BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Barbershop 2.1.1 Definisi Barbershop Barbershop merupakan salon khusus kaum pria. Tidak hanya memangkas rambut atau menata rambut pria, namun juga mencukur rambut di muka seperti kumis dan jenggot. Selain itu sekarang ini banyak barbershop yang menyediakan produk dan perawatan kesehatan rambut seperti creambath dan sebagainya. Bagi kebanyakan pria, memotong rambut di barbershop terasa lebih nyaman dibandingkan ke salon kecantikan yang biasa didatangi cewek. Berbeda dengan tukang cukur biasa, barbershop menyediakan servis perawatan dan fasilitas yang lebih bagus. Misalnya, barbershop yang dilengkapi dengan pendingin udara (AC) dan desain interior yang menarik agar pengunjung merasa betah dan nyaman. Selain itu, barbershop menyediakan sesi konsultasi oleh pemangkas dan penata rambut agar lebih mengenali jenis rambut dan kebutuhan sang pelanggan. Selain layanan pangkas rambut dan creambath, barbershop juga menawarkan beragam produk perawatan rambut seperti pomade (minyak rambut) yang mengandung vitamin agar rambut lebih rapi dan sehat. Produk perawatan rambut yang dijual di barbershop itu biasa digunakan oleh para pria untuk menunjang penampilan mereka. (BiteBrands : 2017)
2.1.2 Sejarah Barbershop Pelayanan jasa perawatan pria sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Praktek pemotongan rambut pada pria (barbershop) berawal dari wilayah Macedonia sekitar 400 tahun sebelum masehi lalu menyebar ke mesir dan daerahdaerah lainnya. Kata “barber” berasal dari bahasa latin “barba” yang artinya janggut. Bangsa pertama yang mengklaim dirinya paling ahli dalam jasa pelayanan pemotongan rambut adalah bangsa Roma sekitar 296 tahun sebelum masehi. Akan tetapi baik dalam bangsa Roma maupun Mesir, barbershop memiliki reputasi yang 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
kurang baik karena orang-orang elit/kelas atas pada waktu itu memiliki tukang cukur pribadi. Pada masa itu, janggut pada lelaki menjadi simbol kekuatan dan intelegensi sehingga harus dirawat dengan baik dan teratur. Pada abad ke-4 para tukang cukur yang memiliki keahlian yang tinggi mempunyai profesi tambahan sebagai ahli bedah medis. Mereka belajar dari para pendeta selama abad pertengahan. Tukang cukur memiliki pekerjaan layaknya seorang tabib, seperti mengobati luka pendarahan, serangan lintah dan periksa gigi. Setelah dikeluarkannya keputusan paus yang merupakan sanksi kepada 1163 pendeta karena mereka tidak mengobati pasien luka pendarahan sesuai dengan ilmu bedah, maka pelayanan medis tersebut dimonopoli oleh barbershop. Organisasi resmi yang mengatur tentang profesi barbershop pertama kali berawal dari Perancis pada tahun 1096 dan kemudian berkembang di Inggris pada abad ke-13. Warna merah, putih dan strip biru diujung menjadi simbol yang turun-temurun sampai era barbershop modern berasal dari masa itu. Warna merah berarti darah, strip biru berarti pembuluh darah, warna putih berarti perban yang bersih, dan bentuk spiral/uril menggambarkan perban yang dicuci diputar/diperas sehingga dari basah berubah menjadi kering. Pada abad ke-19, kedua profesi itu, baik tukang cukur maupun ahli bedah menjadi terpisah atau sangat berlainan. Industri barbershop modern mulai berdiri sekitar awal abad ke-20 di wilayah Amerika Serikat. Pada tahun 1920 “Associated Master Barbers of America” dan “Nacional Association of Barber School” menjadi 2 organisasi formal yang mengatur profesi ini. Dengan adanya 2 organisasi ini perkembangan usaha barbershop di wilayah Amerika semakin tumbuh pesat. Kecepatan dan efisiensi mencukur juga semakin baik seiring dengan berkembangnya teknologi, misalnya dengan penggunaan berbagai alat-alat elektronik pendukung seperti kliper maupun blowdryer. (Barberrocks : 2015)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2.1.3 Perkembangan Barbershop di Indonesia Selama ini ada dua daerah yang dikenal sebagai penghasil tukang cukur di negeri ini, Garut dan Madura. Sejak kapan orang-orang dari kota intan dan pulau garam ini menjadi tukang pangkas rambut, dan mengapa profesi