BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian.
Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri sendiri. Komponen atau subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai. Menurut Jogianto (2005:1) “ Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Dan menurut Djon Irwanto (2007:2) “ Sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan model dan fungsionalitas yang dibutuhkan, komponen tersebut saling berinteraksi di dalam sistem guna mentrans-formasikan input yang diberikan kepada sistem tersebut menjadi output yang berguna dan bernilai bagi actor-nya.” Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
Gambar 2.1 Model Sistem ( Jogiyanto, Analisis dan desain, 2005 ) Gambar di atas menunjukan bahwa sistem harus mempunyai beberapa komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran, dan balikan atau kontrol.
7
8
2.1.2
Karakteristik Sistem Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu
membedakan unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainya: 1. Batas sistem Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 2. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. 3. Penghubung Sistem Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. 4. Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal. 5. Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. 6. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 7. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti menjadi suatu tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai suatu sasaran.
9
Gambar 2.2 Karakteristik suatu sistem ( Jogiyanto, Analisis dan desain, 2005, 6 ) 2.2
Konsep Dasar Informasi Menurut Jogiyanto (2005:8) “ Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya. Informasi dapat juga diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang mempunyai arti dan menfaat bagi manusia.” Data adalah aliran fakta mentah yang menunjukan peristiwa yang telah terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir dan ditata menjadi suatu bentuk yang bisa dipahami dan digunakan.
2.2.1
Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari 3 hal
yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Dari 3 pilar tersebut yaitu : 1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan menyesatkan, akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat pada waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
10
3. Relevan Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relefansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda.
2.2.2
Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan informasi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan diperlukan. Menurut jogiyanto (2005:11) “ Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis di dalam suatu organisasi dan menyedikan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan.” 1. Komponen Sistem Informasi Komponen sistem informasi terdiri dari enam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. a. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. b. Blok Model Model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan c. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan berguna. d. Blok Teknologi Teknologi merupakan alat dari sistem informasi, digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
11
dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. e. Blok Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memenipulasinya. f. Blok Kendali Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.3
Pengertian Analisis sistem Analisa sistem dilakukan sebelum tahap perancangan sistem, beberapa
pengertian tentang analisa sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut. Menurut Jogiyanto (2005:129) “ Analisa adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat disimpulkan perbaikan – perbaikannya.” Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut: 1. Identify Identify yaitu mengidentifikasi masalah. 2. Understand Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze Anlyze yaitu menganalisis sistem. 4. Report Report yaitu membuat laporan hasil analisis
12
2.4
Metode Waterfall Menurut jogiyanto (2005:41) “ Metode waterfall merupakan suatu bentuk
pengembangan sistem yang di gunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah – langkah di tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.” Metode waterfall juga disebut dengan classic life cycle. Metode ini membutuhkan pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak, dimulai dari tingkat sistem dan kemajuan melalui Sistem Engineering, Analisis kebutuhan software, desain (design), pemrograman (coding), uji coba (testing), dan pemeliharaan (maintenance).
2.4.1
Fase model Waterfall
1. Sistem Engineering 2. Analisis kebutuhan software 3. Design 4. Coding 5. Testing 6. Maintenance
Gambar 2.3 Metode Waterfall (Roger S, Pressman:2011)
13
1.
Sistem Engineering Karena software merupakan bagian terbesar dari sistem, maka pekerjaan dimulai dengan cara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. Pandangan terhadap sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, seperti Hardware, Software, dan Database.
2.
Analisis kebutuhan software Suatu proses pengumpulan kebutuhan software untuk mengerti sifat-sifat program yang dibentuk software engineering, atau analis harus mengerti fungsi software yang diinginkan, performance dan interface terhadap elemen lainnya. Hasil dari analisis ini didokumentasikan dan di review atau dibahas atau ditinjau bersama-sama customer.
3.
Design Proses desain menterjemahkan kebutuhan ke dalam representasi software yang dapat diukur kualitasnya sebelum mulai coding. Hasil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.
4.
Coding Bentuk rancangan diubah menjadi suatu bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh mesin komputer.
5.
Testing Segera sesudah objek program dihasilkan, pengetesan program dimulai. Proses testing difokuskan pada logika internal software. Jaminan bahwa semua pernyataan atau statements sudah dites dan lingkungan external menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan output yang diinginkan.
6.
Maintenance Software yang sudah dikirim ke customer data berubah karena a. Software mengalami error b. Software harus diadaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan external, misalnya adanya sistem operasi baru atau peripheral baru.
