BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Teknologi Informasi Teknologi Informasi (TI) adalah kumpulan dari komponen teknologi
yang diorganisir ke dalam suatu sistem informasi berbasis komputer (Turban et al, 2003, p3). Teknologi Informasi adalah perangkat keras, perangkat
lunak, perangkat
telekomunikasi, manajemen database dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang digunakan di dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer (O’Brien, 2003, p10). Teknologi Informasi atau yang biasa disingkat dengan TI secara spesifik mengacu pada teknologi, baik berupa hardware, software maupun jaringan telekomunikasi yang memfasilitaskan dan mendukung proses pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan,
penyebaran
dan
pertukaran
informasi.
Dapat
disimpulkan bahwa TI adalah alat yang mendukung aktifitas sebuah sistem informasi (Ward dan Peppard, 2002, p3).
6
7
2.2
Teknologi GSM Sejarah GSM diawali dengan diadakannya konferensi pos dan telegraf di
Eropa pada tahun 1982. Konferensi ini membentuk suatu study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem komunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991. Pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara. Keunikan GSM dibanding generasi pertama adalah layanan SMS. SMS atau Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter. GSM yang saat ini digunakan sudah memasuki fase 2. Setelah 2G, lahirlah generasi 2,5 G yang merupakan versi lebih baik dari generasi kedua. Generasi 2,5 ini mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) Baru-baru ini, tren komunikasi seluler mulai beralih kepada generasi berikutnya yang diprediksikan akan menjadi teknologi komunikasi seluler yang menjanjikan. Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi
ini
lebih
dikenal
dengan
sebutan
UMTS
(Universal
Mobile
Telecommunication System) atau WCDMA (Wideband - Coded Division Multiple Access). Kelebihan generasi terbaru ini terletak pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 kbps (Kilobytes per Second) di luar ruangan dan 2 Mbps (Megabytes per Second) untuk aplikasi di dalam ruangan
8
2.3
MSC (Mobile Switching Center) MSC memiliki fungsi utama sebagai switching node, yaitu mengatur dan
mengontrol hubungan komunikasi, melakukan pengaturan routing dan menyediakan beberapa aplikasi yang dijadikan fasilitas bagi pelanggan, pelanggan dalam hal ini adalah pelanggan Global System for Mobile Communication (GSM) yang biasa disebut dengan Mobile Subscriber yang selanjutnya akan menggunakan istilah MS. Selain itu yang membedakan MSC dengan switching node yang lain adalah MSC mengontrol segala aktivitas MS seperti pesan singkat yang dikenal dengan istilah Short Message Service (SMS), registrasi, autentikasi, location update, handover dan roaming.
2.3.1 Fungsi MSC Pada intinya MSC berfungsi sebagai switching node dan mengatur segala aktivitas MS. Jika dijabarkan maka fungsi MSC tebagi menjadi : − Mengatur dan mengontrol hubungan komunikasi. − Melakukan pengaturan routing. − Penyedia fasilitas layanan dasar MS. − Mengontrol proses SMS. − Mengontrol proses registrasi. − Mengontrol proses autentikasi. − Mengontrol proses location update. − Mengontrol proses handover.
9
− Mengontrol proses roaming.