itu yang mereka pilih? Pada awalnya penyebaran cikal bakal tukang cukur asal Garut dan Madura ke seluruh nusantara ini tidak terlepas dari adanya konflik di daerah masing-masing. Dede Saefudin, Kepala Desan Bagendit (salah satu desa pemasok tukang cukur Garut) dalam sebuah wawancara di Trans7 (20/11/2013) mengatakan bahwa kiprah orang Garut mulai jadi tukang cukur itu diawali pada saat adanya pemberontakan DI/TII. Dalam kurun waktu antara tahun 1949 hingga tahun 1950-an banyak orang Garut yang mengungsi ke berbagai daerah untuk menyelamatkan diri. Untuk bertahan hidup, salah seorang diantaranya ada yang memilih menjadi tukang pangkas rambut. Melihat kesuksesannya banyak pemuda asal Garut, khususnya orang Banyuresmi, Wanaraja, dan sekitarnya yang kemudian mengikuti jejak sebagai pencukur rambut. Orang Madura sudah berimigrasi sejak lama. Muh Syamsuddin (2007) dalam jurnalnya tentang Agama, migrasi dan orang Madura menuliskan bahwa konflik antara Trunojoyo dan Amangkurat II (1677) menyebabkan pengikutpengikut Trunojoyo enggan kembali ke Madura. Mereka akhinya menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Orang-orang ini pada beberapa masa kemudian memilih mencari nafkah di sektor informal, seperti tukang soto, tukang sate, dan tukang cukur. Selain kuatya tradisi migrasi itu merupakan bentuk jawaban terhadap kondisi ekologis pulau Madura yang gersang dan tandus. Bila melhat dokumen masa lalu, orang Madura sepertinya lebih dulu menjadi tukang cukur. KITLV/Royal Netherland Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies memiliki dokumentasi foto yang menggambarkan aktivitas orang Madura di Surabaya yang berprofesi sebagai tukang cukur pada tahun 1911 dan 1920. Selain orang Madura, orang Cina di Indonesia juga diketahui ada yang berprofesi sebagai tukang cukur di masa lalu. Entah siapa yang lebih dulu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
mengenalkan profesi tersebut. Haryoto Kunto dalam Wajah Bandoeng Tempo Doeloe (1984) pernah menuliskan bahwa orang Cina di Bandung pada masa lalu dikenal menguasai profesi sebagai pemangkas rambut dan mengorek kotoran telinga dengan alat yang disebut “kili-kili”. Tak hanya orang Cina, pada zaman penjajahan Belanda, orang Jepang pun diketahui sudah ada yang memiliki toko pangkas rambut. Seperti di alun-alun Bandung yang pada tahun 1932 diketahui ada toko Tjijoda, toko Nanko, dan Toyama. Belum diketahui, apakah saat itu ada orang Garut atau Madura yang bekerja menjadi tukang pangkas rambut di toko-toko tersebut. Jika melihat kurun waktu diatas, kepada siapakah orang Garut pertama kali belajar menjadi tukang cukur? Kepada orang Madura, Cina atau Jepang? Ini yang belum terjawab. Yang pasti kini ada sekitar 15 ribu tukang cukur asal Garut yang tergabung dalam Paguyuban Warga asal Garut di Jakarta dan sekitarnya. Ternyata banyak juga. Ada sedikit kemiripan dari pola migrasi tukang cukur Garut dan Madura ini. Dari hasil obrolan saya dengan beberapa tukang cukur asgar (Asal Garut), tidak semua tukang cukur menetap secara permanen di kotanya. Ada yang bersifat temporer. Setelah usai musim tanam mereka biasanya pergi ke kota untuk menjadi tukang cukur, nanti setelah tiba musim panen mereka akan pulang kembali ke desa. Ada juga yang bersifat dadakan. Ketika tiba musim marema seperti menjelang hari raya, pemilik kios cukur di kota akan meminta bantuan saudara atau kerabatnya yang berada di desa untuk memenuhi permintaan jasa cukur yang meningkat. Malam lebaran, sehari menjelang hari raya mereka akan mudik ke kampung bersama-sama. Fenomena semacam ini terjadi juga pada orang Madura. Seperti diungkap Muh Syamsuddin, para migran tersebut pada musim tanam mereka pulang ke Madura untuk menggarap sawah dan ladangnya, kemudian setelah selesai mereka kembali lagi, dan begitu juga pada musim panen mereka kembali pulang dan sebaliknya. Satu hal lagi yang menarik tentang cukur ini adalah kekeluargaan diantara mereka. Kebanyakan kios cukur berisi lebih dari satu orang, dan biasanya mereka itu memiliki hubungan keluarga, kerabat, atau teman sekampung. Banyaknya kaum