14
2.5
UML (Unified Modelling Language) Menurut Martin Fowler UML (unified Modelling Language) adalah keluarga
notasi grafis
yang didukung oleh
meta-model tunggal,
yang
membantu
pendeskripsian dan desain sisem perangkat lunak, khususnya system yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek (Martin Fowler, 2005:1). UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan system yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak,namun hamper dalam semua bidang yang membutuhkan permodelan.
Gambar 2.4 Model 4 + 1 View ( Whitten, Pemodelan Visual UML, 2004, 407)
Kelima view tersebut tidak berhubungan dengan diagram yang dideskripsikan di UML. Setiap view berhubungan dengan perspektif tertentu dimana sistem akan di uji. View yang berbeda akan menekankan pada aspek yang berbeda dari sistem yang mewakili ketertarikan sekelompok stakeholder tertentu.
2.5.1
Use Case Diagram Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna.
Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap kejadian di inisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan
15
waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan usecase adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama - sama oleh tujuan umum pengguna. Dalam pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Notasi Use case, diagram use case menunjukan 3 aspek dari sistem yaitu : actor, use case dan sistem / subsistem boundary. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat
ketika berkomunikasi dengan use case. Gambar 2.1
mengilustrasikan actor, use case dan boundary.
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram Simbol
Nama Simbol Aktor
Keterangan Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem.
Use Case
Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem.
Aliran Event
Untuk
mendokumentasikan
aliran-aliran
logika dalam setiap Use Case. Include Extends
dan
Include memungkinkan Use Case untuk menggunakan fungsional yang di sediakan oleh Use Case lainnya. Extends memungkinkan suatu Use Case memiliki
kemungkinan
memperluas
fungsionalitas yang di sediakan oleh Use Case lainnya. Generalisasi
Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa aktor atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum.
16
Gambar 2.5 Use Case Model (http://lecturer.ukdw.ac.id / 12 Oktober 2012) 2.5.2
Activity Diagram Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedurial,
proses bisnis dan aliran kerja dalam berbagai kasus. Dalam berbagai hal diagram ini memainkan peran seperti diagram alir atau seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaanya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung prilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa. Simbol berikut adalah simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram. Tabel 2.2 Simbol dalam pemodelan Activity Diagram. (www.pribadiraharja.com/neli/SKRIPSI/.../DAFTAR SIMBOL.DOC) Simbol
Keterangan Initial node(Titik awal) Final-activity node(Titik akhir) Activity Decision node :pilihan untuk pengambilan keputusan
17
Lanjutan Tabel 2.2 fork : digunakan untuk menunjukan kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk meggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu
<no send action>
tanda pengiriman
<no receive action>
tanda penerimaan
2.5.3
Sequence Diagram Sequance diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah
scenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh objek dengan message (pesan) yang diletakkan diantara objek - objek ini didalam use case[Munawar,2005:87] Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical (garis tegak lurus). Setiap obyek terhubung dengan garis titik-titik disebut lifeline(garis hidup). Sepanjang lifeline terdapat persegi panjang yangdisebut dengan activation(penggeraka)
18
Gambar 2.6 menunjukan esensi simbol dari sequence diagram dan simbol kerjanya secara bersama-sama.
Gambar 2.6 Sequence Diagram (Munawar:2005,221) 2.5.4 Class Diagram Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan diatas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunkan huruf besar.[Munawar,2005 : 35] Simbol berikut adalah simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan Class Diagram Tabel 2.3 Simbol-simbol Class Diagram NO 1
2
GAMBAR
NAMA
KETERANGAN Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan Generalization struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Upaya untuk menghindari asosiasi Nary dengan lebih dari 2 objek. Association
19
Lanjutan Tabel 2.3 3
Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
4
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
5
Realization
6
Dependency
7
Association
2.6
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
Perancangan Berorientasi Objek Perancangan berorientasi objek merupakan tahap lanjutan setelah analisa
sistem yang merupakan proses spesifikasi yang terperinci atau pendefinisian dari kebutuhan - kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Pemrograman berorientasi objek (object oriented programming) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas – kelas atau objek. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar.
20
Untuk mengembangkan suatu sistem baru dilakukan dengan menguraikan hubungan proses - proses dalam bentuk diagram. Fokus dari desain objek adalah perancangan struktur data dan algoritma yang diperlukan untuk implementasi setiap kelas. Perancangan berorientasi objek bertujuan untuk : a. Sistematika proses desain b. Menghasilkan pendesainan model diagram. 2.6.1
Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
1.
Kelas Kumpulan atas definisi data dan fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur OOP.