2.3.2 MSC yang terdapat di PT. Cellular Operator Sebagai salah satu operator telekomunikasi, PT. Cellular Operator juga menyediakan jasa telekomunikasi selular teknologi GSM. Untuk mendukung itu PT. Cellular Operator juga menggunakan perangkat MSC. PT. Cellular Operator menggunakan beberapa MSC dari berbagai vendor, antara lain MSC Alcatel, MSC Ericsson, MSC Nokia, dan MSC Siemens. Untuk penempatannya diatur berdasarkan area. MSC Alcatel dan Ericsson ditempatkan di area Jabotabek-Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah. MSC Nokia ditempatkan di area Jawa Timur. Untuk MSC Siemens digunakan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi-Maluku Papua dan Bali-Nusa Tenggara. Secara global fungsi MSC-MSC tersebut adalah sama seperti yang telah dijelaskan pada sub bab diatas. Untuk perbedaan jenis vendor digunakan untuk memberikan kualitas maksimal dari para vendor. Karena masing-masing vendor akan saling bersaing memberikan kualitas terbaiknya. Tabel 2.1 MSC yang dikelola oleh Divisi Core Network O&M JTO
10
2.4
CDR Pendapatan PT. Cellular Operator dibidang selular terekam pada sebuah CDR
(Call Detail Record), CDR adalah data trafik percakapan antar pelanggan PT. Cellular Operator yang terekam didalam didalam MSC (Mobile Switching Center). Dengan adanya CDR, maka PT. Cellular Operator dapat melakukan penagihan terhadap pelanggannya disertai bukti hasil data-data didalam CDR. Didalam CDR terdapat data-data sebagai berikut : 1. Nomer telepon pemanggil. 2. Nomer telepon yang dipanggil. 3. Tanggal dan waktu dimulainya percakapan. 4. Berapa lama percakapan itu berlangsung. Karena sifatnya sangat krusial bagi perusahaan, penanganan CDR pada PT. Cellular Operator harus dicermati dengan serius karena berhubungan langsung dengan pendapatan yang akan diperoleh PT. Cellular Operator. Di dalam Divisi Core Network O&M JTO terdapat beberapa MSC yang didalamnya terdapat data-data CDR. Berikut adalah tabel distribusi data CDR per MSC :
11
Tabel 2.2 Rata-rata CDR Data per MSC 2009 (dalam gigabyte)
Dari data CDR diatas, terdapat 4 buah MSC (Mobile Switching Center) baru, yaitu : •
MJK11.
•
MJK12.
•
MJK13.
•
MJK14.
12
2.5
Backup Data Dalam teknologi informasi, backup dapat diartikan sebagai membuat
duplikat
data sehingga
duplikat
tambahan
ini
dapat
digunakan
untuk
mengembalikan data yang asli setelah sebuah data hilang. Duplikat tambahan ini dinamakan backup. Backup mempunyai kegunaan pertama untuk dua tujuan. Pertama adalah mengembalikan sebuah komputer ke status operasi mengikuti sebuah masalah. Kedua adalah mengembalikan sejumlah kecil dari file dimana secara tidak sengaja terhapus. Sejak sebuah sistem backup mengandung sekurangnya satu duplikat dari semua
data krusial
yang
disimpan,
syarat
penyimpanan
data dapat
dipertimbangkan. Mengatur ruang penyimpanan dan proses backup adalah masalah yang rumit. Sebuah data dapat digunakan untuk menyediakan struktur ke penyimpan tersebut. Dalam era modern dari komputer terdapat banyak tipe alat penyimpan data yang berbeda dimana berguna untuk membuat backup. Ada juga banyak cara dimana alat-alat ini dapat diatur untuk menyediakan kelebihan geografi, keamanan data, dan portabilitas.
2.6
Strategi Strategi berasal dari kata Yunani strategeia ( stratos = militer ; dan ag =
memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral
13
dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menjembatani antara keadaan saat ini dengan tujuan akhir yang ingin dicapai. “Strategy - it is perspective, position, plan, and pattern. Strategy is the bridge between policy or high-order goals on the one hand and tactics or concrete actions on the other. Strategy and tactics together straddle the gap between ends and means.” (Fred Nickols, 2000) Bagi perusahaan, bila tidak terdapat tujuan yang jelas yang ingin dicapai, strategi tetaplah ada, tetapi tidak akan menjadi strategi yang efektif karena dilakukan oleh masing-masing individu dalam perusahaan sehingga arah pergerakan perusahan menjadi tidak jelas. Resiko yang dapat terjadi adalah hilangannya kesempatan bisnis, usaha untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan, pekerjaan yang tidak terstruktur, dan saling tumpang tindih antar individu dalam organisasi. Strategi perusahaan adalah strategi yang terdiri atas langkah-langkah kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan oleh manajer untuk menarik dan memuaskan pelanggan, bersaing, mengembangkan bisnis, melaksanakan operasional sehari-hari, dan mencapai tujuan yang ditargetkan. “A company’s strategy consists of the competitive moves and business approaches that managers employ to attract and please cuasomer, compete successfully, grow the business, conduct operations, and achieve targeted objectives.” (Thompson & Strickland, 2005, pp 1)
14
Strategi perusahaan mengindikasikan pilihan-pilihan yang diambil tentang bagaimana perusahaan
mendapatkan
pelanggan,
merespon
perubahan-perubahan
pasar,
berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana cara untuk mencapai target. Terdapat 4 strategi yang umum digunakan perusahaan untuk membedakannya dari pesaing dan mencapai keunggulan kompetitif, yaitu: (Thompson & Strickland, 2005, pp 7) : 1. Menjadi perusahaan low cost yang memberikan keunggulan dalam hal biaya dibandingkan dengan saingan. 2. Melebihi pesaing dengan memberikan produk yang lebih berkualitas, jasa yang lebih baik, pilihan produk yang lebih luas, atau kemampuan teknologi yang lebih baik. 3. Memfokuskan diri pada pasar yang kecil dimana tidak banyak pesaing yang ikut bermain dan menjadi pemimpin pada pasar tersebut. 4. Mengembangkan keunggulan konpetitif, keahlian, dan kekuatan sumber daya perusahaan yang tidak mudah ditiru oleh pesaing.