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
migran desa-kota yang terikat oleh asal muasal dan kekerabatan pada akhirnya mampu melestarikan ikatan yang kuat dengan komunitas asal mereka dalam membangun komunitas baru di kota. Usaha barbershop di Indonesia memiliki peluang yang sangat baik, terbukti dengan berdirinya puluhan atau bahkan ratusan barbershop yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Di zaman digital plus metroseksual ini, kian banyak lelaki yang mendambakan penampilan elok dan rapi. Buktinya pelanggan salon-salon ketampanan para lelaki itu tetap membludak. Agar tak dicap keperempuanperempuanan, barbershop umumnya menampilkan nuansa maskulin yang amat kental, mulai dari desain interior yang bertema pria, sumber daya manusia (tukang cukur) yang juga pria dan konsumen/pengunjung pun khusus untuk pria dan satu hal unik yang menjadi ciri khas barbershop adalah pembayaran jasa pelayanan barbershop harus dilakukan secara tunai tanpa menggunakan kartu kredit atau alat pembayaran lainnya. Tidak sembarang tempat potong rambut dan merapikan kumis jenggot bisa menyandang nama berbershop. Sebuah barbershop harus dilengkapi berbagai peralatan khas. Sebutlah lampu berulir dengan warna merah, putih, biru yang berputar-putar di depan toko. Barbershop juga harus memiliki tempat duduk khusus dengan satu kaki untuk potong rambut. Barbershop tidak memiliki batasan usia baik anak-anak maupun dewasa dapat berkunjung ke sana. Sebenarnya barbershop hendak menjaring para lelaki yang hendak “merapikan” dirinya. Mau merapikan rambut di DPR alias di bawah pohon rindang, mereka enggan. Selain dirasa kurang nyaman, juga tidak bergengsi. Mau masuk ke salon biasa, mereka juga malu dibilang feminim. Maklum, salon-salon biasa memang kebanyakan diisi perempuan. Oleh karena itu barbershop menjadi pilihan yang sangat tepat bagi mereka. (UNS: 2017)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.2 Android 2.2.1 Definisi Android Menurut Teguh Arifianto (2011: 1),
Android merupakan perangkat
bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux. Menurut Nazrudin Safaat H (2012 : 1), menyatakan bahwa Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyiapkan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Menurut Hermawan (2011 : 1), Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka. 2.2.2 Sejarah Android Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis linux sebagai karnelnya. Saat ini android bisa disebut raja dari smartphone.Android menyediakan platform terbuka (open source) bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri. Awalnya, perusahaan search engine tebesar saat ini, yaitu Google Inc, membeli Android Inc, pendatang baru yang membuat perangkat lunak untuk ponsel. Android Inc. Didirikan oleh Andy Rubin, Rich Milner, Nick Sears dan Chris White pada tahun 2003. Pada Agustus 2005 Google membeli Android Inc. Dimulai pada tahun 2005, Android Inc. dibawah naungan Google Inc. berusaha membuat sebuah operating system mobile baru. Sejak sat itulah mulai beredar rumor bahwa Google akan melakukan ekspansi bisnis ke industri seluler. Akhirnya pada bulan September 2007 Google mengajukan hak paten atas produknya yang dinamai Nexus One. Kemudian pada akhir tahun 2008, dibentuk sebuah tim kerja sama yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
dinamai Open Handset Alliance (OHA). OHA ini terdiri dari beberapa produsen perangkat telekomunikasi ternama dunia, antara lain ASUS, Toshiba, Sony Ericsson (sekarang Sony), Garmin, Vodafone, dan Softbank. OHA bekerja sama untuk mengembangkan sebuah kernel Linux yang akan dijadkan sebuah program untuk perangkat seluler. Hingga akhirnya OHA berhasil dan mengumumkan produk operating system mobile yang diberi nama Android. Ponsel yang mendapat kehormatan untuk mencoba pertama kali sistem operasi Anroid adalah HTC Dream. HTC Dream dirilis pada bulan Oktober tahun 2008. Sejak saat itu banyak perusahaan perangkat seluler di dunia ikut menggunakan Android sebagai operating system ponsel mereka. (Kasman : 2015) 2.2.3 Komponen Android Menurut Juhara (2016: 1) Aplikasi