2.
Objek Membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer, objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
3.
Abstraksi Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti.
4. Enkapsulasi Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak, hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya adminiistrasi. 5. Polimorfisme Melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan, metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesan tersebut dikirim.
21
2.7 Basis Data (Database) Menurut Linda Marlinda (2004:1) “ Suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang di organisir atau di kelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu.” Sistem basis data juga merupakan sistem yang menyusun dan mengelola data, sehingga mampu menyediakan informasi yang di perlukan oleh pemakai. Sistem basis data merupakan lingkup yang lebih luas dari pada basis data, dan Menurut Junindar (2008:19) “ Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang tersimpan dalam perangkat keras komputer dan di perlukan suatu perangkat untuk memanipulasikan basis data tersebut.”
2.8
Visual Basic. Net Visual Basic. Berasal dari bahasa BASIC (Begginer’s All purpose Symbolic
Instructuin Code) yang dianggap sebagai keberhasilan pembelajaran bahasa pemrograman bagi para pemula secara mudah dan cepat. Visual Basic Net 2010 adalah salah satu program berorientasi objek, program visual basic 2010 adalah produksi Microsoft Corp. Program ini biasanya di paket bersama sama dengan visual c++ 2010 dalam paket visual studio 2010 2.8.1
Mengenal Interface Visual Basic 2010
Gambar 2.7 Gambar interface visual basic 2010 (Junindar Membuat Aplikasi Penjualan menggunakan VB.Net 2010:5)
22
Tabel 2.4 Tabel Komponen default VB.net Nama Komponen
Penjelasan
Label
Menampilkan
teks
tapi
pemakai
tidak
dapat
mengubahnya csecara langsung. Textbox
Menampilkan teks yang akan di edit oleh pemakai pada saat program dijalankan atau di ubah oleh program
Listbox
Menampilkan daftar teks dan item gambar
Combobox
Menampilkan daftar drop-down dari item
Listview
Menampilkan item dengan 1 diantara: tampilan teks saja, teks dengan icon kecil, teks dengan icon besar.
Picturebox
Menampilkan file gambar seperti bitmap, jpeg, gif wnf dan lain lain
Checkbox
Menampilkan kotak cek dan label teks, Umumnya digunakan untuk mengatur pilihan.
Radiobutton
Menampilkan tombol yang dapat berganti antara on dan off
Timer
Untuk mengeksekusi waktu kejadian pada rutin program termasuk interval
Fontdialog
Menampilkan kotak dialog dimana pemakai mengatur font dan atribut
Button
Digunakan
untuk
memulai,
menghentikan
atau
menginterupsi suatu proses Datagrid
Menampilkan data secara tabular dari suatu dataset
Progressbar
Secara grafikal menunjukan jalannya proses sampai selesai dari suatu aplikasi
Crystalreportviewer
Menampilkan jendela bagaimana tampilan objek crystal report terlihat ketika di cetak
23
2.9.
Pengertian MySQL MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima data
dengan cepat dan multi user. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius, [Wahana Komputer:2010:5] Merupakan salah satu perangkat lunak yang mendukung database relasional. mysql dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama mysql AB,. dapat dilihat dan gratis, serta server mysql dapat dipakai tanpa biaya tapi hanya untuk kebutuhan nonkomersial. Sementara distribusi Windows mysql sendiri dirilis secara shareware. Barulah pada Juni 2000 mysql AB mengumumkan bahwa sejak versi 3.23.19, mysql adalah software bebas berlisensi GPL. Artinya, “Source code mysql dapat dilihat dan gratis, serta server mysql dapat dipakai tanpa biaya untuk kebutuhan apa pun. Versi publik pertama, yang hanya berjalan di Linux dan Solaris serta sebagian besar masih belum terdokumentasi itu, dengan berangsur-angsur diperbaiki dan ditambah fitur demi fiturnya tapi tetap dengan fokus utama pengembangan pada kelangsingan dan kecepatan. Artinya, fitur yang menyebabkan mysql menjadi lambat tidaklah ditambahkan, atau ditunda dulu, menjadi fitur yang opsional.
2.10
Metode Pengujian
A. Metode White Box Menurut Roger S. Pressman. (2002:533) “White Box atau juga di sebut pengujian glass box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control procedural untuk memperoleh test cast. Dengan menggunakan metode white box, akan dapat diperoleh : 1. Menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurangkurangnya sekali. 2. Mengerjakan seluruh keputusan secara logical. 3. Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya. 4. Mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.
