kita melihat warna.47 3. Col·or n 1. the property of objects that depends on the light that they reflect and that is perceived as red, blue, green, or other shades 2. a pigment used in painting 3. a color such as red or green, as opposed to black, white, or gray 4. something such as paint, cosmetics, or dye that is used to add color to something 5. the natural shade or color of somebody’s skin as characteristic of race, especially of somebody who is not Caucasian 6. a skin color other than that normally 46 47
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 Ensiklopedi Umum, 1977. Hlm. 1164
31
described as white 7. the normal look of a person’s skin, especially in the face, when healthy 8. an extra redness in somebody’s face, for example, caused by embarrassment or exposure to cold wind 9. brightness and variety in the colors something such as a room or picture has 10. a quality in something that gives it interest or immediacy 11. the use of color in painting, as distinct from line, form, or composition 12. the quality of a particular sound 13. a claim or appearance of legal right 14. a hypothetical property of quarks that takes three forms designated red, blue, and green 15. the property or aspect of something that involves hue, lightness, and saturation or, in the case of light, hue, brightness, and saturation 16. the aspect of visual perception by which an observer recognizes colors 17. the type and amount of inks used in a printing job 18. a particle of gold found in gravel or sand.48
II. 6. 2 Teori Warna Berbagai teori mengenai warna telah diciptakan oleh para peneliti sejak berabad-abad tahun yang lalu. Dalam sejarah ilmu warna dunia, Goethe yang pada awalnya menentukan warna-warna dasar adalah merah, kuning dan biru. Prinsip ini kemudian dikembangkan oleh Munsell dengan tetap memertahankan ketiga warna dasar tersebut. Dari percampuran warnawarna itu lahirlah warna-warna baru yaitu ( kuning ), kuning jingga, jingga, merah jingga, ( merah ), merah karmin, ungu, nila, ( biru ) turkis, hijau, dan
48
Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002
32
sitrun. Penerapan warna dasar Goethe oleh Munsell itu menjadi suatu acuan dalam ruang lingkup yang tidak terbatas hingga saat ini. Beberapa teori warna yang terkenal diantaranya adalah : 1. Teori Munsell Albert Munsell membagi tiga golongan penghayatan warna yaitu hue, value dan chroma. Dalam lingkaran Munsell terdapat kutub hitam dan putih serta sumbu abu-abu yang berada ditengahtengahnya sebagai warna yang paling netral.
Gambar 2. 9 Skema Warna Munsell, www.google.com
Hue atau rona diartikan sebagai sebutan atau nama dari setiap warna, misalnya sebutan warna merah, kuning, hijau, dan sebagainya. Spektrum warna pada umumnya hanya menampilkan 12 gradasi warna saja. Warna-warna tersebut meliputi warna primer ( merah, kuning dan biru ), warna sekunder ( jingga, hijau dan ungu ), dan warna tersier ( merah - jingga, kuning - jingga, hijau - biru, kuning - hijau, biru - ungu, dan merah - ungu ). Value atau lightness merupakan gejala cahaya yang menyebabkan pebedaan pancaran warna dalam perbandingannya dengan warna hitam dan putih atau gelap – terang dari suatu warna. Untuk mendapatkan warna terang maka intensitas warna putih
33
ditambahkan dan bila menginginkan warna yang lebih gelap maka intensitas warna hitam yang ditambahkan. Chroma atau saturasi adalah penunjukkan pancaran kemurnian dari suatu warna. Bagaimana jumlah warna abu-abu yang ditambahkan kepada suatu warna untuk menjadikan suatu warna baru. 2. Teori Brewster Brewster menetapkan warna merah, kuning dan biru sebagai warna primer karena merupakan warna yang memiliki unsur-unsur sendiri yang tidak didapatkan dari campuran warna lainnya. Lalu terdapat warna sekunder yang merupakan hasil percampuran warna-warna primer dan berlawanan di dalam lingkaran warna sebagai warna komplementer. 3. Teori Chevreul Chevreul membagi warna dalam susunan analogus, kontras, komplementer, split komplementer, triad, dan warna-warna lembut seperti tint, tone, dan shade. Analogus
merupakan
warna-warna
yang
berdekatan
didalam lingkaran warna, misalnya merah dengan merah jingga. Warna kontras merupakan warna-warna yang berbeda namun jika dipadukan bisa menimbulkan keharmonisan. Warna komplementer ( complementary colors ) adalah setiap dua warna yang apabila dicampur jadi satu proporsi-proporsi yang tepat, akan menghasilkan warna kelabu netral atau warna
34
putih.49 Yakni warna-warna kontras yang letaknya saling berhadapan didalam lingkaran warna, seperti merah dengan hijau. Warna split komplementer merupakan warna yang terletak dalam satu sisi dalam lingkaran warna terhadap dua jenis warna yang saling berhadapan. Triad merupakan warna-warna yang tergabung dalam suatu kelompok yang dihasilkan dari penarikan garis yang membentuk segitiga sama sisi dalam lingkaran warna.
II. 6. 3 Psikologi Warna Warna diketahui dapat memengaruhi dan emosi manusia. Warna dapat pula menggambarkan suasana hati seseorang. Seluruh warna spektrum telah disiapkan untuk suatu rangsangan sifat dan emosi manusia. Warna-warna dikatakan memunyai asosiasi dengan pribadi dan memengaruhi kegiatan fisik maupun mental seseorang. Pada seni sastra lama maupun modern sering terungkap perihal warna sebagai kiasan maupun perumpamaan.
49
Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, 2005
35
Tabel 2. 2 Makna Psikologis Warna WARNA Merah
MAKNA Cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitif, menarik, bahaya, dosa, pengorbanan, vitalitas Merah - jingga Semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah Jingga Semangat, hangat, menarik, ekstrimis Kuning-jingga Kebahagiaan, penghormatan, kegembiraan, optimisme Kuning Cerah, bijaksana, terang, bahagia, hangat, pengecut, pengkhianatan Kuning-hijau Persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri Hijau muda Tenang, santai, diam, lembut, setia, kepercayaan Biru Damai, setia, konservatif, pasif, terhormat, depresi, lembut, menahan Biru-ungu Spiritual, kelelahan, hebat, kesuraman, kematangan Ungu Misteri, kuat, supremasi, formal, melankolis, pendiam, agung, mulia Merah-ungu Tekanan, intrik, drama, terpencil, penggerak, teka-teki Coklat Hangat, kasual, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan, sentosa, rendah hati Hitam Kuat, duka cita, resmi, kematian, keahlian, tidak menentu, tidak menyenangkan, kemuraman, kesuraman, kesedihan Abu-abu Ketenangan, ketentraman, martabat, cakap, penyesalan Putih Senang, harapan, murni, lugu, bersih, spiritual, pemaaf, cinta, penerangan Sumber : Marian L. Davis, Visual Design in Dress, 1980. h. 144-145
36