Android ditulis dengan bahasa pemrograman Java. Semua file kode intermediate dan aset disatukan dalam satu paket berupa file berekstensi .APK, sebuah file yang dapat didistribusi. Tiap file .APK adalah sebuah aplikasi tunggal. Komponen aplikasi Android terdiri dari beberapa jenis, antara lain : a. Activity Activity adalah istilah yang digunakan dalam pemrograman Android untuk mengacu pada satuan interaksi dengan pengguna melalui antarmuka grafis (graphical user-interface, GUI). Sebagai satuan interaksi, Activity adalah tampilan yang Anda lihat di layar seperti Windows atau kotak dialog pada pemrograman aplikasi desktop. Tiap aplikasi dapat terdiri dari nol atau lebih Activity. Selain sebagai satuan interaksi dengan pengguna, Activity juga satuan eksekusi. Sebagai satuan eksekusi, Activity selalu memiliki paling tidak satu buah Thread, yakni Thread utama yang digunakan untuk memperbarui tampilan user-interface (UI Thread). b. Intent Intent adalah istilah yang digunakan dalam pemrograman Android untuk mengacu pada mekanisme berbagi pesan pemberitahuan atau bertukar data Activity atau untuk menjalankan aplikasi lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
c. Service Service adalah komponen aplikasi yang berjaan di belakang layar tanpa user-interface untuk menyediakan layanan tertentu seperti mengecek RSS feed secara kontinu atau memainkan musik. Service tetap berjalan meski Activity yang mengendalikannya telah berhenti. Media player adalah sebuah contoh aplikasi yang menggunakan Service. d. Content Provider Content Provider membuat suatu apikasi dapat berbagi sejumlah data tertentu kepada aplikasi lain. Jika membutuhkan data nama-nama kontak, aplikasi Anda tinggal meminta data tersebut. e. Broadcast Receiver Broadcast Receiver adalah komponen yang memantau, menerima, dan bereaksi terhadap pesan yang disebarkan, baik oleh sistem maupun aplikasi lain. Misalnya, ketika baterai lemah, Android akan mengirim pesan “baterai lemah” kepada semua broadcast receiver yang ingin diberitahu pesan ini. Untuk menggunakan broadcast receiver, pada dasarnya, Anda hanya perlu membuat turunan tipe broadcast receiver, melengkapi metode onReceive(), dan mendaftarkannya di AndroidManifest.xml atau dengan metode Context.registerReceiver(). Instance broadcast receiver hanya valid selama pemanggilan metode onReceive() sehingga Anda tidak boleh menyimpan referensi ke instance ini. Satu hal yang dapat Anda lakukan ketika onReceive() dipanggil adalah mewakilkannyake komponen lain, misalnya dengan memanggil metode startActivitt() atau startService() milik Context.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.2.4 Versi Android Keunikan dari nama sistem operasi (OS) Android adalah dengan menggunakan nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga nama-nama OS Android memiliki huruf awal berurutan sesuai abjad; Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, HoneyComb, Ice Cream, Jelly Bean. Namun, juru bicara Google, Randall Sarafa enggan memberi tahu alasannya. Sarafa hanya menyatakan bahwa pemberian nama-nama itu merupakan hasil keputusan internal dan Google memilih tampil sedikit ajaib dalam hal ini. (Kasman:2015) Berikut adalah perkembangan versi Android : 1. Android versi Beta 2. Android versi 1.0 Astro 3. Android versi 1.1 Bender 4. Android versi 1.5 Cupcake 5. Android versi 1.6 Donut 6. Android versi 2.0/2.1 Eclair 7. Android versi 2.2 Froyo (Frozen Yoghurt) 8. Android versi 2.3 Gingerbread 9. Android versi 3.0/3.1 Honeycomb 10. Android versi 4.0 ICS (Ice Cream Sandwich) 11. Android versi 4.1 Jelly Bean 12. Android versi 4.4 Kitkat 13. Android versi 5.0/5.1 Lollipop 14. Android versi 6.0 Marshmallow 15. Android versi 7.0 Nougat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2.3 Kosep Dasar Sistem 2.3.1 Definisi Sistem Berikut ini adalah beberapa pengertian sistem menurut para pakar yang coba saya paparkan dari berbagai sumber : Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Agus Mulyanto, 2009 : 1). Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”. Menurut Tata Sutabri (2012:10), secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. 2.3.2 Karakteristik Sistem Menurut Mustakini (2009:54), suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut: 1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsitem-subsistem. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (Environment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. 4. Suatu sistem mempunyai penghubung (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan penghubung. 5. Suatu sistem mempunyai tujuan (Goal). Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