24
B. Metode Black Box Testing Roger S. Pressman. (2002:551), metode black Box testing yaitu pengujian untuk menemukan kesalahan dalam lingkup kategori sebagai berikut: 1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface 3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja 5. kesalahan inisialisasi dan terminasi Pengujian program aplikasi aplikasi persediaan barang ini dilakukan dengan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing ini merupakan pengujian berdasarkan fungsi dari program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.
2.11 Konsep dasar sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas Kas merupakan aktiva lancar yang paling berharga bagi perusahaan karena sifatnya yang likuid. Semua transaksi bermula dan berakhir ke penerimaan kas atau pengeluaran kas, tanpa tersedianya kas yang memadai, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Akibatnya kegiatan atau aktivitas perusahaan akan terhambat dan tujuan tidak dapat dicapai. Menurut Weygandt, Kieso, Kimmel (2007 : 462) ”Kas (cash) adalah : terdiri atas koin , cek, money order (wesel atau kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau cek bank), dan uang tunai di tangan atau simpanan di bank atau semacam deposito, aturan yang berlaku umum di bank adalah jika bank menerima untuk disimpan di bank maka itulah kas”. Kas diakui sebesar nilai nominal dari uang tunai atau yang dapat dipersamakan dengan uang tunai, serta rekening giro di bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Perubahan kas dipengaruhi oleh dua aktivitas, yaitu : penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas meliputi transaksi-transaksi yang mengakibatkan bertambahnya saldo kas tunai dan atau rekening bank milik entitas pemerintah daerah, baik yang berasal dari pendapatan tunai, penerimaan piutang, penerimaan transfer, penerimaan pinjaman, maupun penerimaan lainnya.
25
2.11.1 Sistem Penerimaan Kas Sistem penerimaan kas adalah Suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiaan umum perusahaan (Mulyadi, 2004:500). Sistem penerimaan kas adalah sekelompok unsur yang erat hubunganya antara satu dengan yang lain dalam melakukan penerimaan kas suatu organisasi. Sistem penerimaan kas dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga meminimalisasi kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya diterima. Beberapa bentuk pembayaran dari langganan di dunia usaha yang dikenal antara lain : a. Uang tunai. b. Cek c. Giro bilyet d. Transfer lewat bank e. Wesel bank. (Samsul : 279)
2.11.2 Sistem Pengeluaran Kas Sistem Pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahan (Mulyadi, 2001:543). Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas dengan cek adalah : 1.
Bukti kas keluar.
2.
Cek
3.
Permintaan Cek (check request)
26
Sedangkan dokumen-dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas dalam dana kas kecil adalah : 1.
Bukti kas keluar
2.
Cek
3.
Permintaan pengeluaran kas kecil
4.
Bukti pengeluaran kas kecil
5.
Permintaan pengisian kembali kas kecil.
Menurut Mulyadi (1998, p515) Catatan akuntansi dalam sistem akuntansi pengeluaran kas adalah sebagai berikut : a. Jurnal Pengeluaran Kas Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas. b. Register Cek Register cek digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran kreditur atau pihak lain. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pegeluaran kas yaitu : 1. Buku pembantu utang 2. Buku jurnal pembelian 3. Buku jurnal pengeluaran uang 4. Remittance advice
2.11.3. Penerapan sistem penerimaan dan pengeluaran kas Penerapan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang disertai dengan pengendalian internal yang telah dirumuskan oleh suatu organisasi dapat dilakukan dengan menerapkan prosedur-prosedur dalam penerimaan kas sampai pengeluaran kas. Prosedur tersebut umumnya digambarkan dalam bentuk analisis design (UML) yang memuat langkah-langkah atau alur kas suatu organisasi. Bagan alir digambarkan dengan gambar yang keberadaanya telah baku dan tidak dapat diubahubah antara lain :
27
1.
Prosedur Penerimaan kas Menurut Mulyadi penerimaan kas dilaksanakan melalui prosedur berikut : a) Pembeli memesan langsung kepada wiraniaga di bagian penjualan b) Bagian Kas menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa uang tunai, cek pribadi, atau kartu kredit. c) Bagian Penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli d) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli e) Bagian Kas menyetorkan kas yang diterima di bank. f) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan. g) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas
2.
Prosedur Pengeluaran Kas a) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. Transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dengan menggunakan dokumen bukti kas keluar. Berdasarkan bukti kas keluar ini kas perusahaan berkurang dan catatan akuntansi dimutakhirkan (up dated) b) Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian penggunaan yang tidak semestinya. c) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kas setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan. d)
Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada ditangan
e) Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kas