2.7
Analisis SWOT Analisis SWOT adalah analisis yang menggambarkan secara menyeluruh
mengenai posisi bisnis suatu perusahaan. Analisis yang dilakukan adalah mengenai sumber daya internal perusahaan (strengths dan weakness) dan Analisis eksternal perusahaan (opportunities dan threats). Kegunaan dari analisis SWOT agar strategi yang digunakan oleh perusahaan dapat sesuai dengan kemampuan sumber daya perusahaan, yang direfleksikan pada keseimbangan antara kekuatan (strengths) dan
15
kelembahan (weakness) perusahaan, dan situasi eksternal, yang direfleksikan dalam kondisi
kompetitif
industri
dimana
perusahaan
itu
bergerak,
kesempatan
(opportunities) yang dimiliki perusahaan, dan ancaman eksternal (threats) terhadap keuntungan dan market share perusahaan. Pemahaman yang baik mengenai SWOT perusahaan, merupakan hal penting dalam pembuatan strategi, agar sumber daya-sumber daya perusahaan dapat digunakan secara optimal untuk mencegah ancaman yang datang atau untuk mengeksekusi kesempatan yang datang. SWOT dapat didefinisikan sebagai berikut (Thompson & Strickland, 2005, pp 89-98): 1. Strength: adalah sesuatu hal yang dapat dilakukan dengan baik dalam perusahaan atau suatu karakteristik yang dapat meningkatkan kompetisi perusahaan. Strenght dapat mengambil berbagai bentuk: •
Keahlian perusahaan.
•
Aset-aset fisik yang penting.
•
Sumber daya manusia.
•
Aset-aset organisasi yang penting.
•
Aset-aset penting lainnya yang tidak dapat dilihat.
•
Kemampuan kompetitif perusahaan.
•
Posisi perusahaan yang menguntungkan dalam pasar.
•
Kerjasama antar perusahaan.
16
2. Weaknesses: adalah kekurangan yang ada pada perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain atau kondisi yang menempatkan perusahaan pada suatu kerugian. Kelemahan internal perusahan dapat berupa: •
Kekurangan dalam kemampuan atau keahlian untuk berkompetisi.
•
Kurangnya asset-aset yang penting untuk berkompetisi.
•
Lemah dalam area-area kunci pada kompetisi.
3. Opportunities: merupakan factor penting dalam membentuk strategi perusahaan. Tergantung pada keadaan perusahaan, opportunities dapat bervariasi, mulai dari cukup hingga berlebih, cukup menarik hingga sangat menarik. 4. Threats: dapat terbentuk dari munculnya teknologi baru yang lebih murah atau lebih baik, pesaing yang memperkenalkan produk baru yang lebih baik, masuknya competitor baru, peraturan-peraturan baru yang lebih membebani perusahaan daripada competitor, kenaikan suku bunga, potensi pengambil alihan perusahaan secara paksa, dan lain-lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Diagram Matrik SWOT. Berdasarkan matriks SWOT tersebut, dapat disusun empat strategi utama yaitu : SO (Strengths, Opportunities), WO (Weakness, Opportunities), ST (Strengths, Threats), dan WT (Weakness, Threats).