2.3.3 Klasifikasi Sistem Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di antaranya : a. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya. b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. c. Sistem determinasi dan sistem probobalistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang untuk mencapai tujuan.
2.4 Pengertian Aplikasi Definisi aplikasi menurut Eka Noviansyah (2008:4) adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang di buat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Aplikasi software yang direncanakan untuk suatu tugas khusus dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang di jalankan untuk menjalankan tugas tertentu. 2. Aplikasi software paket, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang di rancang untuk jenis masalah tertentu.
2.5 Metode Waterfall Menurut Pressman (2010), model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini termasuk kedalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman: 1. Communication Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet. 2. Planning Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan. 3. Modeling Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. 4. Construction Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki. 5. Deployment Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. Sesuatu yang dibuat haruslah diuji cobakan. demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diuji cobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut.
Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal
perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya. Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal proyek, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-eksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal proyek lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya. Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Masalah dengan Waterfall : 1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku 2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkap, sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi. 3. Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang besar yaitu dengan proyek yang dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.
Berikut ini gambaran dari waterfall model. Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman :
Gambar 2.1 Metode Waterfall (Pressman, 2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2.6 Unified Modelling Language (UML) UML (Unified Modeling Language) merupakan kosakata umum berbasis objek dan diagram teknik yang cukup efektif untuk memodelkan setiap proyek pengembangan sistem mulai tahap analisis sampai tahap desain dan implementasi. (Alan Dennis: 2012). UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk : 1. Merancang perangkat lunak. 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis. 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem. 4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya. Blok pembangun utama UML adalah diagram. Beberapa diagram, ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas). Para pengembang sistem berorientasi objek menggunakan bahasa model untuk menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem yang mereka rancang. UML memungkinkan para anggota team untuk bekerja sama dengan bahasa model yang sama dalam mengaplikasikan beragam sistem. Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensupport para pengembang sistem saat ini. Sebagai perancang sekedar membaca diagram UML buatan orang lain.
2.6.1 Diagram UML Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram. Namun kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan. Diagram yang sering digunakan adalah Diagram Use case, Diagram Aktivitas (Activity Diagram), Diagram Sequence, Diagram Class.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
2.6.2 Use Case Diagram “A use case is a formal way of representing the way in wich a business system interacts with its environment. It illustrates the activities performend by the users of the system. As such, use-case modeling is often thought of as an external or functional view of a business process in that show how the user view the process,rather than the internal mechanisms by wich the process and supporting system operate. Like activity diagrams, use cases can document the current system (i.e., as-is system) or the new system being developed (i.e., as-is system).”(Alan Dennis: 2012). Sebuah use case dapat mewakili sistem bisnis berinteraksi dengan lingkungannya. Ini menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh para pengguna sistem. Pemodelan use case sering di anggap sebagai pandangan eksternal atau fungsional bisnis proses, hal itu menunjukkan bagaimana pengguna melihat proses, bukan mekanisme internal dimana proses dan sistem pendukung beroperasi.
Seperti
diagram
aktivitas,
penggunaan
kasus
dapat
mendokumentasikan sistem saat ini (yaitu, as-adalah sistem) atau sistem baru yang dikembangkan. (Alan Dennis: 2012). Ada dua hal utama pada Use Case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan Use Case : 1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. 2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Berikut adalah simbol – simbol yang ada pada use case diagram :
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram (Alan Dennis: 2012) Aktor adalah orang atau sistem yang berasal dari manfaat dan eksternal untuk subjek. 1. Digambarkan sebagai salah satu tongkat (default) atau jika aktor non-manusia yang terlibat, sebagai persegi panjang dengan aktor <<>> di dalamnya (alternatif). 2. Label dengan perannya. 3. Dapat dikaitkan dengan aktor-aktor lain menggunakan
spesialisasi
/
asosiasi
superclass, dilambangkan dengan panah dengan panah berongga. 4. Ditempatkan di luar batas subjek. Use Case: 1. Merupakan bagian utama dari fungsi sistem. 2. Dapat memperpanjang kasus penggunaan lain. 3. Dapat mencakup use case lain. 4. Apakah ditempatkan di dalam batas sistem. 5. Apakah label dengan frase kata kerja-kata benda deskriptif. Subject Boundary: 1. Termasuk nama subjek di dalam atau di atas. 2. Merupakan lingkup subjek, misalnya, sistem atau individu proses bisnis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Association Relationship: 1. Link aktor dengan use case (s) dengan yang berinteraksi. <
>: Merupakan dimasukkannya fungsi satu kasus penggunaan dalam yang lain. 1. Memiliki panah yang diambil dari kasus penggunaan dasar untuk kasus penggunaan digunakan.
<<Extend>>: Merupakan perpanjangan dari kasus penggunaan untuk memasukkan perilaku opsional. 1. Memiliki panah yang diambil dari kasus penggunaan ekstensi untuk kasus penggunaan dasar. Generalization: Merupakan kasus penggunaan khusus ke yang lebih umum. 1. Memiliki panah yang diambil dari kasus penggunaan khusus untuk kasus penggunaan dasar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Pendefinisian secara garis besar yaitu: 1.
Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan disebuahsistem.
2.
Use case, aktifitas / sarana yang disiapkan oleh bisnis /sistem.
3.
System boundary, adalah sebuah kotak yang mewakili sebuahsistem.
4.