2.8
Model Persaingan Porter Menurut Michael E. Porter (1980), pola umum peta persaingan dalam pasar
biasanya melibatkan lima kekuatan yang masing – masing saling menekan untuk
17
memperoleh keuntungan yang maksimal. Kekuatan-kekuatan tersebut berasal dari Lima Kekuatan Persaingan Dalam Industri: 1. Ancaman Pendatang Baru (The Threat Of New Entrants) 2. Daya Tawar Pelanggan (The Bargaining Power Of Costumers) 3. Daya Tawar Pemasok (The Bargaining Power Of Suppliers) 4. Ancaman Produk atau Jasa Substitusi (The Threat Of Substitutes Products Or Services) 5. Persaingan Diantara Kontestan Yang Ada (The Jockeying Among Current Contestants or Rivalry Among Existing Firms)
Gambar 2.1 Tekanan Lima Kekuatan Persaingan Dalam Industri
18
2.9
Application Portofolio Portfolio aplikasi adalah metode dalam menggabungkan sistem informasi
yang sudah ada, terencana, dan berpotensi dan mengevaluasi kontribusi bisnis Sebuah aplikasi bisa dikategorikan sebagai strategic, high potential, key operational, atau support tergantung dari kontribusi sekarang atau yang diharapkan. Model portofolio aplikasi dibuat berdasarkan matrik yang dikembangkan oleh McFarlan (1984), yaitu 1. Strategic : aplikasi yang krusial untuk kesuksesan bisnis mendatang. Aplikasiaplikasi ini menciptakan atau mendukung perubahan proses bisnis organisasi dengan tujuan menyediakan keunggulan kompetisi. 2. Key operational : aplikasi yang menjaga operasional bisnis dan membantu menghindari kekurangan. 3. Support : aplikasi yang meningkatkan efisiensi bisnis dan manajemen. 4. High Potential : aplikasi inovatif yang mungkin dapat menciptakan peluang untuk mendapatkan keunggulan di masa depan tetapi belum terbukti.
Gambar 2.2 Portofolio Aplikasi
19
2.10 Investasi Teknologi Informasi Menurut Sutojo (1993, p1), investasi teknologi informasi merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi langka dalam proyek tertentu. Tujuan utama dari investasi adalah memperoleh berbagai macam manfaat yang cukup layak di kemudian hari. Manfaat tersebut dapat berupa laba, manfaat non keuangan atau kombinasi dari keduanya.
2.11 Information Economics Menurut Parker et al. (1988, p5) Information Economics merupakan sekumpulan alat perhitungan untuk mengkuantifikasi nilai, manfaat, dan biaya dari investasi proyek teknologi informasi. Information economics melihat pada analisa manfaat dan biaya yang berhubungan dengan nilai yang berdasarkan kinerja bisnis. Information economics juga melihat infrastruktur teknologi informasi sebagai investasi dalam infrastruktur. Information economics juga merupakan sebuah proses dalam pengambilan keputusan disetiap investasi yang akan dilakukan, karena setiap investasi memiliki karakteristik yang berbeda dan unik pada nilai, biaya-biaya dan resiko-resiko.
2.11.1 Biaya (Cost) Untuk melakukan investasi diperlukan biaya. Biaya merupakan pengukuran atas sejumlah sumber daya yang dibutuhkan dalam menghasilkan sebuah produk. Biaya dinyatakan dalam ukuran mata uang misalnya, rupiah. Dalam Information
20
Economics terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya pengembangan (development cost) dan biaya berjalan (ongoing expense). Biaya pemeliharaan (maintenance) termasuk dalam biaya berjalan (Parker et al. 1988, p90).
2.11.2 Manfaat (Benefit) Benefit atau manfaat memiliki banyak arti yang dapat dihubungkan dalam berbagai bidang, tapi dalam Information Economics manfaat dipandang secara ekonomis, baik yang tangible maupun intangible. Ada tiga macam manfaat menurut Parker et al. (1988, p92) yaitu : •
Tangible benefits, merupakan keuntungan nyata dan dapat dikalkulasikan secara keuangan (keuntungan ini lebih mengarah pada sisi bisnis).
•
Quasi – tangible benefits, merupakan keuntungan yang lebih mengacu pada peningkatan efisiensi proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.
•
Intangible benefits, merupakan keuntungan yang lebih mengacu pada efektifitas proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.
2.11.3 Cost Benefit Analysis (CBA) Menurut Remenyi (2001, p296), CBA didefinisikan sebagai “The process of comparing the various cost associated with an investment with the benefits and profits that it returns”. Definisi CBA diatas diterjemahkan sebagai proses yang
21
membandingkan bermacam-macam biaya yang berhubungan dengan investasi dengan manfaat dan keuntungan yang dikembalikan.