Hubungan (link), aktor mana saja yang terlibat dalam Use case, dan bagaimana hubungan Use case dengan Use case lain. ada hubungan antar Use case. Digolongkan extend digambarkan dengan
menjadi 2 : yaitu
keterangan <<extend>>,
Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram (Sumber: Alan Dennis: 2012)
2.6.3 Activity Diagram “Activity diagrams are used to model the behavior in a business process independent of objects. In many ways, activity diagrams can be viewed as sophiscated data flow diagrams that are used in conjunction with structured analysis. However, unlike data flow diagrams, activity diagrams include notation that addresses the
modeling of parallel, concurrent and complex decision
processes”. (Alan Dennis: 2012). Diagram aktivitas digunakan untuk memodelkan perilaku objek dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
proses bisnis. Dalam banyak hal, diagram aktivitas dapat dipandang sebagai diagram aliran data yang dihubungkan dengan analisis terstruktur. Namun, tidak seperti aliran data diagram, diagram aktivitas termasuk notasi yang membahas pemodelan paralel, bersamaan dan proses keputusan yang kompleks. (Alan Dennis: 2012) Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal – hal berikut :
Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem/user inteface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antar muka tampilan
Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya
Rancangan menu yang akan ditampilkan pada perangkat lunak.
Tabel 2.2 Simbol - Simbol Activity Diagram (Alan Dennis: 2012) SIMBOL
NAMA Activity
KETERANGAN Merupakan sebuah gambaran aktivitas yang terjadi.
Memisahkan organisasi bisnis yang Swimlane
bertanggung jawab terhadap aktifitas yang terjadi.
Initial Node
Merupakan tanda awal dari sebuah aktivitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Actifity Final Node
Decision Node
Merupakan tanda berakhirnya sebuah aktivitas.
Pilihan untuk pengambilan keputusan
Membawa kembali jalur keputusan Merge Node
bersama yang berbeda yang dibuat dengan
menggunakan
keputusan
simpul Control Flow
Menunjukkan urutan eksekusi Menunjukkan aliran objek dari satu
Object Flow
kegiatan
(atau
tindakan)
kegiatan lain (atau tindakan)..
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram (Alan Dennis: 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk
30
2.6.4 Sequence Diagram “Sequence diagrams are one of two types of interaction diagrams. They illustrate the objects that participate in a use case and the messages that pass between them or time for one use case. A sequence diagram is a dynamic model that shows the explicit sequence of messages that are passed between objects in a defined interaction. Because sequence diagrams emphasize the time – based ordering of the activity that takes place among a set of objects, they are very helpful for understanding real-time spesifications and complex use cases.“ (Alan Dennis: 2012). Diagram sequence adalah salah satu dari dua jenis diagram interaksi. Mereka menggambarkan objek – objek yang terlibat dalam sistem berupa pesan yang digambarkan terhadap waktu. Sebuah diagram sequence adalah model dinamis yang menunjukkan urutan eksplisit pesan antar objek dalam mendefinisikan interaksi. Karena sequence diagram menekankan pemesanan berbasis waktu kegiatan yang terjadi diantara set objek, mereka sangat membantu untuk memahami spesifikasi real-time dan sistem yang kompleks. Berikut simbol yang ada pada Sequence Diagram : Table 2.3 Simbol – simbol Sequence Diagram (Alan Dennis: 2012) SIMBOL
NAMA
KETERANGAN Orang atau sistem yang berasal dari
Actor
manfaat dan eksternal ke sistem yang berpartisipasi secara berurutan dengan mengirim dan / atau menerima pesan
LifeLine
Menyatakan kehidupan suatu objek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Execcution
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
Occurrence
berinteraksi pesan.y
Message Message (return)
Pesan yang mengambarkan komunikasi yang terjadi antar objek. Pesan yang dikirim untuk diri sendiri secara langsung.
Message (return) Pesan yang dikirim untuk diri sendiri.
Gambar 2.4 Contoh Sequence Diagram (Alan Dennis: 2012)
2.6.5 Class Diagram Class Diagram adalah ilustrasi hubungan antara class yang dimodelkan didalam sistem. Class Diagram sangat mirip dengan diagram hubungan entitas (ERD). Diagram class menggambarkan class yang meliputi atribut, perilaku dan states, sementara dalam ERD hanya mencakup atribut. (Alan Dennis: 2012).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Komponen Class Diagram : Tabel 2.4 Simbol – Simbol Class Diagram (Alan Dennis: 2012) Simbol
Deskripsi
Kelas
Kelas pada struktur system nama_kelas +atribut +operasi()
Antarmuka / interface
Sama dengan konsep interface dalam pemrogrman berorientasi objek
nama_interface Asosiasi / association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Asosiasi berarah / directed association
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi - spesialisasi (umum khusus)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Kebergantungan / dependency
Relasi antar kelas dengan makna Kebergantungan antar kelas
Agregasi / aggregation
Relasi antar kelas dengan makna semua-bagian (whole-part)
Gambar 2.5 Contoh Class Diagram (Alan Dennis: 2012)
2.7 Database Menurut Connolly dan Begg (2010:65), database adalah sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Menurut Inmon (2005:493), database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan (biasanya dengan redudansi yang terkontrol dan terbatas) berdasarkan skema. Sebuah database dapat melayani single atau multiple applications. Menurut Gottschalk dan Saether dalam jurnal (2010:41), database adalah sekumpulan data yang terorganisir untuk mendukung banyak aplikasi secara efisien
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
dengan memusatkan data dan mengontrol data redundant. Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data yang saling berhubungan dan terorganisir yang disimpan berdasarkan skema dengan memusatkan data dan mengontrol data redundant untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
2.8 Pengertian Database Management System (DBMS) Menurut Connolly dan Begg (2010:66), Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan mengontrol akses ke database. Menurut Kimball dan Ross (2002:398), Database Management System (DBMS) adalah sebuah aplikasi komputer yang tujuan utamanya menyimpan, mengambil, dan memodifikasi data dalam cara yang sangat terstruktur. Data dalam DBMS biasanya dibagi oleh berbagai aplikasi. Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan Database Management System (DBMS) adalah sebuah sistem software atau aplikasi komputer yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, me-maintain, mengontrol akses, memodifikasi, menyimpan, dan mengambil data dalam cara yang terstruktur serta mengontrol akses ke database.
2.9 Software Pendukung 2.9.1 Android Studio Menurut Jubilee dalam Enterprise (2015:10), Android Studio merupakan IDE (Integrated Development Environment) official berbasis Intellij IDEA. Android Studio merupakan hasil pengembangan dari Eclipse, maka tentunya memiliki banyak fitur-fitur yang baru dibanding Eclipse. Perbedaannya dengan Eclipse, Android Studio memakai Gradle untuk build environmentnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Dari sisi build memang lebih bagus apabila dibandingkan dengan Eclipse, ini disebabkan Android Studio memakai Gradle. Perbedaan lainnya dari Eclipse tidak diperuntukannya lagi dependencies package. Serta memiliki keunggulan dalam tampilan XML editor yang secara visual jauh lebih baik dibanding Eclipse. Berikut fitur-fitur yang ada di Android Studio: Memakai Gradle-based build system yang fleksibel. Dapat membuild multiple APK. Tersedianya template support untuk Google Service serta untuk tipe tipe perangkat lainnya. Tampilan editor yang lebih baik dan bagus. Google Cloud Platform built-in support, maka akan memudah untuk diintegrasikan dengan Google Cloud Messaging dan App Engine. dan lain lain.
2.9.2 Macromedia Dreamweaver CS5 Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit, 2010:1). Dreamweaver
merupakan
software
utama
yang
digunakan
oleh
Web
Designer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan. Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwever CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.
Gambar 2.6 Adobe Dreamweaver CS5
2.9.3 Processor Hypertext Protocol (PHP) Processor Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web serverside yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010 : 3).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML. Contoh